makalah dfd membuat sim

23
MAKALAH DIAGRAM FLOW DATA (DFD) PEMBUATAN SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) Disusun Oleh : Laras Asokawati (11120964) STIE BINA BANGSA BANTEN 2015 - 2016

Upload: megi-tristisan

Post on 17-Dec-2015

393 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Makalah DFD Membuat SIM

TRANSCRIPT

  • 1

    MAKALAH DIAGRAM FLOW DATA (DFD) PEMBUATAN SIM

    (SURAT IZIN MENGEMUDI)

    Disusun Oleh :

    Laras Asokawati (11120964)

    STIE BINA BANGSA BANTEN

    2015 - 2016

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

    Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

    dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

    dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca

    dalam pembuatan DFD (Diagram Flow Data).

    Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

    pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

    isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

    Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

    sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

    memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

    makalah ini.

    Serang, Mei 2015

    Penulis

    i

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

    DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

    2.1 Batasan Masalah ........................................................................... 1

    3.1 Tujuan ............................................................................................ 2

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 3

    2.1 DFD (Data Flow Diagram) .............................................................. 3

    2.2 SIM (Surat Izin Mengemudi) .......................................................... 10

    BAB III DFD MEMBUAT SIM ......................................................................... 11

    BAB IV KESIMPULAN .................................................................................... 19

    4.1 Kesimpulan .................................................................................... 19

    4.2 Saran .............................................................................................. 19

    ii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pengembangan / rekayasa system informasi (system development) dan

    perangkat lunak (system engineering) dapat berarti menyusun system /

    perangkat lunak yang benar benar baru atau yang lebih sering terjadi adalah

    menyempurnakan yang telah ada sebelumnya. Juga sering terjadi

    pengembangan system informasi berbasis computer dilakukan dengan

    motivasi untuk memanfaatkan computer sebagai alat bantu yang dikenal

    sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti

    kata bosan, untuk melaksanakan instruksi instruksi pengguna untuk

    mendapatkan hasil hasil tertentu.

    Untuk melakukan pengembangan suatu perangkat lunak, ada beberapa

    langkah awal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

    a. Proses pengumpulan Requirement, merupakan proses pengumpulan

    informasi dan permintaan dari klien terhadap system yang akan

    dikembangkan / dirancang.

    b. Pembuatan Use Case, digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit

    fungsi / layanan yang disediakan oleh sistem (bagian sistem: subsistem atau

    class) ke pemakai atau klien.

    c. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD), adalah diagram yang menggunakan

    notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem.

    1.2 Batasan Masalah

    Penulis hanya akan membahas DFD (Data Flow Diagram) tentang bagaimana

    membuat SIM (Surat Izin Mengemudi).

  • 2

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui DFD (Data Flow

    Diagram) pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi).

  • 3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 DFD (Data Flow Diagram)

    Menurut Jogiyanto (1990), ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan symbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram atau DFD).

    DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured Analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dikumentasi dari sistem yang baik.

    Beberapa symbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto ,1990):

    1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem); 2. Data flow (arus data); 3. Process (proses); 4. Data store (simpanan data).

    KESATUAN LUAR Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau

  • 4

    menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini (Jogiyanto ,1990).

    1. Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.

    2. Orang atau sekelompok orang diorganisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.

    3. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok.

    4. Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan. 5. Sumber asli dari suatu transaksi. 6. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.

    ARUS DATA Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini (Jogiyanto ,1990).

    1. Formulir atau dokumen yang digunakan di perpustakaan. 2. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem. 3. Tampilan atau output di layar komputer yang dhasilkan oleh sistem. 4. Masukan untuk komputer. 5. Komunikasi ucapan. 6. Surat-surat atau memo. 7. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file. 8. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda. 9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.

    PROSES Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan LDFD akan dibahas kemudian.

  • 5

    Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).

    SIMPANAN DATA Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions. Data store diidentitaskan dengan D dengan nomor untuk data store komputer dan M dengan nomor untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai berikut (Jogiyanto ,1990) : Penggambaran simpanan data di DFD perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :

    1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah proses.

    2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa proses:

    1. Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam simpanan data.

    2. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data. 3. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di

    simpanan data. 3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan

    bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk disimpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data.

    4. Proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan update simpanan data dapat dilakukan hal berikut:

    1. Dapat menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang berlawanan dari simpanan data.

    2. Menggunakan arus data yang terpisah.

    DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah sebagai berikut:

    1. Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak sedangkan bagan alir cenderung menunjukkan proses yang urut.

  • 6

    2. DFD lebih mencerminkan arus dari data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus dari algoritma.

    3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkanya.

    Selain itu, DFD juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop). 2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision). 3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.

    DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Jogiyanto, 1990).

    Beberapa simbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto,1990) :

    EXTERNAL ENTITY (KESATUAN LUAR) ATAU BOUNDARY (BATAS SITEM) Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

    DATA FLOW (ARUS DATA) Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. PROSES Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

  • 7

    DATA STORE (SIMPANAN DATA)

    Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini (Jogiyanto, 1990):

    1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual. 3. Suatu kotak atau tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual. 5. Suatu agenda atau buku.

    Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal pararel yang tertutup disalah satu ujungnya.

    Pedoman untuk menggambar DFD adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 1990):

    1. Identifikasi terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD

    yang pertama kali digambar adalah yang level teratas (top level) yang disebut dengan context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level G). Tiap-tiap proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi

    4. Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang (hierarchy chart) digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi.

    5. Gambarlah sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di bagan berjenjang.

    6. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.

    DFD Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (Adi Nugroho, 2011).

  • 8

    DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

    DFD terdiri dari diagram konteks (context diagram) dan diagram rinci (level diagram). Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dalam diagram konteks biasanya hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram level di atasnya.

    KOMPONEN DFD Adapun komponen-komponen dalam DFD adalah sebagai berikut : Menurut Yourdan dan DeMarco : Menurut Gene dan Serson :

    1. Entitas Eksternal (External Entity) Entitas Eksternal (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

    2. Aliran data Aliran data mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

    3. Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses.

    4. Penyimpan Data (Data Store) Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:

    o Suatu file atau basis data di sistem komputer. o Suatu arsip atau catatan manual. o Suatu tabel acuan manual. o Suatu agenda atau buku.

  • 9

    NOTASI NOTASI DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

    NOTASI KETERANGAN

    Proses atau fungsi atau prosedur; pada

    permodelan perangkat lunak yang akan

    diimplementasikan dengan pemrograman

    terstruktur.

    File atau basis data atau penyimpanan

    (storage); pada permodelan perangkat

    lunak yang akan diimplementasikan

    dengan pemrograman terstruktur.

    Entitas luar atau masukan atau keluaran

    atau orang yang memakai / berinteraksi

    dengan perangkat lunak yang

    dimodelkan.

    Aliiran data; merupakan data yang dikirim

    antar proses, dari penyimpanan ke proses

    atau dari proses ke masukkan atau

    keluaran.

  • 10

    2.2 SIM (Surat Izin Mengemudi)

    Di Indonesia, Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan

    identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi

    persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu

    lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang

    mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin

    Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal

    77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

    Peraturan perundang-undangan terbaru adalah Undang-Undang Nomor 22

    Tahun 2009 yang menggantikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992. UU

    No. 14 Tahun 1992 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, tetapi

    Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 yang menjelaskan UU No. 14

    Tahun 1992 dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau

    belum diganti dengan yang baru berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009.

    - Jenis SIM (Surat Izin Mengemudi)

    Surat Izin Mengemudi di Indonesia terdapat dua (2) jenis (Pasal 77 ayat (2)

    UU No. 22 Tahun 2009) :

    Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor perseorangan

    Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor Umum

    SIM C SIM A SIM B UMUM SIM B1 UMUM SIM B2 UMUM

    - Golongan SIM perseorangan

    Golongan SIM berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009

    SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan

    dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.

    SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang

    perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg

    SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik,

    atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau

    gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta

    tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg.

    SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor.

    SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.

