makalah enzim

12
DAFTAR ISI Tujuan Percobaan..................................................... .............................................................. ....2 Hasil......................................................... .............................................................. ....................3 Pembahasan.................................................... .............................................................. ..............5 Kesimpulan.................................................... .............................................................. ...............9 Daftar Pustaka....................................................... .............................................................. ......10 1

Upload: nana

Post on 07-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Biokimia

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Tujuan Percobaan.......................................................................................................................2Hasil...........................................................................................................................................3Pembahasan................................................................................................................................5Kesimpulan.................................................................................................................................9Daftar Pustaka...........................................................................................................................10

TUJUAN PERCOBAAN

Analisis Aktivitas Enzim1. Pengaruh temperatur terhadap aktivitas enzim amilaseTujuan: Membuktikan bahwa kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu tertentu sebanding dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhu maksimum.

2. Pengaruh kadar enzim terhadap aktivitas enzimTujuan: Membuktikan bahwa kecepatan reaksi enzimatik berbanding lurus dengan konsentrasi enzim

HASIL PRAKTIKUM

Pengaruh temperatur

SuhuABAUA/menit (v)

0 C0,0600,140,046

25 C0,0550,100,045

Suhu ruang0,0530,120,041

37 C0,0550,110,044

60 C0,0510,110,040

100 C0,0500,100,040

Pengaruh konsentrasi

Pengenceran enzimABAUV = A/menit

500x0,0070,0020,005

400x0,0160,0050,011

300x0,0030,0020,001

200x0,0030,0020,001

100x0,0120,0080,004

PEMBAHASAN

Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalah substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Enzim mempunyai ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi.Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan hilangnya secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer (larutan penyangga). Jika enzim memiliki lebih dari satu substrat, maka pH optimumnya akan berbeda pada suatu substrat. Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam range pH yang relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan dari keaktifan enzim berbanding pH yang terkandung di dalamnya.Enzim mengatalisasi reaksi maju dan balik secara seimbang. Enzim tidak mengubah kesetimbangan reaksi itu sendiri, namun hanya mempercepat reaksi saja. Sebagai contoh, karbonat anhidrase mengatalisasi reaksinya ke dua arah bergantung pada konsentrasi reaktan.(dalam jaringan tubuh; konsentrasi CO2 yang tinggi)(pada paru-paru; konsentrasi CO2 yang rendah)

Walaupun demikian, jika kesetimbangan tersebut sangat memfavoritkan satu arah reaksi, yakni reaksi yang sangat eksergonik, reaksi itu akan menjadi ireversible. Pada kondisi demikian, enzim akan hanya mengatalisasi reaksi yang diijinkan secara termodinamik.Sifat-sifat Enzim, antara lain:a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi. b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja. Aktivitas enzim sangat spesifik karena pada umumnya enzim tertentu hanya akan mengkatalisis satu reaksi saja. Sebagai contoh, laktase menghidrolisis gula laktosa tetapi tidak berpengaruh terhadap disakarida yang lain. Hanya molekul laktosa saja yang akan sesuai dalam sisi aktif molekul.c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi. Akan tetapi beberapa enzim hanya beroperasi dalam keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh, pepsin, enzim yang dikeluarkan ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam kondisi asam, dengan pH optimal 2. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.

f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.Salah satu enzim yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah amilase. Amilase adalah enzim pemecah karbohidrat dari bentuk majemuk menjadi bentuk yang lebih sederhana. Misalnya, pati dan glikogen dipecah menjadi maltosa, maltotriosa atau oligosakarida. Enzim ini terdapat dalam air liur (ptialin) dan getah pankreas yang membantu pencernaan karbohidrat dalam makanan. Darah normal juga mengandung sedikit amilase dari hasil pemecahan sel yang berlangsung secara normal. Pada penyakit radang pankreas, gondongan, kencing manis, kadarnya dalam darah meningkat. Sebaliknya pada penyakit hati, kadarnya menurun.

1. Pengaruh Suhu pada Enzim Amilase

Pada uji yang kami lakukan, dapat dilihat bahwa hasil tertinggi terdapat pada 0C, yakni 0,060. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur yaitu peningkatan laju reaksi akibat adanya gerak termodinamik yang secara perlahan membentuk produk dan pada titik optimum (suhu optimum) yaitu 37C, dapat dikatakan membentuk secara sempurna karena enzim amilase yang terkandung dalam air liur yang digunakan merupakan enzim yang terdapat tubuh memilki suhu optimum 37C. Pada suhu yang sangat rendah, enzim tidak benar-benar rusak tetapi aktivitasnya sangat banyak berkurang, sehingga harusnya hasil yang didapat di bawah hasil optimumnya yaitu 37C.

Pada keadaan kedua yaitu suhu mengalami kenaikan lalu pada 60 C dan 100 C terjadi perbenturan antara enzim dan substrat terus berlangsung namun keadaan ini tidak menambah laju reaksi, melainkan mengurangi laju reaksi. Ini disebabkan karena enzim mengalami denaturasi sehingga bangun tiga dimensinya berubah secara bertahap. Jika suhu jauh lebih tinggi dari suhu optimum, maka makin besar deformasi struktur tiga dimensi tersebut dan makin sukar bagi substrat untuk menempati secara tepat di bagian aktif molekul enzim. Akibatnya, kompleks E-S akan sukar terbentuk, sehingga produk juga makin sedikit dan ini terlihat.

Kurva yang didapat harusnya mengalami peningkatan hingga 37 C, lalu terjadi penurunan pada 60 C dan 100 C. Di 100 C juga, enzim mengalami kerusakan.

2. Pengaruh konsentrasi

Konsentrasi enzim mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik. Pengaruh konsentrasi enzim ini yaitu pembentukan produk, dimana makin besar konsentrasi enzim makin banyak pula produk yang dihasilkan sehingga dapat dinyatakan bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi enzim. Pada percobaan yang kami lakukan, konsentrasi enzim amilase dari air liur yang berbeda-beda didapatkan dari pengenceran larutan air liur. Kami melakukan pengenceran 100x, 200x, 300x, 400x, dan 500x. Hasil yang didapat adalah berkisar dari 0,001 hingga 0,011 (dapat dilihat di kurva) dan hasil tersebut tidak sesuai dengan literatur yang ada, yaitu kecepatan enzimatik berbanding lurus dengan konsentrasi enzim.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa kami tarik adalah:1. Enzim miliki suhu optimum yaitu 37 C, terutama enzim amilase yang berasal dari tubuh (suhu tubuh = 37 C).2. Makin besar konsentrasi enzim makin banyak pula produk yang dihasilkan sehingga dapat dinyatakan bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi enzim.Dari kedua praktikum, terjadi ketidaksesuaian hasil dengan literatur. Hal tersebut dapat disebabkan ketidaktelitian saat melakukan praktikum, terutama pada pengaturan suhu dan juga pengenceran air liur.

DAFTAR PUSTAKA

Fox, P.F. 1991. Food Enzymology Vol 2. Elsevier Applied Science: London. Gaman, P.M & K.B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Universitas Gadjah Mada Press: Yogyakarta. Kartasapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Rineka Cipta: Jakarta. Pujiyanti, Sri. 2007. Menjelajah Dunia Biologi. Platinum: Jakarta. Thenawijaya, Maggy. 1990. Dasar-Dasar Biokimia Jilid Satu. Erlangga: Jakarta Wirahadikusumah, M. 1989. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Institut Teknologi Bandung: Bandung.

10