makalah fisiologi manusia sistem digestifus _ dunia reguler 1.b

9
11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1 redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 1/9 Beranda MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS Diposkan oleh Reguler B Satu di 21.04 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS Alifia Wisdayanti P (A.102.08.001) Ambar Saraswati (A.102.08.002) Annas Prasetyaningrum (A.102.08.003) Annisa Zaki DL (A.102.08.004) Apriliani Ayu Budiati (A.102.08.005) AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN Sistem Digestivus atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam mahluk hidup multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Hello LCD Text Generator at TextSpace.net Archives ► ► 2013 (1) ▼ ▼ 2012 (9) ► ► Desember (4) ▼ ▼ Nov em ber (5) sistema respiratorius manusia MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS ORGANA GENETALIA FEMININA Sistem Endokrin Ini Dunia Kami Search Cari Diberdayakan oleh Blogger . We are cimi-cimi reguler 1.B1 Clock Calendar Dunia Reguler 1.B.1

Upload: safira-tsaqifiani-lathifa

Post on 24-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

drfgthyjuk

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 1/9

Beranda

MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM

DIGESTIFUS

Dip osk a n ole h Re g u le r B Sa t u d i 2 1 . 0 4

MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM DIGESTIFUS

Alifia Wisday anti P (A.102.08.001)

Ambar Saraswati (A.102.08.002)

Annas Prasety aningrum (A.102.08.003)

Annisa Zaki DL (A.102.08.004)

Apriliani Ay u Budiati (A.102.08.005)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2012/2013

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Digestivus atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam mahluk

hidup multisel y ang menerima makanan, mencernany a menjadi energi dan nutrien, serta

mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan y ang

lainny a bisa sangat jauh berbeda.

Hello

LCD Tex t Gen er a tor a t Tex tSpa ce.n et

Archives

► ► 2 01 3 (1 )

▼ ▼ 2 01 2 (9 )

► ► Desem ber (4 )

▼ ▼ Nov em ber (5 )

sistem a r espir a tor iu s m a n u sia

MA KA LA H FISIOLOGI MA NUSIA SISTEM

DIGESTIFUS

ORGA NA GENETA LIA FEMININA

Sistem En dokr in

In i Du n ia Ka m i

Search

Cari

Diber da y a ka n oleh Blog g er .

We a r e cim i-cim i r eg u ler 1 .B1 ♥

Clock

Calendar

Dunia Regu ler 1 .B . 1

Page 2: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 2/9

Pada dasarny a sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3

bagian, y aitu proses penghancuran makanan y ang terjadi dalam mulut hingga

lambung.Selanjutny a adalah proses peny erapan sari - sari makanan y ang terjadi di dalam

usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Pencernakan adalah proses perubahan makanan dari bentuk komplek menjadi

bentuk sederhana atau dari bentuk kasar menjadi halus. Tujuan dari pencernakan adalah

agar makanan mudah untuk diserap (absorpsi). Hasil pencernakan karbohidrat adalah

monosakarida, protein adalah asam amino dan lemak adalah asam lemak.

Pencernakan dibedakan 2 macam:

1. Pencernakan Fisika: y aitu pencernakan y ang merupakan makanan dari bentuk

besar menjadi kecil, y ang terjadi hany a perubahan bentuk, tidak terjadi

perubahan zat (tidak terbentuk zat y ang baru), dilakukan oleh gigi.

2. Pencernakan Kimiawi adalah pencernakan makanan dengan menggunakan enzim,

mengubah makanan menjadi zat baru y ang lebih sederhana.

PERUBAHAN BENT UK MAKANAN

Karbohidrat (polisakarida) menjadi disakarida kemudian dipecah lagi menjadi

monosakarida (glucose, fructose dan galaktose), Lemak dipecah menjadi asam lemak,

Protein dipecah menjadi polipeptida, kemudian dipecah lagi menjadi asam amino

MAST IKASI

Mastikasi adalah proses menguny ah makanan, y ang dilakukan oleh gigi menjadi

bagian-bagian y ang halus, kemudian dengan bantuan saliva dijadikan satu menjadi

bulatan y ang disebut bolus.

