dasmen makalah

57
Bab.PENGERTIAN LINGKUNGAN MENEJEMEN PENGERTIAN DAN LINGKUNGAN MANAJEMEN A. Arti Manajemen dan Organisasi Manajemen (Management) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan serta mengawasi aktivitas- aktivitas sesuatu organisasi dalam rangka upaya mencapai suatu koordinasi SDM dan SDA dalam hal pencapaian sasaran secara efektif dan efisien (Robert L Trewathn & MG. Newport). Organisasi (Organization) adalah kumpulan manusia dan sarana pendukung yang diikat pada suatu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Agar organisasi dapat beroperasi dengan lancar, perlu ada manusia yang mengatur organisasi, sesuai dengan pengertiannya yang diistilahkan Manajer. Manajer merupakan manusia yang melakukan atau melaksanakan semua fungsi manajemen yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi. B. Fungsi Manajemen G.R Terry 1. Planning (Perencanaan) Menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencapainya. 2. Organizing (Pengorganisasian) Menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa dalam perusahaan. 3. Actuating (Menggerakkan) Mencakup motivasi, kepemimpinan, komunikasi, pelatihan 4. Controlling (Pengawasan) Tindakan mengecek dan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar yang t elah digariskan. C. Dimensi Manajemen Pandangan para pakar Manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Manajemen sebagai Suatu Proses Kerjasama Manusia berkumpul untuk mencapai tujuan bersama pasti akan terjadi suatu proses kerjasama agar tujuan tercapai. Manajemen sebagai suatu proses ini memberikan pemahaman akan pentingnya dinamika organisasi.

Upload: baharalexa

Post on 26-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

nothng

TRANSCRIPT

Page 1: dasmen makalah

Bab.PENGERTIAN LINGKUNGAN MENEJEMEN

PENGERTIAN DAN LINGKUNGAN MANAJEMEN

A.    Arti Manajemen dan Organisasi      Manajemen (Management) adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan serta mengawasi aktivitas-aktivitas sesuatu organisasi dalam rangka upaya mencapai suatu koordinasi SDM dan SDA dalam hal pencapaian sasaran secara efektif dan efisien (Robert L Trewathn & MG. Newport).

      Organisasi (Organization) adalah kumpulan manusia dan sarana pendukung yang diikat pada suatu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama.

      Agar organisasi dapat beroperasi dengan lancar, perlu ada manusia yang mengatur organisasi, sesuai dengan pengertiannya yang diistilahkan Manajer.

      Manajer merupakan manusia yang melakukan atau melaksanakan semua fungsi manajemen yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.

B.     Fungsi Manajemen  G.R Terry1.      Planning (Perencanaan)        Menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencapainya.2.      Organizing (Pengorganisasian)        Menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan

tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa dalam perusahaan.

3.      Actuating (Menggerakkan)        Mencakup motivasi, kepemimpinan, komunikasi, pelatihan4.      Controlling (Pengawasan)        Tindakan mengecek dan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar

yang t elah digariskan.C.    Dimensi Manajemen

Pandangan para pakar Manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :1.      Manajemen sebagai Suatu Proses Kerjasama        Manusia berkumpul untuk mencapai tujuan bersama pasti akan terjadi suatu

proses kerjasama agar tujuan tercapai.        Manajemen sebagai suatu proses ini memberikan pemahaman akan

pentingnya dinamika organisasi.2.      Manajemen sebagai Suatu Seni        Pengetrapan atau pelaksanaan berbagai teknik dan fungsi manajemen

didalam organisasi yang berbeda-beda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, merupakan suatu (ketrampilan) seni.

        Perbedaan gaya, pemikiran dan filosofi manajer akan mempengaruhi pola kinerja yang diterapkan.

3.      Manajemen sebagai Suatu Ilmu

Page 2: dasmen makalah

        Menganalisis, menguji dan mengukur berbagai fenomena atau kejadian dan perilaku manusia kemudian menyimpulkannya sehingga dihasilkan suatu teori, yaitu teori manajemen.

