makalah gastritis

109
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari beberapa unsur kualitas hidup yaitu mortalitas, morbilitas dan status gizi. peningkatan derajat kesehatan masyarakat msaih ditemukan berbagai masalah yang menghambat pembangunan kesehatan. salah satu masalah dalam mencapai derajat kesehatn tersebut adalah tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap tahunnya. dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam mempertahankan kehidupan. sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel ditubuh. dalam sistem pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah satunya adalah lambung. di Lambung nanatinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan mukosa

Upload: udin242

Post on 02-Aug-2015

495 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gastritis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari beberapa unsur kualitas hidup

yaitu mortalitas, morbilitas dan status gizi. peningkatan derajat kesehatan

masyarakat msaih ditemukan berbagai masalah yang menghambat pembangunan

kesehatan. salah satu masalah dalam mencapai derajat kesehatn tersebut adalah

tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap tahunnya.

dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam

mempertahankan kehidupan. sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang

penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting

dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel ditubuh. dalam

sistem pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah satunya adalah

lambung. di Lambung nanatinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat

dan lapisan mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCL) yang dalam

kadar normalnya fungsinya sangat penting.

Lambung (Gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada

dinding lambung (Gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang tidak

normal atau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan gastritis atau

maag.

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di

Klinik penyakit dalam (IPD Jilid II Edisi 3). Gastritis akut merupakan penyakit

yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri (Patofisiologi

Sylvia dan Wilson) dan + 80 – 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut.

perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan harus memahami dan

memberikan peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi dari gastritis ini

cukup berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian.

1

1

Page 2: Makalah Gastritis

Menurut data WHO, jumlah penderita gastritis di Dunia pada tahun 2008

mencapai lebih dari 230 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 350

juta jiwa pada tahun 2030. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah

penderita dengan gastritis telah mencapai 366 juta jiwa. 4,6 juta jiwa diataranya

meninggal dunia dan biaya perawatan kesehatan untuk penderita gastritis sendiri

telah mencapai 465 miliar dolar.

Di Indonesia sendiri penderita gastritis terus bertambah, menurut data

Depkes tahun 2008. Prevalensi gastritis di Indonesia adalah 5,7%, namun hanya

1,5 persen saja yang terdiagnosa. jika data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2007

menyebutkan ada 12,5 juta jiwa penduduk indonesia mengalami gastritis, maka

secara epidemiologi diperikirakan pada tahun 2030 prevalensi gastritis di

indonesia mencapai 21,3 juta orang (gastritis care, 2004). Data tersebut juga

menunjukkan indonesia masuk dalam 10 besar negara terbanyak menderita

gastritis, dengan india menempati peringkat pertama, kedua cina dan ketiga

amerika serikat. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 juga menyebutkan bahwa

proporsi penyebab kematian akbat gastritis pada kelompok usia 45 – 54 tahun di

daerah perkotaan menduduki ranking ke 2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan,

gastritis menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.

Data dinas kesehatan provinsi Sumatera Selatan diketahui bahwa jumlah

penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 725 orang penderita,

sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 728 penderita dan pada tahun 2011

sebanyak 732 orang penderita.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Palembang diketahui bahwa jumlah

penderita penyakit gastritis pada tahun 2009 sebanyak 429 orang penderita,

sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 425 penderita dan pada tahun 2011

sebanyak 432 orang penderita.

Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Palembang BARI jumlah

penderita gastritis pada tahun 2009 terdiri dari 110 orang penderita, pada tahun

2010 terdiri dari 121 orang penderita, dan pada tahun 2011 sampai dengan bulan

oktober terdiri dari 80 orang.

2

Page 3: Makalah Gastritis

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kelompok kami tertarik untuk

mengangkat makalah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Ny. ”A”

dengan gangguan sistem pencernaan : Gastritis di Ruangan perawatan wanita

RSUD Palembang BARI.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis yang dirawat

diruang perawatan wanita RSUD Palembang BARI dan untuk memberikan

informasi mengenai gastritis pada para pembaca agar dapat menjadi referensi

untuk pembelajaran dan upaya preventif dalam mencegah penyakit gastritis.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Dapat emlakukan pengkajian asuhan keperawatan pada klien dengan

gastritis.

b. Dapat menganalisa dan merumuskan serta memprioritaskan diagnosa

keperawatan klien gastritis

c. Dapat menyusun rencana keperawatan pada klien gastritis

d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada klien gastritis

e. Dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada klien gastritis.

1.3 Waktu

Pengkajian dan anamnesa dilakukan pada tanggal 07 Maret 2012 pada

pukul 11.00 WIB

1.4 Tempat

Pengkajian dan anamnesa dilakukan pada Ny. ”A” di Ruang perawatan

Perempuan RSUD Palembang BARI

3

Page 4: Makalah Gastritis

BAB IITINJAUN PUSTAKA

2.1 Profil RSUD Palembang BARI

2.1.1 Selayang Pandang

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur

penunjang pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan

satu-satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kota Palembang. Rumah Sakit

Umum Daerah Palembang BARI terletak di Jalan Panca Usaha NO.1 Kelurahan 5

Ulu Darat Kecamatan Sebrang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.

Bangunan berada lebih kurang 800 meter dan jalan raya jurusan Kertapati. Sejak

tahun 2001 dibuat jalan alternative dari jalan Jakabaring menuju RSUD

Palembang BARI. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan langsung

menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.

2.1.2 Visi Misi dan Motto

Visi

Rumah Sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan

Misi

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Melaksanakan manajemen administrasi yang efektif dan efisien

Motto

“Anda sernbuh, Kami Puas”

Anda puas, karni bahagia

2.1.3 Sejarah

1 Sejarah Berdirinya

Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI

merupakan gedung poliklinik / Puskesmas Panca Usaha.

4

4

Page 5: Makalah Gastritis

Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI.

Maka dengan SK Depkes nomor 1326/Menkes/SK1X111997, tanggal 10

November 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C.

Kepmenkes RI Nomor : HK.00,06.2.2.4646 tentang pemberian status

Akreditasi penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah

Palembang BARI, tanggal 7 November 2003

Kepmenkes RI Nomor : YM.01.10/111/334/08 tentang peningkatan kelas

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B,tanggal 2

April 2009

Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI berdasarkan

keputusan Walikota Palembang No.915. B tahun 2008 tentang penetapan

RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menerapkan pola

pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.

2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur

1. Tahun 1986 s.d 1995 : dr. Jane Lidya Jilahelu Sebagai kepala

Poliklinik Puskesmas Panca Usaha.

2. Tanggal I Juli 1995 s.d Juni 2000 : dr. Eddy Zarkaty Manasir,

SpOG sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.

3. Bulan juli 2000 s.d November 2000 : Pelaksana Tugas dr.H.

Dachlan Abbas S.pB

4. Bulan Desember 2000 s.d Februafi 2001 :Pelaksana tugas dr.

M.Faisal Soleh, Sp.PD

5. Tanggal 14 November 2000 s.d Sekaian dr. Hj. Indah Puspita, H.A,

MARS sebagai Direktur RSUD Pa1embang BARI

2.1.4 Fasi1itas dan Pelayanan

a. Fasilitas

Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 jam

Farmasi / Apotek 24 jam

Rawat jalan/ poliklinik spesialis

5

Page 6: Makalah Gastritis

Bedah sentral

Central Sterilizied Suplay Departement (CSSD)

Unit Rawat Intensif (ICU, NICU)

Rehabilitasi Medik

Radiologi

Laboratorium klinik

Patologi anatomi

Bank Darah

b. Pelayanan Rawat Jalan

Poliklinik Spesialis Bedah

Poliklinik Spesialis Dalam

Poliklinik Spesialis Kebidanan Dan Penyakit Dalam

Poliklinik Spesialis Anak

Poliklinik Spesialis Mata

Poliklinik Spesialis THT

Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

Polii< link Spesialis Syaraf

Poliklinik Spesialis Jiwa

Poliklinik Spesialis Jantung

Poliklinik Gigi

Poliklinik Rehabilitasi Medik

Poliklinik Psikologi

6

Page 7: Makalah Gastritis

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Definisi

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu

gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.

Gastritis adalah Inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran,

Edisi Ketiga Hal 492)

Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah, Edisi Kedelapan Hal 1062).

Gastritis Merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofiologi, Sylvia A

Price Hal 422)

Berdasarkan berbagai pendapat tokoh diatas, gastritis dapat juga diartikan

sebagai suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan

secara hipatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada

daearh tersebut. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari

beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan lambung,

biasanya, peradarangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang

sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu

Helicobacter Pylori, Peradangan ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke

dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut.