BAB II

PEMBAHASAN

ST RUKT UR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS SIST EM PENCERNAAN

Proses pencernaan melibatkan berbagai organ di dalam tubuh dari mulut sampai

anus. Organ-organ tersebut kemudian membentuk sy stem saluran cerna.

1. Mulut dan Esofagus

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem

pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari

kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isiny a ke

dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, y ang berfungsi untuk merasakan dan

mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan

(faring). Pengecapan dirasakan oleh organ perasa y ang terdapat di permukaan

lidah.

Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif

sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman lebih rumit,

terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi

depan(incisivus) dan dikuny ah oleh gigi belakang(molar, geraham), menjadi

bagian-bagian kecil y ang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan

membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim

pencernaan dan mulai mencernany a. Pada saat makan, aliran dari ludah

membersihkan bakteri y ang bisa meny ebabkan pembusukan gigi dan kelainan

lainny a. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalny a lisozim), y ang

memecah protein dan meny erang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea)

dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole,

langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Proses kimia dan fisiologi di dalam mulut. Air liur menghaluskan makanan

dan menjadikanny a lebih mudah ditelan. Air liur mengandung enzim, y aitu

ptialin dan amilase liur.Enzim ini menghidrolisiskan kanji menjadimaltosaLidah

membuat gumpalan makanan menjadi bolus dan mendorongny a ke arah faring.

Sewaktu menelan, lidah mendorong makanan ke belakang mulut dan selanjutny a

ke esofagus. Langit-langit(Laring) menghalangi makanan untuk memasuki rongga

nasal Makanan bergerak melalui esofagus secara peristaltik.

2. Esofagus (kerongkongan)

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot y ang berdinding

tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan

tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan bukan

November 2013S M T W T F S- - - - - 1 23 4 5 6 7 8 910111213 14 15 1617181920 21 22 2324252627 28 29 30

Fr ee Blog Con ten t

Follow by Email

Entri Populer

FISIOLOGI GINJA L

FISIOLOGI GINJA L Disu su n oleh :

En i Listy ow a ti

(A 1 02 .08 .02 4 ) Er ise

Pu r n a m a w a ti . . .

Fisiolog i Ja n tu n g

FISIOLOGI JA NTUNG MA NUSIA

Disu su n oleh : Dew i Wu la n sa r i

. . .

MA KA LA H FISIOLOGI MA NUSIA

SISTEM DIGESTIFUS

MA KA LA H FISIOLOGI MA NUSIA

SISTEM DIGESTIFUS A lifia

Wisda y a n ti P

(A .1 02 .08 .001 ) A m ba r Sa r a sw a ti

(A .1 . . .

ORGA NA GENETA LIA FEMININA

Or g a n a Gen eta lia Fem in in a ·

Ekter n a · Fem in in a A .

A n a tom i Gen eta lia Ekster n a

Gen ita lia ekster n a l seca r a

kesa tu a n .. .

SHOCK

MA KA LA H PA TOFISIOLOGI

“ SHOCK” Disu su n Oleh : 1 .

Dest ia n a Refn ida P

(A .1 02 .08 .01 5 /1 .B1 ) . . .

Sistem En dokr in

MA KA LA H KELENJA R ENDOKRIN Oleh Ba g a s

Pr a sodjo (A 1 02 .08 .008 ) Da n a r Ru sta m A . U.

(A 1 02 .08 .01 2 ) Dia n Fa isa l A . ( A 1 02 .. . .

Or g a n a Gen eta lia Ma scu lin a

MA KA LA H FISIOLOGI MA NUSIA

“ ORGA NA GENETA LIA

MA SCULINA ”

Disu su n . . .

sistem a r espir a tor iu s m a n u sia

MA KA LA H FISIOLOGI MA NUSIA SISTEMA

RESPIRA TORIUS

. . .

Fisiolog i Ja n tu n g

FISIOLOGI JA NTUNG MA NUSIA Disu su n oleh :

Email address... Submit

Page 3: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 3/9

oleh gay a tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik

y ang disebut dengan peristaltic.

