modul promodel 1 (reguler)

51
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2 Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2 Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51 Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku : Halaman | 1 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB II PROMODEL 1 2.1 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memberikan kemampuan dasar kepada mahasiswa dalam pengoperasian dasar Software ProModel 7.0. 2. Memberikan pemahaman tentang penggunaan Stat::Fit pada Software ProModel 7.0. untuk mengetahui distribusi data dan untuk mencari data dengan distribusi tertentu. 3. Memberikan pemahaman tentang penggunaan basic moduls pada SoftwareProModel 7.0. 4. Praktikan mampu memahami konsep Basic Shop Floor System melalui simulasi dengan ProModel 7.0. 5. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai penggunaan modul-modul Advanced element pada software Promodel 7.0. 2.2PENGANTAR PROMODEL ProModel adalah suatu alat bantu simulasi dan analisis untuk seluruh tipe dan jenis sistem produksi yang berbasis window. ProModel memiliki kombinasi sempurna antara kemudahan dalam penggunaan, fleksibilitas yang lengkap, kemudahan memodelkan untuk setiap keadaan dan kemampuan membuat animasi yang realistis, sehingga simulasi menjadi semakin nyata. ProModel membantu para pelaku industri untuk mencoba ide-ide baru yang mereka miliki dalam merancang dan meningkatkan sistem sebelum menentukan waktu dan sumberdaya yang diperlukan untuk membangun atau mengubah sistem nyata. ProModel memfokuskan pada masalah -masalah seperti utilisasi sumber daya (resources), kapasitas produksi, tingkat produktivitas, dan tingkat persediaan. Dengan memodelkan unsur penting dari sistem produksi, seperti tingkat utilisasi sumber daya,

Upload: jeffri-dhea-nur-alam

Post on 12-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

Memberikan kemampuan dasar pengoperasian software ProModel 7.0 Modul dari Lab SimKom UII

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 1

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB II

PROMODEL 1

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memberikan kemampuan dasar kepada mahasiswa dalam pengoperasian

dasar Software ProModel 7.0.

2. Memberikan pemahaman tentang penggunaan Stat::Fit pada Software

ProModel 7.0. untuk mengetahui distribusi data dan untuk mencari data

dengan distribusi tertentu.

3. Memberikan pemahaman tentang penggunaan basic moduls pada

SoftwareProModel 7.0.

4. Praktikan mampu memahami konsep Basic Shop Floor System melalui

simulasi dengan ProModel 7.0.

5. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai penggunaan

modul-modul Advanced element pada software Promodel 7.0.

2.2PENGANTAR PROMODEL

ProModel adalah suatu alat bantu simulasi dan analisis untuk seluruh tipe dan jenis

sistem produksi yang berbasis window. ProModel memiliki kombinasi sempurna

antara kemudahan dalam penggunaan, fleksibilitas yang lengkap, kemudahan

memodelkan untuk setiap keadaan dan kemampuan membuat animasi yang realistis,

sehingga simulasi menjadi semakin nyata.

ProModel membantu para pelaku industri untuk mencoba ide-ide baru yang

mereka miliki dalam merancang dan meningkatkan sistem sebelum menentukan

waktu dan sumberdaya yang diperlukan untuk membangun atau mengubah sistem

nyata. ProModel memfokuskan pada masalah -masalah seperti utilisasi sumber daya

(resources), kapasitas produksi, tingkat produktivitas, dan tingkat persediaan. Dengan

memodelkan unsur penting dari sistem produksi, seperti tingkat utilisasi sumber daya,

Page 2: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 2

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

kapasitas sistem, dan jadwal produksi, kita dapat melakukan percobaan dengan

strategi dan rancangan operasi yang berbeda untuk mencapai hasil terbaik

2.3STAT::FIT

Data input dalam model simulasi adalah bagian terpenting yang harus mendapat

perhatian tersendiri. Dalam simulasi sistem antrian misalnya, dikenal dengan input

data dengan bentuk distribusi waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan. Pada

sistem inventory atau persediaan, input data yang dibutuhkan terdiri dari distribusi -

distribusi permintaan dan lead time. Pada kasus perawatan dan reliabilitas sistem

dikenal beberapa input data yang dibutuhkan, seperti : distribusi waktu antar

kerusakan komponen. Pada studi simulasi sistem nyata, penentuan bentuk distribusi

dari data sampel merupakan bagian sangat penting dari seluruh tahapan studi. Model

distribusi data input ini akan berdampak pada distribusi data output atau hasil

simulasi yang akan diinterpretasi dan dianalisa. Terdapat empat langkah umum untuk

pengembangan model input data :

1. Mengumpulkan data dari sistem riil yang diamati

2. Mengidentifikasi distribusi probabilitas menggunakan histogram data

3. Memformulasikan hipotesa jenis distribusi

4. Menentukan ditribusi probabilitas terpilih berdasarkan uji goodness of fit.

Dalam ProModel 7.0 disediakan suatu fasilitas yang disebut dengan Stat::Fit.

Stat::Fit adalah suatu aplikasi statistik yang digunakan untuk menentukan model

statistik yang akan digunakan sebagai inputsimulasi menggunakan ProModel .

Stat::fit memberikan kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data

yang dimiliki. Stat::Fit digunakan untuk menguji distribusi suatu data dan

pembangkitan bilangan random sesuai dengan distribusi yang diinginkan pemodel.

