makalah ilmu bahan.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kayu merupakan salahsatu material yang menunjang kehidupan
manusia.kayu dimodifikasi oleh manusia dengan berbagai bentuk sesuai dengan
fungsi yang mereka inginkan, seperti: kusen rumah, meja, kursi,lemari, kapal dan
lain sebagainya.selain itu ada juga kayu-kayu yang sengaja diolah dan
dicetaksesuai dengan bentuk yang mereka inginkan.sehingga kayu-kayu tersebut
berdaya jual tinggi.
Untuk membuat perabot atau peralatan yang berbahan dasar kayu, terlebih
dahulu kita harus mengetahui beberapa jenis kayu beserta sifat-sifatnya.Supaya
perabot atau peralatan yang kita buat sesuai dengan fungsinya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dintaranya adalah:
1.Untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ilmu bahan.
2. Memberi gambaran kepada pembaca mengenai jenis- jenis dan sifat-sifat kayu
beserta kegunanya.
3.Memberi gambaran dan contoh- contoh kayu untuk furniture
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENALAN KAYU
Kegiatan penentuan jenis kayu (identifikasi jenis kayu) merupakan salah
satu bagian dari rangkaian kegiatan pengujian dalam arti luas yaitu menentukan
jenis kayu, mengukur dimensi kayu untuk mendapatkan volume serta menetapkan
mutu. Penentuan jenis kayu pada hakekatnya bukan hanya sekedar untuk
memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan pengujian saja, namun amat penting
artinya bagi semua pihak baik bagi pemerintah, pihak produsen maupun pihak
konsumen.
Terkait dengan kepentingan pemerintah, penentuan jenis kayu berperan
penting dalam menentukan besarnya pungutan negara (PSDH dan DR) yang
dikenakan. Pungutan pemerintah tersebut selain didasarkan atas wilayah asal
kayu, juga didasarkan atas jenis kayu. Disamping secara langsung terkait
dengan kepentingan pemerintah, penentuan jenis kayu memegang peranan
penting dalam upaya ikut serta mencegah penyimpangan dimana suatu jenis kayu
yang dilarang untuk ditebang/dipasarkan, diperdagangkan secara bebas dengan
menggunakan nama lain.
Di pihak produsen, selain untuk memenuhi kewajiban dalam membayar
pungutan yang dibebankan pemerintah, kepastian suatu jenis kayu juga penting
artinya dalam proses produksi dan pemasaran. Setiap jenis kayu mempunyai sifat
dan karakteristik yang berbeda sehingga dalam pengolahannyapun memerlukan
penanganan yang berbeda pula. Sedangkan bagi konsumen, dengan adanya
kepastian jenis kayu, akan lebih memudahkan untuk memilih kayu-kayu yang
cocok untuk kepentingannya
2
B. STRUKTUR KAYU
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat
menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini
diacu sebagai arah serat kayu dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang
sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap serat.
Penampang pohon yang dipotong melintang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.Kulit Luar (outer bark )
Bagian ini kering dan bersifat sebagai pelindung.
b.Kulit Dalam ( bast )
Bagian ini lunak dan basah, untuk mengangkut ahan makanan dari
daun ke bagiandari tumbuhan.
c.Kambium
Berada di dalam kulit dalam. Bagian ini yang membuat sel-sel kulit dan
sel-sel kayu.
d.Kayu Gobal ( sapwood )
Biasanya berwarna keputih-putihan. Bagian ini mengangkut air dan zat
makanan dari tanah ke daun.
f.Kayu Teras ( heartwood )
Bagian ini warnanya lebih gelap dari kayu gubal. Kayu teras sebelumnya
adalah kayu gubal. Perubahannya menjadi kayu teras terjadi secara
perlahan - lahan. Dibandingkan kayu gubal, kayu teras umunya lebih tahan
terhadap serangan serangga, bubuk kayu, jamur, dan sebagainya. Dibading
kayu gubal, kayu terasinilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai
‘kayu’ untuk keperluan bangunan, mebelair, dan lain sebagainya.
g.Hati ( pith )
Bagian lingkaran kecil yang berada paling tengah dari batang kayu.
h.Jari-jari Teras ( rays )
3
Bagian ini yang menghubungkan berbagaian-bagian dari pohon untuk
menyimpan dan peralihan bahan makanan.
C. JENIS-JENIS KAYU
Jenis kayu yang baik adalah jenis kayu yang memiliki serat yang halus dan
padat, seratnya lurus, tidak banyak mata kayunya, dan kembang susutnya sedikit.
Berikut adalah jenis kayu yang biasa di gunakan untuk Pekerjaan mengukir atau
mebel.
a. Kayu Jati
Kayu jati ini banyak di gunakan untuk perabot rumah tangga
danpekerjaan mengukir, karena sifatnya yang renyah ( mudah
dikerjakan ) seratnya padat dan tidak mudah di serang hama kayu.
Kayu jati apabila sudah tua berwarna coklat muda, jika telah lama
terkena sinar matahari dan udara warnanya menjadi sawo matang.
b. Kayu Mahoni
Jenis kayu ini juga memiliki serat yang padat dan jarang mata
kayunya,kayu mahoni juga bagus untuk pekerjaan perabot rumah
tangga dan kerajinan ukir. Sifat kayu ini sedang dalam
pengerjaanya, kembang susutnya sedang, tekstur dan daya retaknya
sedang.
c. Kayu Sono keling
Kayu sono keling juga bagus untuk kerajinan ukir, serat kayunya
padat. Sifatnya kayunya agak keras dan cukup liat. Warna kayu
coklat kehitam-hitaman.
d. Kayu Ebony
Sebenarnya kayu ini juga bagus untuk pekerjaan mengukir, namun
karena sifat kayunya yang mudah retak dan kembang susutnya yang
cukup tinggi maka perlu penanganan yang lebih ekstra. Kayu ini
berwarna hitam kelabu diselang-seling warna lebih muda.
e. Kayu Balsa
4
Warna kayu putih keabu-abuan, pengerjaannya mudah karena tidak
terlalu keras, serat kayulurus bergelombang atau berpadu dengan
tekstur yang sangat halus, maka kayu ini cocok untuk seni ukir.
f. Kayu Rengas
Istilah lain kayu ingas, jingah, umpah. Kayu ini berwarna coklat
merah darah kekuning-kuningan dengan garis-garis gelap atau
kuning. Sifat kayu ini sedang sampai keras sehingga agak sulit
dalam pengerjaannya, kembang susutnya kecil tapi kelemahan kayu
ini daya retaknya terlalu tinggi, serat lurus terpadu sementara
teksturnya agak kasar.
g. Kayu Jelutung
Kayu ini berwarna putih atau kekuning-kuningan, mudah
dikerjakan, kembang susutnya kecil, seratnya lurus dan teksturnya
agak halus dan merata.
h. Kayu Surian
Warna kayu merah daging mudah dikerjakan kelemahan kayu ini
adalah daya retak dan kembang susutnya besar, seratnya lurus,
bergelombang dengan tekstur agak halus
i. Kayu Sono Kembang
Warna kayu ini kuning / coklat tua, mudah dikerjakandaya kembang
susutnya kecil dan daya retaknya kecil teksturnya halus sampai
dengan agak kasar dan seratnya lurus, berpadu, atau bergelombang.
D. SIFAT-SIFAT KAYU
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak
dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu
tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini
penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat
tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan
yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian
5
oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara
kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang
berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-
beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada
beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa
(karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan
tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan
suhu udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama
dalam keadaan kering.
Sifat Fisik Kayu
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air
dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus
dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda,
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu
nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin
kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
6
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat
kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu
teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna
dalam kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll),
kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur
kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.
Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat
berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis
kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat
ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara
terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang
umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau
kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
7
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,
dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar
ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin
lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai
tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi
kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut
kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
10. Sifat Kayu terhadap Suara , yang terdiri dari :
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan
erat dengan elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya
gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat
baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat
musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber
panas.
12. Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran
listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar
air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya
apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya
hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
8
Sifat Mekanik Kayu
1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan,
b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.
Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik
sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan,
b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada
keteguhan kompresi sejajar arah serat.
3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di
dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan geser sejajar arah serat
b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
c. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan
geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati
9
maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan
yaitu :
a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya
yang mengenainya secara perlahan-lahan.
b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya
yang mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau
lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang
relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan
yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan,
kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan
kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik
dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang
tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya
kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah
tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau
sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi
dua kelompok :
10
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga
perusak kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring
dsb.
E. MACAM-MACAM PENGGUNAAN KAYU
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari
sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-
jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara
lain dapat dikemukan sebagai berikut :
1. Bangunan (Konstruksi)
a. Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai
keawetan alam yang tinggi.
b. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur,
kempas, keruing, lara, rasamala.
2. Veneer biasa
a. Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat
dan beratnya sedang.
b. Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis,
benuang.
3. Veneer mewah
a. Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai
dekoratif.
b. Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas,
sungkai, weru, sonokembang.
4. Perkakas (mebel)
a. Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah
dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.
11
b. Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling,
sonokembang, ramin.
5. Lantai (parket)
a. Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah
dipaku dan cukup kuat.
b. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur,
jati, kuku.
6. Bantalan Kereta Api
a. Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
b. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran,
bintangur, kempas, ulin.
7. Alat Olah Raga
a. Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus,
serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
b. Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli,
sonokeling, teraling.
8. Alat Musik
a. Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah,
daya resonansi baik.
b. Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
9. Alat Gambar
a. Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
b. Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
10. Tong Kayu (Gentong)
a. Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.
b. Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
11. Tiang Listrik dan Telepon
a. Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk
lurus.
b. Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
12. Patung dan Ukiran Kayu
12
a. Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah
patah dan berwarna gelap.
b. Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
13. Korek Api
a. Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak
korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
b. Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai,
terentang, pinus.
14. Pensil
a. Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok,
warna agak merah, berserat lurus.
b. Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
15. Moulding
a. Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah
dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
b. Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
16. Perkapalan
Lunas
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : ulin, kapur.
Gading
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
13
Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena
getaran mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
Pembungkus as baling-baling
Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam.
Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
Popor Senjata
Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
17. Arang (bahan bakar)
a. Persyaratan teknis : BJ tinggi.
b. Jenis kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar,
kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, simpur.
F. MENGENAL JENIS KAYU UNTUK FURNITUR
Dulu furniture dibuat dengan menggunakan kayu utuh tanpa sambungan
agar lebih kokoh karena ketabalannya. Karena persediaan kayu yang terbatas
kemudian orang membuat furniture dengan menggunakan kayu yang disambung-
sambung. Sekarang kayu semakin langka sehingga limbah kayu pun dimanfaatkan
dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat
menjadi furniture.
Sampai saat ini furniture kayu merupakan jenis yang paling banyak
digunakan dalam rumah tangga. Dari kursi, meja, tempat tidur, tempat
penyimpanan bahkan cabinet di dapur pun menggunakan furniture berbahan kayu.
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya anda
14
mengenal jenis material kayu beserta kelebihan dan kekuranggannya sebelum
memutuskan untuk membuat atau membeli furniture.
Kayu Solid
Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan
kayu olahan. Namun persediaannya terbatas sehingga harganya pun sangat
mahal. Proses pengerjaannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus.
Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat muai susut kayu. Kayu yang
biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan
kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan
cedar.
Kayu jati. Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena
kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang
menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi
furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh penduduk
mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Warna kayu jadi adalah coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua
kemerahan. Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah dipotong dan dibentuk.
Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami, finishing nya bisa
menggunakan politur, melamik atau PU (polyurethane).
Kayu sungkai. Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya
sebagai pengganti kayu jati yang mahal. Seratnya lebih lunak dan warnanya pun
lebih terang dari kayu jati. Kayu sungkai cocok untuk furniture dalam ruangan.
Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari pada
kayu nyatoh.
Kayu nyatoh . kayu nyantoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak
terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya berwarna coklat muda dengan guratan
yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama.
15
Kayu lapis ( plywood ) . Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita
kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa
lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi
dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya.
Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set,
lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan
polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis
tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu
lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.
Blockboard . Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil
( sekitar 2.5 - 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di
kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan.
Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan
multipleks.
Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat
plywood. Harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak
tersedia adalah teakblok (memakai lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk
membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.
Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )MDF terbuat dari serbuk
kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu
dan tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa
perkebunan ataupun bamboo. Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan.
Bentuknya berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan
kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High
Density Fibreboard).
MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan
kekuatannyapun konsisten. Namun karena memakai bahan kimia resin, MDF
lebih berat dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis
16
finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper
laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam
Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis
yang diproduksi masal oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di
semua industry furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau plastic
kecil) atau connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan
mudah.
Particel Board . Particle board terbuat dari partikel sisa pekerjaan kayu
seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin
yang direkatkan dengan tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan. Prosesnya
kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya bahan MDF lebih halus dan
seragam sedangkan partikel board lebih kasar dan tidak beraturan.
Harga particle board paling murah diantara kayu olahan lainnya. Musuh
terbesarnya adalah air sehingga mempunyai keterbatasan dalam pemakaiannya di
rumah tangga. Jika bahan ini basah maka kekuatannya akan hilang. Selain itu
particle board juga dapat melengkung jika menahan beban berat.
Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating karena
teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai lapisan
veneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan. Berhati hati juga
karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa.
Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk
menginstal furniture berbahan particle board.
17
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat
menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin.Kayu dibagi menjadi
beberapa jenis sesuai dengan sifat – sifatnya.Adapun sifat kayu dibagi menjadi
dua sifat, yaitu sifat fisik yang diantaranya : Berat dan berat jenis, keawetan,
warna,tekstur, arah serat, kesan raba, bau dan rasa, nilai dekoratif, higroskopis,
sifat kayu terhadap suara, daya hantar panas, daya hantar listrik .Yang kedua
adalah sifat mekanik : yang diantaranya: keteguhan Tarik, keteguhan tekan /
kompresi, keteguhan geser, keteguhan lengkung (lentur), kekakuan, keuletan,
kekerasan, keteguhan belah.
Kayu mempunyai banyak sekali mafaat bagi manusia.yaitu untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang diantaranya adalah sebagai: perkakas (mebel),
bangunan (Konstruksi), lantai (parket), bantalan kereta api, korek api,
perkapalan,arang (bahan bakar),alat kesenian serta alat-alat olahraga.
Selain dimanfaatkan secara langsung, kayu juga dimanfaat kan oleh
manusia dalam bentuk olahan seperti: kayu lapis ( plywood ), blockboard, kayu
MDF ( Medium Density Fibreboard )sehingga kayu- kayu tersebut berdaya jual tinggi.
18