dfd rawat jalan
DESCRIPTION
dfd rawat jalanTRANSCRIPT
ANALISA DAN PERANCANGANSISTEM INFORMASI RAWAT JALAN
PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana(S1)
Pada program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
ERWAN TRIWAHJONONRP.208 513 009
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PEMBNGUNAN NASIONAL ”VETERAN”JAKARTATAHUN 2010
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN
PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Komputer
pada program Studi system Infrmasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, sejauh yang saya ketahui bukan
merupakan tiruan atau duplikasai dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau
pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dilingkungan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta maupun di Perguruan Tinggi atau
Instansi maupun, kecuali bagian sumber informasinya yang dicantumkan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 03 November 2010
ERWAN TRIWAHJONO
NRP. 208 513 009
ii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN
PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Komputer pada program
Studi system Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta. Skripsi ini dinyatakan telah memenuhi syarat
sebagaiskripsi pada Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta
Jakarta, 03 November2010
Dosen Pembimbing
Jayanta. S.KOM.,M.Si
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN
PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Komputer pada Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembanngunan
Nasional “Veteran “ Jakarta. Skripsi ini telah diujikan pada sidang ujian skripsi
tanggal 23 Desember 2010 dan dinyatakan sah sebagai skripsi pada Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”Jakarta.
Jakarta,… …………………
Tim Penguji
Penguji I, Penguji II,
Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si. Ati Zaidiah, S.KOM.
iv
SURAT KETERANGAN LULUS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama : Erwan Triwahjono
NRP : 208513009
Judul : ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN
PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Telah dinyatakan lulus tugas akhir yang diujikan pada sidang skripsi tanggal :
23 Desember 2010
Tim Penguji Tugas AkhirNo Jabatan Nama Penguji Tanda
tangan1 Penguji Utama/ Ahli Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si.
2 Penguji Lembaga Ati Zaidiah, S.KOM.
Jakarta,…. ……………..….
Kepala Jurusan
Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si.
v
LEMBAR MONITORING BIMBINGAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI
Judul : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat
Jalan pada Rumah Sakit Marinir Cilandak
Dosen Pembimbing : Jayanta S.Kom, Msi.
Atas Nama Mahasiswa : Erwan Triwahjono
NRP : 208.513.009
No Tanggal Pokok Bahasan Paraf
1 28-06-2010 Judul skripsi mengenai perihal
Analisa dan perancangan sistem
informasi rawat jalan pada rumah
sakit marinir cilandak
2 13-07-2010 Bab I sampai dengan bab III secara
keseluruhan.
3 10-08-2010 Revisi Bab I sampai dengan bab III .
4 27-08-2010 DFD sistem berjalan dan usulan
perancangan sistem
5 06-09-2010 Revisi DFD
6 13-09-2010 Bab IV
7 18-09-2010 Revisi Bab IV
8 22-09-2010 Bab V
9 28-09-2010 Revisi Bab V
10 14-10-2010 Bab I sampai Bab VI
11 28-10-2010 Revisi keseluruhan bab
vi
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi
dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi.
Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak,
maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui
internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi.
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan
keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai
untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang
terkait lainnya.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali
permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit.
Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang
penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan
data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu
yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan
kesalahan sangat besar.
Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan
pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem
informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,
pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan semangat dan
dorongan dalam penyusunan Tugas Akhir.
2. Bapak DR.Dwi Nugroho, M.SC, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
3. Ibu Titin. Pramiyati. S.Kom selaku Kajur S I Sistem Informasi.
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
4. Bapak Jayanta. M.Si, selaku dosen pembimbing.
Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk memberikan pengarahan, diskusi dan bimbingan serta persetujuan
sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas karunia-NYA
sehingga kami dapat menyusun tugas akhir ini tepat pada waktunya. Penyusunan
tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana - SI pada Fakultas Ilmu Komputer UPN “Veteran”
Jakarta.
Dalam kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat kami ingin
mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya atas bimbingan dan
kerja sama yang diberikan kepada kami, dan untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. FIK yang sudah membentuk penulis menjadi hamba Allah yang
sholeh dahulu hinga saat ini inysa Allah.
2. Seluruh anggota/ warga Rumah Sakit Marinir Cilandak yang telah
membantu penulis medapatkan data-data yang penulis butuhkan.
3. Saudara Denny Fauzi yang banyak memberikan masukan.
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir. Semoga atas kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan
balasan yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penulis berharap Tugas Akhir dapat dipergunakan dengan baik dan kami
menyadari dalam setiap penulisan yang dibuat tidaklah lepas dari kesalahan. Dan
kami meminta maaf apabila penyusunan Sikrisi/ Tugas Akhir terdapat kekurangan.
Semoga Sikripsi/ Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 03 November 2010
Penulis
Erwan Triwahjono
NRP. 208 513 009
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv
LEMBAR MONITORING......................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR SIMBOL .............................................................................................. xv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xx
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 3
D. Tujuan Skripsi ............................................................................................... 3
E. Metode Penelitian .......................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
A. Konsep Sistem ............................................................................................... 7
B. Konsep Dasar Informasi ................................................................................ 8
C. Konsep Dasar Sistem Infomasi ..................................................................... 9
D. Analisa dan Perancangan Sistem................................................................. 11
1. Pengertian Analisa Sistem ................................................................................ 11
x
2. Pengertian Perancangan Sistem ........................................................................ 12
E. Pustaka lain yang relevan ............................................................................ 12
1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) ........................................................ 12
2. Data Model........................................................................................................ 14
3. Teknologi yang digunakan................................................................................ 15
a. Bahasa pemograman PHP ................................................................................. 15
b. Database Server ................................................................................................ 16
c. Web Server ....................................................................................................... 16
F. Analisa Sistem Poliklinik Rawat Jalan........................................................ 18
1. Pasien ................................................................................................................ 18
2. Rawat Jalan/ Poliklinik ..................................................................................... 18
a. Tugas Pokok dan Fungsi Rawat Jalan............................................................... 19
b. Fungsi- fungsi yang terkait ............................................................................... 19
3. Rumah Sakit...................................................................................................... 20
a. Pengertian Rumah Sakit .................................................................................... 20
b. Jenis-jenis Rumah Sakit .................................................................................... 21
1). Berdasarkan Kepemilikan................................................................................ 21
2). Berdasarkan Layanannya................................................................................. 21
BAB III ................................................................................................................. 23
TAHAPAN PENELITIAN ................................................................................... 23
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian.................................................................. 23
B. Materi Penelitian ......................................................................................... 23
1. Objek Penelitian................................................................................................ 23
2. Subjek Penelitian .............................................................................................. 23
C. Cara Dan Alat Pengumpulan Data............................................................... 28
1. Wawancara........................................................................................................ 28
2. Observasi........................................................................................................... 28
D. Pengoalahan data Dan Analisa .................................................................... 31
1. Pengolahan data ................................................................................................ 31
2. Analisis data...................................................................................................... 31
3. Analisa sistem ................................................................................................... 31
xi
4. Perancangan Sistem .......................................................................................... 32
E. Tahapan kegiatan......................................................................................... 33
BAB IV ................................................................................................................. 34
ANALISA DAN USULAN SISTEM................................................................... 34
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit ................................................................. 34
B. Visi dan Misi ............................................................................................... 38
1. Visi .................................................................................................................... 38
2. Misi ................................................................................................................... 38
C. Bidang Usaha/ Ruang Gerak ....................................................................... 38
1. Pelayanan Kesehatan......................................................................................... 39
2. Pelayanan Medis ............................................................................................... 39
3. Asuhan Keperawatan ........................................................................................ 39
4. Pengendalian Infeksi ......................................................................................... 40
5. Pelayanan Diagnostik........................................................................................ 40
6. Pelayanan Ibu dan Anak .................................................................................. 40
7. Pelayanan Penunjang Medik............................................................................. 40
D. Struktur Organisasi dan Uraian Fungsi dan Tugas ...................................... 41
1. Menurut Struktur tugasnya................................................................................ 43
2. Menurut Fungsional tugasnya........................................................................... 43
E. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Marinir Cilandak ................................................................................................... 44
1. Dokumen masukan sistem berjalan .................................................................. 45
a. Form Data Pasien .............................................................................................. 45
b. Form Data Keluhan........................................................................................... 45
c. Lembaran Catatan Medis/ Kartu Pasien............................................................ 46
d. Form Referensi/ Rujukan Petugas .................................................................... 46
e. Form Data Periksa............................................................................................. 46
f. Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 47
g. Form Hasil Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 48
h. Lembar Resep ................................................................................................... 48
2. Dokumen keluaran sistem berjalan ................................................................... 49
xii
a. Lembar Identitas Pasien .................................................................................... 49
b. Lembar Resep ................................................................................................... 49
c. Lembaran Rujukan Petugas............................................................................... 49
d. Lembaran Catatan Medis .................................................................................. 50
e. Lembar Hasil Pemeriksaan Penunjang.............................................................. 50
f. Lembar Keluhan ................................................................................................ 51
g. Lembar Permintaan Pemeriksaan Penunjang.................................................... 51
3. Simpanan Data Sistem Berjalan........................................................................ 52
a. File Data Pasien................................................................................................. 52
b. File Catatan Medis ............................................................................................ 52
c. File Rujukan Poliklinik ..................................................................................... 53
d. File Keluhan Pasien .......................................................................................... 53
e. File Pemeriksaan ............................................................................................... 53
f. File Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................................................... 54
g. File Hasil Pemeriksaan Penunjang.................................................................... 54
h. File Resep.......................................................................................................... 55
F. Prosedur Sistem ........................................................................................... 55
1. Prosedur Sistem Berjalan .................................................................................. 55
2. Diagram alir data............................................................................................... 55
G. Analisa Permasalahan.................................................................................. 57
1. Gambaran Sistem Berjalan ............................................................................... 58
2. Analisa Sistem Berjalan .................................................................................... 60
3. Rekomendasi..................................................................................................... 62
4. Kendala sistem yang dihadapi........................................................................... 63
H. Prosedur Sistem yang diusulkan.................................................................. 63
1. Dasar Pemikiran Sistem yang diusulkan........................................................... 63
2. Tujuan Sistem yang diusulkan .......................................................................... 64
BAB V .................................................................................................................. 65
IMPLEMENTASI................................................................................................. 65
A. Perbedaan Sistem Lama Dan Sistem Baru .................................................. 65
1. Sistem Lama...................................................................................................... 65
xiii
2. Sistem Baru ....................................................................................................... 65
a. Diskripsi Sistem ................................................................................................ 65
b. Gambaran Sistem Baru ..................................................................................... 66
B. Perancangan Sistem..................................................................................... 67
1. Diagram Konteks .............................................................................................. 67
2. Data Flow Diagram........................................................................................... 68
a DFD Level 0....................................................................................................... 68
1). Proses Administrasi Pasien.............................................................................. 70
2). Proses Pemeriksaan Medis .............................................................................. 70
b. DFD Level 1 Administrasi ................................................................................ 71
1). Proses Registrasi .............................................................................................. 72
2). Proses Validasi ................................................................................................ 72
3). Proses Cetak Id Pasien..................................................................................... 72
4). Proses Rekam Status Pasien ............................................................................ 72
5). Proses Rekam Rujukan Poliklinik ................................................................... 73
6). Proses Antrian.................................................................................................. 73
c. DFD Level 1 Pemeriksaan ............................................................................... 73
1). Proses Update Catatan Medis .......................................................................... 74
2). Proses Rekam Resep........................................................................................ 75
3). Proses Cetak Resep.......................................................................................... 75
4). Proses Rekam Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................................ 75
5). Proses Cetak Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................................... 76
C. Perancangan Data Base ............................................................................... 76
D. Entity Relationship Diagram ....................................................................... 79
E Spesifikasi Tabel ......................................................................................... 79
F. Perancangan Input Output ........................................................................... 86
1. Tampilan Input.................................................................................................. 86
a. Halaman Login.................................................................................................. 86
b. Input Data Pendaftaran...................................................................................... 87
c. Input Data Rekam Medis .................................................................................. 88
xiv
d. Input Data Rujukan ........................................................................................... 89
e. Input Data Update Rekam Medis ...................................................................... 90
f. Input Data Resep ............................................................................................... 91
g. Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang ............................................... 91
2. Tampilan Output ............................................................................................... 92
a. Identitas Pasien.................................................................................................. 92
b. Status/ Kartu Pasien .......................................................................................... 92
c. Permintaan Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 93
d. Resep................................................................................................................. 94
F. Rencana Implementasi................................................................................. 94
1. Pemilihan Hardware yang dibutuhkan.............................................................. 95
a. Perangkat Masukan atau Input Divice ............................................................. 95
b. Perangkat Keluaran atau Output Divice ........................................................... 96
2. Pemilihan Software yang dibutuhkan ............................................................... 97
3. Pemilihan Brainware yang dibutuhkan ............................................................. 99
BAB VI ............................................................................................................... 100
PENUTUP........................................................................................................... 100
A. Kesimpulan................................................................................................ 100
B. Saran .......................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... 103
xv
DAFTAR SIMBOL
1. Diagram Alir Data/ Gane - Sarson
No. Simbol Penjelasan
1. External Entity
Merupakan symbol untuk menyatakan sumber
data yang akan diproses dan juga merupakan
symbol penerima data hasil suatu proses.
2. Proses
Merupakan simbol untuk menggambarkan
suatu proses di dalam system yang hasilnya
akan ditransformasikan menjadi arus data
3. Arus Data
Meruypakan symbol untuk menggambarkan
perpindahan data dari sumbernya ke proses,
dari proses ke proses lainnya atau dari proses
external entity atau data store
4. Data Store
Merupakan symbol untuk menggambarkan
suatu file penyimpanan data, baik sifatnya
sementara atau sifatnya tetap
xvi
2. Kamus Data
No. Simbol Penjelasan/arti
1.
=
Merupakan symbol pembuatan atau
pemasukan data pertama kali kedalam
diagram alir data
2.
+
Merupakan symbol dari data yang
dimasukkan kedalam diagram alir data
3.
( )
Merupakan symbol yang digunakan untuk
menutup komponen yang sudah terpilih
4.
[ ]
Merupakan symbol yang digunakan untuk
memilih salah satu pilihan
5.
{ }
Merupakan symbol pengulangan dari
komponen yang tertutup
xvii
3. Diagram Hubungan Entitas
No. Simbol Penjelasan/arti
1. Entitas yang keberadaannya mandiri dan
mesti ada dalam suatu system
2. Hubungan suatu entitas dari banyak
kesatu ( many to one ) dimana suatu
entitas berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan suatu
entitas yang lainnya
3. Hubungan suatu entitas dari satu
kebanyak ( one to many ) dimana setiap
entitas pada suatu himpunan dapat
berhubungan dengan banyak entitas yang
lainnya
4. Hubungan suatu entitas dari banyak
kebanyak ( many to many ) dimana setiap
entitas pada suatu himpunan dapat
berhubungan dengan banyak entitas
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional..................................................... 23
Tabel 4.1 Matriks Problem Statement ............................................................... 59
Tabel 4.2 Matriks Cause and Effect analysis ..................................................... 61
Tabel 4.3 Matriks System Improvement Objectives.......................................... 62
Tabel 5.1 Betuk Un-Normal .............................................................................. 76
Tabel 5.2 Bentuk Normal Pertama..................................................................... 77
Tabel 5.3 Bentuk Normal Kedua ....................................................................... 78
Tabel 5.4 Bentuk Normal Ketiga ....................................................................... 78
Tabel 5.5 Data Pasien ........................................................................................ 81
Tabel 5.6 Rawat jalan ........................................................................................ 82
Tabel 5.7 Penunjang........................................................................................... 82
Tabel 5.8 Poliklinik............................................................................................ 83
Tabel 5.9 Dokter ................................................................................................ 83
Tabel 5.10 Specialist .......................................................................................... 83
Tabel 5.11 Perawat............................................................................................. 84
Tabel 5.12 Resep................................................................................................ 84
Tabel 5.13 Obat.................................................................................................. 85
Tabel 5.14 Kategori ........................................................................................... 85
Tabel 5.15 Login ................................................................................................ 85
Tabel 5.16 Catatan Medis .................................................................................. 86
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSMC ............................................................ 42
Gambar 4.2 Diagram Conteks............................................................................ 56
Gambar 4.3 Data Flow Diagram level 0 ............................................................ 57
Gambar 5.1 Diagarm Berjenjang Sistem Informasi Rawat Jalan ...................... 67
Gambar 5.2 Konteks Diagram ........................................................................... 67
Gambar 5.3 DFD Level 0................................................................................... 69
Gambar 5.4 DFD Level 1 Administrasi ............................................................. 71
Gambar 5.5 DFD Level 1 Pemeriksaan ............................................................. 74
Gambar 5.6 Diagram Hubungan ........................................................................ 80
Gambar 5.7 Halaman Login............................................................................... 87
Gambar 5.8 Input Data Pendaftaran................................................................... 88
Gambar 5.9 Input Data Rekam Medis ............................................................... 90
Gambar 5.10 Input Data Rujukan Poliklinik ..................................................... 89
Gambar 5.11 Input Data Update Rekan Medis .................................................. 69
Gambar 5.12 Input Data Resep .......................................................................... 91
Gambar 5.13 Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................... 91
Gambar 5.14 Output Identitas Pasien ................................................................ 92
Gambar 5.15 Output Status Pasien .................................................................... 93
Gambar 5.16 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang ................................ 93
Gambar 5.17 Output Resep................................................................................ 94
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A- 1 Form Data Pasien ................................................................... 104
Lampiran A- 2 Form Rujukan Petugas ........................................................... 105
Lampiran A- 3 Kartu Pasien ........................................................................... 106
Lampiran A- 4 Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang............................. 107
Lampiran A- 5 Form Hasil pemeriksaan Penunjang....................................... 108
Lampiran A- 6 Form Resep ............................................................................ 109
Lampiran B- 1 Output Identitas Pasien........................................................... 111
Lampiran B- 2 Output Resep .......................................................................... 112
Lampiran B- 3 Output Rujukan Petugas ......................................................... 113
Lampiran B - 4 Output Catatan Medis............................................................. 114
Lampiran B - 5 Output Hasil Pemeriksaan Penunjang .................................... 115
Lampiran B- 6 Output Keluhan ...................................................................... 116
Lampiran B- 7 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................... 117
xxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini
disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu komitmen pembangunan kualitas
manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pemerintah
telah mencanangkan program “ Indonesia Sehat 2010” Program ini disertai dengan
berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya
peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik
rakyat, dan lain sebagainya. Penanganan kondisi seperti ini memerlukan
kecepatan dan keakuratan data agar solusi yang diberikan benar-benar tepat dan
efektif. Solusi yang tepat dan efektif hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi
yang profesional dan kredibel, terutama berkaitan dengan data yang krusial.
