makalah dasmen
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahirnya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat
sebagai konsekuensi akibat tidak seimbangnya pengembangan
teknis dengan kemampuan sosial. Meskipun pada kenyataannya,
perkembangan ilmu manajemen sangat terlambat jauh dibandingkan
peradaban manusia di muka bumi ini yang dimulai sejak keberadaan
Adam dan Hawa. Barulah sekitar abad ke-20 kebangkitan para
teoritis maupun para praktisi sudah mulai tampak.
Manajemen pada dasarnya sudah ada sejak adanya pembagian
kerja, tugas, tanggung jawab, dan kerja sama formal dari sekelompok
orang untuk mencapai tujuan. Tegasnya, manajemen sudah ada
sejak adanya pemimpin atau pengatur dan ada bawahan yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama, walaupun masalahnya masih
sangat sederhana. Pada saat itu manajemen belum merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi masih tergabung
dalam ilmu sosiologi, hukum, filsafat, dan ilmu-ilmu lainnya.
Pembicaraan manajemen, selalu didahului dengan organisasi.
Kita hidup selalu berhubungan dengan organisasi. Organisasi dikenal
memiliki banyak jenis misalnya organisasi kampung, desa, sekolah,
perguruan tinggi, politik, olahraga, militer, maupun organisasi
ekonomi. Semua organisasi baik formal maupun informal disatukan
dan dipertahankan keberadaannya oleh sekelompok orang yang
melihat bahwa ada manfaat untuk bekerja sama ke arah sasaran
yang sama.
Semua organisasi mempunyai beberapa program atau metode
untuk mencapai sasaran, yaitu rencana. Tanpa rencana yang harus
dikerjakan, kemungkinan besar tidak ada organisasi yang dapat
bertindak efektif.
1
Ada 3 alasan penting untuk mempelajari organisasi dan praktik
manajemen, yaitu menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa
depan. Untuk menjalankan organisasi dengan segala
permasalahnnya diperlukan manajemen yang dilakukan secara sadar
dan terus-menerus secara berkesinambungan. Orang yang
bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya
disebut manajer.
Untuk menjalankan organisasi dengan segala permasalahannya
itu diperlukan manajemen yang dilakukan secara sadar dan terus-
menerus secara berkesinambungan. Orang yang bertanggung jawab
terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya disebut manajer.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi
kombinasi dari keduanya dengan porsi yang bermacam-macam.
Pendekatan yang bersifat keilmuan terjadi dalam hal perencanaan,
pembuatan keputusan, perancangan struktur organisasi, dan lain
sebagainya. Sedang pendekatan yang bersifat seni muncul saat
proses kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pengendalian, dan
lain sebagainya.
Selain karena alasan pencapaian tujuan bersama, manajemen
juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan di antara pihak yang berkepentingan baik
di dalam lingkungan organisasi maupun di lingkungan luar.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai salah satu cabang pohon ilmu pengetahuan yang amat
besar dan luas, ilmu ekonomi diberi gelar sebagai the oldest art, and the
newest science. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan
(wealth) dan merupakan suatu bagian yang penting dari pada studi
tentang manusia dan salah satu bagiannya adalah manajemen, tentang
bagaimana manusia mengatur kegiatannya untuk mencapai
kesejahteraannya (Rosyidi, 2006).
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam
kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadari ataupun
tidak disadari (Anonim, 2008).
Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua
Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang
dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu
perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan
efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan
kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya
(Anonim, 2008).
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna
mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi
pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang
terorganisasikan. Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga
seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap
ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan. Manajemen sebagai suatu seni
bukan diartikan seni dalam arti formal yang biasa dihubungkan dengan
seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya (Siswanto,
2007).
3
Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu
pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaiaan tujuan
yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk
bekerja. Pengelolaan pekerjaan itu terdiri dari bermacam ragam, misalnya
berupa pengelolaan industri, pemerintahan, pendidikan, pelayanan sosial,
olah raga, kesehatan, keilmuan, dan lain-lain. Bahkan hampir setiap aspek
kehidupan manusia memerlukan pengelolaan. Oleh karena itu,
manajemen ada dalam aspek kehidupan manusia dimana terbentuk suatu
kerja sama (organisasi) (Herujito, 2004).
