makalah ekologi tumbuhan

31
Dosen Pembimbing Prima Wahyu Titisari,M.si MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN DEFENISI DAN CIRI KHAS POLULASI,KOMUNITAS DAN EKOSISTEM SERTA KLIMATOLOGIS DAN EDAPHIS PADA RAWA AIR TAWAR ’Julia Nelti’’ (116511894) 6A Biologi PROGRAM STUDI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2014/2015

Upload: al-jufri-tohor

Post on 28-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Dosen Pembimbing

Prima Wahyu Titisari,M.si

MAKALAH

EKOLOGI TUMBUHAN

DEFENISI DAN CIRI KHAS POLULASI,KOMUNITAS DAN EKOSISTEM SERTA

KLIMATOLOGIS DAN EDAPHIS PADA RAWA AIR TAWAR

‘’Julia Nelti’’

(116511894)

6A Biologi

PROGRAM STUDI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2014/2015

Page 2: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan taufiq-

Nyalah sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Salam dan salawat tak pula kita

kirimkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW kepada keluarga, sahabat, dan kaumnya yang

masih mengengam risalah beliau.

Penulis pun jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu tegur sapa dari pembaca sangat kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makalah ini dapat selesai atas bantuan teman-teman sekalian dan tidak lupa kami

ucapkan terima kasih kepada dosen Prima wahyu Titisari,M,si yang telah memberikan kami

tugas dan tanggung jawab sehingga kami bisa mendapatkan ilmu yang tak ternilai harganya.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada kami Allah SWT membalasnya dengan

berlipat ganda. Amin

Penulis

Page 3: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

DAFTAR ISI

Kata

Pengantar…………………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi

……………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang…………………………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan

Masalah………………………………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi dan cii khas populasi………………………………..……………………. 3

B. Defenisi dan ciri khas komunitas…………………………………………………….. 4

C. Defenisi dan ciri khas ekosistem…………………………………………………….. 6

D. Klimatologis Ekosistem rawa air tawar……………………………………………….9

E. Edhapis ekosistem rawa air tawar…………………………………………………….21

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………27

B. Saran……………………………………………………………………………………27

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya

rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan

lingkungannya.Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem

dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest

Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai

ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk

pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah

penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan

produktivitas.

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.

Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam

hubungan timbal balik tersebut.Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara

rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup

ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen

penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air,

kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang

terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem

yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Page 5: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

1.2 Rumusan masalah

1. Apa defenisi dari populasi,komunitas dan ekosistem !

2. Bagaimana ciri khas dari populasi,komunitas dan ekosistem !

3. Bagaimana bentuk-bentuk ke 3 terminologi tersebut !

4. Bagaimana klimatologis di ekosistem rawa air tawar !

5. Bagaimana edaphis di ekosistem rawa air tawar !

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi dari populasi,komunitas dan ekosistem

2. Untuk mengetahui ciri khas populasi,komunitas dan ekosistem

3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk ke 3 terminologi tersebut

4. Untuk mengetahui bagaimana klimatologis di rawa air tawar tersebut

5. Untuk mengetahui bagaimna edaphis di rawa air tawar tersebut

Page 6: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. POPULASI

1. Defenisi dan ciri khas pada pupulasi

Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang

hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya

semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-

pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan

dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi

lingkungan.

Faktor yang menentukan populasi

Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar.

Pertama adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang

ideal. Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang

ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya

ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk

hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.

Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu

kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut. Populasi yang normal biasanya lebih

kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka disebabkan oleh efek cuaca yang

Page 7: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus, perburuan oleh predator, dan faktor-

faktor lainnya.

Faktor-faktor yang merubah populasi

Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala

disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah hujan bisa

menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya terjadi

penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat menurunkan

populasi suatu spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan berat dan mobil

menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang bercampur dengan awan

Dan turun ke bumi sebagai hujan asam. Di beberapa wilayah yang menerima hujan asam

dalam jumlah besar populasi ikan menurun secara tajam.

Populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak

dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik ini antara lain :

kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik,

penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas merupakan penentu

utama pertumbuhan populasi.

B. KOMUNITAS

1. Defenisi dan ciri khas dari komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara

bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara dan

pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle

Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di

dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain dan

bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi atau

padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit

untuk dipastikan.