2.2.2 Anatomi Fisiologi

a. Anatomi

Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas

tepat dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabun J,

danbila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. kapasitas normal lambung

1 sampai 2 liter. secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum

pilorus. Sebelah atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri

bawah lambung terdapat kurvatura mayor. sfingter kedua ujung lambung

mengatur pengeluaran dan pemasukan. sfingter kardia Atau sfingter esofagus

bawah, mengalirkan makanan yang masuk kedalam lambung dan mencegah

7

Page 8: Makalah Gastritis

refluks isi lambung memasuki esofagus kembali. daerah lambung tempat

pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia. disaat sfingter

pilorikum berelaksasi makanan masuk kedalam duodenum, dan ketika berkotraksi

sfingkter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isi uss halus kedalam lambung.

Gambar Lambung Manusia

Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :

1. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.

2. Lapisan berotot yang terdiri dari atas 3 lapisan

a. Serabut Longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot

esophagus.

b. Serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pylorus serta membentuk

otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama.

c. Serabut Oblik Yang Terutama Dijumpai Pada Fundus Lembuh Dan

Berjalan Dari Orivasium Kardiak, Kemudian Membelok Kebawah Melalui

Kurvatura Minor (Lengkung Berlenjar)

3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah

dan saluran limfe

4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak

kerutan/rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena berisi

makanan. ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan

8

Page 9: Makalah Gastritis

menurut bagian anatomi lambung yang ditempatinya. kelenjar kardia berada

dekat orifisium kardia. kelenjar ini mensekresi mukus. kelenjar fundus atau

gastric terletak di fundus dan pada hampir seluruh korpus lambung. kelenjar

gastric memiliki tipe-tipe utama sela. sel-sel zimognik atau chief cells

mensekresikan pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin dalam suasan

asam. sel-sel parietal mensekresikan asam hidroklorida dan faktor intriksik.

faktor intriksik diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 didalam usus halus.

kekurangan faktor intrinsik akan mengakibatkan anemia pernisiosa. sel-sel

mukus (leher) ditemukan dileher fundus atau kelenjar-kelenjar gastric. sel-sel

ini mensekresikan mukus. Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak

pad pylorus lambung. Gastrin merangsang kelenjar gastrik untuk

menghasilkan asam hidroklorida dan pepsinogen. Substansi lain yang

disekresikan oleh lambung adalah enzim dan berbagai elektrolit, terutama ion-

ion natrium, kalium, dan klorida.

Persarafan lambung sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis untuk

lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dan abdomen melalui saraf vagus.

Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik, pilorik, hepatik dan seliaka.

Pengetahuan tentang anatorni ini sangat penting, karena vagotomi selektif

merupakan tindakan pembedahan primer yang penting dalarn mengobati tukak

duodenum.

Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia

seliakum. Serabut-serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang dirangsang

oleh peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium. Serabut - serabut aferen

simpatis mcnghambat gerakan dan sekresi lambung. Pleksus saraf mesentrikus

(auerbach) dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding

lambung dan mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung.

Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serat hati, empedu, dan limpa)

terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka, yang

mempecabangkan cabang—cabang yang mensuplai kurvatura minor dan mayor.

Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri gastroduodenalis dan

9

Page 10: Makalah Gastritis

arteri pankreas tikoduodenalis (retroduodenalis) yang berrjalan sepanjang bulbus

posterior duodenum. Tukak dinding postrior duodenum dapat mengerosi arteria

ini dan menyebabkan perdarahan. Darah vena dan lambung dan duodenum, serta

berasal dari pankreas, limpa, dan bagian lain saluran cerna, berjalan kehati melalui

vena porta.

b. Fisiologi

a. Mencerna makanan secara mekanikal.

b. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 - 3000 ml.

gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponen utamanya yaitu mukus,

HCL (hydrochloric acid). pensinogen. dan air. Hormon gastrik yang disekresi

langsung masuk kedalam aliran darah.

c. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein dirobah

menjadi polipeptida

d. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol,

glukosa, dan beberapa obat.

e. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung oleh

HCL.

f. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)

kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan

terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dan fundus ke pylorus.

2.2.3 ETIOLOGI

Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang

kuat.Tetapi lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena

beberapa penyebab :

1. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter

Pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).

Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam

lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam,

10

Page 11: Makalah Gastritis

berbagai bakteri bisa turnbuh di lambung. Bakteri ini bisa rnenyebabkan

gastritis menetap atau gastritis sementara.

2. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang

disebabkan oleh penyakil berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba -

tiba.

Cederanya sendiri mungkin tidak rnengenai lambung, seperti yang terjadi pada

luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan pendarahan hebat.

3. Gastritis erosifkronis bisa merupakan akibat dan:

- Bahan iritan seperti obat—obatan. terutama aspirin dan

obat anti peradangan non—steroid lainnya

- Penyakit Crohn

- infèksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara

perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau

pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Paling sering terjadi pada

alkoholik.

4. Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun

atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan.

5. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dan reaksi alergi terhadap

infestasi cacing gelang. eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding

lambung.

6. Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung, sehingga

lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh

selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya terjadi pada

usia lanjut. Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang yang

sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrekiomi

parsial). Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena

mempengaruhi penyerapan vitamin B 12 dan makanan.

7. Penyakit Meniere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.

Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya membesar

dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10% penderita penyakit ini

menderita kanker lambung.

11

Page 12: Makalah Gastritis

8. Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.

Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding

lambung dan organ lainnya.Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan

bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi

2.2.4 Klasifikasi

Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Gastritis akut : Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat

menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi

menjadi dua garis besar yaitu

Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari luar,

seperti bahan kimia misal lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid

mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin

(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa

lambung)

Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan

badan).

b. Gastritis Kronik lnflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau maligna dan lambung, atau oleh bakteri Helicohucier pylory (H..

Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan

tipe B. Dikatakan gastnitis kronik tipe A jika mampu rnenghasilkan imun

sendini. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan

mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi.

Anemia pernisiosa berkcmbang pada proses ini. Gastritis kronik tipe 13 lebih

lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobnacter pylon yang

menimbulkan ulkus pada dinding lambung. (sumber : David Ovedorf: 2002)

2.2.5 Patofisiologi

Patofisiologi dan penyakit gastritis sebagai berikut :

a. Gastritis Akut : Pengaruh efek samping obat - obat NSA1Ds atau Non -

Steroidal Anti Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat menimbulkan

12

Page 13: Makalah Gastritis

gastritis. Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin,

ibuprofen dan naproxen dapat mcnyebabkan peradangan pada lambung

dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding

lambung. Jika pemakaian obat-obat tersebut hanya sesekali maka

kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya

dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat

mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.Pemberian aspirin juga dapat

menurunkan sekresi bikarbonat dari mukus oleh lambung, sehingga

kemampuan faktor defensif terganggu.Alkohol berlebih, terlalu sering

memakan makanan yang mengandung nitrat (bahan pengawet) atau terlalu

asam (cuka), kafein seperti pada teh dan kopi serta kebiasaan merokok dapat

memicu terjadinya gastritis. Karena bahan - bahan tersebut bila terlalu sering

kontak dengan dinding lambung akan memicu sekresi asam lambung berlebih

sehingga dapat mengikis lapisan mukosa lambung. Kemudian stress

psikologis maupun fisiologis yang lama dapat rnenyebabkan gastritis. Stress

seperti syok, sepsis, dan trauma menyebabkan iskemia mukosa lambung.

Iskemia mukosa lambung mengakibatkan peningkatan permeabilitas mukosa

akibatnya terjadi difusi balik H ke dalam mukosa. Mukosa tidak mampu lagi

menahan asam berlebih menyebabkan edema lalu rusak.

b. Gastritis Kronis Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe

A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel

parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. hal ini dihubungkan

dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus

atau korpus dan lambung.Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory)

ini dihubungkan dengan bakteri H. pvlory, faktor diet seperti minum panas

atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok dan refluks isi usus

kedalam lambung.H. Pylon termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun

bakteri jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa lambung.

Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung menyebabkan lapisan lambung

melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat menembus lapisan tersebut.

Dengan demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan luka atau

13

Page 14: Makalah Gastritis

tukak. Sistem kekebalan tubuh akan inerespon infeksi bakteri H. Pylon

tersebut dengan mengirimkan butir - butir leukosit, selT - killer, dan pelawan

infèksi lainnya. Namun demikian semuanya tidak mampu melawan infeksi H.

Pylon tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga

tidak bisa dibuang sehingga respons kekebalan terus meningkat dan tumbuh.

Polyrnorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida pada

sel lapisan lamhung. Nutrisi ekstra dikirim untuk mcnguraikan sel leukosit,

namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylon. Akhirnya,

keadaan epitel lambung semakin rusak sehingga terbentuk ulserasi superfisial

dan bisa menycbabkan hernoragi (pcrdarahan).Dalam beberapa hari gastritis

dan bahkan tukak lambung.

14

Page 15: Makalah Gastritis

15

Page 16: Makalah Gastritis

16

Page 17: Makalah Gastritis

Manifestasi Klinis

a. gastritis akut sangat bervariasi, mulai dari sangat ringan asimtomatik sampai

sangat berat yang dapat membawa kematian. pada kasus yang sangat berat,

gejala yang sangat mencolok adalah :

1. Hematematis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai

terjadi renjatan karena kehilangan darah.

2. pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis.

keluhan-keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati. biasanya ringan

dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.

3. Kadang kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.

4. Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu - satunya gejala.

5. Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah

samar pada tinja dan secara lisis akan dijumpai tanda tanda anemia

defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.

6. Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka

yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan

gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat,

keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.

b. Gastritis kronis

1. Bervariasi dan tidak jelas

2. Perasaan penuh. anoreksia

3. Distress epigastrik yang tidak nyata

4. Cepat kenyang.

(sumber : Brunner & Suddarth, 200 1)

2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik

Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor

utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-

obatan. Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut:

17

Page 18: Makalah Gastritis

a. EGD (Esofagogastriduodenoscopy) yaitu tes diagnostic kunci untuk

perdarahan Gastrointestinal bagian atas dan dilakukan untuk melihat sisi

perdarahan / derajat ulkus jaringan / jaringan.

b. Minum barium dengan foto rontgen, dilakukan untuk membedakan diagnosa

penyebab / sisi lesi.

c. Analisa gaster, dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji

aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidrokiorik dan

penentuan asam nocturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah

normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan

syndrome Zollinger-Ellison.

d. Angiograui, vaskularisasi gastrointestinal dapat dilihat bila endoscopy tidak

dapat disimpulkan atau tidak dapat dilakukan, menunjukkan sirkulasi kolatera

dan kemungkinan isi perdarahan.

e. Amilase serum, meningkat bila ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis.

(Sumber : Doengoes, 2000, hal: 456)

2.2.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkn faktor utama

yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat - obatan.

Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut

a. Gastritis Akut

1. Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala—gejala menghilang; ubah

menjadi diet yang tidak mengiritasi.

2. Jika gejala - gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.

3. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan

netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida,

antagonis reseptor 112, inhibitor pompa proton. antikolinergik dan sukralfat

(untuk sitoprotcktor)

4. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang

encer atau cuka yang di encerkan.

5. Jika korosi parah. hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.

18

Page 19: Makalah Gastritis

2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gastritis

2.3.1 Pengkajian

Menurut Priharjo (1996), analisa simptom penguraiannya sebagai berikut:

P : Provokatif atau Paliatif

Apakah yang menyebabkan gejala? Apa saja yang mengurangi atau

memperberat

Q : Kualitas atau Kuantitas

Bagaimana gejala dirasakan nampak atau terdengar? Sejauh mana anda

merasakannya seka

R : Regional atau Area Radiasi

Dimana gejala terasa? Apakah menyebar?

S : Severe (Skala keparahan)

Seberapa keparahan dirasakan dengan skala I sampai 10 (paling parah)

T : Timing (waktu)

Kapan gejala mulai timbul? Seberapa sering gejala terasa? Apakah tiba -

tiba atau bertahap?

Berikut ini adaah pengkajian yang dilakukan pada klien Gastritis:

a. Aktivitas / Istirahat

Gejala : Kelemahan, kelelahan

Tanda :Takikardi, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)

b) Sirkulasi

Gejala : Hipotensi (termasuk posiurnal), takikardia, disritmia (hipovolemia/

hipoksemia), kelemahan/ nadi perifer lemah. pengisian kapiler lambat/

perlahan (vasokonstriksi), warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada

jumlah kehilangan darah), dan kelemahan kulit/membrane mukosa,

berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).

19

Page 20: Makalah Gastritis

c) lntegritas Ego

Gejala : Faktor stress akut atau kronis (keuangan, huhungan kerja), perasaan tak

berdaya.

Tanda : Tanda ansietas, misal: gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit,

gemetar, suara gemetar.

d) Eliminasi

Gejala : Riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan

gastromteritis atau masalah yang berhubungan dengan gastrointestinal,

misal: luka peptik/ gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.

Perubahan pola defekasi/ karakteristik feses.

Tanda : Nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus sering hiperaktif selama

perdarahan dan hipoaktif setelah perdarahan, karakteristik feses : diare,

darah warna gelap, kecoklatan atau kadang—kadang merah cerah, bau

busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi akibat perubahan diet dan

penggunaan antasida, saluaran urin menurun dan pekat.

e) Makanan / Cairan

Gejala : Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi

pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal), masalah

menelan: cegukan, nyeri ulu hati, sendawa bau asam.

Tanda : Muntah berwarna kopi gelap atau merah cerah dengan atau tanpa

bekuan darah, membrane mukosa kering, penurunan produksi

mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronik).

f) Neurosensori

Gejala : rasa berdenyut, pusing/ sakit kepala karena sinar, kelemahan.

Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dan agak cenderung

tidur, disorientasi/ hingung, sampai pingsan dan koma

(tergantung pada volume sirkulasi/ oksigenasi).

20

Page 21: Makalah Gastritis

g) Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Nyeri digambarkan sebagai tajam, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-

tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan/disstres samar-

samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

Nyeri epigastrium kini sampai ke tengah/ menyebar ke punggung

terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulus gaster).

Nyeri epigastrium menyebar sampai ke punggung terjadi kurang lebih

4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan/

antasida (ulkus duodenal). Tak ada nyeri (varises esofegeal/ gastritis).

Faktor pencetus: makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat—obatan

tertentu (salisilat, resenfin, antibiotik, ibuprofen), stressor psikologis.

Tanda : Wajah berkerut, herhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,

perhatian penyakit.

h) Kearnanan

Gejala : Alergi terhadap obat / sensitif misal ASA.

Tanda : Peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan

sirosis atau hipertensi portal).

i) Penyuluhan / pembelajaran

Gejala : Adanya penggunaan chat resep/ dijual bebas yang mengandung ASA,

alcohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini

dapat diterima karena (misal: anemia)/ diagnose yang tak berhubungan

(misal: trauma kepala), flu usus atau episode muntah berat. Masalah

kesehatan yang lama misal: sirosis alkoholisme, hepatitis, gangguan

makan (sumber : Marilyn Doengoes, 2000).

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan Gastritis yaitu:

a. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan mukosa lambung.

21

Page 22: Makalah Gastritis

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kegagalan fungsi

neuromuskular.

c. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan

dengan mual muntah, dan anoreksia.

d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya.

(Sumber :Marilyn Doengoes, 2000).

2.3.3 Rencana Keperawatan

DP 1 : Nyeri epigastrium berhubungan denga iritasi pada mukosa lambung

Tujuan : Terjadinya penurunan atau hilang rasa nyeri, dengan kriteria klien

melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri

No Intervensi Rasional

1

2

3

4

5

Kaji tingkat nyeri, beratnya

(skala 0 – 10)

Berikan istirahat dengan posisi

semifowler

Anjurkan klien untuk

menghindari makanan yang

dapat meningkatkan kerja asam

lambung

Anjurkan klien untuk tetap

mengatur waktu makannya.

Observasi TTV tiap 24 jam

Berguna dalam pengawasan

keefektivan obat, kemajuan

penyembuhan

Dengan posisi semi fowler dapat

menghilangkan tegangan abdomen

yang bertambah dengan posisi

terlentang.

Dapat menghilangkan nyeri akut/hebat

dan menurunkan aktivitas peristaltik

Mencegah terjadinya perih pada ulu

hati/epigastrium

Sebagai indikator untuk melanjutkan

intervensi berikutnya

22

Page 23: Makalah Gastritis

6

7

Diskusikan dan ajarkan teknik

relaksasi

Kolaborasi dengan pemberian

obat analgesik

Mengurangi rasa nyeri atau dapat

terkontrol

Menghilangkan rasa nyeri dan

mempermudah kerjasam dengan

intervensi terapi lain.

DP 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengna rasa tidak

enak setelah makan, anoreksia.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai rentang

diharapkan individu, dengan kriteria menyatakan pemahaman

kebutuhan nutrisi.

No Intervensi Rasional

1

2

3

4

Pantau dan dokumentasikan dan

haluaran tiap jam secara adekuat

Timbang BB Klien

Berikan makanan sedikit tapi

sering

Catat status nutrisi pasien :

Turgor kulit, timbang berat

badan, integritas mukosa mulut,

kemampuan menelan, adanya

bising usus, riwayat

Untuk mengidentifikasikan

indikasi/perkembangan dari hasil yang

diharapkan

Membantu menentukan keseimbangan

cairan yang tepat

Meminimalkan anoreksia, dan

mengurangi iritasi gaster.

Berguna dalam mendefinisikan derajat

masalah dan intervensi yang tepat

23

Page 24: Makalah Gastritis

5

6

mual/muntah atau diare

Kaji pola diet klien yang

disukai/tidak disukai.

Monitor intake dan output secara

periodik

Berguna dalam pengawasan

keefektivan obat, kemajuan

penyembuhan.

Membantu intervensi kebutuhan yang

spesifik, meningkatkan intake diet

klien.

DP 3 : Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

adanya mual, muntah.

Tujuan : Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan perilak yang perlu untuk

memperbaiki defisit cairan, dengan kriteria

mempertahankan/menunjukkan perubahan keseimbangan cairan,

dibuktikan stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.

No Intervensi Rasional

1

2

3

Awasi tekanan darah dan nadi,

pengisian kapiler, status

membran mukosa, turgor kulit

Awasi jumlah dan tipe masukan

cairan, ukur haluaran urin

dengan akurat

Diskusikan strategi untuk

menghentikan muntah dan

penggunaan laksatif/diuretik

Indikator keadekuatan volume sirkulasi

perifer dan hidrasi seluler

Klien tidak mengkonsumsi cairan sama

sekali mengakibatkan dehidrasi atau

mengganti cairan untuk masukan kalori

yang berdampak pada keseimbangan

elektrolit

Membantu klien menerima perasaan

bahwa akibat muntah dan atau

penggunaan laksatif/diuretik mencegah

24

Page 25: Makalah Gastritis

4

5

Identifikasi rencana untuk

meningkatkan/mempertahankan

keseimbangan cairan optimal,

misalnya : jadwal masukan

cairan.

Berikan/awasi hiperalimentasi

IV

kehilangan cairan lanjut.

Melibatkan klien dalam rencana untuk

memperbaiki keseimbangan untuk

berhasil

Tindakan darurat untuk memperbaiki

ketidakseimbangan cairan elektrolit

DP 4 : Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya.

Tujuan : Mendemonstrasikan koping yang positif dan mengungkapkan penurunan

kecemasan, dengan kriteria menyatakan pemahaman tentang

penyakitnya.

No Intervensi Rasional

1

2

3

Kaji tingkat kecemasan

Berikan dorongan dan berikan

waktu untuk mengungkapkan

pikiran dan dengarkan semua

keluhannya

Jelaskan semua prosedur dan

pengobatan

Mengetahui sejauh mana tingkat

kecemasan yang dirasakan oleh klien

sehingga memudahkan dalam tindakan

selanjutnya

Klien merasa ada yang memperhatikan

sehingga klien merasa aman dalam

segala hal tindakan yang diberikan

Klien memahami dan mengerti tentang

prosedur sehingga mau bekerja sama

25

Page 26: Makalah Gastritis

4 Berikan dorongan spiritual

dalam perawatannya

Bahwa segala tindakan yang diberikan

untuk proses penyembuhan

penyakitnya, masih ada yang berkuasa

menyembuhkannya yaitu Tuhan Yang

Maha Esa.

26

Page 27: Makalah Gastritis

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ”A” DENGAN GANGGUAN DIGESTIF GASTRITIS DI RUANGAN UMUM PEREMPUAN

RSUD PALEMBANG BARI

3.1 Pengkajian

Tanggal MRS : 6 Maret 2012 Jam 11.55 WIB

Pengkajian dilakukan : Tanggal 7 Maret 2012 Jam 11.00 WIB

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. ”A”

Umur : 48 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Pernikahan : Menikah

Alamat : Dusun 1 Desa tebedak 2 Payaraman, Ogan Ilir

Diagnosa Medis : Gastritis

No. RM : 32.46.37

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. “G”

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Dusun 1 Desa Tebedak 2 Payaraman, Ogan Ilir

Hub dengan Pasien : Suami

27

Page 28: Makalah Gastritis

3.1.2 Pengkajian Pada Klien

1. Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit :

Pada saat pengkajian tanggal 6 Maret 2012, klien datang dengan keluhan

nyeri pada perut.

2. Riwayat Penyakit saat ini

Os mengatakan nyeri pada ulu hati, dengan skala nyeri 8 (berat) dan

muntah, frekuensi nyeri hilang dan timbul sejak tanggal 06 Maret 2012

3. Keluhan Utama (saat pengkajian)

Pada saat pengkajian 7 Maret 2012 Klien mengeluh masih terasa nyeri di

Ulu hati, Rasa perih dan panas

4. Riwayat Kesehatan masa lalu

Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah di Rawat di Rumah Sakit

dengan penyakit yang sama (gastritis), Klien tidak mempunyai penyakit keturunan

(DM, Hipertensi), Maupun penyakit menular.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai

penyakit seperti yang diderita klien dan tidak ada yang mempunyai penyakit

menular atau keturunan (DM, Hipertensi).

6. Riwayat Pengobatan dan Alergi

Klien tidak ada alergi terhadap obat dan makanan

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaaan Umum

k.u : Lemah

Kesadaran : Compos Mentis

Sakit/Nyeri : Berat (8 – 10) Sedang (4 – 7) Ringan (0 – 3)

Status gizi : Normal (BB 60 kg) Gemuk (BB 10% ideal)

Kurus (42 Kg)

Sikap : Tenang Gelisah Menahan Nyeri

28

27

Page 29: Makalah Gastritis

Personal Hygiene : - Mandi : 2x/hari

- Kuku : Hitam Bersih

- Rambut : Kotor Bersih

- Kulit : Kotor Bersih

Masalah Keperawatan : - Nyeri

- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Data Sistemik

a. Sistem Persepsi Sensori

Pendengaran : Normal Kerusakan Ka/ki Tuli Ka/ki

Alat Bantu dengar Tinitus

Penglihatan : Normal Kaca Mata Lensa Kontak

Pengecap dan Penghidu : Normal Gangguan Indra Pengecap

gangguan Indra Penghidup

Peraba : Normal Gangguan Indra peraba

Masalah Keperawatan : Tidak ada

b. Sistem Penglihatan :

Nyeri tekan : ada OD/OS Tidak OD/OS

Lapang Pandang : Normal Hemianopa Kuadrantanopa

Kesimetrisan Mata : Simetris tidak simetris eksoftalamus

Kelopak Mata : Normal Ptosisi Kemerahan

Lesi Krusta

Kelopak Mata : tidak ada

c. Sistem Pernapasan

Frekuensi : 20 x / menit

Batuk : tidak

Suara Nafas : Normal Ronchi basah/kering

Bunyi nafas : Vaskuler Onko – vaskuler Bronkeal

Sumbatan Jalan Nafas : Sputum lendir darah tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada

29

Page 30: Makalah Gastritis

d. Sistem kardiovaskuler

Tekanan Darah : 180/80 mmHg

Denyut Nadi : 74x/menit Irama : teratur tidak teratur

Bunyi Jantung : Normal tambahan

Kekuatan : Kuat Lemah

Akral : Hangat Dingin

Edema : tidak ada ada di

Masalah Keperawatan : Tidak ada

e. Sistem Syaraf Pusat

Kesadaran : GCS : E M V

Bicara : berbicara spontan aphas lancar

tidak lancer

Masalah Keperawatan : tidak ada

f. Sistem Gastrointestinal

Nafsu Makan : normal meningkat menurun

Diet : Bubur Biasa

Porsi Makan : ½ piring sekali makan

Keluhan : mual muntah tidak ada

Bibir : normal kering pecah-pecah

Mulut dan tenggorokan : normal lesi hematemesis

Kemampuan mengunyal : normal kurang kesulitan

Kemampuan menelan : Normal nyeri telan

BAB : Normal Konstipasi diare

Masalah keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

g. Sistem Musculusekletal

Rentang Gerak : Penuh Terbatas

30

Page 31: Makalah Gastritis

Keseimbangan dan cara jalan : tegap tidak tegap

Fraktur : tidak ada ada

Masalah Keperawatan :

h. Sistem Integumen

Warna Kulit : Normal pucat sianosis Ikterik

Tugor : Baik buruk

Luka : tidak ada ada, pada kaki kanan

Memar : tidak ada ada

Kemerahan : tidak ada ada, pada kaki kanan

Masalah Keperawatan : Defisit Volume Cairan

3.1.4 Data Penunjang

No TanggalJenis

PemeriksaanHasil Nilai Normal

1

2

06 Maret

2012

07 Maret

2012

Darah

Hematokrit

Trombosit

Hemoglobin

Leukosit

Hitung Jenis

Basofil

Eosofil

Batang

Segmen

Limfosit

Monosit

BSS

Glukosa

Sewaktu

45

111.000

11,8

8000

0

2

3

47

44

4

70

P = 37 – 43%

150.000 – 40.000/uL

P = 12 – 14 g/dL

5000 – 10.000/uL

0 – 1 %

1 – 3 %

2 – 6 %

50 – 70 %

20 – 40 %

2 – 8 %

< 180 mg/dt

31

Page 32: Makalah Gastritis

3 09 Maret

2012

SGOT

SGPT

Ureum

Creati

Endoscopy

Esofagus :

Lumen

Mukosa

Erosi

Massa

Variese

Gaster :

Lumen

Mukosa

Erosi

Ulkus

Perdarahan

Massage

Duodenum :

Lumen

Mukosa

61

73

32

0,59

Normal

(-)

(-)

(-)

(-)

Normal

Tampak

Hiperemisis

Dikorfus

Antrum

(+)

Multiplediantrum

(+)

Heling Ulcer

(-)

(-)

Normal

Normal

< 31 u/I

< 31 u/I

20 – 40

0,6 – 1,1

Kesimpulan

Gastritis Cronik

32

Page 33: Makalah Gastritis

Massa (-)

Terapi yang diberikan :

a. IVFD RL, GTT xx/menit

b. Injeksi Ranitidine amp 2 x 1

c. Injeksi ondansentron amp 3 x 1

d. Neurodex tab 1 x 1

e. Infepsya syr 3 x 1 sdm

f. Lanzoprazole tab 1 x 1

g. Diet bubur biasa

3.1.5 Riwayat Psikososial dan Spiritual

1. Riwayat Psikologis

Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah Klien Merasa cemas

dengan penyakit yang dialami.

