makalah glikosida

35
Makalah Farmakognosi I BIOSINTESIS PEMBENTUKAN GLIKOSIDA FLAVONOL, GLIKOSIDA LAKTON, GLIKOSIDA ALKOHOL, GLIKOSIDA FENOLIK, GLIKOSIDA ALDEHID DAN GLIKOSIDA TANIN OLEH : NAMA : WA ODE ARLINA MISNAENI F1F1 12 069 PUJI ASTUTI SARANIGA F1F1 12 070 RAMLAH F1F1 12 071 MUSYKERRINAWATI K. A. F1F1 12 072 DWI SYAHFITRA F1F1 12 073 KELAS : B KELOMPOK : IV JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: naomiya-naomi-nami

Post on 10-Nov-2015

1.083 views

Category:

Documents


139 download

DESCRIPTION

Glik

TRANSCRIPT

Makalah Farmakognosi IBIOSINTESIS PEMBENTUKAN GLIKOSIDA FLAVONOL, GLIKOSIDA LAKTON, GLIKOSIDA ALKOHOL, GLIKOSIDA FENOLIK, GLIKOSIDA ALDEHID DAN GLIKOSIDA TANIN

OLEH :NAMA: WA ODE ARLINA MISNAENI F1F1 12 069 PUJI ASTUTI SARANIGA F1F1 12 070RAMLAH F1F1 12 071MUSYKERRINAWATI K. A. F1F1 12 072DWI SYAHFITRA F1F1 12 073KELAS: BKELOMPOK: IVJURUSAN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2013

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul BIOSINTESIS/PROSES PEMBENTUKKAN DARI GLIKOSIDA FLAVONOL, GLIKOSIDA LAKTON, GLIKOSIDA ALKOHOL, GLIKOSIDA FENOLIK, GLIKOSIDA ALDEHID, DAN GLIKOSIDA TANIN.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu saran, pendapat, dan kritikan sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan dan akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, amin.

Penulis

Kendari, September 2013

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPerkembangan zaman membuat ilmu pengetahuan semakin berkembang, begitu pula dengan ilmu kefarmasian. Ditemukan begitu banyak senyawa-senyawa aktif alamiah yang dapat dimanfaatkan keberadaannya untuk sarana pengobatan berbagai macam penyakit. Salah satudiantaranya adalah glikosida. Glikosida banyak terdapat dalam alam. Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas dan teroksidasi udara).Glikosida adalah bagian yang penting dalam ilmu Farmakognosi, terutama dalam pengembangannya menjadi sediaan simplisia. Glikosida terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula (glikon) dan bukan gula (aglikon). Reaksi lainnya dimediasi oleh glikosil transferase, melibatkan gula dari uridin difosfat menjadi akseftor (aglikon) lalu, membentuk glikosida. Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan gula, maka glikosida ini disebut holosida, sedang kalau bukan gula disebut heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari heterosida umumnya terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah reaksi umum bagaimana bagian gula terikat dengan bagian aglikon, diperkirakan reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologik. Ini kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail tentang jalannya reaksi biosintesa untuk berbagai jenis aglikon yang akan menyusun glikosida.Penggolongan glikosida didasarkan kepada aglikolat atau genin yang terikat padanya. Beberapa diantara banyak glikosida yang terdapat di alam adalah glikosida flavonol, glikosida lakton, glikosida alkohol, glikosida fenolik, glikosida aldehid, dan glikosida tanin.

B. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana biosintesis/proses pembentukkan dari glikosida flavonol, glikosida lakton, glikosida alkohol, glikosida fenolik, glikosida aldehid, dan glikosida tanin?2. Apa saja contoh-contoh tanaman yang mengandung glikosida flavonol, glikosida lakton, glikosida alkohol, glikosida fenolik, glikosida aldehid, dan glikosida tanin.

C. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang biosintesis/proses pembentukkan dari glikosida flavonol, glikosida lakton, glikosida alkohol, glikosida fenolik, glikosida aldehid, dan glikosida tanin.2. Mengetahui contoh-contoh tanaman yang mengandung glikosida flavonol, glikosida lakton, glikosida alkohol, glikosida fenolik, glikosida aldehid, dan glikosida tanin.

3. BAB IIPEMBAHASANGlikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.Biosintesis glikosida terdiri dari 2 bagian. Reaksi secara umum adalah penggabungan residu gula dengan aglikon. Diduga reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologi. Hal ini kontras dengan jalur biosintesis yang bervariasi pada pembentukan aglikon yang cenderung harus dipertimbangkan satu per satu.Jalur biosintesis secara prinsip pembentukannya melibatkan transfer gugus uridylyl dari uridintrifosfat menjadi gula-1-fosfat. Enzim yang mengkatalis reaksi adalah uridylyl transferase dan telah dapat diisolasi dari tanaman, hewan dan mikroba. Fosfat dari pentosa, heksosa dan derivat gula lainnya mungkin terlibat. Reaksi lainnya dimediasi oleh glikosil transferase, melibatkan gula dari uridin difosfat menjadi akseptor (aglikon) lalu, membentuk glikosida.

Reaksi:UTP + Gula-1-fosfat UDP gula + PpiUDP Gula + akseptor Akseptor gula + UDP (glikosida)Setelah sekali glikosida terbentuk, enzim lain mungkin mentransfer gula lain ke monosakarida membentuk disakarida. 1. Glikosida FlavonolGlikosida flavonol dan aglikon biasanya dinamakan flavonoid. Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di dalam tanaman. Di alam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang berbeda-beda dan merupakan pigmen kuning yang tersebar luas diseluruh tanaman tingkat tinggi. Rutin, kuersitrin, ataupun sitrus bioflavonoid (termasuk hesperidin, hesperetin, diosmin dan naringenin) merupakan kandungan flavonoid yang paling dikenal.Biosintesis Glikosida FlavonolAglikon dan glikosida flavonol dan falvanoid lainnya adalah contoh senyawa yang di dalam sistem biologis pembentukannya dapat melalui kedua cara pembentukan senyawa aromatis, yaitu dengan kondensasi asam asetat dan melalui shikimic Acid Pathway.

Contoh tanaman yang mengandung glikosida flavonol yaitu: Citrus Lemon

a. KlasifikasiKingdom : Plantae (Tumbuhan)Sub Kingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili: Rutaceae (Suku jeruk-jerukan)Genus: CitrusSpesies: Citrus limon (L.) Burm. f.b. PemerianCairan warna kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas aromatik, rasa pedas agak pahit.c. Kandungan dari Tanaman Citrus Lemon Citrus lemon mengandung Sitral, d-limonene, Feladren, Flavanoid , Vitamin C, Vitamin B, Vitamin E, Natrium, dan beberapa mineral mikro. Selain itu, kulit berbagai jenis jeruk mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi. Kandungan pektin pada kulit jeruk berkisar antara 15% sampai 25 % dari berat kering. Pektin, seperti diketahui, merupakan serat yang mudah larut dan biasanya terdapat pada sayuran dan buah. Pektin termasuk kelompok polisakarida yang heterogen dengan berat molekul tinggi.

d. Manfaat Tanaman Citrus LemonJeruk lemon mengandung bioflavanoid yang berperan sebagai antioksidan pencegah kanker. Flavanoid jeruk lemon berfungsi menghalangi oksidasi LDL sehingga aterosklerosis penyebab penyakit jantung dan stroke bisa dihindari. Jeruk lemon juga kaya akan kandungan serat yang berupa pektin. Pektin ini baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Pektin dapat mempengaruhi penyerapan lambung dan usus dengan mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan penyerapan lemak, mengontrol kadar kolesterol dan dikeluarkan melalui feses atau kotoran. Selain kandungan flavanoid dan serat, jeruk lemon juga mengandung vitamin C, vitamin B, vitamin E, natrium, dan beberapa mineral mikro yang dibutuhkan tubuh untuk sistem imunitas serta mencegah virus penyebab influenza.

2. Glikosida LaktonMeskipun kumarin tersebar luas dalam tanaman, tetapi glikosida yang mengandung kumarin (glikosida lakton) sangat jarang ditemukan. Beberapa glikosida dari turunan hidroksi kumarin ditemukan dalam bahan tanaman seperti skimin dan Star anise Jepang, aeskulin dalam korteks horse chestnut, daphin dalam mezereum, fraksin dan limettin. Contoh tanaman yang mengandung glikosida lakton yaitu: Artemisia Cina

a. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: AsteralesFamili: Asteraceae (Suku kenikir-kenikiran)Genus: ArtemisiaSpesies: Artemisia cinab. PemerianDaun rasanya pahit, pedas, hangat, berbau aromatic.c. Kandungan dari Tanaman Artemisia Cina pada LaktonTanaman artemisia mengandung senyawa lakton seskuiterpene seperti artemisinin yang sangat efektif terhadap Plasmodium. Kandungan artemisinin pada tanaman artemisia terdapat pada bagian daun, batang dan bunga. Kandungan artemisinin pada bagian daun dan bunga artemisia adalah 0.01 1.1% dari berat kering daun dan bunga. Selain itu, tanaman artemisia mengandung artesunate dan artemether. Tanaman ini memiliki rasa pahit yang disebabkan oleh adanya kandungan absinthin dan anabsinthin. Akar dan batang tanaman artemisia mengandung inulin yang terdiri atas artemose cabang kecil yang mengandung oxytocin, yomogoci alkohol, dan ridentin. Bagian bunga dan batang tanaman artemisia juga mengandung artemisinin. Senyawa artemisinin terdapat pada glandular trichomes, suatu organ yang hanya terdapat pada bagian daun, batang dan bunga.d. Manfaat Senyawa Lakton pada Tanaman Artemisia CinaBerkhasiat menghangatkan meridian, menghilangkan rasa dingin, penghilang nyeri (analgesic), penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretic), peluruh kentut, peluruh keringat, meningkatkan nafsu makan (stomakik), astringen, tonik, stimulant, melancarkan peredaran darah dan menghilangkan pembekuan, mencegah keguguran, dan menormalkan haid.

4. Glikosida AlkoholGlikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu memiliki gugus hidroksi. Senyawa yang termasuk glikosida alcohol adalah salisin. Salisin adalah glikosida yang diperoleh dari beberapa spesies Salix dan Populus.Biosintesis Glikosida AlkoholBiosintesa glikosida alkohol, aldehid, lakton dan fenol dapat digambarkan sebagai berikut :

Contoh tanaman yang mengandung glikosida alkohol yaitu: Salix sp.

a. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)Ordo: SalicalesFamili: SalicaceaeGenus: SalixSpesies: Salix sp.b. PemerianKulit berair, lembut, biasanya liat, kayu keras, cabang ramping dan besar, berserat, sering stoloniferous akar. Memiliki Akar yang luar biasa kuat dan akar tumbuh dari bagian yang mudah untuk mendapatkan udara. Daun willows biasanya memanjang, tapi kadang-kadang berbentuk oval dan sering seperti margin bergerigi. bunga jantan dan betina willows dioecious, muncul sebagai catkins pada tanaman yang berbeda, yang catkins diproduksi di awal musim semi, sering sebelum daun muncul, atau sebagai daun baru terbuka. bunga jantan tidak memiliki kelopak yang baik atau corolla; mereka hanya terdiri dari benang sari, yang jumlahnya bervariasi antara 2-10, yang disertai dengan kelenjar nectariferous yang dimasukkan pada sekumpulan rachis disebut catkin, atau Ament. Catkin berbentuk oval secara keseluruhan dan sangat berbulu Serta berwarna merah mawar di tunas, tapi oranye atau ungu setelah bunga terbuka. bunga betina juga tidak memiliki kelopak atau mahkota, dan hanya terdiri dari ovarium tunggal yang disertai dengan kelenjar, nektar kecil datar dan dimasukkan pada dasar skala pada rachis dari suatu catkin. Ovarium adalah bersel satu, dan banyak ovula.c. Kandungan dari Tanaman Salix sp. pada AlkoholSalicin adalah glikosida dari tanaman Salix sp. Kebanyakan batang pohon willow dan poplap mengandung salicin. Sumber utama salicin adalah Salix purpurea dan Salix fragilis. Glikosida populin yang merupakan benzoil salicin dapat diasosiasikan dengan salicin yang berasal dari tanaman famili Salicaceae. Salicin jika dihidrolisis oleh emulsin menghasilkan D-glukosa dan saligenin (salisin alkohol).a. Manfaat Senyawa Alkohol pada Tanaman Salix sp.Salicin memiliki efek farmakologi sebagai anti rematik. Mekanisme kerja salicin mirip dengan asam salisilat dan diduga salicin dioksidasi menjadi asam salisilat didalam tubuh manusia.