Page 8: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche). Sebuah

peran ekologi terdiri dari cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam lingkungannya,

termasuk diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang dimakan atau apa yang

digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah panas, cahaya atau

kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat direproduksi.

Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies yang

menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.Berbagai penjelasan

banyak yang diusulkan untuk hal ini. Beberapa ahli ekologi merasa bahwa hal ini

disebabkan karena kompetisi jika dua spesies mencoba untuk mengisi peran ekologi

"niche" yang sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi berbagai sumber daya akan

menekan salah satu spesies keluar. Ahli lainnya berpendapat bahwa sebuah spesies yang

menempati peran ekology yang tinggi, melakukannya karena tuntutan fisik yang keras

tentang peran tertentu tersebut di dalam komunitas. Dengan kata lain hanya satu spesies

yang menempati peran ekologi "niche" bukan karena memenangkan kompetisi dengan

spesies lainnya, tetapi karena hanya satu-satunya anggota komunitas yang memiliki

kemampuan fisik memainkan peran tersebut.

Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi

berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan yakni

dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat . Perbedaan

intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah

jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.

Page 9: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Perubahan-perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas.

Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan kimia

dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi

yang relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa berakhir hingga ratusan

bahkan ribuan tahun.

Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan dan binatang yang mencakup wilayah yang

sangat luas disebut biome. Batas-batas biome yang berbeda pada umumnya ditentukan

oleh iklim. Biome yang utama termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan

beberapa tipe biome air.

Para ahli ekologi membedakan dua tipe suksesi yakni primer dan sekunder. Di

dalam suksesi primer organisme mulai menempati wilayah baru yang belum ada

kehidupan seperti sebuah pulau baru yang terbentuk karena letusan gunung berapi.

Sebagai contoh anak krakatau yang terbentuk sejak 1928 dari kondisi steril, kini telah

dihuni oleh puluhan spesies.

Suksesi sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan yang besar

sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena terjadinya kebakaran

hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan tumbuh pertama kali. Selanjutnya

diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir pohon-pohonan baru muncul kembali dan

wilayah tersebut akan kembali menjadi hutan hingga gangguan muncul kembali. Dengan

demikian kekuatan-kekuatan alam yang terakhir menyebabkan terjadinya komunitas

Page 10: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

klimaks (stabil). Sebagai tambahan para ahli ekologi memandang kebakaran dan

gangguan alam besar lainnya sebagai hal yang dapat diterima dan tetap diharapkan.

Salah satu ciri komunitas : adanya keanekaragaman spesies dan pola penyebarannya.

Semakin beraneka ragam spesies penyusun suatu komunitas, semakin tinggi

organisasinya, semakin dewasa komunitas tersebut STABIL.

C. EKOSISTEM

1. Defenisi dan ciri khas dari ekosistem

Ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem

terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air,

udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba

menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam

suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan

perputaran material-material yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka biasanya

menggunakan komputer yang canggih untuk membantu memahami data-data yang

dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi perkembangan yang

akan terjadi.

Aliran Energi

Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang

memberi efek pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran

energi dan nutrien yang mengalir pada sistem:

1. Matahari

2. Bahan-bahan anorganik

3. Produsen

4. Konsumen Pertama

5. Konsumen Kedua

6. Pengurai

Page 11: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Sebuah ekosistem yang sederhana dapat digambarkan seperti berikut. Matahari rgi

yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk membuat makanan. Produsen terdiri dari

tanaman-tanaman hijau seperti rumput dan pohon yang membuat makanan melalui proses

fotosintesis. Tanaman juga membutuhkan bahan-bahan abiotik seperti air dan pospor

untuk tumbuh. Yang termasuk konsumen pertama diantaranya tikus, kelinci, belalang dan

binatang pemakan tumbuhan lainnya. Ular, macan dan konsumen kedua lainnya atau

yang biasa disebut dengan predator adalah pemakan binatang. Pengurai seperti jamur dan

bakteri, menghancurkan tanaman dan binatang yang telah mati menjadi nutrien-nutrien

sederhana. Nutrien-nutrien tersebut kembali ke dalam tanah dan digunakan kembali oleh

tanaman-tanaman.

Tingkatan-tingkatan energi yang berkesinambungan yang berlangsung dalam

bentuk makanan ini disebut rantai makanan. Di dalam sebuah rantai makanan yang

sederhana rumput adalah produsen, konsumen pertama seperti kelinci memakan rumput.

Kelinci selanjutnya dimakan oleh konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri

pengurai menghancurkan sisa-sisa rumput yang mati, kelinci, ular, dan macan yang tidak

termakan, sama halnya seperti menghancurkan kotoran binatang.

Sebagian besar ekosistem memiliki suatu variasi produsen, konsumen dan

pengurai yang membentuk sebuah rantai makanan yang saling tumpang tindih yang

dinamakan jaringan makanan. Jaringan-jaringan makanan terutama sekali terdapat di

ekosistem wilayah tropis dan ekosistem lautan.

Page 12: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Beberapa spesies makan banyak jenis makanan tetapi ada juga yang

membutuhkan makanan yang khusus. Konsumen pertama seperti koala dan panda

terutama makan satu jenis tanaman. Makanan utama koala adalah eucalyptus dan

makanan utama panda adalah bambu. Jika tanaman-tanaman ini mati maka kedua

binatang tersebut juga ikut mati.

Energi yang berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam sebuah urutan

transformasi. Pertama produsen merubah sinar matahari menjadi energi kimia yang

disimpan di dalam protoplasma (sel-sel tumbuhan) di dalam tanaman. Selanjutnya

konsumen pertama memakan tanaman, merubah energi menjadi bentuk energi kimia

yang berbeda yang disimpan di dalam sel-sel tubuh. Energi ini berubah kembali ketika

konsumen kedua makan konsumen pertama.

Di alam ekosistem-ekosistem yang tidak terganggu jumlah fosfor adalah tetap,

tetapi ketika sebuah ekosistem terganggu terutama oleh aktifitas manusia, fospor

seringkali bocor keluar. Hal ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk

mendukung kehidupan tanaman. Salah satu contoh adalah ketika manusia merubah hutan

menjadi lahan pertanian. Dengan tidak adanya hutan yang melindungi maka fospor

hanyut bersama tanah dan tersapu ke dalam sungai atau danau. Hal ini sangat

mengganggu pertumbuhan algae. Pada akhirnya fospor terjebak di dalam endapan lumpur

Page 13: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

di dasar danau atau lautan. Karena kehilangan fospor maka petani harus membeli pupuk

yang mahal untuk mengembalikan unsur fospor tersebut kedalam tanah

Ciri-ciri ekosistem adalah sebagai berikut:

Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas

bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.

Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi

organik.

Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan

lingkungannya.

Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.

D. KLIMATOLOGIS EKOSISTEM RAWA AIR TAWAR

A. Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya

kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah

jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat

dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut:

Adaptasi tumbuhan

Page 14: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti

beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan

berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),

mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat

air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak

aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem

air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan

osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem

ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan

organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang

perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan

lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya

seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan

tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan

teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya

memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang

secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air

tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan

perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air tawar lentik memiliki

ciri airnya tidak berarus. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar dibedakan

sebagai berikut :

1. Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang

(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.

2. Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

3. Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat

pada permukaan air, misalnya serangga air.

Page 15: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

4. Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda

lain, misalnya siput.

5. Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos

dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air

tenang meliputi danau dan rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai.

B. Klasifikasi atau Pembagian Ekosistem Rawa Air Tawar

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk

ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah

sungai.

1. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari

beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang

dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah

yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat

daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah

yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Pengukuran faktor abiotik danau

1. Pencuplikan Air

Pengambilan sampel air yang menyangkut pemeriksaan kadar oksigen terlarut dengan

menggunakan water bottle sampler merk La Motte bertujuan agar tidak menimbulkan

gelembung udara. Pencuplikan air digunakan untuk pemeriksaan oksigen terlarut didalam

air.

2. Pengukuran Suhu Air

Tinggi rendahnya nilai temperatur suatu badan perairan sangat mempengaruhi

kehidupan organisme air termasuk plankton. Tingginya nilai temperatur dapat

meningkatkan kebutuhan plankton akan oksigen. Hal ini disebabkan karena temperatur

dapat memicu aktivitas fisiologis plankton sehingga kebutuhan akan oksigen semakin

meningkat. Dalam setiap penelitian dalam ekosistem akuatik, pengukuran temperatur air

merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai gas

Page 16: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

di dalam air serta semua aktivitas biologis-fisiologis di dalam ekosistem akuatik sangat

dipengaruhi oleh temperatur.

Menurut Hukum Van’t Hoffs bahwa kenaikan temperatur sebesar 10oC (hanya pada

kisaran temperatur yang masih ditolerir) dapat meningkatkan aktivitas fisiologis

(misalnya respirasi) dari organisme sebesar 2-3 kali lipat. Pola temperatur ekosistem

akuatik juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari,

pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi

(penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi badan perairan. (Brehm &

Maijering, 1990 dalam Barus, 2004).

Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4 oC, di atas dan di bawah suhu tersebut air akan

menjadi lebih ringan. Sifat unik ini menyebabkan air danau tidak membeku seluruhnya

pada musim dingin. Walaupun variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini

merupakan faktor pembatas utama karena organisme akuatik sering kali mempunyai

toleransi yang sempit (Odum, 1994). Temperatur air di suatu ekosistem danau

dipengaruhi terutama oleh intensitas cahaya matahari tahunan, letak geografis serta

ketinggian danau di atas permukaan laut (Barus, 2004).

3. Pengukuran Derajat Keasaman (pH) Air

Nilai pH yang terlalu asam atau basa berbahaya bagi kelangsungan hidup plankton karena

akan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme termasuk respirasi. Organisme air

dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran

toleransi antara asam lemah sampai basa. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme

akuatik pada umumnya berkisar antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang sangat asam

maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisma karena akan

menyebabkan terjadinya berbagai gangguan seperti gangguan metabolisme dan respirasi

(Barus, 2004).

Pengukuran pH air dapat dilakukan dengan cara kolorimetri, dengan kertas Ph,

atau dengan pH meter (Suin, 2002). pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu

larutan dan suasana air juga mempengaruhi beberapa hal lain misalnya kehidupan biologi

dan mikrobiologi. pH-meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk

mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari suatu cairan (meskipun probe khusus

terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). pH-meter yang biasa terdiri

Page 17: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

dari pengukuran khusus probe (elektroda gelas) yang terhubung ke meteran elektronik

yang mengukur dan menampilkan pH membaca.

4. Pengkuran Derajat Kecerahan Air

Penetrasi cahaya sangat mempengaruhi keberadaan plankton di suatu badan

perairan, cahaya sangat menentukan proses fotosintesis dan reproduksi yang dilakukan

plankton masih dapat berlangsung. Menurut Nybakken (1992) bahwa kedalaman

penetrasi cahaya yang merupakan kedalaman di mana produksi fitoplankton masih dapat

berlangsung, bergantung pada beberapa faktor, antara lain absorpsi cahaya oleh air,

panjang gelombang cahaya, kecerahan air, pemantulan cahaya oleh permukaan laut,

lintang geografik dan musim. Menurut Barus (2004) bahwa kedalaman penetrasi cahaya

akan berbeda pada setiap ekosistem air yang berbeda. Bagi organisma air, intensitas

cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme

tersebut dalam habitatnya.

Bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan

indikasi jernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut dengan

cakram Secchi (Odum, 1994). Prinsip penentuan kecerahan air dengan keping sechii

adalah berdasarkan batas pandangan ke dalam air untuk melihat warna putih yang berada

dalam air. Semakin keruh suatu badan air akan semakin dekat dengan batas pandangan,

sebaliknya kalau air jernih akan jauh batas pandangan tersebut. Keping sechii berupa

suatu kepingan yang berwarna hitam putih yang dibenamkan ke dalam air (Suin, 2002).

5. Penentuan Kadar Oksigen Terlarut

Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena

oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan

anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan proses biologis yang dilakukan oleh

organisme aerobik atau anaerobik. Peranan oksigen paada organisme aerobik, adalah

untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien

yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Sedangkan dalam kondisi

anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa kimia menjadi

lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah

maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban

Page 18: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan

untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.

Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan

pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak

beracun. Disamping itu, oksigen jugasangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk

pernapasan. Organisme tertentu, sepertimikroorganisme, sangat berperan dalam

menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lainyang Iebih sederhana dan

tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air buangan industridan limbah

sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya.

Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses

metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan

dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan

organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan

berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang

hidup dalam perairan tersebut.

Plankton merupakan organisme air yang membutuhkan oksigen untuk

melaksanakan aktivitas fisiologis dan biologis. Kandungan oksigen terlarut yang terdapat

di suatu badan perairan tentu saja sangat mempengaruhi keberadaan plankton karena

plankton membutuhkan oksigen untuk dikonsumsi terutama pada saat proses respirasi.

Agar dapat hidup, hewan maupun tumbuhan air memerlukan oksigen untuk proses

respirasi. Kadar oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam volume

air tertentu pada suatu suhu dan tekanan atmosfer tertentu. Pada tekanan atmosfer normal

(1 atm) dan suhu 20 oC, kadar maksimum oksigen terlarut dalam air adalah 9 ppm (mg/l).

6. Pengukuran Turbiditas Air

Turbiditas (kekeruhan) merupakan kandungan bahan Organik maupun Anorganik

yang terdapat di peraairan sehingga mempengaruhi proses kehidupan organisme yang ada

di perairan tersebut. Turbiditas sering di sebut dengan kekeruhan, apabila di dalam air

media terjadi kekeruhan yang tinggi maka kandungan oksigen akan menurun, hal ini

disebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam perairan sangat terbatas

sehingga tumbuhan/ phytoplankton tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk

mengasilkan oksigen.

Page 19: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang

biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu

parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan

karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal

tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu

dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter.

7. Pengukuran Salinitas dan Konduktivitas Air

Salinitas merupakan jumlah gram garam yang terlarut dalam satu kilogram air

laut. Konsentrasi garam dikontrol oleh batuan alami yang mengalami pelapukan, tipe

tanah, dan komposisi kimia dasar perairan. Salinitas merupakan indikator utama untuk

mengetahui penyebaran massa air lautan sehingga penyebaran nilai-nilai salinitas secara

langsung menunjukkan penyebaran dan peredaran massa air dari satu tempat ke tempat

lainnya. Penyebaran salinitas secara alamiah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

curah hujan, pengaliran air tawar ke laut secara langsung maupun lewat sungai dan

gletser, penguapan, arus laut, turbulensi percampuran, dan aksi gelombang.

Daya hantar listrik atau konduktivitas perairan dapat diukur dengan konduktivitimer.

Konduktivitas air bergantung pada jumlah ion-ion terlarut per volumenya dan mobilitas

ion-ion tersebut. Satuannya adalah (μmho/cm, 250C). Konduktivitas bertambah dengan

jumlah yang sama dengan bertambahnya salinitas. Secara umum, faktor yang lebih

dominan dalam perubahan konduktivitas air adalah temperatur.

2. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan

jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara

konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan

garis lintang.

Berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak

mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa

arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman

berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak

sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame.

Page 20: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah

tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi

evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas

dari pusaran air

C. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekosistem Air Tawar

Faktor - faktor yang mempengaruhi ekosistem air tawar adalah :

1. Temperatur

Air mempunyai kemampuan untuk menahan panas dengan baik, sehingga perubahan

temperatur yang terjadi lambat. Perubahan temperatur yang cepat menyebabkan pola sirkulasi air

berubah dan berpengaruh terhadap kehidupan organisme akuatik.

2. Kekeruhan

Penetrasi cahaya sering dihambat oleh zat yang larut di dalam air sehingga membatasi

zona fotosintesis pada kedalaman air. Bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, hal ini

merupakan indikasi produktifitas. Tetapi bisa juga kekeruhan disebabkan oleh lumpur yang

tersuspensi dan terkoloid yang dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme akuatik.

3. Arus

Dengan adanya aliran air penting sekali dalam menentukan gas, garam, dan organisme

kecil dalam proses kehidupan di perairan.

4. Konsentrasi Oksigen

Konsentrasi oksigen yang terlarut merupakan kebutuhan biologis setiap organisme dan

dapat digunakan sebagai indikasi produktifitas. Semakin rendah 02 yang terlarut, diindikasikan

semakin buruk kualitas air tersebut.

5. Konsentrasi garam biogenik

Adanya garam biogenik dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan distribusi jenis,

karena setiap jenis organisme memiliki kemampuan menahan tekanan osmose yang berbeda-

beda. Semakin tinggi konsentrasi garam, maka hewan-hewan akan memiliki membran sel yang

relatif tidak permeable.

Page 21: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

E. ADAPHIS EKOSISTEM PADA RAWA AIR TAWAR

A. Pengertian edaphis

Edaphis adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. tanah merupakn

suatu benda alam yang tersusun dari padatan, cairan dan gas. tanah sangat vital

pernannya bagi semua kehidupan dibumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan

dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.

Adapun fungsi tanah yaitu:

1. tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yaitu sebagai penyokong dan sebagai

penyerap zat-zat unsur hara.

2. menyediakan kebutuhan primer dalam melaksanakan aktivitas metabolisme

3. menyediakan kebutuhan sekunder dalam menunjang aktivitas yang berlangsung

secara optimum seperti hormon, antibiotik, dan enzim

4. habitat biota tanah

B. Ekosistem Rawa Air Tawar

Ekosistem air tawar merupakan kosistem dengan habitatnya yang sering

digenangi air tawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6. Kondisi permukaan air tidak

selalu tetap. Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi oleh beragam jenisvegetasi. Hal ini

desebabkan oleh terdapatnya beragam jenis tanah pada berbagaiekosistem rawa air

tawar.Di beberapa daerah pada rawa-rawa tersebut ditumbuhi rumput, ada pula yang

hanya ditumbuhi jenis pandan atau palem yang menonjol. Malah ada pula yang

menyerupai hutan-hutan dataran rendah, dengan akar tunjang atau akar napas maupun

seperti penupang pohon.

C. Ciri-Ciri Ekosistem Rawa Air Tawar.

Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang

perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan

lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya

seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan

tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan

teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya

memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang

secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air

Page 22: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan

perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air tawar lentik memiliki

ciri airnya tidak berarus. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar dibedakan

sebagai berikut :

1. Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang

(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.

2. Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

3. Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau

bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.

4. Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau

benda lain, misalnya siput.

5. Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos

dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem

air tenang meliputi danau dan rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah

sungai.

A. Danau

Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut

daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di

danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin

memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas

tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.

Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.

B. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan

jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang

secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan

ketinggian dan garis lintang.Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau.

Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton

untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis

dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai

Page 23: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan

hilir. Di anak sungai sering dijumpai makhluk air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan

gurami. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kurakura dan ular. Khusus sungai

di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat

bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya

bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

C. Rawa

Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air,yang

penggenangannya dapat bersifat musiman atau pun permanen dan ditumbuhi oleh

tumbuhan (vegetasi). Genangan air dapat berasal dari hujan atau luapan air sungai

pada saat pasang. (Adawiyah, 2010). Pada musim hujan lahan tergenang sampai satu

meter, tetapi pada musim kemarau menjadi kering, bahkan sebagian muka air tanah

turun mencapai jeluk (depth) > 50 cm dari permukaan tanah. (Noor, 2004). Ekosistem

rawa dibagi menjadi tiga yaitu : tawar, asin, dan payau. Rawa air tawar merupakan

ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral

dengan pH sekitar 6. Kondisi air tidak selalu tetap, adakalanya naik atau adakalanya

turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering (Irwan, 2007).

Lahan basah disebut juga wed land, adalah satu daerah yang digenangi oleh air

sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organism akuatik.

Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah

gambut (bog).

Rawa memiliki cirri yaitu tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan

kecepatan sedang, dan terhubung dengan danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki

cirri, yaitu airnya hamper tidak mengalir sama sekali, pH air asam, dan miskin oksigen

dan nitrogen. Rawa dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran.

Rawa biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi

rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh

tamnaman merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa,

rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan

dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak menyenangkan

Page 24: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem

bungkus diri dengan lumpur .

D. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Suhu

Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara

mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga perbedaan suhu dalam air

lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat daripada di udara. Sifat yang

terpenting adalah

o Panas jenis yang tinggi

o Panas fusi yang tinggi

o Panas evaporasi yang tinggi

o Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4C

2. Kejernihan

Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi

zona fotosíntesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama

bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat menngendap, sering kali penting

dianggap sebagai faktor pembatas. Sebaliknya bila kekeruhan disebabkan oleh

organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktifitas.

3. Arus

Air cukup padat, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatasan,

terutama pada aliran air. Arus juga amat menentukan distribusi gas yang vital, garam, dan

organisme kecil.

4. Konsentrasi Gas Pernafasan

Berbeda dengan lingkungan laut, konsentrasi oksigen dan karbón dioksida sering

kali terbatas pada air tawar selama beberapa bulan.

Page 25: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

E. ADAPTASI HEWAN DAN TUMBUHAN

Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya

tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang

hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut :

Adaptasi tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya

kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga

maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai

(Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan

tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan

tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang

bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang

hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan

osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam

tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

F. Klasifikasi Ekologis Organisme Air Tawar

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.

Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan

hidup.

Page 26: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

1. Berdasarkan aliran energi

Organisme dibagi menjadi 3 yaitu :

Autotroph (produsen), tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.

Phagotroph (konsumen makro), herbivora, predator, parasit.

Saprotroph (konsumen mikro atau pengurai), diklasifikasikan sesuai dengan

bahan organik yang diuraikan .

2. Berdasarkan kebiasaan hidup

Organisme dibedakan sebagai berikut yaitu:

A. Plankton

Terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, organisme mengapung yang arah

pergerakannya kira-kira tergantung arus. Walaupun beberapa zooplankton

menunjukkan gerakan berenang yang aktif yang membantu mempertahankan

posisi vertical, plankton secara keseluruhan tidak dapat bergerak melawan arus.

B. Nekton

Organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri, misalnya

ikan, amfibi, serangga air besar.

c.Neuston

Organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau

bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.

Page 27: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

d. Perifiton

Merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung

pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.

e. Bentos

Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada

endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,

misalnya cacing dan remis.

Page 28: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa:

· Populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.

Suatu organisme disebut sejenis bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Menempati daerah atau habitat yang sama

Mempunyai persamaan bentuk, susunan tubuh, dan aktifitas

Mampu menghasilkan keturunan yang subur, yaitu yang mampu berkembang

biak.

· Komunitas adalah sebagai seluruh populasi yang menempati daerah yang sama. Di

daerah tersebut, antar jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya akan terjadi

interaksi. Kemudian interaksi itu membentuk suatu kumpulan, di mana di dalamnya

setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem

terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air,

udara, nutrien dan energi.

Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam rendah,

penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan memiliki

tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta memiliki

ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani. Rawa pening

dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya berasal dari air hujan

dan air sungai.

Komponen pembentuk ekosistem rawa terdiri dari abiotik dan biotik. Komponen

abiotik dapat berupa suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu, serta iklim.

Page 29: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Komponen biotik seperti gulma, eceng gondok, mikroorganisme pengurai, udang dan

ikan nila. Setiap komponen tersebut membentuk suatu rantai makanan.

Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam rendah,

penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan memiliki

tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta memiliki

ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani. Rawa pening

dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya berasal dari air hujan

dan air sungai. Rawa penting sebagai kawasan penyangga untuk menampung air dalam

jumlah besar yang berasal dari curahan hujan lebat dan sebagai regulator aliran air tetapi

daya tampung rawa jauh lebih besar. Fungsi regulator untuk kontuinitas aliran air,

sehingga sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia yang berdiam di hilir

rawa. Peningkatan jumlah gulma menyebabkan penurunan jumlah ikan air tawar. Akan

tetapi, Gulma air secara ekologis berperan mengurangi bahan pencemar.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis berharap adanya masukan serta kritik dan

saran dari kawan- kawan demi kesempurnaan makalah ini.

Page 30: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

DAFTAR PUSTAKA

http://syahid-mujibur.blogspot.com/2011/12/ekosistempopulasikomunitas.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

http://kickfahmi.blogspot.com/2012/05/ekologi-populasi-dan-ekosistem.html

http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-populasi-dan-

komunitas.html

http://belajarbuatapasaja.blogspot.com/2013/05/macam-macam-ekosistem.html

http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2013/04/makalah-ekosistem-rawa.html

http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/pengelolaan-lahan-rawa/

Page 31: MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN