modul 2 sts responser kelas reguler update

29
LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SEMESTER GENAP-2014/2015 MODUL II STOPWATCH TIME STUDY TTC&PK DISUSUN OLEH : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT. Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc, Ph.D Arief Rahman, ST., M.Sc Anny Maryani, ST., MT. Tim Asisten Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja

Upload: ryka-rieka-reika

Post on 26-Sep-2015

50 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

TTCPK

TRANSCRIPT

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    MODUL II

    STOPWATCH TIME STUDY

    TTC&PK

    DISUSUN OLEH :

    Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT.

    Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc

    Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc, Ph.D

    Arief Rahman, ST., M.Sc

    Anny Maryani, ST., MT.

    Tim Asisten Laboratorium Ergonomi dan Perancangan

    Sistem Kerja

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    MODUL 2 TTC & PK : STOPWATCH TIME STUDY

    Waktu Pelaksanaan : Minggu ke-5 sampai ke-11 perkuliahan

    1. TUJUAN

    a. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran kerja dengan

    menggunakan metode stopwatch time study.

    b. Mahasiswa mampu membuat peta kerja untuk analisa kerja.

    c. Mahasiswa mampu melakukan perbaikan metode kerja.

    d. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan line balancing.

    e. Mahasiswa mampu melakukan anaisa metode kerja awal dan

    metode kerja perbaikan.

    2. CAPAIAN PEMBELAJARAN

    a. (K1) Memiliki pengetahuan tentang konsep dasar pengukuran kerja.

    b. (K2) Memiliki pengetahuan basic tentang pengukuran kerja dan

    teknik-teknik pengukuran kerja.

    c. (K3) Memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek penting dari

    sebuah pekerjaan (elemen pekerjaan, performance rating, waktu

    kelonggaran, waktu normal penyelesaian pekerjaan dan waktu

    baku sebuah pekerjaan).

    d. (K4) Memiliki pengetahuan tentang berbagai metode pengukuran

    kerja baik langsung maupun tidak langsung.

    e. (K6) Mampu melakukan pengukuran kerja menggunakan metode

    langsung dan tidak langsung.

    3. TAHAPAN PELAKSANAAN

    a. Pemahaman Konsep Stopwatch Time Study

    Pemahaman konsep dilakukan oleh praktikan melalui kegiatan

    belajar mengajar di dalam kelas bersama Bapak/Ibu Dosen.

    Peserta juga diharapkan membaca referensi-referensi mengenai

    stopwatch time study.

    b. Pengukuran kemampuan dasar (pre-test)

    Pre-test dilakukan diawal sebelum melaksanakan praktikum. Pre-

    test bertujuan untuk mengukur kemampuan praktikan serta

    memberi gambaran pada praktikan mengenai hal-hal yang

    berkaitan dengan teori maupun praktikum stopwatch time study.

    c. Pembagian kelompok

    Peserta Mata Kuliah Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja akan

    dibagi menjadi beberapa kelompok praktikum. Setiap kelompok

    praktikum maksimal terdiri dari 5 orang. Pembagian kelompok

    ditetapkan oleh asisten dengan mempertimbangkan pemerataan

    kemampuan akademik dan team work.

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    d. Briefing Pelaksanaan Praktikum

    Briefing pelaksanaan praktikum dilakukan di awal untuk

    memudahkan praktikan dalam melakukan praktikum. Saat briefing

    akan dijelaskan tata cara praktikum, prosedur, serta cara

    menyusun laporan praktikum.

    e. Pengambilan Data Praktikum Metode Awal

    Pada praktikum metode awal terdapat 6 departemen untuk

    pembuatan kartu ucapan. Departemen tersebut meliputi

    departemen pembentukan pola, pemotongan pola, punching,

    assembly, finishing dan departemen packaging.

    f. Pengambilan Data Praktikum Metode Perbaikan

    Berdasarkan praktikum metode awal dan pengerjaan laporan,

    peserta diharuskan melakukan perbaikan metode awal.

    Pengambilan data praktikum metode perbaikan menggunakan

    metode yang dibuat oleh praktikan setelah diasistensikan.

    g. Flowchart untuk Pengolahan Data

    Pengolahan data hasil praktikum dilaksanakan sesuai dengan

    flowchart yang ada di bawah ini

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Start

    Data Running Metode Awal

    Rekap Data Metode Awal

    Uji Keseragaman Data

    Uji Kecukupan Data

    Penentuan Performance Rate

    Penentuan Waktu Normal

    Penentuan Allowance

    Penentuan Waktu Standar

    A

    Uji Kecukupan Data

    Penentuan Performance Rate

    Penentuan Waktu Normal

    Penentuan Waktu Normal

    Penentuan Allowance

    Penentuan Waktu Standar Line dan

    Output Standar Line

    Perhitungan Produktivitas

    B

    Finish

    Pembuatan OPC, FD, dan Peta Tangan Kiri-Kanan

    Metode Perbaikan

    Line Balancing

    Penentuan Waktu Standar Line dan

    Output Standar Line

    Pembuatan OPC, FD, dan Peta Tangan

    Kiri-Kanan Metode Awal

    Data Running Metode

    Perbaikan

    Analisa Metode Kerja Awal untuk

    menentukan Metode Kerja

    Perbaikan

    Rekap Data Metode Perbaikan

    Uji Keseragaman Data

    B

    Gambar 1. 1 Flowchart Praktikum Stopwatch Time Study

    Pengolahan data diawali dengan pengumpulan data-data

    berdasarkan praktikum yang telah dilakukan setelah itu data-data

    tersebut direkap pada observation sheet. Setelah data direkap,

    tahap selanjutnya yaitu melakukan uji keseragaman pada data

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    tersebut lalu dilanjut dengan uji kecukupan data. Uji keseragaman

    dan kecukupan data dilakukan untuk menyeragamkan data yang

    ada dan menentukan bahwa jumlah sampel data yang diambil

    telah cukup untuk proses selanjutnya. Setelah data telah

    mencukupi, praktikan menetapkan performance rate berdasarkan

    keahlian, usaha, kondisi dan konsistensi operator pada saat

    pelaksanaan praktikum dan ditetapkan juga allowance-nya.