Dengan menggunakan Stat::Fit kita juga dapat menganalisa statistik data,

yaitu :

Page 3: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 3

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

a. Scatter Plot

Untuk melihat diagram scatter dari data yang kita masukkkan. Pilih

menu statistic – Independence Test – Scatter Plot

Gambar 2.1Independent Test

Gambar 2.2Scatter Plot

b. Descriptive Statistics

Deskriptive Statistic adalah parameter dari suatu data yang meliputi

banyaknya jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata -

rata dan lain-lain. Untuk menampilkan pilih menu Statistic –

Descriptive

Page 4: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 4

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.3Descriptive Statistics

c. Goodness of Fit Test

Merupakan uji statistik untuk menguji apakah distribusi probabilitas

yang terpilih dapat mewakili sampel data. Dalam Stat::Fit terdapat 3

uji yang disediakan, yaitu : 1. Chi-Square Test 2. Kolmogorov

Smirnov Test 3. Anderson Darling Test Untuk menampilkan hasil uji

tersebut dilakukan dengan memilih menu :Fit – Goodness of Fit,

sehingga didapat tampilan seperti di bawah ini :

Page 5: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 5

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.4Goodness of Fit Test

2.3.1 Parameter Estimasi

Penentuan parameter estimasi adalah setelah memilih jenis distribusi

probabilitas. Langkah pertama dalam penentuan parameter estimasi adalah

menghitung rataan dan variance dari data. Selanjutnya konversi parameter rataan dan

variansi sesuai dengan parameter distribusi, seperti pada tabel berikut :

Page 6: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 6

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Tabel 2.1 Parameter Estimasi

2.4MENU BUILD PROMODEL

Gambar 2.5Menu Build

Menu build digunakan untuk membangun model simulasi. Dimana pada menu

Build ini terdapat empat komponen utama untuk membuat suatu model simulasi

dengan menggunakan ProModel , yaitu :

Page 7: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 7

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

1. Location (lokasi), merupakan suatu tempat dalam sistem yang tidak

bergerak dimana entity akan menjalani proses, sebagai tempat penyimpanan

atau tempat aktivitas lainnya. Di dalam lokasi juga terdapat pilihan -pilihan

untuk mengatur lokasi tersebut. Dalam model yang dibuat, locations dapat

berupa mesin –mesin atau stasiun-stasiun kerja.

Gambar 2.6 Locations

Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan locations adalah :

Name : Nama masing-masing locations

Capacity : Kapasitas yang dapat ditampung oleh

locationsdalam memproses entity.

Unit : Jumlah entity yang memasuki locations

Downtimes(DTs) : Saat-saat locations tidak berfungsi,

misalnyakarena kerusakan, setup, dll

Decision : Digunakan untuk merumuskan bagaimana

aturan pemrosesan bagi entity yang memasuki

locations

Page 8: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 8

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Rules dan Notes : Digunakan untuk memasukkan catatan atau

program lainnya.

2. Entities (entitas), adalah segala sesuatu yang menjadi objek dari suatu

proses. Termasuk didalamnya dokumen, orang, bahan baku dll. Masing -masing

entitas mempunyai nama dan dapat direpresentasikan dengan satu atau lebih

grafik.

Gambar 2.7Entities

Data-data yang digunakan untuk mendefinisikan entities adalah:

Name : Nama setiap entitas

Speed : Kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu

lokasi ke lokasi lain.

Stats : Menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil

masing - masing jenis entities. Dalam Stats terdapat

beberapa pilihan, antara lain:

None : Tidak terdapat level statistik yang digunakan.

Page 9: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Basic : Menyatakan informasi dari jumlah total entitas

yang terdapat dalam system.

Time Series : Menyatakan terdapat sejumlah entitas

dalam sistem, dimana jumlahnya dapat

di –plotkan dalam grafik.

3. Arrivals (Kedatangan), menyatakan kedatangan entitas dari luar ke dalam

sistem yang diamati untuk pertama kalinya.

Gambar 2.8Arrivals

Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan arrivals adalah :

Entity : Menunjukkan entity apa yang masuk ke dalam sistem

yang diamati.

Location : Menunjukkan lokasi pertama kali entity memasuki

system.

Quantity each : Jumlah entity yang datang setiap satu kali kedatangan.

Page 10: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 10

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

First Time : Waktu pertama kali entity masuk ke dalam

sistem.Occurences : Banyaknya entity setiap satu kali kedatangan.

Frequency : Selang waktu antar dua kedatangan yang berurutan.

Logic : Digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk

menyatakan kedatangan.

Disable : Menyatakan apakah kedatangan entity yang

bersangkutan ada atau tidak.

4. Processings (proses), merupakan segala proses yang terjadi didalam sistem

dan dilakukan pada lokasi dan antar lokasi. Proses merupakan kegiatan

pengolahan input yang dilakukan oleh setiap mesin sehingga menghasilkan

output tertentu.

Gambar 2.9Processing

Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan processings adalah :

Page 11: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 11

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Entity : Menunjukkan entitas yang akan diproses

Location : Menunjukkan lokasi dimana operasi terjadi

Output : Menunjukkan entity yang menjadi output dari proses

yang telah dilaluinya.

Operation : Merupakan logic operasi yang dialami entitas ketika

diproses pada location tersebut.

Output : Menunjukkan entitas sebagai output dari proses yang

terjadi.

Block : Jalur yang ditempuh entitas

Destination : Menyatakan lokasi yang menjadi tujuan berikutnya

yang akan dilewati oleh entitas setelah selesai diproses.

Rule : Menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam

proses.

Move Logic : Digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan

entitas, yaitu dengan menempatkan waktu pergerakan

atau dengan apa entitas dipindahkan.

2.4.1 Menu Yang Lain Dalam Build

1. Shift, merupakan perintah yang berhubungan dengan penjadwalan sumber

daya (resource) dan lokasi (location). Terdiri dari :

Define : perintah untuk mengatur penjadwalan

Assign : perintah untuk menerapkan penjadwalan yang telah dibuat

pada perintah define pada lokasi dan sumber daya.

2. More Element, merupakan perintah untuk menampilkan element

tambahan pada ProModel . More Element terdiri dari :

Attributes : Label numeric yang kita berikan pada entitas dan lokasi.

Page 12: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 12

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Variables : Menggambarkan perubahan dari nilai numerik dalam sistem.

Array : Susunan tabel yang terdiri dari nilai real dan integer.

Macros : Tempat yang biasa digunakan untuk pernyataan, sejumlah

perintah dan fungsi.

Subroutines : Perintah yang dibuat oleh pengguna yang dapat

melakukan rangkaian logika dan menghasilkan nilai.

Arrival Cycles : Pola kedatangan dimana kedatangan diatas periode

tertentu.

