modul 1 reguler

Upload: muhammad-nashirulhaqi-izzuddin

Post on 07-Jul-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    1/29

     

    www.ipo.lab.uii.ac.id

    PENDAHULUAN

    Laboratorium PO

    Perancangan Organisasi dan

    Manajemen Bisnis

    PRAKTIKUM

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    2/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 1 

    MODUL 1PENDAHULUAN

    1.1  TUJUAN PRAKTIKUM

    1.  Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis badanusaha.

    2.  Mahasiswa mampu menganalisis peluang persaingan pasar.

    3.  Mahasiswa mampu mengevaluasi system bisnis suatu perusahaan.

    1.2  REFERENSI

    Daft, L, Richard, 2001, Organization Theory and Design. St. Paul  –  Minnessota, West Publishing

    Company.

    Frinces Heflin, 2004, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Darussalam.

    Hasibuan, Malayu, 2010, Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

    Ibrahim, Yacob, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta.

    James, Thompson, 1967, Organizations in Actions, McGraw –  Hill Book Company.

    Kadarman, A,M, et. Al, 1996, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: Gramedia.

    Lubis, Hari, 2003, Pengantar Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro.

    Murpi, Solehudin & Tantyo, Dea, 2011, Manajemen Binsis Untuk Orang Awam, Bekasi: Laskar

    Aksara.

     Nuryadin, Asli, 2012, Manajemen Perusahaan, Yogyakarta: LaksBANG PRESSindo.

    Robbins, Stephen, 2003, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi (terj.), Jakarta: Penerbit

    Arcan.

    Sofyan, Iban, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.

    1.3  LANDASAN TEORI 

    1.3.1  Badan Usaha

    Mendirikan sebuah badan usaha merupakan dasar penting apabila akan membangun suatu

     bisnis. Keberadaan badan usaha yang berbadan hukum dalam suatu perusahaan baik perusahaan

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    3/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 2 

    kecil, menengah atau besar akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yangdijalankan oleh perusahaan tersebut. Meskipun begitu, dalam menjalankan suatu usaha tidak

    diwajibkan bagi seorang Pengusaha untuk mendirikan sebuah badan hukum. Hal tersebut merupakan

    suatu pilihan bagi Pengusaha untuk menentukan bentuk dari penyelenggaraan usaha yang cocok

    untuk kegiatan usaha yang dijalankannya.

    Badan Usaha Badan usaha menurut Drs. T. Gilarso adalah organisasi ekonomi yang dilakukan

    oleh satu/sekelompok orang dalam wadah kelembagaan formal, dikelola secara teratur

     berkesinambungan untuk membuat, menyediakan atau mendistribusikan barang dan jasa. Badanusaha juga merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan

    mencari keuntungan dengan memberi layanan kepada konsumen yang memerlukan.

    Fuad et.al (2000) menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam

    memilih bentuk badan usaha. Pertimbangan-pertimbangan tersebut, yaitu :

    1.  Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan atau industri lainnya)

    2.  Ruang lingkup usaha

    3. 

    Pihak-pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap

    keberlangsungan usaha.

    4.  Besarnya resiko kepemilikan.

    5. 

    Batas-batas pertanggungjawaban utang perusahaan.

    6.  Besarnya investasi yang ditanamkan.

    7.  Cara pembagian keuntungan.

    8. 

    Jangka waktu pendirian perusahaan.

    9.  Peraturan-peraturan pemerintah.

    Penggolongan badan usaha menurut badan hukum di Indonesia terbagi menjadi 5 yaitu :

    a. Badan Usaha Perseorangan

    Badan usaha perseorangan adalah bentuk badan usaha yang pemilik usaha bertindak sekaligus

    sebagai pengelola dan penanggung jawab kegiatan usahanya. Perusahaan perseorangan tidak

    memerlukan modal yang begitu besar. Selain itu, keterbatasan tenaga kerja dan faktor produksi lain,

    seperti mesin dan teknologi juga tidak begitu kompleks. Perusahaan perseorangan memiliki struktur

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    4/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 3 

    yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadapseluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk

    membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi guna melunasi utang-utang

     perusahaan. Contoh : kedai bakso, kedai es krim, dll.

    b. Firma

    Persekutuan firma diatur dalam KUH dagang khususnya pasal 15, 16, sampai dengan pasal 35. Pasal

    16 menjelaskan bahwa firma adalah tiap-tiap perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu

     perusahaan dibawah nama bersama, yakni anggota-anggotanya langsug dan sendiri-sendiri

     bertanggung jawab sepenuhnya terhadap orang ketiga. Pembagian keuntungan pada firma tidak

    seleluasa seperti pada perusahaan perseorangan. Pembagian tersebut harus dibagi kepada sekutu-

    sekutu yang terlibat dalam usaha dan didasarkan atas jumlah modal yang ditanamkan langsung pada

    usaha. Sari (2007) menjelaskan bahwa setiap pendirian firma memerlukan akta pendirian otentik. Hal

    tersebut tercantum dalam KUH dagang pasal 22 yang menunjukkan bahwa setiap pendirian firma

    wajib memiliki akta otentik dan diikuti dengan pendaftaran serta diumumkan. Contoh : Firma Talago

    Surya, Firma 3 Saudara, Firma Rental Komputer, dll.

    c. CV (Comanditaire Voenootschap)

    CV atau perusahaan komanditer diatur langsung pada KUH dagang khususnya 15, 19, dan 21. Dalam