Di sisi lain, kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi
(TI) telah menyebabkan terjadinya proses perubahan yang dramatis dalam segala
aspek kehidupan. Pada saat ini TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi
yang bersifat global dari dan ke seluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah
suatu negara menjadi tiada dan negara-negara di dunia terhubungkan menjadi satu
kesatuan yang disebut global village atau desa dunia. Kehadiran TI tidak
memberikan pilihan lain kepada industri kesehatan dan rumah sakit selain turut
memanfaatkannya. Melalui pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan
kesehatan dari klinik atau rumah sakit dengan cepat dan akurat karena didukung
keberadaan data yang berakurasi tinggi dan real time sehingga memudahkan
dalam mengambil keputusan penting.
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
159b/MENKES/PER/II/1988 tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di rumah
sakit berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat
darurat yang mencakup pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik.
2
Menurut Romomer (1981) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan rawat jalan
tampak berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pelayanan rawat inap.
Peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan dirumah sakit dua sampai tiga
kali lebih tinggi dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Sesuai
dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk
pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan.
Sebagai salah institusi yang membutuhkan pengelolaan informasi yang
baik, Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) dalam hal ini sangat concern
sekali bagaimana memberikan pelayanan kesehatan yang paling prima kepada
masyarakat. Karena kesehatan adalah faktor paling krusial dalam suatu negara,
karena negara yang kuat adalah Negara yang ditopang oleh masyarakat yang sehat.
Maka dari itu sudah menjadi niatan pada RSMC untuk dapat mengoptimalkan
kinerja manajemen secara internal agar dapat menghasilkan berupa tata kelola RS
dan pelayanan yang lebih baik dan berkesinambungan.
B. Rumusan Masalah
Banyaknya data pasien yang harus diolah dan tipe data yang berkelanjutan
dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan
metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada
dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar
waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini
mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit
harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi.
Persoalan menjadi bertambah apabila tempat yang tersedia untuk
pelayanan terbatas, mengakibatkan suasana kerja jadi berantakan karena ruangan
dipenuhi rak-rak untuk menyimpan status medis pasien. Dengan kondisi yang
kurang baik ini akan mengakibatkan kinerja tim medis dan paramedis menjadi
tidak optimal dan kurang nyaman. Kondisi ini bila berkelanjutan akan
menimbulkan tekanan mental dan pada akhirnya pelayanan ke pasien menjadi
tidak baik.
3
Di sisi lain sistem pelaporan rumah sakit masih bersifat manual dan data
yang disajikan tidak real time sehingga kurang akurat dan kerja ekstra bagi
menejemen untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar
dalam mengambil keputusan dan kebijakan . Memperhatikan permasalahan diatas,
dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit perlu dan mendesak untuk:
1. Melakukan komputerisasi layanan kesehatan dengan sistem
informasi yang handal.
2. Membangun infrastruktur internal berbasis tehnologi informasi
untuk mendukung kinerja rumah sakit dan layanan terhadap pasien.
3. Meningkatkan keahlian personil medis dan paramedis agar dapat
mengoperasikan sistem informasi sebagai pendukung operasional.
C. Batasan Masalah
Dalam skripsi ini penulis melakukan pembatasan masalah, yang berupa
pelayanan poliklinik rawat jalan yang merupakan ujung tombak rumah sakit.
Cakupan dari sistem informasi rawat jalan tersebut ,yaitu :
1. Pendaftaran pasien.
a. Biodata Pasien.
b. Data keluhan pasien.
c. Referensi / rujukan petugas ke poliklinik.
2. Pemeriksaan pasien di poliklinik .
a. Pemeriksaan awal
b. Pemeriksaan yang dilakukan dokter
c. Rujukan untuk pemeriksaan penunjang
d. Pemberian resep oleh dokter
3. Pemeriksaan Penunjang.
a. Data permintaan pemeriksaan penunjang.
b. Data hasil pemeriksaan penunjang.
4
Hal ini dimaksudkan agar obyek penelitian dapat terarah sesuai dengan
yang dimaksudkan.
D. Tujuan Skripsi
1. Bagi peneliti
a. Mengembangkan wawasan berfikir setelah melakukan
penelitian serta dapat menerapkan teori-teori yang di dapat di
bangku kuliah.
b. Untuk memenuhi syarat kelulusan dalam meraih gelarsarjana strata-1 bidang Teknik Informatika
2. Bagi Rumah Sakit
Apabila rancangan sistem informasi pelayanan Poliklinik Rawat
Jalan ini di gunakan diharapkan dapat membantu proses pelayanan kepada
pasien, dan dapat menghasilkan informasi - informasi bagi manajemen.
3. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi penelitian sejenis
lebih lanjut.
E. Metodologi Penelitian
Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah masalah pengumpulan dan
penganalisaan data. Ada beberapa macam metode yang digunakan yaitu :
1. Wawancara
Melakukan wawancara secara langsung kepada pihak perusahaan
dan mengambil data-data dari perusahaan.
2. Analisa Dokumen
Melakukan penganalisaan dan pengelolahan terhadap dokumen-
dokumen yang diberikan oleh pihak perusahaan agar dapat dibuat sesuai
dengan metode yang diinginkan.
5
3. Studi Literatur
Mempelajari sifat dan struktur data telepon dari literatur agar dapat
memenuhi perencanaan dalam penggunaan metode ini.
F. Sistematika Penulisan
Sebelum mengemukakan dan merumuskan keadaan perusahaan yang akan
dibahas, terlebih dahulu akan di kemukakan sistematika penulisan yang akan
dipergunakan dalam penulisan tugas akhir ini agar lebih terarah sesuai dengan
fokus tujuan yang dikehendaki. Adapun sistematika penulisan dari Skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Dalam Bab ini penulis mengemukakan tentang gambaran keseluruan
mengenai Latar belakang, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan
tugas akhir, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB II. Tinjuan Pustaka
Pada bab ini berisikan tinjuan pustaka yang menguraikan teori-teori
yang mendasari pembahasan secara detail, yang berupa definisi-definisi
yang berhubungan dengan skripsi ini.
BAB III. Tahapan Penelitian
Bab ini, penulis menyajikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
materi penelitian , cara dan alat pengumpulan data serta pengolahan
data dan analisa penelitian.
BAB IV. Analisa dan Pembahasan Masalah
Dalam bab ini, penulis menyajikan gambaran umum obyek penelitian,
analisa sistem dan kendala sistem yang dihadapi serta usulan sistem
untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini.
BAB V. Implementasi
Dalam bab ini, penulis menyajikan tentang hasil-hasil dari tahapan
penelitian teknik implementasi serta pengujian sistem yang sudah
selesai.
6
BAB VI. Penutup
Dalam bab ini, penulis menyajikan tentang kesimpulan dan saran-saran
terhadap skripsi ini.
7
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Konsep Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen atau subsistem yang saling
bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu
tujuan (Sutanta E, 2003).
Selain itu suatu sistem memiliki karakteristik-karakteristik yang patut
diketahui yaitu :
1. Komponen-komponen sistem ( Components )
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batas sistem ( Boundary )
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem ( Environments )
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem ( Interface )
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan sistem ( Input )
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem
yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
8
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Pengolah sistem ( Process )
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
7. Keluaran sistem ( Output )
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Sasaran sistem ( Objectives ) atau tujuan sistem ( Goal )
Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
B. Konsep Dasar Informasi
Informasi memiliki peranan yang sangat penting pada suatu organisasi.
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Sedangkan sumber dari informasi adalah data, data sendiri terdiri dari fakta-fakta
dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.
Informasi yang baik harus memiliki kriteria atau persyaratan sebagai
berikut :
1. Akurat
Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak bias, akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat
karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi.
9
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang antara satu
dengan yang lainnya berbeda-beda.
4. Terbaru
Suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan atau
tindakan harus informasi yang terbaru. Hal ini dikarenakan informasi yang
terbaru merupakan data atau masukan terakhir dari suatu keadaan atau
kejadian terakhir.
Selain itu informasi bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah
untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang
suatu keadaan.
C. Konsep Dasar Sistem Informasi
Seorang ahli memberikan definisi dari sistem informasi yaitu Sistem
Informasi adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Raymond Mcleod, Jr., 1995).
Definisi lain dari sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses
dan teknologi informasi (IT) yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyajikan sebagai keluaran informasi yang
diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Jeffery L Whitten, 2004).
Secara umum definisi dari Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-
elemen dalam suatu organisasi yang saling terintegrasi dengan menggunakan
masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
10
Adapun komponen-komponen sistem informasi meliputi :
1. Blok masukan (input block)
Merupakan input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi keluaran yang merupakan informasi
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dari pekerjaan sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Blok data (database block)
Dasar data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
(hardware) dan digunakan perangkat lunak (software) untuk
memanipulasinya.
6. Blok kendali (controls block)
Sebagai upaya sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian
didalamnya.
11
D. Analisa dan Perancangan Sistem
1. Pengertian Analisa Sistem
Analisa sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem apa yang
harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukanlah
bagaimana sistem tersebut di implementasikan (Ariesto Hadi Sutopo, 2002).
Langkah-langkah yang dilakukan pada analisis sistem :
a. Identify, Yaitu mengidentifikasi masalah .
1) Mengindentifikasikan penyebab masalah.
2) Mengidentifikasikan personil-personil kunci.
b. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada .
1) Menentukan jenis penelitian
2) Merencanakan jadwal penelitian
3) Membuat penugasan penelitian
4) Membuat agenda wawancara
5) Mengumpulkan hasil penelitian
c. Analyze, Yaitu menganalisa hasil penelitian .
1) Menganalisis kelemahan Sistem
2) Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai /
manajemen
d. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tujuan :1) Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
2) Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang
telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak
sesuai menurut manajemen.
3) Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari
pihak manajemen.
4) Meminta persetujuan kepada pihak manajemen
untuk melakukan tindakan selanjutnya.
12
2. Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan
mengembangkan solusi terbaik bagi suatu permasalahan termasuk bagaimana
mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-
subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta
prosedur-prosedur (Adi Nugroho, 2002) . Langkah-langkah yang digunakan
dalam perancangan sistem adalah :
a. Identifikasi masalah, tujuan dari pekerjaan pemusatan permasalahan .
b. Menentukan Kebutuhan Informasi .
Dengan penentuan kebutuhan informasi dapat dibuat suatu sistem
yang diinginkan .
c. Analisa Kebutuhan
Dari tujuan dapat diperkirakan kebutuhan komponen pendukung
sistem (perangkat keras dan perangkat lunak) .
d. Perancangan Sistem.
Dengan data perancangan sistem dapat dibuat perangkat lunak
khususnya basis data yang akan digunakan .
e. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak .
Dari hasil perancangan sistem dapat dibuat perangkat lunak khususnya
basis data yang akan digunakan .
f. Penerapan dan evaluasi .
Uji coba dapat dilakukan dengan melibatkan pemantauan terhadap
kekurangan-kekurangan yang terjadi untuk perbaikan sistem dikemudian hari.
E. Pustaka lain yang relevan
1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu system yang
menggunakan sejumlah bentuk- bentuk simbol untuk menggambarkan
bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan
(Raymond Mc. Leod, 2004) .
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
13
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
dimana data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran
data, yaitu :
a. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam
sistem dan subsistem.
c. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan
pengguna melalui diagram aliran data.
d. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-
data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :
a. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi
penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu
sama lain dalam sistem dan subsistem.
b. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan
batas-batasnya.
c. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan
pengguna.
d. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen
yang digunakan dalam diagram.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD
Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan
(menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran
sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan
kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut
pandang fungsi.
14
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam
penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses
tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled
bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan
seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang
masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan
aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan
proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci
lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses
primitif
Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus
diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan,
aturan tersebut yaitu :
a. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
b. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data
store.
c. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),
entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda
khusus, misalnya diberi nomor .
d. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.
e. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi .
f. Semua objek harus mempunyai nama.
g. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.
h. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
i. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika
melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja
bersama-sama didalam suatu subsistem.
2. Data Model
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menganalisa
data-data rancangan yang diusulkan pada instansi, diperlukan piranti yang
15
disebut ERD disertai dengan jenis atribut dan tingkatan hubungannya
(cardinality) sebagai analisa data rancangan yang akan diusulkan tersebut.
a. One-To-One (1-1) Relationship
Setiap entitas dalam suatu himpunan entitas A mempunyai
hubungan dngan satu entitas dalam B,dan setiap entitas dalam
himpunan entitas B mempunyai hubungan dengan satu entitas
dalam himpunan entitas A.
b. One-To-Many (1-M) Relationship
Setiap entitas dalam satu himpunan entitas A mempunyai
hubungan dengan entitas dalam himpunan entitas
B.Sebaliknya,setiap entitas dalam himpunan entitas B hanya dapat
berhubungan dengan satu entitas dalam himpunan entitas A.
c. Many-To-One (M-1) Relationship
Beberapa entitas dalam suatu himpunan entitas A
mempunyai satu hubungan satu entitas dengan himpunan entitas
B.Sebaliknya,setiap entitas dalam suatu entitasB mempunyai
hubungan dengan beberapa entitas dalam himpunan entitas A.
d. Z Many-To-Many (M-M) Relationship
Setiap entitas dalam suatu himpunan entitas A mempunyai
hubungan beberapa entitas B.
3. Teknologi yang digunakan
a. Bahasa pemrograman PHP
PHP adalah salah satu bahasa pemrogaman web yang open
source, kode PHP dapat digabungkan dengan kode HTML untuk
membentuk suatu halaman web yang dinamis, dalam konsep web,
jika suatu web browser mengakses file dengan kode HTML murni
maka web server akan mengirimkan file terakses secara utuh tanpa
ada proses terlebih dahulu terhadap kode-kode yang digunakan
dalam file tersebut, berbeda dengan file PHP, web server akan
mengirimkan file PHP tersebut ke suatu program kompiler (dalam
hal ini adalah PHP kompiler) untuk segera diproses, PHP compiler
16
tersebut akan mengirimkan hasil prosesnya ke web server untuk
segera dikirimkan kembali ke program pengakses. Hal ini akan
memudahkan pembuat website untuk mengembangkan website
dinamis, dalam hal ini website yang dapat merespon apa yang
diminta oleh masing-masing program pengakses.
b. Database Server
MySQL merupakan salah satu database server yang
berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara
free ( gratis ) dibawah lisensi GPL ( General Public Licence ).
Lisensi GPL ini diumumkan sejak meluncurnya versi 3.23.19.
Dengan Lisensi ini pengguna MySQL dapat melihat source code
MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya.
MySQL merupakan Relational Database Management
System(RDMS) server. RDMS adalah program yang
memungkinkan pengguna database untuk membuat , mengelola dan
menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian,
tabel-tabel yang ada pada database memiliki relasi (hubungan)
antara satu tabel dengan lainnya. RDMS dibuat dengan
menggunakan bahasa standart dalam database, yaitu Structured
Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam
data tersebut.
MySQL dapat menyimpan semua data Website seperti
Berita, Artikel, Counter dan sebagainya dengan mudah dan
terstruktur, dan dapat membukanya kembali dengan mudah dan
cepat. Yang paling disukai dari MySQL yaitu Querynya yang
simple dan menggunakan escape character yang sama dengan
PHP, selain itu MySQL adalah database tercepat saat ini.
c. Web Server
Apache web server adalah suatu program open source yang
berfungsi sebagai web server, digunakannya program ini adalah
dukungannya yang lengkap terhadap program-program lain yang
17
dibutuhkan dalam lingkungan aplilasi website seperti PHP dan
MySQL, selain itu karena sifatnya yang open source program ini
dapat dimanfaatkan tanpa lisensi dibandingkan program lain yang
sejenis seperti Xitami web server maupun IIS dari Microsoft.
Berikut ini beberapa faktor penyebab keunggulan Apache
dibandingkan program web server lainnya :
1) Apache merupakan web server yang tangguh
Apache telah diuji coba dengan oleh banyak pengguna dan
terbukti sebagai server HTTP ( HyperText Transfer Protocol ) yang
tangguh.
2) Apache dapat digunakan pada berbagai sistem
operasi,
Apache kini telah didukung oleh berbagai sistem operasi,
mulai dari keluarga Linux, hingga Windows. Bahkan pada berbagai
sistem operasi ini, Apache berjalan konsisten dengan menggunakan
konfigurasi dan administrasi yang tidak jauh berbeda.
3) Apache mudah dikonfigurasi ulang
Apache sangat mudah dikonfigurasi ulang. File
konfigurasinya berupa file text sehingga mudah dibaca dan
dipahami. Konfigurasi diatur dengan menggunakan file tesk ini.
4) Apache mudah diektensifikasi
Kemampuan apache selain software utamanya, juga
didukung olehberbagai modul. Modul-modul ini bisa ditambahkan
dan digunakan oleh Apache. Bahkan bila ingin membuat modul
sendiri, Apache bisa menggunakannya (tentunya sesuai dengan
API-nya).
5) Apache bersifat terbuka / (Open Source)
Pengembangan Apache bersifat terbuka sehingga setiap
programmer yang mau ikut berkontribusi dapat bergabung dengan
Apache Project.
18
6) Apache memiliki dokumentasi yang lengkap
Apache memiliki dokumentasi yang lengkap. Dengan
demikian pengguna tidak menghadapi kesulitan dalam menguasai
Apache.
F. Analisa Sistem Poliklinik Rawat Jalan
1. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis,
menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk
memulihkannya (Wikipedia,2008).
Sedangkan menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasien adalah setiap
orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatam yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
2. Rawat Jalan/ Poliklinik
Menurut Feste (1989) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan
rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara
sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan
kedoteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap
(hospitalization).
Menurur surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
560/MENKES/SK/IV/2003 tentang tarif pelayanan rawat jalan rumah sakit
bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
menginap di rumah sakit.
Secara sederhana di definisikan, Rawat jalan meliputi prosedur
terapeutik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan pada pasien
dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap di Rumah
Sakit (Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit Revisi IV Tahun 2001)
Instalasi Rawat Jalan atau poliklinik merupakan tempat pelayanan pasien
19
berobat rawat jalan sebagai pintu pertama untuk menentukan apakah pasien
perlu dirawat inap atau tidak, perlu dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan
lain atau tidak .
Poliklinik merupakan salah satu bagian dari instalasi pelayanan
rumah sakit. Bagian yang lainnya seperti Unit Gawat Darurat (UGD),
instalasi rawat inap dan lain-lain. Instalasi Rawat Jalan atau yang sering
disebut sebagai poliklinik digunakan khusus untuk melayani pasien-pasien
rawat jalan (Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit Revisi IV Tahun
2001)
a. Tugas Pokok dan Fungsi Rawat Jalan
1) Berfungsi sebagai pengambil keputusan medis
berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya.
2) Melakukan anamnesa, pemeriksaan, tindakan, dan
terapi pasien rawat jalan.
3) Mencatat dan merekam semua hasil - hasilnya dan
menandatanganinya.
4) Membuat Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ ).
5) Membuat ringkasan riwayat penyakit rawat jalan.
b. Fungsi-fungsi yang terkait
1) Fungsi unit Rekam Medis/Pendaftaran, bertanggung
jawab terhadap pengadaan formulir dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan (RMRJ).
2) Fungsi di TPRJ (Tempat Pendaftaran Rawat Jalan),
bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengiriman
dokumen RMRJ.
3) Fungsi pengelolaan dokumen RMRJ bertanggung
jawab terhadap :
a) Pencatatan data pasien ke dalam buku
register rawat jalan.
b) Pembuatan SHRJ.
20
c) Pengembalian dokumen RM dan SHRJ ke
URM dengan menggunakan buku ekspedisi.
d) Fungsi Instalasi Pemeriksaan Penunjang,
bertanggung jawab terhadap: hasil pemeriksaan
penunjang, pencatatan hasilnya ke dalam formulir
yang disediakan.
3. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakat yang melayani transaksi pasien dalam kesehariannya.
Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi
kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik
karena menyangkut “nyawa” pasien (Pedoman Sistem Informasi Rumah
Sakit Revisi IV Tahun 2001).
a. Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian integral organisasi sosial dan
medik, yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sekitar beserta lingkungannya. Sebagai Institusi publik
rumah sakit memberikan pelayanan yang ekstra efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut setidaknya pihak rumah sakit harus
meningkatkan pelayanannya baik dari segi medis maupun non
medis. Sistem pelaporan rekam medis yang akurat dan efisien
merupakan satu dari bagian yang terpenting dari mutu pelayanan
rumah sakit.
Rumah sakit dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya
memiliki tanggung jawab tidak hanya terhadap masalah kesehatan
perorangan pasien yang berkunjung saja, tetapi juga terhadap seluruh
anggota masyarakat yang berdomisili di wilayah cakupannya (extra-
mural). Rumah sakit juga wajib melakukan pembinaan fasilitas
kesehatan di bawahnya, seperti puskesmas, sesuai kemampuannya,
meliputi rujukan teknologi, rujukan pasien dan spesimen, serta
rujukan pengetahuan dan ketrampilan.
21
b. Jenis- jenis Rumah Sakit.
1) Berdasarkan kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit terdiri atas dua
yaitu:
a) Rumah Sakit Pemerintah sifatnya tidak
mencari keuntungan, yang dikelola oleh Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, TNI dan
BUMN.
b) Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan
dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya
tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang
memang mencari keuntungan (profit).
2) Berdasarkan Layanannya.
Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi dua
yaitu sebagai berikut:
a) Rumah Sakit Umum untuk Rumah Sakit
Pemerintah, digolongkan menjadi 4 ingkatan,
sebagai berikut:
Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit
umum yang memberikan layanan medis spesialistik
dan subspesialistik yang luas.
(1) Rumah Sakit Umum tipe B, rumah
sakit umum yang memberikan layanan medis
spesialistik dan subspesialistik yang terbatas.
(2) Rumah Sakit Umum tipe C, rumah
sakit umum yang memberikan layanan medis
spesialistik yang terbatas, seperti penyakit
dalam, bedah, kebidanan dan anak
(3) Rumah Sakit Umum tipe D, rumah
sakit umum yang memberikan layanan medis
dasar.
22
b) Rumah Sakit Khusus Rumah, sakit khusus ini
banyak sekali ragamnya, rumah sakit ini melakukan
penanganan untuk satu atau beberapa penyakit
tertentu dan layanan medis subspesialistik tertentu.
Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya :
Rumah Sakit Karantina, Rumah Sakit Bersalin.
23
BAB IIITAHAPAN PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan
rancangan penelitian observasional karena penilitian ini melakukan pengamatan
terhadap sistem informasi yang sedang berjalan pada saat penelitian dilaksanakan
kemudian dianalisis guna perancangan sistem informasi baru yang berbasis
komputer.
B. Materi Penelitian
1. Objek Penelitian.
Objek yang diteliti adalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di
poliklinik pada Rumah Sakit Marinir Cilandak di Jakarta Selatan.
2. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian adalah pelaku sistem informasi dan peralatan yang
digunakan yaitu:
a. Kepala Departemen yang terkait dalam poloklinik rawat
jalan.
b. Kepala poliklinik rawat jalan .
c. Dokter poliklinik .
d. Perawat poliklinik .
e. Variabel dan definisi operasional
1. Beberapa variabel yang akan diteliti adalah data base
yaitu :
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
No Nama variabel Definisi operasional Tipe Ukuran
1 Nomor rekam
medis
Nomor yang tertera
pada dokumen id
pasien
Numeric 6 digit
2 Nama pasien Nama yang tertera Karakter 30 digit
24
pada dokumen id
pasien
3 Jenis kelamin
pasien
Jenis kelamin yang
tertera pada dokumen
RM (pria, wanita)
Numeric 1digit
4 Tanggal lahir
pasien
Tanggal lahir yang
tertera pada dokumen
RM(tanggal/ bulan /
tahun)
Date 8 digit
5 Agama pasien Agama atau
kepercayaan yang
dianut (islam, kristen,
katolik, hindu, budha,
kepercayaan, lainnya)
Numeric 1digit
6 Alamat pasien Alamat yang
menunjukkan tempat
tinggal pasien (desa,
rt/rw,kec,kab)
Karakter 70 digit
7 Pendidikan Pendidikan yang
meliputi sd, smp,
sma, akademi,
perguruan tinggi.
Numeric 1digit
8 Pekerjaan Pekerjaan yang terdiri
dari pns, karyawan /
swasta, buruh
Karakter 25 digit
9 Status perkawinan Status perkawinan
(kawin / belum
kawin)
Karakter 10 digit
10 Nama dokter Nama dokter yang
memberikan
Karakter 30 digit
25
pelayanan
11 Hari jaga Hari jaga dokter saat
memberikan
pelayanan medis
Karakter 20 digit
12 Nama perawat Nama perawat yang
memberikan
pelayanan
Karakter 30 digit
13 Nomor resep Nomor urut pada
resep(tgl 2 digit/bulan
2 digit/tahun 2
digit/nomor urut 3
digit) (- -/- -/- -/- - -)
Numeric 9 digit
14 Kode obat Kode yang
menunjukkan nama
obat
Karakter 4 digit
15 Nama Obat Nama obat yang
tertera pada blanko
resep
Karakter 15 digit
16 Kategori/bentuk Bentuk obat (salep,
tablet, kapsul, sirup,
jelli, tetes, cream,
kaplet
Numeric 1 digit
17 Dosis Dosis yang tertera
pada dokumen resep
dokter yang diberikan
pada psien
Karakter 30 digit
18 Kode icd Kode yang tertera
pada formulir kode
penyakit rumah sakit
Karakter 5 digit
19 Diagnosa penyakit Nama penyakit atau Karakter 50 digit
26
diagnosis yang
dituliskan dokter
pada dokumen rekam
medis
20 Nama petugas
pendaftaran
Nama petugas yang
memberikan
pelayanan
Karakter 30 digit
21 Nomor urut Nomor urut daftar
(tgl 2 digit/bulan 2
digit/tahun 2
digit/nomor urut 3
digit) (- -/- -/- -/- - -)
Numerik 9 digit
22 Tanggal kunjungan Tanggal seorang
pasien melakukan
kunjungan ke
poliklinik (tanggal/
bulan / tahun)
Date 8 digit
23 Status pasien Status pasien apakah
pasien baru atau lama
Numerik 1 digit
24 Status kesehatan Satatus kesehatan
pasien menurut
pemeriksaan medis
dokter
memo 4
25 Diagnosa Diagnosa atau nama
penyakit yang tertera
pada dokumen rekam
medis
Karakter 30 digit
26 Jenis periksa
penunjang
Jenis permintaan
periksa yang
dituliskan pada surat
Numerik 1 digit
27
periksa penunjang
(laborat, ekg,
radiology)
27 Macam periksa
panunjang
Macam periksa
penunjang yang
dituliskan pada surat
permintaan periksa
penunjang
memo 4
28 Nomor hasil
periksa penunjang
nomor permintaan
periksa penunjang
Nomor hasil periksa
penunjang(tgl 2
digit/bulan 2
digit/tahun 2
digit/nomor urut 3
digit) (- -/- -/- -/- - -)
Numerik 9 digit
29 Hasil periksa
penunjang
Hasil periksa
penunjang yang
dituliskan pada
dokumen hasil
periksa pnunjang
Memo 4
30 Keterangan hasil Hasil periksa
penunjang yang
berupa keterangan
gambar atau graafik
seperti pada
ekg/radiology)
General
2. Definisi operasional informasi.
a. Informasi catatan medis pasien adalah
informasi tentang kondisi / keadaan pasien meliputi
28
keluhan pasien hasil anamnesa, diagnosa penyakit,
tindakan yang diberikan, catatan pemeriksaan
dokter, pengobatan yang diberikan serta keterangan
kondisi kesehatan lain dari pasien.
b. Informasi kunjungan pasien adalah informasi
yang meliputi jumlah kunjungan menurut jenis
kelamin (pria, wanita), menurut golongan umur
umur, berdasarkan status pasien (baru atau lama),
menurut cara bayar (pribadi, askes, perusahaan),
jenis pasien (umum, pelanggan, perusahaan, askes)
berdasarkan periode tertentu (hari, bulan, trimester).
c. Informasi resep obat adalah laporan tentang
resep / jenis obat yang dituliskan pada resep dokter.
Informasi atau laporan pelayanan dokter adalah
informasi tentang jumlah pasien yang dilayani
seorang dokter dalam satu periode.
C. Cara Dan Alat Pengumpulan Data1. Wawancara
Wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan sesuai
dengan tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan responden.
Alat wawancara : panduan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada:
a. Menejemen untuk mengetahui data atau keterangan:
1) Mengetahui masalah - masalah sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini.
2) Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen
dan periodisainya.
3) Mengetahui Pengguna informasi dan tingkat
kewenangan akses.
29
4) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan
fungsinya dalam sistem informasi.
b. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan untuk
mengetahui data atau keterangan:
1) Mengetahui masalah - masalah sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini.
2) Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen
dan periodisainya.
3) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan
fungsinya dalam sistem informasi.
c. Kepala poliklinik rawat jalan untuk mengetahui data /
keterangan:
1) Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan
rawat jalan di poliklnik yang dihadapi saat ini .
2) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan
fungsinya dalam sistem informasi.
3) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen
dan periodisasinya.
d. Dokter poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:
1) Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan
rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini .
2) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen
dan periodisasinya.
e. Petugas / perawat poliklinik untuk mengetahui data /
keterangan:
1) Mengetahui masalah sistem informasi yang dihadapi
saat ini.
30
2) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen
dan periodiasinya.
3) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan
fungsinya dalam sistem informasi.
4) Mengetahui struktur / pelaku sstem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik penyakit dalam beserta
tugas dan fungsinya dalam sisitem informasi.
2. Observasi
Adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan.
Pengamatan untuk mendapatkan beberapa tujuan khusus yaitu:
a. Mengetahui struktur atau pelaku sistem informasi pelayanan
rawat jalan yang diperoleh dari struktur organisasi yang ditempel di
dinding, berfungsi untuk menjelaskan pelaku-pelaku sistem
informasi beserta tugas pokok dan wewenang serta fungsinya
dalam sistem.
b. Mengetahui prosedur tetap pelayanan rawat jalan yang
diperoleh dari protap pelayanan rawat jalan yang ada di Rumah
Sakit dan observasi pada prosedur pelayanan rawat jalan secara
langsung di poliklinik, prosedur tetap berfungsi untuk menjelaskan
proses - proses informasi yang terjadi pada masing - masing pelaku
sistem.
c. Mengetahui formulir - formulir yang digunakan (formulir
pencatatan dan pelaporan) yang diperoleh di ruangan poliklinik dan
berfungsi menjelaskan tentang data / database dan laporan atau
informasi apa saja yang diproses dalam sistem informasi.
d. Mengetahui hubungan – hubungan fungsi dalam sistem
informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik melalui observasi
proses – proses informasi dari protap pelayanan pasien rawat jalan
dan prosedur pelayanan pasien secara langsung di poliklinik, yang
31
menunjukkan hubungan atau aliran – aliran data / informasi dari
sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik.
D. Pengolahan data Dan Analisa
1. Pengolahan dataSemua data - data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan
dengan mengedit data yaitu mengoreksi kembali hasil-hasil observasi dan
wawancara yang kemudian di klasifikasi atau dikelompokan data-data
yang sesuai relevan dengan materi penelitian, selanjutnya dilakukan
analisis.
2. Analisis dataAnalisis data menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu
dengan menggambarkan dan menguraikan data - data hasil penelitian yaitu
sistem informasi pelayanan Rawat Jalan di Poliklinik yang sedang berjalan
yang kemudian untuk dibuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan
poliklinik berbasis komputer.
3. Analisa sistema. Identify,mengidentifikasi masalah, terdiri-dari: .
1) Mengidentifikasi penyebab masalah
2) Mengidentifikasi titik keputusan
3) Mengidentifikasi personil-personil kunci.
b. Understand, memahami kerja sistem yang ada, yaitu
sebagai berikut:
1) Menentukan jenis penelitian.
2) Merencanakan jadual penelitian:
a) Mengatur jadual wawancara.
b) Mengatur jadwal observasi.
c) Mengatur jadual pengambilan sample.
3) Membuat penugasan penelitian.
4) Membuat agenda wawancara.
5) Mengumpulkan hasil penelitian.
32
c. Analyze.menganalisis sistem yang ada, yaitu sebagai
berikut:
1. Analisi kelemahan sistem.
2. Analisis kebutuhan informasi.
d. Report, membuat laporan hasil analis yang telah dilakukan.
4. Perancangan sistem.
Perancangan sistem dengan tahapan sebagai berikut:
a. Identifikai data dan informasi yang telah dibuat untuk
mengenali data apa saja yang akan diproses dalam sistem dan
informai apa saja yang akan dihasilkan.
b. Identifikasi proses yaitu untuk mengenali dan mendaftar
adanya proses atau daftar kejadian dalam sistem informasi.
c. Context diagram untuk menggambarkan sistem dalam suatu
lingkaran dan hubungan dengan entitas luar.
d. Dfd levelled untuk menggambarkan diagram logic maupun
fisik. Diagram logic menekankan proses-proses dan aliran data dari
dan keluar sistem. Diagram fisik menekankan bagaimana dan oleh
siapa proses - proses dalam sistem tersebut .Entity relationship
diagaram yang menunjukkan hubungan antar penyimpanan.
e. Perancangan database yaitu untuk mengelola sumber
informasi yang pada suatu organisasi.
f. Kamus data yaitu menjelaskan secara tertulis mengenai data
dan komponen data yang berada dalam database.
g. Desain input dan output.
Yang dimaksud dengan desain input atau output adalah:
1. Desain input untuk menentukan kebutuhan input /
pemasukan data yang ditentukan dari dfd level.
2. Desain output untuk merancang hasil atau produk
dari sistem informasi .
E. Tahapan kegiatan.
33
1. Survei pendahuluan.
Survei pendahuluan yaitu melakukan survei langsung ke tempat
lokasi penelitian yaitu pada Rumah Sakit Marinir Cilandak yang
beralamatkan Jl.Raya Cilandak KKO , Pasar Minggu, Jakarta Selatan .
Survei ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang
masalah sistem informasi saat ini yang dapat diselesaikan dengan
komputer.
2. Pembuatan proposal penelitian dan bimbingan.
Pada tahap ini peneliti membuat proposal penelitian serta
bimbingan pembuatan proposal dengan dosen pembimbing proposal.
3. Penyajian proposal dan perbaikan.
Menyajikan hasil pembuatan proposal penelitian untuk menilai
apakah proposal layak untuk dilanjutkan dengan penelitian serta
melakukan revisi / perbaikan proposal.
4. Pengambilan dan pengumpulan data penelitian.
Melakukan pengambilan dan pengumpulan data penelitian secara
langsung ke lokasi / sasaran penelitian ( poliklinik rawat jalan) yang telah
ditentukan.
5. Penulisan hasil dan bimbingan skripsi.
Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian sesuai dengan tahapan
penelitian dalam karya tulis ilmiah (skripsi/ TA) dan melakukan bimbingan
pembuatan skripsi.
6. Penyajian hasil dan perbaikan.
Menyajikan hasil penelitian dalam bentuk skripsi yang dilanjutkan
dengan perbaikan.
BAB IVANALISA SISTEM
34
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
Berawal dari sebuah poliklinik kecil di Cilandak, yang menempati suatu
ruangan di mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah rumah sakit yang kemudian
menjadi Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) saat ini. Pada tahun 1961,
poliklinik ini dipindah lokasi ke lokasi RSMC saat ini dan dikembangkan menjadi
Balai Pengobatan yang dipimpin oleh Kapten Laut (K) Dr. O.M Sianipar.
Dalam perkembangannya RSMC kemudian dipimpin oleh beberapa
Karumkit antara lain Mayor Laut (K) Dr. Lie Swan Hoe (Herman Sulistyo), NRP.
1552 / P dan kemudian Kapten Laut (K) Dr. Manikoro.
Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan pertimbangan
diperlukannya sebuah rumah sakit untuk melayani prajurit-prajurit KKO, maka
kemudian Balai Pengobatan dikembangkan menjadi rumah sakit dengan status
Rumah Sakit Korps Komando TNI AL (RS KO) berdasarkan Skep Panglima KKO
AL NO. 45401 / 5 / 1968 tanggal 22 Maret 1968.
Sebagai Komando Rumah Sakit yang pertama diangkat Mayor Laut (K)
Dr. Foead Arief Tirtohusodo, NRP. 1198 / P yang menjabat hingga tahun 1971,
dan kemudian digantikan oleh Kapten Laut (K) Drg. Purwoko Kumbo, NRP. 1374
/ P.
Tahun 1972, RS KKO dipimpin oleh Kapten Laut (K) Dr. Ismet Hasan,
NRP. 2538 / P yang kemudian pada tahun 1973 mendapat penugasan ke vietnam
sehingga digantikan oleh Mayor Laut (K) Dr. Djoko Purwono, NRP. 1338 / P
hingga tahun 1975.
Tahun 1976, jabatan Dan Rumkit Lankoal diserahkan ke Mayor Laut (K)
Dr. Amoroso Katami, NRP. 3004 / P. Saat beliau melanjutkan pndidikan
spesialisasi psikiatri di FKUI pada tahun 1978, maka jabatan Dan Rumah sakit
diserahkan ke Mayor Laut (K) Dr. Siswanto, NRP. 5477 / P. Pada periode Dr.
Siswanto ini, Menhankam / Pangab menetapkan RS AL Lanmar sebagai Rumah
Sakit ABRI Tingkat IV dengan Skep No. 226 / II / 1977 tanggal 25 Februari 1977.
Terbitnya Skep Kasal No. 813 / IV / 1979 tanggal 7 April 1979 tentang
Pengalihan Wewenang Pembinaan Fungsi Pangkalan Marinir Jakarta dari Dan
Kormar kepada Pang Daeral 3, memberi perubahan pada RS melalui Surat
35
Keputusan Panglima Daeral 3 Laksda TNI T. Asikin Nata Negara No : Skep / 42 /
VII / 1979 tanggal 21 Juli 1979 tentang Perubahan nama RS TNI AL Tingkat IV
Lanmar Jakarta Cilandak menjadi RS TNI AL Daeral 3 yang disingkat Rumkital
Daeral 3 Cilandak.
Seiring dengan berjalannya waktu, Rumah Sakit kian berkembang, pada
periode sekitar tahun 1980 rumah sakit telah memiliki 2 (dua) orang dokter umum
dan 2 (dua) orang dokter gigi. Pada masa Karumkit Cilandak adalah Kapten Laut
(K) Dr. William Setiawan, NRP. 7520 / P, lahir Skep Menhankam / Pangab No.
226a / II / 1980 tanggal 17 Juli 1980 tentang peningkatan status Rumah Sakit
menjadi RS ABRI Tingkat III dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 80 buah.
Melalui Skep KASAL No. 609 / II / 1980 tanggal 21 Februari 1981,
ditetapkan kedudukan Rumah Sakit Cilandak dibawah Surlateklap Diskes daeral 3.
Tanggal 28 Juni 1983 Menhankam / Pangab mengeluarkan Skep No. 746 / VI /
1983 yang menetapkan kedudukan Rumkital Cilandak menjadi RS ABRI Tingkat
III jumlah tempat tidur sebanyak 60 buah.
Berbagai upaya dilakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan sarana,
prasarana serta kemampuan layanan di Rumkital Marinir. Kurangnya tenaga
dokter diatasi dengan kerjasama dengan mendatangkan bantuan tenaga dokter dari
Rumkital Dr. Mintohardjo. Bantuan tenaga medis juga diterima dengan adanya
tenaga dokter dari Departemen Kesehatan RI. Peningkatan fasilitas bangunan
dilaksanakan dengan pembangunan ruang rawat penyakit dalam dan ruang rawat
anak, dimana peresmian dari penyelesaian pengembangan fisik tersebut ditandai
dengan penandatanganan prasati oleh Panglima Daeral 3 Laksamana Muda TNI
Roesdi Roesli.
Sejalan dengan reorganisasi pada seluruh jajaran ABRI, maka pada tanggal
5 Mei 1985 berdasarkan telegram Kasal No. 5951 / SOM / 0585 TWU 05131
diputuskan pengalihan status Rumkit dari dibawah Daeral 3 kembali ke Korps
Marinir dengan kedudukan sebagai Satuan pelaksana dari Pangkalan Korps
Marinir Jakarta. Serah terima wewenang dan tanggung jawab Rumkit Cilandak
dari Pangdaeral 3, Laksamana Muda TNI Roesdi Roesli kepada Komandan Korps
Marinir Mayjen TNI (Mar) Muntaram dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 1985.
36
Musibah tidak dapat dielakan, November 1984 terjadi ledakan hebat di
gudang amunisi Kesatrian Cilandak, Fasilitas bangunan fisik yang belum lama
diresmikan penggunaannya, menjadi luluh lantak akibat ledakan tersebut. Musibah
tersebut tidak menyurutkan semangat warga rumah sakit untuk tetap melakukan
pelayanan kesehatan maupun dukungan kesehatan. Tenda-tenda segera didirikan
dan menjadi tempat sementara untuk kegiatan layanan.
Tanggal 11 Maret 1987, dilaksanakan serah terima jabatan Karumkital
Cilandak kepada Letkol Laut (K) Dr. Subagyo FICS NRP. 6842 / P. Berbagai
upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas fisik bangunan mulai dilaksanakan
secara bartahap. Demikian pula halnya dengan sumber daya manusia yang ada
mulai ditingkatkan, untuk mengantisipasi peningkatan kualitas layanan Rumah
Sakit yang telah mampu memiliki sendiri tenaga medis di 5 bidang spesialis
(Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan, Kandungan, Jantung dan Bedah Umum)
disamping adanya dokter spesialis tamu (Saraf dan Mata)
24 Maret 1990, jabatan Karumkital Cilandak di serah terimakan ke Mayor
Laut (K) Drg. Moeryono Aladin. Pada periode ini pengembangan kemampuan
Rumah Sakit terus dilaksanakan. Semangat untuk terus melangkah maju terus
dilaksanakan, baik dari segi sarana Rumah Sakit maupun kemampuan sumber
daya manusia yang dituangkan melalui 3 “Perintah Harian” yang berbunyi :
1. Tingkatkan profesionalisme dan semangat pengabdian seluruh
jajaran Rumah Sakit Marinir Cilandak.
2. Ciptakan lingkungan bersih, nyaman dan asri di Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
3. Tingkatkan dukungan dan pelayanan kesehatan kepada prajurit dan
keluarganya.
Kemampuan pelayanan kesehatan (lingkup spesialis) serta jumlah sumber
daya manusia di RS terus meningkat. Peran serta Rumkital Marinir Cilandak
dalam lingkup perumah sakitan dijakarta mulai nampak, Berbagai bentuk
penghargaan khususnya dalam kebersihan serta keindahan taman telah diraih oleh
Rumkital Marinir Cilandak, hal ini turut memberi kontribusi dalam pembentukan
image rumah sakit.
37
Kiat-kiat untuk memberi kesan yang mendalam kepada pasien ditekankan
dengan pembinaan disiplin personil yang tinggi, operasi senyum dan peningkatan
keramah tamahan dalam memberikan pelayanan. Untuk meningkatkan semangat
pengabdian anggota, dibuat 2 buah prasasti yang ditanda tangani oleh Direktur
Kesehatan TNI AL Laksamana pertama TNI Dr.H.M. Aminullah Ibrahim pada
tanggal 2 Agustus 1990.
Tanggal 24 Agustus 1990 Rumah Sakit Marinir Cilandak telah ditetapkan
sebagai kawasan bebas rokok dan merupakan rumah sakit pertama diindonesia
yang memberlakukan larangan merokok dilingkungan rumah sakit. Pada 1992
Rumah Sakit Marinir menjadi Rumah Sakit terbersih se DKI Jakarta dan
keberhasilan ini dilanjutkan dengan meraih juara ke-2 untuk tingkat Nasional.
Pada tahun 1998, dibawah kepemimpinan Kolonel Laut (K) Dr.Leonardus
T, SpAn, dilaksanakan alih bina Rumkital Marinir Cilandak dari pangkalan Korps
Marinir Jakarta menjadi kolak langsung dibawah Komandan Korps Marinir
kemudian pada tahun 1999 berhasil dilaksanakan akreditasi rumah sakit tingkat
dasar.
Pada tanggal 21 Desember 2000 jabatan Karumkit diemban oleh Kolonel
Laut (K) Dr.Musana, SpKJ. Pada kepemimpinan Karumkit ke 17 ini dilaksanakan
peningkatan kemampuan fasilitas dan pelayanan rumah sakit yaitu dengan
modernisasi peralatan yang ada serta melengkapi sarana dan prasarana. Kegiatan
peningkatan fasilitas Rumah Sakit dimungkinkan dengan pemanfaatan dari hasil
pelayanan masyarakat umum yang dikelola dengan baik oleh Rumkital Marinir
Cilandak.
Pada tahun 2003 dilanjutkan pengembangan fasilitas penunjang dan
pelayanan kesehatan lain, berupa pembangunan ruang serba guna, ruang
kebidanan dan kandungan,ruang bayi, ruang bersalin, ruang KIA, ruang tunggu,
unit rawat jalan, renovasi ruang radiologi, penyelesaian pembangunan gedung
rawat inap kelas III bantuan dari Dephan. Demi meningkatkan pelayanan yang
lebih baik, Rumkital Cilandak memberikan bantuan keringanan perawatan atau
subsidi non material kepada pasien miskin atau tidak mampu.
38
Pada periode ini fasilitas spesialisasi maupun pelayanan kesehatan
meningkat menjadi 25 jenis pelayanan medis, diantaranya Bedah Umum,
Orthopedi, Urologi, Bedah Plastik, Anak, Kebidanan, KKB,Penyakit Dalam, Paru,
Jantung, Saraf, Jiwa, Mata, THT, Kulit Kelamin, Gigi, Mulut, Radiologi, Anestesi,
Gizi, Fisioterapi, Apotik, ICU dan UGD.
Apa yang telah dicapai saat ini tidak lain karena suasana yang telah
disiapkan oleh para pendahulu sebelumnya sehingga dari waktu ke waktu
menampakkan kemajuan dan semakin memantapkan diri sebagai salah satu
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan berwibawa di kawasan Jakarta.
B. Visi dan Misi
1. VISI
Menjadikan Rumah Sakit TNI AL yang berkualitas dan mampu
melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang profesional.
2. MISI
a. Menyiapkan sarana dan prasarana guna terlaksananya
dukungan dan pelayanan kesehatan .
b. Meningkatkan sumber daya manusia agar dapat mencapai
sasaran program secara berhasil guna dan berdaya guna
C. Bidang Usaha / Ruang Gerak
Di dalam melayani pasien yang semakin banyak dan mulai mempercayai
RSMC adalah rumah sakit yang cukup baik, maka RSMC meningkatkan berbagai
bidang usaha / ruang gerak dalam bentuk pelayanan, diantaranya :
1. Pelayanan Kesehatan
Selalu diupayakan untuk memberikan pelayanan kesehatan sebaik-
baiknya, ramah dan komunikatif sesuai standar layanan profesi. Pelayanan
kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan anggota TNI
AL dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya, sehingga pasien
39
yang datang ke RSMC adalah pasien dinas dan pasien umum. Pasien dinas
meliputi Anggota Militer Aktif TNI AL, Calon Anggota Militer TNI AL,
Capeg Pegawai Negeri Sipil TNI AL, Anggota Sipil dan Keluarga.