3. 3. Gaster (lam bung)

Lambung merupakan organ otot berongga y ang besar dan berbentuk

seperti kandang keledai, terdiri dari 4 bagian y aitu kardia, fundus, corpus(badan)

dan pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot

berbentuk cincin (sfinter), y ang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan

normal, sfinter menghalangi masukny a kembali isi lambung ke dalam

kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, y ang berkontraksi secara

ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel y ang melapisi

lambung menghasilkan 3 zat penting : lendir, asam klorida (HCl), prekursor

pepsin (enzim y ang memecahkan protein). Lendir melindungi sel-sel lambung

dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa

meny ebabkan kerusakan y ang mengarah kepada terbentukny a tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana y ang sangat asam, y ang diperlukan oleh

pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung y ang tinggi juga berperan

sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

4. Duodenum , jejunum dan ileum

Dari Gaster makanan disalurkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),

y ang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam

duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah y ang bisa dicerna oleh usus

halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan siny al kepada lambung untuk

berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari

pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (y ang masuk ke dalam duodenum

melalui lubang y ang disebut sfingter oddi) merupakan bagian y ang penting dari

proses pencernaan dan peny erapan. Gerakan peristaltik juga membantu

pencernaan dan peny erapan dengan cara mengaduk dan mencampurny a dengan

zat y ang dihasilkan oleh usus. Beberapa centi pertama dari lapisan duodenum

adalah licin, tetapi sisany a memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (v ili)

dan tonjolan y ang lebih kecil (mikrov ili).

Vili dan mikrov ili meny ebabkan bertambahny a permukaan dari lapisan

duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi y ang diserap. Sisa dari usus

halus, y ang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian

ini terutama bertanggungjawab atas peny erapan lemak dan zat gizi lainny a.

Peny erapan ini diperbesar oleh permukaanny a y ang luas karena terdiri dari

lipatan-lipatan, v ili dan mikrov ili. Dinding usus terdapat pembuluh darah y ang

mengangkut zat-zat y ang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus

melepaskan lendir (y ang melumasi isi usus) dan air (y ang membantu melarutkan

pecahan-pecahan makanan y ang dicerna). dinding usus juga melepaskan

sejumlah kecil enzim y ang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan

perjalananny a melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat

dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati

usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air,

lendir dan enzim-enzim pankreatik. Pada usus kecil, menghasilkan enzim:

a. Erepsin (peptidase) y ang menghidrolisis peptida menjadi asid(asam)

amino

b. Maltase y ang menghidrolisis maltosa menjadi glukosa

c. Sukrase y ang menghidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

d. Laktase y ang menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

5. Hepar, Pancreas dan Vesica velea

1) Hepar

Hepar merupakan organ y ang besar dan memiliki berbagai fungsi,

diantarany a berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan

diserap ke dalam dinding usus y ang mempuny ai bany ak pembuluh darah

kecil-kecil(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena y ang

bergabung dengan vena y ang lebih besar dan pada akhirny a masuk ke dalam

hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah

y ang masuk diolah dalam 2 cara: bakteri dan partikel asing lain diserap dari

usus dan dibuang, berbagai zat gizi y ang diserap dari usus selanjutny a

dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Proses tersebut berlangsung

dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkay a dengan zat-zat gizi, darah

dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari

seluruh kolesterol dalam tubuh, sisany a berasal dari makanan. Sekitar 80%

Dew i Wu la n sa r i . . .