d. Glikosida FenolikBeberapa aglikon dari glikosida alami mempunyai kandungan bercirikan senyawa fenol. Arbutin yang terkandung dalam uva ursi dan tanaman Ericaceaelain menghasilkan hidrokuinon sebagai aglikonnya. Hesperidin dalam buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida fenol. Uva ursi adalah daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili Ericaceae). Tanaman ini merupakan semak yangselalu hijau merupakan tanaman asli dari Eropa, Asia, Amerika Serikat dan Kanada. Contoh tanaman yang mengandung glikosida fenolik yaitu: Arctostaphylos Uva-Ursi

a. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Super Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: Ericales Famili : EricaceaeGenus : Arctostaphylos Spesies: uva-ursib. PemerianArctostaphylos uva ursi-adalah kayu procumbent groundcover semak atau bearberry. Daun berwarna hijau selama 1-3 tahun sebelum gugur. Daun mengkilap, kecil, agak tebal dan kaku. Batang berwarna merah jika tanaman di bawah sinar matahari secara penuh, tetapi berwarna hijau di daerah shadier. Batang tua berwarna coklat. Pada musim semi, bearberry memiliki bunga berwarna putih atau merah muda.Batang Arctostaphylos uva ursi bisa sangat padat, dengan ketinggian jarang lebih tinggi dari 6 inci. Ranting tegak bercabang muncul dari batang bersujud panjang yang fleksibel, yang diproduksi oleh akar tunggal. Lapisan pada batang akan menghasilkan akar kecil secara berkala. cabang batang yang awalnya putih menjadi hijau pucat, kemudian menjadi halus dan merah-coklat pada waktu tertentu serta memiliki tunas yang berwarna coklat.Arctostaphylos uva ursi berdaun lebar berwarna hijau secara bergantian pada cabang. Setiap daun melekat pada tangkai daun yang bengkok secara vertikal. Arctostaphylos uva ursi berdaun panjang dan agak meruncing. Pada musim gugur, daun Arctostaphylos uva ursi mulai berubah dari hijau tua menjadi hijau kemerahan sampai ungu.kelompok bunga Arctostaphylos uva ursi berbentuk guci kecil yang mekar dari bulan Mei hingga Juni. Bunga Arctostaphylos uva ursi yang sempurna berwarna dari putih menjadi merah muda sampai merah cerah dan berruang bulat, berdaging atau bertepung, mulus, berkulit mengkilap serta berdiameter berkisar dari 1/4 sampai 1/2 inci. Buah akan bertahan pada tanaman sampai awal musim dingin.

