dfd rawat jalan

140
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana(S1) Pada program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ERWAN TRIWAHJONO NRP.208 513 009 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PEMBNGUNAN NASIONAL ”VETERAN”JAKARTA TAHUN 2010

Upload: triadi-maulana

Post on 05-Jul-2016

264 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

dfd rawat jalan

TRANSCRIPT

Page 1: Dfd Rawat Jalan

ANALISA DAN PERANCANGANSISTEM INFORMASI RAWAT JALAN

PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana(S1)

Pada program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

ERWAN TRIWAHJONONRP.208 513 009

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PEMBNGUNAN NASIONAL ”VETERAN”JAKARTATAHUN 2010

Page 2: Dfd Rawat Jalan

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN

PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Komputer

pada program Studi system Infrmasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, sejauh yang saya ketahui bukan

merupakan tiruan atau duplikasai dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau

pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dilingkungan Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta maupun di Perguruan Tinggi atau

Instansi maupun, kecuali bagian sumber informasinya yang dicantumkan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, 03 November 2010

ERWAN TRIWAHJONO

NRP. 208 513 009

Page 3: Dfd Rawat Jalan

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN

PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Komputer pada program

Studi system Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jakarta. Skripsi ini dinyatakan telah memenuhi syarat

sebagaiskripsi pada Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta

Jakarta, 03 November2010

Dosen Pembimbing

Jayanta. S.KOM.,M.Si

Page 4: Dfd Rawat Jalan

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN

PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Komputer pada Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembanngunan

Nasional “Veteran “ Jakarta. Skripsi ini telah diujikan pada sidang ujian skripsi

tanggal 23 Desember 2010 dan dinyatakan sah sebagai skripsi pada Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran”Jakarta.

Jakarta,… …………………

Tim Penguji

Penguji I, Penguji II,

Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si. Ati Zaidiah, S.KOM.

Page 5: Dfd Rawat Jalan

iv

SURAT KETERANGAN LULUS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : Erwan Triwahjono

NRP : 208513009

Judul : ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN

PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Telah dinyatakan lulus tugas akhir yang diujikan pada sidang skripsi tanggal :

23 Desember 2010

Tim Penguji Tugas AkhirNo Jabatan Nama Penguji Tanda

tangan1 Penguji Utama/ Ahli Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si.

2 Penguji Lembaga Ati Zaidiah, S.KOM.

Jakarta,…. ……………..….

Kepala Jurusan

Titin Pramiyati, S.KOM., M.Si.

Page 6: Dfd Rawat Jalan

v

LEMBAR MONITORING BIMBINGAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI

Judul : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat

Jalan pada Rumah Sakit Marinir Cilandak

Dosen Pembimbing : Jayanta S.Kom, Msi.

Atas Nama Mahasiswa : Erwan Triwahjono

NRP : 208.513.009

No Tanggal Pokok Bahasan Paraf

1 28-06-2010 Judul skripsi mengenai perihal

Analisa dan perancangan sistem

informasi rawat jalan pada rumah

sakit marinir cilandak

2 13-07-2010 Bab I sampai dengan bab III secara

keseluruhan.

3 10-08-2010 Revisi Bab I sampai dengan bab III .

4 27-08-2010 DFD sistem berjalan dan usulan

perancangan sistem

5 06-09-2010 Revisi DFD

6 13-09-2010 Bab IV

7 18-09-2010 Revisi Bab IV

8 22-09-2010 Bab V

9 28-09-2010 Revisi Bab V

10 14-10-2010 Bab I sampai Bab VI

11 28-10-2010 Revisi keseluruhan bab

Page 7: Dfd Rawat Jalan

vi

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi

dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi.

Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak,

maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui

internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi.

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan

keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai

untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang

terkait lainnya.

Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali

permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit.

Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi

yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang

penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan

data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu

yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan

kesalahan sangat besar.

Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan

pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem

informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,

pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.

Page 8: Dfd Rawat Jalan

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan semangat dan

dorongan dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Bapak DR.Dwi Nugroho, M.SC, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komputer. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

3. Ibu Titin. Pramiyati. S.Kom selaku Kajur S I Sistem Informasi.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

4. Bapak Jayanta. M.Si, selaku dosen pembimbing.

Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk memberikan pengarahan, diskusi dan bimbingan serta persetujuan

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Page 9: Dfd Rawat Jalan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas karunia-NYA

sehingga kami dapat menyusun tugas akhir ini tepat pada waktunya. Penyusunan

tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana - SI pada Fakultas Ilmu Komputer UPN “Veteran”

Jakarta.

Dalam kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat kami ingin

mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya atas bimbingan dan

kerja sama yang diberikan kepada kami, dan untuk itu kami ucapkan terima kasih

kepada :

1. FIK yang sudah membentuk penulis menjadi hamba Allah yang

sholeh dahulu hinga saat ini inysa Allah.

2. Seluruh anggota/ warga Rumah Sakit Marinir Cilandak yang telah

membantu penulis medapatkan data-data yang penulis butuhkan.

3. Saudara Denny Fauzi yang banyak memberikan masukan.

4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas

Akhir. Semoga atas kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan

balasan yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis berharap Tugas Akhir dapat dipergunakan dengan baik dan kami

menyadari dalam setiap penulisan yang dibuat tidaklah lepas dari kesalahan. Dan

kami meminta maaf apabila penyusunan Sikrisi/ Tugas Akhir terdapat kekurangan.

Semoga Sikripsi/ Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 03 November 2010

Penulis

Erwan Triwahjono

NRP. 208 513 009

Page 10: Dfd Rawat Jalan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv

LEMBAR MONITORING......................................................................................v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix

DAFTAR SIMBOL .............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xx

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

C. Batasan Masalah ............................................................................................ 3

D. Tujuan Skripsi ............................................................................................... 3

E. Metode Penelitian .......................................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 5

BAB II..................................................................................................................... 7

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7

A. Konsep Sistem ............................................................................................... 7

B. Konsep Dasar Informasi ................................................................................ 8

C. Konsep Dasar Sistem Infomasi ..................................................................... 9

D. Analisa dan Perancangan Sistem................................................................. 11

1. Pengertian Analisa Sistem ................................................................................ 11

Page 11: Dfd Rawat Jalan

x

2. Pengertian Perancangan Sistem ........................................................................ 12

E. Pustaka lain yang relevan ............................................................................ 12

1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) ........................................................ 12

2. Data Model........................................................................................................ 14

3. Teknologi yang digunakan................................................................................ 15

a. Bahasa pemograman PHP ................................................................................. 15

b. Database Server ................................................................................................ 16

c. Web Server ....................................................................................................... 16

F. Analisa Sistem Poliklinik Rawat Jalan........................................................ 18

1. Pasien ................................................................................................................ 18

2. Rawat Jalan/ Poliklinik ..................................................................................... 18

a. Tugas Pokok dan Fungsi Rawat Jalan............................................................... 19

b. Fungsi- fungsi yang terkait ............................................................................... 19

3. Rumah Sakit...................................................................................................... 20

a. Pengertian Rumah Sakit .................................................................................... 20

b. Jenis-jenis Rumah Sakit .................................................................................... 21

1). Berdasarkan Kepemilikan................................................................................ 21

2). Berdasarkan Layanannya................................................................................. 21

BAB III ................................................................................................................. 23

TAHAPAN PENELITIAN ................................................................................... 23

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian.................................................................. 23

B. Materi Penelitian ......................................................................................... 23

1. Objek Penelitian................................................................................................ 23

2. Subjek Penelitian .............................................................................................. 23

C. Cara Dan Alat Pengumpulan Data............................................................... 28

1. Wawancara........................................................................................................ 28

2. Observasi........................................................................................................... 28

D. Pengoalahan data Dan Analisa .................................................................... 31

1. Pengolahan data ................................................................................................ 31

2. Analisis data...................................................................................................... 31

3. Analisa sistem ................................................................................................... 31

Page 12: Dfd Rawat Jalan

xi

4. Perancangan Sistem .......................................................................................... 32

E. Tahapan kegiatan......................................................................................... 33

BAB IV ................................................................................................................. 34

ANALISA DAN USULAN SISTEM................................................................... 34

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit ................................................................. 34

B. Visi dan Misi ............................................................................................... 38

1. Visi .................................................................................................................... 38

2. Misi ................................................................................................................... 38

C. Bidang Usaha/ Ruang Gerak ....................................................................... 38

1. Pelayanan Kesehatan......................................................................................... 39

2. Pelayanan Medis ............................................................................................... 39

3. Asuhan Keperawatan ........................................................................................ 39

4. Pengendalian Infeksi ......................................................................................... 40

5. Pelayanan Diagnostik........................................................................................ 40

6. Pelayanan Ibu dan Anak .................................................................................. 40

7. Pelayanan Penunjang Medik............................................................................. 40

D. Struktur Organisasi dan Uraian Fungsi dan Tugas ...................................... 41

1. Menurut Struktur tugasnya................................................................................ 43

2. Menurut Fungsional tugasnya........................................................................... 43

E. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Marinir Cilandak ................................................................................................... 44

1. Dokumen masukan sistem berjalan .................................................................. 45

a. Form Data Pasien .............................................................................................. 45

b. Form Data Keluhan........................................................................................... 45

c. Lembaran Catatan Medis/ Kartu Pasien............................................................ 46

d. Form Referensi/ Rujukan Petugas .................................................................... 46

e. Form Data Periksa............................................................................................. 46

f. Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 47

g. Form Hasil Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 48

h. Lembar Resep ................................................................................................... 48

2. Dokumen keluaran sistem berjalan ................................................................... 49

Page 13: Dfd Rawat Jalan

xii

a. Lembar Identitas Pasien .................................................................................... 49

b. Lembar Resep ................................................................................................... 49

c. Lembaran Rujukan Petugas............................................................................... 49

d. Lembaran Catatan Medis .................................................................................. 50

e. Lembar Hasil Pemeriksaan Penunjang.............................................................. 50

f. Lembar Keluhan ................................................................................................ 51

g. Lembar Permintaan Pemeriksaan Penunjang.................................................... 51

3. Simpanan Data Sistem Berjalan........................................................................ 52

a. File Data Pasien................................................................................................. 52

b. File Catatan Medis ............................................................................................ 52

c. File Rujukan Poliklinik ..................................................................................... 53

d. File Keluhan Pasien .......................................................................................... 53

e. File Pemeriksaan ............................................................................................... 53

f. File Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................................................... 54

g. File Hasil Pemeriksaan Penunjang.................................................................... 54

h. File Resep.......................................................................................................... 55

F. Prosedur Sistem ........................................................................................... 55

1. Prosedur Sistem Berjalan .................................................................................. 55

2. Diagram alir data............................................................................................... 55

G. Analisa Permasalahan.................................................................................. 57

1. Gambaran Sistem Berjalan ............................................................................... 58

2. Analisa Sistem Berjalan .................................................................................... 60

3. Rekomendasi..................................................................................................... 62

4. Kendala sistem yang dihadapi........................................................................... 63

H. Prosedur Sistem yang diusulkan.................................................................. 63

1. Dasar Pemikiran Sistem yang diusulkan........................................................... 63

2. Tujuan Sistem yang diusulkan .......................................................................... 64

BAB V .................................................................................................................. 65

IMPLEMENTASI................................................................................................. 65

A. Perbedaan Sistem Lama Dan Sistem Baru .................................................. 65

1. Sistem Lama...................................................................................................... 65

Page 14: Dfd Rawat Jalan

xiii

2. Sistem Baru ....................................................................................................... 65

a. Diskripsi Sistem ................................................................................................ 65

b. Gambaran Sistem Baru ..................................................................................... 66

B. Perancangan Sistem..................................................................................... 67

1. Diagram Konteks .............................................................................................. 67

2. Data Flow Diagram........................................................................................... 68

a DFD Level 0....................................................................................................... 68

1). Proses Administrasi Pasien.............................................................................. 70

2). Proses Pemeriksaan Medis .............................................................................. 70

b. DFD Level 1 Administrasi ................................................................................ 71

1). Proses Registrasi .............................................................................................. 72

2). Proses Validasi ................................................................................................ 72

3). Proses Cetak Id Pasien..................................................................................... 72

4). Proses Rekam Status Pasien ............................................................................ 72

5). Proses Rekam Rujukan Poliklinik ................................................................... 73

6). Proses Antrian.................................................................................................. 73

c. DFD Level 1 Pemeriksaan ............................................................................... 73

1). Proses Update Catatan Medis .......................................................................... 74

2). Proses Rekam Resep........................................................................................ 75

3). Proses Cetak Resep.......................................................................................... 75

4). Proses Rekam Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................................ 75

5). Proses Cetak Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................................... 76

C. Perancangan Data Base ............................................................................... 76

D. Entity Relationship Diagram ....................................................................... 79

E Spesifikasi Tabel ......................................................................................... 79

F. Perancangan Input Output ........................................................................... 86

1. Tampilan Input.................................................................................................. 86

a. Halaman Login.................................................................................................. 86

b. Input Data Pendaftaran...................................................................................... 87

c. Input Data Rekam Medis .................................................................................. 88

Page 15: Dfd Rawat Jalan

xiv

d. Input Data Rujukan ........................................................................................... 89

e. Input Data Update Rekam Medis ...................................................................... 90

f. Input Data Resep ............................................................................................... 91

g. Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang ............................................... 91

2. Tampilan Output ............................................................................................... 92

a. Identitas Pasien.................................................................................................. 92

b. Status/ Kartu Pasien .......................................................................................... 92

c. Permintaan Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 93

d. Resep................................................................................................................. 94

F. Rencana Implementasi................................................................................. 94

1. Pemilihan Hardware yang dibutuhkan.............................................................. 95

a. Perangkat Masukan atau Input Divice ............................................................. 95

b. Perangkat Keluaran atau Output Divice ........................................................... 96

2. Pemilihan Software yang dibutuhkan ............................................................... 97

3. Pemilihan Brainware yang dibutuhkan ............................................................. 99

BAB VI ............................................................................................................... 100

PENUTUP........................................................................................................... 100

A. Kesimpulan................................................................................................ 100

B. Saran .......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... 103

Page 16: Dfd Rawat Jalan

xv

DAFTAR SIMBOL

1. Diagram Alir Data/ Gane - Sarson

No. Simbol Penjelasan

1. External Entity

Merupakan symbol untuk menyatakan sumber

data yang akan diproses dan juga merupakan

symbol penerima data hasil suatu proses.

2. Proses

Merupakan simbol untuk menggambarkan

suatu proses di dalam system yang hasilnya

akan ditransformasikan menjadi arus data

3. Arus Data

Meruypakan symbol untuk menggambarkan

perpindahan data dari sumbernya ke proses,

dari proses ke proses lainnya atau dari proses

external entity atau data store

4. Data Store

Merupakan symbol untuk menggambarkan

suatu file penyimpanan data, baik sifatnya

sementara atau sifatnya tetap

Page 17: Dfd Rawat Jalan

xvi

2. Kamus Data

No. Simbol Penjelasan/arti

1.

=

Merupakan symbol pembuatan atau

pemasukan data pertama kali kedalam

diagram alir data

2.

+

Merupakan symbol dari data yang

dimasukkan kedalam diagram alir data

3.

( )

Merupakan symbol yang digunakan untuk

menutup komponen yang sudah terpilih

4.

[ ]

Merupakan symbol yang digunakan untuk

memilih salah satu pilihan

5.