  • 11

    - Golongan SIM Umum

    Golongan SIM Umum berdasarkan Pasal 82 UU No. 22 Tahun 2009 :

    - SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan

    barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500

    kg.

    - SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang

    umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.

    - SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan penarik atau

    Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan

    dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau

    gandengan lebih dari 1.000 kg.

    - Persyaratan Permohonan SIM perseorangan

    Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 ayat (2),

    (3), (4), dan (5) UU No. 22 Tahun 2009

    1. Usia

    - 17 tahun untuk SIM A, C, dan D

    - 20 tahun untuk SIM B1

    - 21 tahun untuk SIM B2

    2. Administratif

    - memiliki Kartu Tanda Penduduk

    - mengisi formulir permohonan

    - rumusan sidik jari

    3. Kesehatan

    - sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter

    - sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis

    4. Lulus ujian

    - ujian teori

    - ujian praktek dan/atau

    - ujian ketrampilan melalui simulator

    Syarat tambahan berdasarkan Pasal 81 ayat (6) UU No. 22 Tahun 2009

    bagi setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor yang akan mengajukan

    permohonan:

    1. Surat Izin Mengemudi B1 harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya

    12 (dua belas) bulan; dan

  • 12

    2. Surat Izin Mengemudi B2 harus memiliki SIM B1 sekurang-kurangnya

    12 (dua belas) bulan

    - Persyaratan Permohonan SIM Umum

    Persyaratan permohonan SIM Umum berdasarkan Pasal 83 ayat (1), (2),

    dan (3) UU No. 22 Tahun 2009:

    1. Persyaratan Usia

    - SIM A Umum 20 tahun

    - SIM B1 Umum 22 tahun

    - SIM B2 Umum 23 tahun

    2. Persyaratan Khusus

    - Lulus Ujian Teori

    - Lulus Ujian Praktik

    Syarat tambahan berdasarkan Pasal 83 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 :

    - Permohonan SIM A Umum harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya

    12 bulan

    - Permohonan SIM B1 Umum harus memiliki SIM B1 atau SIM A Umum

    sekurang-kurangnya 12 bulan

    - Permohonan SIM B2 Umum harus memiliki SIM B2 atau SIM B1 Umum

    sekurang-kurangnya 12 bulan

    - Kemudahan

    SIM untuk kendaraan bermotor dapat digunakan sebagai SIM kendaraan

    bermotor yang jumlah beratnya sama atau lebih rendah, sebagai berikut

    Pasal 84 UU No. 22 Tahun 2009 :

    - SIM A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan

    bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A.

    - SIM B1 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor

    yang seharusnya menggunakan SIM A.

    - SIM B1 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan

    bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, dan

    SIM B1.

    - SIM B2 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor

    yang seharusnya menggunakan SIM A dan SIM B1.

    - SIM B2 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan

    bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, SIM

    B1, SIM B1 Umum, SIM B2.

  • 13

    - Ketentuan Pidana

    Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak

    dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah Kendaraan Bermotor

    yang dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (5) huruf

    b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau

    denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

    (Pasal 288 ayat (2) UU No.22 Tahun 2009).

    Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak

    memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77

    ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan

    atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) (Pasal 281 UU

    No.22 Tahun 2009).

    - Prosedur dan Biaya pembuatan SIM baru (DKI Jakarta)

    1. Prosedur pembuatan SIM baru terbilang mudah dan praktis, dimana

    pemohon harus melalui tahap-tahap yang telah ditentukan sebagai

    berikut.

    2. Membuat surat keterangan sehat jasmani dan rohani yang

    dikeluarkan oleh dokter (dapat dilakukan di polres setempat).

    3. Menyiapkan fotokopi KTP sebanyak 4 lembar.

    4. Membeli formulir permohonan pembuatan SIM sesuai harga yang

    telah ditentukan (misal: SIM C Rp.100.000).

    5. Membeli asuransi sebesar Rp. 30.000.

    6. Isi formulir dan kumpulkan di loket yang telah disediakan, tunggu

    hingga nama anda dipanggil.

    7. Setelah anda dipanggil, anda akan diminta untuk melalui 2 tahap tes

    yaitu, Tes Tulis dan Tes Praktek.

    8. Jika anda lulus 2 tes tersebut, anda akan diminta menunggu panggilan

    untuk menandatangani SIM anda dan difoto.

    9. Anda harus menunggu hingga nama anda dipanggil untuk mengambil

    SIM anda.

  • 14

    BAB III

    PEMBUATAN DFD (DATA FLOW DIAGRAM) SIM

    (SURAT IZIN MENGEMUDI)

    DFD LEVEL 0

    Pemohon Petugas PolisiPembuatan

    SIM Baru

    Nomor E-KTP Data Pemohon

    Surat Izin Pengemudi Data SIM

  • 15

    DFD LEVEL 1

    PEMOHON

    Putor TP3S

    Petugas

    Dokumentasi

    Petugas Ujian

    Melakukan

    Registrasi

    1.0

    Registrasi

    Tempat Ujian

    3.0

    Melakukan

    Pembayaran

    4.0

    Mengikuti Ujian

    5.0

    Produksi SIM

    6.0

    Nomor E-KTP

    Tempat Ujian

    Uang

    Bukti Pembayaran

    Lembar Ujian

    Hasil Ujian

    Data Pemohon

    CAPIL

    Penyalinan

    Data

    2.0

    Data Pemohon

    Pilihan Tempat

    Status

    Registrasi

    Foto

    SIM

    Status Tempat

    Ujian

    Kartu Ujian

    Hasil Ujian

    Uang

  • 16

    DFD LEVEL 2

    - PROSES 1

    Verifikasi

    Pembayaran

    4.1

    Transaksi

    Pembayaran

    SIM

    4.2

    PEMOHON

    Sidik Jari

    Produksi Kartu

    Ujian

    4.4

    Putor TP3S

    Data Pemohon

    Pencatatan

    Pembayaran

    4.3

    Record

    Pembayaran

    Status

    Pemba

    yaran

    Uang

    Uang

    Sidik Jari

    Status

    Verifikasi

    Kartu Ujian

    Data Calon

    Status

    Pemba

    yaran

    Data

    Pemba

    yaran

    Status

    Verifikasii

  • 17

    - PROSES 2

    Verifikasi Ujian

    5.1

    Pelaksanaan

    Ujian

    5.2

    PEMOHON

    - Sidik Jari

    - Kartu Ujian

    Pengumuman

    Ujian

    5.3

    Petugas Ujian

    Data Pemohon

    - Jawaban

    Ujian

    - Praktek Ujian

    - Jawaban

    Ujian

    - Praktek

    Ujian

    - Sidik Jari

    - Kartu Ujian

    Status

    Verifikasi

    Hasil UjianHasil Ujian

    Hasil Ujian

    Status Verifikasi

  • 18

    - PROSES 3

    Verifikasi

    6.1

    Pengambilan

    Foto

    6.2

    PEMOHON

    - Sidik Jari

    Cetak SIM

    6.3

    Petugas

    Dokumentasi

    Data Pemohon

    Foto Foto

    - Sidik Jari

    Status

    Verifikasi

    SIM

    Data

    Pemohon

    Data

    Pemohon

    Data SIM

    Status Verifikasi

  • 19

    BAB IV

    KESIMPULAN

    4.1 KESIMPULAN

    Di dalam setiap proses pengembangan perangkat lunak (software),

    pengembang memerlukan perencanaan yang matang. Hal itu diperlukan untuk

    memudahkan pengembang dalam beberapa hal, yaitu :

    Memudahkan pengembang dalam mengimplementasikan rancangan

    perangkat lunak yang telah didesain.

    Memudahkan pengembangan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan

    yang ditemukan pada saat pengujian software.

    Memudahkan pengembang untuk memodifikasi rancangan tatkala

    requirement klien berubah.

    Memudahkan pengembang lain untuk maintenance atau mengembangkan

    ulang perangkat lunak tersebut.

    4.2 SARAN

    Demikian hasil laporan tugas saya, saya berharap dengan adanya ini makalah ini

    dapat membantu teman teman untuk bisa mempelajari DFD (Data Flow

    Diagram) lebih jauh.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi