makalah filsafat ilmu kel.terakhir

Upload: diah-syafaaty

Post on 15-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Filsafat Ilmu

TRANSCRIPT

MAKALAH FILSAFAT ILMUPERBANDINGAN HAKIKAT DAN CARA KERJA ILMU ALAM, ILMU SOSIAL-HUMANIORA DAN ILMU AGAMADisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat IlmuDosen Pengampu: Mukalam, M.Si

Disusun oleh :1. Rifqi Mizan A(09630000)2. M. Fuad Nasrulloh(11630001)3. Luluk Magfiroh(11630002)4. Ayu Diah Syafaati(11630003)5. Yuliana(11630004)

PROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA2014KATA PENGANTARAlhamdulillah, puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul PERBANDINGAN HAKIKAT DAN CARA KERJA ILMU ALAM, ILMU SOSIAL-HUMANIORA, DAN ILMU AGAMA ini dengan tepat waktu. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita tentang pemahaman terhadap hakikat dan cara kerja dari ilmu alam, ilmu sosial-humaniora, dan ilmu agama, serta perbedaan diantara ketiganya.Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mukalam yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji materi ini. Semoga kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah Subhanahu Wataala, sebaliknya, jika terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, semua itu karena kekurangan dan keterbatasan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Yogyakarta, 12 Mei 2014Penulis

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDewasa ini semakin disadari bahwa memahami dan memecahkan masalah sudah tak bisa lagi hanya didekati dari suatu sudut pandang saja, misalnya hanya dilihat dari faktor sosiologis, atau religius bahkan yang lainnya, melainkan harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Ini berarti suatu disiplin ilmu tidak bisa lagi bekerja sendirian dalam memecahkan masalah, sebaliknya ia membutuhkan bantuan dari disiplin-disiplin ilmu lainnya (Ghazali, 2005).Ilmu memiliki kedudukan mendasar dalam kehidupan manusia. Hampir setiap aktivitas manusia dikendalikan oleh ilmu. Perkembangan ilmu sendiri sangatlah pesat mengiringi tingkat tuntunan kebutuhan manusia dari yang bersifat material, teknis, kemanusiaan, kemasyarakatan, sampai yang bersifat spiritual dan religius. Berdasarkan keragaman dan dinamika kebutuhan manusia ini, berkembanglah disiplin-disiplin ilmu, yakni ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial-humaniora, dan ilmu-ilmu agama. Ketiga disiplin ilmu tersebut, terutama terkait dengan sifat kajiannya, memiliki kekhasan epistemologi masing-masing. Kekhasan tersebut tergambar dalam cara-cara kerja ilmu tersebut. Masing-masing disiplin ilmu ini mempunyai cara kerja yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Dalam makalah yang akan kami bahas ini, akan dijelaskan mengenai perbandingan hakikat dan cara kerja ilmu alam dan ilmu sosial-humaniora.B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini antara lain:1. Apakah hakikat ilmu alam dan bagaimana cara kerja ilmu alam?2. Apakah hakikat ilmu sosial-humaniora dan bagaimana cara kerja ilmu sosial-humaniora?3. Apakah hakikat ilmu agama dan bagaimana cara kerja ilmu agama?

C. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dalam makalah ini antara lain:1. Mengetahui hakikat ilmu alam dan cara kerja ilmu alam2. Mengetahui hakikat ilmu sosial-humaniora dan cara kerja ilmu sosial-humaniora3. Mengetahui hakikat ilmu agama dan cara kerja ilmu agama

BAB IIPEMBAHASANA. Hakikat Ilmu Alam dan Cara KerjanyaIlmu alam(bahasa Inggris:natural science; atauilmu pengetahuan alam) merupakan rumpunilmudimanaobyeknyaadalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti danumum, berlaku kapan pun dimana pun. Menurut Sund dan Trowbribge, sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses, sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.Dilihat dari sifat objeknya, cara kerja ilmu alam bisa dirangkum dalam prinsip-prinsip seperti berikut:a. Gejala Alam Bersifat Fisik-statisGejala alam memiliki sifat statis atau tetap dari waktu ke waktu, sehingga jumlah variabel sebagai objek yang diamati juga relatif lebih sederhana dan sedikit.b. Objek Penelitian Bisa BerulangKarena sifat gejala-gejala alam fisikal-statis, penelitian dalam ilmu-ilmu alam tetap. Dengan sifat ini, objek penelitian dalam ilmu-ilmu alam bisa bisa diamati secara berulang-ulang oleh penelitian.c. Pengamatan Relatif Lebih Mudah dan SimpelPengamatan dalam ilmu-ilmu alam lebih mudah karena bisa dilakukan secara langsung dan bisa diulang kapanpun. Meskipun pengamatan dalam ilmu-ilmu alam dapat dilakukan berulang-ulang, namun dimungkingkan juga akan memiliki hasil yang berbeda tergantung dari cara pengamatan yang dipakai, meskipun secara umum cenderung seragam atau positif.d. Subjek Pengamat (Peneliti) Lebih sebagai PenontonPrinsip pengamatan dalam ilmu-ilmu alam adalah positif objektif, artinya kebenarannya disimpulkan berdasarkan objek yang diamati. Ilmuwan alam adalah penonton alam, dia hanya mengamati alam dan kemudian memperlihatkan kepada orang lain hasil pengamatannya, di mana sedikitpun ia tidak melibatkan subjektivitasnya, tetapi sekedar menunjukan hasil tontonannya.e. Memiliki Daya Prediktif yang Relatif Lebih Mudah DikontrolMerumuskan gejla-gejala alam dalam teori-teori agar dapat digunakan untuk memprediksikan kejadian-kejadian yang dimungkingkan akan timbul dari gejala-gejala tersebut.

B. Hakikat Ilmu Sosial dan Cara KerjanyaMenurut bahasa latin, humaniora(artes liberales)yaitu studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, humaniora (trivium), yaitu logika, retorika dan gramatika. Pada hakikatnya humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika, pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, agama dan fenomenologi. Objek kajian ilmu sosial humaniora tidak sekedar sebatas fisik dan material tetapi lebih dibalik fisik dan material dan bersifat abstak dan psikologis.Dilihat dari sifat objeknya, cara kerja ilmu sosial humaniora bisa dirangkum dalam prinsip-prinsip berikut:a. Gejala Sosial Humaniora Bersifat Non Fisik, Hidup, dan DinamisGejala-gejala yang diamati dalam ilmu sosial humaniora bersifat hidup dan bergerak secara dinamis. Objek studi ilmu sosial humaniora adalah manusia yang lebih spesifik lagi pada aspek sebelah dalam.b. Objek Penelitian Tidak Bisa BerulangGejala-gejala sosial humaniora memiliki keunikan-keunikan dan kemungkinan bergerak dan berubahnya sangat besar, karena mereka tidak stagnan dan tidak statis. Kejadian sosialtidak dapat berulng secara sempurna, namun dapat berulang secara mirip (hampir sama).c. Pengamatan Relatif Lebih Sulit dan KompleksKarena yang diamati oleh ilmu sosial humaniora adalah apa yang dibalik penampakan fisik dari manusia dan bentuk-bentuk hubungan sosial mereka. Ehingga, variabel dalam penelaah sosial humaniora relatif lebih banyak dan kompleks serta kadang-kadang membingungkan.d. Subjek Pengamat juga sebagai Bagian Integral dari Objek yang DiamatiKarena subjek yang mengamati adalah manusia yang memiliki kecendrungan nilai tertentu tentang hidup maka ia menjadi bagian integral dari objek yang diamati yang juga manusia itu.e. Memiliki Daya Prediktif yang Relatif Lebih Sulit dan Tak TerkontrolSuatu teori sebagai hasil pengamatan sosial humaniora tidak serta merta bisa dengan mudah untuk memprediksikan kejadian sosial humaniora berikutnya pasti akan terjadi. Hal ini dikarenakan dalam ilmu sosial humaniora, pola-pola perilaku sosial humaniora yang sama belum tentu akan mengakibatkan kejadian yang sama.

C. Hakikat Ilmu Agama dan Cara KerjanyaPengetahuan agama yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya, yang brsifat mutlak dan mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan (hubungan vertika)l dan cara berhubungan dengan sesama manusia (hubungan horizontal). Ilmu agama juga memiliki yang khas dibandingkan ilmu alam dan ilmu sosial humaniora, meski dalam tingkatan tertentu menunjukkan suatu kesamaan. Cara keraja ilmu agama di bawah ini:a. Gejala Keagamaan sebagai Ekspresi Keimanan dan Pemahaman atas Teks SuciGejala keagamaan merupakan sesuatu yang bergerak, tidak statis, dan selalu menunjukkan ekspresi dari keimanan dan pemahaman dari keagamaan. Manusia sebagai makhluk beragama lebih fokus padainner worldnya (paham ketuhanannya dan implikasinya pada perilaku sosial kemanusiaannya)b. Objek Penelitian Unik dan Tak Bisa DiulangObjek penelitian unik karena menyangkut keyakinan keagamaan. Keyakinan keagamaan dalam ilmu agama dijadikan sumber pengamatan mengapa muncul perilaku sosial orang tertentu beragama,sehingga menyangkut perilaku seseorang .

c. Pengamatan Sulit dan Kompleks dengan Interpretasi Teks-teks Suci KeagamaanPengamatan dalam ilmu agama sulit dan kompleks, karena melihat dan memaknai apa yang ada dibalik kegiatan dan perilaku fisik dan empiris manusia beragama sebagai wujud pemahaman mereka terhadap teks-teks suci yang diyakini.d. Subjek Pengamat juga sebagai Bagian Integral dari Objek yang DiamatiPengamat dalam ilmu agama tidak bisa dilepaskan dan merupakan bagian integral dari objek yang diamati. Bahkan ketika mengkaji teks-teks keagamaan hasil interpretasi atas teks-teks suci, seorang pengamat pasti juga terlibat secara emosonal dan rasinal dalam memahami dan menyimpulkan makna mereka.e. Memiliki Daya Prediktif yang Relatif Lebih Sulit dan Tak TerkontrolSebuah teori sebagai hasil pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas keagamaan tidak serta merta bisa dengan mudah meramalkan aktivitas-aktivitas keagamaan lainnya yang akan terjadi. Hal ini dikarenakan dalam ilmu agama, pola-pola perilaku keagamaan yang sama belum tentu akan mengakibatkan kejadian-kejadian berikutnya yang sama. Dalam ilmu agama harus dipertimbangkan keragaman dan pemahaman orang-orang beragama terhadap ajaran agama mereka, dan hal ini menambah daya prediktif ilmu-ilmu agama semakin sulit untuk dipastikan.

BAB IIIKESIMPULAN

Ilmu merupakan sebuah pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan merupakan ilmu. Ilmu merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat diuji dengan sistematik. Filsafat memandang ilmu terbentuk karena manusia berusaha untuk berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang sudah dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Setiapdisiplin ilmu memiliki prinsipnya masing-masing dalam hakikat dan cara kerjanya.Hakikat ilmu alam adalah hubungan dengan gejala fisik yang bersifat umum. Penelaahannya meliputi beberapa variable dalam jumlah yang relatif kecil dan dapat diukur secara tepat. Objek yang dikaji adalah benda mati yang mana pengamatannya bisa dilakukan berulang-ulang dan kebenarannya bisa dilihat pada sebuah penelitian yang dilakukan. Berbeda dengan ilmu sosial humaniora, ilmu ini pada hakikatnya membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Cara kerja ilmu sosial adalah menggunakan manusia sebagai objek yang mana bisa berubah-ubah dalam setiap waktunya, sehingga kebenarannya tidak hanya bisa dilihat dari sebuah pengamatan, sehingga hasil pengamatannya pun menghasilkan beberapa hasil yang bervariasi. Berbeda pula dengan ilmu agama, hakikat ilmu ini adalah menuntun manusia untuk menetukan arah yang dituju dengan cara melihat dan memaknai apa yang ada dibalik kegiatan dan perilaku fisik dan empiris manusia beragama. Karena kegiatan tersebut adalah bentuk ekspresif dari keimanan mereka pada Tuhan. Oleh karena itu, hasil pengamatannya sulit untuk dipastikan.

DAFTAR PUSTAKAGhazali, B., Usman., Ruswantoro, A. 2005. Filsafat Ilmu. Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta.Gie, The Liang. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu. Liberty Yogyakarta: Yogyakarta.Suriasumantri, Jujun S. 2012. Ilmu Dalam Perspektif. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.