makalah desain pembelajaran.docx

Upload: yamniyunus14

Post on 02-Mar-2016

136 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya belajar sebagai suatu proses personal, di mana setiap siswa membangun pengetahuan dan pengalaman personalnya (Marzano, 1992). Pengetahuan dan pengalaman personal dibangun oleh setiap siswa melalui interaksi dengan lingkungannya. Siswa sendirilah mengkonstruksi makna tentang hal yang dipelajarinya (Brooks & Brooks, 1993). Dalam hal ini pembelajaran harus mampu mengorientasikan siswa untuk dapat memainkan peranannya dalam kehidupan yang akan datang dengan kemampuan, pengetahuan, sikap dan berbagai keterampilan yang telah diberikan lebih bermakna.[footnoteRef:2] [2: [email protected]]

Desain pembelajaran adalah pengembangan secara sistematis dari spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini meliputi segala proses analisis kebutuhan pembelajaran, tujuan dan pengembangan sistem untuk mencapai tujuan,. pengembangan bahan dan aktivitas pembelajaran, uji coba dan evaluasi dari seluruh pembelajaran dan aktivitas peserta didik.Untuk mendesain pembelajaran harus memahami asumsi-asumsi tentang hakekat desain sistem pembelajaran, Asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan dalam mendesain system pembelajaran sebagai berikut: (1) desain sistem pembelajaran didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar, (2) desain sistem pembelajaran diarahkan kepada peserta didik secara individual dan kelompok, (3) hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan pengiring, (4) sasaran terakhir desain sistem pembelajaran adalah memudahkan belajar, (5) desain sistem pembelajaran mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar, (6) inti desain sistem pembelajaran adalah penetapan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, (metode, media, skenario, sumber belajar, sistem penilaian) yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam makalah ini, pemakalah akan memaparkan model pembelajaran kemp dimana model pembelajaran ini memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Agar lebih jelas pemakalah akan menjelaskannya pada Bab selanjutnya.

PEMBAHASAN

1. Model Pembelajaran KempJerold E. Kemp berasal dari California State University di Sanjose.[footnoteRef:3] Kemp mengembangkan model desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Model ini juga mengarahkan para pengembang desain instruksional untuk melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat. Langkah berikutnya adalah spesifikasi isi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah menetapkan strategi dan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta sumber-sumber belajar yang akan digunakan. [3: Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Bandung: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hlm. ]

Selanjutnya, materi/isi (content) kemudian dievaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil evaluasi. Perencanaan desain pembelajaran model Kemp dapat digunakan pada tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan, maupun perguruan tinggi.Model desain sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model yang membentuk siklus.[footnoteRef:4] Menurut Kemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul. [4: Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, hlm. 71-72]

Model sistem pembelajaran yang dikembangkan Kemp ini tidak ditentukan dari komponen mana seharusnya guru memulai proses pengembangan. Mengembangkan sistem pembelajaran, menurut Kemp dari mana saja bisa, asal saja urutan komponen tidak diubah, dan setiap komponen itu memerlukan revisi untuk mencapai hasil yang maksimal. Komponen-komponen dalam suatu desain pembelajaran menurut Kemp adalah: a. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan pembelajaran.b. Menentukan dan menganalisis karakteristik siswa.c. Mengidentifikasi materi dan menganalisis komponen-komponen tugas belajar yang terkait dengan pencapaian tujuan pembelajaran.d. Menetapkan tujuan pembelajaran khusus bagi siswa.e. Membuat sistematika penyampaian materi pelajaran secara sistematis dan logis.f. Merancang strategi pembelajaran.g. Menetapkan metode untuk menyampaikan materi pelajaran.saranah. Mengembangkan instrument evaluasi.i. Memilih sumber-sumber yang dapat mendukung aktifitas pembelajaran.Desain Pembelajaran Model Kemp ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan, yakni :[footnoteRef:5] [5: http://putrawijilsetyana.wordpress.com/2013/04/02/model-pembelajaran-kemp/]

1. Apa yang harus di pelajari siswa (tujuan pembelajaran )2. Apa atau bagaimana prosedur,dan sumber- sumber belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan, media, dan sumber belajar yang digunakan).3. Bagaimana kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi)Menurut Morisson, Ross, dan Kemp model desain sistem pembelajaran ini akan membantu pendidik sebagai perancang program atau kegiatan pembelajaran dalam memahami kerangka teori dengan lebih baik dan menerapakan teori tersebut untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

2. Langkah langkah pengembangan desain pembelajaran model KempLangkah langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp, terdiri dari delapan langkah, yakni :[footnoteRef:6] [6: Afandi, Muhammad dan Badarudin. Perencanaan Pembelajaran.di Sekolah Dasar, (Bandung: Alfabeta, 2011)]

a. Menentukan tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasaryaitu tujuan umum yang ingin di capai dalam mengajarkan masing- masing pokok bahasan.b. Membuat analisis tentang karakteristik siswa. Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program, serta langkah- langkah apa yang perlu diambil.c. Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional, dan terukur (dalam KTSP adalah indikator). Dengan demikian, siswa akan tahu apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan apa ukurannya bahwa ia telah berhasil. Bagi guru, rumusan itu akan berguan dalam menyusun tes kemampuan atau keberhasilan dan pemilihan materi atau bahan belajar yang sesuai.d. Menentukan materi atau bahan ajar Menentukan materi atau bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indikator) yang telah dirumuskan. Masalah yang sering kali dihadapi guru- guru adalah begitu banyaknya materi pelajaran yang harus diajarkan dengan waktu yang terbatas. Demikian juga, timbul kesulitan dalam mengorganisasikan materi atau bahan ajar yang akan disajikan kepada para siswa. Dalam hal ini diperlukan ketepatan guru dalam memilih dan memilah sumber belajar, materi, media,dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan.e. Menetapkan penjajagan atau tes awal (preassesment). Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa dalam memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, guru dapat memilih materi yang diperlukan tanpa harus menyajikan yang tidak perlu, sehingga siswa tidak menjadi bosan.f. Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar. Kriteria umum untuk pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus (indikator) tersebut, adalah efisiensi, keefektifan, ekonomis, kepraktisan, melalui suatu analisis alternatif.g. Mengoordinasikan sarana penunjangMengoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga.h. Mengadakan evaluasi. Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu siswa, program pembelajaran, alat evaluasi (tes), dan metode atau strategi yang digunakan.Semua komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, bila adanya perubahan atau data yang bertentangan pada salah satu komponen mengakibatkan pengaruh pada komponen lainnya. Dalam lingkaran model Kemp menunjukkan kemungkinan revisi tiap komponen bila diperlukan.[footnoteRef:7] Revisi dilakukan dengan data pada komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Berbeda dengan pendekatan sistem dalam pembelajaran, perencanaan desain pembelajaran ini bisa dimulai dari komponen mana saja, jadi perencanaan desain boleh dimulai dengan merencanakan pokok bahasan terlebih dahulu, atau mungkin dengan evaluasi. Komponen mama yang di dahulukan serta di prioritaskan yang dipilih bergantung kepada data apa yang sudah siap, tersedia, situasi,dan kondisi sekolah,atau bergantung pada pembuat perencanaan itu sendiri. [7: Ibid]

3. Kegiatan Belajar-MengajarTiga jenis kegiatan belajar-mengajar adalah:[footnoteRef:8] [8: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 77]

1) Pembelajaran Klasikal (group presentation)Pengajaran klasikal adalah kegiatan penyampaian pelajaran kepada sejumlah siswa. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh pengajar dengan berceramah didepan kelas. Kegiatan ini akan dianggap baik apabila siswa aktif berpartisipasi selama pengajaran berlangsung. 2) Belajar Mandiri (individual learning)Bentuk-bentuk belajar mandiri yang kita kenal adalah self instruction (semacam modul), independent study, individualized prescribed instruction (IPI), dan self paced learning. Selain itu, ada pula bentuk-bentuk program belajar mandiri, seperti student contracts, textbook/worksheet, self-learning module (SLM) atau minicourse.3) Interaksi antara guru dan siswa (interaction between teacher and student)Pertemuan tatap muka antara beberapa siswa dalam satu kelompok dan pengajar menjadi tekann disini, seperti berdiskusi, tukar-menukar pikiran, memecahkan masalah bersama tentang hasil belajar dari pengjaran klasikal, dan belajar mandiri. Semuanya dapat diperbincangkan bersama dalam kegiatan belajar-mengajar.

4. Kegiatan PembelajaranDiantaranya meliputi:[footnoteRef:9] [9: Ibid, hlm. 78]

1) Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.2) IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran unuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.3) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.

5. Kelebihan dan kekurangan model kempa. Kelebihan Model pembelajaran kemp ini, di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu gunanya untuk menuju ke tahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila terdapat kekurangan atau kesalahan di tahap tersebut, dapat di lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya.b. Kekurangan Model pembelajaran Jerold E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran guru di sini mempunyai pengaruh besar, karena mereka di tuntut dalam rangka program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pembelajaran.

Kelebihan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran LainKelemahan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain

1.Model Pembelajaran kemp berbentuklingkaran dan ketika akan melakukanlangkah-langkah selanjutnya selalu dilakukan revisi terlebih dahulu.2.Model Pembelajaran Kemp berbentuksiklus yang memberi kemungkinan bagipenggunanya untuk memulai kegiatandesain sistem pembelajaran dari fasemanapun.3.Model pembelajaran kemp berfokus padaperencanaan kurikulum dengan pendekatantradisional/klasik.1.Untuk model pembelajaran lain, revisihanya dilakukan setelah evaluasipembelajaran.2.Untuk model pembelajaran lain, langkahawal dalam proses pembelajaran sudahditetapkan.3.Model briggs diterapkan pada kurikulumyang baru, terdapat tim prmantau yang ikutdalam menyusun perencanaanpembelajaran

PENUTUP

Jerold E. Kemp berasal dari California State University di Sanjose mengembangkan model desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Model ini juga mengarahkan para pengembang desain instruksional untuk melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat.Langkah langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp, terdiri dari delapan langkah, diantaranya:a. Menentukan tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasarb. Membuat analisis tentang karakteristik siswa. c. Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional, dan terukur (dalam KTSP adalah indikator). d. Menentukan materi atau bahan ajar e. Menetapkan penjajagan atau tes awal (preassesment). f. Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar. g. Mengoordinasikan sarana penunjangh. Mengadakan evaluasi.

Adapun kelebihan model pembelajaran ini yaitu diantaranya di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu gunanya untuk menuju ke tahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila terdapat kekurangan atau kesalahan di tahap tersebut, dapat di lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya, sedangkan kekurangan model pembelajaran ini yaitu agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran guru di sini mempunyai pengaruh besar, karena mereka di tuntut dalam rangka program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pembelajaran.