    KUH dagang tersebut, CV adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu perusahan yang

    dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persekutuan yang secara tanggung menaggung,

     bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak dan atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak

    lain yang merupakan sekutu komanditer yang bertanggung jawab sebatas sampai pada sejumlah uang

    yang dimasukkannya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta

     pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika

    krisis finansial. Sekutu aktif yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif mengelola

     jalannya usaha. Sekutu pasif atau sekutu komanditer yaitu sekutu yang hanya menyertakan modal

    saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha. Contoh : CV. Hayati, CV. Laris Motor, dll.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    5/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 4 

    d. PT (Perseroan Terbatas)Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam undang-undang no. 40 tahun 2007 yang berlaku efektif pada

    16 Agustus 2007. UU no. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Menurut UU no. 40 tahun 2007

     pasal 1, Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan

     berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar seluruhnya terbagi dalam

    saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan

     pelaksanaannya. PT merupakan bentuk usaha persekutuan berbadan hukum. Artinya, bila terjadi

    sengketa hukum atau kasus utang-piutang, batas tanggung jawab pemilik perusahaan terbatas.

    Kewajiban dan tanggung jawab pemilik terbatas hanya pada saham atau harta kekayaan yang

    ditanamkan pada perusahaan. Sebagian besar modal PT diperoleh dengan cara menjual saham. Saham

    adalah surat berharga dengan nilai nominal tertentusebagai bukti kepemilikan perusahaan.

    Contoh : PT. KAI, PT. Unilever, PT. Telkom, dll.

    e. Koperasi

    Undang-undang yang mengatur langsung koperasi adalah undang-undang no. 17 tahun 2012.

    Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan sekelompok orang atau badan hukum koperasi

    dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

    rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan

    Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak

    terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Dalam

     pembentukannya, koperasi perlu persetujuan kementerian terkait, yakni Kementerian Koperasi,

    Usaha Kecil dan Menengah.

    Jenis koperasi di Indonesia :

    1. 

    Koperasi konsumsi : Koperasi karyawan, koperasi pegawai, dll.

    2.  Koperasi simpan pinjam : KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, KSP Arta Prima, dll.

    3.  Koperasi produksi : Koperasi Pengrajin Susu Bandung

    4. 

    Koperasi serba usaha : Koperasi Unit Desa

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    6/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 5 

    1.3.2  Identitas PerusahaanIdentitas perusahaan atau jati diri perusahaan adalah semua perwakilan atau perwujudan

    media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan

    organisasi/per usahaan tersebut dengan organisasi/perusahaan lainnya. perwakilan dari sebuah

    organisasi yang dirancang sesuai dengan tujuan bisnis, untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang

    sebenarnya. Secara umum corporate identity terdiri dari :

    1.  Visi 

    Visi cara pandang yang menyeluruh dan futuristik terhadap keberadaan organisasi.

    Pernyataan visi menajawab pertanyaan, akan menjadi sosok organisasi seperti apa dalam lima

    tahun mendatang (the what ). Visi mendefinisikan dimana keinginan organisasi dimasa depan.

    Hal ini merefleksikan pandangan optimis terhadap masa depan organisasi. Menurut Bennis dan

    Mische (1996) ada empat syarat untuk menetapkan dan menulis Visi :

    1.  Mencakup segala hal dan berani, menekankan hasil yang luar biasa ketimbang hanya hasil

    yang bertahap.

    2.  Menciptakan rasa kekuatan, semangat dan komitmen ketimbang kegelisahan, kepanikan, dan

    intimidasi

    3.  Realistis dan dapat dicapai, dipergunakan sebagai pedoman bagi semua aktivitas organisasi.

    Spesifik dan harus dinyatakan dengan keyakinan; sebab visi adalah artikulasi dari citra, nilai,

    arah dan tujuan yang akan memandu masa depan organisasi.

    Contoh : “ Menjadi perusahaan energi Nasional berkelas Dunia” 

    2.  Misi 

    Misi adalah pernyataan yang menjelaskan alasan pokok berdirinya organisasi dan

    membantu mengesahkan fungsinya dalam masyarakat atau lingkungan. Dalam bentuk yang

    sederhana, pernyataan misi menjawab pertanyaan, aktivitas apa yang akan dilakukan organisasi

    agar sosok yang diharapkan tadi (dalam visi) dapat terwujud ( the why). Misi mendefinisikan

    mengapa organisasi melakukan, pada dasarnya mendeskripsikan tujuan, mengapa organisasi

    tersebut ada. Menurut Jones dan Kahaner (1999) ada enam peraturan untuk menulis dan

    melaksanakan pernyataan Misi;

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Media_visual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Media_visual&action=edit&redlink=1

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    7/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 6 

    1. 

    Jagalah agar pernyataan tetap sederhana. Tidak harus pendek tetapi sederhana2.  Memungkinkan masukan dari seluruh SDM perusahaan.

    3.  Orang luar bisa mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar ke dalam proses penulisan

     pernyataan misi anda.

    4.  Susunan dan nada kata-kata seharusnya mencerminkan keperibadian perusahaan atau ingin

    menjadi apa perusahaan ini Misi lebih merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi

    yang terkesan sulit dimengerti, sehingga seluruh anggota dalam perusahaan menjadi paham dan

     jelas apa yang menjadi cita-citanya.

    Contoh : “Dapat menguasai pangsa pasar minyak sebesar 50% dari pasar yang ada” 

    3.  Tujuan 

    Tujuan Tujuan berbeda dengan visi. Tujuan mempunyai rentang waktu pencapaian yang

    lebih pendek dari visi. Tujuan yang berpengaruh terhadap arah dan kelangsungan hidup perusahaan

    disebut tujuan strategis atau strategic goals (Quinn,1990). Tujuan dicapai melalui sasaran yang

    terukur. Jika sulit menentukan ukuran sasaran maka dipakai ukuran pendekatan, contoh indeks

    kepuasan karyawan dan indeks kepuasan konsumen Berdasarkan dimensi waktu, sasaran terbagi

    atas sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Dalam sasaran jangka panjang, target

    dicapai dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun sedangkan target dalam sasaran jangka pendek

    dicapai dalam 1 tahun atau kurang (Thompson,1998).

    Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan digambarkan sebagai

    keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih operasional dan terukur. (S.B Hari Lubis :

    Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro) Karakteristik Tujuan adalah terukur,

    realistik, menantang, berbatas waktu, khusus (Stoner, Management). Contoh : “Untuk memenuhi

    kebutuhan konsumen akan minyak”

    4.  Strategi 

    Definisi strategi (Thompson,1998) : "Suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan-pendekatan

     bisnis yang digunakan para manajer untuk menyenangkan konsumen, membangun posisi pasar

    yang menarik, dan mencapai tujuan organisasi; sebenarnya, strategi perusahaan sebagian

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    8/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 7 

    direncanakan dan sebagian adalah reaksi dari perubahan keadaan. Setiap perusahaan harusmengembangkan strategi yang efektif sesuai situasi dan kondisi lingkungan, tingkat persaingan,

    keadaaan pasar, kondisi eksternal lainnya serta kondisi internalnya.

    5.  Logo 

    Logo berasal dari bahasa Yunani “logos”. Logo adalah simbol yang digunakan untuk

    menyampaikan pentingnya citra perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan Negara.

    Selain itu juga logo dapat menunjukan kegiatan dan fungsi perusahaan yang diwakilinya (LIP 1978).

    Logo merupakan desain yang spesifik, baik berupa simbol dalam pola gambar atau huruf tertulis yang

    menggambarkan citra perusahaan.

    Logo atau trademark yang baik dapat membangun suatu citra yang baik di masyarakat.

    Selain itu sebuah logo dapat menjadi bahasa internasional di dunia. Sebuah logo menjadi bahasa

    yang sangat universal sehingga dapat mengkomunikasikan pada semua suku bangsa. (Murphy, J

    dan Rowe, M 1988). Perusahaan atau instansi mana yang tidak memerlukan logo dan branding?

    Semua perusahaan pasti memerlukannya, karena dengan logo dan branding identitas sebuah

     perusahaan dapat diketahui oleh masyarakat. Pentingnya logo dan branding bagi suatu

     perusahaan atau instansi dapat mencitrakan secara positif kepada pengguna produk atau jasa

     bagi perusahaan tersebut. Logo atau Branding memang sekilas sederhana, tetapi di dalam

    kesederhanaan tersebut tertanam sebuah identitas dari perusahaan.

    Ciri-ciri logo yang baik:

    1. Sederhana

    Kesederhanaan membuat logo mudah diingat dan fleksibel ketika diterapkan kedalam

     berbagai media visual.

    Gambar 1.1 Logo Nike

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    9/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 8 

    2. UnikSederhana saja tidak cukup, logo yang baik dan juga unik da mudah dibedakan dengan logo

    lainnya khususnya pesaing.

    Gambar 1.2 Logo Unilever

    3. Mudah diingat

    Logo yang mudah diingat akan mendukung perusahaan tetap dalam posisi yang teratas dalam

    ingatan konsumen. Secara tidak langsung akan meningkatkan peningkatan penjualan dan omset.

    Gambar 1.3 Logo Apple

    4. Tahan Lama

    Redesign logo akan memakan banyak biaya dan waktu. Selain itu, perubahan logo juga dapat

    membingungkan konsumen dan bahkan bukan t idak mungkin kehilangan banyak pelanggan.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    10/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 9 

    Gambar 1.4 Logo Levis

    5. 

    Fleksibel

    Logo akan digunakan atau ditempatkan diberbagai media visual seperti stempel, akrilik, faktur,

     produk, dll. Oleh karena itu, sebuah logo yang baik bisa ditempatkan kepada berbagai kondisi dan

    tetap tidak kehilangan bentuk sebenarnya.

    Gambar 1.5 Logo Honda Yamaha

    6. Sesuai

    Logo menggambarkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, tag line mungkin bisa

    menutupi, namun kembali kepada kondisi dimana sebuah logo harus ditempatkan kedalam

     berbagai media visual dan harus berdiri sendiri tanpa adanya tag line

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    11/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 10 

    Gambar 1.6 Logo Ed’s Electric 

    4.  Value dan Belief Perusahaan 

    Value dan belief merupakan ciri khas dan sifat perusahaan. Nilai-nilai yang menjadi

    landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan serta mempengaruhi persepsi karyawan

    mengenai Perusahaan (Robbins, 2003). Value & belief sering dikaitkan dengan falsafah dari

    suatu perusahaan. Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang di dalam perusahaan, dan

    diperkuat antara satu dan lainnya tanpa mempedulikan kedudukan dan tingkatan dalam

     perusahaan.

    Value adalah nilai-nilai utama (main values) yang dianut atau diciptakan oleh organisasi

    selama perkembangan, mereflesikan budaya organisasi dan prioritas- prioritas organisasi. Nilai-

    nilai utama akan memandu arah organisasi. Disebut nilai utama, karena ia menjadi sandaran

    utama yang akan memayungi semua aktivitas organisasi. Dari nilai-nilai inilah kemudian dibuat

    orientasi strategis organisasi. Nilai- nilai ini terkait dengan keyakinan ataupun ideologi yang dianutoleh organisasi. Kode moral dan etika yang menjadi penentu apa yang sebaiknya dilakukan oleh

     perusahaan dan menunjang tercapainya visi perusahaan.perusahaan dan menunjang tercapainya visi

     perusahaan.