Table Function :Memberikan kemudahan dan ketepatan untuk

mendapatkan sebuah nilai berdasarkan nilai -nilai yang

lain yang ditempatkan pada tabel tersebut.

User Distributions :Memberikan akses kepada pengguna untuk

menetapkan distribusi dari sejumlah data

External Files : File yang digunakan selama simulasi untuk membaca

data pada simulasi atau menulis data sebagai hasil dari

simulasi.

Streams : Serangkaian siklus untuk menghasilkan bilangan

random

General Information : Merupakan perintah untuk menampilkan pilihan

informasi dasar untuk model yang sedang dibuat seperti

nama model, satuan waktu, satuan jarak dan grapic

library -nya.

Cost : Merupakan perintah untuk menampilkan cost dialog

box yang digunakan untuk memasukkan input biaya.

Background Graphic : Merupakan perintah yang berhubungan dengan

latar belakang model. Terdiri atas :

Page 13: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Front of grid : Perintah untuk meletakkan background graphic

didepan grid.

Behind Grid : Perintah untuk meletakkan background graphic

dibelakang grid.

2.5 MATERIAL HANDLING

Masalah utama dalam produksi ditinjau dari segi kegiatan/ proses produksi

adalah bergeraknya material dari satu tingkat ke tingkat proses produksi

berikutnya. Hal ini terlihat sejak material diterima di tempat penerimaan,

kemudian dipindahkan ketempat pemeriksaan dan selanjutnya disimpan ke

gudang. Pada bagian proses produksi juga terjadi perpindahan material yang

diawali dengan mengambil material dari gudang, kemudian proses pada proses

pertama dan berpindah pada proses berikutnya sampai akhirnya dipindah ke

gudang barang jadi. Untuk memungkinkan proses produksi dapat berjalan

dibutuhkan adanya kegiatan pemindahan material yang disebut dengan material

handling.

Beberapa pakar mengklaim bahwa 80% hingga 85% waktu pergerakan suatu

item/entitas dihabiskan pada material handling atau menunggu untuk material

handling. Kondisi yang sering terjadi pada kasus material handling adalah

menumpuknya Barang setengah jadi (WIP) dan waktu tunggu item antar stasiun.

Padahal dari sisi investasi, menumpuknya WIP yang disebabkan lama waktu

menunggu merupakan pemborosan investasi.

Permasalahan di atas coba diatasi dengan pendekatan simulasi material

handling dengan harapan mengefektifkan biaya. Model material handling

biasanya berkaitan dengan permasalahan conveyor, transporter dan sistem

penyimpanan(storages). Masing-masing sub model yang telah disebutkan

memiliki bagian pembahasan detail lainnya.

Page 14: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 14

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Tipe peralatan material handling yang umum digunakan dalam manufaktur,

gudang dan distribusi, meliputi transporter seperti : troly, forklift dan Automatic

Guided Vehicle (AGV). Peralatan material handling lainnya adalah conveyor

yang biasanya dibagi kepada dua kategori, yaitu accumulating dan

nonaccumulating.

Terdapat banyak definisi yang diberikan untuk material handling. Berikut dua

definisi secara umum :

1. Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan,

penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material

a. Seni : material handling dapat dinyatakan sebagai seni, karena masalah-

masalah material handling tidak dapat secara eksplisit diselesaikan

semata-mata dengan formula atau model matematika. Material handling

membutuhkan sebuah penilaian benar atau salah dimana perusahaan-

perusahaan yang benar-benar berpengalaman di bidang material handling

akan dapat menilainya.

b. Ilmu pengetahuan : material handling dapat dinyatakan sebagai ilmu

pengetahuan karena menyangkut metode engineering. Mendefinisikan

masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, membuat alternatif solusi,

evaluasi alternatif, memilih dan mengimplementasikan alternatif terbaik

merupakan bagian integral dari penyelesaian masalah material handling

dan proses perancangan sistem.

c. Perpindahan : perpindahan material memerlukan kesesuaian antara

ukuran, bentuk, berat dan kondisi material dengan lintasannya dan analisis

frekuensi gerakan

d. Penyimpanan : penyimpanan material sebagai penyangga antar operasi,

memudahkan dalam pekerjaan manusia dan mesin

Page 15: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 15

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

e. Perlindungan : yang termasuk dalam perlindungan material antara lain

pengawasan, pengepakan, dan pengelompokan materal untuk melindungi

kerusakan dan kehilangan material

f. Pengawasan : terdiri dari pengawasan fisik dan pengawasan status

material.

g. Material : dapat berbentuk bubuk, padat, cair dan gas

2. Material handling mempunyai arti penanganan material dalam jumlah yang

tepat dari material yang sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang

cocok, pada waktu yang tepat dalam posisi yang benar, dalam urutan yang

sesuai dengan biaya yang murah dengan menggunakan metode yang benar. (Hari Purnomo, 240-243)

Tujuan Material Handling

1. Meningkatkan efisiensi aliran material untuk menjamin tersedianya material pada

saat dimana dibutuhkan

2. Mengurangi biaya material handling

3. Meningkatkan penggunaan / pemakaian fasilitas

4. Meningkatkan keamanan dan kondisi kerja

5. Memudahkan proses manufaktur

(Hari Purnomo, 243-244)

2.6 CONVEYOR

Conveyor adalah suatu lokasi yang dapat digunakan untuk

mensimulasikan pergerakan dari entitas baik berkelompok atau satu-satu.

Untuk membuat suatu conveyor, anda harus mengatur alurnya, panjangnya

dan kecepatannya (lihat Creating Conveyor and Queues). Setelah anda

Page 16: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 16

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

membuat elemen-elemennya, dan dapat mengedit bentuk visualnya dengan

mendouble klik pada conveyor tersebut atau klik kanan lalu pilih Edit

Graphic.