Cara mengatasi perasaan tersebut dengan memberikan pengetahuan

tentang penyakit yang dialami.

Rencana Klien setelah masalah terselesaikan

2. Riwayat Sosial

Hubungan klien dengan yang lain terjalin cukup baik.

3. Budaya

Budaya yang diikuti : Melayu

Aktifitasnya : Berdagang

4. Riwayat Spiritual

Klien seorang muslim, klien melakukan shalat 5 waktu, tetapi semenjak

klien dirawat di Rumah Sakit, Klien jarang melaksanakan sholat

MK : Ansietas

3.1.6 Prioritas Masalah

1. Rasa tidak nyaman (nyeri)

2. Defisit Volume cairan

33

Page 34: Makalah Gastritis

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3.1.7 Diagnosa Keperawatan

1. Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

2. Defisit Volume cairan berhubungan dengan mual, muntah dan ansietas

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat

34

Page 35: Makalah Gastritis

ANALISIS DATA

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

No Data Etiologi Masalah

1 DS :

- Klien

mengatakan nyeri pada

ulu hati

- Klien

mengatakan nyeri saat

abdomennya ditekan

DO :

- Klien

tampak kesakitan

- Skala Nyeri

5 (sedang)

- Vital Sign

TD : 110/ 60 mmHg

N : 78 x/menit

T : 38,0 0C

RR : 22 x/menit

Erosi pada lambung

Peningkatan produksi

HCL Lambung

Peradangan dan

Helicobactery

Metaplasia dengan

desquamosa

Elastisitas lambung

turun

Kekakuan

Nyeri Epigastrium

Rasa Nyaman (nyeri)

2 DS :

Klien mengeluh mual dan

muntah + 2x/hari

Stress

Perangsangan saraf

simpatis NV

Defisit volume cairan

berhubungan dengan

perdarahan, mual,

35

Page 36: Makalah Gastritis

DO :

Mukosa Bibir Klien

tampak kering

MEningkatkan HCl

dalam lambung

menimbulkan rasa

mual, muntah dan

anoreksia

Sel epitel kelumer

mengurungi

produksinya

Vasodilatasi sel

mukosa gastier

Mual dan muntah

Defisit volume cairan

muntah dan anoreksia

3 DS :

- Klien

mengatakan tidak nafsu

makan

- Klien

mengeluh mual dan

muntah + 2 kali

DO :

- Mukosa

bibir Klien tampak

kering

- Turgor

BB Sekarang : 42 kg

BB sebelum sakit : 48 kg

Kondisi asam pada

lambung

Rangsangan di

medulla oblongata

Muntah

Intake tidak adekuat

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

36

Page 37: Makalah Gastritis

Klien tampak mual dan

muntah

37

Page 38: Makalah Gastritis

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi

1 Rasa tidak nyaman (nyeri)

berhubungan dengan iritasi

pada mukosa lambung

DS :

- Klien

mengatakan nyeri pada ulu

hati

- Klien

mengatakan nyeri saat

abdomennya ditekan

- Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan dalam

waktu 2 x 24 jam

nyeri dapat teratasi

atau hilang

- Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan dalam

waktu 1 x 24 jam

skala nyeri

berkurang

1. Mo

nitor skala nyeri,

intensitas

2. Obs

ervasi TTV

3. Ber

1. Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat dan

kemajuan penyembuhannya

2. Peningkatan TTV

mengidentifikasikan adanya

peningkatan nyeri

3. dengan memberikan

kompres hangat terjadi

vasodilatasi darah sebagai nyeri

38

Page 39: Makalah Gastritis

DO :

- Klien tampak

kesakitan

- Skala nyeri 5

(sedang)

ikan kompres hangat

4. Ber

ikan posisi nyaman

5. Anj

urkan klien untuk

menghindari makanan

yang dapat

meningkatkan kerja

asam lambung

dapat berkurang

2 Defisit volume cairan b.d

mual, muntah dan anoreksia

DS :

Klien mengeluh mual, muntah

+ 2x/hari

DO :

Mucosa bibir klien tampak

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

menunjukkan kemajuan

dengan kriteria hasil :

- Klien

1. Awas

i Tanda Vital

1. Perubahan TD dan

nadi dapat digunakan perkiraan

kasar kehilangan darah. Ms ( TD

< 90 mmHg dan nadi > 110

diduga 25% penurunan volume

atau kurang lebih 1000 ml

2. memberikan

39

Page 40: Makalah Gastritis

kering tidak mengalami

mual, muntah dan

anoreksia

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 1 x 24

jam diharapkan klien

dapat menunjukkan

kemajuan dengan

kriteria hasil :

- Mukusa

Bibir tidak kering

2. Monit

or Intake Dan Ouput

3. Perta

hankan lirah baring

4. tinggi

kan kepala tempat tidur

selama pemberian

antasida

pedoman untuk penggantian

cairan

3. aktivitas/muntah

meningkatkan tekanan intra

abdominal dan dapat

mencetuskan perdarahan lanjut

4. mencegah reflek

gaster pada respirasi antasida

dimana dapat menyebabkan

komplikasi paru serius.

3 Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake

yang tidak adekuat

DS :

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 2 x 24 jam

diharapkan klien dapat

menunjukkan kemajuan

dengan kriteria hasil :

1. Monitor status

nutrisi

2. Timbang BB klien

- Anjurkan

1. Menunjukkan faktor

yang mempengaruhi kebutuhan

nutrisi

2. Membantu

menentukan keseimbangan

40

Page 41: Makalah Gastritis

- Klien

mengatakan tidak nafsu

makan

- Klien

mengatakan mual dan

muntah

DO :

- Mukosa Bibir

Klien tampak kering

- Makan hanya ¼

porsi (tidak dihabiskan)

BB : 42 kg

- Klien

tidak mengalami

mual, muntah dan

anoreksia

- klien

makan habis 1 porsi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam waktu 1 x 24

jam diharapkan klien

dapat menunjukkan

kemajuan dengan

kriteria hasil :

- Mukusa

Bibir tidak kering

- Hb

Normal

klien makan makanan

dalam keadaan hangat

3. Berikan makanan

sedikit tapi sering

4. Monitor pola diet

klien

5. Monitor intake

dalam output secara

periodik

cairan yang tepat

3. Meminimalkan

anoreksia, dan mengurangi iritasi

gaster

4. Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat,

kemajuan penyembuhan

5. Membantu intervensi

kebutuhan yang spesifik,

meningkatkan intake diet klien.

41

Page 42: Makalah Gastritis

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

Hari / tanggalNo

DpPukul Implementasi Evauasi tindakan Paraf

Selasa / 6 Maret

2012

1 16.00

16.00

Memonitor status nyeri

Mengobservasi TTV

Klien mengatakan nyeri sudah berkurang

Hasil TTV Klien :

TD : 120 / 90 mmHg

42

Page 43: Makalah Gastritis

2

16.15

16.30

11.00

11.00

11.15

11.30

Memberikan posisi nyaman

Memberikan kompres hangat

Memonitor Intake dan Output

Memonitor status nutrisi

Mengobservasi BB klien

Menganjurkan makan sedikit

tapi sering

N : 72 x/menit

R : 18 x/menit

T : 370 C

Klien mengatakan posisinya yang sekarang lebih

nyaman

Klien mengatakan nyerinya berkurang

Klien mengatakan masih mual muntah

Klien mengatakan hanya dapat menghabiskan 4

sendok makan tiap kali makan

BB Klien : 42 Kg

Klien mengatakan apabila tidak mual dan nyeri

akan makan

Rabu / 7 Maret

2012

1 15.00 Memonitor status nyeri Klien mengatakan nyeri abdomen sedikit

berkurang

43

Page 44: Makalah Gastritis

15.00

15.15

15.30

Mengobservasi TTV

Memberikan posisi yang

nyaman

Berkolaborasi dengan tenaga

medis dalam pemberian

analgetik

Hasil TTV Klien :

TD : 110 /70 mmHg

N : 76 x/menit

R : 22 x/menit

T : 36,80 C

Klien mengatakan posisinya yang sekarang lebih

nyaman

Klien mengatakan beberapa menit setelah

pemberian obat, nyeri abdomen berkurang

2 15.00 Memonitor status nutrisi

Mengobservasi BB Klien

Menganjurkan makan sedikit

tapi sering

Klien mengatakan sudah dapat menghabiskan 7

sendok makan tiap kali makan

BB Klien : 42 Kg

Klien Mengatakan tidak mual dan nyeri akan

makan

44

Page 45: Makalah Gastritis

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

Hari / tanggal No DP Pukul Evaluasi/hasil Paraf

Selasa / 6 Maret 2012

1 17.00

S : Klien Mengatakan nyeri sudah berkurang pada abdomen

O : KU Sedang

Skala Nyeri 2 – 3 (sedang)

TD : 120 / 90 mmHg

N : 72 x/menit

45

Page 46: Makalah Gastritis

2

3

T : 37,00C

RR : 18 x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi diteruskan (1, 2, 3, 4)

S : klien mengeluh Mual dan muntah + 2x/Hari

O : Mukosa bibir klien tampak sering

BB : 42 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)

S : klien mengatakan hanya dapat menghabiskan makan 4

sendok makan tiap kali makan

O : Mukosa bibir klien tampak sering, dan saat perkusi

dilakukan terdengar abdomen hipertimpani

BB : 62 Kg

A : Masalah belum teratasi

46

Page 47: Makalah Gastritis

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)

Rabu / 7 Maret 2012

1

2

20.00

S : klien mengatakan nyeri pada abdomen sedikit berkurang

O : KU Sedang

Skala Nyeri 5 (sedang)

TD : 110/70 mmHg

N : 76 x/menit

T : 36,80 C

RR : 22 x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S : klien mengatakan masih mual dan muntah + 2x/hari

O : Mukosa bibir klien tampak sering,

BB : 42 Kg

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3)

S : Klien mengatakan sudah dapat menghabiskan 7 sendok

47

Page 48: Makalah Gastritis

3

makan tiap kali makan

O : klien masih terlihat mual dan muntah

BB : 42 Kg

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 07 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT perawa

t

Jam CP Shift Sore

Nama

dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama & TT

Perawat

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati O : Skala Nyeri 5, klien kelihatan kesakitan (nyeri) A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

15.00 S : Klien mengatakan nyeri berkurang O : skala nyeri 4. TD : 100/70RR : 24N : 74

21.00 S : klien mengatakan masih nyeri O : Skala Nyeri 3TD : 110/70RR : 24N : 80

48

Page 49: Makalah Gastritis

TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

T : 36A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

T : 36,5A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan mual dan muntah + 2 kali O : Mukosa bibir klien tampak kering

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

16.00 S : Klien mengatakan mual dan muntah sudah berkurang O : mukosa bibir klien masih tampak kering TD : 100/70RR : 24N : 74 T : 36A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

22.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntah O : mukosa bibir tampak kering TD : 110/70RR : 24N : 80 T : 36,5A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

49

Page 50: Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 08 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift Sore

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama & TT Peraw

at

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan masih nyeriO : Skala Nyeri 3, A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 120/90RR : 23N : 75T : 36,4

15.00 S : Klien mengatakan masih nyeri O : skala nyeri 3 TD : 120/80RR : 24N : 80T : 36A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

21.00 S : klien mengatakan masih nyeri O : Skala Nyeri 3TD : 100/70RR : 24N : 72 T : 36,4A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan tidak nafsu makan O : - Mukosa bibir klien tampak kering - Makan hanya ¼ porsi (tidak

16.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntahO : mukosa bibir klien masih tampak kering Makan hanya ¾ porsi (tidak dihabiskan) TD : 120/80

22.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntah O : mukosa bibir tampak kering Makan hanya ¾ porsi (tidak

50

Page 51: Makalah Gastritis

dihabiskan)TD : 110/60RR : 24N : 80T : 36,1A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

RR : 24N : 80 T : 36A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

dihabiskan) TD : 110/70RR : 24N : 72 T : 36,4A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

51

Page 52: Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 09 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift Sore

Nama dan TT

perawat

Jam CP Shift

Malam

Nama & TT Peraw

at

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan masih nyeriO : Skala Nyeri 3, A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan TD : 110/70RR : 24N : 68T : 36,5

15.00 S : Klien mengatakan masih nyeri O : skala nyeri 3 TD : 110/80RR : 24N : 80T : 37A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

21.00 S : klien mengatakan tidak nyeri lagi O : - TD : 110/70RR : 23N : 75 T : 36,3A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan nafsu makan berkurang O : - Mukosa bibir klien tampak kering - Makan hanya ¾ porsi (tidak

16.00 S : Klien mengatakan masih mual dan muntahKlien mengatakan nafsu makan berkurangO : mukosa bibir klien masih tampak kering Makan hanya ¾ porsi

22.00 S : Klien mengatakan tidak merasa mual dan muntah lagiO : mukosa bibir tidak tampak kering lagi Makan menghabiskan 1 porsi

52

Page 53: Makalah Gastritis

dihabiskan)TD : 110/70RR : 24N : 68T : 36,1A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

(tidak dihabiskan) TD : 110/80RR : 24N : 80 T : 37A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

TD : 100/70RR : 23N : 75 T : 36,3A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

53

Page 54: Makalah Gastritis

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ”A” Diagnosa Medis : Gastritis

Jenis Kelamin : P No. Med Record : 32.46.37

No. Kamar Bedah : PU. Perempuan Hari / Tanggal : 10 Maret 2012

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Jam CP Shift Pagi

Nama dan TT

perawat

Siang

Rasa tidak nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

09.00 S : Klien mengatakan tidak nyeri lagi O : -A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan TD : 110/80RR : 24N : 82T : 36,2

PulangKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

10.00 S : klien mengatakan tidak mual dan muntah lagiKlien mengatakan sudah ada nafsu makan O : - Mukosa bibir klien tidak tampak kering - Makan menghabiskan 1 porsiTD : 110/80RR : 24N : 82T : 36,3A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

54

Page 55: Makalah Gastritis

BAB IV PEMBAHASAN

Setelah Penulis Mempelajari Teori Tentang Asuhan Keperawatan pada

Pasien dengan Gangguan Sistem Digestif : Gastritis dan melakukan secara

langsung asuhan keperawatan pada pasien Ny. ”A” ternyata terdapat kcsenjangan

antara teori dengan penerapan yang dilaksanakan di lapangan praktik RSUD

Palembang BARI ini disebabkan karena tingkat kegawatan, persepsi individu, dan

pemahaman terhadap penyakit keadaaan yang dialami saat ini.

Adapun uraian mengenai kesenjangan yang penulis arnati dan dapatkan

mulai dan pengkajian, diagnosa keperawatan. perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi sebagai berikut :

Pengkajian

Pengkajian mcrupakan tahap awal dan proses keperawatan, oleh karena itu

pengkaji perlu melakukan secara teliti, cermat dan sistematis melalui wawancara.

observasi dan pemeriksaan fisik secara langsung, serta di dukung oleh sumber -

sumber seperti catatan medika dan hasil pemeriksaan penunjang. sehingga didapat

data yang benar—benar valid.

Pada tahap pengkajian ini tidak ditemukan hambatan yang berarti. Penulis

mampu bekerja sama dengan kepala ruangan. dokter, perawat jaga serta klien dan

keluarganya yang sangat terbuka dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan

yang diajukan oleh penulis, sehingga penulis tidak sulit mendapatkan data

subjektif.

Setelah didapat pengkajian, penulis menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan kenyataan pada praktik di lapangan. Dalam teori tanda dan gejala

gastritis adalah sebagai berikut : nyeri pada ulu hati, mual, muntah, anorexia,

cepat kenyang, hingga melena, perdarahan saluran cerna, hipotensi pucat, keringat

dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran. Namun pada data yang didapat

pada Ny.”A” tidak terdapat adanya data melena, perdarahan saluran cerna,

hipotensi dan hipotermi.

53

55

Page 56: Makalah Gastritis

Analisa Data

Setelah data pengkajian dikumpulkan, maka penulis menganalisa data

yang ada pada klien Ny.”A” dengan gangguan sistem digestif: gastritis dengan

cara mengelompokkan data-data yang ada sesuai dengan keperawatan yang

muncul.

Masalah keperawatan pertama, yaitu Rasa nyaman : Nyeri Masalah

keperawatan ini ditunjang oleh data subjektif yaitu klien mengatakan nyeri pada

ulu hati dan nyeri pada sáat abdomen ditekan. Data objektif yaitu klien tampak

meringis kesakitan dengan skala nyeri 5 (sedang). Sedangkan kemungkinan

penyebab dan nyeri ini berhubungan dengan mual dan muntah.

Masalah keperawatan kedua, yaltu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh. Masalah keperawatan ini ditunjang oleh data subjektif yaitu

klien mengatakan tidak nafsu makan dan merasa mual. Data objektif yaitu mukosa

bibir tampak kering dan klien hanya menghabiskan ¼ porsi dari porsi yang

diberikan. Sedangkan kemungkinan penyebab dari ketidakseimbangan nutnisi

kurang dari kebutuhan tubuh ini berhubungan dengan mual, muntah dan anorexia.

Diagnosa Keperawatan

Setelah semua data dianalisa dan dikelompokkan masalah - masalah

keperawatan yang muncul, maka penulis dapat merumuskan diagnosa

keperawatan pada Ny ”A” dengan gangguan sistern digestif gastritis. Dalarn

merumuskan diagnosa keperawatan ini penulis berpedoman pada teori asuhan

keperawatan oleh Doengoes (2000). Namun penulis hanya menemukan dan

mengangkat 2 diagnosa aktual.

1. Diagnosa pertama : Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan

iritasi pada mukosa lambung. Diagnosa ini berdasarkan teori Doengoes

(2000), karena berdasarkan data yang didapatkan klien tampak meringis

kesakitan dan skala nyeri klien yaitu 5 (sedang).

2. Diagnosa kedua : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan anoreksia.

56

Page 57: Makalah Gastritis

Diagnosa ini berdasarkan teori Doengoes (2000), karena berdasarkan data

mukosa bibir klien tampak kering.

Rencana Keperawatan

Perencanaan merupakan mata rantai antara penerapan kebutuhan pasien

dengan melaksanakan tindakan keperawatan. Perencanaan keperawatan disusun

berdasarkan teori yang disesuaikan dengan kondisi pasien saat dikaji. Dalam

membuat perencanaan, penulis membuat perioritas masalah sesuai dengan

kebutuhan Maslow yaitu mengutamakan kebutuhan dasar biologis kemudian

menyusul kebutuhan yang lain. Pada prinsipnya perencanaan ini disusun dalam

rangka mengurangi dan mengatasi serta mencegah masalah kesehatan yang

mungkin pada pasien. Dalam membuat perencanaan diperlukan kolaborasi dengan

tim kesehatan yang lain seperti petugas lab, radiologi, dokter dan petugas

kesehalan lainnya. Pada prinsipnya perencanaan disusun dalam rangka

mengurangi dan mengatasi masalah pasien sehingga tindakan yang dilakukan

tidak menyimpang dari hasil yang diharapkan.

Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan

Adapun diagnosa. tujuan, kriteria hasil, implementasi dan evaluasi dari

tindakan keperawatan yang dilakukan antara lain,

Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung

Tujuan Jangka panjang yaitu rasa nyeri berkurang/hilang, intervensi yang

dibuat adalah kaji status nyeri, oberservasi TTV, berikan kompres hangat, berikan

posisi nyaman dan kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat

analgetik.

Pada tahap implementasi yaitu mengkaji status nyeri, mengobservasi TTV,

memberikan kompres hangat, memberikan posisi nyaman dan berkolaborasi

dengan tenaga medis untuk memberikan obat analgetik

57

Page 58: Makalah Gastritis

Pada tahap evaluasi tanggal 9 Maret 2012 pukul 20.00, klien mengatakan

nyeri pada abdomen berkurang. masalah nyeri akut belum teratasi dan intervensi

dilanjutkan.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

intake yang tidak adekuat.

Tujuan jangka panjang yaitu intake nutrisi tercukupi, Intervensi yang

penulis buat adalah kaji status nutrisi, Timbang BB klien, berikan makanan sedikit

tapi sering, kaji pola diet klien yang disukai/tidak disukai dan monitor intake dan

output secara periodik.

Pada tahap implementasi yaitu mengkaji status nutrisi, menimbang BB

Klien, memberikan makanan sedikit tapi sering, mengkaji pola diet klien yang

disukai/tidak disukai dan memonitor intake dan output secara periodik.

Pada Tahap evaluasi tanggal 6 Maret 2012 Pukul 20.00 WIB, klien

mengatakan klien menghabiskan porsi makan yang telah diberikan. masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi dan

intervensi dilanjutkan.

58

Page 59: Makalah Gastritis

BAB V PENUTUP

5.1 KesimpulanSetelah melakukan asuhan keperawatan pada gangguan sistem digestif :

gastritis khususnya pada pasien Ny. ”A” yang dirawat di ruang perawatan wanita

RSUD Palembang BARI, penulis melakukan pengkajian pada tanggal 6 Maret

2012, Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat pengkajian terjadi kerja sama antara pasien dengan penulis

sehingga mampu mengumpulkan data dan menemukan masalah

keperawatan juga data diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara

langsung kepada pasien, tetapi tidak semua masalah keperawatan yang ada

dalam teori ditemukan pada pasien dengan penyakit yang sama.

2. Dari hasil pengkajian akhirnya dapat dirumuskan diagnosa keperawatan.

Diagnosa Keperawatan yang diangkat oleh penulis untuk pasien dengan

Gangguan Sistem Digestif Gastritis antara lain

a) Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi pada mukosa

lambung.

b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat.

3. Perencanaan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah pasien

berdasarkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien,

kemampuan penulis dan fasilitas RSUD Palembang Bari, pelaksanaan

tindakan dan evaluasi dapat dilakukan karena adanya kerja sama antara

pasien dengan perawat, dokter dan keluarga.

4. Pelaksanaan keperawatan pada pasien dilakukan sesuai dengan

keperawatan yang timbul, tetapi tidak semua diagnosa keperawatan secara

teoritis dilakukan implementasi.

5. Evaluasi keperawatan dilakukan pada keesokan harinya setelah pengkajian

yaitu pada tanggal 8 Maret 2012. Bila masalah belum teratasi maka

rencana dilanjutkan kembali. Evaluasi masalah yang dilakukan pada

57

59

Page 60: Makalah Gastritis

pasien Ny.”A”belum teratasi seperti masih mual, dan abdomen masih

terasa sakit.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis yaitu

5. Bagi Pendidikan

Agar pendidikan dapat memberikan fasilitas demi kelancaran proses

praktek untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan medikal

bedah.

6. Bagi mahasiswa

Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dan

mengikuti proses pelaksanaan praktek lapangan biasa diikuti dengan baik, dengan

arahan atau bimbingan lapangan praktek dengan keperawatan medikal bedah.

7. Bagi RSUD Palembang BARI

Khususnya untuk ruang Perawatan Umum Perempuan agar selalu

mempertahankan kualitas dan mutu pelayanan serta sarana dan prasarana dalam

memberikan asuhan keperawatan.

60

Page 61: Makalah Gastritis

PERALATAN

3. Standar Infus

4. Perangkat infus

5. cairan infus sesuai kebutuhan

6. jarum infus/abocath no. 20 G

7. Pengalas

8. Tourniquet

9. Kapas Alcohol 70%

10. Plester

11. Gunting

12. Nierbekken

13. Kasa Steril

14. Betadine

15. Sarung Tangan

16. Waskom Berisi larutan klorin 0,5%

BAHAN

Phantom Tangan

PERLENGKAPAN

1. Wastafel

2. Tempat Tidur

3. Alat Tulis

4. Jam Tangan

Perkerjaan Laboratorium

61

Page 62: Makalah Gastritis

No Langkah Kerja

1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Key Point

Susun Alat dan bahan secara ergonomi

2 Beritahun klien tindakan yang akan dilakukan

Key Point

Lakukan informasi consent

3 Cuci tangan dibawah air mengalir

Key Point

4. Pastikan semua perhiasan dilepas

5. lakukan dengan tujuh langkah

6. Gunakan sabun

4 Atur peralatan dan buka keamanan steril

Key Point

Gunakan teknik aseptik

5 Tusukkan infus set kedalam cairan infus

Key Point

Lepaskan penutup pelindung tanpa menyentuh lubangnya

6 Isi cairan kedalam tabung infus set

Key Point

7. Buka klem roll

8. Pastikan selang infus tidak ada gelembung udara

7 Gunakan sarung tangan

62

Page 63: Makalah Gastritis

Key Point

Tidak harus dengan sarung tangan steril

8 Pasang Pengalas Dan Pilih Vena Yang Akan Ditusuk

Key Point

9. Minta Klien Untuk Mengepalkan Tangannya

10. Pilih vena yang besar dan jelas terlihat

9 Pasang tourniquet 10 -12 cm diatas tempat yang akan ditusuk.

Key Point

Tourniquet harus menyumbat aliran vena bukan arteri

10 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk

Key point

11. Lakukan secara sirkuler

12. Gunakan kapas alcohol 70%

13. Biarkan mengering + 30 detik

11 Lakukan Penusukan pada vena

Key Point

Arah jarum abocath menghadap keatas

12 Periksa apakah jarum sudah benar masuk ke vena

Key Point

Lihat apakah ada darah keluar melalui abocath

13 Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus

Key Point

14. Lepaskan tourniquet dan genggaman tangan klien

15. buka klem roll dan perhatikan tetesan infus

14 Lakukan desinfeksi dan tutup dengan kasa steril

63

Page 64: Makalah Gastritis

Key Point

16. Desinfeksi dengan betadine, tutup dengan kasa steril

17. Fiksasi tempat pemasangan infuse dengan plester

15 Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester

Key Point

Atur jumla tetesa dalam satu menit sesuai dengan kebutuhan

16 Bereskan peralatan yang sudah digunakan

Key point

Pisahkan sampah kering dan basah

17 Lepaskan sarung tangan

Key Point

18. Lepaskan secara terbalik

19. Rendam sarung tangan dalam wadah larutan klorin 0,5%

18 Cuci tangan di bawah air mengalir

Key Point

20. Lakukan dengan tujuh langkah

21. gunakan sabun

19 Catat respon yang terjadi

Key Point

22. Catat Jenis cairan, waktu pemasangan dan jumlah

tetesan/menit

23. Bubuhi tanda tangan

64

Page 65: Makalah Gastritis

1. Persiapan alat dilakukan dengan benar

2. Seluruh langkah kerja dilakukan dengan benar dan

berurutan

3. Aturan keselamatan kerja diperhatikan saat melakukan

tindakan

4. Pemasangan infus dilakukan sesuai dengan standar

5. Mahasiswa melaksanakan setiap langkah tindakan dengan

benar

EVALUASI

65

Page 66: Makalah Gastritis

DAFTAR TILIK

TEHNIK PEMASANGAN INFUS

TANGGAL PENILAIAN :

NAMA MAHASISWA :

NAMA DOSEN PENILAI :

PETUNJUK PENILAIAN :

Beri tanda ( ) dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan

tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa

NO KEGIATAN SKALA

1 2 3

1 Siapkan alan dan bahan yang akan digunakan

Susun alat dan bahan secara ergonomis 2 Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan

Lakukan informed Concent

Nilailah setiap langkah yang dimati menggunakan skala sebagai berikut :

1. Perlu Perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)

2. Mampu : Langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya danwaktu kerja yang sangat efisien

66

Page 67: Makalah Gastritis

3 Cuci Tangan Dibawah Air Mengalir

24. Pastikan Semua Perhiasan Dilepas 25. Lakukan dengan tujuh langkah 26. Gunakan sabun

4 Atur Peralatan dan buka kemasan steril

Gunakan teknik, aseptik5 Tusukkan infus set kedalam cairan infus

Lepaskan penutup pelindung tanpa menyentuh lubangnya

6 Isi cairan kedalam tabung infus set

27. Buka Klem Roll28. Pastikan selang infus tidak ada

gelembung udara7 Gunakan sarung tangan

Tidak harus dengan sarung tangan steril

8 Pasang pengalas dan pilih vena yang akan ditusuk

29. Minta klien untuk mengepalkan tangannya

30. Pilih vena yang benar dan jelas terlihat 9 Pasang tourniquet 10 – 12 cm diatas tempat yang akan

ditusuk

Tourniquet harus menyumbat aliran vena bukan arteri 10 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk

31. Lakukan secara sirkuler 32. gunakan kapas alcohol 70%33. Biarkan mengering+ 30 detik

11 Lakukan penusukan pada vena

Arah Jarum abocath menghadap keatas 12 Periksa apakah jarum sudah benar masuk ke vena

Lihat apakah ada darah keluar melalui abocath13 Tarik Jarum infus dan hubungkan dengan selang infus

34. Lepaskan tourniquet dan genggaman tangan klien

35. buka klem roll dan perhatikan tetesan infus

67

Page 68: Makalah Gastritis

14 Lakukan desinfeksi dan tutup dengan kasa steril

36. Desinfeksi dengan betadine, tutup dengan kasa steril

37. fiksasi tempat pemasangan infus dengan plester

15 Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester

Atur jumlah tetesan dalam satu menit sesuai dengan kebutuhan

16 Bereskan peralatan yang sudah digunakan

Pisahkan sampah kering dan basah 17 Lepaskan sarung tangan

68

Page 69: Makalah Gastritis

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. 2006. Pengantar Dasar Manusia, Aplikasi, konsep dan proses keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

BARI, RSUD, 2002. Profil RSUD Palembang BARI, Palembang : RSUD Palembang BARI

Doengoes, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Soegeng Soegiyanto, 2007. Asuhan Keperawatan pada gastritis (http://infokesehatanplg.com/kasus-gastritis)

http://perawatanpsikiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-02.html, diakses pada tanggal 08 Maret 2012

http://nursingbegin.com/askep-gastritis/2011/09 diakses pada tanggal 08 Maret 2012

http://www.who.int/topics/gatritis/fever/en/2008/11 diakses pada tanggal 09 Maret 2012

69

Page 70: Makalah Gastritis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukut atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karuniaNya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah di RSUD

Palembang BARI yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny. “A” Dengan

Gangguan Digestif : Gastritis di Ruangan Umum Perempuan RSUD Palembang

BARI.

Dalam Penulisan Laporan ini Kami mendapatkan Bantuan dan Bimbingan

dari berbagai Pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan sebelumnya. kami selaku penulis laporan ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam pembuatan laporan ini, Kepada yang terhormat :

1. dr. H. Makiani H. A, MARS Selaku Direktur

RSUD Palembang BARI

2. dr. H. Chairil Zaman, M.Sc, Selaku Ketua STIK

Bina Husada

3. dr. Hj. Nitra Dewi Selaku Wakil direktur

Pelayanan RSUD Palembang BARI

4. dr. Hadi Asyik, Sp.A Selaku Ketua Komite Medik

RSUD Palembang BARI

5. dr. Masriani Selaku Kepala Bidang Kepegawaian

RSUD Palembang BARI

6. Erni Endriani, S.Kp, MM, Sebagai Ketua Komite

Keperawatan RSUD Palembang BARI

7. dr. Kristinawati Selaku kepala Instalasi Rawat

Inap RSUD Palembang BARI

8. Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes Selaku Kabid

Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD Palembang BARI

9. Hj. Lilis Suryani, S.Pd, M.Kes Selaku Seksi

Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI

70

Page 71: Makalah Gastritis

10. Fadlun, SST selaku Koordinator Pembimbing

Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI

11. Abu Bakar Sidik, S.Kp, M.Kes Selaku Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan dari Pembimbing KMB STIK Bina

Husada Palembang

12. Titin Mulyana, AM.Kp sebagai Kepala Ruangan

di Perawatan Umum Perempuan RSUD Palembang BARI

13. Kurnia Sari, S.Kep, Selaku Pembimbing

Lapangan di Ruang Perawatan Perempuan RSUD Palembang BARI

14. Ns. Asnilawati, S.Kep Selaku Pembimbing

Akademi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat

sehingga dapat menyelesaikan laporan ini

15. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf STIK Bina

Husada Palembang

16. Semua Pihak Yang telah membantu dan

memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari

kesempurnaan. oleh karen itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun kepada pembaca, Agar laporan ini dapt lebih baik kedepannya.

Akhir kata kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh

pembaca, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, amiin.

Palembang, Maret 2012

Penulis

iii

71

Page 72: Makalah Gastritis

iv

72

Page 73: Makalah Gastritis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Tujuan .......................................................................................................3

1.3 Waktu .......................................................................................................3

1.4 Tempat ......................................................................................................3

BAB II TINJAUAN KASUS

2.1 Profil RSUD Palembang BARI.................................................................4

2.1.1 Selayang Pandang .........................................................................4

2.1.2 Visi, Misi dan Motto .....................................................................4

2.1.3 Sejarah ..........................................................................................4

2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan..................................................................5

2.2 Tinjauan Teori ..........................................................................................7

2.2.1 Definisi .........................................................................................7

2.2.2 Anatomi dan Fisiologi ..................................................................7

2.2.3 Etiologi .........................................................................................10

2.2.4 Klasifikasi......................................................................................12

2.2.5 Patofisiologi ..................................................................................12

Patoflow.........................................................................................15

2.2.6 Manifestasi Klinis .........................................................................17

2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik ...............................................................17

2.2.8 Penatalaksanaan.............................................................................18

2.3 Asuhan Keperawatan pada klien dengan Gastritis....................................19

2.3.1 Pengkajian.....................................................................................19

2.3.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................21

2.3.3 Intervensi.......................................................................................22

v

73

Page 74: Makalah Gastritis

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian ................................................................................................27

3.2 Analisa Data .............................................................................................36

3.3 Rencana Keperawatan ..............................................................................38

3.4 Tindakan Keperawatan .............................................................................39

3.5 Implementasi Keperawatan.......................................................................41

3.6 Evaluasi Keperawatan ..............................................................................44

3.7 Catatan Perkembangan .............................................................................47

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................58

B. Saran .........................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI

vi

vi

74

Page 75: Makalah Gastritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. ”A” DENGAN GANGGUAN DIGESTIF GASTRITIS DI RUANGAN UMUM PEREMPUAN

RSUD PALEMBANG BARITAHUN 2012

Oleh

KELOMPOK IV

1. PURWANTO (09.14201.31.32)

2. MUTIA RAMADHANI (09.14201.32.32)

3. RACHMIATY MEIDIANA (09.14201.30.34)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2012

75