makalah etika bertamu dan menerima tamu di kantor.docx
TRANSCRIPT
MAKALAH ETIKA BERTAMU DAN MENERIMA TAMU DI KANTOR
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Etiket berasal dari bahasa perancis (etiquette) yaitu tata cara pergaulan yang baik
antar sesama manusia. Istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara – cara berbicara yang
sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun dikantor, dan
sopan santun lainnya. Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata karma yang baik
dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku.
Adapun Berbagai macam nilai yang mendukung etiket diantaranya :Nilai-nilai
kepentingan umum. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan. Nilai-nilai kesejahteraan.
Nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai. Nilia diskersi (discretion = pertimbangan) penuh
pikir, mampu membedakan suatu rahasia yang boleh dikatakan atau tidak rahasia. Kita
berada dalam medan kehidupan yang ditandai dengan derasnya arus moderenisasi dan
pesatnya teknologi serta informasi. Kondisi ini tentu saja membawa berbagai perubahan
sosial, budaya dan tak terkecuali perubahan moral. Sekarang ini kita juga berada dalam
pluralisme etis dan keragaman agama. Dalam situasi dunia seperti saat ini, seharusnya
semakin memberi peran bagi etiket. Dengan demikian, kita tetap bisa bersikap dan bertindak
dengan tepat sesuai dengan budaya setempat. Kita tidak tercabut dari nilai – nilai dan akar
budaya setempat. Ada 3 kesadaran yang diperlukan dari kita, yakni sadar akan jati diri sendiri
( tahu diri) sadar pada tempat dimana kita berpijak ( tahu tempat), dan sadar akan system nilai
atau norma – norma yang berlaku ( tahu adat).
Bertamu adalah aktivitas yang sering dan lumrah kita lakukan, begitu juga dalam
kehidupan berorganisasi. Ada berbagai kepentingan/keperluan aat kita bertamu disuatu
kantor, antara lain sekedar berkunjung untuk melihat-melhat dan meminta informasi
berkaitan dengan produk, baik barang maupun jasa, dan sebagainya.
Pada saat kita bertamu dikantor, banyak hal yang perlu kita perhatikan. Kita harus
selalu menjaga sikap dan prilaku, mulai saat memasuki parkir sampai meninggalkan parkir.
Hal itu penting kita perhatikan karena tujuan baik yang kita bawa, jika tanpa disertai sikap,
tuturkata, cara komunikasi, dan perilaku yang baik dan sopan, tidak tertutup kemungkinan
akan gagal karena orang yang kita temui tidak tertarik, tidak mau menarh perhatian, atau
tidak mau mendengarkan kita. Bila kita pernah berkunjung di kantor, berarti kita bertindak
sebagai tamu. Artinya kita harus menghargai semua yang ada dalam kantor tersebut. Agar
orang yang kita temui merasa nyaman dengan kehadiran kita dan menimbulkan kesan yang
baik di depan orang yang kita temui.
1.2 Rumusan Makalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis mencoba merumuskan beberapa
rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan tamu kantor ?
2. Siapa saja tamu menurut kepentingannya?
3. Peran dan tanggung jawab sekretaris dalam menerima tamu di kantor ?
4. Bagaimana Etika Bertamu yang baik dan benar di kantor ?
5. Bagaimana Etika Menerima Tamu yang baik dan benar di kantor ?
6. Bagaimana Etika Menolak Tamu di kantor ?
7. Apa fungsi dan manfaat Form kedatangan tamu ?
1.3 Tujuan Makalah
Dari uraian rumusan masalah di atas tujuan pembuatan makalah ini dapat dirangkum
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tamu kantor.
2. Untuk mengetahui siapa saja tamu menurut kepentingannya.
3. Untuk mengetahui sejauh mana peran dan tanggung jawab sekretaris dalam menerima tamu
di kantor.
4. Untuk mengetahui bagaimana Etika bertamu yang baik dan benar di kantor.
5. Untuk mengetahui bagaimana Etika Menerima Tamu yang baik dan benar di kantor.
6. Untuk mengetahui bagaimana Etika Menolak Tamu di kantor.
7. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Formulir kedatangan tamu.