    Kemudian dihitung waktu normalnya yang dilanjutkan dengan

    perhitungan waktu standar. Setelah waktu normal dan waktu

    standar didapat, kemudian dilakukan pembuatan (Operation

    Process Chart (OPC), Flow Diagram (FD) dan peta kerja tangan

    kanan kiri metode awal. Setelah melakukan pengumpulan dan

    pengolahan data pada metode awal, selanjutnya adalah

    pengajuan ide metode perbaikan oleh praktikan yang telah

    disetujui oleh asisten. Setelah menetapkan metode perbaikan

    kemudian mengerjakan langkah yang sama seperti pada metode

    awal yakni merekap data sampai dengan membuat peta kerja

    tangan kanan-kiri. Berikutnya adalah pembuatan line balancing

    dan melakukan penentuan produktivitas kerja.

    h. Analisis dan Interpretasi Data

    Setelah seluruh data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis dan

    interpretasi terhadap data hasil praktikum metode awal dan

    metode perbaikan dari praktikum stopwatch time study.

    i. Pengerjaan dan Pengumpulan Laporan Praktikum

    Pengerjaan laporan praktikum dilakukan sesuai dengan outline

    laporan Modul II Stopwatch Time Study. Selama pengerjaan

    laporan, setiap praktikan diwajibkan untuk melakukan asistensi

    dengan asisten yang telah ditentukan minimal dua kali asistensi

    (berlaku untuk semua modul). Laporan harus disetujui terlebih

    dahulu oleh asisten sebelum dikumpulkan. Laporan dikumpulkan

    dalam format dan waktu yang sudah disepakati saat briefing

    praktikum, jika terjadi pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai

    dengan kesepakatan saat briefing praktikum.

    j. Evaluasi capaian Hasil pembelajaran (post-test)

    Post test dilakukan setelah laporan disetujui oleh asisten. Tujuan

    dilakukan post test adalah untuk mengukur pemahaman praktikan

    secara individu setelah melakukan praktikum dan membuat

    laporan. Post test akan dilakukan tiap kelompok oleh asisten

    masing-masing.

    4. BAHAN PUSTAKA

    a. Stopwatch Time Study

    Stopwatch time study merupakan salah satu pengukuran

    kerja yang dilakukan secara langsung pada pekerjaan yang

    singkat dan berulang (repetitive) (Wignjosoebroto, 2000). Pada

    umumnya STS digunakan untuk menentukan waktu yang

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    dibutuhkan oleh seorang operator pada kecepatan normal untuk

    menyelesaikan tugas tertentu. Tujuan dari STS yaitu untuk

    meningkatkan produktivitas dan keandalan produk serta

    meminimalkan biaya. Sehingga menghasilkan hasil produksi atau

    pelayanan yang lebih berkualitas. Stopwatch time study banyak

    diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari yang berlangsung dalam

    waktu singkat dan berulang, misalnya pada proses pemasangan

    mur baut pada mobil atau kendaraan bermotor, proses perakitan

    produk atau puzzle, dan lain sebagainya.

    Kelebihan dari stopwatch time study diantaranya adalah

    dilakukan secara langsung, peralatan yang digunakan cukup

    sederhana, langkah-langkah pada Stopwatch time Study untuk

    mengetahui waktu standarnya mudah. Sedangkan

    kekurangannya meliputi memerlukan lebih dari satu operator (satu

    orang sebagai pengawas waktu, dan yang lainnya sebagai

    operator), berpotensi terjadi human error ketika menghitung

    waktunya (Rao, 2008).

    b. Operation Process Chart

    Menurut Wignjosoebroto (2006), peta proses operasi

    (operation process chart) atau disingkat OPC adalah peta kerja

    yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi

    pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara

    detail. OPC akan menguraikan urutan proses secara logis dan

    matematis. Simbol kerja yang digunakan pada OPC ini adalah

    simbol-simbol ASME. Berikut merupakan simbol ASME:

    Gambar 1. 2 Simbol ASME dan Contoh OPC

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Keterangan :

    W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau

    pemeriksaan (dinyatakan dalam satuan menit atau jam)

    O-N = Nomor urut untuk operasi

    I-N = Nomor urut untuk inspeksi

    M = Nama mesin atau lokasi kerja dimana kegiatan operasi

    atau kegiatan pemeriksaan tersebut dilaksanakan

    K = Komponen yang akan dirakit

    c. Flow Diagram

    Flow diagram bertujuan untuk mengevaluasi langkah-

    langkah proses dalam situasi yang lebih jelas, dan melakukan

    perbaikan dalan desain layout fasilitas produksi yang ada

    (Wignjosoebroto, 2000).

    Gambar 1. 3 Contoh Flow Diagram

    d. Peta Kerja Tangan Kiri-Kanan

    Peta kerja tangan kiri dan kanan biasa disebut dengan

    Operator Process Chart. Peta kerja tangan kiri dan kanan bertujuan

    untuk menganalisa gerakan tangan manusia di dalam melakukan

    pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta kerja ini

    menggunakan elemen-elemen Therblig untuk menguraikan setiap

    gerakan. Berdasarkan pembuatan peta kerja akan diketahui pola

    gerakan tangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip

    ekonomi gerakan. Setelah semua gerakan tangan kanan dan kiri

    dipetakan selanjutnya dilakukan perhitungan waktu siklus, jumlah

    produk per siklus dan total waktu kerja per unit produk. Berikut

    merupakan contoh peta kerja tangan kanan dan kiri:

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Gambar 1. 4 Contoh Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri

    e. Performance Rating

    Performance rating merupakan penilaian terhadap kinerja

    (kecepatan atau tempo) operator yang dibandingkan dengan

    kecepatan kinerja normal (Sritomo, 1992). Tujuan diterapkannya

    performace rating adalah untuk menunjukkan kemampuan kerja

    operator pada saat bekerja agar bisa ditentukan waktu normal

    pada suatu operasi kerja.

    Salah satu metode yag digunakan untuk menentukan

    performance rating salah satunya adalah Westing House Systems Rating. Metode ini merupakan metoda penentuan nilai

    penyesuaian dilakukan dengan cara mengelompokkan tingkat

    keterampilan pekerja, usaha pekerja, kondisi kerja pekerja,

    konsistensi kerja pekerja (Iftikar Z. Sutalaksana; dkk, 2006, hal.159-

    166).