Suatu entitas hanya akan masuk dalam conveyor melalui pintu awal dan

keluar pada pintu akhir. Entitas tersebut tidak bisa saling mendahului. Jika

terdapat beberapa entitas pada conveyor, maka entitas yang paling dekat

dengan pintu akhir yang akan lebih dulu diproses. Pada accumulating

conveyor, jika entitas yang paling depan belum dapat meninggalkan conveyor,

maka entitas dibelakangnya akan tetap bergerak hingga berhimpit dengan

entitas paling depan (conveyor tetap bergerak). Sedangkan untuk non-

accumulating conveyor, jika entitas paling depan tidak bergerak atau tidak

keluar dari conveyor, maka seluruh aktifitas akan terhenti begitu juga dengan

entitas dibelakangnya (conveyor ikut berhenti). Promodel menentukan

conveyor movement pada panjang dan kecepatannya, yang ditentukan dalam

Conveyor/Queue dialog box.

CATATAN :

Tidak sama dengan antrian, conveyor tidak dapat menggunakan statement

MOVE FOR melainkan hanya MOVE saja.

Membuat Conveyor.

Untuk menciptakan conveyor langkah-langkahnya adalah

1. Pilih icon conveyor dari Location Graphics Window.

2. Klik kiri pada lay out dimana conveyor akan ditempatkan.

3. Lalu gerakkan mouse untuk membuat bentuk conveyor.

4. Akhiri dengan klik kanan.

Dialog Box pada Conveyor

Page 17: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 17

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Untuk merubah tampilan, double klik pada conveyor atau klik kanan lalu Edit

Graphic. Lalu dialog boxnya akan muncul. Mengeset lebar,gunakan scroll bar untuk

mengeset lebar dari conveyor. Style, klik style dari conveyor (solid, roller atau line).

Border, klik pada border untuk mengganti border color. Fill color, klik untuk

merubah fill color. Length, masukkan jarak conveyor dengan satuan kaki atau meter.

Conveyor Option membantu kita untuk menentukan spesifikasi dari conveyor secara

detail. Invisible During Simulation, beri tanda cek jika menginginkan antrian tidak

akan kelihatan pada saat di-running.

Conveyor Option.

Memungkinkan kita untuk merubah spesifikasi dari conveyor seperti:

•Panjang

•Pengarahan dari pengangkutan entitas, di accumulate atau tidak

•Kecepatan conveyor.

Merubah Panjang Conveyor

1. Double klik pada conveyor

2. Pilih option

3. Masukkan panjangnya.

4. Klik OK.

Membuat panjang conveyor tidak berubah ketika lay outnya diubah.

Yaitu dengan cara klik Tools kemudian uncheck pada Recalculate path lengths when

adjusted option.

Kapasitas Conveyor.

Kapasitas dari conveyor dapat ditentukan sendiri. Bahkan dapat dipilih tak terbatas.

Namun pada kenyataannya, entitas yang ada dalam conveyor terbatas pada panjang

conveyor itu sendiri dibagi dengan panjang entitas yang masuk. Jika didalam

Page 18: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 18

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

conveyor masih penuh, maka entitas berikutnya tidak akan masuk sebelum ada ruang

kosong didalam conveyor tersebut meskipun sudah kita tentukan kapasitas dari

conveyor adalah tidak terbatas.

2.6SPLITTER DAN BUFFER

Splitter dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk memperbanyak entitas yang

datang maupun memecah entitas menjadi lebih dari satu entitas (memotong). Di

dalam Promodel, proses splitter (jumlah yang dihasilkan setelah

memperbanyak/memotong entitas) nantinya didefinisikan pada bagian Processing di

bagian Rule (Quantity).

Sedangkan Buffer adalah lokasi penampungan sementara entitas agar tidak

terjadi penumpukan/bottleneck pada stasiun kerja yang dituju. Buffer biasanya

ditambahkan setelah adanya proses splitter .

2.7 KONSEP ASSEMBLY

2.7.1 Pengertian Assembly

Proses assembly didefinisikan sebagai proses penggabungan antara 2

entitas atau lebih sehingga menghasilkan entitas baru ( berupa produk akhir

atau produk yang dikehendaki). Assembly disebut juga dengan perubahan

identitas/karakteristik dari sebuah design entity_type ke entitas berikutnya.

Entitas dirakit dengan entitas yang lain sehingga masing-masing entitas

kehilangan identitasnya dan berubah menjadi entitas yang baru. Dalam hal

ini kita menggunakan JOIN untuk mensimulasikan komponen yang dirakit

dan berubah menjadi sebuah komponen utama / pokok. Dengan kata lain

entitas harus di Route ke lokasi assembly dengan menggunakan aturan (rule)

JOIN. Misalnya pada assembly bagian part bingkai kayu yang dirakit dengan

Page 19: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 19

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

kaca sehingga menghasilkan entitas baru yang disebut dengan cermin yang

berbingkai kayu.

Cara mendefinisikan Assembly Process :

1. Memilih perintah Processing dari menu Build

Gambar 2.10 Cara menampilkan perintah Processing

2. Rule pada Routing entitas pertama diganti dengan IF JOIN REQUEST

Gambar 2.11 Cara pengisian Routing

Page 20: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 20

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.12 cara pengisian Rule Routing

3. Operation entitas yang baru pada Processing diisi JOIN

Gambar 2.13 Tampilan menu processing

Page 21: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 21

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.14 Cara pengisian operation JOIN

Statement lain yang tersedia di Software ProModel yang secara umum

mempunyai kesamaan dengan JOIN adalah GROUP, COMBINE, LOAD,

dan ACCUM (yang biasa digunakan untuk memodelkan proses Batch

Temporary).

Pada kasus ini, setelah kedua entitas tersebut digabung, maka hasil dari

penggabungan tersebut akan memproses nilai attribute dari entitas yang

digabung tersebut

Peristiwa tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Gambar 2.15 Entitas A yang digabung dengan Entitas B

2.8 DECISION LOGIC (LOGIC BUILDER)

Page 22: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 22

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Suatu logika adalah suatu kumpulan pernyataan (perintah untuk menentukan action

atau logika operasi) yang lengkap yang akan dilaksanakan pada proses tertentu,

downtime, saat inisialisasi dan/atau terminating saat simulasi, dsb.

Logic builder adalahsuatu tool untuk memudahkan pemodel dalam

menuliskan pernyataan logika yang valid tanpa perlu mengingat keywords, syntax,

argumen yang diperlukan, atau nama elemen model. Pada Logic builder terdapat

syntax untuk setiap pernyataan, fungsi dan subroutine, sehingga pemodel dapat

mendefinisikan logika hanya dengan mengisi bagian yang kosong.

Komponen Logic builder :

Bagian atas Logic builder adalah tampilan (logic text box) statement / ekspresi yang

ingin dibangun yang akan terlihat setelah di-paste ke logic window. Uraian deskripsi

dari statement terpilih akan ditampilkan pada logic text box. Komponen lain dari

Logic builder adalah sebagai berikut :

Parameter buttons :Satu atau lebih tombol sebagai parameter kontrol dari

statement/ekspresi yang dimasukkan.

Parameter entry field :Bagian untuk memasukkan atau mengubah parameter

yang ada.

Keypad button :Menampilkan tombol angka untuk memasukkan angka

pada parameter entry field tanpa menggunakan

keyboard.

Logic buttons :Untuk memasukkan logika atau tanda lain pada

parameter entry field.

Category :Untuk memilih tipe dari statement yang tampak pada

Statement selection list

Build Expression button :Untuk menuliskan ekspresi saja.

Statement selection list :Memilih statement mana yang ingin digunakan.

Page 23: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 23

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

logic text box

Parameter

entry field

Paste button :Tombol untuk paste text dari logic text box ke logic

window.

Clear button :Untuk menghapus text yang telah di-paste dan kembali

ke Statement selection list.

Close button :MenutupLogic builder tanpa paste logic text box.

Help button :Masuk ke sistem help untuk membantu pemodel saat

mengalami kesulitan.

Gambar 2.16 Logic Builder

Beberapa statement yang biasa digunakan :

Assignment :Menandai nilai dari ekspresi numeric untuk mendesain

variabel, elemen array atau atribut.

Decrement (Dec) :Mengurangi suatu variabel, elemen array atau atribut dengan

spesifikasi nilai pada ekspresi numeric.

Display :Menampilkan message box yang berisi pesan dan

nilai/keterangan tertentu saat simulasi dijalankan.

Statement

selection list

Parameter

buttons

Page 24: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 24

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Increment (Inc) :Menjumlahkan suatu variabel, elemen array atau atribut

dengan spesifikasi nilai pada ekspresi numeric.

If-Then-Else :Menjalankan sutu blok pernyataan jika suatu ekspresi benar

dan ada pernyataan alternatif yang lain.

Accum :Menahan proses suatu tipe entitas hingga jumlah tertentu atau

akumulasi type pada lokasi yang sama. Setelah entitas

terakumulasi (jumlahnya) baruboleh dilanjutkan ke proses

berikutnya.

Graphic :Mengubah graphic yang ada ke graphic lain yang telah

didefinisikan untuk entitas.

Join :Menggabungkan sejunlah tipe entitas dengan entitas lain.

Wait :Menahan proses entitas sampai waktu tertentu dilalui.

2.9 RESOURCE

Padakenyataannya, dalam system nyata processing material tidak hanya dilakukan

oleh mesin, akan tetapi sering dijumpai dengan dibantu oleh resource baik dalam

pemrosesan maupun pemindahan material ke mesin atau stasiun kerja yang lain.

Dalam Promodel, resource dapat berupa operator/pekerja, peralatan angkut, dan

sebagainya. Fungsi dari resource diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Memindahkan entitas

2. Melakukan operasi terhadap entitas

3. Melakukan maintenance terhadap lokasi maupun resource lainnya

Resource dapat terdiri dari beberapa unit, yang mempunyai karakteristik dasar

yang sama, sebagai contoh set forklift angkut, set kasir,dll. Resource dapat bersifat

dinamis atau statis tergantung pada sistem yang diamati. Resource yang bergerak

harus ditempatkan pada pathnetwork untuk dapat berpindah dari lokasi satu ke lokasi

lainnya. Resource juga memungkinkan untuk mengalami downtime, yaitu kondisi

Page 25: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 25

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

dimana resource tidak dapat menangani entitas, misal istirahat untuk makan siang

atau kerusakan pada forklift.

Untuk menampilkan dialog box resources pilih menu buildresources

Gambar 2.17 Dialog box Resources

Prompt :

Icon Gambar yang merepresentasikan resource

Name Nama untuk mengidentifikasikan resource

Unit Jumlah unit resource

DTs Untuk mengedit keadaan downtimeresource

Stats Untuk menyeting level statistik yang akan digunakan untuk

mengumpulkandata statistik resource

None tidak ada pengumpulan data statistik

Summary rata-rata utilitas dan activity time dicatat secara kolektif

untuk semua unit dari resource

By Unit Statistik dicatat secara per unit

Specs Untuk mendefinisikan pathnetworkresource

Search

Logic untuk menentukan node logic resource

Pts untuk mendefinisikan posisi screen resource ketika datang ke

node

Notes untuk memberikan catatan.

2.10 PATHNETWORK

Page 26: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 26

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Pathnetwork merupakan jalur lintasan resource dan entitas antar location. Path

digunakan apabila didalam resource di dalam model bersifat dinamis. Suatu model

dapat terdiri dari beberapa pathnetwork. Entitas dan resource memungkinkan untuk

bersama-sama berpindah ke lokasi tujuan secara bersama-sama. Pergerakan di

sepanjang pathnetwork didefinisikan dalam satuan waktu atau dalam kecepatan dan

jarak (speed and distance).

Pathnetwork terdiri dari node-node yang terhubung oleh path segment. Satu

node dapat mempunyai path segmen lebih dari satu dan membentuk suatu

percabangan. Ketika sebuah node mempunyai percabangan path segmen, resource

akan memilih rute terpendek untuk menuju lokasi tujuannya.Path dapat bersifat

unidirectional atau bidirectional. Untuk menghubungkan antara resource dengan

location maka harus didefinisikan interface dari node ke location.

Untuk membuat pathnetwork pilih menu build pathnetwork.Pathnetwork

dapat ditampilkan atau dihilangkan ketika simulasi berjalan dengan mengubah

setingan pada menu option.

Gambar 2.18 Dialog box pathnetwork.

Prompts :

Graphic Untuk tampilan pathnetwork, select field ini untuk memilih

warna path segmen

Name Nama untuk mengidentifikasi pathnetwork.

Type Untuk menyeting jenis pathnetwork yaitu passing, non passing

dan crane.

Passing Memungkinkan resource untuk

mendahuluiresource yang lain.

Page 27: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 27

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Non Passing Resource tidak dapat mendahului resource yang

lain.

Crane Apabila jenis pathnetwork adalah crane.

T/S Untuk mendefinisikan tipe pergerakan resource yaitu

berdasarkan time (waktu) atau speed and distance (kecepatan

dan jarak).

Paths Untuk menentukan layout dari pathnetwork.

Interface Untuk membuat interface dari node ke location.

Mapping Untuk penugasan terhadap resource untuk segmen yang harus

di lewati apabila node mempunyai percabangan.

Node Node secara otomatis dibuat ketika membuat path segmen.

2.11 DOWNTIMES

Downtimes disebabkan karena suatu lokasi atau sumber daya (resource) tidak

beroperasi sehingga menjadi tidak berfungsi walau sebenarnya bisa digunakan.

Downtimes dapat dijadwalkan seperti saat shift, istirahat atau jadwal set-up mesin ;

downtimes juga bisa tidak terjadwalmisalnya ketika ada kerusakan mesin.

Downtimes terjadi pada 2 elemen, yaitu downtimes lokasi dan

downtimesresource.

a. Downtimes lokasi (Location downtimes)

Location Clock Downtime

Digunakan untuk menjadwalkan downtimes pada lokasi berdasarkan

waktu yang berlalu selama simulasi berjalan.

Prompt :

Frequency Waktu selama downtimes terjadi.

First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.

Page 28: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 28

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Priority Prioritas terjadinya downtimes.

Scheduled Menentukan apakah downtimesakan ditetapkan sebagai

penjadwalan atau downtimes (YES / NO).

Logic Beberapa pernyataan downtimes yang akan diproses

saat downtimes terjadi.

Disable Menentukan apakah downtimes tidak berjalan pada

sementara waktu tanpa perlu menghapusnya (YES /

NO).

Gambar 2.19 Dialog box Clock Downtimes

Location Entry Downtime

Entry downtimes digunakan pada model downtimes dimana suatu lokasi

membutuhkan penanganan (service) pada saat lokasi tersebut telah

memproses sejumlah entitas.

Prompt :

Frequency :Nilai atau expression untuk jumlah masukan

selama downtimes terjadi.

First Occurrence :Nilai atau expression yang telah diproses

sebelum downtime yang pertama.

Logic :Memasukkan logika atau aturan downtime.

Disable :Menentukan apakah downtime tidak akan

terjadi saat simulasi berjalan (YES/NO ).

Page 29: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 29

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.20 Dialog box Location Entry Downtimes

Location UsageDowntime

Usage downtimes digunakan pada model downtimes yang terjadi setelah

suatu lokasi telah dioperasikan selama waktu tertentu, misalnya jika suatu

mesin membutuhkan penanganan setelah digunakan beberapa jam.

Prompt :

Frequency Waktu pemakaian selama downtimes terjadi.

First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.

Priority Prioritas terjadinya downtime.

Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat

downtime terjadi.

Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada

sementara waktu tanpa perlu menghapusnya (YES /

NO).

Gambar 2.21 Dialog box Location UsageDowntimes

Location SetupDowntime

Page 30: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 30

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Mendefinisikan downtimes pada lokasi berdasarkan masukan suatu tipe

entitas baru. Downtime terjadi setelah entitas masuk ke lokasi.

Prompt :

Entity Memasukkan entitas yang akan disetup. Masukkan

ALL jika semua tipe entitas punya waktu setup yang

sama.

Prior entity Masukkan tipe entitas yang terdahulu dari tipe entitas

sekarang yang akan disetup.

Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat

downtime terjadi.

Disable Menentukan apakah downtime tidak akan terjadi saat

simulasi berjalan (YES/NO ).

Gambar 2.22 Dialog box Location SetupDowntimes

b. Downtimes sumber daya (Resources downtimes)

Resource ClockDowntime

Digunakan untuk mendefinisikan downtimes pada resources berdasarkan

waktu yang berlalu selama simulasi berjalan.

Prompt :

Frequency Waktu selama downtimes terjadi.

First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.

Page 31: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 31

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Priority Prioritas (0-999) untuk terjadinya downtimes.

Scheduled... Pilih YES jika downtime dihitung sebagai downtime

terjadwal. Pilih NO jika downtime dihitung sebagai

downtime tidak terjadwal.

List Menentukan unit resource yang spesifik yang

dipengaruhi downtime.

Node Titik untuk menempatkan resource ketika terjadi

downtime.

Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat

downtime terjadi.

Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada

sementara waktu tanpa perlu menghapusnya (YES /

NO).

Gambar 2.23 Dialog box Resource ClockDowntimes

Resource Usage Downtime

Digunakan untuk mendefinisikan downtimes pada resources berdasarkan

waktu penggunaan resource. Waktu penggunaan meliputi waktu saat

resource memindahkan entitas, digunakan oleh entitas pada suatu lokasi,

atau downtime untuk pemeliharaan dan perbaikan resource.

Prompt :

Page 32: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 32

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Frequency Waktu selama downtimes terjadi.

First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.

Priority Prioritas (0-999) untuk terjadinya downtimes.

Scheduled... Pilih YES jika downtime dihitung sebagai downtime

terjadwal. Pilih NO jika downtime dihitung sebagai

downtime tidak terjadwal.

List Menentukan unit resource yang spesifik yang

dipengaruhi downtime.

Node Titik untuk menempatkan resource ketika terjadi

downtime.

Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat

downtime terjadi.

Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada

sementara waktu tanpa perlu menghapusnya (YES /

NO).

Gambar 2.24 Dialog Box Resource Usage Downtimes

Contoh Kasus

PT. Jernih Sehat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air

mineral galon. Belakangan ini perusahaan yang menjadi pesaing utama menutup

pabriknya, sehingga omzet penjualan air mineral meningkat. Untuk menyikapi

penigkatan volume produksi dengan tetap memperhatikan kualitas produk,

perusahaan akan melakukan simulasi yaitu dengan menggunakan Promodel 7.0.

Adapun proses produksi yang ingin dianalisa dengan cara disimulasikan adalah mulai

Page 33: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 33

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

dari kedatangan bahan baku berupa galon datang ke gudang galon dengan jumlah satu

kali kedatangan setiap 2 jam sebanyak 350 galon.

Galon setelah masuk ke gudang akan dibawa ke tempat pencucian untuk

diproses dengan waktu sebagai berikut:

Tabel Data waktu proses pencucian gallon

2.12 2.54 2.12 2.13 2.34

3.13 2.15 3.13 2.43 2.13

3.31 2.24 2.34 2.15 2.43

4.01 3.21 2.15 2.14 2.12

2.45 2.13 2.14 2.12 3.13

2.12 2.43 2.45 3.13 2.34

Setelah melakukan proses pencucian galon dibawa menggunakan conveyor

dengan panjang 5 meter dan kecepatan 20 mpm ke proses pengisian untuk diisi air,

air itu sendiri datang dari gudang air dengan jumlah satu kali kedatangan setiap 3 jam

sebanyak 6000 liter. proses pengisian air berlangsung selama 1 menit. Setelah proses

pengisian galon selesai kemudian galon tersebut dibawa dengan menggunakan

conveyor yang memiliki panjang dan kecepatan sama dengan conveyor 1 ke proses

pemasangan tutup galon untuk di tutup rapat agar terhindar dari kuman, kotoran, dsb,

selama 1.2 menit. Kemudian proses selanjutnya adalah galon dibawa menggunakan

conveyor ke proses pemasangan label produk Jernih Sehat selama 3 menit, Apabila

pemasangan label sedang dipergunakan, maka galon air akan ditampung di buffer

yangkapasitasnya tidak terbatas. Jika pemasangan label sudah tidak dipakai maka air

galon dari buffer akan langsung ke pemasangan label. setelah proses pemasangan

label selesai, galon tersebut dibawa ke proses pemeriksaan (QC) untuk diperiksa oleh

inspector selama 0.5 menit untuk menentukan kualitas produk yang sesuai dengan

Page 34: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 34

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kemudian setelah selesai diperiksa

galon yang lulus pemeriksaan akan di bawa ke gudang produk baik dan siap di

distribusikan tetapi lain halnya dengan produk yang tidak lulus pemeriksaan akan

dibawa ke gudang produk cacat. Untuk memindahkan barang dari lokasi satu ke

lokasi lain dibutukan operator, perusahaan memberikan seorang operator dengan

kecepatan 150 mpm ketika tidak dibebani oleh entitas, dan bergerak 100 mpm ketika

dibebani entitas. Adapun alur lintasan operator adalah sebagai berikut:

Perusahaan memberikan kebijakan bahwa operator diberi waktu istirahat

selama satu jam untuk makan siang dan sholat di pada jam 12.00 (jam kerja dimulai

jam 8). Untuk perawatan, maka mesin pengisian air dilakukan maintenance setiap 5

jam, dengan lama maintenance 6 menit.

Lokasi Kapasitas

Pencucian Galon 20

Pengisian 4

Pemasangan Tutup 4

Pemasangan Label 2

Inspeksi 2

Lokasi Lain INF

Page 35: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 35

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

STAT::FIT

1. Buka ProModel

2. Buka menu tools dan pilih stat::Fit

3. Masukkan data waktu proses pencucian galon, untuk mencari distribusinya.

Page 36: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 36

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

4. Klik perintah Auto::Fit , atau dengan memilih menu : Fit - Auto::Fit.

5. Pilih distribusi dengan rangking paling tinggi sehingga akan keluar angka yang

nantinya akan digunakan pada ProModel .

6. Sebelum hasil distribusi digunakan, maka terlebih dahulu diexport, caranya klik

atau klik File-Export-Export Fit, sehingga akan tampil dialog box seperti di

bawah ini :

Page 37: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 37

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

7. Buka kembali ProModel yang tadinya ter-minimize.

PROMODEL

1. Membuat file baru.

a. Buka menu File pilih New

b. Ketik namatitle

c. Pilih menit untuk satuan waktu dan pilih meter untuk satuan jarak. Pilihan graphic dan

logic tidak diubah.

d. Klik OK

2. Membuat Locations.

a. Buka menu Build pilih Locations dan akan terbuka jendela lokasi.

Page 38: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 38

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

b. Dari table graphic pilih symbol yang melambangkan lokasi kemudian klik pada

layoutisi Locations Table (Name, Cap., etc)

c. Pemberian nama lokasi pada lay out :uncheck “New” pada Graphics klik icon

d. Pembuatan conveyor

Klik icon pada Graphics klik pada lay out (akan muncul panah) double

klik untuk mengakhiri. Kemudian mendefinisikan panjang dan kecepatan pada conveyor

(double klik), sehingga muncul Dialog Box “Conveyor/ Queue” klik Conveyor

Optionsdiisi “length” dan “speed” conveyor sesuai studi kasusOK.

Page 39: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 39

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

3. Menentukan entitas

a. Dari menu Build pilih entitases dan akan terbuka jendela entitas

b. Dari tabel Entity Graphic pilih salah satu symbol

c. Pada tabel entities tidak ada perubahan pada kolom Name, Speed, Stats, dan Notes.

Page 40: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 40

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

4. Mendefinisikan Arrivals

a. Dari menu Build pilih Arrivals

b. Pada tabel Arrivals isilah kolom yang ada seperti pada tabel dibawah.

5. Mendefinisikan Processing dan Routing

a. Dari menu Build pilih Processings

b. Akan muncul window sebagai berikut :

Page 41: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 41

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

c. Isi setiap kolom dan baris dengan elemen -elemen yang sesuai dengan kasus, seperti

pada gambar dibawah ini :

6. Pembuatan PathNetwork (Build – PathNetwork)

a. Membuat Nodes

Klik lokasi awal (N1)double klik di lokasi tujuan (N2) klik lagi lokasi N2

double klik lokasi N3 …dstkembali ke lokasi awal (N1) *semua titik lokasi

harus menyambung satu sama lain

b. Mengganti nama

Page 42: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 42

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Mengganti nama node di bagian Nodes ubah N1 jadi N_pemasakan (sesuai dengan

lokasi titik N1)

c. Mendefinisikan lokasi

Mendefinisikan lokasi pada titik (node) di bagian Interface

Page 43: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 43

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

d. Mengatur jarak antar Nodes

Jaraknya diatur pada bagian Paths Distance

7. Pembuatan Resources (Build – Resources)

a. Dari menu build pilih resources

Page 44: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 44

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

b. Untuk mendefinisikan resource terhadap pathnetwork (jalur bergeraknya) klik

Specs Sehingga muncul Box Specifications.

c. Untuk mendefinisikan waktu istirahat (downtime) klik Dts (pilih Clock)

8. Pendefinisian Resources dalam Processing

a. Dalam studi kasus ini, untuk Move Logic pada Routing proses di gudang galon dan

pencucian, yang tadinya “MOVE FOR (time)” diganti dengan “MOVE WITH

operator_1 THEN FREE”.

9. Pendefinisian DowntimeLokasi (pengisian air)

a. Pilih Build Locations Dts (pilih Clock)

Page 45: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 45

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

10. Mendefinisikan waktu Running Simulasi

a. Dari menu Simulation pilih Option

Page 46: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 46

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

b. Set run hours pada 12 kemudian Run simulasi.

11. Tampilan Simulasi

Apabila data-data diatas sudah dimasukkan, maka akan tampak visualisasi sistem seperti

di bawah ini.

INTERPRETASI OUTPUT

Untuk melihat hasil output dari model yang telah anda dikerjakan adalah, lihat

pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di

bawah ini :

Page 47: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 47

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar Display Output Promodel

Gambar tersebut memberikan gambaran sesungguhnya sebagai hasil simulasi

sistem. Dari display di atas maka interpretasinya adalah:

1. General

Informasi umum dari yang anda kerjakan. Seperti waktu di jalankan, lokasi file

dan judul model yang dibuat.

Gambar General Report

2. Locations

Name : Nama-nama lokasi.

Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-

shift dan jadwal downtimes.

Capacity : Kapasitas dari lokasi yang anda tentukan di awal.

Page 48: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 48

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Total Entries : Jumlah entitas yang masuk lokasi, tidak termasuk entitas yang

tiba untuk di gabung atau di isi.

Avg. time per entry : Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh entitas di lokasi.

Avg. Contents : Jumlah rata-rata entitas di lokasi.

Maximum Contents : Jumlah maksimum entitas di lokasi.

Current Contents : Jumlah sisa entitas di lokasi saat simulasi berakhir.

% Utility : Persentase waktu, saat lokasi memproses entitas.

Gambar Locations Report

3. Location State Multi

Name : Nama lokasi.

Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk

off-shift dan jadwal downtimes.

% Empty : Persentase waktu, saat entitas kosong di lokasi.

% Partially Occupied : Persentase waktu, saat di lokasi ada entitas tapi tidak

penuh.

% Full : Persentase waktu, saat entitas di lokasi penuh.

% Down : Persentase waktu, saat entitas di lokasi down, off-shift,

atau istirahat.

Page 49: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 49

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 2.39. Location State Multi Report

4. Entity Activity

Name : Nama entitas.

Total Exits : Jumlah entitas yang keluar dari sistem.

Current Qty in System : Jumlah entitas yang tersisa di sitem saat

simulasi berakhir.

Avg time In System : Rata-rata total waktu yang dihabiskan entitas

saat di sistem.

Avg time In Transit : Rata-rata waktu yang dihabiskan entitas saat

perjalanan ke lokasi lain.

Avg time in move logic : Rata-rata waktu entitas di dalam move logic.

Avg time Wait For Res : Rata-rata waktu entitas menunggu resource.

Avg time In Operation : Rata-rata waktu entitas dioperasikan.

Avg time Blocked : Rata-rata waktu entitas menunggu tujuannya

bebas.

Page 50: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 50

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar Entity activity Report

5. Entity States

Name : Nama entitas.

% in move logic : Persentase waktu entitas di dalam move logic.

% Wait For Res : Persentase waktu entitas menunggu resource.

% Operation : Persentase waktu entitas dioperasikan.

% Blocked : Persentase waktu entitas menunggu tujuannya bebas.

Gambar Entity State Report

6. Resources

Name : Nama operator

Units : Jumlah operator

Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak

termasuk off-shift dan jadwal downtimes.

Number of Times Used : Jumlah waktu yang digunakan operator

Avg time per Usage : Rata-rata waktu pemakaian operator.

Avg time Travel to Use : Rata-rata waktu perjalanan yang dipakai

operator dalam melakukan tugasnya.

Average time Travel to Park : Rata-rata waktu yang dipakai untuk menuju

Home saat Idle.

Page 51: Modul Promodel 1 (Reguler)

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 51

Nama Mata Praktikum` : Simulasi Komputer Mulai Berlaku :

Halaman | 51

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

% Blocked in Travel : Persentase waktu, saat operator tidak bisa

bergerak.

% Utility : Persentase waktu, saat operator di gunakan.

Gambar Report Resource

7. Resources States

Name : Nama resources.

Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak

termasuk off-shift dan jadwal downtimes.

% In Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan.

% Travel to Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan

dalam perjalanan.

% Travel to Park : Persentase waktu, saat operator di posisi

Home.

% Idle : Persentase waktu, saat operator bebas tapi

tidak dipergunakan.

% Down : Persentase waktu, saat operator tidak

dipergunakan.

Gambar Report Resource states