    Contoh :

    Value dan Belief PT. Jasa Marga (Persero) Tbk :

    A. Integritas ( Integrity)

    Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika,

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    12/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 11 

    semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.B. Mencintai Pekerjaan (Passion)

    Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga dan cinta terhadap

     pekerjaan dan Perusahaan.

    C. Senang Belajar Untuk Kemajuan ( Learning)

    Senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru dan cara-cara kerja yang

    lebih baik untuk kemajuan Perusahaan.

    D. Membangun Kepercayaan (Trust )

    Percaya pada niat baik dan kami senantiasa menjaga kepercayaan yang diamanahkan pada kami

    dalam melaksanakan pekerjaan.

    5. Motto Perusahaan 

    Motto adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai semboyan, pedoman yang menggambarkan

    motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu organisasi. 

    Contoh :

    Motto PT. PLN (Persero) : “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik” 

    Tagline atau slogan adalah suatu urutan kata kata atau suku kata pendek yang ekspresif yang

    digunakan untuk mengkomunikasikan dan mendramatisir manfaat-manfaat fungsional dan

    emosional dari brand bagi para pelanggan dan pelanggan potensial dalam usaha untuk mempengaruhi

     perasaan konsumen terhadap brand tersebut (Knapp 2001, 136).

    Contoh :

    Tagline/slogan Nokia : “Connecting People” 

    Tagline/slogan Panasonic : “Ideas For Life” 

    Tagline/slogan KFC : “Jagonya Ayam..!!” 

    1.3.3   Market Base Data 

     Market base data adalah kumpulan data lengkap yang menyangkut berbagai aspek penting

    tentang pemasaran dari industri, dimana pilihan usaha akan bergerak. Mengetahui market base data 

    adalah sesuatu yang amat penting dalam mempertimbangkan pasar dari rencana produksi/jasa yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    13/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 12 

    akan dihasilkan oleh pilihan usaha yang telah ditetapkan. Data yang dapat dimasukkan kedalammarket base data itu dapat dirinci sebagai berikut:

      Data bahan baku

      Data supplier

      Data konsumen

      Data pangsa pasar Industri

      Data penduduk

     

    Data mata pencaharian penduduk  Data penjualan Industri

      Peraturan pemerintah

      Data luasnya wilayah pemasaran

      Data perilaku konsumen

      Data daya beli konsumen

      Data inflasi

     

    Data bahan pembantu

      Data transportasi

      Data impor/ekspor

      Data kecenderungan/tren

      Geografi

      Budaya

      Sosiologi

     

    Teknologi

      Ekonomi

      Dll

     Market base data  akan sangat membantu untuk memperkirakan apakah produk/jasa yang

    akan dihasilkan oleh pilihan usaha itu akan dapat melakukan penetrasi pasar dan berpeluang untuk

    dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

     Market base data dapat diketahui dengan jelas berapa peluang yang tersedia dan bagian dari

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    14/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 13 

     peluang itu yang dapat digarap atau diambil haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada.  Marketbase data dapat dijadikan dasar untuk menentukan besarnya potensi pasar yang ada untuk produk

    atau jasa yang dihasilkan oleh pilihan usaha yang telah diputuskan dan besarnya real market  yang

    ada, sehingga jika potensi pasar dikurangi dengan real market   yang ada akan didapat besarnya

     peluang tersedia bagi produk atau jasa yang akan dihasilkan.

     Market Potensial X

     Real Market Y -

     Market Oportunity = M 

    1.3.4  Menghitung Market Space dan Market Share 

     Market Space adalah peluang pasar (market potensial) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai

     perusahaan dan market space  terjadi apabila permintaan lebih besar dari penawaran. Selisih yang

    terjadi ini merupakan ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat masuk pasar. Sedangkan market share 

    merupakan bagian yang dapat diambil oleh gagasan usaha yang direncanakan. Dengan demikian,

    apabila market space  tidak tersedia, tidak mungkin terdapat market share. Kesempatan untuk

    mendapatkan market share  sangat tergantung pada masing-masing perusahaan dalam melakukan

    kompetisi/persaingan diantara perusahaan dalam harga, kualitas, kuantitas, teknis produksi,

     penggunaan teknologi, dan lain sebagainya.

    Contoh 1:

    Jumlah kebutuhan minyak pelumas dengan jumlah kendaraan yang ada dalam sebuah kota.

    Apabila jumlah kendaraan sebanyak 25.000 buah dan membutuhkan minyak pelumas

    sebanyak 3.000.000 liter/tahun. Suply yang ada baru mampu memenuhi permintaan sebanyak

    2.500.000 liter, berarti 500.000 liter merupakan peluang pasar (market space) bagi perusahaan

    lain untuk masuk pasar. Apabila ada 2 perusahaan yang ingin memanfaatkan peluang tersebut

    maka market share adalah sebesar 250.000 liter/tahun.

    Contoh 2:

    Demikian juga dengan jumlah penduduk disebuah kabupaten, pada tahun 1998 tercatan

    228.836 jiwa dengan konsumsi ikan/kapita yang didasarkan pada hasil penelitian tercatat 7,5

    Kg. Dengan demikian jumlah permintaan adalah sebesar 1.716.270 Kg. berdasarkan pada data

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    15/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 14 

    yang tersedia, jumlah produksi ikan di kabupaten tersebut per tahun diperkirakan sebesar250.000 Kg dan pemasukan ikan dari luar daerah sebanyak 1.300.000 maka besarnya market

    space adalah 1.716.270 –  250.000 –  1.300.000 = 166.270 Kg. Untuk mengisi market space,

    apabila ada 3 perusahaan yang ingin menanamkan modalnya didalam pengadaan ikan maka

    market share adalah sebesar 55.423 Kg.

    Berdasarkan pada market share  diatas, layak tidaknya pengembangan usaha pengadaan

    minyak pelumas atau perikanan sangat bergantung pada kapasitas produksi yang seharusnya lebih

    kecil dari market share. Dengan kecilnya kapasitas produksi dibanding dengan jumlah market share,

    kemungkinan tingkat keberhasilan dalam membuka usaha ini lebih berhasil. Namun demikian, perlu

    diketahui tinjauan ini baru dilihat dari segi kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, untuk

    mengambil suatu kesimpulan secara keseluruhan apakah layak atau tidak gagasan usaha tersebut,

     banyak aspek yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan.

    1.3.5  Analisis Pasar

    Langkah dalam analisis pasar adalah melakukan analisis lengkap dari usaha yang

    menawarkan jenis produk/jasa di daerah geografis yang sedang dipertimbangkan. Tujuannya adalah

    untuk mengetahui berapa banyak usaha serupa yang sudah ada di pasar kita, apa asaja yang mereka

    tawarkan, dan dimanakah lokasi pasar tersebut. Setelah data ini dapat dikumpulkan maka dapat dibuat

    matriks persaingan berikut:

    Tabel 1.1 Contoh Matriks Analisis Persaingan dalam ranking

    FAKTOR

    PERSAINGAN

    PERUSAHAAN

    1

    PERUSAHAAN

    2

    PERUSAHAAN

    3

    PERUSAHAAN

    4

    Harga 3 3 3 3

    Mutu 5 5 5 5

    Promosi 2 2 2 2

    Jasa Pelayanan 5 5 5 5

    Fasilitas 4 4 4 4

    Lokasi 3 3 3 3

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    16/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 15 

    Tabel 1.2 Contoh Matriks Analisis Persaingan dalam skala

    FAKTOR

    PERSAINGAN

    PERUSAHAAN

    1

    PERUSAHAAN

    2

    PERUSAHAAN

    3

    PERUSAHAAN

    4

    Harga 3 1 2 4

    Mutu 3 3 2 3

    Promosi 3 4 2 4

    Jasa Pelayanan 4 4 2 3

    Fasilitas 3 4 4 2

    Lokasi 3 4 2 2

    Keterangan:

    Angka pada tabel ini menunjukkan peringkat bisnis pada faktor ini yang di rank ing dari

    1_____5. Sedangkan angka pada kotak menunjukan peringkat pentingnya faktor ini pada

    segmen ini juga diranking berdasarkan skala dari 1____4 (sangat tidak penting, tidak penting,

     penting dan sangat penting). Skor nilainya adalah peringkat bisnis (ranking)  x peringkat

     pentingnya faktor (skala) ini pada segmen ini. Lihat contoh berikut:

    Tabel 1.3 Penerapan Matriks Persaingan

    FAKTOR

    PERSAINGAN Ket  PERUSAHAAN 1 PERUSAHAAN 2 PERUSAHAAN 3  PERUSAHAAN 4 

    Price Skala  3

    91

    32

    64

    12

    Ranking  3 3 3 3

    Quality Skala  3

    153

    152

    103

    15

    Ranking  5 5 5 5

    Promotion  Skala  3 6 4 8 2 4 4 8

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    17/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 16 

    FAKTOR

    PERSAINGAN Ket  PERUSAHAAN 1 PERUSAHAAN 2 PERUSAHAAN 3  PERUSAHAAN 4 

    Ranking  2 2 2 2

    Service Skala  4

    204

    202

    103

    15

    Ranking  5 5 5 5

    Facilities 

    Skala  3

    12

    4

    16

    4

    16

    2

    8Ranking  4 4 4 4

    Location

    Skala  3

    9

    4

    12

    2

    6

    2

    6

    Ranking  3 3 3 3

    Kekuatan Relatif

    Untuk Segmen

    Ini.

    TOTAL  71 74 52 64

    Pelaku studi harus melakukan survei guna menentukan besarnya peringkat, caranya:

    1.  Menaksir penting tidaknya faktor yang dinilai (harga, mutu, dst) pada industri tersebut, jika

    sudah dapat data, dibuatlah ranking-nya sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan (1-5).

    2.  Menaksir peringkat bisnis pada segmen ini apakah sebagai pemimpin pasar, pengikut pasar

    dan secara lebih jelas lagi jika menggunakan ukuran pangsa pasar.

    3. 

    Setelah itu kalikan peringkat pentingnya faktor dengan peringkat bisnis akan didapat skor

    nilai segmen berdasarkan faktor yang dinilai.

    4.  Jumlahkan seluruh nilai faktor pada setiap segmen dan totalnya disebut total kekuatan relatif

    untuk masing-masing usaha pada industry tersebut.

    Data hasil perhitungan ini dapat dijadikan suatu cara untuk menentukan apakah ada

    kesenjangan atau tidak antara apa yang diinginkan konsumen dan apa yang disediakan oleh usaha

    yang ada. Misalnya, survei dilakukan untuk menyelidiki pasar makanan laut, data yang didapat dari

    segmen ini:

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    18/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 17 

     

    Mengutamakan pesan lewat telepon  Ingin membeli ikan yang sudah dibuang tulangnya

      Minta diantar ketempat

      Tidak sensitif terhadap harga

    Data ini dijadikan bahan untuk menyusun matriks dan membuat penaksiran apakah masih ada

    kesenjangan pada matriks persaingan, jika masih ada berarti masih tersedia peluang untuk memulai

    usaha tersebut, yaitu dengan menawarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan pada segmen tersebut.

    Penerapan dari keputusan ini seharusnya disusun menurut tahapan berikut:

    Tahap 1. Menentukan apakah usaha baru ini dapat memenuhi keinginan konsumenn pada

    segmen ini.

    Tahap 2. Memperkirakan tingkat keuntungan atas investasi yang akan dilaksanakan.

    Jika keduanya tahapan ini sudah dilakukan barulah dibuat keputusan untuk merealisasikannya

    dan seterusnya fokus perhatian harus ditujukan kepada upaya mendapat laba.

    1.4  AnalisisSWOT 

    1.4.1  Definisi SWOT

    Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan

    mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan

    faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. SWOT merupakan alat

    analisis yang mendasarkan kepada kemampuan melihat kekuatan baik internal maupun ekternal yang

    dimiliki perusahaan dibanding perusahaan pesaing. Tujuannya adalah untuk melakukan analisis

    situasi atau kondisi, sehingga dapat merumuskan strategi perusahaan dalam persaingannya dipasaran.

    Dalam analisis SWOT terdapat 2 faktor yang mempengaruhi SWOT, yaitu EFAS dan IFAS.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    19/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 18 

    1.4.2  Analisa Kualitatif dan KuantitatifAnalisa kualitatif adalah analisa yang menggunakan data deskriptif berdasarkan keadaan

    nyata, catatan lapangan saat penelitian, dan lain sebagainya. Analisa kualitatif dilakukan untuk

    mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan, baik dari aspek strength,

    weakness, opportunity dan threat. 

    Analisa kuantitatif adalah analisa yang menggunakan data bersifat kuantitatif atau angka-

    angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Analisa kuantitaif didapat dari

    rumusan analisa kualitatif yang telah diberi skor atau nilai, sehingga peneliti bisa menghitung dan

    mengetahui posisi perusahaan yang diteliti berada diposisi apa. Berikut ini adalah cara menghitung

    IFAS/EFAS secara kuantitatif:

    A.  Menganalisis Faktor Strategi Internal (IFAS)

    Evaluasi faktor internal perusahaan ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu

     perusahaan. Tabel IFAS ( Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan

    faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength and weakness perusahaan.

    Langkah-langkah dalam menganalisis faktor strategis internal adalah sebagai berikut:

    1.)  Menganalisis faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goals atau sasaran, visi, dan misi

    yang telah ditetapkan secara rinci (detail) dengan teknik brainstorming. Kemudian,

    mendiskusikan setiap faktor internal yang ada apakah termasuk kekuatan atau kelemahan

    dibandingkan dengan perusahaan lain, dengan cara poling pendapat. Faktor internal terdiri dari:

    a.  Strengths (kekuatan)

    Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang

    ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,

     proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

     b. Weakness (kelemahan)

    Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis

    yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

    organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    20/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 19 

    Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS. Susun 5 sampai dengan 10 faktordari kekuatan dan kelemahan (Freddy Rangkuti, 2001 : 22).

    2)  Berikan bobot masing-masing faktor dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak

     penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00 (Diklat Spama,

    2000: 13). Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pada dapat memberikan dampak pada faktor

    strategis.

    3)  Berikan rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 (Sangat kuat) sampai

    dengan 1 (sangat lemah). Variabel yang bersifat positif (semua variable yang termasuk kekuatan)

    diberi nilai 1 sampai dengan 4. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika

    kelemahan besar sekali maka nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahannya rendah maka

    nilainya 4.

    4)  Kalikan bobot dengan nilai (rating)  untuk memperoleh pembobotan. Hasilnya berupa skor

     pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya beragam.

    5)  Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan.

    6)  Lakukanlah pengurangan antar jumlah total skor pembobotan faktor kekuatan (strength) dengan

     jumlah total skor pembobotan faktor kelemahan (weakness).

    7)  Jumlah pengurangan nilai faktor peluang dan ancaman ini akan memberikan nilai atau titik pada

    sumbu X pada kuadran Pearce dan Robinson, yang akan menjadi titik koordinat bagi perusahaan

    yang bersangkutan. Nilai X ini menunjukkan bagaimana posisi perusahaan tertentu terhadap

    faktor-faktor internalnya dan pilihan strategi yang akan diambil. Kegunaan lainnya dari total skor

    ini adalah total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan

     perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

    Contoh:

    Tabel 1.4 Faktor-faktor IFAS

    No Kekuatan Kode

    1.  Nama yang sudah dikenal banyak publik A

    2. Memiliki instruktur yang berpengalam dan profesional B

    3. Memiliki arena fitness yang luas, bersih dan nyaman C

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    21/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 20 

    No Kekuatan Kode4. Memiliki track record  yang sangat baik di bidang fitness center   D

    5. Memiliki program membership sehingga dapat menarik banyak pelanggan E

    6. Gold Gym merupakan bisnis yang besar dan kuat F

    7. Memiliki fasilitas yang sangat lengkap untuk berbagai jenis olahraga G

    8. Memiliki kelengkapan properti yang canggih H

    9. Gold gym mampu mengkombinasikan gaya hidup modern di pusat kebugaran I

    10.  Brand awareness yang baik. J

    No Kelemahan Kode

    1.  Maintenance terhadap peralatan yang rusak membutuhkan waktu yang cukup lama

    sehingga menimbulkan komplain dari pelangganK

    2.  Image Gold Gym sebagai body builder  yang terlalu melekat pada konsumen L

    3. Kurang cepat tanggap terhadap pesaing M

    4. Promo yang diberikan kepada member sangat terbatas N

    5. Promosi yang dilakukan kurang efektif O

    6. Pelanggan dari jenis kelamin wanita masih sangat sedikit P

    7. Hanya memiliki instruktur local Q

    8. Konsep yang ditawarkan Gold Gym kurang menarik R

    Berikut merupakan teknis pembobotan yang dilakukan untuk faktor internal:

    Tabel 1.5 Teknis pembobotan faktor internal Gold’s Gym Indonesia 

    Faktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q R TR Bobot

    A X 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0,082

    B 0 X 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0,068

    C 0 0 X 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 0,048

    D 1 0 0 X 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 0,082

    E 1 1 1 1 X 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11 0,075

    F 1 1 0 0 0 X 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0,089

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    22/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 21 

    Faktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q R TR BobotG 0 0 0 1 0 0 X 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 8 0,055

    H 0 0 0 0 0 0 0 X 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 0,048

    I 1 1 0 1 1 0 0 0 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 0,034

    J 1 1 0 1 0 1 1 0 1 X 1 1 0 0 0 0 0 0 8 0,055

    K 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 X 1 1 1 0 1 0 0 8 0,055

    L 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 X 1 0 0 1 1 0 5 0,034

    M 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 X 1 0 0 1 1 5 0,034

    N 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 X 1 1 0 1 7 0,048

    O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 X 0 0 0 6 0,041

    P 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 X 1 1 7 0,048

    Q 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 X 0 7 0,048

    R 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 X 8 0,055

    TOTAL 146 1

    Melalui pembobotan teknis tersebut diatas, maka didapatkan hasil akhir berupa bobot, rating, dan

    score untuk masing –  masing faktor sebagai berikut:

    Tabel 1.6 Bobot, Rating, dan Score Gold’s Gym 

    INISIAL BOBOT RATING SCORE

    A 0,082 4 0,328767

    B 0,068 3 0,205479

    C 0,048 2 0,09589

    D 0,082 4 0,328767

    E 0,075 4 0,30137

    F 0,089 3 0,267123

    G 0,055 2 0,109589

    H 0,048 1 0,047945

    I 0,034 1 0,034247

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    23/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 22 

    INISIAL BOBOT RATING SCOREJ 0,055 4 0,219178

    TOTAL 1,938356

    K 0,055 3 0,164384

    L 0,034 3 0,10274

    M 0,034 4 0,136986

    N 0,048 2 0,09589

    O 0,041 2 0,082192

    P 0,048 4 0,191781

    Q 0,048 2 0,09589

    R 0,055 1 0,054795

    TOTAL 0,924658

    S –  W 1,013699

    Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S –  W

    = 1,938356 –  0,924658 = 1,013699

    B.  Menganalisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

    EFAS menganalisis kondisi eksternal dari keseluruhan aspek, minimal berdasarkan faktor

     politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dari kondisi lingkungan eksternal perusahaan (negara

    atau pemerintah daerah). Berikut adalah langkah-langkah untuk penentuan Faktor Strategi Eksternal

    (EFAS):

    1.) 

    Menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan, kemudian didiskusikan apakah

    termasuk faktor peluang atau faktor ancaman bagi perusahaan.

    a.  Opportunities (peluang)

    Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa mendatang yang terjadi. Kondisi yang

    terjadi merupakan peluang dari luar dari organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    24/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 23 

     b. 

    Threats (ancaman)Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,

     proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS. Susun 5 sampai dengan 10 faktor

    dari peluang dan ancaman (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)

    2.)  Lakukan langkah 2 –  5 seperti pada faktor EFAS diatas.

    3.)  Lakukan pengurangan antara jumlah total skor pembobotan faktor peluang (opportunities)

    dengan jumlah total skor pembobotan faktor ancaman (threats).

    Jumlah pengurangan nilai faktor peluang dan ancaman ini akan memberikan nilai atau titik pada

    sumbu Y pada kuadran Pearce dan  Robinson, yang akan menjadi titik koordinat bagi perusahaan

    yang bersangkutan. Nilai Y ini menunjukkan bagaimana posisi perusahaan terhadap faktor-faktor

    eksternalnya dan pilihan strategi apakah yang akan diambil. Kegunaan lainnya dari total nilai ini

    adalah total nilai ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

    lainnya dalam kelompok industri yang sama

    Tabel 1.7 Faktor –  faktor EFAS

    No Peluang Kode

    1. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan A

    2. Tubuh yang sehat dan menarik merupakan dambaan semua orang B

    3. Fitness merupakan lifestyle penduduk perkotaan. C

    4. Masyarakat membutuhkan arena olah raga dengan fasilitas yang lengkap D

    5. Semakin meningkatkan perekonomian Indonesia E

    6. Tingginya UMR penduduk jakarta sebesar 3,7 juta F

    7. Munculnya mal – mal baru sebagai pusat keramaian G

    No Ancaman Kode

    1. Munculnya berbagai pesaing dalam kelas dan bidang yang sama H

    2. Beberapa pesaing menjual dengan harga yang murah I

    3. Kurangnya loyalitas dari para konsumen J

    4. Teknologi yang terus berubah K

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    25/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 24 

    No Peluang Kode

    5.Banyaknya video tutorial yang memudahkan konsumen untuk berolah

    raga di rumahL

    6.Sedikitnya masyarakat yang rela meluangkan waktu luangnya untuk

     berolahragaM

    Berikut merupakan teknis pembobotan yang dilakukan untuk faktor eksternal :

    Tabel 1.8 Teknis Pembobotan Faktor Eksternal Gold’s Gym Indonesia 

    Faktor A B C D E F G H I J K L M Total Row Bobot

    A X 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 0,0897436

    B 1 X 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 0,0897436

    C 0 0 X 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 0,0641026

    D 0 1 1 X 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 0,0641026

    E 0 0 0 0 X 0 1 0 1 0 1 1 1 5 0,0641026

    F 1 1 0 1 1 X 1 0 1 1 0 1 0 8 0,1025641

    G 0 0 1 1 0 0 X 0 0 0 1 1 0 4 0,0512821

    H 1 1 0 1 1 1 1 X 1 0 1 0 1 9 0,1153846

    I 0 0 1 0 0 0 1 0 X 0 1 1 1 5 0,0641026

    J 1 1 0 1 1 0 1 1 1 X 1 1 0 9 0,1153846

    K 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 X 1 0 4 0,0512821

    L 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 X 0 1 0,0128205

    M 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 X 9 0,1153846

    TOTAL 78 1

    Melalui pembobotan teknis tersebut diatas, maka didapatkan hasil akhir berupa bobot, rating, dan

    score untuk masing – masing faktor sebagai berikut:

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    26/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 25 

    Tabel 1.9 Bobot, Rating, dan Score Gold’s Gym Indonesia INISIAL BOBOT RATING SCORE

    A 0,082 4 0,358974

    B 0,068 4 0,358974

    C 0,048 3 0,192308

    D 0,082 2 0,128205

    E 0,075 2 0,128205

    F 0,089 4 0,410256

    G 0,055 2 0,102564

    TOTAL 1,679487

    H 0,055 4 0,461538

    I 0,034 3 0,192308

    J 0,034 4 0,461538

    K 0,048 1 0,051282

    L 0,041 1 0,012821

    M 0,048 2 0,230769

    TOTAL 1,410256

    O –  T 0,2692306

    Selisih antara peluang dan ancaman = O –  T

    = 1,679487 –  1,410256 = 0,2692306

    1.4.3  Diagram SWOT

    Hasil dari analisis IFAS dan EFAS tersebut, selanjutnya dimasukkan kedalam diagram

    analisis SWOT, dengan selisih antara kekuatan dengan kelamahan sebagai koordinat disumbu X,

    sedangkan selisih antara peluang dengan ancaman sebagai koordinat di sumbu Y.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    27/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 26 

    Gambar 1.7 Diagram Analisis SWOT

    Kuadran 1 

    Pada kuadran ini merupakan posisi yang terbaik, karena perusahaan berada pada daerah yang

    “kuat” dan “berpeluang”. Strategi yang harus diterapkan pada posisi ini adalah kebijakan

     pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy), atau dapat disebut dengan strategi

    “progresif”. Strategi yang menghubungkan antara S dan O dibuat berdasarkan jalan pikiran yaitu

    dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaat peluang yang sebesar-

     besarnya. Progresif   artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat

    dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan

    secara maksimal.

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    28/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi –  Pendahuluan 27 

    Kuadran 2Kuadran ini mempunyai kekuatan internal, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala

    ancaman dari luar. Fokus strateginya adalah memaksimalkan kekuatan internal sehingga dapat

    merebut peluang pasar yang lebih baik. Strategi pada kuadran ini disebut diversifikasi strategi, yakni

     pemberagaman strategi atau mencari strategi terbaik yang dapat digunakan dalam menghadapi

    ancaman dari luar. Diversifikasi strategi artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi

    sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk

    terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan

    untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

    Kuadran 3

    Meskipun memiliki peluang tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala berupa

    kelemahan internal. Strategi pada kuadran ini adalah yaitu merubah strategi yang ada guna untuk

    memperbaiki keadaan internal sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Mengubah Strategi,

    artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi yang ada sebelumnya. Sebab, strategi yang

    lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja

    organanisasi.

    Kuadran 4

    Posisi ini menandakan sebuah perusahaan yang lemah dan menghadapi tantangan yang besar.

    Strategi pada kuadran ini disebut strategi bertahan, artinya perusahaan disarankan untuk

    mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terpuruk. Strategi ini dipertahankan sambil terus

    membenahi diri. Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.

    Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja

    internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi

    diri.

    1.4.4  Matriks SWOT

    Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai

    tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi

    Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat . Setelah itu kita bisa melakukan

  • 8/18/2019 Modul 1 Reguler

    29/29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas

    Program Studi

     Nama MK

     Nama Praktikum

    :

    :

    :

    :

    Teknologi Industri

    Teknik Industri

    POMB

    Pendahuluan

    Pertemuan ke

    Modul ke

    Jumlah Hal

    Tanggal

    :

    :

    :

    :

    1 (Satu)

    1 (Satu)

    29

    5-9 April 2016

    strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang palingmenguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

    Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan

    improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness 

    dan threat ), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu

    strateginya yaitu dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain

    yaitu mengurangi weakness dan threat .

    Tabel 1.10 Matriks SWOT

    IFAS

    EFAS

    STRENGTHS (S)

    Tentukan 5-10 faktor-faktor

    kekuatan internal

    WEAKNESS (W)

    Tentukan 5-10 faktor-faktor

    kelemahan internal

    OPPORTUNITIES

    (O)

    Tentukan 5-10 faktor-

    faktor peluang eksternal

    STRATEGI S-O

    Ciptakan Strategi yang

    menggunakan kekuatan untuk

    memanfaatkan peluang.

    STRATEGI W-O

    Ciptakan Strategi yang

    meminimalkan kelemahan untuk

    memanfaatkan peluang.

    THREAT (T)

    Tentukan 5-10 faktor-

    faktor ancaman

    eksternal

    STRATEGI S-T

    Dengan menyusun strategi untuk

    mengatasi ancaman dengan

    mendayagunakan kekuatan.

    STRATEGI W-T

    Dengan menyusun strategi untuk

    menghindari ancaman sekaligus

    melindungi kelemahan.