    1. Keterampilan (Skill)

    Merupakan kemampuan yang dimilki oleh pekerja

    dalam mengikuti cara kerja yang telah ditetapkan oleh

    pihak perusahaan. Keterampilan juga dapat mengalami

    penurunan yang disebabkan berbagai hal diantaranya

    apabila pekerja terlampau lama tidak menangani suatu

    pekerjaan atau karena kondisi kesehatan yang sedang

    terganggu, rasa lelah yang berlebihan, pengaruh

    lingkungan kerja dan faktor-faktor lainnya. Berikut

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    merupakan tabel yang menjelaskan berbagai macam

    ketrampilan dan kriterianya:

    Tabel 1. Ketrampilan (Skill) dan Kriteria

    SKILL KRITERIA

    SUPER SKILL

    - Terlihat seperti telah terlatih dengan sangat baik.

    - Gerakan-gerakan halus tetapi sangat cepat sehingga sangat

    sulit untuk diikuti.

    - Terkadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan mesin

    (kecepatannya konsisten).

    - Perpindahan dari satu elemen ke elemen pekerjaan lainnya

    tidak terlampau terlihat.

    - Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan

    merencanakan tentang apa yang dikerjakan.

    - Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang

    bersangkutan adalah pekerja yang sangat baik.

    GOOD SKILL

    - Kualitas hasil memenuhi standar.

    - Bekerja tampak lebih baik dari kebanyakan pekerja lainnya.

    - Dapat memberi petunjuk - petunjuk pada pekerja lainnya yang

    memiliki keterampilan lebih rendah.

    - Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap.

    - Tidak memerlukan banyak pengawasan.

    - Tidak keragu-raguan.

    - Bekerja dengan stabil.

    - Gerakan - gerakan terkoordinasi dengan baik.

    - Gerakan-gerakan cepat.

    AVERAGE

    SKILL

    - Tampak kepercayaan pada diri sendiri.

    - Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan perencanaan.

    - Gerakan cukup menunjukkan tidak ada keraguan.

    - Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik.

    - Tampak cukup terlatih dan mengetahui seluk beluk pekerjaanya.

    - Secara keseluruhan cukup memuaskan dan bekerja dengan

    teliti.

    FAIR SKILL

    - Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.

    - Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya.

    - Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum

    melakukan gerakan - gerakan.

    - Tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup.

    - Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaan yang sedang

    dilakukan tetapi telah dipekerjakan di bagian itu sejak lama.

    - Sebagian waktunya terbuang karena kesalahan - kesalahan

    sendiri.

    - Jika tidak bekerja dengan sungguh - sungguh maka produk

    yang dihasilkan sangat rendah.

    POOR SKILL

    - Tidak dapat mengkoordinasi tangan dan pikiran.

    - Gerakan - gerakan dalam bekerja terlihat kaku.

    - Kelihatan ketidaknyaman pada urutan gerakan dalam bekerja.

    - Seperti tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan.

    - Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya.

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    2. Usaha (Effort)

    Adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan operator

    ketika melakukan pekerjaannya. Berikut merupakan berbagai tingkatan

    usaha dan kriterianya :

    Tabel 2. Usaha (Effort) dan Kriteria

    EFFORT KRITERIA

    EXCESSIVE

    EFFORT

    - Kecepatan sangat berlebihan.

    -Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat

    membahayakan kesehatannya.

    - Kecepatan dalam bekerja tidak stabil sepanjang hari kerja.

    EXCELLENT

    EFFORT

    - Jelas terlihat kecepatan dalam bekerja.

    - Gerakan dalam bekerja lebih ekonomis dari pada pekerja

    lainnya.

    - Penuh perhatian dalam bekerja.

    - Memberi saran dan dapat menerima petunjuk dengan senang.

    - Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.

    - Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali.

    - Bekerja dengan sistematis.

    GOOD

    EFFORT

    - Bekerja berirama.

    - Waktu menganggur sangat sedikit.

    - Penuh perhatian pada pekerjaan.

    - Senang dengan pekerjaannya.

    - Kecepatan dalam bekerja dapat dipertahankan sepanjang

    hari.

    - Percaya pada kebaikan pengukuran waktu.

    - Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang.

    - Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik.

    - Tempat bekerja diatur dengan baik dan rapih.

    - Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja.

    - Dapat memelihara dengan baik kondisi peralatan.

    AVERAGE

    EFFORT

    - Bekerja dengan stabil.

    - Menerima saran - saran tapi tidak melaksanakannya.

    - Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.

    FAIR EFFORT

    - Saran - saran perbaikan diterima dengan kesal.

    - Terkadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaan.

    - Kurang bersungguh - sungguh.

    - Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya.

    - Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku (SOP).

    - Alat - alat yang digunakan tidak selalu dalam keadaaan baik.

    - Sistematika dalam bekerja sedang-sedang saja.

    POOR

    EFFORT

    - Banyak menyia - nyiakan waktu.

    - Tidak memperlihatkan adanya minat kerja.

    - Cenderung menolak saran - saran.

    - Tampak malas dan lambat dalam bekerja.

    - Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu.

    - Tempat kerjanya tidak diatur dengan rapi.

    - Tidak peduli dengan kondisi peralatan kerja.

    Berikut merupakan tabel performance rating sistem westing

    house:

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Tabel 3. Performance Rating Sistem Westinghouse

    (Sumber : Wignjosoebroto, 2000)

    f. Waktu Allowance

    Waktu allowance merupakan sejumlah waktu yang harus

    ditambahkan dalam waktu normal untuk mengantisipasi terhadap

    kebutuhan waktu untuk melepas lelah, kebutuhan pribadi atau kondisi

    menunggu yang tidak dapat dihindarkan. Kelonggaran waktu untuk

    melepas lelah misalkan seperti meregangkan otot atau menguap, dan

    lain sebagainya. Kelonggaran waktu untuk kebutuhan pribadi misal

    minum, buang air, bersin, dan lain sebagainya. Sedangkan

    kelonggaran waktu untuk kondisi menunggu yang tidak bisa

    dihindarkan seperti hilangnya konsentrasi sesaat, dan lain sebagainya.

    g. Waktu Normal

    Waktu normal adalah waktu yang diperlukan pekerja untuk

    menyelesaikan suatu aktivitas di bawah kondisi kerja yang normal.