{ }

Merupakan symbol pengulangan dari

komponen yang tertutup

Page 18: Dfd Rawat Jalan

xvii

3. Diagram Hubungan Entitas

No. Simbol Penjelasan/arti

1. Entitas yang keberadaannya mandiri dan

mesti ada dalam suatu system

2. Hubungan suatu entitas dari banyak

kesatu ( many to one ) dimana suatu

entitas berhubungan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan suatu

entitas yang lainnya

3. Hubungan suatu entitas dari satu

kebanyak ( one to many ) dimana setiap

entitas pada suatu himpunan dapat

berhubungan dengan banyak entitas yang

lainnya

4. Hubungan suatu entitas dari banyak

kebanyak ( many to many ) dimana setiap

entitas pada suatu himpunan dapat

berhubungan dengan banyak entitas

Page 19: Dfd Rawat Jalan

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional..................................................... 23

Tabel 4.1 Matriks Problem Statement ............................................................... 59

Tabel 4.2 Matriks Cause and Effect analysis ..................................................... 61

Tabel 4.3 Matriks System Improvement Objectives.......................................... 62

Tabel 5.1 Betuk Un-Normal .............................................................................. 76

Tabel 5.2 Bentuk Normal Pertama..................................................................... 77

Tabel 5.3 Bentuk Normal Kedua ....................................................................... 78

Tabel 5.4 Bentuk Normal Ketiga ....................................................................... 78

Tabel 5.5 Data Pasien ........................................................................................ 81

Tabel 5.6 Rawat jalan ........................................................................................ 82

Tabel 5.7 Penunjang........................................................................................... 82

Tabel 5.8 Poliklinik............................................................................................ 83

Tabel 5.9 Dokter ................................................................................................ 83

Tabel 5.10 Specialist .......................................................................................... 83

Tabel 5.11 Perawat............................................................................................. 84

Tabel 5.12 Resep................................................................................................ 84

Tabel 5.13 Obat.................................................................................................. 85

Tabel 5.14 Kategori ........................................................................................... 85

Tabel 5.15 Login ................................................................................................ 85

Tabel 5.16 Catatan Medis .................................................................................. 86

Page 20: Dfd Rawat Jalan

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSMC ............................................................ 42

Gambar 4.2 Diagram Conteks............................................................................ 56

Gambar 4.3 Data Flow Diagram level 0 ............................................................ 57

Gambar 5.1 Diagarm Berjenjang Sistem Informasi Rawat Jalan ...................... 67

Gambar 5.2 Konteks Diagram ........................................................................... 67

Gambar 5.3 DFD Level 0................................................................................... 69

Gambar 5.4 DFD Level 1 Administrasi ............................................................. 71

Gambar 5.5 DFD Level 1 Pemeriksaan ............................................................. 74

Gambar 5.6 Diagram Hubungan ........................................................................ 80

Gambar 5.7 Halaman Login............................................................................... 87

Gambar 5.8 Input Data Pendaftaran................................................................... 88

Gambar 5.9 Input Data Rekam Medis ............................................................... 90

Gambar 5.10 Input Data Rujukan Poliklinik ..................................................... 89

Gambar 5.11 Input Data Update Rekan Medis .................................................. 69

Gambar 5.12 Input Data Resep .......................................................................... 91

Gambar 5.13 Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang .......................... 91

Gambar 5.14 Output Identitas Pasien ................................................................ 92

Gambar 5.15 Output Status Pasien .................................................................... 93

Gambar 5.16 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang ................................ 93

Gambar 5.17 Output Resep................................................................................ 94

Page 21: Dfd Rawat Jalan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A- 1 Form Data Pasien ................................................................... 104

Lampiran A- 2 Form Rujukan Petugas ........................................................... 105

Lampiran A- 3 Kartu Pasien ........................................................................... 106

Lampiran A- 4 Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang............................. 107

Lampiran A- 5 Form Hasil pemeriksaan Penunjang....................................... 108

Lampiran A- 6 Form Resep ............................................................................ 109

Lampiran B- 1 Output Identitas Pasien........................................................... 111

Lampiran B- 2 Output Resep .......................................................................... 112

Lampiran B- 3 Output Rujukan Petugas ......................................................... 113

Lampiran B - 4 Output Catatan Medis............................................................. 114

Lampiran B - 5 Output Hasil Pemeriksaan Penunjang .................................... 115

Lampiran B- 6 Output Keluhan ...................................................................... 116

Lampiran B- 7 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang ........................... 117

Page 22: Dfd Rawat Jalan

xxi

Page 23: Dfd Rawat Jalan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini

disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu komitmen pembangunan kualitas

manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pemerintah

telah mencanangkan program “ Indonesia Sehat 2010” Program ini disertai dengan

berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya

peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik

rakyat, dan lain sebagainya. Penanganan kondisi seperti ini memerlukan

kecepatan dan keakuratan data agar solusi yang diberikan benar-benar tepat dan

efektif. Solusi yang tepat dan efektif hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi

yang profesional dan kredibel, terutama berkaitan dengan data yang krusial.

Di sisi lain, kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi

(TI) telah menyebabkan terjadinya proses perubahan yang dramatis dalam segala

aspek kehidupan. Pada saat ini TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi

yang bersifat global dari dan ke seluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah

suatu negara menjadi tiada dan negara-negara di dunia terhubungkan menjadi satu

kesatuan yang disebut global village atau desa dunia. Kehadiran TI tidak

memberikan pilihan lain kepada industri kesehatan dan rumah sakit selain turut

memanfaatkannya. Melalui pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan

kesehatan dari klinik atau rumah sakit dengan cepat dan akurat karena didukung

keberadaan data yang berakurasi tinggi dan real time sehingga memudahkan

dalam mengambil keputusan penting.

Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.

159b/MENKES/PER/II/1988 tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di rumah

sakit berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat

darurat yang mencakup pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik.

Page 24: Dfd Rawat Jalan

2

Menurut Romomer (1981) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan rawat jalan

tampak berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pelayanan rawat inap.

Peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan dirumah sakit dua sampai tiga

kali lebih tinggi dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Sesuai

dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk

pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan.

Sebagai salah institusi yang membutuhkan pengelolaan informasi yang

baik, Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) dalam hal ini sangat concern

sekali bagaimana memberikan pelayanan kesehatan yang paling prima kepada

masyarakat. Karena kesehatan adalah faktor paling krusial dalam suatu negara,

karena negara yang kuat adalah Negara yang ditopang oleh masyarakat yang sehat.

Maka dari itu sudah menjadi niatan pada RSMC untuk dapat mengoptimalkan

kinerja manajemen secara internal agar dapat menghasilkan berupa tata kelola RS

dan pelayanan yang lebih baik dan berkesinambungan.

B. Rumusan Masalah

Banyaknya data pasien yang harus diolah dan tipe data yang berkelanjutan

dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan

metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada

dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar

waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini

mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit

harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi.

Persoalan menjadi bertambah apabila tempat yang tersedia untuk

pelayanan terbatas, mengakibatkan suasana kerja jadi berantakan karena ruangan

dipenuhi rak-rak untuk menyimpan status medis pasien. Dengan kondisi yang

kurang baik ini akan mengakibatkan kinerja tim medis dan paramedis menjadi

tidak optimal dan kurang nyaman. Kondisi ini bila berkelanjutan akan

menimbulkan tekanan mental dan pada akhirnya pelayanan ke pasien menjadi

tidak baik.

Page 25: Dfd Rawat Jalan

3

Di sisi lain sistem pelaporan rumah sakit masih bersifat manual dan data

yang disajikan tidak real time sehingga kurang akurat dan kerja ekstra bagi

menejemen untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar

dalam mengambil keputusan dan kebijakan . Memperhatikan permasalahan diatas,

dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit perlu dan mendesak untuk:

1. Melakukan komputerisasi layanan kesehatan dengan sistem

informasi yang handal.

2. Membangun infrastruktur internal berbasis tehnologi informasi

untuk mendukung kinerja rumah sakit dan layanan terhadap pasien.

3. Meningkatkan keahlian personil medis dan paramedis agar dapat

mengoperasikan sistem informasi sebagai pendukung operasional.

C. Batasan Masalah

Dalam skripsi ini penulis melakukan pembatasan masalah, yang berupa

pelayanan poliklinik rawat jalan yang merupakan ujung tombak rumah sakit.

Cakupan dari sistem informasi rawat jalan tersebut ,yaitu :

1. Pendaftaran pasien.

a. Biodata Pasien.

b. Data keluhan pasien.

c. Referensi / rujukan petugas ke poliklinik.

2. Pemeriksaan pasien di poliklinik .

a. Pemeriksaan awal

b. Pemeriksaan yang dilakukan dokter

c. Rujukan untuk pemeriksaan penunjang

d. Pemberian resep oleh dokter

3. Pemeriksaan Penunjang.

a. Data permintaan pemeriksaan penunjang.

b. Data hasil pemeriksaan penunjang.

Page 26: Dfd Rawat Jalan

4

Hal ini dimaksudkan agar obyek penelitian dapat terarah sesuai dengan

yang dimaksudkan.

D. Tujuan Skripsi

1. Bagi peneliti

a. Mengembangkan wawasan berfikir setelah melakukan

penelitian serta dapat menerapkan teori-teori yang di dapat di

bangku kuliah.

b. Untuk memenuhi syarat kelulusan dalam meraih gelarsarjana strata-1 bidang Teknik Informatika

2. Bagi Rumah Sakit

Apabila rancangan sistem informasi pelayanan Poliklinik Rawat

Jalan ini di gunakan diharapkan dapat membantu proses pelayanan kepada

pasien, dan dapat menghasilkan informasi - informasi bagi manajemen.

3. Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi penelitian sejenis

lebih lanjut.

E. Metodologi Penelitian

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah masalah pengumpulan dan

penganalisaan data. Ada beberapa macam metode yang digunakan yaitu :

1. Wawancara

Melakukan wawancara secara langsung kepada pihak perusahaan

dan mengambil data-data dari perusahaan.

2. Analisa Dokumen

Melakukan penganalisaan dan pengelolahan terhadap dokumen-

dokumen yang diberikan oleh pihak perusahaan agar dapat dibuat sesuai

dengan metode yang diinginkan.

Page 27: Dfd Rawat Jalan

5

3. Studi Literatur

Mempelajari sifat dan struktur data telepon dari literatur agar dapat

memenuhi perencanaan dalam penggunaan metode ini.

F. Sistematika Penulisan

Sebelum mengemukakan dan merumuskan keadaan perusahaan yang akan

dibahas, terlebih dahulu akan di kemukakan sistematika penulisan yang akan

dipergunakan dalam penulisan tugas akhir ini agar lebih terarah sesuai dengan

fokus tujuan yang dikehendaki. Adapun sistematika penulisan dari Skripsi ini

adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Dalam Bab ini penulis mengemukakan tentang gambaran keseluruan

mengenai Latar belakang, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan

tugas akhir, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II. Tinjuan Pustaka

Pada bab ini berisikan tinjuan pustaka yang menguraikan teori-teori

yang mendasari pembahasan secara detail, yang berupa definisi-definisi

yang berhubungan dengan skripsi ini.

BAB III. Tahapan Penelitian

Bab ini, penulis menyajikan tentang jenis dan rancangan penelitian,

materi penelitian , cara dan alat pengumpulan data serta pengolahan

data dan analisa penelitian.

BAB IV. Analisa dan Pembahasan Masalah

Dalam bab ini, penulis menyajikan gambaran umum obyek penelitian,

analisa sistem dan kendala sistem yang dihadapi serta usulan sistem

untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini.

BAB V. Implementasi

Dalam bab ini, penulis menyajikan tentang hasil-hasil dari tahapan

penelitian teknik implementasi serta pengujian sistem yang sudah

selesai.

Page 28: Dfd Rawat Jalan

6

BAB VI. Penutup

Dalam bab ini, penulis menyajikan tentang kesimpulan dan saran-saran

terhadap skripsi ini.

Page 29: Dfd Rawat Jalan

7

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Konsep Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen atau subsistem yang saling

bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga

membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu

tujuan (Sutanta E, 2003).

Selain itu suatu sistem memiliki karakteristik-karakteristik yang patut

diketahui yaitu :

1. Komponen-komponen sistem ( Components )

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batas sistem ( Boundary )

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem ( Environments )

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem ( Interface )

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi membentuk

satu kesatuan.

5. Masukan sistem ( Input )

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem

yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

Page 30: Dfd Rawat Jalan

8

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Pengolah sistem ( Process )

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

7. Keluaran sistem ( Output )

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Sasaran sistem ( Objectives ) atau tujuan sistem ( Goal )

Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan

sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuannya.

B. Konsep Dasar Informasi

Informasi memiliki peranan yang sangat penting pada suatu organisasi.

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Sedangkan sumber dari informasi adalah data, data sendiri terdiri dari fakta-fakta

dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.

Informasi yang baik harus memiliki kriteria atau persyaratan sebagai

berikut :

1. Akurat

Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak bias, akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat

karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi.

Page 31: Dfd Rawat Jalan

9

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang antara satu

dengan yang lainnya berbeda-beda.

4. Terbaru

Suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan atau

tindakan harus informasi yang terbaru. Hal ini dikarenakan informasi yang

terbaru merupakan data atau masukan terakhir dari suatu keadaan atau

kejadian terakhir.

Selain itu informasi bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah

untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang

suatu keadaan.

C. Konsep Dasar Sistem Informasi

Seorang ahli memberikan definisi dari sistem informasi yaitu Sistem

Informasi adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Raymond Mcleod, Jr., 1995).

Definisi lain dari sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses

dan teknologi informasi (IT) yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyajikan sebagai keluaran informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Jeffery L Whitten, 2004).

Secara umum definisi dari Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-

elemen dalam suatu organisasi yang saling terintegrasi dengan menggunakan

masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi

satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Page 32: Dfd Rawat Jalan

10

Adapun komponen-komponen sistem informasi meliputi :

1. Blok masukan (input block)

Merupakan input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-

dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di

dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi keluaran yang merupakan informasi

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dari pekerjaan sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

5. Blok data (database block)

Dasar data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer

(hardware) dan digunakan perangkat lunak (software) untuk

memanipulasinya.

6. Blok kendali (controls block)

Sebagai upaya sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan

yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian

didalamnya.

Page 33: Dfd Rawat Jalan

11

D. Analisa dan Perancangan Sistem

1. Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem apa yang

harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukanlah

bagaimana sistem tersebut di implementasikan (Ariesto Hadi Sutopo, 2002).

Langkah-langkah yang dilakukan pada analisis sistem :

a. Identify, Yaitu mengidentifikasi masalah .

1) Mengindentifikasikan penyebab masalah.

2) Mengidentifikasikan personil-personil kunci.

b. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada .

1) Menentukan jenis penelitian

2) Merencanakan jadwal penelitian

3) Membuat penugasan penelitian

4) Membuat agenda wawancara

5) Mengumpulkan hasil penelitian

c. Analyze, Yaitu menganalisa hasil penelitian .

1) Menganalisis kelemahan Sistem

2) Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai /

manajemen

d. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis.

Tujuan :1) Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.

2) Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang

telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak

sesuai menurut manajemen.

3) Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari

pihak manajemen.

4) Meminta persetujuan kepada pihak manajemen

untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Page 34: Dfd Rawat Jalan

12

2. Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan

mengembangkan solusi terbaik bagi suatu permasalahan termasuk bagaimana

mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-

subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta

prosedur-prosedur (Adi Nugroho, 2002) . Langkah-langkah yang digunakan

dalam perancangan sistem adalah :

a. Identifikasi masalah, tujuan dari pekerjaan pemusatan permasalahan .

b. Menentukan Kebutuhan Informasi .

Dengan penentuan kebutuhan informasi dapat dibuat suatu sistem

yang diinginkan .

c. Analisa Kebutuhan

Dari tujuan dapat diperkirakan kebutuhan komponen pendukung

sistem (perangkat keras dan perangkat lunak) .

d. Perancangan Sistem.

Dengan data perancangan sistem dapat dibuat perangkat lunak

khususnya basis data yang akan digunakan .

e. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak .

Dari hasil perancangan sistem dapat dibuat perangkat lunak khususnya

basis data yang akan digunakan .

f. Penerapan dan evaluasi .

Uji coba dapat dilakukan dengan melibatkan pemantauan terhadap

kekurangan-kekurangan yang terjadi untuk perbaikan sistem dikemudian hari.

E. Pustaka lain yang relevan

1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu system yang

menggunakan sejumlah bentuk- bentuk simbol untuk menggambarkan

bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan

(Raymond Mc. Leod, 2004) .

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

Page 35: Dfd Rawat Jalan

13

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

dimana data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran

data, yaitu :

a. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam

sistem dan subsistem.

c. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan

pengguna melalui diagram aliran data.

d. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-

data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

a. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi

penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu

sama lain dalam sistem dan subsistem.

b. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan

batas-batasnya.

c. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan

pengguna.

d. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen

yang digunakan dalam diagram.

DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD

Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan

(menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran

sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan

kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan

penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut

pandang fungsi.

Page 36: Dfd Rawat Jalan

14

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam

penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses

tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled

bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan

seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang

masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan

aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan

proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci

lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses

primitif

Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus

diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan,

aturan tersebut yaitu :

a. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

b. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data

store.

c. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),

entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda

khusus, misalnya diberi nomor .

d. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.

e. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi .

f. Semua objek harus mempunyai nama.

g. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.

h. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

i. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika

melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja

bersama-sama didalam suatu subsistem.

2. Data Model

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menganalisa

data-data rancangan yang diusulkan pada instansi, diperlukan piranti yang

Page 37: Dfd Rawat Jalan

15

disebut ERD disertai dengan jenis atribut dan tingkatan hubungannya

(cardinality) sebagai analisa data rancangan yang akan diusulkan tersebut.

a. One-To-One (1-1) Relationship

Setiap entitas dalam suatu himpunan entitas A mempunyai

hubungan dngan satu entitas dalam B,dan setiap entitas dalam

himpunan entitas B mempunyai hubungan dengan satu entitas

dalam himpunan entitas A.

b. One-To-Many (1-M) Relationship

Setiap entitas dalam satu himpunan entitas A mempunyai

hubungan dengan entitas dalam himpunan entitas

B.Sebaliknya,setiap entitas dalam himpunan entitas B hanya dapat

berhubungan dengan satu entitas dalam himpunan entitas A.

c. Many-To-One (M-1) Relationship

Beberapa entitas dalam suatu himpunan entitas A

mempunyai satu hubungan satu entitas dengan himpunan entitas

B.Sebaliknya,setiap entitas dalam suatu entitasB mempunyai

hubungan dengan beberapa entitas dalam himpunan entitas A.

d. Z Many-To-Many (M-M) Relationship

Setiap entitas dalam suatu himpunan entitas A mempunyai

hubungan beberapa entitas B.

3. Teknologi yang digunakan

a. Bahasa pemrograman PHP

PHP adalah salah satu bahasa pemrogaman web yang open

source, kode PHP dapat digabungkan dengan kode HTML untuk

membentuk suatu halaman web yang dinamis, dalam konsep web,

jika suatu web browser mengakses file dengan kode HTML murni

maka web server akan mengirimkan file terakses secara utuh tanpa

ada proses terlebih dahulu terhadap kode-kode yang digunakan

dalam file tersebut, berbeda dengan file PHP, web server akan

mengirimkan file PHP tersebut ke suatu program kompiler (dalam

hal ini adalah PHP kompiler) untuk segera diproses, PHP compiler

Page 38: Dfd Rawat Jalan

16

tersebut akan mengirimkan hasil prosesnya ke web server untuk

segera dikirimkan kembali ke program pengakses. Hal ini akan

memudahkan pembuat website untuk mengembangkan website

dinamis, dalam hal ini website yang dapat merespon apa yang

diminta oleh masing-masing program pengakses.

b. Database Server

MySQL merupakan salah satu database server yang

berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara

free ( gratis ) dibawah lisensi GPL ( General Public Licence ).

Lisensi GPL ini diumumkan sejak meluncurnya versi 3.23.19.

Dengan Lisensi ini pengguna MySQL dapat melihat source code

MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya.

MySQL merupakan Relational Database Management

System(RDMS) server. RDMS adalah program yang

memungkinkan pengguna database untuk membuat , mengelola dan

menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian,

tabel-tabel yang ada pada database memiliki relasi (hubungan)

antara satu tabel dengan lainnya. RDMS dibuat dengan

menggunakan bahasa standart dalam database, yaitu Structured

Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam

data tersebut.

MySQL dapat menyimpan semua data Website seperti

Berita, Artikel, Counter dan sebagainya dengan mudah dan

terstruktur, dan dapat membukanya kembali dengan mudah dan

cepat. Yang paling disukai dari MySQL yaitu Querynya yang

simple dan menggunakan escape character yang sama dengan

PHP, selain itu MySQL adalah database tercepat saat ini.

c. Web Server

Apache web server adalah suatu program open source yang

berfungsi sebagai web server, digunakannya program ini adalah

dukungannya yang lengkap terhadap program-program lain yang

Page 39: Dfd Rawat Jalan

17

dibutuhkan dalam lingkungan aplilasi website seperti PHP dan

MySQL, selain itu karena sifatnya yang open source program ini

dapat dimanfaatkan tanpa lisensi dibandingkan program lain yang

sejenis seperti Xitami web server maupun IIS dari Microsoft.

Berikut ini beberapa faktor penyebab keunggulan Apache

dibandingkan program web server lainnya :

1) Apache merupakan web server yang tangguh

Apache telah diuji coba dengan oleh banyak pengguna dan

terbukti sebagai server HTTP ( HyperText Transfer Protocol ) yang

tangguh.

2) Apache dapat digunakan pada berbagai sistem

operasi,

Apache kini telah didukung oleh berbagai sistem operasi,

mulai dari keluarga Linux, hingga Windows. Bahkan pada berbagai

sistem operasi ini, Apache berjalan konsisten dengan menggunakan

konfigurasi dan administrasi yang tidak jauh berbeda.

3) Apache mudah dikonfigurasi ulang

Apache sangat mudah dikonfigurasi ulang. File

konfigurasinya berupa file text sehingga mudah dibaca dan

dipahami. Konfigurasi diatur dengan menggunakan file tesk ini.

4) Apache mudah diektensifikasi

Kemampuan apache selain software utamanya, juga

didukung olehberbagai modul. Modul-modul ini bisa ditambahkan

dan digunakan oleh Apache. Bahkan bila ingin membuat modul

sendiri, Apache bisa menggunakannya (tentunya sesuai dengan

API-nya).

5) Apache bersifat terbuka / (Open Source)

Pengembangan Apache bersifat terbuka sehingga setiap

programmer yang mau ikut berkontribusi dapat bergabung dengan

Apache Project.

Page 40: Dfd Rawat Jalan

18

6) Apache memiliki dokumentasi yang lengkap

Apache memiliki dokumentasi yang lengkap. Dengan

demikian pengguna tidak menghadapi kesulitan dalam menguasai

Apache.

F. Analisa Sistem Poliklinik Rawat Jalan

1. Pasien

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis,

menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk

memulihkannya (Wikipedia,2008).

Sedangkan menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.

269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasien adalah setiap

orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk

memperoleh pelayanan kesehatam yang diperlukan baik secara langsung

maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.

2. Rawat Jalan/ Poliklinik

Menurut Feste (1989) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan

rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara

sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan

kedoteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap

(hospitalization).

Menurur surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.

560/MENKES/SK/IV/2003 tentang tarif pelayanan rawat jalan rumah sakit

bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa

menginap di rumah sakit.

Secara sederhana di definisikan, Rawat jalan meliputi prosedur

terapeutik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan pada pasien

dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap di Rumah

Sakit (Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit Revisi IV Tahun 2001)

Instalasi Rawat Jalan atau poliklinik merupakan tempat pelayanan pasien

Page 41: Dfd Rawat Jalan

19

berobat rawat jalan sebagai pintu pertama untuk menentukan apakah pasien

perlu dirawat inap atau tidak, perlu dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan

lain atau tidak .

Poliklinik merupakan salah satu bagian dari instalasi pelayanan

rumah sakit. Bagian yang lainnya seperti Unit Gawat Darurat (UGD),

instalasi rawat inap dan lain-lain. Instalasi Rawat Jalan atau yang sering

disebut sebagai poliklinik digunakan khusus untuk melayani pasien-pasien

rawat jalan (Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit Revisi IV Tahun

2001)

a. Tugas Pokok dan Fungsi Rawat Jalan

1) Berfungsi sebagai pengambil keputusan medis

berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya.

2) Melakukan anamnesa, pemeriksaan, tindakan, dan

terapi pasien rawat jalan.

3) Mencatat dan merekam semua hasil - hasilnya dan

menandatanganinya.

4) Membuat Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ ).

5) Membuat ringkasan riwayat penyakit rawat jalan.

b. Fungsi-fungsi yang terkait

1) Fungsi unit Rekam Medis/Pendaftaran, bertanggung

jawab terhadap pengadaan formulir dokumen Rekam Medis

Rawat Jalan (RMRJ).

2) Fungsi di TPRJ (Tempat Pendaftaran Rawat Jalan),

bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengiriman

dokumen RMRJ.

3) Fungsi pengelolaan dokumen RMRJ bertanggung

jawab terhadap :

a) Pencatatan data pasien ke dalam buku

register rawat jalan.

b) Pembuatan SHRJ.

Page 42: Dfd Rawat Jalan

20

c) Pengembalian dokumen RM dan SHRJ ke

URM dengan menggunakan buku ekspedisi.

d) Fungsi Instalasi Pemeriksaan Penunjang,

bertanggung jawab terhadap: hasil pemeriksaan

penunjang, pencatatan hasilnya ke dalam formulir

yang disediakan.

3. Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan

masyarakat yang melayani transaksi pasien dalam kesehariannya.

Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi

kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik

karena menyangkut “nyawa” pasien (Pedoman Sistem Informasi Rumah

Sakit Revisi IV Tahun 2001).

a. Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit adalah bagian integral organisasi sosial dan

medik, yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat sekitar beserta lingkungannya. Sebagai Institusi publik

rumah sakit memberikan pelayanan yang ekstra efektif dan efisien.

Untuk mencapai tujuan tersebut setidaknya pihak rumah sakit harus

meningkatkan pelayanannya baik dari segi medis maupun non

medis. Sistem pelaporan rekam medis yang akurat dan efisien

merupakan satu dari bagian yang terpenting dari mutu pelayanan

rumah sakit.

Rumah sakit dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya

memiliki tanggung jawab tidak hanya terhadap masalah kesehatan

perorangan pasien yang berkunjung saja, tetapi juga terhadap seluruh

anggota masyarakat yang berdomisili di wilayah cakupannya (extra-

mural). Rumah sakit juga wajib melakukan pembinaan fasilitas

kesehatan di bawahnya, seperti puskesmas, sesuai kemampuannya,

meliputi rujukan teknologi, rujukan pasien dan spesimen, serta

rujukan pengetahuan dan ketrampilan.

Page 43: Dfd Rawat Jalan

21

b. Jenis- jenis Rumah Sakit.

1) Berdasarkan kepemilikan

Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit terdiri atas dua

yaitu:

a) Rumah Sakit Pemerintah sifatnya tidak

mencari keuntungan, yang dikelola oleh Departemen

Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, TNI dan

BUMN.

b) Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan

dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya

tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang

memang mencari keuntungan (profit).

2) Berdasarkan Layanannya.

Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi dua

yaitu sebagai berikut:

a) Rumah Sakit Umum untuk Rumah Sakit

Pemerintah, digolongkan menjadi 4 ingkatan,

sebagai berikut:

Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit

umum yang memberikan layanan medis spesialistik

dan subspesialistik yang luas.

(1) Rumah Sakit Umum tipe B, rumah

sakit umum yang memberikan layanan medis

spesialistik dan subspesialistik yang terbatas.

(2) Rumah Sakit Umum tipe C, rumah

sakit umum yang memberikan layanan medis

spesialistik yang terbatas, seperti penyakit

dalam, bedah, kebidanan dan anak

(3) Rumah Sakit Umum tipe D, rumah

sakit umum yang memberikan layanan medis

dasar.

Page 44: Dfd Rawat Jalan

22

b) Rumah Sakit Khusus Rumah, sakit khusus ini

banyak sekali ragamnya, rumah sakit ini melakukan

penanganan untuk satu atau beberapa penyakit

tertentu dan layanan medis subspesialistik tertentu.

Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya :

Rumah Sakit Karantina, Rumah Sakit Bersalin.

Page 45: Dfd Rawat Jalan

23

BAB IIITAHAPAN PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan

rancangan penelitian observasional karena penilitian ini melakukan pengamatan

terhadap sistem informasi yang sedang berjalan pada saat penelitian dilaksanakan

kemudian dianalisis guna perancangan sistem informasi baru yang berbasis

komputer.

B. Materi Penelitian

1. Objek Penelitian.

Objek yang diteliti adalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di

poliklinik pada Rumah Sakit Marinir Cilandak di Jakarta Selatan.

2. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian adalah pelaku sistem informasi dan peralatan yang

digunakan yaitu:

a. Kepala Departemen yang terkait dalam poloklinik rawat

jalan.

b. Kepala poliklinik rawat jalan .

c. Dokter poliklinik .

d. Perawat poliklinik .

e. Variabel dan definisi operasional

1. Beberapa variabel yang akan diteliti adalah data base

yaitu :

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

No Nama variabel Definisi operasional Tipe Ukuran

1 Nomor rekam

medis

Nomor yang tertera

pada dokumen id

pasien

Numeric 6 digit

2 Nama pasien Nama yang tertera Karakter 30 digit

Page 46: Dfd Rawat Jalan

24

pada dokumen id

pasien

3 Jenis kelamin

pasien

Jenis kelamin yang

tertera pada dokumen

RM (pria, wanita)

Numeric 1digit

4 Tanggal lahir

pasien

Tanggal lahir yang

tertera pada dokumen

RM(tanggal/ bulan /

tahun)

Date 8 digit

5 Agama pasien Agama atau

kepercayaan yang

dianut (islam, kristen,

katolik, hindu, budha,

kepercayaan, lainnya)

Numeric 1digit

6 Alamat pasien Alamat yang

menunjukkan tempat

tinggal pasien (desa,

rt/rw,kec,kab)

Karakter 70 digit

7 Pendidikan Pendidikan yang

meliputi sd, smp,

sma, akademi,

perguruan tinggi.

Numeric 1digit

8 Pekerjaan Pekerjaan yang terdiri

dari pns, karyawan /

swasta, buruh

Karakter 25 digit

9 Status perkawinan Status perkawinan

(kawin / belum

kawin)

Karakter 10 digit

10 Nama dokter Nama dokter yang

memberikan

Karakter 30 digit

Page 47: Dfd Rawat Jalan

25

pelayanan

11 Hari jaga Hari jaga dokter saat

memberikan

pelayanan medis

Karakter 20 digit

12 Nama perawat Nama perawat yang

memberikan

pelayanan

Karakter 30 digit

13 Nomor resep Nomor urut pada

resep(tgl 2 digit/bulan

2 digit/tahun 2

digit/nomor urut 3

digit) (- -/- -/- -/- - -)

Numeric 9 digit

14 Kode obat Kode yang

menunjukkan nama

obat

Karakter 4 digit

15 Nama Obat Nama obat yang

tertera pada blanko

resep

Karakter 15 digit

16 Kategori/bentuk Bentuk obat (salep,

tablet, kapsul, sirup,

jelli, tetes, cream,

kaplet

Numeric 1 digit

17 Dosis Dosis yang tertera

pada dokumen resep

dokter yang diberikan

pada psien

Karakter 30 digit

18 Kode icd Kode yang tertera

pada formulir kode

penyakit rumah sakit

Karakter 5 digit

19 Diagnosa penyakit Nama penyakit atau Karakter 50 digit

Page 48: Dfd Rawat Jalan

26

diagnosis yang

dituliskan dokter

pada dokumen rekam

medis

20 Nama petugas

pendaftaran

Nama petugas yang

memberikan

pelayanan

Karakter 30 digit

21 Nomor urut Nomor urut daftar

(tgl 2 digit/bulan 2

digit/tahun 2

digit/nomor urut 3

digit) (- -/- -/- -/- - -)

Numerik 9 digit

22 Tanggal kunjungan Tanggal seorang

pasien melakukan

kunjungan ke

poliklinik (tanggal/

bulan / tahun)

Date 8 digit

23 Status pasien Status pasien apakah

pasien baru atau lama

Numerik 1 digit

24 Status kesehatan Satatus kesehatan

pasien menurut

pemeriksaan medis

dokter

memo 4

25 Diagnosa Diagnosa atau nama

penyakit yang tertera

pada dokumen rekam

medis

Karakter 30 digit

26 Jenis periksa

penunjang

Jenis permintaan

periksa yang

dituliskan pada surat

Numerik 1 digit

Page 49: Dfd Rawat Jalan

27

periksa penunjang

(laborat, ekg,

radiology)

27 Macam periksa

panunjang

Macam periksa

penunjang yang

dituliskan pada surat

permintaan periksa

penunjang

memo 4

28 Nomor hasil

periksa penunjang

nomor permintaan

periksa penunjang

Nomor hasil periksa

penunjang(tgl 2

digit/bulan 2

digit/tahun 2

digit/nomor urut 3

digit) (- -/- -/- -/- - -)

Numerik 9 digit

29 Hasil periksa

penunjang

Hasil periksa

penunjang yang

dituliskan pada

dokumen hasil

periksa pnunjang

Memo 4

30 Keterangan hasil Hasil periksa

penunjang yang

berupa keterangan

gambar atau graafik

seperti pada

ekg/radiology)

General

2. Definisi operasional informasi.

a. Informasi catatan medis pasien adalah

informasi tentang kondisi / keadaan pasien meliputi

Page 50: Dfd Rawat Jalan

28

keluhan pasien hasil anamnesa, diagnosa penyakit,

tindakan yang diberikan, catatan pemeriksaan

dokter, pengobatan yang diberikan serta keterangan

kondisi kesehatan lain dari pasien.

b. Informasi kunjungan pasien adalah informasi

yang meliputi jumlah kunjungan menurut jenis

kelamin (pria, wanita), menurut golongan umur

umur, berdasarkan status pasien (baru atau lama),

menurut cara bayar (pribadi, askes, perusahaan),

jenis pasien (umum, pelanggan, perusahaan, askes)

berdasarkan periode tertentu (hari, bulan, trimester).

c. Informasi resep obat adalah laporan tentang

resep / jenis obat yang dituliskan pada resep dokter.

Informasi atau laporan pelayanan dokter adalah

informasi tentang jumlah pasien yang dilayani

seorang dokter dalam satu periode.

C. Cara Dan Alat Pengumpulan Data1. Wawancara

Wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan sesuai

dengan tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden.

Alat wawancara : panduan wawancara.

Wawancara dilakukan kepada:

a. Menejemen untuk mengetahui data atau keterangan:

1) Mengetahui masalah - masalah sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini.

2) Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen

dan periodisainya.

3) Mengetahui Pengguna informasi dan tingkat

kewenangan akses.

Page 51: Dfd Rawat Jalan

29

4) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan

fungsinya dalam sistem informasi.

b. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan untuk

mengetahui data atau keterangan:

1) Mengetahui masalah - masalah sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini.

2) Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen

dan periodisainya.

3) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan

fungsinya dalam sistem informasi.

c. Kepala poliklinik rawat jalan untuk mengetahui data /

keterangan:

1) Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan

rawat jalan di poliklnik yang dihadapi saat ini .

2) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan

fungsinya dalam sistem informasi.

3) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen

dan periodisasinya.

d. Dokter poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:

1) Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan

rawat jalan di poliklinik yang dihadapi saat ini .

2) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen

dan periodisasinya.

e. Petugas / perawat poliklinik untuk mengetahui data /

keterangan:

1) Mengetahui masalah sistem informasi yang dihadapi

saat ini.

Page 52: Dfd Rawat Jalan

30

2) Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen

dan periodiasinya.

3) Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta tugas dan

fungsinya dalam sistem informasi.

4) Mengetahui struktur / pelaku sstem informasi

pelayanan rawat jalan di poliklinik penyakit dalam beserta

tugas dan fungsinya dalam sisitem informasi.

2. Observasi

Adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan.

Pengamatan untuk mendapatkan beberapa tujuan khusus yaitu:

a. Mengetahui struktur atau pelaku sistem informasi pelayanan

rawat jalan yang diperoleh dari struktur organisasi yang ditempel di

dinding, berfungsi untuk menjelaskan pelaku-pelaku sistem

informasi beserta tugas pokok dan wewenang serta fungsinya

dalam sistem.

b. Mengetahui prosedur tetap pelayanan rawat jalan yang

diperoleh dari protap pelayanan rawat jalan yang ada di Rumah

Sakit dan observasi pada prosedur pelayanan rawat jalan secara

langsung di poliklinik, prosedur tetap berfungsi untuk menjelaskan

proses - proses informasi yang terjadi pada masing - masing pelaku

sistem.

c. Mengetahui formulir - formulir yang digunakan (formulir

pencatatan dan pelaporan) yang diperoleh di ruangan poliklinik dan

berfungsi menjelaskan tentang data / database dan laporan atau

informasi apa saja yang diproses dalam sistem informasi.

d. Mengetahui hubungan – hubungan fungsi dalam sistem

informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik melalui observasi

proses – proses informasi dari protap pelayanan pasien rawat jalan

dan prosedur pelayanan pasien secara langsung di poliklinik, yang

Page 53: Dfd Rawat Jalan

31

menunjukkan hubungan atau aliran – aliran data / informasi dari

sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik.

D. Pengolahan data Dan Analisa

1. Pengolahan dataSemua data - data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan

dengan mengedit data yaitu mengoreksi kembali hasil-hasil observasi dan

wawancara yang kemudian di klasifikasi atau dikelompokan data-data

yang sesuai relevan dengan materi penelitian, selanjutnya dilakukan

analisis.

2. Analisis dataAnalisis data menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu

dengan menggambarkan dan menguraikan data - data hasil penelitian yaitu

sistem informasi pelayanan Rawat Jalan di Poliklinik yang sedang berjalan

yang kemudian untuk dibuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan

poliklinik berbasis komputer.

3. Analisa sistema. Identify,mengidentifikasi masalah, terdiri-dari: .

1) Mengidentifikasi penyebab masalah

2) Mengidentifikasi titik keputusan

3) Mengidentifikasi personil-personil kunci.

b. Understand, memahami kerja sistem yang ada, yaitu

sebagai berikut:

1) Menentukan jenis penelitian.

2) Merencanakan jadual penelitian:

a) Mengatur jadual wawancara.

b) Mengatur jadwal observasi.

c) Mengatur jadual pengambilan sample.

3) Membuat penugasan penelitian.

4) Membuat agenda wawancara.

5) Mengumpulkan hasil penelitian.

Page 54: Dfd Rawat Jalan

32

c. Analyze.menganalisis sistem yang ada, yaitu sebagai

berikut:

1. Analisi kelemahan sistem.

2. Analisis kebutuhan informasi.

d. Report, membuat laporan hasil analis yang telah dilakukan.

4. Perancangan sistem.

Perancangan sistem dengan tahapan sebagai berikut:

a. Identifikai data dan informasi yang telah dibuat untuk

mengenali data apa saja yang akan diproses dalam sistem dan

informai apa saja yang akan dihasilkan.

b. Identifikasi proses yaitu untuk mengenali dan mendaftar

adanya proses atau daftar kejadian dalam sistem informasi.

c. Context diagram untuk menggambarkan sistem dalam suatu

lingkaran dan hubungan dengan entitas luar.

d. Dfd levelled untuk menggambarkan diagram logic maupun

fisik. Diagram logic menekankan proses-proses dan aliran data dari

dan keluar sistem. Diagram fisik menekankan bagaimana dan oleh

siapa proses - proses dalam sistem tersebut .Entity relationship

diagaram yang menunjukkan hubungan antar penyimpanan.

e. Perancangan database yaitu untuk mengelola sumber

informasi yang pada suatu organisasi.

f. Kamus data yaitu menjelaskan secara tertulis mengenai data

dan komponen data yang berada dalam database.

g. Desain input dan output.

Yang dimaksud dengan desain input atau output adalah:

1. Desain input untuk menentukan kebutuhan input /

pemasukan data yang ditentukan dari dfd level.

2. Desain output untuk merancang hasil atau produk

dari sistem informasi .

E. Tahapan kegiatan.

Page 55: Dfd Rawat Jalan

33

1. Survei pendahuluan.

Survei pendahuluan yaitu melakukan survei langsung ke tempat

lokasi penelitian yaitu pada Rumah Sakit Marinir Cilandak yang

beralamatkan Jl.Raya Cilandak KKO , Pasar Minggu, Jakarta Selatan .

Survei ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang

masalah sistem informasi saat ini yang dapat diselesaikan dengan

komputer.

2. Pembuatan proposal penelitian dan bimbingan.

Pada tahap ini peneliti membuat proposal penelitian serta

bimbingan pembuatan proposal dengan dosen pembimbing proposal.

3. Penyajian proposal dan perbaikan.

Menyajikan hasil pembuatan proposal penelitian untuk menilai

apakah proposal layak untuk dilanjutkan dengan penelitian serta

melakukan revisi / perbaikan proposal.

4. Pengambilan dan pengumpulan data penelitian.

Melakukan pengambilan dan pengumpulan data penelitian secara

langsung ke lokasi / sasaran penelitian ( poliklinik rawat jalan) yang telah

ditentukan.

5. Penulisan hasil dan bimbingan skripsi.

Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian sesuai dengan tahapan

penelitian dalam karya tulis ilmiah (skripsi/ TA) dan melakukan bimbingan

pembuatan skripsi.

6. Penyajian hasil dan perbaikan.

Menyajikan hasil penelitian dalam bentuk skripsi yang dilanjutkan

dengan perbaikan.

BAB IVANALISA SISTEM

Page 56: Dfd Rawat Jalan

34

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

Berawal dari sebuah poliklinik kecil di Cilandak, yang menempati suatu

ruangan di mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah rumah sakit yang kemudian

menjadi Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) saat ini. Pada tahun 1961,

poliklinik ini dipindah lokasi ke lokasi RSMC saat ini dan dikembangkan menjadi

Balai Pengobatan yang dipimpin oleh Kapten Laut (K) Dr. O.M Sianipar.

Dalam perkembangannya RSMC kemudian dipimpin oleh beberapa

Karumkit antara lain Mayor Laut (K) Dr. Lie Swan Hoe (Herman Sulistyo), NRP.

1552 / P dan kemudian Kapten Laut (K) Dr. Manikoro.

Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan pertimbangan

diperlukannya sebuah rumah sakit untuk melayani prajurit-prajurit KKO, maka

kemudian Balai Pengobatan dikembangkan menjadi rumah sakit dengan status

Rumah Sakit Korps Komando TNI AL (RS KO) berdasarkan Skep Panglima KKO

AL NO. 45401 / 5 / 1968 tanggal 22 Maret 1968.

Sebagai Komando Rumah Sakit yang pertama diangkat Mayor Laut (K)

Dr. Foead Arief Tirtohusodo, NRP. 1198 / P yang menjabat hingga tahun 1971,

dan kemudian digantikan oleh Kapten Laut (K) Drg. Purwoko Kumbo, NRP. 1374

/ P.

Tahun 1972, RS KKO dipimpin oleh Kapten Laut (K) Dr. Ismet Hasan,

NRP. 2538 / P yang kemudian pada tahun 1973 mendapat penugasan ke vietnam

sehingga digantikan oleh Mayor Laut (K) Dr. Djoko Purwono, NRP. 1338 / P

hingga tahun 1975.

Tahun 1976, jabatan Dan Rumkit Lankoal diserahkan ke Mayor Laut (K)

Dr. Amoroso Katami, NRP. 3004 / P. Saat beliau melanjutkan pndidikan

spesialisasi psikiatri di FKUI pada tahun 1978, maka jabatan Dan Rumah sakit

diserahkan ke Mayor Laut (K) Dr. Siswanto, NRP. 5477 / P. Pada periode Dr.

Siswanto ini, Menhankam / Pangab menetapkan RS AL Lanmar sebagai Rumah

Sakit ABRI Tingkat IV dengan Skep No. 226 / II / 1977 tanggal 25 Februari 1977.

Terbitnya Skep Kasal No. 813 / IV / 1979 tanggal 7 April 1979 tentang

Pengalihan Wewenang Pembinaan Fungsi Pangkalan Marinir Jakarta dari Dan

Kormar kepada Pang Daeral 3, memberi perubahan pada RS melalui Surat

Page 57: Dfd Rawat Jalan

35

Keputusan Panglima Daeral 3 Laksda TNI T. Asikin Nata Negara No : Skep / 42 /

VII / 1979 tanggal 21 Juli 1979 tentang Perubahan nama RS TNI AL Tingkat IV

Lanmar Jakarta Cilandak menjadi RS TNI AL Daeral 3 yang disingkat Rumkital

Daeral 3 Cilandak.

Seiring dengan berjalannya waktu, Rumah Sakit kian berkembang, pada

periode sekitar tahun 1980 rumah sakit telah memiliki 2 (dua) orang dokter umum

dan 2 (dua) orang dokter gigi. Pada masa Karumkit Cilandak adalah Kapten Laut

(K) Dr. William Setiawan, NRP. 7520 / P, lahir Skep Menhankam / Pangab No.

226a / II / 1980 tanggal 17 Juli 1980 tentang peningkatan status Rumah Sakit

menjadi RS ABRI Tingkat III dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 80 buah.

Melalui Skep KASAL No. 609 / II / 1980 tanggal 21 Februari 1981,

ditetapkan kedudukan Rumah Sakit Cilandak dibawah Surlateklap Diskes daeral 3.

Tanggal 28 Juni 1983 Menhankam / Pangab mengeluarkan Skep No. 746 / VI /

1983 yang menetapkan kedudukan Rumkital Cilandak menjadi RS ABRI Tingkat

III jumlah tempat tidur sebanyak 60 buah.

Berbagai upaya dilakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan sarana,

prasarana serta kemampuan layanan di Rumkital Marinir. Kurangnya tenaga

dokter diatasi dengan kerjasama dengan mendatangkan bantuan tenaga dokter dari

Rumkital Dr. Mintohardjo. Bantuan tenaga medis juga diterima dengan adanya

tenaga dokter dari Departemen Kesehatan RI. Peningkatan fasilitas bangunan

dilaksanakan dengan pembangunan ruang rawat penyakit dalam dan ruang rawat

anak, dimana peresmian dari penyelesaian pengembangan fisik tersebut ditandai

dengan penandatanganan prasati oleh Panglima Daeral 3 Laksamana Muda TNI

Roesdi Roesli.

Sejalan dengan reorganisasi pada seluruh jajaran ABRI, maka pada tanggal

5 Mei 1985 berdasarkan telegram Kasal No. 5951 / SOM / 0585 TWU 05131

diputuskan pengalihan status Rumkit dari dibawah Daeral 3 kembali ke Korps

Marinir dengan kedudukan sebagai Satuan pelaksana dari Pangkalan Korps

Marinir Jakarta. Serah terima wewenang dan tanggung jawab Rumkit Cilandak

dari Pangdaeral 3, Laksamana Muda TNI Roesdi Roesli kepada Komandan Korps

Marinir Mayjen TNI (Mar) Muntaram dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 1985.

Page 58: Dfd Rawat Jalan

36

Musibah tidak dapat dielakan, November 1984 terjadi ledakan hebat di

gudang amunisi Kesatrian Cilandak, Fasilitas bangunan fisik yang belum lama

diresmikan penggunaannya, menjadi luluh lantak akibat ledakan tersebut. Musibah

tersebut tidak menyurutkan semangat warga rumah sakit untuk tetap melakukan

pelayanan kesehatan maupun dukungan kesehatan. Tenda-tenda segera didirikan

dan menjadi tempat sementara untuk kegiatan layanan.

Tanggal 11 Maret 1987, dilaksanakan serah terima jabatan Karumkital

Cilandak kepada Letkol Laut (K) Dr. Subagyo FICS NRP. 6842 / P. Berbagai

upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas fisik bangunan mulai dilaksanakan

secara bartahap. Demikian pula halnya dengan sumber daya manusia yang ada

mulai ditingkatkan, untuk mengantisipasi peningkatan kualitas layanan Rumah

Sakit yang telah mampu memiliki sendiri tenaga medis di 5 bidang spesialis

(Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan, Kandungan, Jantung dan Bedah Umum)

disamping adanya dokter spesialis tamu (Saraf dan Mata)

24 Maret 1990, jabatan Karumkital Cilandak di serah terimakan ke Mayor

Laut (K) Drg. Moeryono Aladin. Pada periode ini pengembangan kemampuan

Rumah Sakit terus dilaksanakan. Semangat untuk terus melangkah maju terus

dilaksanakan, baik dari segi sarana Rumah Sakit maupun kemampuan sumber

daya manusia yang dituangkan melalui 3 “Perintah Harian” yang berbunyi :

1. Tingkatkan profesionalisme dan semangat pengabdian seluruh

jajaran Rumah Sakit Marinir Cilandak.

2. Ciptakan lingkungan bersih, nyaman dan asri di Rumah Sakit

Marinir Cilandak.

3. Tingkatkan dukungan dan pelayanan kesehatan kepada prajurit dan

keluarganya.

Kemampuan pelayanan kesehatan (lingkup spesialis) serta jumlah sumber

daya manusia di RS terus meningkat. Peran serta Rumkital Marinir Cilandak

dalam lingkup perumah sakitan dijakarta mulai nampak, Berbagai bentuk

penghargaan khususnya dalam kebersihan serta keindahan taman telah diraih oleh

Rumkital Marinir Cilandak, hal ini turut memberi kontribusi dalam pembentukan

image rumah sakit.

Page 59: Dfd Rawat Jalan

37

Kiat-kiat untuk memberi kesan yang mendalam kepada pasien ditekankan

dengan pembinaan disiplin personil yang tinggi, operasi senyum dan peningkatan

keramah tamahan dalam memberikan pelayanan. Untuk meningkatkan semangat

pengabdian anggota, dibuat 2 buah prasasti yang ditanda tangani oleh Direktur

Kesehatan TNI AL Laksamana pertama TNI Dr.H.M. Aminullah Ibrahim pada

tanggal 2 Agustus 1990.

Tanggal 24 Agustus 1990 Rumah Sakit Marinir Cilandak telah ditetapkan

sebagai kawasan bebas rokok dan merupakan rumah sakit pertama diindonesia

yang memberlakukan larangan merokok dilingkungan rumah sakit. Pada 1992

Rumah Sakit Marinir menjadi Rumah Sakit terbersih se DKI Jakarta dan

keberhasilan ini dilanjutkan dengan meraih juara ke-2 untuk tingkat Nasional.

Pada tahun 1998, dibawah kepemimpinan Kolonel Laut (K) Dr.Leonardus

T, SpAn, dilaksanakan alih bina Rumkital Marinir Cilandak dari pangkalan Korps

Marinir Jakarta menjadi kolak langsung dibawah Komandan Korps Marinir

kemudian pada tahun 1999 berhasil dilaksanakan akreditasi rumah sakit tingkat

dasar.

Pada tanggal 21 Desember 2000 jabatan Karumkit diemban oleh Kolonel

Laut (K) Dr.Musana, SpKJ. Pada kepemimpinan Karumkit ke 17 ini dilaksanakan

peningkatan kemampuan fasilitas dan pelayanan rumah sakit yaitu dengan

modernisasi peralatan yang ada serta melengkapi sarana dan prasarana. Kegiatan

peningkatan fasilitas Rumah Sakit dimungkinkan dengan pemanfaatan dari hasil

pelayanan masyarakat umum yang dikelola dengan baik oleh Rumkital Marinir

Cilandak.

Pada tahun 2003 dilanjutkan pengembangan fasilitas penunjang dan

pelayanan kesehatan lain, berupa pembangunan ruang serba guna, ruang

kebidanan dan kandungan,ruang bayi, ruang bersalin, ruang KIA, ruang tunggu,

unit rawat jalan, renovasi ruang radiologi, penyelesaian pembangunan gedung

rawat inap kelas III bantuan dari Dephan. Demi meningkatkan pelayanan yang

lebih baik, Rumkital Cilandak memberikan bantuan keringanan perawatan atau

subsidi non material kepada pasien miskin atau tidak mampu.

Page 60: Dfd Rawat Jalan

38

Pada periode ini fasilitas spesialisasi maupun pelayanan kesehatan

meningkat menjadi 25 jenis pelayanan medis, diantaranya Bedah Umum,

Orthopedi, Urologi, Bedah Plastik, Anak, Kebidanan, KKB,Penyakit Dalam, Paru,

Jantung, Saraf, Jiwa, Mata, THT, Kulit Kelamin, Gigi, Mulut, Radiologi, Anestesi,

Gizi, Fisioterapi, Apotik, ICU dan UGD.

Apa yang telah dicapai saat ini tidak lain karena suasana yang telah

disiapkan oleh para pendahulu sebelumnya sehingga dari waktu ke waktu

menampakkan kemajuan dan semakin memantapkan diri sebagai salah satu

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan berwibawa di kawasan Jakarta.

B. Visi dan Misi

1. VISI

Menjadikan Rumah Sakit TNI AL yang berkualitas dan mampu

melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang profesional.

2. MISI

a. Menyiapkan sarana dan prasarana guna terlaksananya

dukungan dan pelayanan kesehatan .

b. Meningkatkan sumber daya manusia agar dapat mencapai

sasaran program secara berhasil guna dan berdaya guna

C. Bidang Usaha / Ruang Gerak

Di dalam melayani pasien yang semakin banyak dan mulai mempercayai

RSMC adalah rumah sakit yang cukup baik, maka RSMC meningkatkan berbagai

bidang usaha / ruang gerak dalam bentuk pelayanan, diantaranya :

1. Pelayanan Kesehatan

Selalu diupayakan untuk memberikan pelayanan kesehatan sebaik-

baiknya, ramah dan komunikatif sesuai standar layanan profesi. Pelayanan

kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan anggota TNI

AL dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya, sehingga pasien

Page 61: Dfd Rawat Jalan

39

yang datang ke RSMC adalah pasien dinas dan pasien umum. Pasien dinas

meliputi Anggota Militer Aktif TNI AL, Calon Anggota Militer TNI AL,

Capeg Pegawai Negeri Sipil TNI AL, Anggota Sipil dan Keluarga.

Komitmen RSMC memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, penuh

perhatian bagi prajurit Marinir / TNI AL dan keluarganya serta masyarakat

yang berfokus pada kepuasan pasien sebagai refleksi dari moto RSMC.

2. Pelayanan Medis

Sesuai dengan visi RSMC menjadi Rumah Sakit TNI AL yang

berkualitas mampu melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan,

maka manajemen dan seluruh staf medis RSMC senantiasa memberikan

pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan profesi.

Seminggu sekali diadakan rapat staf untuk membahas kasus-kasus medik,

kasus sulit dan kasus kematian yang tidak diketahui penyebabnya dibahas

dan dipelajari oleh para Dokter Spesialis. Juga dilaksanakan manajemen

resiko dimana semua laporan kejadian / insiden kasus segera diadakan

perbaikan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

3. Asuhan Keperawatan

Sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik

bagi pelanggan, asuhan keperawatan diupayakan sedemikian rupa agar

setiap pelayanan berfokus pada pasien. Tenaga paramedis bekerja dengan

ketrampilan khusus disetiap unit pelayanan, sehingga kami dapat

memberikan pelayanan secara lebih mendalam. Ketrampilan khusus seperti

: Stroke, Bedah Umum, Anak, Gawat Darurat. Sesuai dengan komitmen

untuk terus melakukan peningkatan mutu secara berkesinambungan,

bagian keperawatan melakukan audit mutu secara teratur untuk mengukur

kualitas pelayanan dan mengambil langkah yang tepat untuk bisa

memenuhi harapan pelanggan.

4. Pengendalian Infeksi

RSMC telah menjalankan program pengendalian infeksi, antara lain :

Page 62: Dfd Rawat Jalan

40

a. Mengangkat staf khusus Pengendalian Infeksi guna memantau

dan memberikan pelatihan tentang kewaspadaan dini serta cara

pengendalian infeksi kepada semua staf Rumah Sakit.

b. Melaksanakan dengan baik program kewaspadaan umum pada

semua unit.

c. Melaksanakan survey infeksi nosokomial secara teratur.

d. Memonitor bakteri di kamar operasi, kamar bayi, dan tempat-

tempat lain.

e. menjalankan metode pembuangan sampah atau limbah secara

benar khususnya barang dan sampah.

5. Pelayanan Diagnostik

RSMC telah memiliki pelayanan diagnostik, yaitu Laboratorium dan

Radiologi, keduanya buka 24 jam dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis

Patologi Klinik dan didukung staf yang terampil serta berdedikasi tinggi.

6. Pelayanan Ibu dan Anak

Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSMC dikenal

dengan baik oleh masyarakat, sehingga harus memiliki komitmen untuk

menyediakan pelayanan yang komprehensif dan bermutu. Pelayanan

didukung oleh Dokter dan Bidan yang handal dan berpengalaman dengan

lokasi dekat kamar operasi sehingga memungkinkan penanganan yang baik

dan akses yang cepat bila terjadi kegawatdaruratan medis.

7. Pelayanan Penunjang Medik

Dalam pelayanan penunjang medik RSMC memiliki beberapa ruang

gerak diantaranya :

a. Radiologi

Unit radiologi merupakan penunjang medis yang

menggunakan alat sinar- x dalam penegakan diagnosa suatu

penyakit. Alat x-ray yang dipergunakan sudah canggaih yang

sistemnya sudah menggunakan modul-mudul sehingga hasil

diagnostiknya nilai keakuratnya tinggi. Memberikan layanan selama

Page 63: Dfd Rawat Jalan

41

24 jam, sehingga pasein kapanpun datang bisa mendapatkan layanan

di unit radiologi.

b. Laboratorium

Laboratorium adalah sebuah unit yang memberikan layanan

pemeriksaan darah yang merupakan pemeriksaan patolois anatomis.

Yang memberikan layanan dalam sehari 24 jam.

c. Fisioterapi

Fisioterapi telah meningkatkan pelayanan kesehatan dengan

menyempurnakan peralatan dan sistem perjanjian sehingga pasien

tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan perawatan.

d. Gizi

RSMC mempunyai tim ahli gizi yang kompeten dan

berdedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

pasien.

e. Medical Check-Up

Tersedia pula pelayanan check-up yang komprehensif untuk

para karyawan perusahaan, asuransi maupun perorangan.

D. Struktur Organisasi dan Uraian Fungsi dan Tugas

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur

organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang

dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek dalam penyusunan

struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja.

Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja

suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis dapat saling berhubungan

dikerjakanbersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi,

dan tampak atau ditunjukan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah

perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab

untuk malaksanakan sekumpulan kegiatan terbatas. Struktur organisasi

menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan

diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang

Page 64: Dfd Rawat Jalan

42

menujukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda

dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,

standarisasi kerja, koordinasi,sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan

keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

Orgaisasi merupakan suatu bentuk dari hubungan yang mempunyai sifat

dinamis, dapat menyesuaikan diri pada perubahan serta diciptakan oleh manusia untuk

mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan.

Adapun struktur organisasi pada Rumah Sakit Marinir Cilandak adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi RSMC

Tugas dan Fungsi dari masing-masing bagan struktur organisasi

adalah sebagai berikut:

1. Menurut Struktural tugasnya:

Page 65: Dfd Rawat Jalan

43

a. Karumkit/ wakarumkit.

Merupakan pucuk pimpinan dari organisasi ini ,yang

bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengontrol tugas-tugas

yang dikerjakan oleh bawahan-bawahannya.

b. Kapala Departemen (Kadep).

1) Bertanggung jawab langsung kepada Karumkit/Waka.

2) Membawahi setiap sub departemen yang merupakan

pelaksana kegiatan sehari-hari.

3) Membina dan membimbing bawahannya untuk

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

4) Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan dengan

seluruh penanggung jawab pelaksana.

5) Mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan

dari bawahannya.

6) Menandatangani dan mengawasi pelaksanaan kegiatan.

7) Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan kepada

Karumkit/Waka.

c. Kepala Sub Departemen.

1) Bertanggung jawab langsung kepada Kedep

2) Pelaksana kegiatan harian tiap subdep /poliklinik/ unit

.

3) Merenanakan kegiatan dan jadwal pelaksanan

pelayanan pada tiap unitnya.

4) Membuat laporan kegiatan harian , bulanan, dan

tahunan pada tiap unitnya.

2. Menurut Fungsional tugasnya:

a. Administrasi

1) Pekas dibantu dengan kasubsi bertanggung jawab

menjalankan bidang administrasi keuangan.

2) Kaset dibantu dengan kabag minmed bertanggung

jawab menjalankan bidang administrasi kesehatan/ catatan

medis.

Page 66: Dfd Rawat Jalan

44

b. Penunjang

1) Depwat yang dibantu dengan kasubdepwat rj

membantu dalam bidang asuhan keperawatan pada masing-

masing unit pelayanan.

2) Kadepfar dan kasubdep apotik bertanggung jawab

menjalankan bidang farmasi atau obat – obatan.

3) Kadepjangklin yang dibantu dengan 4 (empat)

kasubdepnya yang bertugas:

a) Membantu penegakan diagnosa secara klinis

sesuai dengan permintaan dokter yang meminta.

b) Menyarankan tindakan yang akan dilakukan

oleh dokter yang meminta pemeriksaan penunjang.

c) Sebagai konsulan bagi klinikus lainnya

c. Poliklinik

1) Terdiri dari beberapa departemen yang masing-

masing mempunyai tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang

medisnya/spesialisnya.

2) Melaksanakan tugas dengan sistem, metode dan

prosedur secara baik.

E. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Marinir Cilandak

Dalam sistem informasi rawat jalan yang bersifat konvensional, terdapat

beberapa beberapa aktifitas yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

Yang melibatkan dokumen-dokumen yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, yaitu:

1. Dokumen masukan sistem berjalan

a. Form Data Pasien.

Page 67: Dfd Rawat Jalan

45

Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data daftar pasien yang

akan berobat.

baru.

Konten : No. Medical record, Nama dan jenis kelamin ,

pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda

tangan pasien.

Media : Kertas

Sumber : pasien baru

Frekuensi : Setiap pasien baru yang akan berobat

Format : Lampiran A-1.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas untuk menyelenggarakan administrasi

pasien untuk berobat.

b. Form Data keluhan

Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data keluhan yang

dialami oleh pasien yang akan berobat .

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, serta

data keluhan pasien.

Media : Kertas

Sumber : Petugas pendaftaran

Frekuensi : Setiap berobat.

Format : Lampiran A - 2.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas untuk menyelenggarakan administrasi

kesehatan pada pasien yang berobat .

c. Lembaran Catatan medis / Kartu Pasien

Page 68: Dfd Rawat Jalan

46

Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data-data pasien baik

medis dan non medis.

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin ,

pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda

tangan pasien.

Media : Kertas

Sumber : Para petugas RSMC

Frekuensi : Setiap setiap pasein yang berobat.

Format : Lampiran A - 3.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas untuk menyelenggarakan administrasi

kesehatan pada pasien yang berobat .

d. Form Referensi /Rujukan petugas

Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data referensi / rujukan

pasien untuk menentukan tujuan poliklinik mana

pasien akan berobat.

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,

poliklinik tujuan.

Media : Kertas

Sumber : Petugas pendaftaran.

Frekuensi : Setiap pasien berobat.

Format : Lampiran A- 2.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas untuk menyelenggarakan administrasi

pasien untuk berobat.

e. Form Data periksa

Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data pemariksaan yang

akan dilakukan baik secara medis .

Page 69: Dfd Rawat Jalan

47

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin

pasien, data pemeriksaan yang dilakukan.

Media : Kertas

Sumber : dokter poliklinik.

Frekuensi : Setiap ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru

diselenggarakan.

Format : Lampiran A- 3.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas untuk menyelenggarakan administrasi

kesehatan pada pasien yang berobat .

f. Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data pasien yang akan

melaksanakan pemeriksaan penunjang.

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,

status pasien, permintaan untuk pemeriksaan

penunjang, serta tanda tangan dokter (klinisi).

Media : Kertas

Sumber : Dokter poliklinik

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat ke bagian penunjang.

Format : Lampiran A- 4.

Keterangan : Harus ada tanda tangan dokter yang meminta

pemeriksaan penunjang.

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas bagian penunjang untuk

menyelenggarakan administrasi kesehatan dan

pelaksanaan pemeriksaan pada pasien yang

berobat .

Page 70: Dfd Rawat Jalan

48

g. Form Hasil Pemeriksaan Penunjang

Fungsi :Digunakaan untuk mengisi data hasil dari

pemeriksan penunjang tentang diagnosa penyakit

pasien.

Konten :No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, status

pasien , hasil analisa dari penunjang, serta tanda

tangan dokter dari penunjang.

Media : Kertas

Sumber : Bagian penunjang

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat ke bagian penunjang.

Format : Lampiran A- 5.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

dokter pada bagian penunjang dalam memberikan

diagnosa suatu penyakit yang sedang ditangani.

h. Lembar Resep

Fungsi : Digunakaan untuk mengisi data obat yang akan

diberikan kepada pasien.

Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur

pasien dan nama obat,dosis obat , serta tanda

tangan dokter.

Media : Kertas

Sumber : Dokter poliklinik.

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.

Format : Lampiran A- 6.

Keterangan : Harus ada tanda tangan dokter yang memeriksa.

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

Dokter yang akan memberikan obat-obatan bagi

pasien yang ditanganinnya.

Page 71: Dfd Rawat Jalan

49

2. Dokumen keluaran sistem berjalan

a. Lembar Identitas Pasien

Fungsi : Digunakaan untuk mengetahui identitas pasien

yang berobat di rumah sakit .

Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur

pasien

Media : Kertas

Sumber : Petugas pendaftran

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.

Format : Lampiran B- 7

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas kesehatan tentang data pasien yang berobat

di rumah sakit.

b. Lembar Resep

Fungsi : Digunakaan sebagai dasar data obat yang akan

akan diberikan kepada pasien yang berobat.

Konten : No. Medical rocord, Nama, jenis kelamin, umur

pasien dan nama obat,dosis obat , serta tanda

tangan dokter.

Media : Kertas

Sumber : Dokter poliklinik

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.

Format : Lampiran B- 8

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

petugas bagian obat/apotik .

c. Lembar Rujukan petugas

Fungsi : Digunakaan pedoman pasien menuju ke poliklinik

mana pasien berobat dan validasi petugas polikinik

yang dituju.

Page 72: Dfd Rawat Jalan

50

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,

tujuan poliklinik, tanggal,umur.

Media : Kertas

Sumber : Petugas pendaftaran.

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.

Format : Lampiran B- 9

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

bagian poliklinik tentang pasien yang berobat di

poliklinik tersebut.

d. Lembaran Catatan Medis

F ungsi : Digunakaan sebagai data histori pasien mengisi

data pasien baik secara medis maupun non medis.

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin ,

pendidikan, tempat/tanggal lahir, agama, tanda

tangan pasien.

Media : Kertas

Sumber : Petugas RSMC.

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat

Format : Lampiran B- 10

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

para petugas di rumah sakit baik medis dan non

medis tentang data riwayat penyakit pasien yang

berobat.

e. Lembar Hasil Pemeriksaan Penunjang

Fungsi : Digunakaan sebagai dasar referensi oleh klinisi

atas hasil dari pemeriksan penunjang tentang

diagnosa penyakit pasien.

Page 73: Dfd Rawat Jalan

51

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,

status pasien , hasil analisa dari penunjang, serta

tanda tangan dokter dari penunjang.

Media : Kertas

Sumber : Bagian penunjang

Frekuensi : Setiap pasien yang melaksanakan pemeriksaan

penunjang.

Format : Lampiran B- 11.

Keterangan : -

Hasil analisa :Baik. . Karena cukup memberikan informasi

kepada klinisi (dokter yang meminta pemeriksaan

penunjang) dalam menunjang diagnosa suatu

penyakit yang sedang ditangani.

f. Lembar keluhan

Fungsi : Digunakaan untuk mengetahui data keluhan yang

dialami oleh pasien yang akan berobat.

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin, serta

data keluhan pasien.

Media : Kertas

Sumber : Bagian pendaftaran

Frekuensi : Setiap pasien yang berobat.

Format : Lampiran B- 12.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

perawat dan dokter poliklinik tentang keluhan

yang diderita oleh pasien yang berobat.

g. Lembar Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Fungsi : Sebagai dasar bagi petugas penunjang untuk

melaksanakan pemeriksaan penunjang sesuai

dengan permintaan.

Page 74: Dfd Rawat Jalan

52

Konten : No. Medical rocord, Nama dan jenis kelamin,

status pasien, permintaan untuk pemeriksaan

penunjang, serta tanda tangan dokter (klinisi).

Media : Kertas

Sumber : Dokter poliklinik / klinisi

Frekuensi :Setiap pasien yang melakaksanakan pemeriksaan

penunjang.

Format : Lampiran B- 13.

Keterangan : -

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi kepada

bagian penunjang tentang permintaan

pemeriksaan yang diminta.

3. Simpanan Data Sistem Berjalan

a. File Data Pasien

Fungsi :Digunakan sebagai tempat penyimpanan

data dan informasi masing-masing pasien

yang berobat .

Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt

lahir,alamat,pekerjaan, jenis kelamin.

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Petugas pendaftaran

Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan informasi

terhadap pasien yang berobat.

b. File Catatan Medis

Fungsi :Sebagai tempat penyimpanan data dan

informasi catatan medis masing-masing

pasien yang telah melaksanakan

pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit

Marinir Cilandak.

Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt

lahir,alamat,pekerjaan, jenis kelamin.

Page 75: Dfd Rawat Jalan

53

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Petugas pendaftaran

Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi

tentang catatan medis setiap pasien yang

berobat.

c. File Rujukan Poliklinik

Fungsi :Digunakan untuk menyimpan data dan

informasi rujukan poliklinik pada tiap pasien

yang telah berobat pada layanan tersebut.

Konten :No.CM,Nama, status, tanggal

kunjunagan,poliklinik.

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Petugas pendaftaran

Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan informasi

ke poliklinik mana pasien berobat.

d. File Keluhan Pasien

Fungsi :Digunakan untuk menyimpanan data dan

informasi keluhan-keluhan yang diderita

pasien ketika sedang berobat.

Konten :No.CM,Nama, status, keluhan

penyakit,tanggal pemeriksaan.

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Petugas pendaftaran

Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi

akan keluhan yang diderita pasien untuk

tindakan selanjutnya.

e. File Pemeriksaan

Fungsi :Digunakan untuk menyimpan data dan

informasi terhadap pemeriksaan yang telah

dilaksanakan oleh dokter.

Konten :No.CM,Nama, status, macam pemeriksaan

Page 76: Dfd Rawat Jalan

54

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Dokter pemeriksa

Hasil analisa : Baik. Karena cukup memberikan informasi

dan data guna pemeriksaan yang akan

dilaksanakan selanjutnya.

f. File Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data dan

informasi tentang macam-macam

permintaan pemeriksaan penunjang oleh

dokter peminta (klinisi).

Konten :No.CM, Nama, status, jenis kelamin,

tanggal, macam pemeriksaan, dokter

pemeriksa.

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Bagian penunjang klinik

Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan informasi

kepada petugas kesehatan akan pemeriksaan

layanan penunjang yang telah pasien

laksanakan.

g. File Hasil Pemeriksaan Penunjang

Fungsi :Digunakan untuk menyimpan informasi dan

data hasil-hasil pemeriksaan penunjang

terhadap masing-masing pasien yang telah

melaksanakan pemeriksaan penunjang.

Konten :No.CM,Nama, status, tanggal/tmpt

lahir,alamat, , jenis kelamin,hasil

pemeriksaan

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Dokter penunjang klinik

Page 77: Dfd Rawat Jalan

55

Hasil analisa :Baik. Karena cukup memberikan data dan

informasi tentang hasil dari pemeriksaan

penunjang kepada petugas kesehatan lainnya.

h. File Resep

Fungsi :Digunakan untuk menyimpan resep-resep

obat pasien yang telah berobat.

Konten :No.CM,Nama, status, nama obat, jenis

kelamin,dosis.

Media : Kertas.

Penanggung jawab :Bagian apotik

Hasil analisa :Baik.Karena cukup memberikan data dan

informasi kepada petugas apotik terhadap

obat-obatan yang telah diberikan kepada

pasien.

F. Prosedur Sistem

1. Prosedur Sistem Berjalan

a. Pasien mendaftar di loket pendaftaran . Diloket pendaftaran

petugas mencatat data keluhan dan data pasien serta memberikan

rujukan/referensi ke poliklinik yang akan dituju pasien.

b. Dokter malakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan

penulisan hasil–hasil pemeriksaannya dan menuliskan resep obat

yang diberikan kepada pasien. Apabila selama pemeriksaan dokter

diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter mencatat dan membuat

surat pada permintaan periksa penunjang.

c. Pasien yang mendapatkan permintaan periksa penunjang,

pasien menuju ke instalasi pemeriksaan penunjang untuk

mendapatkan pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan

penunjang dicatat pada data hasil periksa penunjang.

Page 78: Dfd Rawat Jalan

56

d. Pasien yang mendapatkan resep dapat langsung pulang dan

resep dapat dilayani di Apotik rumah sakit atau pasien dapat

membelikan obat ke Apotik luar rumah sakit.

2. Diagram alir data

a. Diagram Konteks sistem berjalan

Gambar 4.2. Diagram Conteks

Page 79: Dfd Rawat Jalan

57

b. Diagram Overview Sistem Berjalan

Gambar 4.3. Data Flow Diagram Level 0

G. Analisa Permasalahan

Tahapan analisa permasalahan (Problem Analysis) bertujuan untuk

mempelajari dan memahami permasalahan inti yang dihadapi oleh suatu system

secara menyeluruh, untuk kemudian dianalisa problem, peluang dan constraint-

nya.

Page 80: Dfd Rawat Jalan

58

Oleh karena itu, pada tahapan ini dibahas mengenai problem ,

opportunities dan objective, yang dijumpai pada pelaksanaan kegiatan operasional

Rumah Sakit Marinir Cilandakt (RSMC) .Pembahasan dimulai dari gambaran

mengenai sistem yang berjalan termasuk data, proses, dan yang terlibat dalam

sistem tersebut. Kemudian akan dibahas mengenai analisa dari sistem lama

dengan frame work PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

dan Service) dalam bentuk matriks cause-effect. Selanjutnya akan dijelaskan

tentang rekomendasi sistem dengan matriks System Improvement Objectives

beserta constraint menyertainya.

1. Gambaran Sistem Berjalan

Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) belum memiliki sistem

informasi untuk kegiatan pelayanannya, selama ini data yang ada

diletakkan dalam dokumen-dokumen kertas dan file-file yang tersebar

dalam komputer di bagian administrasi RSMC. Sistem yang berjalan

yang dimaksud dalam dokumen ini adalah sistem manual yang dilakukan

RSMC dalam kegiatan sehari-hari.

Berikut adalah pengembangan problem, opportunities, dan

directives dalam pengembangan sistem informasi untukRS Marinir

Cilandakdengan acuan framework PIECES.

P – Performance

a. RS Marinir Cilandak ingin meningkatkan waktu layanan bagi

pasien, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama.

b. Pengurangan waktu, tenaga dan biaya untuk pendaftaran dan entri

data pada kasus pasien yang baru.

I – Information

Mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi karena faktor human error

dalam membaca data kesehatan pasien. Dan dalam data penyakit yang

terjadi dalam kurun waktu tertentu.

Page 81: Dfd Rawat Jalan

59

E – Economics

Untuk menghemat biaya operasional berupa kertas serta map data pasien

yang harus dikeluarkan untuk pendaftaran dan pada setiap layanan

poliklinik.

C – Control

a. Kontrol terhadap kinerja tenaga medis dan penyakit yang diderita

oleh pasien dalam waktu tertentu dan kondisi tertentu.

b. Pengawasan terhadap data pasien yang masih aktif maupun yang

sudah pasif.

E – Efficiency

Efisiensi pada tahap pengolahan data yang dilakukan oleh bagian

pendaftaran yang dapat , serta untuk pengolahan data sehari-hari.

S - Service

Pelayanan yang diberikan oleh RSMC saat ini cukup baik, tetapi

kedepannya akan banyak kendala jika masih menggunakan sistem lama,

terlebih dengan makin banyaknya pasien yang berobat, maka pelayanan

harus makin cepat dan mudah.

Berikut ini Tabel pernyataan masalah, seperti tercantum pada tabel

Matriks problem statement.

Table 4.1 Matriks Problem Statement

Brief Statements

of Problem,

Opportunity, or

Directive

Urgency VisibilityAnnual

BenefitsRank

Proposedsolution

Sistem manual

pelayanan

kesehatan RS

Marinir Cilandak

tidak feasible

3 month High 1 Merancang

sistem baru

Keakuratan data 3 month High 2 Merancang

Page 82: Dfd Rawat Jalan

60

tidak terjamin sistem baru

Waktu pelayanan

pasien terlalu

lama.

3 month High 3 Merancang

sistem baru

Biaya operasional

RS Marinir

Cilandak terkait

dokumentasi yang

cukup besar

3 month High 2 Merancang

sistem baru

Entri data pasien

baru yang

dilakukan

bag.pendaftaran

tidak perlu lagi

diulang oleh unit-

unit lainnya.

3 month High 3 Pengembangan

sistem yang

terhubung

dengan Lan.

Waktu yang

diperlukan untuk

memasukan data

pasien baru terlalu

lama.

3 month High 3 Pengembangan

sistem baru

2. Analisa Sistem Berjalan

Pada bagian analisa sistem yang berjalan di RSMC ini akan

dituliskan mengenai hasil analisa dari masalah, opportunities dan

directives yang telah diidentifikasikan. Analisa sistem berjalan ini

dilakukan dengan matriks cause-effect sebagai terangkum dalam tabel

berikut :

Page 83: Dfd Rawat Jalan

61

Tabel 4.2 Matriks Cause and Effect analysis

CAUSE-AND-EFFECT ANALYSIS

Problem Causes and Effects

1. Sistem manual

pelayanan kesehatan

RSMC tidak feasible

a. Data pasien RSMC yang semakin

besar

b. Data dalam bentuk kertas dapat

hilang atau rusak

2. Keakuratan data tidak

terjamin.

a. Entri data yang dilakukan ke dalam

dokumen kertas meningkatkan

kemungkinan kesalahan akibat

human error.

b. Kesalahan pada data, terutama pada

data kesehatan, dapat menyebabkan

terjadinya kesalahan pada pelayanan

medis yang diberikan.

3. Waktu pelayanan pasien

terlalu lama.

a. Data kesehatan pasien ada dalam

bentuk hard copy. Untuk mencari

data kesehatan pasien yang akan

dilayani, tim medis harus menunggu

bagian administrasi menyerahkan

data kesehatan pasien tersebut.

Proses pencarian yang lama

menyebabkan proses pelayanan

yang lama.

b. Pasien akan mengeluh bila dibuat

menunggu terlalu lama. Hal ini akan

memperbesar ketidakpuasan pasien

terhadap pelayanan medis di RSMC

4. Biaya operasional a. Berkurangnya dana untuk

Page 84: Dfd Rawat Jalan

62

RSMC terkait

dokumentasi yang cukup

besar

pengadaan dokumen berupa Map

hardcover catatan medis,form dan

kertas

5. Entri data pasien baru

yang dilakukan pihak

Pendaftaran, perlu lagi

diulang oleh unit/ bagian

layanan lainnya .

a. Entri data pasien baru tidakterintegrasi sehingga entri dataperlu dilakukan berulang-ulang.

b. RSMC membuang resource(waktu, tenaga manusia, dan dana)dalam melakukan entri data ulangtersebut.

6. Waktu yang diperlukan

untuk memasukan data

pasien baru terlalu lama.

a. Pencatatan data dilakukan padadokumen-dokumen kertas yangdisimpan dalam file-file.

b. RSMC membuang resource (waktu,tenaga manusia, dan dana) dalammelakukan entri data tersebut.

3. Rekomendasi

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan di RSMC dengan

matriks cause-effect tersebut, maka dihasilkan rekomendasi berupa

matriks system objectives dan constraint dari sistem, yang hasilnya

terangkum pada tabel :

Tabel 4.3 Matriks System Improvement Objectives

SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

System Objectives System Constraints

1. Menggantikan sistem

penyimpanan dokumen

dari dokumen kertas

kepada dokumen

elektronik

2. Sistem menyediakan data

kesehatan yang

terintegrasi.

1. Komputer-komputer di RSMC,

yang menggunakan sistem ini,

harus terhubung ke jaringan

local/LAN.

2. Sistem yang akan dibuat harus

berbasis web.

3. Sistem yang akan dibuat harus

dibuat menggunakan free licensed

Page 85: Dfd Rawat Jalan

63

3. Waktu pelayanan pasien

dikurangi sekitar 10%.

4. Sistem meyediakan

interface pengaksesan

data kesehatan secara

langsung melalui

komputer

5. Sistem mampu

memberikan data pasien

dan penyakit yang pernah

tercatat di RSMC.

software.

4. Kapasitas penyimpanan database di

RS MARINIR CILANDAK yang

disesuaikan

4. Kendala system yang dihadapi

Berdasarkan analisa diatas, penulis menemukan beberapa masalah

yang timbul dan kelemahan yang dihadapi pada Sistem Informasi rawat

jalan pada Rumah Sakit Marinir Cilandak antara lain:

a. Pencatatan dan proses yang dilakukan sudah menggunakan

komputer akan tetapi masih per masing-masing bagian tidak

terintegrasi oleh jaringan komputer/LAN.

b. Laporan tidak tersedia secara tepat waktu karena perlu waktu

yang cukup lama dalam penyusunannya karena harus disesuaikan

antara bagian satu dengan yang lainnya agar laporannya sesuai.

c. Pencarian data/ status pasien agak memakan waktu yang

cukup lama, karena harus mencari dari tumpukan-tumpukan arsip

pasien yang lain dan baru diantarkan oleh petugas ke poli yang dituju.

H. Prosedur Sistem yang diusulkan

1. Dasar Pemikiran Sistem yang Diusulkan

Sistem Informasi rawat jalan yang sedang berjalan sekarang masih

memiliki prosedur yang baik, tetapi terjadi permasalahan yang menyangkut

kecepatan dan ketelitian pada informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini

Page 86: Dfd Rawat Jalan

64

penulis mengajukan sebuah rancangan sistem informasi untuk poliklinik

rawat jalan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi

keseluruhan sistem pada Rumah Sakit Marinir Cilandak.

2. Tujuan Sistem yang Diusulkan

Adapun sistem yang diusulkan ini diharapkan dapat mempermudah

pencarian data dan dapat dirasakan langsung oleh berbagai pihak baik

yang terkait pada poliklinik rawat jalan,antara lain:

a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja pada bagian

bagian terkait dalam mengolah informasi dengan memberikan

kemudahan dan kecepatan dalam menangani pengolahan informasi.

b. Ketelitian dan kecepatan pencarian data pasien yang telah

tersusun rapi.

c. Sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan operasional

layanan kesehatan sehingga memudahkan tenaga kesehatan untuk

melakukan kegiatan pencatatan data pasien atau medical record

secara cepat dan tepat.

Page 87: Dfd Rawat Jalan

65

BAB V

PERANCANGAN SISTEM

A. Perbedaan Sistem Lama Dan Sistem Baru

1. Sistem Lama

Dalam sistem lama, sistem informasi rawat jalan di Rumah Sakit

Marinir Cilandak sudah menggunakan komputer akan tetapi terbatas

penggunaan hanya dalam masing-masing unit dan belum terintegarsi

secara baik. Banyak hambatan-hambatan yang sering dikeluhkan pihak

Rumah Sakit ,seperti pada bagian pendaftaran yang masih sulitnya

pencarian kartu catatan medis pasien , bahkan biasanya data hilang

sehingga ini menghambat penanganan pasien karena membutuhkan waktu

yang relatif lama dalam pencarian kartu catatan medis setiap pasien. Selain

itu pada layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Marinir Cilandak

prosedurnya terlalu rumit, dimana pasien selalu harus memberikan

biodatanya kembali pada setiap bagian layanan kesehatan yang akan

dilakukannya.

2. Sistem Baru

a. Deskripsi Sistem

Sebelum suatu sistem dikembangkan, perlu adanya suatu

rumusan dan perancangan yang jelas, menyangkut berbagai aspek

sistem maupun organisasinya, sehingga dapat ditentukan tujuannya

dari sistem yang akan dikembangkan. Disini perlu pula

dipertimbangkan semua potensi maupun hambatan yang ada di dalam

organisasi tersebut yang merupakan langkah awal dalam

pengembangan sebuah sistem.

Untuk itu perlu mengusulkan adanya sistem komputerisasi

yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan pada

sistem lama. Sistem baru akan diterapkan dalam rawat jalan, dimana

sistem baru tersebut sebagai bahan alternatif dalam menangani

hambatan-hambatan yang terjadi.

Page 88: Dfd Rawat Jalan

66

b. Gambaran Sistem Baru

Dalam merancang sistem informasi perlu adanya prosedur

sistem yang menjelaskan proses-proses informasi pasa suatu sistem

informasi. Ada pun tata cara sistem pembuatan program aplikasi

Rawat Jalan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Sistem pelayanan pasien rawat jalan pada Rumah Sakit

Marinir Cilandak dimulai dari proses registrasi. Pada proses ini,

pasien akan melakukan registrasi dengan memberikan biodata

pribadi tentang hal-hal yang berhubungan dengan dirinya

diantaranya nama, alamat, no telepon, tanggal lahir, umur, jenis

kelamin .Setelah itu data-data tersebut akan divalidasi oleh admin /

petugas yang bertujuan untuk mengecek status pasien ketika pasien

berobat ke rumah sakit. Data identitas pasien sangat diperlukan di

rumah sakit, karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

yang akan terjadi misalnya pasien melarikan diri, kematian yang

terjadi pada pasien dan lain-lain. Setelah data-data pasien divalidasi

maka pasien akan mendapatkan id_pasien.

Setelah melakukan proses registrasi, pasien akan

memberikan ananamesa yaitu keluhan sementara dan gejala-gejala

apa saja yang dirasakan pasien selama sakit untuk didiagnosa oleh

dokter. Dokter melakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan

penulisan hasil-hasil pemeriksaannya. Apabila penyakitnya yang

diderita oleh pasien adalah penyakit ringan maka dokter akan

langsung memberikan hasil diagnosa dan resep obat sesuai dengan

penyakit yang diderita oleh pasien dan aturan pemakaianya. Tetapi

apabila hasil diagnosa tersebut belum diketahui penyakit apakah

yang diderita oleh pasien, maka pasien diberi tindakan selanjutnya

seperti pemeriksaan laboratorium guna melakukan tes darah, urine

atau organ-organ tubuh pasien yang lainnya. Tes tersebut bertujuan

agar bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien.

Page 89: Dfd Rawat Jalan

67

B. Perancangan Sistem

Perancangan sistem akan menggambarkan gambaran sistem dan arus data

yang digunakan. Gambaran sistem dan arus data ini selanjutnya dapat digunakan

untuk mempermudah pembuatan sistem.

Gambar 5.1 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Rawat Jalan

1. Diagram Konteks

Desain ini dimulai dari bentuk yang paling global yaitu konteks

diagram, kemudian konteks diagram ini diturunkan sampai bentuk yang

paling detail. Konteks diagram ini menggambarkan input dan output sistem

informasi rawat jalan dengan kesatuan-kesatuan luar seperti pada gambar

dibawah ini:

Gambar 5.2 Diagram Konteks

Page 90: Dfd Rawat Jalan

68

2. Data Flow Diagram

Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir baik itu

perangkat keras, perangkat lunak, struktur data maupun organisasi

database.

a. DFD Level 0

Dari context diagram sistem informasi pelayanan medis

rawat jalan/ poliklinik dalam dapat diturunkan ke dalam data flow

diagram level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan

seperti terlihat pada gambar:

Page 91: Dfd Rawat Jalan

69

Gambar 5.3 DFD Level 0

Data Flow Diagram level 0 sistem informasi pelayanan

medis rawat jalan merupakan penurunan dari context diagram yang

menunjukkan proses-proses yang terjadi dalam sistem secara lebih

rinci dan aliran-aliran data dari dan keluar dari proses dalam sistem

serta oleh siapa proses-proses tersebut di lakukan yaitu sebagai

berikut:

Page 92: Dfd Rawat Jalan

70

1) Proses Administrasi Pasien

Pasien yang berobat sebelumya akan melakukan

regristrasi kepada bagian pendaftaran , kemudian petugas

pendaftaran melakukan validasi atas registrasi pasien tersebut

dan selanjutnya memberikan id_pasien bahwa pasien telah

terdaftar untuk melaksankan pengobatan.Dalam proses ini

pasien mendapat juga no antrian untuk poliklinik yang akan

di tuju. Sebelumnya bagian pendaftaran akan membuatkan

dokumen catatan medis pasien sebagai dokumen medis

untuk pasien yang sedang melakukan pengobatan atas

kesehatannya.

2) Proses Pemeriksaan Dokter

Pada proses ini, dokter melakukan pemeriksaan atas

pasien berdasarkan data pasien, data poliklnik dan catatan

medis yang telah disiapkan oleh bagian pendaftaran. Yang

kemudian dokter akan memeriksa pasien tersebut

berdasarkan data-data yang telah diberikan dan dilakukan

pendiagnose penyakit yang diderita pasien .Dalam proses

ini dokter akan melakukan anamenase terhadap pasien yang

tujuannya sebagai bahan pertimbangan atas keluhan yang di

derita pasien tersebut.Dokter akan mengupdate catatan

medis yang sesuai dengan pemeriksaan yang telah

dilakukan .Setelah itu dokter akan menberikan resep obat

sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, dan jika

diperlukan dokter akan memberikan surat pengantar

permintaan pemeriksaan penunjang untuk pasien yang

mengindikasikan untuk dilaksanakan pemeriksaan

penunjang.

Page 93: Dfd Rawat Jalan

71

b. DFD Level 1 Administrasi

DFD level 1 proses administrasi pasien merupakan

penurunan dari DFD level 0 sistem informasi pelayanan medis

rawat jalan. Gambar DFD level 1 proses administrasi pasien seperti

terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.4 DFD Level 1 Administrasi

Page 94: Dfd Rawat Jalan

72

DFD level 1 proses administrasi pasien menerangkan proses

administrasi pasien yaitu sebagai berikut :

1) Poses Registrasi

Proses registrasi merupakan tahap awal bagi setiap

pasien akan melakukan pemeriksaan atas kesehatannya.

Dimana pada proses ini pasien akan memberikan biodatanya

kepada petugas pendaftaran atas data-data diri yang berupa;

nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, agama,

pendidikan,umur, dan lain-lainnya yang berhubungan atas

diri pasien tersebut.

2) Proses Validasi

Proses ini merupakan proses untuk mevalidasi data

registrasi pasien bahwa biodata pasien tersebut sesuai

dengan data-data yang telah diberikan kepada petugas.

Setelah data pasien tersebut valid maka data diberikan

id_pasien dan id_pasien tersebut diberikan kepada pasien

bahwa pasien telah melakukanan pendaftaran dan siap untuk

melakukan pemeriksaan.

3) Proses Cetak Id Pasien

Proses cetak id pasien adalah merupakan proses yang

dilakukan setelah data-data pasien telah dianggap benar dan

sesuai dengan pasien kemudianakan dibuatkan no id pasien/

medical record berupa kartu yang dapat dibawa kemana-

mana apabila berobat kembali tinggal menunjukkan kartu

tersebut .

4) Proses Rekam Status pasien

Setelah pasien dibuatkan id_pasien maka dibuatkan

status pasien atau catatan medis untuk merekam tindakan-

tindakan yang dilakukan baik medis maupun non medis .

Page 95: Dfd Rawat Jalan

73

5) Proses Rekam Rujukan Poliklinik

Proses rekam rujukan poliklinik berdasarkan

permintaan pasien ingin berobat kemana atau pasien yang

tidak tahu akan kemana untuk berubatnya, maka petugas

pendaftaran akan memberikan saran kepada pasien untuk

dirujuk kepoliklinik yang sesuai dengan keluhan yang

disampaikan kepada petugas pendaftaran dan melihat kondisi

pasien tersebut. Sehingga poliklinik yang disarankan atau

dituju tidak salah tempat.

6) Proses Antrian

Proses antrian pasien merupakan proses urutan pasien

dimana pasien tersebut menentutakan atau disarankan oleh

petugas akan berobat kepoliklinik mana pasien berobat

setelah petugas mempersiapkan file-file medis untuk

malakukan pengobatan ke poliklinik yang dituju yang

kemudian diberikan nomor antrian sesuai dengan urutan

pasien yang telah terdaftar.

c. DFD Level 1 Pemeriksaan

DFD level 1 proses pemeriksaan dokter adalah penurunan

dari DFD level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan

yang menyoroti proses pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter

Gambar DFD level 1 proses transaksi terlihat pada gambar dibawah

ini:

Page 96: Dfd Rawat Jalan

74

Gambar 5.5 DFD Level 1 Pemeriksaan Dokter

Dari gambar diatas proses pemeriksaan doketr terdapat tiga

proses yang dilakukan dalam sistem inforrmasi pelayanan medis

rawat jalan yaitu sebagai berikut :

1) Proses Update Catatan Medis

Data pasien, keluhan pasien yang tercatatan didalam

catatan medis atau status pasien menerangkan riwayat

Page 97: Dfd Rawat Jalan

75

penyakit pasien sehingga dokter dapat mengerti akan

sakit yang diderita pasien yang selanjutnya dapat

menentukan tindakan pemeriksaan selanjutnya atas

pasien tersebut. Setelah pasien diperiksa maka dokter

akan mengupdate hasil pemeriksaan tersebut ke dalam

catatan medis sesuai dengan pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2) Proses Rekam Resep

Proses rekam resep dilaksanakan setelah dokter

menganalisa atau mendiagnosa penyakit sesuai dengan

keluhan si pasien. Resep diberikan dokter sesuai dengan

dosis dan takaran sesuai dengan penyakit yang diderita

pasien.

3) Prose Cetak resep

Proses cetak resep dilakukan bertujuan sebagai bukti

atau dasar untuk bagian apotik bahwa pasien tersebut

membutuhkan obat yang telah ditulis oleh dokter sesuai

dengan nama pasien tersebut.Dengan kata lain cetakan/

lembaran resep tersebut digunakan oleh petugas sebagai

crooscheck akan obat yang akan diberikan kepada pasien

tersebut.

4) Proses Rekam Permintaan Pemeriksaan

Penunjang

Guna mendukung penegakan diagnose penyakit

pasien, dokter akan memberikan permintaan pemeriksaan

penunjang bisa berupa pemeriksaan laboratorium maupun

secara radiologis sesuai dengan indikasi dari penyakit

pasien tersebut.

Page 98: Dfd Rawat Jalan

76

5) Proses Cetak Permintaan Pemeriksaan

Penunjang

Proses cetak permintaan pemeriksaan penunjang

(ppp) guna atau tujuannya adalah hampir sama dengan

proses cetak resep. Hanya saja lembaran ppp diserahkan

kepada bagian penunjang klinik.

C. Perancangan Data Base

Bentuk Un – normal

Yaitu menghilangkan duplikasi data agar mendapatkan bentuk yang lebih

baik, hemat waktu, hemat biaya dan memberikan respon yang baik dan cepat.

Tabel 5.1 Bentuk Un Normal

Normalisasi Nama Struktur Field

Unf Formulir

Pendaftaran

pasien

No.form + Nama Lengkap pasien+ Jenis

Kelamin + Agama + Status perkawianan +

alamat{RT+RW +Kota+Propinsi }+

Pendidikan + Pekerjaan + Tanggal

kunjungan + Poliklinik{Tujuan poliklinik +

Nama dokter + Specialist}

Unf Data Resep 1. No.Resep+Nama obat+Dokter {Nama

Dokter+Specialist }+Nama pasien+ Tempat

Tanggal Lahir + Jenis Kelamin + Merk

dagang + Kategori

2. Unf Formulir

Pendaftaran

Penunjang

No.form + Nama lengkap Pasien + Jenis

penunjang + Poliklinik pengirim{Nama

polilinik + Nama Dokter + Specialist}

Page 99: Dfd Rawat Jalan

77

Bentuk normal pertama (1st)

yaitu semua atribut yang mempunyai nilai yang sifatnya atomic ( tunggal )

tetapi masih terdapat beberapa atribut muncul secara berulang yaitu dengan cara

menghilangkan repeating group.

Tabel 5.2 Bentuk Normal Pertama

Normalisasi Nama Struktur Field

1st Formulir

Pendaftaran

pasien

No.form + Nama Lengkap pasien+ Jenis

Kelamin + Agama + Status perkawianan +

alamat + RT+ RW +Kota + Propinsi +

Pendidikan + Pekerjaan + Tanggal

kunjungan + Poliklinik + Nama dokter +

Specialist

1st Data Resep No.resep +Nama obat+ Nama dokter +

Specialist + Nama pasien + Tempat Tanggal

Lahir + Jenis Kelamin + Merk dagang +

Kategori

3. 1st Formulir

Pendaftaran

Penunjang

No.form + Nama lengkap Pasien + Jenis

penunjang + Nama polilinik pengirim +

Nama dokter + Specialist

Normal kedua (2nd)

Suatu tabel telah mencapai tingkat normal kedua jika tabel yang

bersangkutan telah memenuhi bentuk normal pertama, dan semua atribut bukan

kunci (non key attributes) tabel bersangkutan tergantung sepenuhnya pada kunci

primer. Bentuk ketergantungan tersebut disebut sebagai ketergantungan penuh

(full functional dependence) terhadap kunci primer, khususnya kunci primer

komposisi (composite).

Page 100: Dfd Rawat Jalan

78

Tabel 5.3 Bentuk Normal Kedua

Normalisasi Nama Struktur Field

Data pasien @IdPasien + Nama Lengkap pasien+ Jenis

Kelamin + Agama + Status perkawianan +

alamat + RT+ RW +Kota + Propinsi +

Pendidikan + Pekerjaan

N 2nd

Poliklinik @IdPoliklinik + NamaPoliklinik + Nama

Perawat + Jenis Kelamin + alamat

Resep @Idresep + Nama Dokter + Specialist +

Nama Obat + Tanggal

Obat @IdObat + Nama Obat + Merk + Kategori

N 2nd

Dokter @ IdDokter + Nama dokter + Specialist

+Jenis Kelamin + alamat + Contact

N 2nd

4.

Penunjang @IdPenunjang + Jenis Penunjang + Poliklinik

+ Nama Dokter + Specialist

Normal ketiga (3nd)

Setiap atribut yang bukan key harus bergantung sepenuhnya pada paduan

primery key, bukan bergantuk pada salah satu sebagian key ( Partial Dependenci ).

Dan semua atribut bukan primery key tidak mempunyai hubumgan transitif.

Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantungan hanya pada

primery key dan pada primery secara menyeluruh.

Tabel 5.4 Bentuk Normal Ketiga

Normalisasi Nama Struktur Field

N 3rd Data pasien @IdPasien + Nama Lengkap pasien+

Jenis Kelamin + Agama + Status

perkawianan + alamat + RT+ RW

+Kota + Propinsi + Pendidikan +

Pekerjaan

Page 101: Dfd Rawat Jalan

79

N 3rd Poliklinik @IdPoliklinik + @IdPerawat + Nama

poliklinik

N 3rd Perawat @Idperawat + Nama perawat + alamat

+ jenis kelamin + contact

N 3rd Resep @ IdPasien + @IdObat + @ IdDokter

+ Idspecialist + tanggal

N 3rd Dokter @IdDokter + IdSpecialist + Nama

dokter + jenis kelamin + alamat +

contact

N 3rd Specialist @IdSpecialist + Nama Dokter

N 3rd Penunjang @IdPenunjang + Nama penunjang

N 3rd Rawat Jalan @IdRawatjalan +@IdPoliklinik +

@IdPerawat + @IdPasien +@

IdDokter + @IdSpecialist

+@IdPenunjang

N 3rd Kategori Obat 5. @Idkategori + kategori obat

D. Entity Relationship Diagram

Untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data, dimana terdiri

atas obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan antar obyek-obyek tersebut,

maka digunakan ER-Diagram. ER-Diagram yang terdapat pada sistem informasi

rawat jalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 102: Dfd Rawat Jalan

80

Gambar 5.6 Diagram Hubungan

Page 103: Dfd Rawat Jalan

81

E. Spesifikasi Tabel

Dari diagram hubungan pada gambar 5.6 diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Pasien

Primary Key : id_pasien

Fungsi : Untuk merekam data pasien

Tabel 5.5 Data Pasien

Nama field Tipe Panjang Keteranganid_pasien INT 6 Nomor id berobat pasienNama Varchar 25 Nama pasienAlamat Varchar 30 Alamat rumah pasienKode pos Varchar 5 Kode pos alamat pasienTelpon Varchar 12 Nomor telpon/HPJns_kel Char 1 1.pria, 2.wanita

Tempat Varchar 15 Nama kotaTgl_lahir date 8 (tanggal/bulan/ tahun)

Agama Char 1 1. islam, 2. katolik, 3.Kristen, 3. hindu, 4.budha, 5. kepercayaan, 6.lain-lain.

Pendidik Char 1 1.SD, 2.SMP, 3.SMA,4.D-3, 5.S1

TipePasien Char 1 1.Umum, 2.Militer,3.Jaminan

Golongan Darah Char 1 1.A, 2.B, 3.O, 4.AB

Rawat Jalan

Primary Key :id_RawatJalan , Poliklinik_idPoliklinik ,

Poliklinik_Perawat_idPerwat , Pasien_idPasien ,

Dokter_idDokter , Dokter_Specialist_idSpecialist ,

PemeriksaanPenunjang_idPenunjang_idPenunjang

Foreign Key :Rawat Jalan_Pasien1 , Rawat Jalan_Poliklinik1 , Rawat

Jalan_Dokter1

Fungsi :Untuk merekam hasil jalandetail dari rawat jalan

Page 104: Dfd Rawat Jalan

82

Tabel 5.6 Rawat Jalan

Nama field Tipe Panjang Keteranganid_RawatJalan INT 2 Id rawat jalanPolikinik_idPoloklinik INT 2 Id poliklinikPoliklinik_Perawat_idPerawat

INT 5 Id perawat

Pasien_idPasien INT 6 Id pasien

Dokter_idDokter Char 3 Id dokter

Dokter_Specialist_idSpecialist

INT 3 Id dokter spelisasinya

PemeriksaanPenunjang_idPenunjang

INT 4 Id dari permintaanpemeriksaan padapenunjang

Pemeriksaan Penunjang

Primary Key : idPemeriksaanPenunjang

Fungsi : Untuk merekam data Penunjang

Tabel 5.7 Penunjang

Nama field Tipe Panjang KeteranganidPemeriksaanPenun jang INT 4 Id untuk permintaan

pemeriksaan penunjang

Pasien_idPasien INT 6 Id pasien

namaPoli Varchar 15 Nama poliklinikpengirim

Jenispemeriksaan Char 4 Jenis dari pemeriksaanpenunjang

Macam pemeriksaan Char 4 Macam-macampemeriksaan penunjang

Poliklinik

Primary Key : idPoliklinik , Perawat_idPerawat

Foreign Key : Poliklinik_Perawat1

Fungsi : Untuk merekam data Poliklinik

Page 105: Dfd Rawat Jalan

83

Tabel 5.8 Poliklinik

Nama field Tipe Panjang KeteranganidPolikinik INT 2 Id poliklinikPerawat_idPerawat INT 3 Id perawatnamapoli Varchar 15 Nama dari poliklinik

DokterPrimary Key : iddokter, Specialist_idSpecialist

Foreign Key : Dokter_Specialist1

Fungsi : Untuk merekam dataDokter

Tabel 5.9 Dokter

Nama field Tipe Panjang KeteranganidDokter Char 3 Id dari dokterSpecialist_idSpesialist INT 2 Id SpecialistNama Varchar 25 Nama dokterSex Char 1 Jenis kelamin(pria/

wanita)Alamat Varchar 30 Alamat rumahKode pos Varchar 5 Nomor kode posTelpon Varchar 12 Nomor telphon/HP

Specialist

Primary Key : idSpecialist

Fungsi : Untuk merekam data Spesialist dari dokter

Tabel 5.10 Specialist

Nama field Tipe Panjang Keteranganid_Specialist INT 2 Id dari specialisasi dokterSpecialisasi Varchar 15 Gelar spesialisai dokter

Perawat

Primary Key : idPerawat

Fungsi : Untuk merekam data Perawat

Tabel 5.11 Perawat

Nama field Tipe Panjang KeteranganidPerawat INT 3 Id dari perawatNama Varchar 25 Nama perawat

Page 106: Dfd Rawat Jalan

84

Telpon Varchar 12 Nomor telphon/HPSex Char 1 Jenis kelamin (1.pria,

2.wanita )Alamat Varchar 30 Alamat rumahKode pos Varchar 5 Nomor kode pos

Resep

Foreign Key : Pasien_idPasien , Obat_idObat, Dokter_idDokter ,

Dokter_Specialist_idSpecialist , Obat_idObat

Fungsi : Untuk merekam data Resep

Tabel 5.12 Resep

Nama field Tipe Panjang KeteranganPasien_idPasien INT 6 Id dari pasienObat_idObat INT 6 Id dari obat

idResep INT 4 Id resep

Dokter_idDokter Varchar 3 Id dari dokterDokter_Specialist_idspecalist

INT 2 Id dari spesialisaidokter

Tanggal Date 8 Tanggal resepDosis Obat Varchar 7 Dosis obat pasien

Obat

Primary Key : idObat

Foreign Key : Kategori_idkategori

Fungsi : Untuk merekam data Obat

Tabel 5.13 Obat

Nama field Tipe Panjang KeteranganidObat INT 6 Id obatnamaObat Varchar 20 Nama obatmerk Varchar 15 Merk dagang obatKategory_idKategori INT 4 Kategori obat

Katagori

Primary Key : idKategori

Fungsi : Untuk merekam data Kategori dari obat

Page 107: Dfd Rawat Jalan

85

Tabel 5.14 Kategori

Nama field Tipe Panjang KeteranganidKategori INT 4 Id kategoriKategori Varchar 6 Kategori obat

Login

Primary Key : idLogin

Fungsi : Untuk merekam data Login

Tabel 5.15 Login

Nama field Tipe Panjang Keterangan

idLogin INT 6 Id petugas

useName Varchar 25 Nama petugas

UsePassword Varchar 30 Password/ kata kuncipetugas

Catatan Medis

Primary Key : idCatatan Medis , Pasien_idPasien

Foreign Key : Catatan Medis_Pasien1

Fungsi : Untuk merekam data data catatan Medis

Tabel 5.16 Catatan Medis

Nama field Tipe Panjang Keterangan

idCatatanMedis INT 6 Id petugas

Pasien_idPasien INT 6 Id dari pasien

Tanggal Date 8 Tanggal berobatTekanan darah Varchar 4 Tekanan darah pasienAlergi Varchar 15 Alergi yang diderita

pasienRiwayat Penyakit Varchar 45 Riwayat penyakit dari

pasienKode ICD Char 3 Kode penyakitKeterangan Varchar 65 Keterangan untuk

penyakit yang di derita

Page 108: Dfd Rawat Jalan

86

E. Perancangan Input Output

Setelah mengetahui perancangan databasenya, tampilan dari program,

harus pula dibuat sedemikian rupa untuk operator yang akan mengoperasikan

program agar tidak bosan dan salah dalam pengoperasiannya. Tampilan tersebut

harus dapat memberikan informasi kepada operator sehingga jika operator

mengerjakan suatu tugas maka operator akan tahu apa yang harus dikerjakannya

saat melihat tampilan program tersebut. Dan untuk mempermudah dalam

pengoperasian program, maka dibuatlah suatu sistem menu. Sistem menu tersebut

akan membagi program menjadi beberapa bagian berdasarkan klarifikasi tertentu.

1. Tampilan Input

Tampilan input digunakan untuk memudahkan dalam pengisian

data. Tampilan input pada sistem informasi rawat jalan ini terbagi atas

beberapa bagian, yaitu :

a. Halaman Login

Pada saat aplikasi ini diakses, halaman yang tampil pertama

kali adalah halaman login seperti yang ada pada gambar. Pada

halaman ini pengguna diharuskan untuk mengisi identitas hak akses

yang dimiliki, seperti username dan password.

Page 109: Dfd Rawat Jalan

87

Gambar 5.7 Halaman Login

b. Input Data Pendaftaran

Formulir pendaftaran digunakan sebagai interface yang

menghubungkan antara petugas dan pasien untuk membuat status

pasien dan membuat nomor catatan medis atau id_pasien bagi tiap

orang yang akan berobat ke rumah sakit.

Page 110: Dfd Rawat Jalan

88

Gambar 5.8 Input Data Pendaftaran

c. Input Data Rekam Medis

Form Rekam Medis Pasien digunakan petugas untuk

membuat status pasien yang digunakan untuk mencatat riwayat

penyakit yang diderita oleh pasien sewaktu mendaftar.

Page 111: Dfd Rawat Jalan

89

Gambar 5.9 Input Data Rekam Medis

d. Input Data Rujukan

Interface digunakan oleh petugas untuk memberikan

petujuk rujukan kepada pasien ke poliklinik mana akan dilakukan

pemeriksaan kesehatan sesuai dengan keterangan gejala penyakit

yang diderita oleh pasien.

Gambar 5.10 Input Data Rujukan Poliklnik

Page 112: Dfd Rawat Jalan

90

e. Input Data Update Rekam Medis

Di interface tindakan medis atau update rekam medis oleh

dokter diberikan kode icd setelah dokter melakukan beberapa

pemeriksaan yang dicocokkan dengan data anamenase sementara

yang telah diberikan kepada petugas sewaktu melakukan

pendaftaran.

Gambar 5.11 Input Data Update Rekam Medis

f. Input Data Resep

Dalam interface ini diguanakan oleh dokter untuk

memberikan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien sesuai

dengan diagnose pemeriksaan yang telah dilakukan dengan

menuliskan form resep yang ada dibawah ini.

Page 113: Dfd Rawat Jalan

91

Gambar 5.12 Input Data Resep

g. Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Jika pada waktu pemeriksaan medis ternyata dokter

memerlukan tindakan penunjang untuk mendukung penegakan

diagnostik pasien, maka dokter tinggal memelih jenis dan macam

pemeriksaan penunjang yang tersedia didalam interface layanan

penunjang .

Gambar 5.13 Input Data Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Page 114: Dfd Rawat Jalan

92

2. Tampilan Output

a. Identitas Pasien

Dari Output sistem pendaftaran pada sistem informasi rawat

jalan dibuat tampilan berupa data identitas dari tiap-tiap pasein

yang berobat.

Gambar 5.14 Output Identitas Pasien

b. Status/Kartu Pasien

Tampilan output dari status pasien atau catatan medis

pasien berdasarkan riwayat penyakit pasien dari pertama kali

berkunjung sama dengan saat akan berobat. Sehingga dokter bisa

menganalisa penyakit pasien berdasarkan data histori dari penyakit

pasien.

Page 115: Dfd Rawat Jalan

93

Gambar 5.15 Output Status Pasien/ Catatan Medis

c. Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Output sistem ini digunakan oleh petugas di bagian

penunjang sebagai form pemeriksaan penunjang bahwa pasien

tersebut, membutuh layanan penunjang ( Radiologi, ataupun

Laboratorium).

Gambar 5.16 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Page 116: Dfd Rawat Jalan

94

d. Resep

Output sistem ini digunakan oleh petugas apotik sebagai

dasar dalam pemberian obat kepada pasien sesuai dengan apa yang

ditulis oleh dokter yang memberikan resep kepada pasien.

Gambar 5.17 Output Resep

F. Rencana Implementasi

Implementasi adalah tahap penerapan sekaligus tahap pengujian bagi

sistem baru yang benar-benar diketahui. Demikian juga semua kelebihan dan

kekurangan. Untuk melangkah tahap implementasi diperlukan adanya beberapa

fasilitas atau peralatan yang mendukung kerja sistem. Karena sistem baru adalah

sistem yang berbasis komputer, maka bahwa sistem baru akan dapat bekerja

dengan baik bila didukung oleh fasilitas atau peralatan pendukung yang berupa

perangkat keras dan perangkat lunak.

Selain itu, diperlukan jadwal kegiatan dari tahapan implementasi tersebut.

Dengan ada penjadwal kegiatan implementasi diharapkan sistem yang akan

dikembangan akan tepat waktu . Dibawah ini digambarkan penjadwalan tahapan

kegiatan implemtasi dari sistem informasi rawat jalan dari Rumah Sakit Marinir

Cilandak yang akan dikembangkan, yaitu sebagai berikut :

Page 117: Dfd Rawat Jalan

95

Tabel 5.15 Jadwal Kegiatan Implementasi

MINGGUNo

NamaKegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

1

MempelajariPHP &MySQL

2

MempelajariSistemInformasiKesehatan

3

MelakukakanPerancanganProgram

4

MelakukanPengkodeanProgram

5MelakukanPengujian

6MembuatKesimpulan

7PembuatanLaporan

1. Pemilihan Hardware yang dibutuhkan

Hardware adalah perangkat keras dari sistem komputer. Dalam hal

ini penulis mengusulkan hardware yang baik agar mendapatkan hasil yang

baik.

Pada dasarnya perangkat keras komputer (hardware) terdiri dari

empat kelompok, yaitu :

a. Perangkat Masukan atau Input Divice

Perangkat masukan (input device) yaitu peralatan yang

digunakan untuk memasukkan data yang diproses dalam komputer,

yaitu :

1) Keyboard (papan ketik)

Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak

digunakan. Input dimasukkan ke alat proses dengan cara

mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada pada keyboard.

Dengan peralatan ini dapat dihasilkan suatu masukkan data maupun

perintah program. Pada keyboard yang baik, biasanya terdiri dari :

Tombol fungsi (F1 sampai dengan F12)

Page 118: Dfd Rawat Jalan

96

Numerik keyboard

Type write

2) Harddisk

Harddisk merupakan salah satu media penyimpanan data

yang cukup populer bagi mainframe dan PC. Harddisk merupakan

media penyimpanan memiliki bentuk fisik yang berbeda

dibandingkan dengan disket. Secara umum harddisk biasanya

terpasang dan menyatu dalam CPU. Harddisk menampung data

dalam jumlah yang besar dan memiliki kecepatan akses yang sangat

tinggi. Ukuran harddisk yang dipergunakan adalah 250 GB, karena

dengan kapasitas yang besar diharapkan mampu menyimpan data

yang lebih banyak. Pemakaian harddisk ini relatif lebih awet

dibandingkan dengan disket.

3) CD Room

Compac Disk Room adalah suatu alat yang mempergunakan optic

untuk membaca data-data pada piringan disk. CD Room yang

mempunyai kecepatan minimal 52x yang disarankan untuk

perancangan instalasi sistem ini .

b. Perangkat Keluaran atau Output Device

Perangkat keluaran (output device) yaitu perangkat keluaran

yang digunakan untuk menampilkan hasil proses komputer, alat ini

juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan hasil sistem

pengolahan data dengan komputer. Peralatan sebagai keluaran yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1) Printer

Printer adalah suatu peralatan keluaran yang menghasilkan

suatu informasi pada kertas sebagai medianya. Informasi yang dapat di

keluarkan berupa angka, huruf, atau gambar. Akan tetapi pada

umumnya berupa huruf dan angka.

Page 119: Dfd Rawat Jalan

97

2) Monitor

Layar monitor adalah suatu peralatan keluaran yang

menghasilkan informasi pada layar sebagai medianya.

3) Central Processing unit (CPU)

Central processing unit merupakan bagian sistem komputer yang

secara fungsional bertugas untuk melakukan koordinasi sistem kerja

komputer, yaitu meliputi kegiatan aritmetika, logika dan juga mengawasi

seluruh kegiatan sistem Elektronik Data Processing (EDP) untuk dapat

melakukan fungsi.

2. Pemilihan Software yang dibutuhkanPerangkat lunak (software) ini merupakan komponen non fisik dari

suatu sistem komputer yang memungkinkan komputer dapat berfungsi. Dalam

pengertian sempit, perangkat lunak ini dapat berupa “program komputer”

yaitu instruksi-instruksi yang memungkinkan komputer tersebut dapat bekerja

sesuai dengan kemampuan kita. Sedangkan dalam pengertian luas termasuk

juga semua ketentuan dari prosedur, guna memperlancar kegiatan sistem

komputerisasi pengolahan data diperlukan perangkat lunak (software) sebagai

berikut :

a. Microsoft Windows XP

Microsoft WindowXP adalah program aplikasi pengolah kata canggih yang

paling populer dan paling banyak digunakan saat ini. Microsoft Window

XP dapat menjaga tingkat keamanan data dan program aplikasi yang

bekerja dibawahnya dengan metode pengaturan level pemakai selain juga

dapat menentukan siapa saja yang diperbolehkan memakai sistem

komputer.

b. PHP

Merupakan bahasa pemograman yang mudah untuk dipelajari dan

merupakan program Open Source atau gratisan yang dapat di download/

dibeli bebas di tempat yang memperjual belikan cd program computer.

c. MYSQL

MYSQL merupakan merupakan Relational Database Management

System(RDMS) server. RDMS adalah program yang memungkinkan

Page 120: Dfd Rawat Jalan

98

pengguna database untuk membuat , mengelola dan menggunakan data

pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel yang ada pada

database memiliki relasi (hubungan) antara satu tabel dengan lainnya.

RDMS dibuat dengan menggunakan bahasa standart dalam database, yaitu

Structured Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke

dalam data tersebut. MYSQL bisa dikatakan pasangan yang paling bagus

untuk aplikasi dari PHP. Biasa merupakan satu paket program.

3. Pemilihan Brainware yang dibutuhkan

Brainware adalah orang yang melaksanakan pengolahan data untuk

suatu sistem sesuai dengan kondisi sekarang ini. Ada beberapa istilah

dalam brainware, yaitu :

a. Operator

Operator yaitu orang yang mengoperasikan komputer agar bisa

bekerja semaksimal mungkin.

b. Progremmer

Programmer yaitu orang yang bertugas membuat program aplikasi

yang bertindak untuk menangani suatu proses yang memerlukan

penyelesaian masalah dari komputer

c. Sistem Analis

Sistem analis yaitu orang yang bertugas menganalisa suatu

permasalahan dari suatu sistem untuk mencari jalan keluarnya.

Seorang pelaksana dalam sistem ini diharapkan mampu

mengembangkan program yang ada karena apabila terjadi suatu

permasalahan pada program, maka pelaksana harus mampu melakukan

perbaikan sedini mungkin. Adapun syarat-syarat sebagai brainware atau

pelaksana yaitu :

a. Tingkat Pendidikan

b. Mempunyai tanggung jawab terhadap program

c. Mempunyai pengalaman pemograman, system computer utility dan

bahasa pemograman

d. Menguasi teknik pembuatan program

Page 121: Dfd Rawat Jalan

99

e. Mampu berhubungan serta menjalin relasi sesama programmer

dengan baik

f. Mampu bertindak profesional dalam mengambil keputusan secara

garis besar

g. Seseorang pelaksana sebaiknya dari kalangan sendiri, disamping

lebih efesien mengenai biaya, juga lebih mengerti cara kerja yang berlaku

pada sistem catatan medis pasien di poliklinik tersebut

Page 122: Dfd Rawat Jalan

100

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil beberapa

kesimpulan yang terkait erat dengan sistem informasi rawat jalan, yaitu

sebagai berikut :

1. Aplikasi Sistem Informasi Rawat Jalan yang berbasis web, dapat

memberikan kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam menyimpan,

mengupdate, mengakses dan mencari catatan–catatan medis pasien-pasien

secara lengkap dan akurat serta mendukung kinerja dokter dalam penyediaan

data pasien yang akurat.

2. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis komputer

akan dapat membantu meningkatkan proses pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Proses ini jauh lebih cepat dan praktis, jika dibandingkan

dengan proses manual.

3. Sistem Informasi rawat jalan adalah salah satu aplikasi yang

terjamin aman karena, keamanan penyimpanan data dan perlindungan data

dari pihak-pihak yang tidak berwenang.

4. Aplikasi Sistem Informasi Rawat Jalan ini merupakan alat bantu

kerja harian bagi petugas medis di Rumah Sakit Marinir Cilandak yang

dibangun berdasar kebiasan yang dilakukan setiap harinya sehingga

diharapkan tidak terlalu susah untuk beradaptasi.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis

mencoba memberikan saran-saran yang berhubungan dengan dan bermanfaat bagi

Rumah Sakit Marinir Cilandak khususnya pada sistem informasi rawat jalan,

diantaranya adalah:

Page 123: Dfd Rawat Jalan

101

1. Menciptakan suasana yang nyaman dalam memberikan layanan

terhadap pasien sehingga pasien tidak merasa enggan datang ke poliklinik,

baik untuk konsultasi maupun untuk berobat .

2. Memberikan pelayanan secara cepat dalam melayani setiap pasien

yang berkunjung, mempermudah prosedur pelayanan pemeriksaan disetiap

bagian layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Marinir Cilandak

3. Diharapkan melakukan back-up terhadap data secara periodik untuk

menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Memberikan pelatihan kepada petugas dalam pengoperasian sistem

agar dapat berjalan baik sesuai dengan yang dibutuhkan.

5. Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap pelaksanaan &

pengoperasian sistem sehingga apabila terjadi kesalahan yang berhubungan

dengan sistem dapat segera diatasi.

6. Diperlukan disiplin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota

Rumah Sakit Marinir Cilandak dalam menggunakan sistem ini. Misalnya

data yang di entry harus diteliti, jangan malas dalam mengentry data .

Page 124: Dfd Rawat Jalan

102

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho, 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi denganMetodologi Berorientasi Objek, Informatika Bandung

Ariesto Hadi Sutopo, 2002, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J&J LearningYogyakarta.

Azwar A, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ketiga, Jakarta : BinaRupa Aksara.

Departemen Kesehatan RI, 2001, Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit IV(Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia), Jakarta : Dirjen YanmedDepkes RI.

KepMenkes RI no 159b/MENKES/PER/II/1988, Sakit, Jakarta : Depkes RI.

KepMenkes RI no 560/MENKES/SK/IV/2003,Tarif Perjan Rumah Sakit, Jakarta :Depkes RI.

Raymond McLeod, Jr, 1995, Sistem Informasi Manajemen Jilid II, PT.Perenhallindo Jakarta.

Sutanta E, 2003,Sistem Informasi Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta : GrahaIlmu.

Sanjoyo R, 2007, Sistem Informasi Kesehatan, http:/yoyoke.web.ugm.ac.id/download/ sik dan sirs.pdf.

Whitten, Jeffery L, Diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI. 2004. Metode Desaindan Analisis Sistem. Penerbit ANDI: Yogyakarta.

Wikipedia, 2008, Rumah Sakit, http://id.wiipedia.org/ wiki/ Rumah Sakit.

Page 125: Dfd Rawat Jalan

103

LAMPIRAN – AMASUKAN SISTEM BERJALAN

Page 126: Dfd Rawat Jalan

104

Lampiran A– 1 Form Data Pasien

Page 127: Dfd Rawat Jalan

105

Lampiran A– 2 Form Rujukan Petugas

Page 128: Dfd Rawat Jalan

106

Lampiran A– 3 Kartu Pasien

Page 129: Dfd Rawat Jalan

107

Lampiran A– 4 Form Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Page 130: Dfd Rawat Jalan

108

Lampiran A– 5 Form Hasil Pemeriksaan Penunjang

Page 131: Dfd Rawat Jalan

109

Lampiran A– 6 Form Resep

Page 132: Dfd Rawat Jalan

110

LAMPIRAN – BKELUARAN SISTEM BERJALAN

Page 133: Dfd Rawat Jalan

111

Lampiran B – 1 Output Identitas Pasien

Page 134: Dfd Rawat Jalan

112

Lampiran B – 2 Output Resep

Page 135: Dfd Rawat Jalan

113

Lampiran B – 3 Output Rujukan Petugas

Page 136: Dfd Rawat Jalan

114

Lampiran B- 4 Output Catatan Medis

Page 137: Dfd Rawat Jalan

115

Lampiran B-5 Output Hasil Pemeriksaan Penunjang

Page 138: Dfd Rawat Jalan

116

Lampiran B- 6 Output Keluhan

Page 139: Dfd Rawat Jalan

117

Lampiran B- 7 Output Permintaan Pemeriksaan Penunjang

Page 140: Dfd Rawat Jalan

118