makalah jenis dan desain penelitian

29
METODE DAN DESAIN PENELITIAN MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Disusun Oleh : 1. Marinda Resti Sari (070210102110) 2. Kendit Mahmudi (080210192005) 3. Ulfa Mazidah (080210192023) 4. Elia Novalina (080210192029) 5. Dewi Alifatul Achfa (080210192041) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Upload: anon948369392

Post on 01-Jul-2015

4.523 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

1. Marinda Resti Sari (070210102110)

2. Kendit Mahmudi (080210192005)

3. Ulfa Mazidah (080210192023)

4. Elia Novalina (080210192029)

5. Dewi Alifatul Achfa (080210192041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2011

Page 2: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sifat dasar manusia adalah rasa ingin tahu. Sifat tersebut akan

mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia

yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep,

prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek.

Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar

atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Penelitian

menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan

cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita. Penelitian sebagai upaya

untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang

dituangka dalam metode ilmiah.

Banyak macam-macam dari jenis penelitian. Misalnya, penelitian tindakan

kelas, penelitian eksperimen serta penelitian deskriptif. Ketiga penelitian tersebut

memiliki karakteristik sendiri. Penelitian tindakan kelas merupakan intervensi

praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Sedangkan

untuk penelitian eksperimen merupakan bentuk khusus investigasi yang di

gunakan untuk menentukan variable-variabel apa sajakah serta bagaimana bentuk

hubungan antara satu dengan lainnya. Berbeda lagi dengan penelitian deskriptif,

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

penghubungan dengan variabel yang lain.

Pada hakikatnya penelitian digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

kita hadapi tidak mengenal jenis atau macamnya. Berdasarkan latar belakang

tersebut maka peneliti mencoba memilih judul “ Metode Dan Desain Penelitian”.

Page 3: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Metode apa saja yang digunakan dalam suatu penelitian?

2. Apa tujuan dari setiap metode setiap penelian?

3. Bagaimana langkah-langkah dari setiap metode penelitian?

4. Bagaimana desain dari metode penelitian deskriptif, tindakan, dan

eksperimen?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui macam-macam dari metode penelitian.

2. Untuk mengetahui tujuan dari setiap metode penelitian.

3. Untuk mengetahui langkah-langkah dari setiap metode penelitian.

4. Untuk mengetahui desain penelitian deskriptif, tindakan, dan

eksperimen.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini yang diharapakan yaitu:

1. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa metode yang digunakan dari

suatu penelitian.

2. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dari setiap metode

penelitian yang digunakan

3. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa desain penelitian.

Page 4: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Deskriptif

2.1.1 Pengertian

Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan

secara Objektif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

(Best,1982:119). Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

suatu gejala saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,

baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa

berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,

2006:72).

2.1.2 Tujuan Penelitian deskriptif

Rancangan Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau

menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang,

Tempat dan Waktu atau menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik

objek dan subjek yang diteliti secara tepat.

Variabel Orang :

Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga

banyaknya, sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel

tersebut sangat tidak mungkin. Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan

sebagai indikator untuk mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur,

Jenis Kelamin, Suku Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status

Ekonomi, Status Marital, dsb.

Page 5: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

Variabel Tempat:

Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat

penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula

pola permasalahan yang dihadapai (=pola penyakitnya).

Variabel Waktu:

Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang

dilaksanakan, misalnya suatu “survey” yang dilakukan pada Waktu atau Musim

yang berbeda, dapat menghasilkan Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan

Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain : Kecenderungan Sekuler ;

Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random.

2.1.3 Karakteristik Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang

dikemukakan Furchan (2004) bahwa:

1. Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya

dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan

melakukan secara cermat.

2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan.

3. Tidak adanya uji hipotesis.

Beberapa ciri dominan desain penelitian deskriptif adalah sebagai berikut :

1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual.

Penelitian ini dimaksdukan hanya membuat Deskripsi atau Uraian Suatu

Fenomena semata – mata, tidak untuk mencari Hubungan antar variabel,

Menguji hipotesis, atau Membuat ramalan.

2. Dilakukan secara Survey

Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian kecuali

Penelitian yang bersifat histori dan eksperimental.

3. Bersifat Mencari Informasi Faktual dan dilakukan secara Mendetai

Page 6: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

4. Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan

praktek yang sedang berlangsung.

5. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu

dalam waktu yang bersamaan.

2.1.4 Langkah-langkah Penelitian Deskriptif

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis

penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini

menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,

mengumpulkan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian

2.1.5 Pengertian Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model suatu

penelitian.(Ibnu Subyanto :1990 ;10). Desain peneltian mempunyai peranan yang

sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh

Pilihan desain atau model penelitian.

2.1.6 Jenis -Jenis Penelitian Deskriptif

Bentuk – bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif dapat dikategorikan

menjadi beberapa macam, antara lain :

Page 7: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

1. Survey (Survei)

Survei adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap

sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Ibnu Subyanto (, 10)Desain survei dikenalkan dalam penelitian ilmu-

ilmu sosial yang dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara terstuktur (dengan kuesioner)

oleh juru cacah dengan mendatangkan respoden ditempatnya masing-masing.

Tujuan dari penelitian survei adalah untuk mengadakan evaluasi.

Kebaikan desain survei :

a. Pengumpulan data yang dilakukan dengan biaya yang lebih murah

b. Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti Angket,

Wawancara atau Observasi sesuaikebutuhan/pilihan peneliti.

c. Penyimpulan mempunyai basis yang sangat kuat, karena didasarkan pada

suatu populasi yang cukup besar dengan contoh yang memadai

d. Alat-alat pengumpulan data dapat dilakuakn secara maksimal

e. Pengungkapan masalah-masalh baru yang belum terpikirkan pada saat

penyusunan rancangan penelitian

f. Penyediaan sarana yang digunakan untuk menilai suatu teori

Kelemahan desain survei :

a. Waktu yang tersedia dalam survei sangat terbatas, sehingga sulit

memperoleh keterangan yang mendalam dari pada responden.

b. Desain Survey, biasanya hanya meneliti pendapat atau perasaan populasi

yang tidak mendalam ; apalagi bila menggunakan Angket.

c. Pendapat populasi yang disurvey mudah berubah – ubah karena pengaruh

berbagai faktor dari luar.

d. Tidak ada jaminan bahwa Angket yang diedarkan akan dijawab semua

oleh Populasi/Sampel.

2. Case Study (Studi Kasus)

Penelitian dengan study kasus dilakukan dengan penelitian secara

mendalam terhadap suatu objek penelitian yang dipilih dari beberapa keadaan

yang dianggapnya sama. Studi kasus dapat dilakukan terhadap seorsng individu

Page 8: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, manula,

balita dsb); segolongan manusia (guru, bidan, perawat, suku Batak dsb);

lingkungan hidup manusia (Desa, Kota, Pesisir dsb) ; atau lembaga sosial

(perkawinan – perceraiana, pendidikan, agama dsb). Case Study dilakukan dengan

cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit

tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok

Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu

daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis, baik dari

segi yg berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor2 yang

mempengaruhi, kejadian2 khusus yang muncul sehubungan dengan kasus,

maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu.

Kelebihan desain studi kasus:

a. Sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan

penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial.

b. Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh

contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-

penemuan yang digeneralisasikan dengan statisik.

Kelemahan desain stdi kasus:

Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya,

penelitian ini terbatas sifat representatifnya.

3. Correlation Study (Studi Korelasi)

Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif

antar Variabel walaupun tidak diketahui apakah hubungan tersebut merupakan

hubungan Sebab – Akibat atau bukan.Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah

Hubungan yang menyatakan adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti

oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat

keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini

Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.