    Waktu normal di sini tidak termasuk waktu longgar yang diperlukan

    untuk melepas lelah (fatique) ataupun kebutuhan seorang pekerja

    (personal needs). Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung

    waktu normal (Barry Render; dkk, 2006, hal. 536) :

    Waktu Normal (Wn) = Waktu Siklus (Ta) x Performance Rating (%)

    Ta = Total Waktu Aktual (yang telah diseragamkan)

    +0,15 A1 Superskill +0,16 A1 Superskill

    +0,13 A2 +0,12 A2

    +0,11 B1 Excellent +0,10 B1 Excellent

    +0,08 B2 +0,08 B2

    +0,06 C1 Good +0,05 C1 Good

    +0,03 C2 +0,02 C2

    0,00 D Average 0,00 D Average

    -0,05 E1 Fair -0,04 E1 Fair

    -0,10 E2 -0,08 E2

    -0,16 F1 Poor -0,12 F1 Poor

    +0,06 A Ideal +0,04 A Ideal

    +0,04 B Excellent +0,03 B Excellent

    +0,02 C Good +0,01 C Good

    0,00 D Average 0,00 D Average

    -0,03 E Fair -0,02 E Fair

    -0,07 F Poor -0,04 F Poor

    Skill

    Condition Consistency

    Effort

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    h. Waktu Standar

    Waktu standar secara definitif dinyatakan sebagai waktu yang

    dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan

    rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu standar

    tersebut sudah mencakup faktor kelonggaran waktu (allowances time)

    yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan

    yang harus diselesaikan.

    Waktu standar (jam/unit) = (waktu normal x 100%)

    (100%%Allowance)

    i. Waktu Standar Line

    Waktu standar line merupakan total waktu yang diperlukan dari

    maksimal waktu departemen dengan letak paralel dengan waktu

    standar departemen dengan tata letak seri. Rumusnya adalah sebagai

    berikut:

    Waktu Standar Line = {Max waktu paralel}+waktu standar seri

    j. Output Standar

    Output standar ialah banyaknya unit produk yang dapat dihasilkan

    selama waktu standar line. Output standar line juga dapat digunakan

    untuk mengetahui tingkat produktivitas dari suatu pekerjaan. Rumusnya

    adalah :

    Output Standar Line = 1

    Waktu Standar Line

    k. Line Balancing

    Line balancing merupakan suatu metode pelaksanaan

    pengelompokan bentuk pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang

    memiliki hubungan saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi. Line

    balancing juga merupakan suatu penugasan sejumlah pekerjaan

    kedalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu

    lintasan produksi sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu kerja

    (beban kerja ) yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja

    tersebut. Keterkaitan sejumlah pekerjaan dalam suatu lintasan produksi

    harus dipertimbangkan dalam menentukan pembagian pekerjaan

    kedalam masing-masing stasiun kerja. Berikut ini merupakan metode-

    metode line balancing :

    Metode Largest Candidate Rule

    Dalam metode ini melakukan pendekatan penyeimbangan lini

    produksi berdasarkan waktu operasi terpanjang akan diprioritaskan

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    penempatannya dalam stasiun kerja. Prinsip dasarnya adalah

    menggabungkan proses-proses atas dasar pengurutan operasi dari

    waktu proses terbesar. Adapun langkah-langkah yang harus

    dilakukan sebagai berikut:

    a. Urutkan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga

    yang paling kecil.

    b. Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang

    paling atas. Elemen kerja pindah ke stasiun kerja berikutnya,

    apabila jumlah elemen kerja telah menlebihi waktu siklus.

    c. Lanjutkan proses langkah-b, hingga semua elemen kerja telah

    berada dalam stasiun kerja dan memenuhi waktu siklus.

    Metode J-Wagon

    J-Wagon Method adalah suatu metode yang memprioritaskan

    elemen kerja berdasarkan jumlah elemen yang bergantung pada

    elemen itu sendiri. Elemen yang memiliki waktu lebih besar pada

    elemen yang memiliki jumlah elemen pengikut yang sama

    mendapat prioritas utama. Adapun langkah-langkah metode J-

    Wagon adalah sebagai berikut:

    a. Tentukan bobot J-Wagon

    Bobot (J-Wagon) = jumlah proses operasi-operasi yang

    bergantung pada operasi tersebut.

    b. Penugasan dibuat berdasarkan bobot terbesar dan precedence

    diagram. Apabiia terdapat 2 elemen kerja yang memiliki nilai

    bobot yang sama, maka prioritas akan diberikan kepada

    elemen kerja yang memiliki waktu pengerjaan lebih besar.

    c. Jika pada setiap departemen kerja terdapat waktu yang

    berlebihan (waktu tiap stasiun kerja > waktu maksimum

    seharusnya).

    d. Apabila penugasan dengan waktu awal setiap stasiun kerja

    melebihi waktu maksimum, maka penugasan dengan jumlah

    stasiun kerja lebih besar daripada k yang telah dihitung

    sebelumnya.

    e. Ulangi lagi langkah sampai semua elemen pekerjaan telah

    ditempatkan ke dalam stasiun kerja.

    Metode Killbridge and Wester

    Metode Kilbridge-Wester adalah metode yang dirancang oleh

    M.Kilbridge dan L.Wester sebagai pendekatan lain untuk mengatasi

    permasalahan keseimbangan lini. Pada metode ini, dilakukan

    pengelompokan elemen-elemen kerja ke dalam sejumlah stasiun

    yang mempunyai tingkat keterhubungan yang sama. Adapun

    langkah-langkah yang digunakan metode Kilbridge-Wester adalah

    sebagai berikut:

    a. Membuat precedence diagram untuk tiap-tiap operasi kerja

    yang ada.

    b. Memasukkan tiap operasi kerja yang ada ke dalam kolom tabel

    sesuai dengan posisi pada precedence diagram. Dalam

    memasukkan operasi kerja kedalam kolom table, harus

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    diperhatikan bahwa kolom pertama adalah kolom pertama berisi

    operasi-operasi yang tidak memiliki predecessor, kolom kedua

    berisi proses lanjutan dari operasi yang berada di kolom pertama.

    c. Setelah itu, operasi kerja pada setiap kolom tabel didistribusikan

    ke dalam stasiun-stasiun kerja. Dalam mendistibusikan kolom tabel

    ke stasiun kerja terdapat aturan bahwa total waktu operasi kerja

    yang terdistribusikan pada sebuah stasiun kerja tidak boleh

    melebihi waktu siklus yang telah ditetapkan.

    d. Keluarkan operasi kerja yang telah didistribusikan pada stasiun

    kerja dan mengulangi 3 langkah sampai semua operasi kerja

    yang ada terdistribusikan ke stasiun kerja.

    Metode Ranked Position Weight

    Ranked Positional Weight adalah metode yang diusulkan oleh

    Helgeson dan Birnie sebagai pendekatan untuk memecahkan

    permasalahan pada keseimbangan lini dan menemukan solusi

    dengan cepat. Ranked position weight method merupakan suatu

    sub kerja dengan cara memberikan bobot posisi pada setiap

    elemen kerja serta perhitungan waktu yang diperlukan untuk

    menyelesaikan semua elemen kerja tersebut. Urutan langkah-

    langkah pada metode Ranked Positional Weight adalah sebagai

    berikut :

    a. Lakukan penghitungan bobot posisi untuk setiap operasi kerja.

    Bobot posisi setiap operasi kerja dihitung dari bobot suatu operasi

    kerja ditambah dengan bobot operasi kerja setelahnya.

    b. Lakukan pengurutan operasi kerja berdasarkan bobot posisi, yaitu

    dari bobot posisi besar ke bobot posisi kecil.

    c. Tempatkan operasi kerja dengan bobot terbesar ke sebuah

    departemen sepanjang tidak melanggar precedence constraint

    dan dalam satu departemen, waktu departemen tidak melebihi

    waktu siklus.

    d. Lakukan langkah 3 hingga semua operasi kerja telah ditempatkan

    kepada suatu departemen.

    5. DAFTAR PUSTAKA

    Ramadhan, Syahrul, Analisis Penerapan Konsep Penyeimbangan

    Line Balancing pada Sistem Percetakan Harian Tribun News,

    Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Hasanuddin.

    Rao, S. r. (2008, June 2). Stopwatch time study. Dipetik February 21,

    2015, dari CiteMan.com:http://www.citeman.com/3357-steps-

    involved-in-stop-watch-time-study.html

    Sutalaksana, I. Z., John H. Tjaraatmadja, dan Rhana Anggawisastra,

    1979. Teknik Tata Cara Kerja, Bandung : Penerbit Departemen

    Teknik Industri-ITB.

    Wignjosoebroto, Sritomo, 2000. Erogomi : Studi Gerak dan Waktu,

    Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya.

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    6. PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    a. Alat Praktikum Dan Prosedur Penggunaan

    Alat-alat di bawah ini merupakan alat yang diperlukan untuk

    praktikum stopwatch time study.

    1. Penggaris, pensil, dan kertas karton

    Penggaris dan pensil digunakan untuk menggambar pola,

    sedangkan kertas karton sebagai media untuk membuat kartu

    ucapan.

    2. Gunting

    Gunting digunakan untuk menggunting kertas karton sesuai

    dengan pola yang telah dibuat.

    3. Stopwatch

    Stopwatch digunakan sebagai penanda waktu selama

    dilaksanakannya praktikum.

    Gambar 3. Digital Stopwatch

    4. Stamp Pola

    Digunakan untuk menghias kartu ucapan dengan

    berbagai bentuk stamp.

    5. Puncher

    Digunakan untuk memotong kertas secara langsung

    berdasarkan pola pada puncher.

    6. Software Minitab

    Software minitab diperlukan untuk pengujian

    keseragaman data.

    Gambar 6. Software Minitab

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    7. Software Stopwatch Time Study

    STS Software digunakan untuk mengendalikan waktu

    operasi kerja. Software ini juga mampu mendeteksi

    bagaimana performance reting dan allowance-nya.

    b. Mekanisme Rekapitulasi Data Hasil Praktikum

    Setiap praktikan akan melakukan praktikum pada metode

    awal kemudian data yang direkap dalam sebuah lembar

    observasi. Setelah melakukan praktikum metode awal kemudian

    praktikan mengusulkan ide metde perbaikan.

    c. Lembar Observasi Praktikum

    Setiap kelompok wajib membawa lembar observasi saat

    praktikum (observation sheet). Lembar observasi praktikum

    terlampir.

    7. LAPORAN STOPWATCH TIME STUDY

    BAB 1

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    (Narasi)

    1.1 Stopwatch Time Study

    (Menjelaskan definisi Stopwatch Time Study dan aplikasinya

    berdasarkan sumber yang diketahui)

    1.2 Metode Awal

    (narasi)

    1.2.1 Departementalisasi dan Aliran Kerja Metode Awal

    Berikut merupakan tabel departementalisasi metode awal,

    dimana akan diuraikan operasi beserta aktivitas-aktivitas yang

    dilakukan dari setiap departemen.