In i Du n ia Ka m i

Followers

country visitors

Feedjit

Live Traffic Feed

A visitor from Indonesia viewed

"MAKALAH FISIOLOGI

MANUSIA SISTEM

DIGESTIFUS | Dunia Reguler

1.B.1" 17 mins ago

A visitor from Jakarta, Jakarta

Raya viewed "Fisiologi Jantung |Dunia Reguler 1.B.1" 1 hour 44

mins ago

A visitor from Jakarta, Jakarta

Raya viewed "Fisiologi Jantung |

Dunia Reguler 1.B.1" 3 hours 42

mins ago

A visitor from Indonesia viewed"FISIOLOGI GINJAL | Dunia

Reguler 1.B.1" 7 hours 43 mins

ago

A visitor from Jakarta, JakartaRaya viewed "Fisiologi Jantung |

Dunia Reguler 1.B.1" 8 hours 18mins ago

A visitor from Indonesia viewed

"MAKALAH FISIOLOGI

MANUSIA SISTEM

DIGESTIFUS | Dunia Reguler

1.B.1" 9 hours 12 mins ago

A visitor from Indonesia viewed"ORGANA GENETALIA

FEMININA | Dunia Reguler1.B.1" 11 hours 55 mins ago

A visitor from Surabaya, Jawa

Timur viewed "MAKALAH

Page 4: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 4/9

kolesterol y ang dihasilkan di hati. Digunakan untuk membuat empedu. Hati

juga menghasilkan empedu, y ang disimpan di dalam kandung empedu.

2) Vesica velea

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, y ang

selanjutny a bergabung membentuk duktus hepatikus communis.

Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran y ang berasal dari

kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu

umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan

masuk ke dalam duodenum. Sebelum makan, garam-garam empedu

menumpuk di dalam kandung empedu dan hany a sedikit empedu y ang

mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian siny al

hormonal dan siny al saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.

Sebagai akibatny a, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur

dengan makanan. Empedu memiliki 2 fungsi penting: membantu pencernaan

dan peny erapan lemak, serta berperan dalam pembuangan limbah tertentu

dari tubuh, terutama hemoglobin y ang berasal dari penghancuran sel darah

merah dan kelebihan kolesterol. Secara spesifik empedu berperan dalam

berbagai proses berikut:

§ Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan v itamin

y ang larut dalam lemak untuk membantu proses peny erapan.

§ Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk

membantu menggerakkan isiny a.

§ Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai

limbah dari sel darah merah y ang dihancurkan.

§ Obat dan limbah lainny a dibuang dalam empedu dan selanjutny a

dibuang dari tubuh.

§ Berbagai protein y ang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam

empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan

dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi

enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi

sebany ak 10-12 kali/hari. dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam

empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di colon, bakteri memecah

garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini

diserap kembali dan sisany a dibuang bersama tinja.

3) Pancreas

Terdiri dari 2 jaringan dasar:

· Asinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

· Pulau Pankreas, menghasilkan hormon. Pakreas melepaskan enzim

pencernaan ke dalm duodenum dan melepaskan hormon ke dalam

darah.

Enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai

saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung

dengan saluran empedu pada sfingter oddi, dimana keduany a akan masuk ke

dalam duodenum.

Colon (usus besar) terdiri dari: colon asendens (kanan), colon transversum,

colon desendens (kiri), dan colon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti

tabung y angterletak di colon asendens pada perbatasan colon asendens

dengan usus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi meny erap air dan elektrolit

dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi

ketika mencapai rektum bentukny a menjadi padat. Bany akny a bakteri y ang

terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan

membantu peny erapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga

berfungsi membuat zat-zat penting, seperti v itamin K. Bakteri ini penting

untuk fungsi normal dari usus. Beberapa peny akit serta antibiotik bisa

meny ebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatny a

terjadi iritasi y ang bisa meny ebabkan dikeluarkanny a lendir dan air, dan

terjadilah diare.

6. Rectum dan anus.

Rectum merupakan ruangan y ang berawal dari ujung usus besar (setelah

colon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasany a rectum ini kosong karena tinja

disimpan di tempat y ang lebih tinggi, y aitu pada colon desendens. Jika colon

desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk

buang air besar.orang dewasa dan anak y ang lebih tua bisa menahan keinginan

ini, tetapi bay i dan anak y ang lebih muda mengalami kekurangan dalam

pengendalian otot y ang penting untuk menunda buang air besar. Anus

Page 5: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 5/9

merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar

dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian

lainny a dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap

tertutup.

MEKANISME SIST EM PENCERNAAN

Ø Karbohidrat

Sebelum karbohidrat dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka

karbohidrat harus dipecah menjadi perseny awaan y ang lebih sederhana

(monosakarida) untuk dapat melewati dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam

sirkulasi darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

· Absorpsi Karbohidrat dalam Usus Halus

Karbohidrat diserap usus halus dalam bentuk monosakarida. Karbohidrat

diserap melalui mekanisme pompa y ang membutuhkan energi (ATP) dan perlu

bantuan carrier ion Na (transporting agent).