Komitmen RSMC memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, penuh
perhatian bagi prajurit Marinir / TNI AL dan keluarganya serta masyarakat
yang berfokus pada kepuasan pasien sebagai refleksi dari moto RSMC.
2. Pelayanan Medis
Sesuai dengan visi RSMC menjadi Rumah Sakit TNI AL yang
berkualitas mampu melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan,
maka manajemen dan seluruh staf medis RSMC senantiasa memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan profesi.
Seminggu sekali diadakan rapat staf untuk membahas kasus-kasus medik,
kasus sulit dan kasus kematian yang tidak diketahui penyebabnya dibahas
dan dipelajari oleh para Dokter Spesialis. Juga dilaksanakan manajemen
resiko dimana semua laporan kejadian / insiden kasus segera diadakan
perbaikan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
3. Asuhan Keperawatan
Sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan, asuhan keperawatan diupayakan sedemikian rupa agar
setiap pelayanan berfokus pada pasien. Tenaga paramedis bekerja dengan
ketrampilan khusus disetiap unit pelayanan, sehingga kami dapat
memberikan pelayanan secara lebih mendalam. Ketrampilan khusus seperti
: Stroke, Bedah Umum, Anak, Gawat Darurat. Sesuai dengan komitmen
untuk terus melakukan peningkatan mutu secara berkesinambungan,
bagian keperawatan melakukan audit mutu secara teratur untuk mengukur
kualitas pelayanan dan mengambil langkah yang tepat untuk bisa
memenuhi harapan pelanggan.
4. Pengendalian Infeksi
RSMC telah menjalankan program pengendalian infeksi, antara lain :
40
a. Mengangkat staf khusus Pengendalian Infeksi guna memantau
dan memberikan pelatihan tentang kewaspadaan dini serta cara
pengendalian infeksi kepada semua staf Rumah Sakit.
b. Melaksanakan dengan baik program kewaspadaan umum pada
semua unit.
c. Melaksanakan survey infeksi nosokomial secara teratur.
d. Memonitor bakteri di kamar operasi, kamar bayi, dan tempat-
tempat lain.
e. menjalankan metode pembuangan sampah atau limbah secara
benar khususnya barang dan sampah.
5. Pelayanan Diagnostik
RSMC telah memiliki pelayanan diagnostik, yaitu Laboratorium dan
Radiologi, keduanya buka 24 jam dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis
Patologi Klinik dan didukung staf yang terampil serta berdedikasi tinggi.
6. Pelayanan Ibu dan Anak
Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSMC dikenal
dengan baik oleh masyarakat, sehingga harus memiliki komitmen untuk
menyediakan pelayanan yang komprehensif dan bermutu. Pelayanan
didukung oleh Dokter dan Bidan yang handal dan berpengalaman dengan
lokasi dekat kamar operasi sehingga memungkinkan penanganan yang baik
dan akses yang cepat bila terjadi kegawatdaruratan medis.
7. Pelayanan Penunjang Medik
Dalam pelayanan penunjang medik RSMC memiliki beberapa ruang
gerak diantaranya :
a. Radiologi
Unit radiologi merupakan penunjang medis yang
menggunakan alat sinar- x dalam penegakan diagnosa suatu
penyakit. Alat x-ray yang dipergunakan sudah canggaih yang
sistemnya sudah menggunakan modul-mudul sehingga hasil
diagnostiknya nilai keakuratnya tinggi. Memberikan layanan selama
41
24 jam, sehingga pasein kapanpun datang bisa mendapatkan layanan
di unit radiologi.
b. Laboratorium
Laboratorium adalah sebuah unit yang memberikan layanan
pemeriksaan darah yang merupakan pemeriksaan patolois anatomis.
Yang memberikan layanan dalam sehari 24 jam.
c. Fisioterapi
Fisioterapi telah meningkatkan pelayanan kesehatan dengan
menyempurnakan peralatan dan sistem perjanjian sehingga pasien
tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan perawatan.
d. Gizi
RSMC mempunyai tim ahli gizi yang kompeten dan
berdedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien.
e. Medical Check-Up
Tersedia pula pelayanan check-up yang komprehensif untuk
para karyawan perusahaan, asuransi maupun perorangan.
D. Struktur Organisasi dan Uraian Fungsi dan Tugas
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek dalam penyusunan
struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja
suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis dapat saling berhubungan
dikerjakanbersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi,
dan tampak atau ditunjukan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah
perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab
untuk malaksanakan sekumpulan kegiatan terbatas. Struktur organisasi
menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang
42
menujukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standarisasi kerja, koordinasi,sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Orgaisasi merupakan suatu bentuk dari hubungan yang mempunyai sifat
dinamis, dapat menyesuaikan diri pada perubahan serta diciptakan oleh manusia untuk
mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan.
Adapun struktur organisasi pada Rumah Sakit Marinir Cilandak adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1. Struktur Organisasi RSMC
Tugas dan Fungsi dari masing-masing bagan struktur organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Menurut Struktural tugasnya:
43
a. Karumkit/ wakarumkit.
Merupakan pucuk pimpinan dari organisasi ini ,yang
bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengontrol tugas-tugas
yang dikerjakan oleh bawahan-bawahannya.
b. Kapala Departemen (Kadep).
1) Bertanggung jawab langsung kepada Karumkit/Waka.
2) Membawahi setiap sub departemen yang merupakan
pelaksana kegiatan sehari-hari.
3) Membina dan membimbing bawahannya untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4) Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan dengan
seluruh penanggung jawab pelaksana.
5) Mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan
dari bawahannya.
6) Menandatangani dan mengawasi pelaksanaan kegiatan.
7) Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan kepada
Karumkit/Waka.
c. Kepala Sub Departemen.
1) Bertanggung jawab langsung kepada Kedep
2) Pelaksana kegiatan harian tiap subdep /poliklinik/ unit
.
3) Merenanakan kegiatan dan jadwal pelaksanan
pelayanan pada tiap unitnya.
4) Membuat laporan kegiatan harian , bulanan, dan
tahunan pada tiap unitnya.
2. Menurut Fungsional tugasnya:
a. Administrasi
1) Pekas dibantu dengan kasubsi bertanggung jawab
menjalankan bidang administrasi keuangan.
2) Kaset dibantu dengan kabag minmed bertanggung
jawab menjalankan bidang administrasi kesehatan/ catatan
medis.
44
b. Penunjang
1) Depwat yang dibantu dengan kasubdepwat rj
membantu dalam bidang asuhan keperawatan pada masing-
masing unit pelayanan.
2) Kadepfar dan kasubdep apotik bertanggung jawab
menjalankan bidang farmasi atau obat – obatan.
3) Kadepjangklin yang dibantu dengan 4 (empat)
kasubdepnya yang bertugas:
a) Membantu penegakan diagnosa secara klinis
sesuai dengan permintaan dokter yang meminta.
b) Menyarankan tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter yang meminta pemeriksaan penunjang.
c) Sebagai konsulan bagi klinikus lainnya
c. Poliklinik
1) Terdiri dari beberapa departemen yang masing-
masing mempunyai tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang
medisnya/spesialisnya.
2) Melaksanakan tugas dengan sistem, metode dan
prosedur secara baik.
E. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Marinir Cilandak
Dalam sistem informasi rawat jalan yang bersifat konvensional, terdapat
beberapa beberapa aktifitas yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Yang melibatkan dokumen-dokumen yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, yaitu:
1. Dokumen masukan sistem berjalan
a. Form Data Pasien.
45
Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data daftar pasien yang
akan berobat.
baru.
Konten : No. Medical record, Nama dan jenis kelamin ,
pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda
tangan pasien.
Media : Kertas
Sumber : pasien baru
Frekuensi : Setiap pasien baru yang akan berobat
Format : Lampiran A-1.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas untuk menyelenggarakan administrasi
pasien untuk berobat.
b. Form Data keluhan
Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data keluhan yang
dialami oleh pasien yang akan berobat .
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, serta
data keluhan pasien.
Media : Kertas
Sumber : Petugas pendaftaran
Frekuensi : Setiap berobat.
Format : Lampiran A - 2.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas untuk menyelenggarakan administrasi
kesehatan pada pasien yang berobat .
c. Lembaran Catatan medis / Kartu Pasien
46
Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data-data pasien baik
medis dan non medis.
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin ,
pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda
tangan pasien.
Media : Kertas
Sumber : Para petugas RSMC
Frekuensi : Setiap setiap pasein yang berobat.
Format : Lampiran A - 3.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas untuk menyelenggarakan administrasi
kesehatan pada pasien yang berobat .
d. Form Referensi /Rujukan petugas
Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data referensi / rujukan
pasien untuk menentukan tujuan poliklinik mana
pasien akan berobat.
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,
poliklinik tujuan.
Media : Kertas
Sumber : Petugas pendaftaran.
Frekuensi : Setiap pasien berobat.
Format : Lampiran A- 2.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas untuk menyelenggarakan administrasi
pasien untuk berobat.
e. Form Data periksa
Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data pemariksaan yang
akan dilakukan baik secara medis .
47
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin
pasien, data pemeriksaan yang dilakukan.
Media : Kertas
Sumber : dokter poliklinik.
Frekuensi : Setiap ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru
diselenggarakan.
Format : Lampiran A- 3.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas untuk menyelenggarakan administrasi
kesehatan pada pasien yang berobat .
f. Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data pasien yang akan
melaksanakan pemeriksaan penunjang.
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,
status pasien, permintaan untuk pemeriksaan
penunjang, serta tanda tangan dokter (klinisi).
Media : Kertas
Sumber : Dokter poliklinik
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat ke bagian penunjang.
Format : Lampiran A- 4.
Keterangan : Harus ada tanda tangan dokter yang meminta
pemeriksaan penunjang.
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas bagian penunjang untuk
menyelenggarakan administrasi kesehatan dan
pelaksanaan pemeriksaan pada pasien yang
berobat .
48
g. Form Hasil Pemeriksaan Penunjang
Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data hasil dari
pemeriksan penunjang tentang diagnosa penyakit
pasien.
Konten :No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, status
pasien , hasil analisa dari penunjang, serta tanda
tangan dokter dari penunjang.
Media : Kertas
Sumber : Bagian penunjang
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat ke bagian penunjang.
Format : Lampiran A- 5.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
dokter pada bagian penunjang dalam memberikan
diagnosa suatu penyakit yang sedang ditangani.
h. Lembar Resep
Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data obat yang akan
diberikan kepada pasien.
Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur
pasien dan nama obat,dosis obat , serta tanda
tangan dokter.
Media : Kertas
Sumber : Dokter poliklinik.
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.
Format : Lampiran A- 6.
Keterangan : Harus ada tanda tangan dokter yang memeriksa.
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
Dokter yang akan memberikan obat-obatan bagi
pasien yang ditanganinnya.
49
2. Dokumen keluaran sistem berjalan
a. Lembar Identitas Pasien
Fungsi : Digunakaan untuk mengetahui identitas pasien
yang berobat di rumah sakit .
Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur
pasien
Media : Kertas
Sumber : Petugas pendaftran
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.
Format : Lampiran B- 7
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas kesehatan tentang data pasien yang berobat
di rumah sakit.
b. Lembar Resep
Fungsi : Digunakaan sebagai dasar data obat yang akan
akan diberikan kepada pasien yang berobat.
Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur
pasien dan nama obat,dosis obat , serta tanda
tangan dokter.
Media : Kertas
Sumber : Dokter poliklinik
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.
Format : Lampiran B- 8
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
petugas bagian obat/apotik .
c. Lembar Rujukan petugas
Fungsi : Digunakaan pedoman pasien menuju ke poliklinik
mana pasien berobat dan validasi petugas polikinik
yang dituju.
50
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,
tujuan poliklinik, tanggal,umur.
Media : Kertas
Sumber : Petugas pendaftaran.
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.
Format : Lampiran B- 9
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
bagian poliklinik tentang pasien yang berobat di
poliklinik tersebut.
d. Lembaran Catatan Medis
F ungsi : Digunakaan sebagai data histori pasien mengisi
data pasien baik secara medis maupun non medis.
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin ,
pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda
tangan pasien.
Media : Kertas
Sumber : Petugas RSMC.
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat
Format : Lampiran B- 10
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
para petugas di rumah sakit baik medis dan non
medis tentang data riwayat penyakit pasien yang
berobat.
e. Lembar Hasil Pemeriksaan Penunjang
Fungsi : Digunakaan sebagai dasar referensi oleh klinisi
atas hasil dari pemeriksan penunjang tentang
diagnosa penyakit pasien.
51
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,
status pasien , hasil analisa dari penunjang, serta
tanda tangan dokter dari penunjang.
Media : Kertas
Sumber : Bagian penunjang
Frekuensi : Setiap pasien yang melaksanakan pemeriksaan
penunjang.
Format : Lampiran B- 11.
Keterangan : -
Hasil analisa :Baik. . Karena cukup memberikan informasi
kepada klinisi (dokter yang meminta pemeriksaan
penunjang) dalam menunjang diagnosa suatu
penyakit yang sedang ditangani.
f. Lembar keluhan
Fungsi : Digunakaan untuk mengetahui data keluhan yang
dialami oleh pasien yang akan berobat.
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, serta
data keluhan pasien.
Media : Kertas
Sumber : Bagian pendaftaran
Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.
Format : Lampiran B- 12.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
perawat dan dokter poliklinik tentang keluhan
yang diderita oleh pasien yang berobat.
g. Lembar Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Fungsi : Sebagai dasar bagi petugas penunjang untuk
melaksanakan pemeriksaan penunjang sesuai
dengan permintaan.
52
Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,
status pasien, permintaan untuk pemeriksaan
penunjang, serta tanda tangan dokter (klinisi).
Media : Kertas
Sumber : Dokter poliklinik / klinisi
Frekuensi :Setiap pasien yang melakaksanakan pemeriksaan
penunjang.
Format : Lampiran B- 13.
Keterangan : -
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada
bagian penunjang tentang permintaan
pemeriksaan yang diminta.
3. Simpanan Data Sistem Berjalan
a. File Data Pasien
Fungsi :Digunakan sebagai tempat penyimpanan
data dan informasi masing-masing pasien
yang berobat .
Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt
lahir,alamat,pekerjaan, jenis kelamin.
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Petugas pendaftaran
Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan informasi
terhadap pasien yang berobat.
b. File Catatan Medis
Fungsi :Sebagai tempat penyimpanan data dan
informasi catatan medis masing-masing
pasien yang telah melaksanakan
pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt
lahir,alamat,pekerjaan, jenis kelamin.
53
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Petugas pendaftaran
Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi
tentang catatan medis setiap pasien yang
berobat.
c. File Rujukan Poliklinik
Fungsi :Digunakan untuk menyimpan data dan
informasi rujukan poliklinik pada tiap pasien
yang telah berobat pada layanan tersebut.
Konten :No.CM,Nama, status, tanggal
kunjunagan,poliklinik.
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Petugas pendaftaran
Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan informasi
ke poliklinik mana pasien berobat.
d. File Keluhan Pasien
Fungsi :Digunakan untuk menyimpanan data dan
informasi keluhan-keluhan yang diderita
pasien ketika sedang berobat.
Konten :No.CM,Nama, status, keluhan
penyakit,tanggal pemeriksaan.
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Petugas pendaftaran
Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi
akan keluhan yang diderita pasien untuk
tindakan selanjutnya.
e. File Pemeriksaan
Fungsi :Digunakan untuk menyimpan data dan
informasi terhadap pemeriksaan yang telah
dilaksanakan oleh dokter.
Konten :No.CM,Nama, status, macam pemeriksaan
54
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Dokter pemeriksa
Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi
dan data guna pemeriksaan yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
f. File Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data dan
informasi tentang macam-macam
permintaan pemeriksaan penunjang oleh
dokter peminta (klinisi).
Konten :No.CM, Nama, status, jenis kelamin,
tanggal, macam pemeriksaan, dokter
pemeriksa.
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Bagian penunjang klinik
Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi
kepada petugas kesehatan akan pemeriksaan
layanan penunjang yang telah pasien
laksanakan.
g. File Hasil Pemeriksaan Penunjang
Fungsi :Digunakan untuk menyimpan informasi dan
data hasil-hasil pemeriksaan penunjang
terhadap masing-masing pasien yang telah
melaksanakan pemeriksaan penunjang.
Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt
lahir,alamat, , jenis kelamin,hasil
pemeriksaan
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Dokter penunjang klinik
55
Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan data dan
informasi tentang hasil dari pemeriksaan
penunjang kepada petugas kesehatan lainnya.
h. File Resep
Fungsi :Digunakan untuk menyimpan resep-resep
obat pasien yang telah berobat.
Konten :No.CM,Nama, status, nama obat, jenis
kelamin,dosis.
Media : Kertas.