Bagian lain dari defenisi manajemen yang digunakan adalah
pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efisien dan efektif.
Manajemen menjadi begitu penting karena organisasi juga sangat penting.
Dalam masyarakat industri di mana terdapat dominasi teknologi yang
kompleks, organisasi membawa pengetahuan, orang, dan bahan mentah
secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas yang tidak dapat
dikerjakan sendiri oleh individu (Daft, 2007).
Organisasi merupakan salah satu fenomena sosial yang tidak bisa
lepas dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia tidak bisa
menolak kehadiran organisasi dalam kehidupannya. Dilihat dari aspek
material sosiologi, yaitu masyarakat dan dari aspek formal sosiologi, yaitu
interaksi antar manusia serta proses dan akibat yang timbul dari interaksi
itu, ternyata masih saja ada kekaburan dan kerancuan dari pengertian dan
lingkup sosiologi organisasi (Sharman, 2008).
Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan
dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan
pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan
dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen memberikan
pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan
membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan
(Siswanto, 2007).
4
Sistem manajemen adalah suatu proses gerak dari sekumpulan
orang yang menjalankan perusahaan (yaitu manajemen) menggunakan
berbagai macam komponen yang berbeda untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem manajemen yang diterapkan oleh manajer dalam
memimpin suatu organisasi (perusahaan) tergantung pada karakter
seorang manajer dan keadaan organisasi yang dipimpinnya (Anonim,
2009).
Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur
semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-
yayasan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Dengan manajemen yang
baik maka pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling
menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai
(Hasibuan, 2007).
Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan
profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta,
maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam
organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan (Anonim, 2008).
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan
manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut
manajer (Anonim, 2008).
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus di
manajemeni, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata
bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya.
Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau
input yang besar (Anonim, 2008).
5
Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang sama
lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian
aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu
organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi
seorang manajer. Fungsi manajer tersebut membentuk suatu proses
keseluruhannya (Siswanto, 2007).
Manusia merupakan sumber daya manajemen paling penting yang
tersedia bagi manajer. Sebagaimana dalam analisis akhir manajemen
adalah: oleh (by), melalui atau dengan menggunakan (through) dan untuk
(for) manusia. Gagasan-gagasan dan Objectives merupakan milik yang
paling berharga dari manajer. Gagasan-gagasan yaitu berupa
pemahaman mengenai sesuatu berupa konsep-konsep pemikiran yang
diperlukan dan objectives merupakan tujuan-tujuan yang memberikan
makna bagi penggunaan manusia, gagasan dan sumber daya. Jadi, jelas
ada suatu tujuan yang dicapai dan suatu misi yang harus diemban sesuai
dengan sasaran dari setiap kegiatan organisasi (Herujito, 2004).
Tugas seorang manajer terbilang kompleks dan multidimensi dan
membutuhkan sejumlah keahlian. Meskipun beberapa ahli teori
manajemen menyebutkan daftar keahlian yang panjang, keahlian yang
diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau sebuah organisasi
dapat diringkas dalam tiga kategori, yaitu konseptual, manusia, dan teknis
(Daft, 2007).
Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang
sesuai dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian
khusus, bukan saja keahlian teknis, melainkan juga keahlian dalam
memimpin orang-orang. Oleh karena itu, manajer yang berhasil adalah
seorang yang senantiasa mendorong dan memberi kesempatan kepada
bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan dan
mengembangkan keahlian serta pengabdian bawahannya (Herujito,
2004).
6
Manajer menggunakan keahlian konseptual, manusia, dan teknis
untuk melakukan keempat fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian di segala jenis
organisasi besar dan kecil, manufaktur dan jasa, berorientasi laba dan
nirlaba, serta berbasis tradisional dan internet. Namun, tidak semua
pekerjaan manajer itu sama. Manajer bertanggung jawab untuk
departemen yang berbeda, bekerja pada tingkat hierarki yang berbeda
dan memenuhi persyaratan yang berbeda untuk mencapai kinerja tinggi
(Daft, 2007).
Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan
efektivitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya dan
memenuhi kebutuhan masyarakat, sangat bergantung pada baik tidaknya
manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerjaan. Ketika
manajer mengoperasikan pekerjaannya, niscaya organisasi tersebut tidak
akan berhasil mencapai tujuannya dengan baik pula (Siswanto, 2007).
Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam
menentukan hal-hal yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif
menjadi seorang manajer, yaitu orang yang menjalankan fungsi
manajemen. Manajer dalam mengelola otoritasnya tanpa menggunakan
teori dan prinsip, aktivitas berjalan hanyalah intuisi, firasat, dan harapan
sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan kepada berbagai
pihak (Siswanto, 2007).
Peristiwa penting yang mempengaruhi ilmu manajemen adalah
revolusi industri di Inggris. Revolusi Industri di Inggris ditandai dengan
penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia yang berakibat
berpindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah ke tempat-tempat yang
disebut pabrik, sehingga dibutuhkan teori yang dapat membantu
meramalkan permintaan, memberikan tugas pada bawahan dan lain-lain.
Sehingga Ilmu Manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli (Haidar,
2008).
7
III. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management
dengan kata dasar to manage yang secara harfiah berarti mengelola
atau mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Sebagai kata
benda, manajemen dalam bahasa kita sering diartikan sebagai
pimpinan. Yaitu, sekelompok orang penting yang mengatur jalannya
suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga manajer dipakai untuk
menyebut pejabat organisasi atau perusahaan (bukan kepala
keluarga), sehingga istilah manajer tidak bisa lepas dari terminologi
organisasi atau perusahaan.
Manajemen adalah gabungan ilmu dan seni yang merupakan
sekumpulan proses tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pemimpinan, serta pengendalian atas penggunaan
sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sehingga bermanfaat bagi manusia.
Dikatakan ilmu karena manajemen bisa dipelajari dari praktik-
praktik di lapangan berupa kasus-kasus yang berhasil maupun gagal
sehingga didapatlah teori yang menjelaskan tindakan tertentu
(kausalitas – sebab akibat).
Sebagai ilmu yang dinamis, manajemen juga berkembang dari
masa ke masa yang mengarah keperbaikan dan penajaman.
Dikatakan sebagai seni, karena dalam proses pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen ternyata terdapat perbedaan hasil antara
penanganan satu orang dengan yang lain meskipun menggunakan
teori yang sama.
8
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan
suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat
atau wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, Pengelompokan tugas-
tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan,
Penetapan departemen-departemen (subsistem) serta penentuan
hubungan-hubungan.
Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan
struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa,
Sehingga hubungan satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap
keseluruhnya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola,
skema, bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan
karyawan, hubungan-hubungan yang ada, dan lain sebagainya.
Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Hasil dari pengorganisasian diproses oleh organisator
(manajer), Hasilnya organisasi yang sifatnya statis. Jika
pengorganisasian baik maka organisasipun akan baik dan tujuanpun
relatif mudah untuk dicapai.
Berdasarkan defenisi manajemen yang kita gunakan, tanggung
jawab manajemen adalah mengoordinasikan sumber daya dengan
cara yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Efektivitas organisasi adalah sejauh mana organisasi mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Efektivitas organisasi berarti
menyediakan produk atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
Efisiensi organisasi mengacu pada jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
9
Pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
1. Haiman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan
orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan bersama.
2. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. George R. Terry (1977)
Management is a distinct process consisting of planning, organizing,
actuating, and controlling performed to determine and accomplish
stated objectives by the use of human being and other resources.
Artinya: Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
4. Koontz Harold dan O’ Donel Cryril (1991)
Management is getting things done trough people. In bringing about
this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans,
organizes, staffs, direct, and control the activities other people.
Artinya: Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
5. Andrew F. Sikula
Management in general refers to planning, organizing, controlling,
staffing, leading, motivating, communicating, and decision making
activities performed by any organization in order to coordinate the
10
varied resources of the enterprise so as to bring an efficient of some
product or service.