· Faktor-faktor y ang m em pengaruhi peny erapan karbohidrat:

1 . Hormon insulin y ang akan meningkatkan transport glukosa ke dalam

jaringan sel. Berarti juga mempertinggi peny erapan glukosa dalam

jaringan , akibatny a akan mempercepat perubahan glukosa menjadi

glikogen dalam hati.

2. Tiamin (v it B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan

besar dalam peny erapan dan metabolisme karbohidrat.

Ø Protein

Absorbsi protein dalam usus halus sebagan besar protetein diabsorbsi dalam bentuk

asam amino, proses ini terjadi sebagian besar dalam y ey unum. Asam amino

(transport aktif) melewati sel epitel ppaa v ili. Asam amino keluar dari sel epitel

(difusi). Peny erapan sama dengan y ang ditempuh monosakarida. Dalam waktu y ang

bersamaan dipeptida dan tripeptida dihidrolisis menjadi asam amino di dalam sel

epitel (difusi)menuju kapiler darah dalam v ili. Asam amino dari kapiler diangkut

oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatica. Asam amino dibebaskan

oleh hati menuju janung ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Ø Lipid Pencernaan.

Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Langkah pertama,

proses pengolahan asam lemak netral (trigliserida) y ang terdapat meimpah pada

makanan oleh garam-garam empedu. Garam-garam empadu memecah glubola

lemak ke dalam bentuk droplet-droplet y ang berdiameter 1µm. Droplet bercampur

dengan garam empedu membentuk gumpalan y ang disebut micelles.

Langkah kedua, enzim y ang disekresi oleh getah pankreas y aitu pancreatic lipase

menghidrolisis setiap molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida y ang

merupakan produk akhir pencernaan lemak. Absorpsi LipidsdalamUsus Halus

Absorpsi lipids terutama terjadi dalam jejenum (bagiantengahusushalus).

Ø Gangguan Sistem Digestivus

Bany ak faktor peny ebab gangguan pada istem pencernaan, antara lain pola makanan

y ang salah, infeksi bakteri, atau karena adany a kelainan pada alat pencernaan

makanan.Beberapa gangguan tersebut antara lain sbb.

1) Karies

Terjadi dalam ringga mulut pada gigi y ang tidak terawat. Karies terjadi karena

adany a penumpukan sisa makanan pada gigi y ngg difermentasikan oleh bakteri

meny ebabkan lubang pada gigi.

2) Sariawan

Diawali dengan timbulny a luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera

disembuhkan, sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut.

Pencegahanny a dilakuakan dengan mengkonsumsi v itamin C dalam jumlah y ang

cukup.

3) Apendisitis

Y aitu terjadi peradangan bagian apendiks ( umbai cacing ) karena infeksi bakteri.

4) Diare

Disebabkan oleh protozoa atau bakteri, sehingga terjadi gangguan peny erapan air

di usus besar. Akibatny a, ampas makanan y ang dikeluarkan berwujud cair.

5) Enteritis

Peradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena infeksi oleh bakteri.

6) Konstipasi atau sem belit

Gejalany a sulit buang air besar karena peny erapan air di kolon terlalu bany ak

7 ) Ulkus ( radang lam bung )

Peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih bany ak

dari jumlah makanan y ang masuk atau karena infeksi oleh bakteri.

Page 6: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 6/9

8) Parotitis ( gondong )

Peradangan pada kelenjar parotis karena infeksi v irus.

9) Kanker lam bung

Peny akit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol y ang berlebihan, merokok, dan

sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.

10) Kolitis ( radang usus besar )

Gejalany a berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi luka

atau pendarahan di usus.

Ø Pem eriksaan

a. Fisik

Pemeriksaan fisik mempuny ai 4 tahap pemeriksaan, y aitu inspeksi, palpasi,

perkusi, dan auskultasi.Inspeksi. Pada pemeriksaan ini hany a untuk melihat

kulit (warna, lesi, dan sikatrik), bentuk abdomen (cembung, cekung, rata)

dsb.

Palpasi. Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk menekuk lutut

membentuk sudut 45-60 derajat agar otot abdomen teregang sehingga

memudahkan pemeriksaan. Selanjutny a, dilakukan palpasi hepar, lien, ginjal

dan pemeriksaan asites untuk mengetahui apakah ada kelainan dan rasa

ny eri pada abdomen.

Perkusi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan batas-batas hepar,

lien, dan organ abdomen lainny a agar dapat mengetahui apakah ada

perbesaran organ atau tidak.Auskultasi. Dalam pemeriksaan ini, kita dapat

mendengar buny i pada abdomen pasien, seperti normoperistaltik,

hipoperistaltik, dan hiperperistaltik.

PERGERAKAN USUS BESAR DAN REFLEKS DEFEKASI

Dalam keadaan normal kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus

setiap hari. Karena sebagian besar pencernaan dan peny erapan telah selesai di usus

halus, isi usus y ang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan y ang tidak dapat

dicerna (misalny a selulosa), komponen empedu y ang tidak diserap, dan sisa cairan.

Kolon mengekstrasi H20 dan garam dari isi lumenny a.

Fungsi utama kolon adalah (1) absorpsi air dan elektrolit dari kimus untuk

membentuk feses y ang padat dan(2) penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan.

Setengah bagian proksimal kolon terutama berhubungan dengan absorpsi, dan setengah

bagian distal berhubungan dengan peny impanan. Karena tidak diperlukan pergerakan

kuat dari dinding kolon untuk fungsi-fungsi ini, maka pergerakan kolon secara normal

berlangsung lambat. Meskipun lambat, pergerakanny a masih mempuny ai karakteristik

y ang serupa dengan pergerakan usus halus dan sekali lagi dapat dibagi menjadi gerakan

mencampur dan gerakan mendorong.

1. Gerakan Mencam pur – Haustra

Melalui cara y ang sama dengan terjadiny a gerak segmentasi dalam usus

halus, konstriksi-konstriksi sirkular y ang besar terjadi dalam usus besar. Pada

setiap kontriksi ini, kira-kira 2,5 cm otot sirkular akan berkontraksi, kadang

meny empitkan lumen kolon sampai hampir tersumbat. Pada saat y ang sama, otot

longitudinal kolon y ang terkumpul menjadi tiga pita longitudinal y ang disebut

taenia coli, akan berkontraksi. Kontraksi gabungan dari pita otot sirkular dan

longitudinal meny ebabkan bagian usus besar y ang tidak terangsang menonjol ke

luar memberikan bentuk serupa-kantung y ang disebut haustra.

Setiap haustra biasany a mencapai intensitas puncak dalam waktu sekitar

30 detik dan kemudian menghilang selama 60 detik berikutny a. Kadang-kadang

kontraksi juga bergerak lambat menuju ke anus selama masa kontraksiny a,

terutama pada sekum dan kolon asenden, dan karena itu meny ebabkan sejumlah

kecil dorongan isi kolon ke depan. Beberapa menit kemudian, timbul kontraksi

haustra y ang baru pada daerah lain y ang berdekatan. Oleh karena itu, bahan feses

dalam usus besar secara lambat diaduk dan diputar seperti seseorang sedang

mencampurkan bahan bangunan. Dengan cara ini, semua bahan feses bertahap

bersentuhan dengan permukaan mukosa usus besar, dan cairan-cairan zat

terlarut secara progresif diabsorpsi hingga hany a terdapat 80 sampai 200

mililiter feses y ang dikeluarkan setiap hari.

Karena gerakan kolon lambat, bakteri memiliki cukup waktu untuk

tumbuh dan menumpuk di usus besar. Sebalikny a, di usus halus isi lumen

biasany a bergerak cukup cepat, sehingga bakteri sulit tumbuh. Tidak semua

bakteri y ang termakan dapat dihancurkan oleh lisozim liur dan HCL lambung,

sehingga bakteri y ang dapat bertahan hidup dapat tumbuh subur di usus besar.

Sebagian besar mikro-organisme di kolon tidak berbahay a apabila berada

dilokasi ini.

Page 7: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 7/9

2. Gerakan Mendorong – Pergerakan Massa

Tiga sampai empat kali sehari, umumny a setelah makan, terjadi

peningkatan ny ata motilitas, y aitu terjadi kontraksi simultan segmen-segmen

besar di kolon asendens dan transverse, sehingga dalam beberapa detik feses

terdorong sepertiga sampai tiga perempat dari panjang kolon. Kontraksi-

kontraksi masif y ang diberi nama gerakan massa ( mass movement) ini,

mendorong isi kolon kebagian distal usus besar, tempat isi tersebut disimpan

sampai terjadi defekasi.

Sewaktu makanan masuk kelambung, terjadi gerakan massa di kolon y ang

terutama disebabkan oleh refleks gastrokolik, y ang diperantai oleh gastrin dari

lambung ke kolon dan oleh saraf otonom ekstrinsik. Pada bany ak orang , refleks

ini paling jelas setelah makanan pertama (pagi hari) dan sering diikuti oleh

keinginan kuat untuk segera buang air besar. Dengan demikian, makanan baru

memasuki saluran pencernaan, akan terpicu oleh refleks-refleks untuk

memindahkan isi y ang sudah ada ke bagian saluran cerna y ang lebih distal dan

member jalan bagi makanan baru tersebut. Refleks gastroileum memindahkan isi

usus halus y ang tersisa ke dalam usus besar, dan refleks gastrokolik mendorong

isi kolon ke dalam rectum y ang memicu refleks defekasi.

3. Refleks Defekasi

Sewaktu gerakan massa kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum,

terjadi peregangan rektum y ang kemudian merangsang reseptor regang di

dinding rectum dan memicu refleks defekasi.1 Satu dari refleks-refleks ini adalah

refleks intrinsik y ang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam

rektum. Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut : Bila feses memasuki rektum,

distensi dinding rektum menimbulkan siny al-siny al aferen y ang meny ebar

melalui pleksus mienterikus untuk menibulkan gelombang peristaltik di dalam

kolon desenden, sigmoid, dan rektum, mendorong feses ke arah anus. Sewaktu

gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh

siny al-siny al penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus

juga dalam keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunter pada waktu y ang

bersamaan, terjadilah defekasi. Peregangan awal dinding rektum menimbulkan

perasaan ingin buang air besar.

Apabila defekasi ditunda, dinding rektum y ang semula teregang akan

perlahan-lahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda samapi

gerakan massa berikutny a mendorong lebih bany ak feses ke dalam rektum, y ang

kembali meregangkan rektum dan memicu refleks defekasi. Selama periode non-

aktif, kedua sfingter anus tetap berkontraksi untuk memastikan tidak terjadi

pengeluaran feses.

Refleks defekasi mienterik intrinsic y ang berfungsi dengan sendiriny a

secara normal bersifat relatif lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan

defekasi, refleks biasany a harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu

refleks defekasi parasimpatis y ang melibatkan segmen sakral medulla spinalis.

Bila ujung-ujung saraf dalam rektum dirangsang, siny al-siny al dihantarkan

pertama ke dalam medulla spinalis dan kemudian secara refleks kembali kekolon

desenden, sigmoid, rektum, dan anus melalui serabut-serabut saraf parasimpatis

dalam nervus pelv ikus. Siny al-siny al parasimpatis ini sangat memperkuat

gelombang peristaltic dan juga merelaksasikan sfingter ani internus, dengan

demikian mengubah refleks defekasi mienterik instrinsik dari suatu usaha y ang

lemah menjadi suatu proses defekasi y ang kuat, y ang kadang efektif dalam

mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari fleksura splenikus kolon sampai ke

anus.

FISIOLOGI DEFEKASI

Dalam defekasi ada dua refleksy aitu :

1 . Refleks defekasi intrinsik

2. Refleks defekasi Parasimpatis

1. Refleks defekasi intrinsik

Refleks ini berawal dari feses y ang masuk rektum y ang kemudian

meny ebabkanrangsangan pada fleksus ingentikus dan terjadilah gerak

peristaltik.Setelah feses tiba di anus secara sistematis spingter interna relaksasi

maka terjadi defekasi.

