aktivitas praktikum ekologi tumbuhan
DESCRIPTION
fgdfgdTRANSCRIPT
Aktivitas Praktikum Ekologi Tumbuhan,Biologi FKIP UNPAS Bandung 2011 Kelas B
Selasa, 28 Juni 2011
Ekosistem, Aliran Energi, dan Siklus Materi dalam Ekosistem Kelompok 1
Ekosistem, Aliran Energi dan Siklus Materi dalam Ekosistem
Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan interaksi yang terjadi antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan makhluk tidak hidup. Tingkat organisasi
ekosistem lebih tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara
organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya, yang membentuk suatu sistem yang
dapat diketahui aliran energi dan siklus materinya.
Satuan-Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi
individu, populasi, komunitas dan biosfer.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu :
1. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin, yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti
dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis
bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut
satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat
tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi berarti kelompok makhluk hidup
yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang sama,
misalnya halaman sekolah.
4. Biosfer
Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.
Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai
berikut.
a. Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah
organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan
organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen
autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen)
merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan
bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut:
a. Pemakan tumbuhan [herbivora], misalnya kambing, kerbau, kelinci dan sapi.
b. Pemakan daging [karnivora], misalnya harimau, burung elang, dan serigala.
c. Pemakan tmbuhan dan daging [omnivora], misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari:
Tanah : Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.
Air : Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu
air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
Udara : Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk atmosfer
yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas
yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Cahaya matahari : Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi ini. Namun demikian, penyebaran cahaya ddi bumi belum merata. Oleh karena itu,
organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas
cahayanya berbeda.
Suhu atau temperatur : Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan
metabolisme dan perkembangbiakannya.
d. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah
bakteri dan jamur.
Tipe Ekosistem
1. Akuatik : Ekosistem perairan dibagi menjadi 3 yaitu :
a) Air Tawar : Ekosistem air tawar dibagi lagi menjadi :
Lotik : yang berarus. contohnya sungai, berciri-ciri : terdapat sinar matahari, banyak
bebatuan, salinitas rendah, makhluk hidup bervariasi, vegetasinya baik.
Lentik : yang tenang atau tidak berarus. contohnya danau, berciri-ciri : terdapat sinar
matahari, tidak terdapat batu, banyak tanaman tinggi, berada di tengah daratan.
Gambar ekosistem air tawar
b) Air Laut : Ekosistem air laut dibagi lagi menjadi :
Pantai pasir : terdapat formasi vegetasi. Yaitu : pes caprae, contohnya spinifex dan pandan.
Dan barringtonia, contohnya ketapang dan sukun.
Pantai batu : terdapat padang lamun yaitu tumbuhan dari kelompok Alismatales yang
merupakan sumber makanan duyung.
Terumbu karang : hanya dapat tumbuh di iklim tropis-subtropis, memerlukan daerah
perairan yang alami.
Laut dangkal : sinar matahari masih cukup banyak, makhluk hidup bervariasi.
Laut dalam : sinar matahari sedikit, bahkan tidak ada, makhluk yang hidup yang tinggal di
laut dalam biasanya memiliki tubuh yang berpendar atau memiliki alat penerangan di atas
kepalanya.
c) Estuarin: atau disebut juga ekosistem air payau. ciri dari ekosistem ini adalah terdapat
hutan mangrove, merupakan tempat ikan bertelur (contoh: salmon), terdapat banyak
crustaceae, banyak ular dan monyet di pinggiran estuarin. estuarin dapat ditemui di jakarta,
yaitu di tol cengkareng-jakarta.
2. Terestrial: Ekosistem daratan dibagi menjadi 7 yaitu:
1) Hutan hujan tropis : cirinya, lembab, banyak jamur, curah hujan tinggi, tanahnya subur,
banyak tumbuhan tinggi (pohon), jenis mahluk hidup yang ada : heterogen.
2) Hutan musim : curah hujan tinggi, namun lebih rendah daripada hutan hujan tropis.
Contohnya : hutan pinus, hutan jati.
3) Savana : terdapat semak-semak atau disebut juga padang rumput.
4) Stepa : adalah padang rumput yang luas dan tidak terdapat semak-semak.
5) Gurun : Curah hujan rendah, perbedaan suhu siang hari dan malam hari sangat ekstrim,
tumbuhan yang hidup memiliki duri dan berakar panjang serta berbatang besar.
6) Taiga : Hutan musim bagi negara yang bermusim 4. Ciri : beriklim dingin, jenis makhluk
hidup yang ada bersifat homogen, contohnya : hutan pinus.
7) Tundra : Ekosistem bersalju. Contohnya : pinus, semakin tinggi batang, cuaca semakin
dingin. dibagi menjadi 2 yaitu : artik yang bersalju karena mendekati kutub dan alpin yang
bersalju karena ketinggian tempat.
3. Ekosistem Buatan: ekosistem buatan, tergantung manusia yang membuatnya. contohnya:
sawah, hutan kota, taman kota, kolam ikan buatan.
Aliran Energi dalam Ekosistem
Energi dari sinar matahari merupakan tenaga penegndali dari semua ekosistem.
Tumbuhan dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari sinar matahari mempunyai
kemampuan untuk menyerap dan mengumpulkan nutrisi dari tanah dan gas dari udara
untuk menghasilkan makanannya. Energi beredar dalam ekosistem dalam bentuk rantai
makanan dan jaring-jaring makanan dari suatu tingkat rofik ke tingkat trofik berikutnya.
Dengan cara demikianlah energi mengalir dalam sistem alam ini. Para ahli ekologi
mempunyai pandangan, secara tradisional terhadap aliran energi dalam ekosistem ini sama
dengan para ahli ilmu lainnya, yaitu mengamati aliran energi dalam sistem fisika. Mereka
secara formal memahami bahwa energi dalam sistem dalam berbagai bentuk.
Rantai makanan dan Jaring-Jaring makanan
Gambar Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan proses aliran energi melalui memakan dan dimakan antarorganisme yang berlangsung secara teratur dan membentuk suatu garis tertentu. Misal: Rumput-Ulat-Burung Kecil-Kucing.
Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang saling
berhubungan dan membentuk skema mirip jaring. Kelangsungan hidup organisme
membutuhkan energi dari bahan organik yang dimakan. Bahan organik yang mengandung
energi dan unsur-unsur kimia transfer dari satu organisme ke organisme lain berlangsung
melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam
suatu ekosistem membentuk struktur trofik yang bertingkat-tingkat.
Gambar Jaring-jaring Makanan
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber
makanan tertentu. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrop yang
disebut produsen. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan
organik sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan sumber energi. Bila dapat
menggunakan energi cahaya seperti cahaya, matahari disebut fotoautotrof, contohnya
tumbuhan hijau dan fitoplankton. Apabila menggunakan bantuan energi dari reaksi-reaksi
kimia disebut kemoautotrof, misalnya, bakteri sulfur, bakteri nitrit, dan bakteri nitrat.
Tingkat tropik kedua ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat menyusun bahan
organik sendiri yang disebut organisme heterotrof. Organisme heterotrof ini hanya
menggunakan zat organik dari organisme lain sehingga disebut juga konsumen. Pembagian
konsumen adalah sebagai berikut.
a. Konsumen Primer
Organisme pemakan produsen atau dinamakan herbivora yang menempati tingkat trofik
kedua.
b. Konsumen Sekunder
Organisme pemakan herbivora yang dinamakan karnivora kecil yang menempati tingkat
trofik ketiga.
c. Konsumen Tersier
Organisme pemakan konsumen sekunder yang dinamakan karnivora besar yang menempati
tingkat trofik keempat.
Proses Aliran Energi dalam Ekosistem
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :
1) Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat
digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-
rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis,
dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia).
Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh
tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
2) Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan
dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan
sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran
energi berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya
herbivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula
karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
3) Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan
ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.
4) Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai
memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas
keluar dari sistem
5) Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik
mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah
hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari
sistem terbawa arus.
Aliran Energi dan “Standing Crop”
Penyimpanan energi dalam ekosistem dapat berupa materi-materi dalam tumbuhan
atau hewan. Jumlah nyata dari materi hidup yang terkandung dalam ekosistem difahami
sebagai “standing crop”. Para ahli ekologi biasanya mengkaji standing crop ini untuk setiap
tingkat trofik yang nantinya akan memberikan gambaran pola aliran energi melalui sistem.
Hasil kajian dari standing crop untuk setiap tingkatan trofik ini bila diekspresikan dalam
bentuk histogram akan menggambarkan suatu piramida tingkat trofik atau lebih dikenal
dengan piramida ekologi.
Piramida ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar
trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan
antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun
kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut piramida ekologi. Piramida
ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu
ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi,
selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida
biomassa dan piramida energi. Gambaran ideal suatu piramida ekologi adalah sebagai
berikut.
1. Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat
perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida
energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik
rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer
energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien
penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih
besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang
taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk
produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang
tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per
satuan luas per satuan waktu.
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer
energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap
tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang
dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah
puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida
biomassa dapat berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan
konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana
biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa
terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada
puncak piramida bertubuh besar.
3. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam
suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai
tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu
produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah
tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di
taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer,
serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
Siklus Materi dalam Ekosistem
Keberadaan makhluk hidup di dunia ini tergantung pada aliran energi dan siklus
materi melalui ekosistem. Kedua proses tadi mempengaruhi jumlah dari organisme-
organisme, kecepatan proses metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi dari
materi mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi organik, satu sama
lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi adalah satu arah, sekali
dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari sistem. Sedangkan materi, dalam hal
ini berupa materi, melakukan suatu siklus. Atom dari kalsium atau karbon berkemampuan
untuk mengalir melalui makhluk hidup dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula
dipindah dari suatu ekosistem ke ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah
ekosistem berkemampuan untuk menjada fungsinya, dan merupakan karakteristika seluruh
biosfer.
Nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik disirkulasikan ke seluruh
ekosistem dan dapat dimanfaatkan berkali-kali. Apabila tumbuhan dan juga hewan mati
akan didekomposisikan oleh kegiatan bakteria dan jamur, nutrisi kemudian dikembalikan ke
lingkungan abiotik membentuk kumpulan nutrisi sebagai gudang atau reservoir. Dalam
ekosistem daratan nutrisi biasanya dilepaskan dan berkumpul dalam tanah, yang kemudian
nutrisi-nutrisi ini akan diambil kembali oleh tumbuhan dari gudangnya ini.
Dengan proses siklus materi ini komponen-komponen organik dan anorganik
dipautkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan satu sama lainnya.
Tumbuhan merupakan komponen yang sangat penting, dalam proses aliran energi
dan siklus materi, sehingga terjadinya keterpautan antara komponen biotik dengan
komponen abiotik dalam ekosistem. Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi,
yaitu :
1. Kepentingan Nutrisi dalam Ekosistem
Makhluk hidup memerlukan minimal 30 sampai 40 unsur kimia, dari sekitar 92 unsur-
unsur kimia yang diketahui, untuk keperluan hidup dan pertumbuhannya. Nutrisi juga
dikenal sebagai garam-garam biogenik yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok
utama, yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro.
a. Nutrisi makro, nutrisi ini diperlukan relatif dalam jumlah yang banyak, dan mempunyai
peranan kunci dalam pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi penting yang
termasuk kelompok ini adalah hidrogen, karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka bersama-
sama membentuk sekitar 95 % dari berat kering materi hidup. Keempat nutrisi ini
didapatkan dari bentuk gas di atmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk nutrisi makro ini, yang
diperlukan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit diantaranya adalah kalium, posfor dan
sulfur.
b. Nutrisi mikro, nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, tetapi sangat
penting untuk kehidupan. Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapa nutrisi mikro seperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron, berasal
dari batuan yang terlepas akibat proses penghawaan.
2. Siklus Biogeokimia
Telah dipahami bahwa berfungsinya ekosistem tergantung pada sirkulasi dan nutrisi.
Apabila nutrisi tidak tersirkulasikan, maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia dan
pertumbuhan menjadi terbatas. Begitu pentingnya permasalahan ini, beberapa penelitian
telah dilakukan untuk menentukan jalannya siklus nutrisi ini.
Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan
organik/nutrisi dalam ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami
pengurangan, melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk
ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah atau air. Perpindahan unsur kimia dalam
ekosistem melalui daur ulang yang melibatkan komponen biotik dan abiotik ini dikenal
dengan sebutan daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen
biotik dengan abiotik dalam suatu ekosistem. Siklus biogeokimia meliputi : siklus air, siklus
sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, Siklus karbon dan oksigen.
a. Siklus air
Semua organisme hidup memerlukan air untuk melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena
itu, ketersediaan air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil
air, langsung dari air permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan
tumbuhan mengambil air dari air tanah dengan menggunakan akarnya. Manusia
menggunakan sekitar seperempat air tanah yang ada di daratan. Air keluar dari hewan dan
manusia berupa urin dan keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui proses transpirasi.
b. Siklus sulfur (Belerang)
Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak terdapat di
kerak bumi. Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan hewan dan
manusia mendapatkannya dari tumbuhan yang mereka makan. Perhatikan skema daur
sulfur di samping ini.
c. Siklus fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor
pembatas produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk
pembentukan asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya. Fosfor satu-
satunya daur zat yang tidak berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara. Sebagian
besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di perairan atau dasar laut. Begitu
sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk daur ulangnya ke ekosistem darat, salah
satunya melalui burung-burung laut yang mengambil fosfor melalui rantai makanan laut dan
mengembalikan ke darat melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan.
Perhatikan skema daur fosfor di samping ini.
d. Siklus Nitrogen
Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan berbagai
molekul organik esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam
bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer. Gas nitrogen ini di
atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh bakteri (Rhizobium,
Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) dan jamur (Mycorhiza) nitrogen
yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia (NH3) oleh bakteri amonia.
Proses penguraian nitrogen menjadi amonia disebut amonifikasi. Nitrogen yang masuk ke
tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat (NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di
dalam tubuh tumbuhan dan akan hewan melalui proses mineralisasi oleh bakteri pengurai
menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan melalui proses amonifikasi dan mineralisasi oleh
bakteri nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit (NO2−),
selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3−).
Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat disebut nitrifikasi.
Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan
mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik (protein) yang terkandung pada
tumbuhan dan hewan yang dimakan. Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi
(Thiobacillus denitrificans, Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen. Nitrogen yang
dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut
denitrifikasi.
e. Siklus karbon dan oksigen
Unsur karbon di atmosfer dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur
oksigen dalam bentuk gas oksigen (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan 0,03%.
Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop
(tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses fotosintesis dan
kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik dan berpindah melalui rantai
makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan. Sedangkan, oksigen (O2) masuk ke
komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan makanan, lalu dihasilkan
karbon dioksida (CO2). Daur karbon berkaitan erat dengan daur oksigen di alam kita ini.
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1, KELAS BIOLOGI-B :
Afid Setiawan 085040061 Uli Ulfa Hamidah 085040062
Marleni 085040066 Lusiana Sri Agustin 085040068 Deasy Rosdianawati 085040074 Fitriyanti 085040077 Yudi Fauzi 085040095
SUMBER : www.sith.itb.ac.id/profile1/pdf/bi101/BAB%20II%20 Ekosistem .pdf
idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/.../Aliran.Energi/materi07.html
bebas.vlsm.org
aisyah47.wordpress.com
aldonv.blogspot.com
im-learningsekolah.blogspot.com
Buku Ekologi Tumbuhan, Cartono, S.pd., M.pd., M.T dan Ratu Nahdiah, S.pd., M.Si.
Diposkan oleh Biologi, Kelas B 2008 di 19.28 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: By Kelompok 1 Prak.Ektum
3 komentar:
1.
ardi nazar saputra 28 Januari 2013 19.06
siiip,,, materi nya lengkap banget ^_^
Blogwalking(http://biologisimple.blogspot.com/)
Balas
2.
muhammad kurniawan 28 Oktober 2013 18.03
mau tanya gan..skema siklus perpindahan energi pada suatu rantai makanan gimana gan???
Balas
3.
muhammad kurniawan 28 Oktober 2013 18.06
mau tanya gan..skema siklus perpindahan energi pada suatu rantai makanan gimana gan???
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
What time is it ??
The Day is...
lalaguan
Music Playlist at MixPod.com
Welcome
I Lope My Life
About me
Lihat profil lengkapku Ada kesalahan di dalam gadget ini
Logo
My twitt
Follow this blog
My Facebook
My Rank
Cuap-Cuap
Iklan Online
Blog Archive
▼ 2011 (13) o ▼ Jun (12)
Kegiatan Praktikum Suksesi Kelompok 1 Praktikum Kompetisi Tumbuhan Kelompok 1 Praktikum Analisis Pertumbuhan Tumbuhan Kelompok 1... Praktikum Plastisitas, Adaptasi, Bentuk Hidup dan ... Ekosistem, Aliran Energi, dan Siklus Materi dalam ... KOMUNITAS TUMBUHAN (kelompok 7) Ekosistem darat (Kelompok 6) LINGKUNGAN ABIOTIK DAN KEHIDUPAN TUMBUHAN
KELOMPOK... Suksesi Gambar-gambar suksesi kelompok 3 PRODUKTIVITAS KELOMPOK 2
o ► Jul (1)
Labels
By Kelompok 1 Prak.Ektum (1) By Kelompok 2 Prak.Ektum (1) By Kelompok 3 Prak.Ektum (1) By Kelompok 4 Prak.Ektum (1) By Kelompok 5 Prak.Ektum (1) By Kelompok 6 Prak. Ektum (1) By Kelompok 7 Prak.Ektum (1)
Pengikut
add to ...Followers
News
GoogleFortune - 3 reasons Google's logo rollout went smoother than Yahoo'spowered by
Biologi FKIP UNPAS Bandung, Kelas B 2008. Template Picture Window. Gambar template oleh suprun. Diberdayakan oleh Blogger.