c. Kandungan dari Tanaman Arctostaphylos Uva-Ursi pada FenolikKandungan utama Arctostaphylos Uva-Ursi adalah arbutin (normalnya antara 5 dan 15 %), selain itu adalah metal arbutin (diatas 4 %) dan sedikit jumlah aglikon hidroquinon bebas dan metilhidroquinon. Kandungan kimia lainnya adalah asam galat, galloilarbutin dan 20 % gallotannin, flavonoid (quersetin, kaemferol, mircetin).d. Manfaat Senyawa Fenolik pada Tanaman Arctostaphylos Uva-UrsiKhasiat yang diklaim selama ini adalah anti-lithic, aromatic, astringent, disinfectant, diuretic, lithontripic, sedative (renal), stimulant (mild), tonic, urinary antiseptic. Juga digunakan sebagai arthritis, nyeri belakang, masalah empedu, infeksi bladder, bronkitis, menstruasi eksesive, nephritis, obesity, pancreatitis, kelemahan kelenjar prostat, rheumatism, chronic urethritis, vaginal discharge, penyakit vaginal, dan penahanan air.

e. Glikosida AldehidSalinigrin yang terkandung dalam Salix discolor terdiri dari glukosa yang diikat oleh m-hidroksibenzaldehida sehingga merupakan glikosida yang aglikonnya suatu aldehida. Contoh tanaman yang mengandung glikosida aldehid yaitu: Vanilla Planifolia

a. KlasifikasiKingdom : Plantae (Tumbuhan)Divisi: TracheophytaKelas: Monocotyledoneae (Berkeping satu/monokotil)Ordo: OrchidalesFamili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)Sub Famili: VanilloideaeGenus: VanillaSpesies: Vanilla planifoliab. PemerianBau khas harum enak aromatik, rasa khas.c. Kandungan dari Tanaman Vanilla Planifolia pada AldehidVanila mengandung senyawa kimia vanilin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida), yang memberi aroma khas pada vanila. Terdapat pula kandungan kecil minyak atsiri, yaitu piperonal.d. Manfaat Senyawa Aldehid pada Tanaman Vanilla PlanifoliaBuah Vanilla Planifolia berkhasiat sebagai obat pusing dan sebagai bahan kosmetika.f. Glikosida TaninTanin merupakan metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigen dengan rasa khas yang sepat. Secara umum tannin terbagi atas tannin (proanthocyanidins) hidrolisis dan tannin kondensasi. Tannin hidrolisis diprekursor oleh asam dehydroshikimic sedangkan tannin kondensasi disintesis dari prekursor flavonoid. Tingginya kandungan tannin dari kalus yang dihasilkan secara in vitro dapat dipahami karena produksi metabolit sekunder pada kalus in vitro dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya komposisi media yang digunakan dan zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan. Biosintesis Glikosida TaninBiosintesa asam galat dengan precursor senyawa fenol propanoid

Contoh tanaman yang mengandung glikosida tanin yaitu: Jambu biji

a. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Super Divisi: Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)Kelas: Dicotyledoneae (Berkeping dua/dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: MyrtalesFamili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)Genus: PsidiumSpesies: Psidium guajava L.b. PemerianJambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah, mempuyai bau aromatik, dan rasa sepat. c. Kandungan dari Tanaman Jambu Biji pada TaninSenyawa aktif pada daun jambu biji yang berfungsi sebagai anti diare adalah tanin. Ekstrak daun jambu biji dapat digunakan untuk membasmi bakteri/mikroba penyebab diare (Salmonella typhii, E. coli, Shigella dysentriae). Komposisi kimia di dalam daun jambu biji adalah tannin 9 - 12%, minyak atsiri, minyak lemak dan asam malat, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajavarin dan vitamin.d. Manfaat Senyawa Tanin pada Tanaman Jambu BijiSenyawa tanin bersifat sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar dan menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak. Serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein. Oleh Karena itu senyawa tannin dapat membantu menghentikan diare.e. Mekanisme Penyembuhan Diare Oleh TaninJambu biji atau jambu batu (Psidium guajava L.) termasuk tanaman yang mudah didapat. Selain buahnya sebagai sumber vitamin C, hampir semua bagian tanaman ini, terutama daun dan buah muda, dapat mengobati mencret lantaran sifat mengelat yang dimilikinya. Hasil penelitian in vitro terhadap kontraksi usus dengan menggunakan usus marmut menunjukkan, rebusan daun jambu biji konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dapat mengurangi kontraksi usus halus (Natsir, 1986). Sedang penelitian terhadap kemampuan rebusan daun jambu biji dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia colli dan Staphylococcus aureus menunjukkan, kadar terendah 2% dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan dalam kadar 10% dapat menghambat pertumbuhan E. colli. Hasil penelitian itu dapat digunakan sebagai dasar penggunaan daun jambu biji sebagai obat diare akibat infeksi Zat aktif dalam daun jambu yang dapat mengobati diare adalah tanin. Dalam penelitian terhadap daun kering jambu biji yang digiling halus diketahui, kandungan taninnya sampai 17,4%. Makin halus serbuk daunnya, makin tinggi kandungan taninnya. Senyawa itu bekerja sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar. Tanin juga menjadi penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein.Untuk memanfaatkan jambu biji sebagai obat diare dapat dilakukan dengan merebus 15 30 g daun kering jambu biji dalam air sebanyak 150 300 ml. Perebusan dilakukan selama 15 menit setelah air mendidih. Hasil rebusan disaring dan siap untuk diminum sebagai obat diare. Bila ingin memanfaatkannya dalam bentuk segar, diperlukan 12 lembar daun segar, dicuci bersih, ditumbuk halus, ditambah cangkir air masak dan garam secukupnya. Hasil tumbukan diperas, disaring, lalu diminum. Supaya terasa enak, ke dalamnya bisa ditambahkan madu.BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah :1. Biosintesis/proses pembentukkan glikosida antara lain :f. glikosida flavonol merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di dalam tanaman.g. Glikosida lakton merupakan kumarin yang tersebar luas dalam tanaman, tetapi glikosida yang mengandung kumarin (glikosida lakton) sangat jarang ditemukan.h. Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu memiliki gugus hidroksi. Senyawa yang termasuk glikosida alkohol adalah salisin.i. Glikosida fenolik, beberapa aglikon dari glikosida alami mempunyai kandungan bercirikan senyawa fenol.j. Glikosida aldehid merupakan salinigrin yang didalamnya terkandung Salix discolor terdiri dari glukosa yang diikat oleh m- hidroksibenzaldehida. k. Glikosida tanin merupakan metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigen dengan rasa khas yang sepat. 2. Contoh-contoh tanaman yang mengandung glikosida antara lain :a. Gilikosida flavonol contohnya tanaman Citrus Lemonb. Glikosida lakton contohnya tanaman Viburnum Pronifoliumc. Glokosida alkohol contohnya tanaman Salix sp.d. Glokosida fenolik contohnya tanaman Arctostaphylos Uva-Ursie. Glikosida aldehid contohnya tanaman Vanilla Planifoliaf. Glikosida tanin contohnya tanaman jambu bujiB. Saran Sebaiknya dalam pembuatan makalah ini ada penjelasan dari dosen pembimbing sebelumnya agar kami sebagai penulis, tidak salah dalam membahas isi makalah yang akan dibuat. Selain itu, sebaiknya dalam pembuatan makalah ini juga diberikan petunjuk mengenai sumber-sumber buku pedoman yang bagus untuk membahas makalah ini.

DAFTAR PUSTAKATim Dosen.Farmakognosi I. Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam UNHAS. Makassar.http://www.FARMAKOGNOSI/Makalah GLIKOSIDA.htm.Gunawan, Didik. 2004.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. PenebarSwadaya. Jakarta.Departemen Kesehatan. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Edisi IV. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. http://www.Blog tentang kuliah.q/diFarmasii/Tanin.htmhttp://www.FARMAKOGNOSI/jurnal-ilmiah-farmasi-IDENTIFIKASI-GLIKOSIDA.htmLeny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida. USU Repositori. Medan.Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung. Sastrohamidjojo, Harjoko. 1996. Sistensi Bahan Alam. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.