makalah hutan pantai - kinservasi lingkungan

25
1 KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAI KELOMPOK 7 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah- wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

Upload: riki-rahmadhan-ks

Post on 26-Jul-2015

1.458 views

Category:

Documents


69 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

1

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh

pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di

wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon

dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika,

serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang

paling penting.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita

dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim

dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di

benua besar.

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,

terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah

yang cukup luas.

Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup

bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian

yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok

memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk

(mahkota daun) yang jelas.

Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu

menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda

daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya

seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang berbeda

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 2: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

2

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini

berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta

beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak

terpisahkan dari hutan.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya

alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil

manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan

hutan.

Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia khususnya hutan yang

terdapat pada wilayah pesisir letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,

laut, dan daerah pasang surut. Wilayah pesisir dipengaruhi oleh siklus harian

pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi

struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Sebagai daerah

perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat hempasan gelombang

dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah

darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan

hutan pantai.

I.2 Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah yang berjudul “Hutan Pantai”

adalah sebagai berikut :

- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konservasi Lingkungan yang

membahas mengenai “Hutan Pantai”;

- Untuk mengetahui ciri-ciri serta vegetasi yang ada pada hutan pantai

- Untuk mengetahui penyebab, akibat, dan cara penanggulangan

kerusakan hutan pantai.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 3: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

3

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk

hidup terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida

dari udara dan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain.

Maka hutan disebut paru-paru dunia. Jadi, jika terlalu banyak hutan yang rusak,

tidak akan ada cukup oksigen untuk pernapasan. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah

suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati

yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu

dengan lainnya tidak dapat dipisahkan

Jenis-Jenis Hutan di Indonesia

A. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Iklim :

1. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis

dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan

flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan

sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66

juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia.

Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,

dan Papua.

2. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh

didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai

musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di

hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun

biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan

bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa

Tengah dan Jawa Timur.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 4: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

4

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

B. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Variasi Iklim, Jenis Tanah,

dan Bentang Alam :

1. Kelompok Hutan Tropika :

a. Hutan Hujan Pegunungan Tinggi

b. Hutan Hujan Pegunungan Rendah

c. Hutan Tropika Dataran Rendah

d. Hutan Subalpin

e. Hutan Pantai

f. Hutan Mangrove

g. Hutan Rawa

h. Hutan Kerangas

i. Hutan Batu Kapur

j. Hutan pada batu Ultra Basik

2. Kelompok Hutan Monsun

a. Hutan Monsun Gugur Daun

b. Hutan Monsun yang Selalu Hijau (Evergren)

c. Sabana

C. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya

1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon

alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 5: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

5

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan

primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia.

2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk

karena campur tangan manusia.

D. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya

1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani

hak atas tanah.

2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas

tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha

(HGU), dan hak guna bangunan (HGB).

3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat

hukum adat.

E. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya

1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 %

ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan

bambu, dan hutan pinus.

2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-

macam jenis tumbuhan.

F. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya

1. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.

2. Hutan Konservasi.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 6: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

6

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu,

yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman

tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri atas :

a. Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang

mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta

berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan

suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman

Buru.

b. Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas

tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi

perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan

secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan

pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya

(TAHURA) dan taman wisata alam.

3. Hutan Produksi

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna

produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada

umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya.

Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas

(HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat

dikonversikan (HPK).

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 7: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

7

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

BAB III

HUTAN PANTAI

III.1 Pengertian Hutan Pantai

Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang

dimaksud dengan “hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan

lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam

persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat

dipisahkan”.

Hutan pantai adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah

pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan pantai  bersifat unik karena merupakan

gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya

mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas

(pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap

keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Hutan pantai

terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir, dan tidak landai, seperti di

pantai selatan Jawa.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 8: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

8

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

III.2 Ciri-Ciri Hutan Pantai

Hutan pantai, menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang

oleh pasang surut air laut dengan luas kurang lebih 3,3 juta hektar. Ciri umum

ekosistem hutan pantai antara lain adalah :

1) Tidak terpengaruh iklim;

2) Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung);

3) Tanah rendah pantai;

4) Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit; dan

5) Dapat dijumpai terutama di pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat

daya Sumatera dan pantai Sulawesi.

III.3 Vegetasi Hutan Pantai

Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut

dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka

pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Gundukan pasir itu

biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.

Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut

bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu

unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap

formasi diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan.

Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia.

1. Formasi Pres-Caprae

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 9: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

9

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae,

tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin),

Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan),

Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan).

2. Formasi Baringtonia

Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya

adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia,

Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).

III.4 Penyebab Kerusakan Hutan Pantai

III.4.1 KebakaranPenyebab kebakaran hutan khususnya hutan pantai sampai

saat ini masih menjadi topik perdebatan, apakah karena alami atau

karena kegiatan manusia. Namun, berdasarkan beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan

adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau aktivitas

manusia misalnya seperti Pembukaan hutan dan penyebab struktural

yang menimbulkan konflik.

III.4.2 Penebangan Hutan Pantai secara Sembarangan

Menebang hutan sembarangan akan menyebabkan hutan

menjadi gundul. Ditambah lagi akhir-akhir ini penebangan hutan liar

semakin marak terjadi.

III.4.3 Penegakan Hukum yang Lemah

Lemahnya penegakan hukum di Indonesia telah turut

memperparah kerusakan hutan Indonesia. Penegakan hukum barulah

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 10: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

10

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

menjangkau para pelaku di lapangan saja. Biasanya mereka hanya

orang-orang upahan yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup

mereka sehari-harinya. Mereka hanyalah suruhan dan bukan orang

yang paling bertanggungjawab. Orang yang menyuruh mereka dan

paling bertanggungjawab sering belum disentuh hukum. Mereka

biasanya mempunyai modal yang besar dan memiliki jaringan kepada

penguasa. Kejahatan seperti ini sering juga melibatkan aparat

pemerintahan yang berwenang dan seharusnya menjadi benteng

pertahanan untuk menjaga kelestarian hutan seperti polisi kehutanan

dan dinas kehutanan. Keadaan ini sering menimbulkan tidak adanya

koordinasi yang maksimal baik diantara kepolisian, kejaksaan dan

pengadilan sehingga banyak kasus yang tidak dapat diungkap dan

penegakan hukum menjadi sangat lemah.

III.4.4 Mentalitas Manusia

Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang

memiliki otonomi untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan

pengelolaan hutan, baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun

untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena manusia

sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih sempurna dari

yang lainnya. Pemikiran antrhroposentris seperti ini menjadikan

manusia sebagai pusat. Bahkan posisi seperti ini sering ditafsirkan

memberi lisensi kepada manusia untuk “menguasai” hutan. Karena

manusia memposisikan dirinya sebagai pihak yang dominan, maka

keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun sering lebih banyak di

dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya memikirkan

kepentingan sekarang daripada masa yang akan datang. Akhirnya

hutan pun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat

dimanfaatkan dengan sesuka hati. Masyarakat biasa melakukan

pembukaan hutan dengan berpindah-pindah dengan alasan akan

dijadikan sebagai lahan pertanian. Kalangan pengusaha menjadikan

hutan sebagai lahan perkebunan atau penambangan dengan alasan

untuk pembangunan serta menampung tenaga kerja yang akan

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 11: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

11

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

mengurangi jumlah pengangguran. Tetapi semua itu dilaksanakan

dengan cara pengelolaan yang exploitative yang akhirnya

menimbulkan kerusakan hutan. Dalam struktur birokrasi pemerintahan

mentalitas demikian juga seakan-akan telah membuat aparat tidak

serius untuk menegakkan hukum dalam mengatasi kerusakan hutan

bahkan terlibat di dalamnya.

III.5 Akibat Kerusakan Hutan Pantai

Kerusakan hutan pantai akan menimbulkan beberapa dampak

negatif yang besar di bumi.

III.5.1 Efek Rumah Kaca (Green House Effect).

Hutan pantai yang selayaknya merupakan hutan pada

umumnya merupakan bagian dari paru-paru bumi yang mempunyai

fungsi mengabsorsi gas CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya

pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan

kenaikan gas CO2 di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini

makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu

lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan

pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan

bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari

permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali

kepermukaan bumi oleh lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi

pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang disebut efek rumah kaca.

Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi

pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu bumi akan

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 12: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

12

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

semakin meningkat, sehingga gumpalan es di kutub utara dan selatan

akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air

laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan

terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu

akan menjadi semakin kering.

III.5.2 Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi

menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di

bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia

di bumi akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan

itu akan menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin

lama dapat semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar

ultraviolet akan menembus sampai ke bumi, sehingga dapat

menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di

bumi.

III.5.3 Kepunahan Species

Hutan pantai di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman

hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan pantai sudah pasti

keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan

mengalami kepunahan.

III.5.4 Bencana (Abrasi Pantai, Banjir, dan Lain-Lain)

Dalam peristiwa abrasi dan banjir yang yang disebabkan

terjadinya proses pasang-surut air laut, disebutkan bahwa salah satu

akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan pantai yang berfungsi

sebagai daerah resapan dan tangkapan air (catchment area) serta

sebagai struktur penahan Lima bencana (bencana tsunami, gelombang

ekstrim, peningkatan muka air laut, erosi pantai dan ancaman angin

puting beliung) yang menyebabkan abrasi pantai.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 13: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

13

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

III.6 Cara Penaggulangan Kerusakan Hutan Pantai

Cara-cara untuk menanggulangi kerusakan hutan pantai adalah

sebagai berikut :

- Menggalakkan kegiatan penghijauan.

- Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman di areal

sekitar pantai.

- Menerapkan peraturan-peraturan dan sanksi yang berat bagi mereka

yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan khususnya

hutan pantai.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak

melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak hutan pantai.

- Mengadakan pengawasan,pengendalian, dan pengelolaan hutan pantai.

III.7 Fungsi Hutan Pantai

Hutan pantai merupakan sumber daya alam daerah tropika yang

mempunyai manfaat ganda dengan pengaruh yang sangat luas ditinjau dari

aspek sosial, ekonomis, dan ekologi. Besarnya peranan hutan atau ekosistem

hutan pantai bagi kehidupan, dapat diketahui dari banyaknya jenis flora dan

fauna yang hidup di dalam ekosistem perairan dan daratan yang membentuk

ekosistem hutan pantai.

III.7.1 Fungsi Fisik

Secara fisik hutan pantai menjaga garis pantai agar tetap

stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya

abrasi pantai, melindungi daerah dibelakangnya dari hempasan

gelombang dan angin kencang, dan mencegah intrusi air garam (salt

intrution) ke arah darat. Selain itu, secara khusus juga berguna sebagai

perangkap zat-zat pencemar dan limbah, dan sebagainya.

Setiap saat pantai terancam abrasi akibat arus dan gelombang

laut yang selalu bergerak. Tanpa keberadaan hutan pantai, sangat

besar peluang pinggir pantai tergerus oleh arus dan gelombang yang

terus menerpanya.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 14: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

14

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

Beberapa contoh hasil penelitian juga menunjukkan fungsi

hutan pantai dalam meredam energi arus gelombang laut, serta

vegetasi hutan pantai juga dapat menyerap dan mengurangi

pencemaran (polutan). Selain itu, hutan pantai dapat mengendalikan

intrusi air laut.

III.7.2 Fungsi Biologis

Secara biologi hutan pantai mempunyai fungsi sebagai daerah

berkembang biak (nursery ground), tempat memijah (spawning

ground), dan mencari makanan (feeding ground) untuk berbagai

organisme yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang. Habitat

berbagai satwa liar antara lain, reptilia, mamalia, hurting dan lain-lain.

Selain itu, hutan mangrove juga merupakan sumber plasma nutfah.

III.7.3 Fungsi Ekonomi atau Fungsi Produksi

Tanaman hutan pantai sejak lama telah dimanfaatkan oleh

masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Berbagai macam produk yang

dapat dihasilkan oleh ekosistem hutan pantai dan sebagian besar telah

dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya untuk bahan bakar (kayu

bakar, arang, alkohol); bahan bangunan (tiang-tiang, papan, pagar);

pertanian (pupuk hijau), dan lain-lain. Secara tradisional, sudah sejak

lama masyarakat yang berada di pesisir pantai mendapatkan bahan-

bahan obat-obatan dari hutan pantai.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 15: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

15

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Keberadaan hutan pantai tidak saja mampu secara nyata melindungi pesisir

pantai dari kerusakan akibat angin, abrasi sampai gelombang tsunami,

namun juga memberikan sumber penghidupan bagi masyarakat di

sekitarnya.  Sehingga kehilangan hutan pantai, secara langsung akan

berdampak pada kehidupan masyarakat pesisir, termasuk hilangnya mata

pencaharian serta sumber kehidupan mereka lainnya dan ancaman

kehancuran pesisir pantai akibat gempuran arus laut dan angin yang pasti

selalu hadir di kawasan tersebut. Dengan demikin, keberadaannya di

kawasan pesisir pantai adalah sebuah keharusan/kemestian. Oleh karena itu,

hutan pantai yang rusak harus segera direhabilitasi agar kembali berfungsi

sebagaimana mestinya.

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 16: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

16

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

IV.2 Saran

Menjaga kelestarian hutan pantai berarti menjaga hidup dan kehidupan

manusia serta makhluk lainnya. Hal tersebut merupakan alasan utama,

mengapa hutan pantai harus dikelola secara lestari.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. “Ekologi Hutan Peran, Manfaat, dan Fungsi Hutan”.

http://ekologi-hutan.blogspot.com/2011/10/peranan-manfaat-dan-fungsi-

hutan.html diakses tanggal 10 Juli 2012

Anonim. 2010. “Vegetasi Hutan Pantai”.

http://vegetasi2.blogspot.com/2010/12/hutan-pantai.html diakses tanggal

10 Juli 2012

Kompassiana. 2010. “Mengapa Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Harus

Dilestarikan”.http://edukasi.kompasiana.com/2010/08/27/mengapa-

hutan-mangrove-dan-hutan-pantai-harus-dilestarikan/ diakses tanggal 10

Juli 2012

Hakim, Lukman Nur. 2010. “ Akibat Kerusakan Hutan dan Upaya

Penanggulangannya”.http://lookmannhabiz.blogspot.com/2010/05/akiba

t-kerusakan-hutan-dan-upaya.html diakses tanggal 10 Juli 2012

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 17: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

17

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

Anonim. 2009. “Upaya Penanggulangan Kerusakkan Lingkungan Hidup Dalam

Pembangunan Berkelanjutan Khususnya di Indonesia”.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/%E2%80%9Cupaya-

penanggulangan-kerusakan-lingkungan-hidup-dalam-pemangunan-

berkelanjutan-khususnya-di-indonesia/ diakses tanggal 10 Juli 2012

Wahana, Sang Surya. 2011. “Penyebab, akibat, dan cara penenggulangan

Kerusakkan Hutan Pantai”.

http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/07/penyebab-akibat-dan-

cara-penangulangan.html diakses tanggal 10 Juli 2012

Malino, Jupri. 2012. “Pengertian Wilayah Pesisir Ekologi”.

http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/pengertian-wilayah-pesisir-

ekologi.html diakses tanggal 10 Juli 2012

AcehPedia. 2012. “Tipelogi Hutan Indonesia”.

http://acehpedia.org/Tipelogi_Hutan_Indonesia#Hutan_Pantai___.28coas

tal_forest.29 diakses tanggal 10 Juli 2012

Irwanto. 2000. “Ekosistem Pantai”.

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda

/Biologi/0145%20Bio%203-5f.htm diakses tanggal 11 Juli 2012

Irwanto. 2012. “Jenis dan Tipe Hutan”

http://www.irwantoshut.net/jenis_tipe_hutan.html diakses tanggal 11 Juli

2012

Wikipedia. 2010. “Hutan”. http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan diakses tanggal 11

Juli 2012

Anonim. 2012. “Hutan, Jenis Hutan, dan Manfaatnya”.

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=jenis+hutan+pantai&source=web&cd=10&ved=0CFwQF

jAJ&url=http%3A%2F%2Fdishut.jabarprov.go.id%2Fimages%2Fartikel

%2Fhutan-jenis-hutan-dan-

manfaatnya.doc&ei=DHn9T7S7FcesrAfA3tnCBg&usg=AFQjCNGbnn9

PvEnVzb-nnEkKGcYcqFnpAA

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau

Page 18: Makalah Hutan Pantai - Kinservasi Lingkungan

18

KONSERVASI LINGKUNGAN HUTAN PANTAIKELOMPOK 7

Teknik Lingkungan S1Fakultas Teknik Universitas Riau