1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari makalah Etika Bertamu dan Menerima Tamu, yaitu:
1. Menambah pemahaman tentang Etika Bertamu dan Menerima Tamu di kantor.
2. Sebagai sumber ilmu dalam proses belajar.
3. Menambah wawasan mengenai Etika Bertamu dan Menerima Tamu di kantor.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Tamu Kantor
Tamu kantor adalah seseorang atau kelompok orang yang ingin mengunjungi
perusahaan atau instansi tempat kita bekerja dengan kepentingan dinas maupun pribadi.Tamu
kantor adalah seseorang atau kelompok yang datang ke suatu perusahaan untuk kepentingan
tertentu. Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara pimpinan dengan
tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan, mulai dari membuat janji, konfirmasi,
sampai menerima kedatangan tamu di kantor. Dalam menerima tamu, ada aturan dan etiket
yang harus diketahui, untuk menciptakan suasana aman dan nyaman kepada tamu dan
menimbulkan kesan baik ketika melakukan kerja sama.
2.2 Tamu Menurut Kepentingannya
2.2.1 Tamu yang datang untuk minta dana/sumbangan
Tamu yang datang untuk minta dana atau sumbangan biasanya ingin bertemu
langsung dengan pimpinan.berbagai macam alasan dikemukakan bahwa sumbangan yang
diminta itu untuk kegiatan sosial, untuk HUT, untuk bantuan kamanusiaan dan lain
sebagainya. Tamu tipe ini biasanya tidak mau perduli apakah pimpinan punya waktu untuk
menemuinya atau tidak, pokoknya harus bertemu.
Cara terbaik untuk menghadapi tamu bertipe demikian, sekretaris melayani dengan
sabar dan ramah, sambil menyodorkan formulir isian yang harus diisi oleh tamu tersebut.
Formulir itu memuat nama, alamat, dari instansi mana, atau maksud sumbangan yang
diminta, untuk kepentingan apa. Beritahukan bahwa pengisian formulir bagi para tamu adalah
merupakan peraturan. Jadi sang tamu harus mengisinya. Apabila tamu memang minta
sumbangan, maka tamu tersebut di persilahkan untuk menghubungi bagian lain yang memang
khusus menangani dana (sumbangan). Jadi harus bertemu dengan pimpinan.
2.2.2 Tamu yang datang untuk menawarkan barang atau jasa.
Pada umumnya tamu semacam ini sangat sopan dan menyenangkan. Mereka telah
mendapat pelatihan keterampilan sebagai penjual barang atau jasa. Namun demikian tak
jarang para penjual(salesman dan salesgirl) ini meminta untuk bertemu muka dengan
pimpinan. Mereka ingin bicara langsung dengan orang yang mempunyai wewenang membuat
keputusan dalam tawar menawar. Seringkali mereka sendiri menawarkan"komisi khusus"
yang hanya pantas dibicarakan empat mata dengan pimpinan. Biasanya dalam hal pembelian
di suatu perusahaan ada unit khusus yang manangani, sehingga tidak akan menemui
kesulitan. Setelah mereka mengetahui mengenai hal tersebut, mereka tidak akan mendesak
untuk bertemu dengan pimpinan. Sebagai sekretaris perlu mengatur taktik dan strategi dalam
melayani tamu beraneka ragam perilakunya.
2.2.3 Tamu yang ingin membeli barang
Tamu yang ingin membeli barang biasanya banyak bertingkah. Mereka minta
diperhatikan, diistimewakan, minta ingin dipertemukan dangan pimpinan dan sebagainya.
Umumnya pembelian barang di tangani oleh bagian penjualan atau pemasaran. Untuk hal
tersebut bawalah tamu kebagian pembelian. Jangan lupa, sebagai sekretaris perlu
menawarkan minuman kepada tamu yang demikian.
2.2.4 Tamu aparat pemerintah
2.2.4.1 Yang bersifat kunjungan rutin
Biasanya mereka tidak minta bertemu dengan pimpinan, karena sifat bekerja rutin
kepada siapa mereka menghubunginya untuk mendapatkan informasi. Akan lebih baik bila
sekretaris memberi laporan kepada pimpinan, mungkin oimpinan ingin bertemu untuk
menanyakan sesuatu hal yang penting mengenai peraturan yang belum jelas. Mungkin
sekedar bertemu dan bersalaman sebentar agar pejabat yang berkunjung merasa senang
karena di perhatikan. Hal ini akan membawa dampak positif dikemudian hari, bila sewaktu-
waktu ada kepentingan perusahaan.
2.2.4.2 Yang bersifat kunjungan khusus.
Biasanya pejabat atau aparat pemerintah yang datang ini dalam bentuk rombongan
dengan protokol. Sifat kunjungan tersebut, mungkin berupa kunjungan resmi dalam rangka
peninjauan. Bahkan kedatangan rombongan mereka atas dasar undangan perusahaan. Dalam
hal ini pimpinan perusahaan mutlak harus menyambut sendiri. Bahkan harus sudah siap di
pinti masuk dalam pakaian lengkap artinya pakaian formal yaitu jas lengkap, sebelum para
tamu turun dari kendaraan. Sebagai sekretari wajib mengatur tata upacara penyambutan tamu
agar segala sesuatu berjalan dengan lancar. Hidangan makanan kecil dan minuman bahkan
kenang-kenangan atau cendera mata perlu dipersiapkan. Kenang-kenangan di berikan bukan
hanya bagi pejabat yang datang, tetapi semua anggota rombongan perlu di beri .Selanjutnya
bila tamu-tamu tersebut harus menginap maka sekretaris harus secepatnya pesan(booking)
hotel. Untuk tamu-tamu khusus pesanlah hotel yang berbintang kelas satu supaya kalau
sampai terjadi sesuatu di luar dungaan maka perusahaan tidak dapat disalahkan.
2.2.4.3 Tamu-tamu teman pimpinan
Bagaimanapun juga sekali-kali pimpinan akan didatangi oleh temanya atau kanalan
baik. Mungkin tamu tersebut teman bisnis, relasi mungkin juga teman sekolah dulu.Dalam
hal ini sekretaris harus cukup menegenal tamu-tamu tersebut. Meskipun mereka sudah cukup
kenal baik denghan pimpinan tetapi sebagai sekretaris harus perlu bertanya dulu kepada
pimpinan apakah tamu tersebut boleh menemui sekarang. Mungkin pimpinan sedang sibuk,
sang tamu harus manunggu. Biasanya tamu yang demikian cukup baik dan sopan. Yang perlu
diperhatikan adalah perilakunya yaitu akan menghambat tugas-tugas pimpinan ataukah
sekedar kangen atau ada urusan bisnis penting.
Sekretaris merupakan penyaring para tamu yang akan bertemu dengan pimpinan.
Bersikaplah ramah kepada semua tamu yang datang. Tugas sekretaris adalah sebagai
penghubung para tamu yang datang. Tugas pelayanan penerima tamu bagi seorang sekretaris
adalah untuk membantu pimpinan dalam menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
2.3 Sekretaris Dalam Menerima Tamu Di Kantor
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara bos dengan tamu-tamu
yang akan bertemu dengan bos. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima
kedatangan tamu bos di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, anda nggak bisa asal menerima
tamu begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu.
Di bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam
menerima tamu bos di kantor:
A. Menyambut, menerima dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan
terlalu lama menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan
sambutlah sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak takut-takut
sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.
B. Basa-basi dengan tamu boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika
pembicaraan tamu mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang sebenarnya
dengan ramah namun bijak.
C. Bila tamu ingin bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu
dipersilahkan mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan pada bos.
Bisa juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos. Kemudian sampaikan
padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan anda.
D. Bila bos ada di tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian
tanyakan apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat menginformasikannya
pada bos.
E. Saat anda meninggalkan tamu, tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan
yang netral misalnya surat kabar atau majalah.
F. Setelah itu hubungi bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas
dan keperluannya. Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal, anda harus
mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya anda harus
menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga maupun kewibawaan
bos.
G. Jika bos bersedia menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu. Jangan
biarkan tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena sebagai tamu
tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia sudah sering datang ke
kantor anda.
Jangan lupa, sebagai sekretaris cara anda menghadapi tamu seringkali mencerminkan
‘image’ perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka itu,
jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari lembaga lain yang
berkepentingan dengan perusahaan.
2.4 Etika Bertamu di Kantor
Bertamu adalah seseorang yang berkunjung dan menyengaja datang ketempat yang
dituju dengan maksud dan tujuan tertentu, tergantung orang yang akan detemui dan orang
yangAmenenui.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kita akan berkunjung ke kantor :
A. Sebelum kita berkunjung ke kantor, ada baiknya kita membuat janji dengan pihak yang akan
kita datangi terlebih dahulu agar pihak yang akan kita datangi dapat mempersiapkan diri, baik
untuk mengatur jadwal maupun untuk mempersiapkan materi pembicaraan.
B. Saat kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita lebih memperhatikan cara kita berpenampilan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a) Menggunakan kemeja, bersepatu, dan menggunakan celana bukan jeans.
b) Menggunakan pakaian yang cocok dengan suasana.
c) Pakaian harus bersih, rapi, wangi, menarik, dan sopan.
Penampilan yang baik dan sopan merupakan suatu ungkapan penghormatan kita
kepada pihak yang akan kita temui.
C. Pada saat berkunjung ke kantor, ada baiknya kita memperhatikan etiket waktu. Sebaiknya
hadir tepat waktu sesuai dengan janji yang telah disepakati dan mempergunakan waktu
berkunjung dengan efektif sesuai kebutuhan. Kita juga perlu memperhatikan jam istirahat
kantor, jadi sebaiknya kita jangan berkunjung pada jam istirahat kantor.