Penanggung jawab :Bagian apotik
Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan data dan
informasi kepada petugas apotik terhadap
obat-obatan yang telah diberikan kepada
pasien.
F. Prosedur Sistem
1. Prosedur Sistem Berjalan
a. Pasien mendaftar di loket pendaftaran . Diloket pendaftaran
petugas mencatat data keluhan dan data pasien serta memberikan
rujukan/referensi ke poliklinik yang akan dituju pasien.
b. Dokter malakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan
penulisan hasil–hasil pemeriksaannya dan menuliskan resep obat
yang diberikan kepada pasien. Apabila selama pemeriksaan dokter
diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter mencatat dan membuat
surat pada permintaan periksa penunjang.
c. Pasien yang mendapatkan permintaan periksa penunjang,
pasien menuju ke instalasi pemeriksaan penunjang untuk
mendapatkan pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan
penunjang dicatat pada data hasil periksa penunjang.
56
d. Pasien yang mendapatkan resep dapat langsung pulang dan
resep dapat dilayani di Apotik rumah sakit atau pasien dapat
membelikan obat ke Apotik luar rumah sakit.
2. Diagram alir data
a. Diagram Konteks sistem berjalan
Gambar 4.2. Diagram Conteks
57
b. Diagram Overview Sistem Berjalan
Gambar 4.3. Data Flow Diagram Level 0
G. Analisa Permasalahan
Tahapan analisa permasalahan (Problem Analysis) bertujuan untuk
mempelajari dan memahami permasalahan inti yang dihadapi oleh suatu system
secara menyeluruh, untuk kemudian dianalisa problem, peluang dan constraint-
nya.
58
Oleh karena itu, pada tahapan ini dibahas mengenai problem ,
opportunities dan objective, yang dijumpai pada pelaksanaan kegiatan operasional
Rumah Sakit Marinir Cilandakt (RSMC) .Pembahasan dimulai dari gambaran
mengenai sistem yang berjalan termasuk data, proses, dan yang terlibat dalam
sistem tersebut. Kemudian akan dibahas mengenai analisa dari sistem lama
dengan frame work PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,
dan Service) dalam bentuk matriks cause-effect. Selanjutnya akan dijelaskan
tentang rekomendasi sistem dengan matriks System Improvement Objectives
beserta constraint menyertainya.
1. Gambaran Sistem Berjalan
Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) belum memiliki sistem
informasi untuk kegiatan pelayanannya, selama ini data yang ada
diletakkan dalam dokumen-dokumen kertas dan file-file yang tersebar
dalam komputer di bagian administrasi RSMC. Sistem yang berjalan
yang dimaksud dalam dokumen ini adalah sistem manual yang dilakukan
RSMC dalam kegiatan sehari-hari.
Berikut adalah pengembangan problem, opportunities, dan
directives dalam pengembangan sistem informasi untukRS Marinir
Cilandakdengan acuan framework PIECES.
P – Performance
a. RS Marinir Cilandak ingin meningkatkan waktu layanan bagi
pasien, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama.
b. Pengurangan waktu, tenaga dan biaya untuk pendaftaran dan entri
data pada kasus pasien yang baru.
I – Information
Mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi karena faktor human error
dalam membaca data kesehatan pasien. Dan dalam data penyakit yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu.
59
E – Economics
Untuk menghemat biaya operasional berupa kertas serta map data pasien
yang harus dikeluarkan untuk pendaftaran dan pada setiap layanan
poliklinik.
C – Control
a. Kontrol terhadap kinerja tenaga medis dan penyakit yang diderita
oleh pasien dalam waktu tertentu dan kondisi tertentu.
b. Pengawasan terhadap data pasien yang masih aktif maupun yang
sudah pasif.
E – Efficiency
Efisiensi pada tahap pengolahan data yang dilakukan oleh bagian
pendaftaran yang dapat , serta untuk pengolahan data sehari-hari.
S - Service
Pelayanan yang diberikan oleh RSMC saat ini cukup baik, tetapi
kedepannya akan banyak kendala jika masih menggunakan sistem lama,
terlebih dengan makin banyaknya pasien yang berobat, maka pelayanan
harus makin cepat dan mudah.
Berikut ini Tabel pernyataan masalah, seperti tercantum pada tabel
Matriks problem statement.
Table 4.1 Matriks Problem Statement
Brief Statements
of Problem,
Opportunity, or
Directive
Urgency VisibilityAnnual
BenefitsRank
Proposedsolution
Sistem manual
pelayanan
kesehatan RS
Marinir Cilandak
tidak feasible
3 month High 1 Merancang
sistem baru
Keakuratan data 3 month High 2 Merancang
60
tidak terjamin sistem baru
Waktu pelayanan
pasien terlalu
lama.
3 month High 3 Merancang
sistem baru
Biaya operasional
RS Marinir
Cilandak terkait
dokumentasi yang
cukup besar
3 month High 2 Merancang
sistem baru
Entri data pasien
baru yang
dilakukan
bag.pendaftaran
tidak perlu lagi
diulang oleh unit-
unit lainnya.
3 month High 3 Pengembangan
sistem yang
terhubung
dengan Lan.
Waktu yang
diperlukan untuk
memasukan data
pasien baru terlalu
lama.
3 month High 3 Pengembangan
sistem baru
2. Analisa Sistem Berjalan
Pada bagian analisa sistem yang berjalan di RSMC ini akan
dituliskan mengenai hasil analisa dari masalah, opportunities dan
directives yang telah diidentifikasikan. Analisa sistem berjalan ini
dilakukan dengan matriks cause-effect sebagai terangkum dalam tabel
berikut :
61
Tabel 4.2 Matriks Cause and Effect analysis
CAUSE-AND-EFFECT ANALYSIS
Problem Causes and Effects
1. Sistem manual
pelayanan kesehatan
RSMC tidak feasible
a. Data pasien RSMC yang semakin
besar
b. Data dalam bentuk kertas dapat
hilang atau rusak
2. Keakuratan data tidak
terjamin.
a. Entri data yang dilakukan ke dalam
dokumen kertas meningkatkan
kemungkinan kesalahan akibat
human error.
b. Kesalahan pada data, terutama pada
data kesehatan, dapat menyebabkan
terjadinya kesalahan pada pelayanan
medis yang diberikan.
3. Waktu pelayanan pasien
terlalu lama.
a. Data kesehatan pasien ada dalam
bentuk hard copy. Untuk mencari
data kesehatan pasien yang akan
dilayani, tim medis harus menunggu
bagian administrasi menyerahkan
data kesehatan pasien tersebut.
Proses pencarian yang lama
menyebabkan proses pelayanan
yang lama.
b. Pasien akan mengeluh bila dibuat
menunggu terlalu lama. Hal ini akan
memperbesar ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan medis di RSMC
4. Biaya operasional a. Berkurangnya dana untuk
62
RSMC terkait
dokumentasi yang cukup
besar
pengadaan dokumen berupa Map
hardcover catatan medis,form dan
kertas
5. Entri data pasien baru
yang dilakukan pihak
Pendaftaran, perlu lagi
diulang oleh unit/ bagian
layanan lainnya .
a. Entri data pasien baru tidakterintegrasi sehingga entri dataperlu dilakukan berulang-ulang.
b. RSMC membuang resource(waktu, tenaga manusia, dan dana)dalam melakukan entri data ulangtersebut.
6. Waktu yang diperlukan
untuk memasukan data
pasien baru terlalu lama.
a. Pencatatan data dilakukan padadokumen-dokumen kertas yangdisimpan dalam file-file.
b. RSMC membuang resource (waktu,tenaga manusia, dan dana) dalammelakukan entri data tersebut.
3. Rekomendasi
Berdasarkan analisa sistem yang berjalan di RSMC dengan
matriks cause-effect tersebut, maka dihasilkan rekomendasi berupa
matriks system objectives dan constraint dari sistem, yang hasilnya
terangkum pada tabel :
Tabel 4.3 Matriks System Improvement Objectives
SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
System Objectives System Constraints
1. Menggantikan sistem
penyimpanan dokumen
dari dokumen kertas
kepada dokumen
elektronik
2. Sistem menyediakan data
kesehatan yang
terintegrasi.
1. Komputer-komputer di RSMC,
yang menggunakan sistem ini,
harus terhubung ke jaringan
local/LAN.
2. Sistem yang akan dibuat harus
berbasis web.
3. Sistem yang akan dibuat harus
dibuat menggunakan free licensed
63
3. Waktu pelayanan pasien
dikurangi sekitar 10%.
4. Sistem meyediakan
interface pengaksesan
data kesehatan secara
langsung melalui
komputer
5. Sistem mampu
memberikan data pasien
dan penyakit yang pernah
tercatat di RSMC.
software.
4. Kapasitas penyimpanan database di
RS MARINIR CILANDAK yang
disesuaikan
4. Kendala system yang dihadapi
Berdasarkan analisa diatas, penulis menemukan beberapa masalah
yang timbul dan kelemahan yang dihadapi pada Sistem Informasi rawat
jalan pada Rumah Sakit Marinir Cilandak antara lain:
a. Pencatatan dan proses yang dilakukan sudah menggunakan
komputer akan tetapi masih per masing-masing bagian tidak
terintegrasi oleh jaringan komputer/LAN.
b. Laporan tidak tersedia secara tepat waktu karena perlu waktu
yang cukup lama dalam penyusunannya karena harus disesuaikan
antara bagian satu dengan yang lainnya agar laporannya sesuai.
c. Pencarian data/ status pasien agak memakan waktu yang
cukup lama, karena harus mencari dari tumpukan-tumpukan arsip
pasien yang lain dan baru diantarkan oleh petugas ke poli yang dituju.
H. Prosedur Sistem yang diusulkan
1. Dasar Pemikiran Sistem yang Diusulkan
Sistem Informasi rawat jalan yang sedang berjalan sekarang masih
memiliki prosedur yang baik, tetapi terjadi permasalahan yang menyangkut
kecepatan dan ketelitian pada informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini
64
penulis mengajukan sebuah rancangan sistem informasi untuk poliklinik
rawat jalan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi
keseluruhan sistem pada Rumah Sakit Marinir Cilandak.
2. Tujuan Sistem yang Diusulkan
Adapun sistem yang diusulkan ini diharapkan dapat mempermudah
pencarian data dan dapat dirasakan langsung oleh berbagai pihak baik
yang terkait pada poliklinik rawat jalan,antara lain:
a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja pada bagian
bagian terkait dalam mengolah informasi dengan memberikan
kemudahan dan kecepatan dalam menangani pengolahan informasi.
b. Ketelitian dan kecepatan pencarian data pasien yang telah
tersusun rapi.
c. Sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan operasional
layanan kesehatan sehingga memudahkan tenaga kesehatan untuk
melakukan kegiatan pencatatan data pasien atau medical record
secara cepat dan tepat.
65
BAB V
PERANCANGAN SISTEM
A. Perbedaan Sistem Lama Dan Sistem Baru
1. Sistem Lama
Dalam sistem lama, sistem informasi rawat jalan di Rumah Sakit
Marinir Cilandak sudah menggunakan komputer akan tetapi terbatas
penggunaan hanya dalam masing-masing unit dan belum terintegarsi
secara baik. Banyak hambatan-hambatan yang sering dikeluhkan pihak
Rumah Sakit ,seperti pada bagian pendaftaran yang masih sulitnya
pencarian kartu catatan medis pasien , bahkan biasanya data hilang
sehingga ini menghambat penanganan pasien karena membutuhkan waktu
yang relatif lama dalam pencarian kartu catatan medis setiap pasien. Selain
itu pada layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Marinir Cilandak
prosedurnya terlalu rumit, dimana pasien selalu harus memberikan
biodatanya kembali pada setiap bagian layanan kesehatan yang akan
dilakukannya.
2. Sistem Baru
a. Deskripsi Sistem
Sebelum suatu sistem dikembangkan, perlu adanya suatu
rumusan dan perancangan yang jelas, menyangkut berbagai aspek
sistem maupun organisasinya, sehingga dapat ditentukan tujuannya
dari sistem yang akan dikembangkan. Disini perlu pula
dipertimbangkan semua potensi maupun hambatan yang ada di dalam
organisasi tersebut yang merupakan langkah awal dalam
pengembangan sebuah sistem.
Untuk itu perlu mengusulkan adanya sistem komputerisasi
yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan pada
sistem lama. Sistem baru akan diterapkan dalam rawat jalan, dimana
sistem baru tersebut sebagai bahan alternatif dalam menangani
hambatan-hambatan yang terjadi.
66
b. Gambaran Sistem Baru
Dalam merancang sistem informasi perlu adanya prosedur
sistem yang menjelaskan proses-proses informasi pasa suatu sistem
informasi. Ada pun tata cara sistem pembuatan program aplikasi
Rawat Jalan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Sistem pelayanan pasien rawat jalan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak dimulai dari proses registrasi. Pada proses ini,
pasien akan melakukan registrasi dengan memberikan biodata
pribadi tentang hal-hal yang berhubungan dengan dirinya
diantaranya nama, alamat, no telepon, tanggal lahir, umur, jenis
kelamin .Setelah itu data-data tersebut akan divalidasi oleh admin /
petugas yang bertujuan untuk mengecek status pasien ketika pasien
berobat ke rumah sakit. Data identitas pasien sangat diperlukan di
rumah sakit, karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
yang akan terjadi misalnya pasien melarikan diri, kematian yang
terjadi pada pasien dan lain-lain. Setelah data-data pasien divalidasi
maka pasien akan mendapatkan id_pasien.
Setelah melakukan proses registrasi, pasien akan
memberikan ananamesa yaitu keluhan sementara dan gejala-gejala
apa saja yang dirasakan pasien selama sakit untuk didiagnosa oleh
dokter. Dokter melakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan
penulisan hasil-hasil pemeriksaannya. Apabila penyakitnya yang
diderita oleh pasien adalah penyakit ringan maka dokter akan
langsung memberikan hasil diagnosa dan resep obat sesuai dengan
penyakit yang diderita oleh pasien dan aturan pemakaianya. Tetapi
apabila hasil diagnosa tersebut belum diketahui penyakit apakah
yang diderita oleh pasien, maka pasien diberi tindakan selanjutnya
seperti pemeriksaan laboratorium guna melakukan tes darah, urine
atau organ-organ tubuh pasien yang lainnya. Tes tersebut bertujuan
agar bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien.
67
B. Perancangan Sistem
Perancangan sistem akan menggambarkan gambaran sistem dan arus data
yang digunakan. Gambaran sistem dan arus data ini selanjutnya dapat digunakan
untuk mempermudah pembuatan sistem.
Gambar 5.1 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Rawat Jalan
1. Diagram Konteks
Desain ini dimulai dari bentuk yang paling global yaitu konteks
diagram, kemudian konteks diagram ini diturunkan sampai bentuk yang
paling detail. Konteks diagram ini menggambarkan input dan output sistem
informasi rawat jalan dengan kesatuan-kesatuan luar seperti pada gambar
dibawah ini:
Gambar 5.2 Diagram Konteks
68
2. Data Flow Diagram
Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir baik itu
perangkat keras, perangkat lunak, struktur data maupun organisasi
database.
a. DFD Level 0
Dari context diagram sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan/ poliklinik dalam dapat diturunkan ke dalam data flow
diagram level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
seperti terlihat pada gambar:
69
Gambar 5.3 DFD Level 0
Data Flow Diagram level 0 sistem informasi pelayanan
medis rawat jalan merupakan penurunan dari context diagram yang
menunjukkan proses-proses yang terjadi dalam sistem secara lebih
rinci dan aliran-aliran data dari dan keluar dari proses dalam sistem
serta oleh siapa proses-proses tersebut di lakukan yaitu sebagai
berikut:
70
1) Proses Administrasi Pasien
Pasien yang berobat sebelumya akan melakukan
regristrasi kepada bagian pendaftaran , kemudian petugas
pendaftaran melakukan validasi atas registrasi pasien tersebut
dan selanjutnya memberikan id_pasien bahwa pasien telah
terdaftar untuk melaksankan pengobatan.Dalam proses ini
pasien mendapat juga no antrian untuk poliklinik yang akan
di tuju. Sebelumnya bagian pendaftaran akan membuatkan
dokumen catatan medis pasien sebagai dokumen medis
untuk pasien yang sedang melakukan pengobatan atas
kesehatannya.
2) Proses Pemeriksaan Dokter
Pada proses ini, dokter melakukan pemeriksaan atas
pasien berdasarkan data pasien, data poliklnik dan catatan
medis yang telah disiapkan oleh bagian pendaftaran. Yang
kemudian dokter akan memeriksa pasien tersebut
berdasarkan data-data yang telah diberikan dan dilakukan
pendiagnose penyakit yang diderita pasien .Dalam proses
ini dokter akan melakukan anamenase terhadap pasien yang
tujuannya sebagai bahan pertimbangan atas keluhan yang di
derita pasien tersebut.Dokter akan mengupdate catatan
medis yang sesuai dengan pemeriksaan yang telah
dilakukan .Setelah itu dokter akan menberikan resep obat
sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, dan jika
diperlukan dokter akan memberikan surat pengantar
permintaan pemeriksaan penunjang untuk pasien yang
mengindikasikan untuk dilaksanakan pemeriksaan
penunjang.
71
b. DFD Level 1 Administrasi
DFD level 1 proses administrasi pasien merupakan
penurunan dari DFD level 0 sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan. Gambar DFD level 1 proses administrasi pasien seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.4 DFD Level 1 Administrasi
72
DFD level 1 proses administrasi pasien menerangkan proses
administrasi pasien yaitu sebagai berikut :
1) Poses Registrasi
Proses registrasi merupakan tahap awal bagi setiap
pasien akan melakukan pemeriksaan atas kesehatannya.
Dimana pada proses ini pasien akan memberikan biodatanya
kepada petugas pendaftaran atas data-data diri yang berupa;
nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, agama,
pendidikan,umur, dan lain-lainnya yang berhubungan atas
diri pasien tersebut.
2) Proses Validasi
Proses ini merupakan proses untuk mevalidasi data
registrasi pasien bahwa biodata pasien tersebut sesuai
dengan data-data yang telah diberikan kepada petugas.
Setelah data pasien tersebut valid maka data diberikan
id_pasien dan id_pasien tersebut diberikan kepada pasien
bahwa pasien telah melakukanan pendaftaran dan siap untuk
melakukan pemeriksaan.
3) Proses Cetak Id Pasien
Proses cetak id pasien adalah merupakan proses yang
dilakukan setelah data-data pasien telah dianggap benar dan
sesuai dengan pasien kemudianakan dibuatkan no id pasien/
medical record berupa kartu yang dapat dibawa kemana-
mana apabila berobat kembali tinggal menunjukkan kartu
tersebut .
4) Proses Rekam Status pasien
Setelah pasien dibuatkan id_pasien maka dibuatkan
status pasien atau catatan medis untuk merekam tindakan-
tindakan yang dilakukan baik medis maupun non medis .
73
5) Proses Rekam Rujukan Poliklinik
Proses rekam rujukan poliklinik berdasarkan
permintaan pasien ingin berobat kemana atau pasien yang
tidak tahu akan kemana untuk berubatnya, maka petugas
pendaftaran akan memberikan saran kepada pasien untuk
dirujuk kepoliklinik yang sesuai dengan keluhan yang
disampaikan kepada petugas pendaftaran dan melihat kondisi
pasien tersebut. Sehingga poliklinik yang disarankan atau
dituju tidak salah tempat.
6) Proses Antrian
Proses antrian pasien merupakan proses urutan pasien
dimana pasien tersebut menentutakan atau disarankan oleh
petugas akan berobat kepoliklinik mana pasien berobat
setelah petugas mempersiapkan file-file medis untuk
malakukan pengobatan ke poliklinik yang dituju yang
kemudian diberikan nomor antrian sesuai dengan urutan
pasien yang telah terdaftar.
c. DFD Level 1 Pemeriksaan
DFD level 1 proses pemeriksaan dokter adalah penurunan
dari DFD level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
yang menyoroti proses pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter
Gambar DFD level 1 proses transaksi terlihat pada gambar dibawah
ini:
74
Gambar 5.5 DFD Level 1 Pemeriksaan Dokter
Dari gambar diatas proses pemeriksaan doketr terdapat tiga
proses yang dilakukan dalam sistem inforrmasi pelayanan medis
rawat jalan yaitu sebagai berikut :
1) Proses Update Catatan Medis
Data pasien, keluhan pasien yang tercatatan didalam
catatan medis atau status pasien menerangkan riwayat
75
penyakit pasien sehingga dokter dapat mengerti akan
sakit yang diderita pasien yang selanjutnya dapat
menentukan tindakan pemeriksaan selanjutnya atas
pasien tersebut. Setelah pasien diperiksa maka dokter
akan mengupdate hasil pemeriksaan tersebut ke dalam
catatan medis sesuai dengan pemeriksaan yang telah
dilakukan.
2) Proses Rekam Resep
Proses rekam resep dilaksanakan setelah dokter
menganalisa atau mendiagnosa penyakit sesuai dengan
keluhan si pasien. Resep diberikan dokter sesuai dengan
dosis dan takaran sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien.
3) Prose Cetak resep
Proses cetak resep dilakukan bertujuan sebagai bukti
atau dasar untuk bagian apotik bahwa pasien tersebut
membutuhkan obat yang telah ditulis oleh dokter sesuai
dengan nama pasien tersebut.Dengan kata lain cetakan/
lembaran resep tersebut digunakan oleh petugas sebagai
crooscheck akan obat yang akan diberikan kepada pasien
tersebut.
4) Proses Rekam Permintaan Pemeriksaan
Penunjang
Guna mendukung penegakan diagnose penyakit
pasien, dokter akan memberikan permintaan pemeriksaan
penunjang bisa berupa pemeriksaan laboratorium maupun
secara radiologis sesuai dengan indikasi dari penyakit
pasien tersebut.
76
5) Proses Cetak Permintaan Pemeriksaan
Penunjang
Proses cetak permintaan pemeriksaan penunjang
(ppp) guna atau tujuannya adalah hampir sama dengan
proses cetak resep. Hanya saja lembaran ppp diserahkan
kepada bagian penunjang klinik.
C. Perancangan Data Base
Bentuk Un – normal
Yaitu menghilangkan duplikasi data agar mendapatkan bentuk yang lebih
baik, hemat waktu, hemat biaya dan memberikan respon yang baik dan cepat.
Tabel 5.1 Bentuk Un Normal
Normalisasi Nama Struktur Field
Unf Formulir
Pendaftaran
pasien
No.form + Nama Lengkap pasien+ Jenis
Kelamin + Agama + Status perkawianan +
alamat{RT+RW +Kota+Propinsi }+
Pendidikan + Pekerjaan + Tanggal
kunjungan + Poliklinik{Tujuan poliklinik +
Nama dokter + Specialist}
Unf Data Resep 1. No.Resep+Nama obat+Dokter {Nama
Dokter+Specialist }+Nama pasien+ Tempat
Tanggal Lahir + Jenis Kelamin + Merk
dagang + Kategori
2. Unf Formulir
Pendaftaran
Penunjang
No.form + Nama lengkap Pasien + Jenis
penunjang + Poliklinik pengirim{Nama
polilinik + Nama Dokter + Specialist}
77
Bentuk normal pertama (1st)
yaitu semua atribut yang mempunyai nilai yang sifatnya atomic ( tunggal )
tetapi masih terdapat beberapa atribut muncul secara berulang yaitu dengan cara
menghilangkan repeating group.
Tabel 5.2 Bentuk Normal Pertama
Normalisasi Nama Struktur Field
1st Formulir
Pendaftaran
pasien
No.form + Nama Lengkap pasien+ Jenis
Kelamin + Agama + Status perkawianan +
alamat + RT+ RW +Kota + Propinsi +
Pendidikan + Pekerjaan + Tanggal
kunjungan + Poliklinik + Nama dokter +
Specialist
1st Data Resep No.resep +Nama obat+ Nama dokter +
Specialist + Nama pasien + Tempat Tanggal
Lahir + Jenis Kelamin + Merk dagang +
Kategori
3. 1st Formulir
Pendaftaran
Penunjang
No.form + Nama lengkap Pasien + Jenis
penunjang + Nama polilinik pengirim +
Nama dokter + Specialist
Normal kedua (2nd)
Suatu tabel telah mencapai tingkat normal kedua jika tabel yang
bersangkutan telah memenuhi bentuk normal pertama, dan semua atribut bukan
kunci (non key attributes) tabel bersangkutan tergantung sepenuhnya pada kunci
primer. Bentuk ketergantungan tersebut disebut sebagai ketergantungan penuh
(full functional dependence) terhadap kunci primer, khususnya kunci primer
komposisi (composite).
78
Tabel 5.3 Bentuk Normal Kedua
Normalisasi Nama Struktur Field
Data pasien @IdPasien + Nama Lengkap pasien+ Jenis
Kelamin + Agama + Status perkawianan +
alamat + RT+ RW +Kota + Propinsi +
Pendidikan + Pekerjaan
N 2nd
Poliklinik @IdPoliklinik + NamaPoliklinik + Nama
Perawat + Jenis Kelamin + alamat
Resep @Idresep + Nama Dokter + Specialist +
Nama Obat + Tanggal
Obat @IdObat + Nama Obat + Merk + Kategori
N 2nd
Dokter @ IdDokter + Nama dokter + Specialist
+Jenis Kelamin + alamat + Contact
N 2nd
4.
Penunjang @IdPenunjang + Jenis Penunjang + Poliklinik
+ Nama Dokter + Specialist
Normal ketiga (3nd)
Setiap atribut yang bukan key harus bergantung sepenuhnya pada paduan
primery key, bukan bergantuk pada salah satu sebagian key ( Partial Dependenci ).
Dan semua atribut bukan primery key tidak mempunyai hubumgan transitif.
Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantungan hanya pada
primery key dan pada primery secara menyeluruh.
Tabel 5.4 Bentuk Normal Ketiga
Normalisasi Nama Struktur Field
N 3rd Data pasien @IdPasien + Nama Lengkap pasien+
Jenis Kelamin + Agama + Status
perkawianan + alamat + RT+ RW
+Kota + Propinsi + Pendidikan +
Pekerjaan
79
N 3rd Poliklinik @IdPoliklinik + @IdPerawat + Nama
poliklinik
N 3rd Perawat @Idperawat + Nama perawat + alamat
+ jenis kelamin + contact
N 3rd Resep @ IdPasien + @IdObat + @ IdDokter
+ Idspecialist + tanggal
N 3rd Dokter @IdDokter + IdSpecialist + Nama
dokter + jenis kelamin + alamat +
contact
N 3rd Specialist @IdSpecialist + Nama Dokter
N 3rd Penunjang @IdPenunjang + Nama penunjang
N 3rd Rawat Jalan @IdRawatjalan +@IdPoliklinik +
@IdPerawat + @IdPasien +@
IdDokter + @IdSpecialist
+@IdPenunjang
N 3rd Kategori Obat 5. @Idkategori + kategori obat
D. Entity Relationship Diagram
Untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data, dimana terdiri
atas obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan antar obyek-obyek tersebut,
maka digunakan ER-Diagram. ER-Diagram yang terdapat pada sistem informasi
rawat jalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
80
Gambar 5.6 Diagram Hubungan
81
E. Spesifikasi Tabel
Dari diagram hubungan pada gambar 5.6 diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pasien
Primary Key : id_pasien
Fungsi : Untuk merekam data pasien
Tabel 5.5 Data Pasien
Nama field Tipe Panjang Keteranganid_pasien INT 6 Nomor id berobat pasienNama Varchar 25 Nama pasienAlamat Varchar 30 Alamat rumah pasienKode pos Varchar 5 Kode pos alamat pasienTelpon Varchar 12 Nomor telpon/HPJns_kel Char 1 1.pria, 2.wanita
Tempat Varchar 15 Nama kotaTgl_lahir date 8 (tanggal/bulan/ tahun)
Agama Char 1 1. islam, 2. katolik, 3.Kristen, 3. hindu, 4.budha, 5. kepercayaan, 6.lain-lain.
Pendidik Char 1 1.SD, 2.SMP, 3.SMA,4.D-3, 5.S1
TipePasien Char 1 1.Umum, 2.Militer,3.Jaminan
Golongan Darah Char 1 1.A, 2.B, 3.O, 4.AB
Rawat Jalan
Primary Key :id_RawatJalan , Poliklinik_idPoliklinik ,
Poliklinik_Perawat_idPerwat , Pasien_idPasien ,
Dokter_idDokter , Dokter_Specialist_idSpecialist ,
PemeriksaanPenunjang_idPenunjang_idPenunjang
Foreign Key :Rawat Jalan_Pasien1 , Rawat Jalan_Poliklinik1 , Rawat
Jalan_Dokter1
Fungsi :Untuk merekam hasil jalandetail dari rawat jalan
82
Tabel 5.6 Rawat Jalan
Nama field Tipe Panjang Keteranganid_RawatJalan INT 2 Id rawat jalanPolikinik_idPoloklinik INT 2 Id poliklinikPoliklinik_Perawat_idPerawat
INT 5 Id perawat
Pasien_idPasien INT 6 Id pasien
Dokter_idDokter Char 3 Id dokter
Dokter_Specialist_idSpecialist
INT 3 Id dokter spelisasinya
PemeriksaanPenunjang_idPenunjang
INT 4 Id dari permintaanpemeriksaan padapenunjang
Pemeriksaan Penunjang
Primary Key : idPemeriksaanPenunjang
Fungsi : Untuk merekam data Penunjang
Tabel 5.7 Penunjang
Nama field Tipe Panjang KeteranganidPemeriksaanPenun jang INT 4 Id untuk permintaan
pemeriksaan penunjang
Pasien_idPasien INT 6 Id pasien
namaPoli Varchar 15 Nama poliklinikpengirim
Jenispemeriksaan Char 4 Jenis dari pemeriksaanpenunjang
Macam pemeriksaan Char 4 Macam-macampemeriksaan penunjang
Poliklinik
Primary Key : idPoliklinik , Perawat_idPerawat
Foreign Key : Poliklinik_Perawat1
Fungsi : Untuk merekam data Poliklinik
83
Tabel 5.8 Poliklinik
Nama field Tipe Panjang KeteranganidPolikinik INT 2 Id poliklinikPerawat_idPerawat INT 3 Id perawatnamapoli Varchar 15 Nama dari poliklinik
DokterPrimary Key : iddokter, Specialist_idSpecialist
Foreign Key : Dokter_Specialist1
Fungsi : Untuk merekam dataDokter
Tabel 5.9 Dokter
Nama field Tipe Panjang KeteranganidDokter Char 3 Id dari dokterSpecialist_idSpesialist INT 2 Id SpecialistNama Varchar 25 Nama dokterSex Char 1 Jenis kelamin(pria/
wanita)Alamat Varchar 30 Alamat rumahKode pos Varchar 5 Nomor kode posTelpon Varchar 12 Nomor telphon/HP
Specialist
Primary Key : idSpecialist
Fungsi : Untuk merekam data Spesialist dari dokter
Tabel 5.10 Specialist
Nama field Tipe Panjang Keteranganid_Specialist INT 2 Id dari specialisasi dokterSpecialisasi Varchar 15 Gelar spesialisai dokter
Perawat
Primary Key : idPerawat
Fungsi : Untuk merekam data Perawat
Tabel 5.11 Perawat
Nama field Tipe Panjang KeteranganidPerawat INT 3 Id dari perawatNama Varchar 25 Nama perawat
84
Telpon Varchar 12 Nomor telphon/HPSex Char 1 Jenis kelamin (1.pria,
2.wanita )Alamat Varchar 30 Alamat rumahKode pos Varchar 5 Nomor kode pos
Resep
Foreign Key : Pasien_idPasien , Obat_idObat, Dokter_idDokter ,
Dokter_Specialist_idSpecialist , Obat_idObat
Fungsi : Untuk merekam data Resep
Tabel 5.12 Resep
Nama field Tipe Panjang KeteranganPasien_idPasien INT 6 Id dari pasienObat_idObat INT 6 Id dari obat
idResep INT 4 Id resep
Dokter_idDokter Varchar 3 Id dari dokterDokter_Specialist_idspecalist
INT 2 Id dari spesialisaidokter
Tanggal Date 8 Tanggal resepDosis Obat Varchar 7 Dosis obat pasien
Obat
Primary Key : idObat
Foreign Key : Kategori_idkategori
Fungsi : Untuk merekam data Obat
Tabel 5.13 Obat
Nama field Tipe Panjang KeteranganidObat INT 6 Id obatnamaObat Varchar 20 Nama obatmerk Varchar 15 Merk dagang obatKategory_idKategori INT 4 Kategori obat
Katagori
Primary Key : idKategori
Fungsi : Untuk merekam data Kategori dari obat
85
Tabel 5.14 Kategori
Nama field Tipe Panjang KeteranganidKategori INT 4 Id kategoriKategori Varchar 6 Kategori obat
Login
Primary Key : idLogin
Fungsi : Untuk merekam data Login
Tabel 5.15 Login
Nama field Tipe Panjang Keterangan
idLogin INT 6 Id petugas
useName Varchar 25 Nama petugas
UsePassword Varchar 30 Password/ kata kuncipetugas
Catatan Medis
Primary Key : idCatatan Medis , Pasien_idPasien
Foreign Key : Catatan Medis_Pasien1
Fungsi : Untuk merekam data data catatan Medis
Tabel 5.16 Catatan Medis
Nama field Tipe Panjang Keterangan
idCatatanMedis INT 6 Id petugas
Pasien_idPasien INT 6 Id dari pasien
Tanggal Date 8 Tanggal berobatTekanan darah Varchar 4 Tekanan darah pasienAlergi Varchar 15 Alergi yang diderita
pasienRiwayat Penyakit Varchar 45 Riwayat penyakit dari
pasienKode ICD Char 3 Kode penyakitKeterangan Varchar 65 Keterangan untuk
penyakit yang di derita
86
E. Perancangan Input Output
Setelah mengetahui perancangan databasenya, tampilan dari program,
harus pula dibuat sedemikian rupa untuk operator yang akan mengoperasikan
program agar tidak bosan dan salah dalam pengoperasiannya. Tampilan tersebut
harus dapat memberikan informasi kepada operator sehingga jika operator
mengerjakan suatu tugas maka operator akan tahu apa yang harus dikerjakannya
saat melihat tampilan program tersebut. Dan untuk mempermudah dalam
pengoperasian program, maka dibuatlah suatu sistem menu. Sistem menu tersebut
akan membagi program menjadi beberapa bagian berdasarkan klarifikasi tertentu.
1. Tampilan Input
Tampilan input digunakan untuk memudahkan dalam pengisian
data. Tampilan input pada sistem informasi rawat jalan ini terbagi atas
beberapa bagian, yaitu :
a. Halaman Login
Pada saat aplikasi ini diakses, halaman yang tampil pertama
kali adalah halaman login seperti yang ada pada gambar. Pada
halaman ini pengguna diharuskan untuk mengisi identitas hak akses
yang dimiliki, seperti username dan password.
87
Gambar 5.7 Halaman Login
b. Input Data Pendaftaran
Formulir pendaftaran digunakan sebagai interface yang
menghubungkan antara petugas dan pasien untuk membuat status
pasien dan membuat nomor catatan medis atau id_pasien bagi tiap
orang yang akan berobat ke rumah sakit.
88
Gambar 5.8 Input Data Pendaftaran
c. Input Data Rekam Medis
Form Rekam Medis Pasien digunakan petugas untuk
membuat status pasien yang digunakan untuk mencatat riwayat
penyakit yang diderita oleh pasien sewaktu mendaftar.
89
Gambar 5.9 Input Data Rekam Medis
d. Input Data Rujukan
Interface digunakan oleh petugas untuk memberikan
petujuk rujukan kepada pasien ke poliklinik mana akan dilakukan
pemeriksaan kesehatan sesuai dengan keterangan gejala penyakit
yang diderita oleh pasien.
Gambar 5.10 Input Data Rujukan Poliklnik
90
e. Input Data Update Rekam Medis
Di interface tindakan medis atau update rekam medis oleh
dokter diberikan kode icd setelah dokter melakukan beberapa
pemeriksaan yang dicocokkan dengan data anamenase sementara
yang telah diberikan kepada petugas sewaktu melakukan
pendaftaran.
Gambar 5.11 Input Data Update Rekam Medis
f. Input Data Resep
Dalam interface ini diguanakan oleh dokter untuk
memberikan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien sesuai
dengan diagnose pemeriksaan yang telah dilakukan dengan
menuliskan form resep yang ada dibawah ini.
91
Gambar 5.12 Input Data Resep
g. Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Jika pada waktu pemeriksaan medis ternyata dokter
memerlukan tindakan penunjang untuk mendukung penegakan
diagnostik pasien, maka dokter tinggal memelih jenis dan macam
pemeriksaan penunjang yang tersedia didalam interface layanan
penunjang .
Gambar 5.13 Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang
92
2. Tampilan Output
a. Identitas Pasien
Dari Output sistem pendaftaran pada sistem informasi rawat
jalan dibuat tampilan berupa data identitas dari tiap-tiap pasein
yang berobat.
Gambar 5.14 Output Identitas Pasien
b. Status/Kartu Pasien
Tampilan output dari status pasien atau catatan medis
pasien berdasarkan riwayat penyakit pasien dari pertama kali
berkunjung sama dengan saat akan berobat. Sehingga dokter bisa
menganalisa penyakit pasien berdasarkan data histori dari penyakit
pasien.
93
Gambar 5.15 Output Status Pasien/ Catatan Medis
c. Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Output sistem ini digunakan oleh petugas di bagian
penunjang sebagai form pemeriksaan penunjang bahwa pasien
tersebut, membutuh layanan penunjang ( Radiologi, ataupun
Laboratorium).
Gambar 5.16 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang
94
d. Resep
Output sistem ini digunakan oleh petugas apotik sebagai
dasar dalam pemberian obat kepada pasien sesuai dengan apa yang
ditulis oleh dokter yang memberikan resep kepada pasien.
Gambar 5.17 Output Resep
F. Rencana Implementasi
Implementasi adalah tahap penerapan sekaligus tahap pengujian bagi
sistem baru yang benar-benar diketahui. Demikian juga semua kelebihan dan
kekurangan. Untuk melangkah tahap implementasi diperlukan adanya beberapa
fasilitas atau peralatan yang mendukung kerja sistem. Karena sistem baru adalah
sistem yang berbasis komputer, maka bahwa sistem baru akan dapat bekerja
dengan baik bila didukung oleh fasilitas atau peralatan pendukung yang berupa
perangkat keras dan perangkat lunak.
Selain itu, diperlukan jadwal kegiatan dari tahapan implementasi tersebut.
Dengan ada penjadwal kegiatan implementasi diharapkan sistem yang akan
dikembangan akan tepat waktu . Dibawah ini digambarkan penjadwalan tahapan
kegiatan implemtasi dari sistem informasi rawat jalan dari Rumah Sakit Marinir
Cilandak yang akan dikembangkan, yaitu sebagai berikut :
95
Tabel 5.15 Jadwal Kegiatan Implementasi
MINGGUNo
NamaKegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1
MempelajariPHP &MySQL
2
MempelajariSistemInformasiKesehatan
3
MelakukakanPerancanganProgram
4
MelakukanPengkodeanProgram
5MelakukanPengujian
6MembuatKesimpulan
7PembuatanLaporan
1. Pemilihan Hardware yang dibutuhkan
Hardware adalah perangkat keras dari sistem komputer. Dalam hal
ini penulis mengusulkan hardware yang baik agar mendapatkan hasil yang
baik.
Pada dasarnya perangkat keras komputer (hardware) terdiri dari
empat kelompok, yaitu :
a. Perangkat Masukan atau Input Divice
Perangkat masukan (input device) yaitu peralatan yang
digunakan untuk memasukkan data yang diproses dalam komputer,
yaitu :
1) Keyboard (papan ketik)
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak
digunakan. Input dimasukkan ke alat proses dengan cara
mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada pada keyboard.
Dengan peralatan ini dapat dihasilkan suatu masukkan data maupun
perintah program. Pada keyboard yang baik, biasanya terdiri dari :
Tombol fungsi (F1 sampai dengan F12)
96
Numerik keyboard
Type write
2) Harddisk
Harddisk merupakan salah satu media penyimpanan data
yang cukup populer bagi mainframe dan PC. Harddisk merupakan
media penyimpanan memiliki bentuk fisik yang berbeda
dibandingkan dengan disket. Secara umum harddisk biasanya
terpasang dan menyatu dalam CPU. Harddisk menampung data
dalam jumlah yang besar dan memiliki kecepatan akses yang sangat
tinggi. Ukuran harddisk yang dipergunakan adalah 250 GB, karena
dengan kapasitas yang besar diharapkan mampu menyimpan data
yang lebih banyak. Pemakaian harddisk ini relatif lebih awet
dibandingkan dengan disket.
3) CD Room
Compac Disk Room adalah suatu alat yang mempergunakan optic
untuk membaca data-data pada piringan disk. CD Room yang
mempunyai kecepatan minimal 52x yang disarankan untuk
perancangan instalasi sistem ini .
b. Perangkat Keluaran atau Output Device
Perangkat keluaran (output device) yaitu perangkat keluaran
yang digunakan untuk menampilkan hasil proses komputer, alat ini
juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan hasil sistem
pengolahan data dengan komputer. Peralatan sebagai keluaran yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1) Printer
Printer adalah suatu peralatan keluaran yang menghasilkan
suatu informasi pada kertas sebagai medianya. Informasi yang dapat di
keluarkan berupa angka, huruf, atau gambar. Akan tetapi pada
umumnya berupa huruf dan angka.
97
2) Monitor
Layar monitor adalah suatu peralatan keluaran yang
menghasilkan informasi pada layar sebagai medianya.
3) Central Processing unit (CPU)
Central processing unit merupakan bagian sistem komputer yang
secara fungsional bertugas untuk melakukan koordinasi sistem kerja
komputer, yaitu meliputi kegiatan aritmetika, logika dan juga mengawasi
seluruh kegiatan sistem Elektronik Data Processing (EDP) untuk dapat
melakukan fungsi.
2. Pemilihan Software yang dibutuhkanPerangkat lunak (software) ini merupakan komponen non fisik dari
suatu sistem komputer yang memungkinkan komputer dapat berfungsi. Dalam
pengertian sempit, perangkat lunak ini dapat berupa “program komputer”
yaitu instruksi-instruksi yang memungkinkan komputer tersebut dapat bekerja
sesuai dengan kemampuan kita. Sedangkan dalam pengertian luas termasuk
juga semua ketentuan dari prosedur, guna memperlancar kegiatan sistem
komputerisasi pengolahan data diperlukan perangkat lunak (software) sebagai
berikut :
a. Microsoft Windows XP
Microsoft WindowXP adalah program aplikasi pengolah kata canggih yang
paling populer dan paling banyak digunakan saat ini. Microsoft Window
XP dapat menjaga tingkat keamanan data dan program aplikasi yang
bekerja dibawahnya dengan metode pengaturan level pemakai selain juga
dapat menentukan siapa saja yang diperbolehkan memakai sistem
komputer.
b. PHP
Merupakan bahasa pemograman yang mudah untuk dipelajari dan
merupakan program Open Source atau gratisan yang dapat di download/
dibeli bebas di tempat yang memperjual belikan cd program computer.
c. MYSQL
MYSQL merupakan merupakan Relational Database Management
System(RDMS) server. RDMS adalah program yang memungkinkan
98
pengguna database untuk membuat , mengelola dan menggunakan data
pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel yang ada pada
database memiliki relasi (hubungan) antara satu tabel dengan lainnya.
RDMS dibuat dengan menggunakan bahasa standart dalam database, yaitu
Structured Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke
dalam data tersebut. MYSQL bisa dikatakan pasangan yang paling bagus
untuk aplikasi dari PHP. Biasa merupakan satu paket program.
3. Pemilihan Brainware yang dibutuhkan
Brainware adalah orang yang melaksanakan pengolahan data untuk
suatu sistem sesuai dengan kondisi sekarang ini. Ada beberapa istilah
dalam brainware, yaitu :
a. Operator
Operator yaitu orang yang mengoperasikan komputer agar bisa
bekerja semaksimal mungkin.
b. Progremmer
Programmer yaitu orang yang bertugas membuat program aplikasi
yang bertindak untuk menangani suatu proses yang memerlukan
penyelesaian masalah dari komputer
c. Sistem Analis
Sistem analis yaitu orang yang bertugas menganalisa suatu
permasalahan dari suatu sistem untuk mencari jalan keluarnya.
Seorang pelaksana dalam sistem ini diharapkan mampu
mengembangkan program yang ada karena apabila terjadi suatu
permasalahan pada program, maka pelaksana harus mampu melakukan
perbaikan sedini mungkin. Adapun syarat-syarat sebagai brainware atau
pelaksana yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
b. Mempunyai tanggung jawab terhadap program
c. Mempunyai pengalaman pemograman, system computer utility dan
bahasa pemograman
d. Menguasi teknik pembuatan program
99
e. Mampu berhubungan serta menjalin relasi sesama programmer
dengan baik
f. Mampu bertindak profesional dalam mengambil keputusan secara
garis besar
g. Seseorang pelaksana sebaiknya dari kalangan sendiri, disamping
lebih efesien mengenai biaya, juga lebih mengerti cara kerja yang berlaku
pada sistem catatan medis pasien di poliklinik tersebut
100
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil beberapa
kesimpulan yang terkait erat dengan sistem informasi rawat jalan, yaitu
sebagai berikut :
1. Aplikasi Sistem Informasi Rawat Jalan yang berbasis web, dapat
memberikan kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam menyimpan,
mengupdate, mengakses dan mencari catatan–catatan medis pasien-pasien
secara lengkap dan akurat serta mendukung kinerja dokter dalam penyediaan
data pasien yang akurat.
2. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis komputer
akan dapat membantu meningkatkan proses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Proses ini jauh lebih cepat dan praktis, jika dibandingkan
dengan proses manual.
3. Sistem Informasi rawat jalan adalah salah satu aplikasi yang
terjamin aman karena, keamanan penyimpanan data dan perlindungan data
dari pihak-pihak yang tidak berwenang.
4. Aplikasi Sistem Informasi Rawat Jalan ini merupakan alat bantu
kerja harian bagi petugas medis di Rumah Sakit Marinir Cilandak yang
dibangun berdasar kebiasan yang dilakukan setiap harinya sehingga
diharapkan tidak terlalu susah untuk beradaptasi.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis
mencoba memberikan saran-saran yang berhubungan dengan dan bermanfaat bagi
Rumah Sakit Marinir Cilandak khususnya pada sistem informasi rawat jalan,
diantaranya adalah:
101
1. Menciptakan suasana yang nyaman dalam memberikan layanan
terhadap pasien sehingga pasien tidak merasa enggan datang ke poliklinik,
baik untuk konsultasi maupun untuk berobat .
2. Memberikan pelayanan secara cepat dalam melayani setiap pasien
yang berkunjung, mempermudah prosedur pelayanan pemeriksaan disetiap
bagian layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Marinir Cilandak
3. Diharapkan melakukan back-up terhadap data secara periodik untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Memberikan pelatihan kepada petugas dalam pengoperasian sistem
agar dapat berjalan baik sesuai dengan yang dibutuhkan.
5. Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap pelaksanaan &
pengoperasian sistem sehingga apabila terjadi kesalahan yang berhubungan
dengan sistem dapat segera diatasi.
6. Diperlukan disiplin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota
Rumah Sakit Marinir Cilandak dalam menggunakan sistem ini. Misalnya
data yang di entry harus diteliti, jangan malas dalam mengentry data .
102
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho, 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi denganMetodologi Berorientasi Objek, Informatika Bandung
Ariesto Hadi Sutopo, 2002, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J&J LearningYogyakarta.
Azwar A, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ketiga, Jakarta : BinaRupa Aksara.
Departemen Kesehatan RI, 2001, Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit IV(Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia), Jakarta : Dirjen YanmedDepkes RI.
KepMenkes RI no 159b/MENKES/PER/II/1988, Sakit, Jakarta : Depkes RI.
KepMenkes RI no 560/MENKES/SK/IV/2003,Tarif Perjan Rumah Sakit, Jakarta :Depkes RI.
Raymond McLeod, Jr, 1995, Sistem Informasi Manajemen Jilid II, PT.Perenhallindo Jakarta.
Sutanta E, 2003,Sistem Informasi Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta : GrahaIlmu.
Sanjoyo R, 2007, Sistem Informasi Kesehatan, http:/yoyoke.web.ugm.ac.id/download/ sik dan sirs.pdf.
Whitten, Jeffery L, Diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI. 2004. Metode Desaindan Analisis Sistem. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Wikipedia, 2008, Rumah Sakit, http://id.wiipedia.org/ wiki/ Rumah Sakit.
103
LAMPIRAN – AMASUKAN SISTEM BERJALAN
104
Lampiran A– 1 Form Data Pasien
105
Lampiran A– 2 Form Rujukan Petugas
106
Lampiran A– 3 Kartu Pasien
107
Lampiran A– 4 Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang
108
Lampiran A– 5 Form Hasil Pemeriksaan Penunjang
109
Lampiran A– 6 Form Resep
110
LAMPIRAN – BKELUARAN SISTEM BERJALAN
111
Lampiran B – 1 Output Identitas Pasien
112
Lampiran B – 2 Output Resep
113
Lampiran B – 3 Output Rujukan Petugas
114
Lampiran B- 4 Output Catatan Medis
115
Lampiran B-5 Output Hasil Pemeriksaan Penunjang
116
Lampiran B- 6 Output Keluhan
117
Lampiran B- 7 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang
118