makalah individu tenteng perkembangan demokrasi dan ham

20
MAKALAH “Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia Dalam Islam” Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu : Khoirul Anwar Oleh : Nama : Dwi Yulianto NIM : 5301412059 1 | Page

Upload: dwiyulianto-mancunianmanutd

Post on 17-Feb-2015

46 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

MAKALAH

“Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia Dalam Islam”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Khoirul Anwar

Oleh :

Nama : Dwi Yulianto

NIM : 5301412059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANGKATAN 2012

1 | P a g e

Page 2: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................1

BAB I

Latar Belakang.......................................................................................................2

Rumusan Masalah.................................................................................................3

Ruang Lingkup......................................................................................................3

BAB II

Pembahasan...........................................................................................................4

Pengertian HAM....................................................................................................4

Pengertian Demokrasi...........................................................................................5

BAB III

Kesimpulan............................................................................................................12

Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka.......................................................................................................13

2 | P a g e

Page 3: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

BAB I

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hukum adalah komponen yang sangat erat hubungannya dengan

masyarakat, dan pada dasarnya okum itu adalah masyarakat itu sendiri. Setiap

tingkah laku masyarakat selalu di monitor oleh okum, baik okum yang tertulis

maupun okum yang tidak tertulis. Negara Indonesia adalah Negara okum yang

memiliki penduduk mayoritas beraga islam, secara sengaja maupun tidak sengaja

hal tersebut mempengaruhiterbentuknya suatu aturan okum yang berlandaskan

atas agama Islam.

Berbagai masalah yang ada di dalam Negara Indonesia tidak semuanya

dapat diselesaikan berdasarkan okum umum yang telah ada, namun tetap

memerlukan hokum yang secara filosofis dan sosiologis tertanam dalam hati

dan kepercayaan masyarakat Indonesia.

Membicarakan tentang masalah Hukum Islam di Indonesia pada dasarnya

adalah membicarakan salah satu aspek kehidupan masyarakat Indonesia itu

sendiri, kita akan memasuki sebuah perbincangan yang kompleks sekalipun

Hukum Islam menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara pada masa sekarang.Selain itu, perbincangan tentang Hukum Islam

di Indonesia sebagaimana halnya juga dengan Hukum Islam di berbagai kawasan

dunia akan selalu menampakkan diri sebagai Hukum yang bersifat universal

dengan daya jangkau untuk semua tempat dan segala zaman tetapi pada lain pihak

Hukum Islam juga dituntut untuk menampakkan diri

dengan wajahnya yang khas Hukum Islam Indonesia masa kini.

Perbincangan kita tentang Hukum Islam tentunya akan lebih banyak

diarahkan pada aspek yang kedua.Berkenaan dengan hal yang pertama Hukum

Islam dengan sifat keuniversalannya sudah cukup banyak dikaji dan dibahas

orang.“Hukum Islam Indonesia masa kini” adalah merupakan sebuah label yang

3 | P a g e

Page 4: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

diberikan pada ketentuan-ketentuan Hukum Islam yang berlaku di Indonesia dan

sekaligus menampilkan corak khas ke-Indonesiaannya. Sistem dan budaya

Indonesia akan lebih terefleksi didalamnya sehingga Hukum Islam dimaksud

untuk beberapa bagian tertentu baik menyangkut kaidah hukumnya maupun pola

pemikiran yang mendasarinya akan menunjukkan beberapa perbedaan dengan

Hukum Islam yang berlaku dilain tempat seperti Saudi Arabia, Mesir, Iran,

Pakistan dan lain-lain sekalipun sifat dasar yang sama karena bersumberkan pada

sumber yang sama yaitu AI Quran dan Sunnah.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari demokrasi itu?

2. Bagaimana islam memandang demokrasi?

3. Apakah definisi dari HAM (Hak Asasi Manusia) itu?

4. Bagaimanakah HAM dalam pandangan islam?

5. Bagaimana okum dalam pandangan islam?

3. Ruang Lingkup

1. Mendefinisikan arti dari demokrasi

2. Pandangan Islam tentang demokrasi

3. Definisi HAM

4. Pandangan HAM dalam Islam

5. Pandangan Islam tentang okum

4 | P a g e

Page 5: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

BAB II

B. PEMBAHASAN

Definisi Ham, dan Demokrasi.

1. Pengertian HAM

!.1. Secara Umum:

• Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia

dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan. HAM Berlaku secara

universal.

• Tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal

27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

1.2. Dalam Islam:

• Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian

yang umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara

maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda:

"Sesungguhnya darahmu,hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR.

Bukhari dan Muslim). Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-

hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-

hak ini.

5 | P a g e

Page 6: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

2. Pengertian Demokrasi

2.1. Secara Umum

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)

atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang

banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran. 

"Many forms of Government have been tried, and will be tried in this

world of sinand woe. No one pretends that democracy is perfect or all-

wise. Indeed, it has been saidthat democracy is the worst form of

government except all those other forms that have been tried from time to

time."  

 —Winston Churchill (Hansard, November 11, 1947)

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi

ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk

diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan

berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi

ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa

saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and

balances. 

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-

lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan

melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang

berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga

perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia)yang memiliki kewenangan

menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat

oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi

6 | P a g e

Page 7: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

masyarakat yang diwakilinya (konstituante) dan yang memilihnya melalui proses

pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil

penting,misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan

umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warga

negara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti

pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk

memilih (mempunyai hak pilih). 

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya

kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung,

tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota

parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara

demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden

hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam

sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta

demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang

masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang

bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin

negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem

yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya

memberikanhak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya

umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana

atau bekas narapidana).

Istilah"demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di

Athena kuno padaabad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal

dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun,

arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah

berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem

"demokrasi" di banyak negara.

7 | P a g e

Page 8: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,

dankratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

pemerintahanrakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,

oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci

tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini

disebut-sebut sebagai indikator  perkembangan politik suatu negara.Demokrasi

menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatunegara

umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica dengan kekuasaan Negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk

diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah

(eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat

yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali

menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain,

misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri

anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan

aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap

lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada

mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga Negara

dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori)

membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

Saat ini arti demokrasi sendiri sudah banyak tercemar oleh kosa kata

humanisme yang mengarah pada konsep liberalis semata. Secara harafiah

demokrasi disamakan dengan kebebasan yang tanpa batas. Harus diingat bahwa

konsep demokrasi yangmembebaskan mensyaratkan "kedewasaan" penggunanya.

Demokrasi bukanlah ideology yang memberikan ruang tak terbatas terhadap

setiap keinginan dan kepentingan rakyat karena terlalu bebasnya unjuk

kepentingan dengan alih-alih demokrasi akan menyebabkan perbenturan

8 | P a g e

Page 9: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

kepentingan-kepentingan itu sendiri. Di luar itu, demokrasi mensyaratkan suatu

konstitusi yang benar-benar kokoh dan sehat supaya dapat mengakomodasi

kepentingan seluruh rakyat secara positif dan tidak saling berbenturan. Negara-

negara yang sukses dengan konsep demokrasi bukan berarti negara yang

memberikan kebebasan kepada warga negaranya sebebas-bebasnya secara

harafiah. Negara demokrasi yang sukses adalah sebuah negara dengan konstitusi

yang kokoh, jelas, sehat, dan menjunjung nilai-nilai dasar yang mutlak tidak

terbantahkan kebenarannya.

Karena demokrasi memberi ruang kepada rakyatnya untuk memberikan

"suara"dan mengungkapkan kepentingannya masing-masing, diperlukanlah suatu

kedewasaan dimana setiap rakyat sadar bahwa mereka tidak mungkin

memperjuangkan kepentingan mereka jika itu melanggar hak dan kepentingan

mendasar dari orang lain. Kemungkinan terjadinya perbenturan kepentingan inilah

yang harus dijaga oleh konstitusi yang kokoh dan sehat sehingga demokrasi dapat

dijalankan dengan sehat dan memberikan rasa aman bagi setiap warga negara.

Saat konstitusi semacam itu sudah terbentuk, maka setiapwarga negara dapat

memperjuangkan kepentingannya dengan jelas dan dalam suatu bentuk yang pasti

dan terjamin dalam konstitusi.

Demokrasi sendiri seringkali terjegal oleh prinsip dimana kepentingan

manusia dianggap tidak terbatas dan sangat sulit untuk dikonsolidasikan. Oleh

karena itu, suatu konstitusi harus dibuat sesuai dengan pilihan karakter

kebangsaan yang dipilih secara sadar dan mantab sebagai suatu identitas

kebangsaan. Konstitusi tersebut disusun dan dipilih oleh "suara" rakyat sebagai

simbol karakter mereka sebagai suatu bangsa yang berbeda satu sama lainnya

selain juga mencerminkan cita-cita mereka sebagai suatu bangsa. Sebagai

contoh, demokrasi Amerika dan demokrasi Indonesia adalah suatu bentuk

demokrasi yang berbeda secara konstitusional. Misal, demokrasi

Amerika berkomitmen pada hak-hak individu sebagai suatu bangsa, sedangkan

demokrasi Indonesia sejak terbentuknya berkomitmen pada persatuan dan

kesatuan berbagai suku,agama, dan ras sebagai satu bangsa. Namun keduanya

sama-sama meletakkan sistem pemerintahannya dalam kondisi parlementer

9 | P a g e

Page 10: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

dimana rakyat dianggap sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan penentu

nasibnya sendiri yang diwakilkan pada sekelompok wakil rakyat hanya saja

dengan kepentingan, batasan, dan arah pergerakan bangsanya yang

berbeda. Secara mudahnya, demokrasi Amerika menjamin setiap warga

Amerika"bergerak" bebas sebagai seorang Amerika, sedangkan demokrasi

Indonesia menjamin setiap warga Indonesia "bergerak" bebas sebagai seorang

Indonesia.

Dalam Islam ada yang dikenal dengan istilah Syura atau musyawarah.

Yang merupakan derivasi (kata turunan) dari kata kerja ‘syawara’. Dan kata

‘syawara’mempunyai beberapa makna, antara lain memeras madu dari sarang

lebah; memelihara tubuh binatang ternak saat membelinya; menampilkan diri

dalam perang. Dan makna yang dominan adalah meminta pendapat dan mencari

kebenaran.Dan secara terminologis, syura bermakna “memunculkan pendapat-

pendapat dari orang-orang yang berkompeten untuk sampai pada kesimpulan yang

paling tepat.” (Nizhamul-Hukmi Fil-Islam, Dr. ‘Arif Khalil, hal. 236)

Meminta pendapat dan mencari kebenaran adalah salah satu prinsip

dalamdemokrasi yang dianut sebagian besar bangsa di dunia. Didalam Islam

bermusyawarah untuk mencapai mufakat adalah hal yang disyariatkan.“Dan

orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,

sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Asy-

syura: 36)

Dengan ayat itu, kita memahami bahwa Islam telah memposisikan

musyawarah pada tempat yang agung. Syari’at Islam yang lapang ini telah

memberinya tempat yang besar dalam dasar-dasar tasyri’ (yurisprudensi). Ayat

itu memandang sikap komitmen kepada hukum-hukum syura dan menghiasi diri

dengan adab syura sebagai salah satufaktor pembentuk kepribadian Islam, dan

termasuk sifat-sifat mukmin sejati. Dan lebih menegaskan urgensi syura, ayat di

atas menyebutkannya secara berdampingan dengan satu ibadah fardhu ‘ain yang

tidaklah Islam sempurna dan tidak pula iman lengkap kecuali dengan ibadah itu,

yakni shalat, infak, dan menjauhi perbuatan keji.Hal tersebut menunjukan bahwa,

10 | P a g e

Page 11: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

Islam secara langsung menerapkan prinsip pengambilan keputusan musyawarah

yang menjadi sendi utama dalam demokrasi modern(dari, oleh dan untuk

kepentingan rakyat).

Yang menjadi poin penting dalam demokrasi bukan sistem trias politiknya,

yang membagi pemerintahan kedalam tiga lembaga (eksekutif, yudikatif dan

legislatif), melainkan sistem checks and balances yang berlangsung dalam

pemerintahan itu. Tentunya agar bisa berjalan maka, harus ada keterbukaan dari

masing-masing elemen dalam pemerintahan itu. Dan keterbukaan itu dapat

diwujudkan dalam sebuah bentuk musyawarah yang efisien, efektif dan egaliter.

Tentu saja tujuan adalah kesejahteraan rakyat.

2.2. Pengertian Demokrasi Indonesia

• Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)

atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

2.3. Pengertian Demokrasi dalam Islam

Konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya

sejalan dengan Islam :

1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.

2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.

3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.

4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap

menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah.

5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan

pada persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan

Sunah.

11 | P a g e

Page 12: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-

nilai agama.

7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.

Contoh Kasus

• Nenek Divonis 1,5 Bulan karena Mencuri Kakao di Purwokerto

• Majelis hakim Pengadilan Negeri Purwokerto, Jawa Tengah, menjatuhkan vonis

satu bulan 15 hari kepada seorang, Aminah, 55, yang didakwa mencuri tiga buah

kakao.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama satu bulan 15 hari dengan

ketentuan tidak usah terdakwa jalani kecuali jika terdakwa dijatuhi pidana lain

selama tiga bulan masa percobaan," kata Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto

Muslich Bambang Lukmantosaat membacakan vonis di pengadilan setempat,

Kamis (19/11).

12 | P a g e

Page 13: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

BAB III

Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan

• Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme pemerintahan negara yang

menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

• Demokrasi menurut Islam dapat diartikan seperti musyawarah,

mendengarkan pendapat orang banyak untuk mencapai keputusan dengan

mengedepankan nilai – nilaikeagamaan.

• HAM adalah hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia ada di dalam

kandungan.

• HAM dalam Islam didefinisikan sebagai hak yang dimiliki oleh individu

dan kewajiban bagi negara dan individu tersebut untuk menjaganya

• Hukum menurut Islam dapat diartikan sebagai hukum yang terdapat

dalam sumber-sumber seperti Al-Quran dan Al-Hadist.

3.2. Saran

• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara

demokrasi diIndonesia dan demokrasi Islam dan dapat melihat sisi baik dan

buruknya.

• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat memahami pentingnya

HAM dalam kehidupan kita dan kewajiban kita untuk menjaganya.

• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara

hukum islam dan hukum yang berlaku di Indonesia dan dapat melihat

perbedaannya.

13 | P a g e

Page 14: Makalah Individu Tenteng Perkembangan Demokrasi Dan HAM

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

2. http://pastipanji.wordpress.com/2008/06/29/demokrasi-dalam-islam/

3. http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ham.html

4. http://materitarbiyah.wordpress.com/2008/02/01/hukum-dalam-islam/

5. http://www.idrusramadius.co.cc/2009/10/makna-demokrasi-dalam-pandangan-

islam.html

14 | P a g e