D. Saat kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita memperhatikan parkiran kendaraan. Jangan
parkir di sembarangan tempat.
E. Saat ingin berkunjung ke kantor, ada baiknya kita melapor kepada petugas, sesuai dengan
aturan dan petunjuk yang ada di kantor tersebut.
F. Saat menjumpai siapa saja di kantor, ada baiknya kita memberi hormat dengan menyapa dan
tersenyum serta bersikap sopan. Hal ini kita lakukan agar kehadiran kita dapat diterima
dengan baik.
G. Sebaiknya kita ungkapkan dengan jelas identitas diri dan maksud kedatangan. Ucapkan
salam dengan sopan kepada orang yang menerima kita.
H. Jika kita harus antre, jangan sekali-kali mendahului tamu lain yang sudah duluan datang dan
membuat janji. Perbuatan itu mencerminkan sikap tidak sopan dan tidak sabaran dan dapat
memicu keributan.
I. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berbicara dengan orang pada saat kita berkunjung
ke kantor :
a) Jangan menggerakkan kedua tangan saat berbicara.
b) Kedua mata memperhatikan orang yang sedang berbicara.
c) Menjaga tutur kata dan emosi.
d) Tidak memotong pembicaraan.
e) Volume suara diatur.
f) Hindari ungkapan-ungkapan yang bernada sombong atau meremehkan orang yang menerima
kita.
g) Bila kita datang untuk complaint, sebaiknya tidak perlu marah-marah cukup tegas tetapi
sopan.
h) Hindari perdebatan, percekcokan/pertengkaran dengan alasan apapun.
J. Saat kita berada didalam ruangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a) Jangan sembarangan duduk saat belum dipersilahkan untuk duduk.
b) Ucapkan terima kasih, setelah dipersilahkan duduk.
c) Posisi tubuh tegak.
d) Tidak boleh terlihat loyo/tidak bersemangat.
e) Jika disediakan minuman atau makanan kecil, jangan terburu-buru diminun atau disantap.
f) Jagalah selalu kebersihan di dalam ruangan dengan tidak meninggalkan sampah dalam
bentuk apapun, dan hal ini juga penting diterapkan dimana saja kita berada.
2.5 Etika Menerima Tamu di Kantor
Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. Dalam menerima tamu ada
etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika
melakukan kerjasama. Dalam dunia kerja, tentunya kita sering menerima tamu atau bertamu
ke kantor rekan karena adanya suatu urusan seperti rapat atau lainnya.
Ketika kita bertamu tentunya kita menginginkan perlakuan yang baik dari tuan rumah,
begitu pula ketika rekan kerja bertamu ke kantor kita, tentunya menginginkan perlakuan yang
sopan dan beretika baik. Agar tamu terkesan dengan sambutan yang kita berikan, berikut
adalah etika menerima tamu dalam kantor
a. Sambut Dengan Tulus
a) Sambutlah tambu dengan ramah, sopan dan bersemangat secara tulus, buang semua kepura –
puraan, karena umumnya tamu akan mengetahui jika kita hanya berpura – pura tulus.
b) Jika kita berada di ruang tertutup, beranjaklah untuk membukakan pintu untuk tamu.
Lakukan sesegera mungkin sebagai tanda penghormatan kita terhadap tamu yang datang
berkunjung.
c) Sebenarnya tak salah jika kita menerima tamu sambil duduk, tapi akan lebih sopan jika kita
menerima tamu sambil berdiri kemudian memberikan salam dan berjabat tangan.
b. Cara Duduk
a) Jika di kantor tersedia ruangan khusus untuk menerima tamu, segera persilahkan tamu untuk
ke ruang tamu dan mempersilahkan duduk.
b) Jika kita menerima di kursi atau sofa panjang, tempatkan tamu di sebelah kanan kita, barulah
kemudian kita menanyakan identitas dan maksud tujuan tamu tersebut.
c. Janji Temu
a) Namun jika kita sudah mengetahui identitas tamu dan sudah memiliki janji temu, maka tak
perlu lagi menanyakan hal tersebut.
b) Sebaiknya kita langsung menunjukan bahwa kita sudah menunggu kehadirannya dan
langsung mempersilahkan masuk ke ruangan yang dituju.
c) Bila posisi kita adalah sekretaris atau asisten pimpinan, sebaiknya hubungin pimpinan
terlebih dahulu sebelum mempersilahkan tamu masuk untuk mengetahui apakah pimpinan
sudah siap untuk menerima tamu.