    (Nama Tabel)

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan

    Operasi 1 : Menggaris pola pada kertas karton

    Elemen kerja 1 : Menggaris pola sesuai dengan ukuran pada kertas karton 1

    Elemen kerja 2 : Menggaris pola untuk kartu ucapan bagian pinggir pada kertas

    karton 2

    Operasi 2 : Membuat pola pada kertas karton

    Elemen kerja 3 : Membuat pola dengan menggunakan stamp pada kertas

    karton 3

    Allowance

    Material Handling

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Departemen 2: Pemotongan Pola Kartu Ucapan

    Operasi 3 : Menggunting kertas karton sesuai dengan pola

    Waiting

    Elemen kerja 1 : Menggunting kertas karton 1 sesuai dengan pola

    Elemen kerja 2 : Menggunting tepi kertas karton 1 dengan gunting gelombang

    Elemen kerja 3 : Menggunting kertas karton 2 sesuai dengan pola

    Operasi 4 : Menggunting kertas karton sesuai dengan bentuk stamp

    Elemen kerja 4 : Menggunting kertas karton 3 sesuai dengan bentuk stamp

    Allowance

    Material Handling

    Departemen 3: Punching atau Pemotongan Kertas Karton dengan Berbagai

    Bentuk

    Operasi 5 : Punching dengan berbagai bentuk

    Elemen kerja 1 : Melakukan punching pada kertas karton 4 dengan pola bentuk

    bunga(3)

    Elemen kerja 2 : Melakukan punching pada kertas karton 4 dengan pola bentuk

    daun (2)

    Allowance

    Material Handling

    Departemen 4: Assembly atau Penyatuan Selruh Komponen Kartu Ucapan

    Waiting

    Operasi 6 : Pelengkungan kartu ucapan bagian utama

    Elemen kerja 1 : Menekuk kartu ucapan bagian utama (kertas karton 1)

    Operasi 7 : Penyatuan komponen kartu ucapan

    Elemen kerja 2 : Menempelkan hasil potongan pola yang menggunakan stamp

    (kertas karton 3)

    Elemen kerja 3 : Menempelkan hasil potongan pola untuk bagian tepi (kertas

    karton 2)

    Elemen kerja 4 : Menempelkan hasil punching bentuk bunga

    Elemen kerja 5 : Menempelkan hasil punching bentuk daun

    Operasi 8 : Stamping bagian depan kartu ucapan

    Elemen kerja 6 : Melakukan stamping pada bagian depan kartu ucapan

    Allowance

    Material Handling

    Departemen 5: Finishing

    Waiting

    Operasi 9 : Merapikan tiap sudut dari kartu ucapan

    Elemen kerja 1 : Merapikan tiap sudut kartu ucapan

    Elemen kerja 2 : Melubangi kartu ucapan bagian pojok kiri atas

    Elemen kerja 3 : Memasang pita pada lubang

    Allowance

    Material Handling

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Departemen 6: Packaging

    Waiting

    Operasi 11 : Membungkus kartu ucapan

    Elemen kerja 1 : Memasukan kartu ucapan yang telah dirangkai pada sebuah

    plastik

    Elemen kerja 2 : Melepas perekat plastik dan menutup plastik

    Allowance

    Berikut merupakan aliran kerja departemen pembuatan

    kartu ucapan berdasarkan departementalisasi yang telah

    dijabarkan sebelumnya.

    Departemen 1

    Departemen 3

    Departemen 2

    Departemen 4 Departemen 5 Departemen 6

    (Nama Gambar)

    1.2.2 Rekap Data Metode Awal

    Berikut ini adalah hasil rekap data perhitungan waktu

    operasi kerja dari tiap departemen:

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan (Nama Tabel)

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan

    Waktu Kerja

    Produk ke-n Rata-

    Rata x 1 ... 10

    Operasi 1 : Menggaris pola pada kertas karton

    Elemen kerja 1 : Menggaris pola sesuai dengan

    ukuran pada kertas karton 1

    Elemen kerja 2 : Menggaris pola untuk kartu ucapan

    bagian pinggir pada kertas karton 2

    Operasi 2 : Membuat pola pada kertas karton

    Elemen kerja 3 : Membuat pola dengan

    menggunakan stamp pada kertas karton 3

    Allowance

    Material Handling

    (Dilanjutkan dengan departemen 2, dst.)

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    1.2.3 Uji Keseragaman Data Metode Awal

    Pada uji kesegaraman data ini dilakukan penyeragaman

    data setiap elemen kerja pada operasi kerja dari setiap

    departemen yang ada. Uji keseragaman data ini dilakukan

    dengan menggunakan software Minitab dengan langkah-langkah

    berikut:

    Pada uji keseragaman data, dilakukan sebanyak dua kali

    iterasi. Jika terdapat data outlier pada iterasi pertama, maka data

    outlier tersebut tidak diikutkan pada iterasi kedua.

    (Menampilkan hasil running software Minitab data hasil running

    ditampilkan dengan iterasi berurutan sesuai departemen dan

    operasi kerja, untuk gambar hasil iterasinya ditampilkan berurtan

    vertikal, seperti contoh di bawah ini)

    Stat Control Charts Variable Charts for Individuals - Individuals

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    1.2.4 Rekap Uji Keseragaman Data Metode Awal

    Setelah melakukan uji keseragaman data pada minitab

    Data outlier pada iterasi pertama diberi shading warna kuning dan

    data outlier pada iterasi kedua diberi shading warna biru.

    (Nama Tabel)

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan

    Waktu Kerja

    Produk ke-n Rata-

    Rata x 1 ... 10

    Operasi 1 : Menggaris pola pada kertas karton

    Elemen kerja 1 : Menggaris pola sesuai dengan

    ukuran pada kertas karton 1 7 7 6 10 7.5

    Elemen kerja 2 : Menggaris pola untuk kartu ucapan

    bagian pinggir pada kertas karton 2 6 6 ... 9 6.5

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan

    Waktu Kerja

    Produk ke-n Rata-

    Rata x 1 ... 10

    Operasi 2 : Membuat pola pada kertas karton

    Elemen kerja 3 : Membuat pola dengan

    menggunakan stamp pada kertas karton 3 1 5 ... 1 2

    Allowance 0 2 ... 0 1.25

    Material Handling 2 2 3 2.25

    1.2.5 Uji Kecukupan Data Metode Awal

    Untuk menguji apakah sampel pekerjaan yang diambil telah

    cukup, maka dilakukann uji kecupukan data, dimana apabila hasil

    dari uji kecukupan data (N) lebih kecil daripada jumlah data yang

    diambil (N) berarti data tersebut telah cukup. Adapun N

    dirumuskan dengan: 2

    .

    .'

    kX

    SZN

    Keterangan:

    N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan

    Z = Index tingkat kepercayaan (tingkat kepercayaan 95% index 2)

    s = Standar deviasi data

    = Rata-rata data setelah diseragamkan

    k = Tingkat error (5%)

    (Berikan satu contoh perhitungan)

    1.2.6 Rekap Uji Kecukupan Data Metode Awal

    Berikut ini merupakan rekap data setelah dilakukan uji

    kecukupan data

    Departemen 1: Pembuatan Pola Kartu Ucapan (Nama Tabel)

    Departemen 1: Pembuatan

    Pola Kartu Ucapan N N'

    Kesim

    pulan

    Rata-

    rata

    Standar

    Deviasi

    Z

    (95%)

    k

    (5%)

    Operasi 1 : Menggaris pola pada kertas karton

    Elemen kerja 1 : Menggaris

    pola sesuai dengan ukuran

    pada kertas karton 1

    Elemen kerja 2 : Menggaris

    pola untuk kartu ucapan

    bagian pinggir pada kertas

    karton 2

    Operasi 2 : Membuat pola pada kertas karton

    Elemen kerja 3 : Membuat

    pola dengan menggunakan

    stamp pada kertas karton 3

    Allowance

    Material Handling

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    1.2.7 Penentuan Performance Rating Metode Awal

    Penentuan performance rating dilakukan dengan

    menggunakan metode Westinghouse Rating System. Pada

    metode ini, terdapat empat faktor untuk mengevaluasi

    performansi dari operator, yaitu skill (keahlian), effort (usaha),

    conditions (kondisi), dan consistency (konsistensi).

    (Nama Tabel)

    Westinghouse Rating System

    Skill C2 0,03

    Effort C1 0,05

    Condition A 0,06

    Consistency C 0,01

    Algebric Sum 0,15

    Performance Factor 0,85

    Performance Rating 85%

    Keterangan:

    Skill C2 = Good

    Effort C1 = Good

    Condition A = Ideal

    Consistency C = Good

    (Perhitungan performance rating dilakukan pada masing-masing

    departemen)

    1.2.8 Penentuan Allowance Metode Awal

    Penentuan allowance digunakan untuk menentukan waktu

    longgar yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan

    waktu standar. Allowance ditentukan dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    % Allowance= Allowance

    Allowance+ Operasi+ Rata-rata waktu Material Handling x 100%

    (Berikan contoh perhitungan untuk satu departemen untuk waktu

    allowance)

    Berikut ini merupakan tabel dari hasil perhitungan allowance:

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    (Nama Tabel)

    Departemen Jumlah

    Allowance

    Jumlah

    Operasi

    Jumlah

    Material

    Handling

    Allowance

    (%)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1.2.9 Penentuan Waktu Normal Metode Awal

    Waktu normal dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

    Tn=Ta x PR

    Keterangan:

    Tn = waktu normal

    Ta = total waktu aktual (telah diseragamkan)

    PR = performance rating

    (Berikan satu contoh perhitungan waktu normal)

    Berikut ini merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu

    normal:

    (Nama Tabel)

    Departem

    en

    Waktu

    Aktual

    Performance

    Rating

    Waktu Normal

    (detik)

    Waktu Normal

    (jam)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1.2.10 Penentuan Waktu Standar Metode Awal

    Dalam melakukan perhitungan terhadap waktu standar,

    dapat digunakan rumus sebagai berikut:

    Waktu standar=Waktu Normal x 100%

    100%-% Allowance(jam/unit)

    (Berikan satu contoh perhitungan waktu standar)

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Berikut ini merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu standar:

    (Nama Tabel)

    Departem

    en

    Waktu

    Normal

    Allowance

    (%)

    Waktu Standar

    (detik)

    Waktu Standar

    (jam)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1.2.11 Penentuan Waktu Standar Line dan Output Standar Line Metode

    Awal

    Waktu standar line ditentukan dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    Waktu Standar Line=Max Waktu Paralel+Waktu Standar Seri

    Departemen Seri 1 = Departemen 1 dan Departemen 2

    Departemen Paralel = Departemen seri 1, dan Departemen 3

    Departemen Seri 2 = Hasil Departemen Paralel, Departemen 4,

    Departemen 5 dan Departemen 6.

    Sementara itu output standar line ditentukan dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    Output Standar Line= 1 Waktu Standar Line

    (Berikan satu contoh perhitungan waktu standar line dan output standar

    line)

    1.2.12 Flow Diagram Metode Awal

    (Buat flow diagram dari metode awal)

    1.2.13 Operation Process Chart Metode Awal

    (Buat Operation Process Chart dari metode awal)

    1.2.14 Peta Kerja Tangan Kanan-Kiri Metode Awal

    (Buat peta kerja tangan kanan-kiri dari departemen masing-masing

    kelompok melakukan praktikum)

    1.3 Metode Perbaikan

    1.3.1 Rekap Data Metode Perbaikan

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    1.3.2 Uji Keseragaman Data Metode Perbaikan

    1.3.3 Rekap Uji Keseragaman Data Metode Perbaikan

    1.3.4 Uji Kecukupan Data Metode Perbaikan

    1.3.5 Rekap Uji Kecukupan Data Metode Perbaikan

    1.3.6 Penentuan Performance Rating Metode Perbaikan

    1.3.7 Penentuan Allowance Metode Perbaikan

    1.3.8 Penentuan Waktu Standar Metode Perbaikan

    1.3.9 Penentuan Waktu Standar Line dan Output Standar Line Metode

    Perbaikan

    1.3.10 Flow Diagram Metode Perbaikan

    (Buat flow diagram dari metode perbaikan)

    1.3.11 Operation Process Chart

    (Buat Operation Process Chart dari metode perbaikan)

    1.3.12 Peta Kerja Tangan Kanan-Kiri

    (Buat peta kerja tangan kanan-kiri dari departemen masing-masing

    kelompok melakukan praktikum)

    1.4 Line Balancing

    (Menjelaskan pengertian Line Balancing)

    1.4.1.1 Precedence diagram

    Merupakan gambaran secara grafis dari urutan-urutan

    operasi kerja yang satu dengan yang lainnya, sekaligus

    menggambarkan ketergantungan antar operasi kerja.

    (Tampilkan presedence diagram metode perbaikan dan

    berikan penjelasan singkat)

    1.4.1.2 Waktu Siklus (Tc)

    Waktu siklus adalah interval waktu antara masukknya

    material pertama dan material kedua ke dalam line produksi

    yang dilambangkan dengan Tc.