Untuk Uji Statistik, menggunakan Analisis Korelasi. Dalam analisis ini

nantinya akan didapatkan suatu angka yang dinamakan Koefisien Korelasi. Angka

Korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai Korelasi yang Sangat Kuat.

Page 9: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

Sedangkan angka koefisien korelasi yang mendekati Nol ditafsirkan sebagai

Korelasi yang Tidak Kuat (Lemah), Angka Korelasi sama dengan Nol ( = 0 )

ditafsirkan sebagaiTidak Ada Korelasi. Disamping itu, dikenal juga Korelasi

Positif dan Korelasi Negatif.

Korelasi positif:

Diperoleh Hubungan yg Setara, artinya : kenaikan nilai satu

variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain.

Korelasi negatif:

Diperoleh Hubungan yg Bertolak Belakang, artinya : Kenaikan nilai

pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain.

4. Comparative Study (Studi Perbandingan)

Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan

(Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan Persamaan dan

Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor – Faktor apa / Situasi

bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Study ini

dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang

menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan. Setelah

mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa

sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang

diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut.

Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling

berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang

dilakukan. Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini tidak ada

pelakuan atau inerverensi sama sekali dari peneliti.

5. Prediction Study (Studi Prediksi)

Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan

munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui

sebelumnya

Untuk uji statistik pada Study Prediktif ini biasanya digunakan Analisis

Regresi. Sebagaimana dalam analisis korelasi, maka dalam analisis regresi ini

penafsiran hasil analisa didasarkan pada angka Koefisien yang diperoleh. Dalam

Page 10: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

analisis Regresi ini, akan dilihat apakah munculnya suatu gejala itu ada

hubungannya dengan gejala lain atau tidak dan sampai seberapa besar derajat

hubungan tersebut.

6. Evaluation Study (Studi Evaluasi)

Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang

atau sudah dilakukan. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau

peningkatan program – program tersebut. Dalam mengolah atau menganalisa data

pada desain studi evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja,

misalnya analisa presentase saja.

2.2 Penelitian Eksperimen dan Desain Eksperimen

2.1.1 Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan

penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap

kondisi. Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang

objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena

(Danim, 2OO2).

2.1.2 Tujuan Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat

(cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok

eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan

dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan

2.1.3 Karakteristik

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian

eksperimental, yaitu:

1. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib

ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi

langsung, maupun random (rambang).

Page 11: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan

dengan kelompok eksperimental.

3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk

memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,

meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi

hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu,

penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan

pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta

penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.

4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan

penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental

yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan

perbedaan.

5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana

kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan

penggeneralisasian pada kondisi yang sama.

6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang

secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

2.1.3 Langkah – langkah penelitian Eksperimen

Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh

langkah-langkah seperti berikut, yaitu:

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan

yang hendak dipecahkan.

2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.

3. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,

memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan

merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.

4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:

a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi

memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen

Page 12: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

b. Menentukan cara mengontrol

c. Memilih rancangan penelitian yang tepat

d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta

memilih sejumlah subjek penelitian;

e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok

eksperimen;

f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi

pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk

mengambil data yang diperlukan;

g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.

5. Melaksanakan eksperimen.

6. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.

7. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang

telah ditentukan.

8. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika

yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.

9. Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan

pembuatan laporan (Sukardi, 2003).

2.1.4 Desain penelitian eksperimen

Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model suatu

peneliatian. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena

keberhasilan suatu penelitian di pengaruhi oleh pilihan atau model penelitian.

Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian eksperimen meliputi:

pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.

1. Desain Pra – Eksperimental

Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk

mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal

yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:

a. Studi kasus bentuk tunggal

b. Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)

c. Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)

Page 13: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

2. Desain Eksperimen murni

Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu:

a. Adanya kelompok

b. Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.

c. Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.

Dua rancangan eksperimen secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.

a. Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok kontrol (the

randomized posttest only control group design)

b. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok

kontrol (the randomized pretest-posttest control group design)

c. Empat kelompok solomon (the randomized solomon four group design)

d. Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes tes akhir

dan

e. kelompok kontrol (the randomized posttest – only control group design)

f. Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes

akhir dan kelompok kontrol (the randomized pretest – posttest cont rot

group design, using)

3. Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)

Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara

eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita

teliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:

a. Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok

kontrol (therandomized posttest – only control group design, using

matched subject).

b. Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan

kelompok kontrol (the randomnized posttest – only control group design,

using matched subject),

c. Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment

counter balanced, using matched subject) .

d. Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design)

e. Rancangan faktorial (factorial design).

Page 14: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

2.3 Penelitian Tindakan Kelas

2.3.1 Pengertian

PTK adalah penelitiantindakan kelas atau sering disebut dengan classroom

action research dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru

dikelas, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan

proses dalam pembelajaran.

Dalm prakteknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur

penelitian yang mencakup empat langkah yaitu :

a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (Planning)

b. Melaksanakan tindakan (Action) dan pengamatan (Observing)

c. Merefleksikan (Reflecting) hasil pengamamatan.

d. Perbaikan atau perubahan perencanaan (Replanning) untuk pengembangan

tingkat keberhasilan.

2.3.2 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan-tujuan dalam penelitian tindakan kelas diantaranya adalah :

a. Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik

dalam konteks pembelajaran di kelas.

c. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses

pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.

d. Pengambangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran dikelas dalam rangka mengatasi permasalahan

aktualyang dihadapi sehari-hari.

e. Adapun tujuan bagipeserta didik adalah terjadinya proses latihan selama

proses itu berlangsung.

Page 15: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

2.3.3 Karakteristik Penelitian Tindakan kelas

Yang dimaksud dengan karakteristik adalah ciri utama yang membedakan

PTK dengan berbagaia jenis penelitian lainnya, yaitu :

1. Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah masalah yang

diangkat berangkat dari persoalan praktik dan proses pembelajaran sehari-

hari di kelas yang benar-benar dirasakan langsung oleh guru. Ini berarti,

bahwa rancangan penelitian diterapkan sepenuhnya di kelas itu, termasuk

pengumpulan data, analisis, penafsiran, pemaknaan, perolehan temuan, dan

penerapan temuan. Semuanya dilakukan di kelas dan dirasakan oleh kelas

itu.

2. Metode PTK diterapkan secara kontekstual, dalam arti bahwa variabel-

variabel yang ditelaah selalu berkaitan dengan keadaan kelas itu sendiri.

Dengan demikian, temuan hanya berlaku untuk kelas itu sendiri dan tidak

dapat digeneralisasi untuk kelas yang lain. Temuan PTK hendaknya selalu

diterapkan segera dan ditelaah kembali efektivitasnya dalam kaitannya

dengan keadaan dan suasana kelas itu.

3. PTK terarah pada suatu perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran,

dalam arti bahwa hasil atau temuan PTK itu adalah pada diri Guru telah

terjadi perubahan, perbaikan, atau peningkatan sikap dan perbuatannya.

PTK akan lebih berhasil jika ada kerja sama antara Guru-Guru di sekolah,

sehingga mereka dapat saling berbagi tentang permasalahan, dan apabila

penelitian telah dilakukan, selalu diadakan pembahasan perencanaan

tindakan yang dilakukan. Dengan demikain, PTK itu bersifat kolaborasi dan

kooperatif.

4. PTK banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung atas refleksi diri

peneliti. Pada saat penelitian berlangsung Guru sendiri dibantu rekan

lainnya mengumpulkan informasi, menata informasi, membahasnya,

mencatatnya, menilainya, dan sekaligus melakukan tindakan-tindakan

secara bertahap. Setiap tahap merupakan tindakan lanjut tahap sebelumnya.

Page 16: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

Planning

Acting Observing

ReflectingPlanning

Acting Observing

Reflecting

Siklus 1 Siklus 2

2.3.4 Desain Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama

yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Empat langkah yang saling

berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan

istilah satu siklus.

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan

mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Kegiatan

perencanaan mencakup : identifikasi masalah, analisis penyebab masalah, dan

pengembanagn tindakan (aksi) sebagai pemecahan masalah. Dalam perencanaan

tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa

tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil

yang diharapkan.

2. Tindakan (Acting)

Dalam menentukan bentuk tindakan yang dipilih perlu

mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

Apakah tindakan yang dipilih telah mempunyai landasan berpikir yang

mantap baik secara kajian teoritis maupun konsep?

Apakah alternatif tindakan yang dipilih dipercayai (diasumsikan)dapat

menjawab permasalahan yang muncul?

Bagaimanakah cara melaksanakan tindakan dalam bentuk strategi langkah-

langkah setiap siklus dalam proses pembelajaran dikelas?

Dan bagaimanakah cara menguji tindakan yang telah dilakukan?

Page 17: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

Setelah ditetapkan bentuk tindakan yang dipilih sesuaidengan rencana

pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan

tindakan dalam proses pembelajran sesuai dengan skenario pembeljaran yang

sudah dibuat.

3. Observasi (Observing)

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif

tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan (aksi)

yang dilakukan dalam bentuk data. Datayang dihimpun melalui pengamatan

(observasi) ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif sesuai denga indikator-

indikator yang telah ditetapkan. Kegiatan pengambilan data dapat dilakukan

dengan cara :

a. Observasi atau pengamatan (non-tes)

b. Wawancara (non-tes)

c. Angket (non-tes)

d. Jurnal (non-tes)

e. Dokumentasi (non-tes)

f. Nilai ulangan (tes)

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan oleh

guru dan timpengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan

cara berdiskusi terhadap maslah yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh

dari analisis datasebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang.

Pada refleksi ini juga juga ditelaah aspek-aspek mengapa, bagaiman, dan

sejauh mana tindakan yang telah dilakukan mampu memperbaiki maslah secara

bermakna. Berdasarkan masalah-masalah yang munculpada refleksi dari hasil

tindakan siklus pertama, maka akan ditentukan oleh peneliti apakah tindakan yang

dilaksanakan sebagai pemecahan masalah sudaj mencapai tujuan ataukah belum.

Melalui refleksi inilah maka peneliti akan menentukan keputusan untuk

melakukan sikluslanjutan ataukan berhenti karena masalah telah terpecahkan.

Page 18: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian, yaitu:

penelitian deskriptif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan

(Penelitian Tindakan Kelas).

2. Setiap metode penelitian memiliki tujuan yang berbeda yaitu:

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau

menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan

karakteristik Orang, Tempat dan Waktu atau menggambarkan secara

sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara

tepat.

Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab

akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu

atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi

eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenai perlakuan

Penelitian tindakan (Penelitian Tindakan kelas) bertujuan untuk

perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

3. Setiap metode penelitian memeiliki desain/ model penelitian yaitu:

Desain penelitian deskriptif : Survei, studi kasus, studi korelasi, stdi

perbandingan, studi prediksi, dan studi evaluasi.

Desain penelitian eksperimen : Pra-Eksperimental, eksperimen murni,

dan eksperimen kuasi.

Desain penelitian tindakan (Penelitian Tindakan Kelas) : perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.

3.2 Saran

Page 19: Makalah Jenis dan Desain Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Masri Singarimbun, 1987, Metode penelitian Survei, Pustaka LP3ES, Yogyakarta

Subiyanto Ibnu, 1997, Metodologi Penelitian, UPP AMP YKPN Yogyakarta.

Sudjana, 1980, Desain Dan Analisis Eksperimen (edisi III), Tarsito Bandung.

Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (edisi

revisi VI), Rineka Cipta Jakarta.

Suryabrata Sumadi, 1983, Metodologi Penelitian, CV Raja Wali Jakarta.

Susilo, 2007, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Pustaka Book Publishe

Yogyakarta