2. Refleks Defekasi Parasim patis

Feses y ang masuk ke rektum akan merangsangsaraf rektum y ang kemudian

diteruskan kespinal coral, dan dari sini kemudian, ,dan rectum y ang

meny ebabkan intensifny aperistaltik.Relaksasi spingter maka terjadilah defekasi.

PRODUK DEFEKASI

Page 8: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 8/9

· Produk dari defekasi ialah feses

· Feses terdiri atas 7 5 % air dan 25% materi padat

· Feses normal berwarna coklat

· Bauny a Khas

· Konsistensi : lembek namun berbentuk

· Defekasi disertai dengan pengeluaran gas

· Gas terdiri dari CO2, metana, H2S, O2, N2

Faktor y ang mempengaruhi defekasi:

1 . Umur

2. Diet

3. Cairan

4. Faktor psikologi

5. Gay a hidup

6. Obat-obatan

7 . Prosedur diagnostik

8. Anastesi dan pembedahan

9. Ny eri

10. Iritan

11 . Gangguan saraf sensorik dan motorik

12. Posisi saat defekasi

13. Kehamilan

DIARE

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris =

diarrhea) adalah sebuah peny akit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau

cair y ang biasany a terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang,

diare adalah peny ebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih

dari 2,6 juta orang setiap tahunny a

· Peny ebab

Sebuah mikrograf elektron dari rotav irus, peny ebab hampir 40% dari

diare pada anak di bawah umur 5 tahun.

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, peny akit, alergi (fructose,

lactose), kelebihan v itamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasany a

disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain

y ang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare

adalah defekasi y ang melebihi 200 gram per hari.

Memakan makanan y ang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara

berlebihan dapat meny ebabkan diare juga karena membuat usus kaget.

Hal ini terjadi ketika cairan y ang tidak mencukupi diserap oleh usus

besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan,

makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan y ang

dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar meny erap

air, meninggalkan material y ang lain sebagai kotoran y ang setengah padat. Bila

usus besar rusak / radang, peny erapan tidak terjadi dan hasilny a adalah kotoran

y ang berair.

Diare kebany akan disebabkan oleh beberapa infeksi v irus tetapi juga

seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup y ang bersih dan

dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien y ang sehat biasany a sembuh

dari infeksi v irus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.

Namun untuk indiv idu y ang sakit atau kurang gizi, diare dapat meny ebabkan

dehidrasi y ang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Diare dapat menjadi gejala peny akit y ang lebih serius, seperti disentri,

kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti

peny akit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumny a tidak mengalami

diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.

Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol y ang berlebihan,

terutama dalam seseorang y ang tidak cukup makan. jadi apabila mau

mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

· Gejala

Gejala y ang biasany a ditemukan adalah buang air besar terus menerus

disertai dengan rasa mulas y ang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah.

Tetapi gejala lainny a y ang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan

perut sering berbuny i.

Page 9: Makalah Fisiologi Manusia Sistem Digestifus _ Dunia Reguler 1.b

11/28/13 MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIFUS | Dunia Reguler 1.B.1

redcrossarena.blogspot.com/2012/11/makalah-fisiologi-manusia-sistem.html 9/9

Posting Lebih Baru Posting Lama

DAFT AR PUST AKA

1 . Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:537 -

087 .

2. Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC

2008.

3. Medicastore. Biologi Sistem Pencernaan. Diunduh dari

http://www.medicastore.com, 21 juni 2008.

4. Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html,

21 juni 2008.

5. Farid, F. Hepar. November 2007 . Diunduh dari

http://fadly ansy ah.blogspot.com/2007 /11/pendahuluan-hepar-merupakan-

kelenjar.html, 21 juni 2008.

6. Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari

http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.

7 . Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com,

22 juni 2008.

8. Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari

http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.

9. Erawati. Ny eri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com, 22 juni

2008

10. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta

11 . Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

0 komentar:

Poskan Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan

Pratinjau

Beranda

Du n ia Reg u ler 1 .B.1 Copy r ig h t © 2 01 1 Desig n by Ipietoon Blog g er Tem pla te | w eb h ost in g