Artinya: Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau
jasa secara efisien.
3.2 Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen
Gambar 1 : Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad
11
PerencanaanMemilih tujuan dan cara
untuk mencapainya
KinerjaMencapai
tujuanProdukJasaEfisiensiEfektivitas
Pengendalia
nMengawasi
Kegiatan dan melakukan
koreksi
Sumber Daya ManusiaKeuanganBahan mentahTeknologiInformasi
Pengorganisasi
anMenunj
uk tanggung jawab untuk
pencapaian
tugas
Pengarahan
Menggunakan
pengaruh untuk
memotivasi
karyawan
ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan. Kurangnya perencanaan atau perencanaan yang buruk
dapat menghancurkan kinerja organisasi.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi.
12
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
(leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan
pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah
yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Adapun fungsi-fungsi managemen menurut para ahli :
a. George R.Terry merumuskan fungsi manajemen menjadi empat
fungsi pokok, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Penggerakan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling)
b. Koontz Harold dan O’ Donel Cryril menyebutkan terdapat lima
fungsi pokok dalam manajemen, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Mengorganisir (Organizing)
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing)
- Mengarahkan (Directing)
- Mengawasi (Controlling)
c. Andrew F. Sikula mengatakan, fungsi manajemen ialah:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Pengendalian (Controlling)
- Penempatan (Staffing)
13
- Pengarahan (Leading)
- Pemotivasi (Motivating)
- Komunikasi (Communicating)
Menurut Lutter Guhlick, pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas
dapat dikombinasikan menjadi 8 fungsi yaitu :
1. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan
dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
2. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk
mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan
organisasi, tugas dan fungsinya.
3. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia)
yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja
baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar
setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
4. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu
usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam
pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi
wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
5. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar
bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau
pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar
tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-
padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
7. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan tujuan.
8. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik
secara tertulis maupun lisan.
14
Sebagai contoh, studi kasus dibawah ini :
Sejak zaman orde lama, orde baru sampai sekarang zaman
reformasi, sistem pertanian Nasional kita masih belum mempunyai
perubahan yang signifikan. Persoalan sektor pertanian di Indonesia
dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan yang besar antara lain
menyangkut rendahnya pendapatan petani, pemerataan harga
pembelian hasil produksi pertanian, dan manajemen pemasarannya.
Inilah persoalan yang besar sebenarnya karena bagaimanapun juga
ketika sebuah program pemerintah tidak mempunyai sistem
manajemen yang baik terutama di sektor ini, maka dapat dipastikan
sektor pertanian pun bisa jadi tidak baik pula. Sebagaimana yang
dirasakan petani kita dewasa ini, dengan munculnya program kerja
pemerintah yang disertai dengan manajemen yang baik,
dimungkinkan akan sedikit menjawab persoalan tersebut.
Di atas juga sudah diterangkan tentang manajemen secara
umum yang itu diterapkan dalan manajemen pertanian terutama
dalam manajemen produksi hingga manajemen pemasarannya.
Seperti halnya sistem manajemen yang ditemukan oleh tokoh-tokoh
manajemen, yaitu (POAC) planning, organizing, actuating, dan
controling adalah sistem manajemen yang sangat luar biasa ketika
itu dilaksanakan dengan sempurna.
Fungsi-fungsi manajemen berlangsung dalam empat sistem:
1. Sistem Pertama: Sistem yang penuh tekanan dan otoriter
dimana segala sesuatu diperintahkan dengan tangan besi dan
tidak memerlukan umpan balik. Atasan tidak memiliki
kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki
kewenangan untuk mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan.
Akibat dari konsep ini adalah ketakutan, ancaman dan hukuman
jika tidak selesai. Proses komunikasi lebih banyak dari atas ke
bawah.
15
2. Sistem Kedua: Sistem yang lebih lunak dan otoriter dimana
manajer lebih sensitif terhadap kebutuhan karyawan. Manajemen
berkenan untuk percaya pada bawahan dalam hubungan atasan
dan bawahan, keputusan ada di atas namun ada kesempatan
bagi bawahan untuk turut memberikan masukan atas keputusan
itu.
3. Sistem Ketiga: Sistem konsultatif dimana pimpinan mencari
masukan dari karyawan. Disini karyawan bebas berhubungan
dan berdiskusi dengan atasan dan interaksi antara pimpinan dan
karyawan nyata. Keputusan di tangan atasan, namun karyawan
memiliki andil dalam keputusan tersebut.
4. Sistem Keempat: Sistem partisipan dimana pekerja
berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan. Disini manajemen
percaya sepenuhnya pada bawahan dan mereka dapat membuat
keputusan. Alur informasi ke atas, ke bawah, dan menyilang.
Komunikasi ke bawah pada umumnya diterima, jika tidak dapat
dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi antara karyawan dan
manajer. Interaksi dalam sistem terbangun, komunikasi ke atas
umumnya akurat dan manajer menanggapi umpan balik dengan
tulus. Motivasi kerja dikembangkan dengan partisipasi yang kuat
dalam pengambilan keputusan, penetapan goal setting (tujuan)
dan penilaian .
Selain keempat sistem tersebut, dikenal pula beberapa sistem
yang lain, yaitu :
1. Manajemen bapak. Dalam sistem manajemen bapak ini
diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para
pengikut (bawahan) selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang
dikatakan (diperintahkan) bapak itulah yang benar. Dalam hal ini
tidak ada alternatif lain kecuali mengikuti bapak.
16
Kebaikan manajemen ini ialah jika bapak atau pemimpin tetap
pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat cepat dikerjakan,
sehingga tujuan tercapai dengan baik. Sedangkan,
kelemahannya ialah ;
a. Jika bapak tidak benar, perusahaan akan hancur karena
bawahannya akan turut menyeleweng.
b. Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung
kepada kecakapan bapak, bawahannya hanya robot saja.
c. Kalau terjadi pergantian pemimpin maka pemimpin baru
akan sulit untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinan
sebab para bawahan telah mengkultuskan pemimpin
lamanya.
2. Manajemen tertutup. Dalam manajemen ini, manajer tidak
memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan
kepada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu
saja.
Kebaikan manajemen ini adalah :
a. Kerahasiaan dan keadaan perusahaa sangat terjamin
b. Pengambilan keputusan sangat cepat, karena tidak
melibatkan partisipasi bawahan dalam proses pengambilan
keputusan.
Keburukannya :
a. Para bawahan tidak mengetahui keadaan perusahaan,
apakah untung atau rugi
b. Problem dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan
hanya dihadapi manajer
c. Tidak mempersiapkan kader-kader pengganti dimasa depan.
3. Manajemen terbuka. Manjemen ini menerapkan manajer
(atasan) untuk menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaan
kepada bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas
tertentu mengetahui keadaan perusahaan (organisasi). Manajer
17
mengajak para bawahan untuk ikut berpartisipasi dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Namun,
keputusan terakhir tetap berada di tangan manajer.
Kebaikannya :
a. Para bawahan mengetahui arah yang diambil organisasi,
sehingga, jika telah menjadi keputusan mereka tidak ragu-
ragu lagi untuk melaksanakannya.
b. Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi
pada tugas-tugasnya.
c. Para bawahan akan lebih bergairah.
4. Manajemen demokratis. Manajemen demokratis adalah
manajemen yang mengambil keputusan dan kebijakan terlebih
dahulu, dibicarakan terlebih dahulu oleh atasan dengan
bawahannya.
Demokratisasi dalam pengelolaan perusahaan sudah
dilakukan di beberapa perusahaan, namun entah mengapa
belum menjadi tren sampai saat ini. Salah satu rintisan yang
cukup terkenal dan menjadi banyak bahan kajian adalah cara
Ricardo Semler mengelola perusahaannya, Semco SA. Sebagai
perusahaan manufaktur yang berada di negara berkembang
Brazil, cara manajemen Semco sungguh revolusioner. Di Semco,
manajer dan karyawan diangkat dan diberhentikan secara
demokratis. Manajer atau karyawan yang dianggap kurang
berkontribusi ramai-ramai divoting untuk dikeluarkan. Jenjang
manajemen sangat tipis, hanya satu-dua lapis dari buruh ke
General Manager. Pembagian gaji dan bonus juga dibahas
terbuka oleh semua karyawan.
18
Semua karyawan berhak menentukan mau melakukan
apa, kapan dan di mana sepanjang tanggung jawab hasilnya
terukur. Job description bisa diubah-ubah sesuai keinginan
mereka. Absensi, seragam kerja, ruang pribadi, dan sekretaris
tidak lagi dibutuhkan.
Perusahaan lain yang banyak dikutip dalam
mempraktekkan demokratisasi manajemen adalah St Luke,
sebuah advertising agency yang tumbuh pesat dan
mendapatkan aneka penghargaan di Inggris. Di St Luke, para
karyawan adalah juga sekaligus pemilik perusahaan. Keputusan-
keputusan manajemen dilakukan bersama. Departemen-
departemen ditiadakan, digantikan tim-tim yang dibentuk dan
dibubarkan sesuai proyek. Karyawan tidak lagi memiliki meja
kerja pribadi, setiap hari siapa pun dapat memilih meja mana
yang akan dipakai bekerja hari itu.
Kelebihan manajemen demokratis
Semua kebijakan yang ingin dilakukan dalam perusahaan oleh
pimpinan dibicarakan terlebih dahulu oleh para karyawan.
Kesepakatan untuk menentukan kebijakan-kebijakan
perusahaan biasanya dilakukan dengan voting, sehingga
semua orang akan mentaati dan melaksanakan kebijakan
tersebut apabila kebijakan tersebut sudah disepakati.
Pimpinan bisa mendengar semua aspirasi, saran dan kritik
dari karyawan-karyawannya. Sistem ini hampir sama dengan
sistem manajemen terbuka.
Kekurangan manajemen demokratis
Memakan waktu. Karena segala sesuatunya harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu.
Akan timbul konflik antar pihak yang pro dengan kontra.
19
5. Sistem manajemen kapitalis sangat erat hubungannya dengan
pengejaran kepentingan individu. Dalam sistem ini berlaku sitem
persaingan bebas dimana dititik beratkan pada siapa yang
memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara
efekti dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam
persaingan.
6. Sistem manajemen sosialis adalah sistem manajemen dimana
diberlakukan sebuah gerakan perlawanan terhadap ketidak
adilan yang timbul dari sistem kapitalisme. (Brinton:1981)
Menyebutkan manajemen sosialis lebih menonjolkan rasa
kebersamaan.
3.3 Perbedaan Manajemen Klasik dan Manajemen Modern
Manajemen sebagai suatu ilmu, telah berkembang sedemikian
rupa sejak ditemukannya ilmu manajemen ilmiah (scientific
management) oleh FW. Taylor yang lebih dikenal sebagai Bapak
Manajemen Dunia. Tanpa teori, semua pembahasan hanya berupa
intuisi, dugaan, dan harapan yang akan membatasi penggunaannya
dalam organisasi yang semakin kompleks.
Perkembangan teori manajemen secara perlahan-lahan sering
juga disebut evolusi teori manajemen. Perkembangan teori
manajemen tidak terlepas dari keadaan peradaban manusia. Teori
manajemen selalu mengabdi kepada cita-cita bagaimana manusia
bisa hidup di muka bumi ini lebih baik, lebih mudah, lebih aman, lebih
sejahtera. Oleh karena itu, perkembangan teori manajemen
senantiasa merupakan cerminan dari perkembangan umat manusia.
Kecepatan perkembangan teori manajemen juga menunjukkan
kecepatan dinamika peradaban manusia. Semakin cepat periodisasi
perkembangan teori manajemen, semakin dinamislah peradaban
manusia saat itu.
20
Pada aliran teori organisasi klasik terinspirasi oleh Taylor
tentang spesialisasi pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas,
beberapa ahli manajemen beraliran Teori Organisasi Klasik
menyempurnakan teori manajemen Taylor. Henry Fayol adalah
salah satu tokoh dalam kelompok aliran teori organisasi klasik. Fayol
mengemukakan 14 prinsip manajemen, seperti berikut.
1. Pembagian kerja, spesialisasi akan meningkatkan efisiensi kerja.
2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
3. Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan
organisasi.
4. Kesatuan perintah, hanya ada satu atasan.
5. Kesatuan pengarahan, hanya ada satu direction dari satu manajer
dengan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum.
7. Balas jasa, kompensasi harus adil antara owner dan karyawan.
8. Sentralisasi, pemesatan yang seimbang
9. Rantai skalar, garis wewenang dan perintah yang jelas
10.Order, sarana dan orang harus berada pada saat dan waktu yang
tepat.
11.Kadilan, ada kesamaan perlakuan dalam organisasi
12.Stabilitas staf organisasi, turn over karyawan harus rendah
13. Inisiatif, ada kebebasan dalam melaksanakan rencana.
14.Esprit de corps, cinta pada organisasi
Manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas. Guna meningkatkan produktivitas ini,
dicarilah cara untuk meningkatkan efisiensi bawahan. Konstribusi
manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia kini. Hal ini
ditunjukan bahwa manajemen ilmiah dapat diaplikasikan pada
berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi manufakturing.
Demikian pula teknik efesiensi dari manajemen ilmiah, seperti studi
21
gerak dan waktu (time and motion study), membawa kesadaran
bahwa gerakan fisik dan alat yang terlibat dalam suatu pekerjaan
dapat dibuat lebih logis dan efisien. Suatu hal yang penting
disumbangkan manajemen ilmiah berupa desain kerja, mendorong
para manajer untuk mencari cara yang terbaik guna mengoperasikan
suatu pekerjaan.
Munculnya aliran perilaku disebabkan para manajer
menemukan bahwa dengan pendekatan klasik efisiensi produksi dan
keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan. Seringkali
para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam
mengoperasikan pekerjaannya.
Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa para ilmuwan
perilaku telah memberikan kontribusi yang besar pada pemahaman
kita akan motivasi antarindividu, perilaku kelompok, hubungan
antarpribadi di tempat kerja, serta arti pentingnya pekerjaan, bagi tiap
individu. Hasil karya mereka menyebabkan para manajer menjadi
lebih peka dalam melakukan hubungan dengan para bawahannya.
Aliran manajemen modern, masa manajemen modern
berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang
dikenal sebagai perilaku organisasi, dan jalur kedua dibangun atas
dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation
research dan manajemen operasi).
a. Pendekatan Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan
pendangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem
sosial. Beberapa prinsip dasar perilaku organisasi adalah sebagai
berikut :
22
1. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan
harus dengan pertimbangan yang hati-hati.
2. Pendekatan motifasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
3. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik
secara ketat ( peranan, prosedur, prinsip).
4. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau
kegagalan pencapaian tujuan organisasi.
5. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan
kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh
kebutuhannya.
6. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan
mereka mencapai kepuasan sendiri dari pekerjaan tersebut.
7. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan
keterlibatan dari karyawan.
8. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus
dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh
mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan
b. Pendekatan Kuantitatif
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim-tim
manajemen koperasi dalam pemecahan masalah-masalah industri,
didasarkan atas sukses tim-tim riset operasi Inggris dan Amerika
Serikat dalam Perang Dunia ke-2. Sejalan dengan semakin
kompleksnya komputer, telekomunikasi dan elektronika menjadikan
teknik riset operasi semakain penting sebagai dasar rasional dalam
pengambilan keputusan. Prosedur riset operasi tersebut diformalkan
dan disebut aliran management science.
23
Langkah-langkah pendekatan management science pada
umumnya adalah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan model matematis
3. Mendapatkan menyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapat dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanan pengawasan atas hasil-hasil
7. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Teknik-teknik management science digunakan dalam banyak
kegiatan, capital budgeting, manajemen cash flow, scheduling
produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program
pengembangan SDM, Economic Order Quantity (EOQ), peramalan,
perpindahan pelanggang, peramalan perpindahan jumlah peserta
training, optimasi pilihan infestasi dan sebagainya.
24
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang
berarti mengelola atau mengatur. Secara bahasa, manajemen
diartikan sebagai suatu proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
atau sasaran yang telah ditentukan atau direncanakan
sebelumnya melalui pemanfaatan SDA dan sumber-sumber
lainnya.
2. Manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni. Dikatakan ilmu
karena manajemen memenuhi kriteria ilmu dan metode keilmuan,
dan dikatakan sebagai seni karena kemampuan pengelolaan
sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif).
3. Ada empat fungsi umum manajemen, yaitu :
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pengarahan (directing)
Pengevaluasian (evaluating)
4. Sistem-sistem manajemen itu dapat dibedakan atas :
Manajemen bapak
Manajemen tertutup
Manajemen terbuka
Manajemen demokrasi
Manajemen kapitalis
Manajemen sosialis
Manajemen otoriter
25
5. Teori manajemen telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat sesuai dengan peradaban manusia. FW. Taylor merupakan
orang pertama yang mengenalkan manajemen kepada kita dan di
juluki Bapak Manajemen Dunia.
6. Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur, yaitu:
Jalur pendekatan perilaku organisasi
Jalur pendekatan kuantitatif
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penulisan ini adalah
sebaiknya pemerintah, masyarakat, dan pelajar dapat memahami
lagi manajemen itu sendiri baik dalam teori maupun penerapannya di
kehidupan sehari-hari. Sehingga, dalam melakukan kegiatan akan
lebih terarah dan tujuan yang akan dicapaipun dapat terwujud.
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Dasar Dan Teknik Pengawasan (Controlling) Pengertian Manajemen. www.anakciremai.com. Diakses Pada Tanggal 14 Februari 2010. Indonesia.
Anonim. 2009. Pengantar Manajemen. www.lousianadewi.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 14 Februari 2010. Indonesia.
Anonim. 2008. Pengertian Manajemen. www.pdfdatabase.com. Diakses Pada Tanggal 14 Februari 2010. Indonesia.
Anonim. 2010. Manajemen. www.wikipedia.com. Diakses Pada Tanggal 14 Februari 2010. Indonesia.
Anonim. 2009. Manajemen. www.digilib.petra.ac.id. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Anonim. 2009. Manajemen Sistem Dan Manajemen Demokrasi www.de2ir2yuk.ngeblogs.com. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Daft, Richard L. 2007. Manajemen Edisi 6 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Haidar, Ali. 2008. Perkembangan Teori Manajemen. www.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Hasibuan, H. Malayu S.P. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan
Masalah. Bumi Aksara. Jakarta. Herujito, Yayat M. 2004. Dasar-dasar Manajemen. Grasindo. Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sharman. 2008. Kupas Tuntas Sosiologi Organisasi. www.entry.asp.com. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Siswanto, Drs. H. B. 2007. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
27
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Konsep Umum Manajemen
Nama Anggota : 1. Iis Tristiana Iswan G211092602. Aldila Mawanti Athirah G211092633. Ariella Ramadhani G211092734. Ruslin Chaerul Cora G21109280
Kelompok : 1 (SATU)
Laporan Ini Disusun SebagaiStandardisasi Penilaian Mata Kuliah
Dasar-Dasar Manajemen(122G3202)
PadaJurusan AgribisnisFakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar
2010
Menyetujui,
ANDI AZRARUL AMRI MUHAMMAD THAMRIN Koordinator Asisten Kelas B Asisten Pembimbing
Mengetahui,DOSEN PEMBIMBING MATA KULIAH
Dr. Ir. RAHMAWATY A. NADJA, MS. Nip. 19550820 198303 2 002
Tanggal Pengesahan : Februari 2010
28
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, serta kesehatan yang selama ini diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
Dosen pembimbing mata kuliah dan teman-teman yang selama ini telah
membantu kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Kamipun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Maka, kami menunggu saran dan kritikan dari teman-teman sehingga
makalah ini dapat disempurnakan. Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama kami
sendiri.
Makassar, Februari 2010
Penyusun
29