    Sebelumnya, dilakukan perhitungan terhadap waktu tiap

    operasi, yang dilambangkan dengan Te, pada departemen

    yang ada dalam pembuatan kartu ucapan (berikan satu

    contoh tabel perhitungan Te)

    (Nama Tabel)

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Departemen 1: Pembuatan

    Pola Kartu Ucapan

    Waktu Kerja Produk ke-n Rata-

    Rata

    Rata-rata

    Total

    Operasi x 1 ... 10

    Operasi 1 : Menggaris pola pada kertas karton

    Elemen kerja 1 : Menggaris

    pola sesuai dengan ukuran

    pada kertas karton 1

    A

    "=(a+b)/2" Elemen kerja 2 : Menggaris

    pola untuk kartu ucapan

    bagian pinggir pada kertas

    karton 2

    B

    Operasi 2 : Membuat pola pada kertas karton

    Elemen kerja 3 : Membuat

    pola dengan

    menggunakan stamp pada

    kertas karton 3

    a

    "=(a+b+c)/3"

    Allowance b

    Material Handling c

    Berikut merupakan rekap data waktu operasi dari setiap

    departemen sehingga dapat dilakukan perhitungan waktu siklus dari

    proses pembuatan kartu ucapan.

    (Nama Tabel)

    Departemen Nomor

    Operasi Nama Operasi Waktu

    Waktu

    Stasiun

    1

    1 Menggaris pola pada kertas

    karton A

    A+B

    2 Membuat pola pada kertas

    karton B

    2 3 ... C

    C+...

    4

    ... ... ... ...

    6 11 Membungkus kartu ucapan K K

    Waktu siklus (Tc) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Tc=Max. Waktu Stasiun Paralel+Waktu Stasiun Seri

    n

    1.4.1.3 Metode Largest Candidate Rule

    (Memberikan penjelasan singkat mengenai langkah-

    langkah dari Largest Candidate Rule Method. Melakukan

    perhitungan terhadap efficiency balancing dan delay

    balancing. Menggambar departementalisasi yang baru)

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    Efficiency Balancing:

    Eb=(Total Waktu Operasi)/(Jumlah Departemen x Waktu

    Departemen Terbesar)

    Delay Balancing:

    Db=1-Eb

    1.4.1.4 Metode J-Wagon

    (Memberikan penjelasan singkat mengenai langkah-

    langkah dari J-Wagon Method. Melakukan perhitungan

    terhadap efficiency balancing dan delay balancing.

    Menggambar departementalisasi yang baru)

    Efficiency Balancing:

    Eb=(Total Waktu Operasi)/(Jumlah Departemen x Waktu

    Departemen Terbesar)

    Delay Balancing:

    Db=1-Eb

    1.4.1.5 Metode Killbridge and Western

    (Memberikan penjelasan singkat mengenai langkah-

    langkah dari Killbridge and Western Method. Melakukan

    perhitungan terhadap efficiency balancing dan delay

    balancing. Menggambar departementalisasi yang baru)

    Efficiency Balancing:

    Eb=(Total Waktu Operasi)/(Jumlah Departemen x Waktu

    Departemen Terbesar)

    Delay Balancing:

    Db=1-Eb

    1.4.1.6 Metode Ranked Position Weight

    (Memberikan penjelasan singkat mengenai langkah-

    langkah dari Ranked Position Weight Method. Melakukan

    perhitungan terhadap efficiency balancing dan delay

    balancing. Menggambar departementalisasi yang baru)

    Efficiency Balancing:

    Eb=(Total Waktu Operasi)/(Jumlah Departemen x Waktu

    Departemen Terbesar)

    Delay Balancing:

    Db=1-Eb

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    1.5 Rasio Produktivitas antara Kondisi Awal dengan Kondisi Perbaikan

    (Menjelaskan mengenai tingkat produktvitas yang ada

    pada kondisi awal dan kondisi perbaikan, dimana perbandingan

    tersebut mencakup perbandingan output masing masing sistem)

    Rasio produktivitas=Output pada kondisi awal

    Output pada kondisi perbaikan

    BAB 2

    ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

    (narasi)

    2.1 Analisis Perbandingan Stopwatch Time Study Metode Awal dengan

    Metode Perbaikan

    Menjelaskan perbaikan metode yang telah dilakukan dan

    dasar/pertimbangan dalam melakukan perbaikan.

    Menjelaskan alasan dari adanya perbedaan waktu operasi pada

    metode awal dan metode perbaikan

    2.2 Analisis Line Balancing

    Membandingkan urutan operasi kerja dari setiap metode line

    balancing serta waktu terbesar dan terkecil dari operasi kerja yang

    ada.

    Membandingkan waktu operasi terbesar dan terkecil dari setiap

    metode line balancing.

    Membandingkan nilai dari efficiency balancing dan delay

    balancing dari setiap metode line balancing.

    2.3 Analisis Perbandingan Waktu Standar dan Output Standar Metode

    Awal dengan Metode Perbaikan

    Menyampaikan keterkaitan antara waktu standar dan output

    standar

    Menyampaikan alasan dari adanya perbedaan waktu standar

    metode awal dan metode perbaikan, serta perbedaan output

    standarnya

    2.4 Analisa Rasio Produktivitas Antara Metode Awal dan Metode

    Perbaikan.

    Menyampaikan hasil produktivitas masing-masing kondisi

    Menyampaikan analisa rasio produktivitas antara kondisi awal dan

    kondisi perbaikan

  • LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SEMESTER GENAP-2014/2015

    BAB 3

    KESIMPULAN DAN SARAN

    (narasi)

    3.1 Kesimpulan

    (Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil analisis

    dan interpretasi data yang mana menjawab capaian

    pembelajaran. Hal-hal yang disampaikan pada kesimpulan

    haruslah menggunakan kalimat yang efektif sehingga tidak

    ambigu)

    3.2 Saran

    (Menyampaikan saran terhadap pelaksanaan praktikum

    stopwatch time study)

    DAFTAR PUSTAKA

    (Berikan referensi yang digunakan selama proses

    pengerjaan laporan, penulisan daftar pustaka mengikuti metode

    Harvard Referencing System)