d) Jika tamu diharuskan menunggu sebentar dan kita memiliki beberapa pekerjaan yang harus
dikerjaan, ungkapan dengan baik dan sopan.
d. Perlakuan Baik
a) Perlakukan tamu dengan baik, bahkan jika tamu salah alamat sekalipun atau datang hanya
untuk mengajukan complaint terhadap perusahaan kita.
b) Jika tamu diharuskan menunggu, bila kondisinya memungkinkab, berikan tamu suguhan baik
berupa majalah, secangkir kopi atau makanan ringan.
e. Mengantar Tamu
Selalu ucapakan terima kasih kepada tamu yang datang karena sudah berkunjung ke
kantor kita. Jika memungkinkan antarkan tamu hingga ke pintu keluar.
2.6 Etika Menolak Tamu Kantor
Memang sulit menjadi orang sibuk. Tamu selalu saja datang silih berganti ke kantor.
Padahal, pekerjaan juga masih menumpuk disana sini. Yang menambah kesal, terkadang
orang -orang yang berkunjung ke kantor itu adalah orang yang tidak kita harapkan atau tidak
memiliki urusan yang penting. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tamu
yang tidak diundang dan bagaimana cara menghadapinya :
a. Titip Pesan Pada Orang Lain
Sebaiknya titip pesan pada asisten, sekretaris atau resepsionis bahwa Anda tidak pernah
mau menerima tamu yang datang tanpa perjanjian sebelumnya. Lalu pastikan juga pada
mereka bahwa setiap tamu yang datang harus didata dengan detail, misalnya siapa namanya,
keperluannya apa, dan sebagainya.
b. Selesaikan Via Telepon
Kalau memang suatu masalah bisa diselesaikan via telepon. Ya, selesaikan saja lewat alat
komunikasi yang satu ini. Dengan demikian ia tidak perlu datang lagi ke kantor anda. Jadi
waktu kerja pun tidak akan jadi terbuang.
c. Keluarkan Lewat Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh amat membantu untuk mengeluarkan pesan-pesan tertentu. Misalnya ketika
Anda kedatangan tamu tak diundang, Anda bisa menunjukan keengganan itu dengan tidak
menawarkannya duduk atau menawarkan segelas air minum. Melirik arloji atau mencoba
menekan-nekan nomor ponsel juga bisa dilakukan untuk menandakan kalau Anda sedang
dikejar waktu.
d. Berbohong Demi Kebaikan
Jika tamu tersebut benar-benar sudah 'keras kepala' untuk tetap tinggal Katakan saja
bahwa anda harus menghadiri suatu pertemuan dan harus segera mempersiapkan bahan-
bahannya. Apa boleh buat, toh Anda juga sudah tidak merasa nyaman didekatnya bukan?
e. Jangan Ajak ke Ruangan
Jika Anda terlanjur bertemu dengan 'tamu tak diundang' itu di di lobby atau ruang
resepsionist, maka mau tidak mau anda harus 'meladeninya'. Nah, cara meladeninya juga
harus dengan sikap yang tegas. Sebaiknya lakukan percakapan di ruang resepsionist atau
lobby dengan posisi berdiri, jangan biarkan ia memasuki ruang kerja Anda.
Memang dalam etika menerima tamu melalukan hal ini tidak dibolehkan. Akan tetapi
dalam hal lain cara ataupun sikap ini sangat penting untuk menangani tamu yang memang
sudah tidak bisa ditolelir lagi dalam berkunjung atau bertamu ke kantor tersebut. menolak
tamu bisa menjadi alternatif yang efektif asalkan penggunaan dan cara penyampaianya tidak
melanggar etika kesopanan dan etika komunikasi.
2.7 Formulir Kedatangan Tamu
Formulir kedatangan tamu hampir sama dengan formulir penerimaan dan panggilan
telepon, informasi tentang tamu yang datang harus di catat lengkap untuk kepentingan data
dan informasi selanjutnya. Secata garis besar, form tamu berisikan data diri dan maksud
tujuan tamu berkunjung ke perusahaan. untuk lebih lengkapnya, form kedatangan tamu juga
harus di tandatangani oleh penerima tamu dan tamu yang bersangkutan.
Contoh formulir kedatangan tamu :
Formulir Kedatangan Tamu(Guest Form)
No :...................................................................Hari Tanggal :..................................................................Pukul :..................................................................Nama :..................................................................Alamat :...................................................................Telepon :...................................................................Intansi/Perusahaan :..................................................................Telepon :...................................................................Jabatan :..................................................................Tujuan Kedatangan :...................................................................
Penerima tamu / Sekretaris Tamu( ) ( )
Diposkan oleh nu anggun di 06.17 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest