makalah industri tahu

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, namum di sisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah Pertumbuhan industri tahu didaerah menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Tahu merupakan makanan bergiizi yang mengandung protein nabati yang berguna bagi tubuh. Tahu dikenal sejak jaman dulu di daratan China, berasal dari kata Tao Hu yang artinya kacang hancur seperti bubur (Widie Kastyanto, 1990). Tahu dibuat oleh para pengrajin rumah tangga dimana teknologi dan peralatannya pun masih sangat sederhana. Walaupun protein tahun tidak sebaik protein hewani, tetapi perannya dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat berarti dalam memperbaiki nilai gizi masyarakat.

Upload: rezkina-suriananda-salam

Post on 21-Dec-2015

132 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

INDUSTRI TAHU

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Industri Tahu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena

penerapan kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas

hidup yang lebih baik, namum di sisi lain dapat menimbulkan dampak yang

justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak tersebut harus

dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan

industri dan teknologi tersebut.  Jika keseimbangan lingkungan terganggu

maka kualitas lingkungan juga berubah

Pertumbuhan industri tahu didaerah menunjukkan perkembangan

yang sangat cepat. Tahu merupakan makanan bergiizi yang mengandung

protein nabati yang berguna bagi tubuh. Tahu dikenal sejak jaman dulu di

daratan China, berasal dari kata Tao Hu yang artinya kacang hancur seperti

bubur (Widie Kastyanto, 1990).

Tahu dibuat oleh para pengrajin rumah tangga dimana teknologi dan

peralatannya pun masih sangat sederhana. Walaupun protein tahun tidak

sebaik protein hewani, tetapi perannya dalam kehidupan masyarakat

Indonesia sangat berarti dalam memperbaiki nilai gizi masyarakat.

Tahu keberadaanya di Indonesia cukup ditunjang oleh program

pemerintah, hal ini terbukti dengan adanya koperasi (KOPTI) sebagai badan

usaha yang bergerak dalam pengadaan kedelai disetiap daerah.

Industri tahu menghasilkan limbah cair tahu yang mengandung

protein dan bahan organik yang dibuang langsung ke lingkungan sehingga

dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan. Disamping itu, juga

menghasikan limbah padat yang berupa ampas tahu yang dimanfaatkan untuk

pakan ternak dan pembuatan tempe gembus, limbah cair dari industri tahu

juga dapat dijadikan untuk dijadikan gas bio melalui proses anaerob yang

dapat dimanfaatkan untuk memasak.

1

Page 2: Makalah Industri Tahu

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengelolaan limbah industri tahu di Karwisi?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahu bagaimana proses pengelolaan limbah industri

tahu di Karwisi.

2

Page 3: Makalah Industri Tahu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Limbah Industri

Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal

dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya.

Selain itu libah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air

sehingga di dalam proses pengelolaannya, air harus dibuang. Jenis-jenis

industri yang menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp dan rayon,

pengelolaan cramb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak

goring, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood, tepung tapioka,

pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging dan lain-lain.

B. Jenis Klasifikasi Industri

Klasifikasi industri mempermudah untuk mengelompokkan jenis

industri dari salah satu aspek, sehingga mempercepat untuk mengenali

industri tersebut, sehingga mudah untuk membedakan satu industri dengan

industri lainnya. Jenis klasifikasi industri terdiri dari:

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda,

tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut.

Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan

menjadi:

a. Industri Ekstraktif

Industri ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh

langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil

perikanan, dan industri hasil kehutanan.

b. Industri Non-Ekstarktif

Industri non-ekstraktif yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasi-

hasil industri lain. Misalnya: industri kayu, industri kain, dan industri

pemintalan.

3

Page 4: Makalah Industri Tahu

c. Industri Fasilitatif

Industri fasilitatis adalah industri yang produk utamanya adalah

berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Misalnya:

asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi dll.

2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri tahu

dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

a. Industri Rumah Tangga

Industri rumah tangga merupakan industri yang menggunakan tenaga

kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang

sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga atau

tetangga. Pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri

atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri

kerajinan, industri tahu/tempe, dan industri makanan ringan.

b. Industri Kecil

Industri kecil yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5

sampai 20 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif

kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masyarakat

sekitar. Misalnya: industri batu-bata, industri genteng, dan industri

pengelolaan rotan.

c. Industri Sedang

Industri sedang merupakan industri yang mengunakan tenaga kerja

sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal

yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu,

pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu.

Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.

d. Industri Besar

Industri besar merupakan industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari

100 orang. Ciri industri besar adalah memilki modal besar yang

dihimpun secara kolektif dalam bentuk kepemilikan saham, para tenaga

kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan

4

Page 5: Makalah Industri Tahu

dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profer test).

Misalnya: industri tekstil, industri mobil dll.

C. Karakteristik Limbah Cair Industri

1. Karakteristik Fisik

Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam limbah cair

industri, antara lain:

a. Padatan

Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang

larut, mengendap maupun berbentuk suspense. Pengendapan di

bagian dasarair akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada

badan dasar penerima, selain menyebabkan tumbuhnya tanaman

tertentu, seperti eceng gondok, juga berbahaya bagi makhluk hidup

lain dalam air. Banyaknya padatan menunjukkan banyaknya lumpur

yang terkandung dalam air limbah.

b. Kekeruhan

Kekeruhan menunjukkan sifat atis optis air yang

menyebabkan pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan akan

membatasi pencahayaan ke dalam air. Sifat ini terjadi karena adanya

bahan yang terapung maupun yang terurai seperti bahan organik,

jasad renik, lumpur, tanah liat, dan benda lain yang melayag maupun

terapung. Nilai kekeruhan air dikonversikan ke dalam ukuran SiO2

dalam satuan mg/1. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar

listrik dan makin tinggi pula kepadatannya.

c. Bau

Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang

menguraikan zat organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga

timbul karena reaksi kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya

bau yang di timbulkan bergantung pada jenis dan banyaknya gas

yang dihasilkan.

5

Page 6: Makalah Industri Tahu

d. Temperatur

Temperatur air limbah akan memengaruhi badan penerima

apabila terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga

dapat memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan

dalam air. Perubaha suhu memperlihatkan aktivitas kimia dan

biologis pada benda padat dan gas dalam air. Pada suhu yang tinggi

terjadi pembusukan dan penambahan tingkatan oksidasi zat organik.

e. Daya hantar listrik

Daya hantar listrik merupakan kemampuan air untuk

mengalirkan arus listrik, yang tercermin dari kadar padatan total

dalam air dan suhu pada saat pengukuran. Konduktivitas limbah cair

dalam mengalirkan arus listrik bergantung pada mobilitas ion dan

kadar yang terlarut di dalam limbah tersebut (senyawa anorganik >

konduktor senyawa organik).

f. Warna

Warna timbul akibat terdapatnya suatu bahan terlarut atau

tersuspensi dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang

mengandung logam berat.

2. Karakteristik Kimia

Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air

baik dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya.

Secara umum sifat air dipengaruhi oleh banhan kimia organik dan

anorganik.

a. Bahan kimia organik

1) Karbohidrat dan perotein

2) Minyak dan lemak

3) Pestisida

4) Fenol

5) Zat warna dan surfaktan

b. Bahan kimia anorganik

1) Klorida

6

Page 7: Makalah Industri Tahu

2) Fosfor

3) Logam berat dan beracun

4) Nitrogen

5) Sulfur

3. Karakteristik Biologi

a. Virus

D. Pengelolaan Limbah Cair Industri

Pengelolaan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengelolaan

menurut tingkat perlakuan dan pengelolaan menurut karakteristiknya.

1. Pengelolaan berdasarkan Tingkat Perlakuan

Menurut tingkatan prosesnya, pengelolaan limbah dapat

digolongkan menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua

tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung

pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.

Dengan mengetahui jenis-jenis parameter dalam limbah, dapat ditetapkan

jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan pengelolaan

air limbah:

a. Pra-pengelolaan (pre-treatment)

Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat

dan berukuran ± 30×30 cm untuk debit air 100 m2 per jam sudah

cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan

dapat dipasang secara seri sebanyak dua atau tiga saringan. Ukuran

messnya (besar lubang kawat tikus) dapat dibandingkan dengan

kawat kasa penghalang nyamuk. Saringan tersebut diperiksa setiap

hari untuk mengambil bahan yang terjaring. Contoh bahan-bahan

yang terjaring dapat berupa padatan terapung atau melayang yang

ikut bersama air. Bahan lainnya adalah lapisan minyak dan lemak di

atas permukaan air.

7

Page 8: Makalah Industri Tahu

b. Pengelolaan primer (primary treatment)

Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan

halus atau zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring

pada penyaringan terdahulu.

Pengelolaan secara kimia dilakukan dengan cara

mengendapkan bahan padatan melalui penambahan zat kimia.

Reaksi yang terjadi akan menyebabkan berat jenis bahan padatan

menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi dapat berlaku

untuk semua senyawa kimia (terutama senyawa organik).

Pengelolaan secara fisika dilakukan melalui pengendapan

maupun pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang

terkandung dalam air limbah. Penguapan dilakukan dengan

memasukkan udara ke dalam air dan menciptakan gelembung gas

sehingga partikel halus terbawa bersama gelembung ke permukaan

air. Sementara itu, pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia)

dilakukan dengan memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk

mengendapkan partikel-partikel dari air yang mengalir di atasnya.

c. Pengelolaan sekunder (secondary treatment)

Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk

menghilangkan bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di

dalam proses biologis ini, banyak dipergunakan reactor lumpur aktif

dan trickling filter.

d. Pengelolaan tersier (tertiary treatment)

Pengelolaan tersier merupakan tahap pengelolaan tingkat

lanjut yang ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa

organik maupun anorganik. Proses pada tingkat lanjut ini dilakukan

melalui proses fisik (filtrasi, destilasi, pengapungan, pembekuan, dan

lain-lain), proses kimia (absorbs karbon aktif, pengendapan kimia,

pertukaran ion, elektrokimia, oksidasi, dan reduks), dan proses

biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga).

8

Page 9: Makalah Industri Tahu

2. Pengelolaan berdasarkan Karakteristik

Proses pengelolaan berdasarkan karakteristik air limbah dapat

dilakukan secara:

a. Proses fisik, dapat dilakukan melalui:

1) Penghancuran

2) Perataan air (misalnya: mengubah sistem saluran dan membuat

kolam)

3) Penggumpalan (misalnya: menggunakan alumunium sulfat dan

ferrosulfat)

4) Sedimentasi

5) Pengapungan

6) Filtrasi

b. Proses kimia, dapat dilakukan melalui:

1) Pengendapan dengan bahan kimia

2) Pengelolaan dengan logoon atau kolam

3) Netralisasi

4) Penggumpalan atau koagulasi

5) Sedimentasi (misalnya dengan discrete settling, floculant

settling, dan zone settling)

6) Oksidasi dan reduksi

7) Klorinasi

8) Penghilangan klor (biasanya menggunakan karbon aktif atau

natrium sulfat)

9) Pembuangan fenol

10) Pembuangan sulfur

c. Proses biologi, dapat dilakukan dengan:

1) Kolam oksidasi

2) Lumpur aktif (mixed liquid suspende solid/MLSS)

3) Trickling filter

4) Lagoon

5) Fakultatif

9

Page 10: Makalah Industri Tahu

d. Proses fisika kimia biologi

e. Pengelolaan tingkat lanjut

E. Definisi Tahu

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan

prosesnya masih sederhana dan terbatas pada skala rumah tangga. Suryanto

(dalam Hartaty, 1994) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tahu adalah

makanan padat yang dicetak dari sari kedelai (Glycine spp) dengan proses

pengendapan protein pada titik isoelektriknya, tanpa atau dengan penambahan

zat lain yang diizinkan.

Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat

Indonesia. selain harganya yang murah dan mudah untuk didapat, tahu

mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah

kedelai . Dari kedelai itulah sebab tahu menghasilkan protein , dan kedelai itu

sendiri juga mengandung vitamin K, makanan yang layak dikonsumsi adalah

makanan yang mengandung unsur 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna, dimana

yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang

mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat , mineral , kalsium , serat ,

vitamin dan protein karena tahu mengandung protein. Jadi tahu layak

digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna.

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengelolaan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan.

Industri tahu menggunakan bahan baku dasar kedelai asam cuka

(Cuka Batur) dan air. proses pemasakan tahu dilakukan dengan menggunakan

steam dan operasional steam membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar yang

digunakan berupa kayu bakar, berambut, grajen, minyak tanah dll.

10

Page 11: Makalah Industri Tahu

F. Alat dan Bahan

Dalam proses produksi tahu umumnya meggunakan peralatan yang

sangat sederhana. Berikut ini peralatan dan bahan yang digunakan dalam

proses produksi tahu, yaitu:

1. Bahan: a. Kacang kedelai

b. Air

c. Cuka

2. Alat: a. Ember/Baskom, tempat untuk merendam kedelai.

b. Mesin penggiling, untuk mehaluskan kedelai.

c. Mesin uap, yaitu proses pemasakan kedelai menggunakan kayu

bakar.

d. Alat penyaringan, untuk memisahkan ampas dengan sari dari

kedelai. Untuk menyaringnya digunakan kain.

e. Alat cetak, yaitu proses terakhir untuk mencetak tahu yang

sudah dicampurkan dengan cuka.

G. Proses Pembuatan Tahu

Langkah-langkah (proses) pembuatan tahu adalah sebagai berikut:

1. Kacang kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih.

2. Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama ± 2-3

jam atau sampai kedelai terpisah dengan kulitnya.

3. Setelah melalui proses perendaman, kedelai selanjutnya digiling

menggunakan mesin penggiling dan diberi air untuk memudahkan proses

penggilingan.

4. Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam

bak-bak untuk selanjutnya diuapi.

5. Kemudian kedelai dimasak atau direbus  pada mesin uap yang berbahan

kayu bakar sampai mendidih.

6. Setelah diuapi, kemudian selanjutnya dipindahkan ke alat penyaringan

utnuk disaring menggunakan kain agar sari kedelai dapat terpisah dari

ampasnya.

11

Page 12: Makalah Industri Tahu

7. Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu disimpan dalam wadah/karung

sebagai campuran makanan ternak, sedangkan sari tahu dalam bak akan

diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu.

8. Setelah disaring, dibiarkan terlebih dahulu agar sisa-sisa airnya menetes,

dan sari tahu yang terdapat dalam air mengendap.

9. Setelah didiamkan beberapa saat, kedelai yang telah digiling diberi

sedikit cuka untuk memisahkan air dan sari kedelainya.

10. Setelah air dan sari kedelainya dipisahkan, sari kedelainya dicetak pada

cetakan yang sudah disediakan, atau dibentuk sesuai dengan keinginan.

11. Setelah dirasa sudah cukup maka cetakan kemudian ditutup. Proses ini

berfungsi untuk memberi bentuk pada produk tahu yang nantinya

diasilkan sekaligus unutk meniriskan air yang masih tertempel pada sari

kedelai tersebut.

12. Tahu yang sudah jadi dan siap dipasarkan.

H. Limbah Industri Tahu

Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses

pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Dalam proses

pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan

limbah cair.

Limbah padat seperti ampas tahu belum dirasakan dampaknya

terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak seperti

ayam, bebek, sapi, kambing, babi dan sebagainya atau oncom, tetapi limbah

cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan

menyebabkan tercemarnya sungai.

Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi

maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang

akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya

kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya

yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan

dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan

12

Page 13: Makalah Industri Tahu

berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila

limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih

digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit

lainnya.

I. Pengelolaan Limbah Tahu

a. Limbah Cair

Air limbah tahu yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu

biasanya oleh limbah industri ditampung di bak penampungan air limbah

sebelum dibuang ke lingkungan dan ada juga yang dibuang ke salurang

irigasi.

1) Gas bio

Beberapa industri menggunakan bak penampungan dalam

pengelolaan air limbah tahu. Bak-bak penampungan tersebut ada

yang dibuat sistem kedap udara/rapat udara dan ada yang sistem

terbuka. Bak sistem kedap udara dengan proses anaerobik yang

dapat menghasilkan gas alami (bio gas) yang kemudian ditampung

dengan drum kemudian gas tersebut disalurkan melalui selang ke

dapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan memasak. Air limbah

yang ditampung di bak-bak terbuka dibairkan mengalir dan

tergenang secara terbuka lalu mengalir ke saluran irigasi. Dalam hal

ini, bau busuk dari limbah tahu masih menyengat.

2) Sebagai sumber pupuk pertanian

Air limbah tahu yang mengandung zat organik oleh industri

langsung dibuang ke saluran irgasi dapat dimanfaatkan untuk

kesuburan tanah pertanian. Air limbah tahu merupakan limbah

organik yang mudah terurai dan baik untuk pertanian. Biasanya para

petani mencari air untuk mengairi sawahnya dan memanfaatkannya.

Selain itu, air limbah tahu juga berguna untuk tambahan makanan

ikan-ikan peliharaan di sawah. Biasanya para petani yang mengelola

ikan di sawah secara rutin dan teurs menerus mengaliri sawahnya

13

Page 14: Makalah Industri Tahu

untuk makanan ikan. Dan hasilnya pun ikan cepat besar. Namun,

apabila konsentrasi air limbah terlalu pekat, maka air limbah tahu

dapat menjadi sumber pencemaran air persawahan dan kolam

sehingga ikan-ikan yang diperlihara di sawah dan di kolam akan

mati.

b. Limbah Padat

Ampas tahu yang dihasilkan biasanya oleh industry tahu dijual

untuk dimanfaatkan dalam pembuatan tempe gembus. Selain itu, ampas

tahu oleh peternak digunakan untuk pakan ternak sapi, kambing, dan babi

serta itik.

14

Page 15: Makalah Industri Tahu

BAB III

PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi Industri Tahu

Lokasi industri tahu yang kami pilih terletak di daerah Makassar,

Kecamatan Panakkukang, Kelurahan Karwisi. Industri ini merupakan pabrik

pembuatan tahu yang masuk dalam klasifikasi industri rumah tangga. Cara

pembuatan tahu-pun masih dengan cara sederhana sehingga peran individu

atau dalam hal ini para pekerja sangatlah berperan besar didalam proses

pembuatannya.

Pabrik yang berdiri sejak tahun 2012 ini didirikan oleh Mas Agus.

Pabrik pembuatannyapun dibangun dalam kompleks rumahnya sendiri, dan

masih bertahan sampai hari ini. Namun, sampai saat ini belum ada pihak

pemerintah yang datang untuk observasi atau menilai secara langsung pabrik

tahu yang berada di Karwisi ini.

Proses pembuatan tahu ini berlangsung di sebuah ruangan. Dan

didalam ruangan ini  proses produksi tahu berlangsung secara konstan.

Didalamnya terdapat 3 pekerja dengan pembagian tugas masing-masing. Ada

yang bertugas merendam dan menggiling (1 orang). Ada yang bertugas untuk

menguapi dan menyaring (1 orang). Ada yang bertugas untuk pengendapan

dengan cuka dan mencetak (1 orang).

Di dalam ruangan tersebut peralatan yang digunakan dapat dibilang

sederhana dan masih sangat tradisional. Saat pertama memasuki pintu

ruangan kita akan melihat proses pencetakan tahu dan sebuah alat

penyaringan yang berfungsi untuk menyaring antara ampas dan air yang akan

digunakan. Kemudian proses memasak menggunakan mesin. Mesin uap atau

panas yang dikumpulkan berasal dari kayu yang dibakar bukan mesin uap.

Jadi awalnya kayu akan dibakar di dekat mesin tersebut. Lalu uap panasnya

akan terkumpul sebelum akhirnya akan disalurkan melalui pipa-pipa besi ke

bak-bak penampungan. Teknik ini merupakan pengganti teknik perebusan

15

Page 16: Makalah Industri Tahu

sari kedelai, jadi pabrik ini tidak merebus sari kedelai mereka melainkan

meggunakan teknik penguapan.

Selain itu di dalam ruangan juga terdapat 1 mesin penggiling yang

berfungsi untuk memisahkan air dengan ampasnya. Selain itu juga terdapat 2

bak dari batu yang digunakan sebagai wadah untuk menguapi sari kedelai

yang dicampurkan dengan cuka. Lalu ada 4 bak plastik yang digunakan

sebagai wadah cuka yang nantinya akan dituangkan pada wadah sari kedelai

yang telah disaring. Alat penyaringan ini terdapat disamping tempat

pencetakan tahu. Penyaringan ini berfungsi untuk memisahkan sari kedelai

dari ampasnya. Ada 15 cetakan dari kayu untuk mencetak tahu. Serta

beberapa wadah atau ember untuk menyimpan hasil cetakan tahu yang

nantinya akan dipasarkan ke beberapa lokasi pemasaran.

1. Lingkungan Luar/Halaman

Pabrik tahu di Karwisi tidak memiliki halaman atau lingkungan

luar di depan pabrik tersebut, karena lokasi pabrik berada di depan

jalanan dan kanal.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja di pabrik tahu Karwisi sebanyak 3 pekerja dengan

pembagian tugas masing-masing. Ada yang bertugas merendam dan

menggiling (1 orang). Ada yang bertugas untuk menguapi dan menyaring

(1 orang). Ada yang bertugas untuk pengendapan dengan cuka dan

mencetak (1 orang).

Gambar 3.1 Tenaga Kerja

16

Page 17: Makalah Industri Tahu

3. Produksi Tahu

Untuk memproduksi tahu tiap hari diperlukan sebanyak 375 kg

kedelai yang digunakan dan menghasilkan 25 cetakan tahu. Setiap

cetakan diperoleh dari 15 kg kedelai, dan setiap cetakan memiliki 56

potong tahu yang sudah dipotong. Jadi, pabrik tahu di Karwisi tiap

harinya memproduksi tahu sebanyak 1400 potong tahu.

Gambar 3.2 Produksi Tahu

4. Penggunaan Sumber Energi

Pabrik tahu di Karwisi menggunakan sumber energi, seperti air,

listrik, dan bahan bakar. Pabrik tersebut menggunakan air sumur bor

ketika memproduksi tahu, dan bahan bakar yang digunakan yaitu kayu

bakar. Mesin uap atau panas yang dikumpulkan berasal dari kayu yang

dibakar bukan mesin uap.

Gambar 3.3 Sumber Energi

17

Page 18: Makalah Industri Tahu

5. Pemanfaatan Ampas

Industri tahu di Karwisi memanfaatkan ampas yang sudah

digiling. Biasanya, hasil ampas tersebut sebelumnya sudah dibeli oleh

orang lain atau warga sekitar yang tinggal didekat pabrik rumahan tahu

tersebut. Hasil ampas ini digunakan untuk makanan hewan ternak seperti

ayam, babi kambing, sapi dll.

Gambar 3.4 Pemanfaatan Ampas

6. Pemasaran

Hasil dari proses tahu di selanjutnya akan dipasarkan di Pasar

Karwisi dan beberapa lokasi lainnya. Serta ada juga pembeli atau

pelanggan yang mengambil pesanannya yang kemudian mereka nanti

akan menjualnya, seperti penjual tahu berkendaraan, serta penjual bakso

maupun penjual gorengan yang sudah menjadi pelanggan.

Gambar 3.5 Pemasaran

18

Page 19: Makalah Industri Tahu

7. Pengambilan Air Bersih

Air yang digunakan di industri tahu Karwisi menggunakan air

sumur bor. Dalam ruangan pabrik tersebut terdapat 3 krang air dalam

melakukan proses pengelolaan tahu. Lokasi krang air tersebut yaitu

tempat perendaman kedelai, tempat penguapan (bak berisi tahu yang

diuapkan), dan tempat pencetakan tahu.

Gambar 3.6 Penggunaan Air Bersih

8. Pencahayaan

Pencahayaan di industri tahu Karwisi menggunakan

pencahayaan alami, karena di pabrik tersebut tidak memiliki jendela.

Sehingga cahaya matahari langsung masuk di pabrik tahu tersebut.

Gambar 3.7 Pencahayaan

19

Page 20: Makalah Industri Tahu

9. Kebisingan pada ruang

Di pabrik tahu Karwisi tidak terjadi adanya kebisingan dalam

ruangan tersebut. Hal ini karena dalam proses pengelolaan masih

menggunakan cara sederhana dan hanya satu mesin yang digunakan yaitu

mesin uap yang tidak menimbulkan kebisingan pada ruangan.

10. Getaran di ruang kerja

Di pabrik tahu Karwisi tidak terjadi getaran di ruang kerja. Hal

ini karena dalam proses pengelolaan masih menggunakan cara sederhana

serta ruangan pabrik tersebut memiliki ruangan terbuka .

11. Pengendalian vektor penyakit

Tidak adanya tindakan pengendalian vektor penyakit (seperti

lalat dan nyamuk) yang dilakukan oleh tenaga kerja di pabrik tahu

Karwisi agar tahu yang diproduksi nya tidak tercemar oleh kuman atau

bakteri penyebab penyakit.

12. Memiliki Toilet

Didalam ruangan pabrik tahu Karwisi memiliki 1 toilet. Toilet

tersebut belum dapat dikatakan bersih atau tidak dirawat karena adanya

lumut dan juga licin sehingga mampu membuat seseorang terpeleset.

Gambar 3.8 Toilet

13. Tempat Perendaman Kedelai

Pabrik tahu di Karwisi memiliki tempat perendaman kedelai

yaitu sebuah wadah bak plastik atau ember. Perendaman kedelai ini

termasuk dalam proses pembuatan tahu. Lokasi tempat perendaman

kedelai terdapat di dekat kran air. Proses perendaman selama lebih dari 2

jam.

20

Page 21: Makalah Industri Tahu

Gambar 3.9 Tempat Perendaman Kedelai

14. Mesin Penggiling

Pabrik tahu di Karwisi memiliki mesin pengiling. Mesin

penggiling ini dilakukan setelah merendam kedelai selama lebih dari 2

jam. Lokasi mesin penggiling ini terdapat di dekat tempat perendaman

kedelai. Selama proses penggilingan ditambahkan air untuk

mempermudah penggilingan.

Gambar 3.10 Mesin Penggiling

15. Mesin Uap (Pemasakan)

Pabrik tahu di Karwisi memiliki mesin uap. Mesin uap ini

digunakan pada proses pemasakan. Mesin uap atau panas yang

dikumpulkan berasal dari kayu yang dibakar bukan mesin uap. Jadi

awalnya kayu akan dibakar di dekat mesin tersebut. Lalu uap panasnya

akan terkumpul sebelum akhirnya akan disalurkan melalui pipa-pipa besi

ke bak-bak penampungan. Terdapat 2 bak penampungan untuk

21

Page 22: Makalah Industri Tahu

menampung sari kedelai yang sudah dihaluskan/digiling yang selanjutnya

akan diuapi.

Gambar 3.11 Mesin Uap

16. Alat Penyaringan

Pabrik tahu di Karwisi memiliki alat penyaringan yang

merupakan bagian dari proses pembuatan tahu. Alat penyaringan ini

terdapat disamping tempat pencetakan tahu. Penyaringan ini berfungsi

untuk memisahkan sari kedelai dari ampasnya. Setelah diuapi,

selanjutnya dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10

menit agar sari kedelai dapat terpisah dari ampasnya. Ampas tahu akan

tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam

wadah yang sudah disiapkan dibawahnya dan selanjutnya dipindahkan ke

bak yang yang sudah diberikan cuka.

22

Page 23: Makalah Industri Tahu

Gambar 3.12 Alat Penyaringan

17. Tempat Menaruh Cuka

Pabrik tahu di Karwisi memilki tempat untuk menaruh cuka.

Terdapat 4 bak penampungan asam cuka. Asam cuka diperoleh atau

dibeli hanya dalam setahun atau dua tahun sekali. Artinya, air cuka itu

akan dipakai berulang-ulang dalam proses pembuatan tahu dan selama

pabrik tahu tersebut terbuka. Wadah cuka ini merupakan tempat dari

hasil sari kedelai yang sudah di masak di mesin uap yang akan

dicampurkan dengan asam cuka. Para pekerja cukup mengandalkan

perasaan untuk mengukur banyaknya cuka yang akan dicampurkan.

Gambar 3.13 Tempat Menaruh Cuka

18. Alat Percetakan

Percetakan merupakan proses terakhir dari pembuatan tahu.

Pabrik tahu di Karwisi memiliki 15 cetakan dari kayu untuk mencetak

tahu. Setelah tadi di letakan pada cetakan dan selanjutnya menunggu agar

tahunya jadi sempurna. Kemudian di distribusikan ke pasar-pasar lokal.

23

Page 24: Makalah Industri Tahu

Gambar 3.14 Alat Percetakan

19. Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah di pabrik tahu Karwisi sebagaian besar

sudah dikelola dengan baik seperti ampas sisa tahu yang digunakan oleh

sebagian besar warga sekitar untuk campuran makanan ternak bahkan

bisa dikomersilkan untuk di jual kepada orang yang telah memesan

sebelumnya. Sedangkan pada pengelolaan limbah cairnya dikumpulkan

dalam 1 bak penampungan dan belum bisa memanfaatkan limbah cair

tersebut dengan baik seperti menggunakannya sebagai biogas tersebut

sebagai bahan bakar pengganti gas yang dapat di gunakan pada rumah

tangga karena proses pengelolaan limbahnya masih dalam tahap uji coba.

Kemudian limbah asap dari pabrik tahu tersebut juga dapat

mengakibatkan masalah kesehatan bagi para pekerja disana akibat

terpapar terus-menerus oleh asap dari pengelolaan tahu tersebut karena

tidak menggunakan masker dan aroma dari tahu tersebut juga sangat

mengganggu karena menimbulkan bau yang busuk.

24

Page 25: Makalah Industri Tahu

Gambar 3.15 Pengelolaan Limbah

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengolahan limbah cair industri tahu dapat berupa pengolahan limbah cair

secara anaerob, aerob, dan kombinasi anaerob-aerob. Sedangkan pengolahan

limbah padat yang berupa ampas tahu dapat dimanfaatkan kembali menjadi kecap,

taoco, tepung yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai makanan (kue

kering, cake, lauk pauk, kerupuk, dll.), digunakan sebagai bahan pembuat tempe

gembus, serta juga diolah untuk dijadikan pakan ternak.

Gambar 4.1 Diagram Proses Pengolahan Limbah Industri Tahu dengan

Sistem Anaerob Boiogas

25

Page 26: Makalah Industri Tahu

Gambar 4.1 Diagram Proses Pengolahan Limbah Industri Tahu dengan

Sistem Kombinasi Biofilter Anaerob-aerob

B. Saran

1. Karyawan yang bekerja di pabrik tahu setidaknya memakai seragam,

penutup kepala, dan sarung untuk kepentingan hygiene tahu tersebut.

2. Perlu diadakan tindakan penyusunan tempat penyimpanan kedelai hingga

percetakan tahu agar pabrik tahu terlihat lebih rapid an teratur.

3. Ruangan sebaiknya diberikan pencahayaan yang lebih terang agar

pekerja dapat bekerja secara efektif dan pada lantai diharapkan selalu

kering untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat bekerja.

4. Dalam masa percobaan, pengolahan limbah tahu agar kiranya jika

berhasil harus selalu dikontrol dan dijaga penanganannya.

26

Page 27: Makalah Industri Tahu

27