D.    Tingkatan Jabatan dalam Manajemen1.      Menurut Tingkatannyaa.      Manajer Lini Bawah        Secara langsung mengawasi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan awal

(operator).        Contoh : mandor / supervisor bagian produksi.b.      Manajer Menengah        Tanggungjawab manajer menengah ini mengarahkan dan mengawasi

pelaksaan kebijakan pimpinan organisasi serta membantu memecahkan masalah antara keinginan supervisor dengan kapasitas dan kemampuan bawahan / operator.

c.       Manajer Puncak        Kumpulan manajer yang bertanggungjawab terhadap jalannya dan

keberhasilan organisasi secara keseluruhan.        Merumuskan dan menetapkan kebijakan organisasi dan membimbing serta

mengarahkan interaksi organisasi dengan lingkungan.2.      Menurut Fungsinya        Manajer yang bertanggungjawab hanya kepada aktivitas yang terkait

dengan fungsinya, seperti : manajer produksi, manajer SDM, manajer pemasaran, manajer keuangan, dll.

E.     Tingkatan Manajemen dan Keahlian Manajer1.      Keahlian Teknik (Technical Skill)        Kemampuan menggunakan prosedur, teknik dan pengetahuan dari bidang

yang ditekuninya.2.      Keahlian Manusiawi (Human Skill)        Kemampuan untuk bekerja sama, mengerti dan memahami, memotivasi dan

berinteraksi dengan orang lain baik individu maupun kelompok.3.      Keahlian Konseptual (Conseptual Skill)        Kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua

kepentingan dan aktivitas organisasi.F.      Peran Manajer1.      Peran Antar Pribadi        Manajer bertindak sebagai tokoh perushaan dengan menjalankan tugas-

tugas seremonial.        Sebagai pemimpin, dengan cara memotivasi dan memberi semangat kepada

karyawan.        Sebagai penghubung, melalui komunikasi dengan orang lain di luar unit

kerjanya.2.      Peran Sumber Informasi        Manajer berperan sebagai pengamat dengan cara memantau lingkungan

mereka untuk mendapatkan informasi.

Page 3: dasmen makalah

        Sebagai penyalur, melalui cara berbagi informasi dengan orang lain di dalam perusahaan.

        Sebagai juru bicara, melalui cara berbagi informasi dengan orang-orang di luar departemen / perusahaan.

3.      Peran Pengambil Keputusan        Manajer bertugas sebagai wirausahawan dengan cara menyesuaikan unit

kerjanya pada perubahan yang meningkat.        Sebagai pemecah masalah, dengan cara menyelesaikan persoalan yang

lebih besar dan memerlukan tindakan cepat.        Sebagai pengalokasi sumber daya, dengan cara memutuskan siapa yang

akan memperoleh sumber daya apa dan berapa banyak yang mereka dapatkan.

        Sebagai ahli negosiasi, melalui perundingan dengan orang lain mengenai jadwal, proyek, sasaran, hasil akhir dan sumber daya.

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

A.    Teori Manajemen Klasik    Perkembangan awal teori manajemen1. Robert Owen (1771 – 1858)        Seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark,

Skotlandia, pada awal abad ke 19.        Berpendapat bahwa dengan memperbaiki kondisi pekerja, produksi dan

keuntungan dengan sendirinya akan meningkat.        Menekankan fakta bahwa investasi yang terbaik seorang manajer adalah

pada pekerja / ’mesin vital’.2. Charles Babbage (1792 – 1871)        Seorang profesor matematika Inggris yang menghabiskan banyak waktunya

untuk mempelajari cara-cara membuat pekerjaan dalam pabrik lebih efisien.        Penganjur awal prinsip pembagian kerja.

A.1 Manajemen Ilmiah    Muncul karena adanya desakan kebutuhan untuk menaikkan

produktivitasnya.1. Frederick W. Taylor (1856 – 1915)        Bapak Manajemen Ilmiah.        Empat prinsip dasar :         Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen.         Seleksi ilmiah untuk karyawan.         Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan.         Kerjasama yang baik antara manajemen dan karyawan.

Page 4: dasmen makalah

2.  Henry L. Gantt (1861 – 1919)        Asisten dari FW. Taylor        Gagasannya :         Setiap pekerja yang menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya

untuk suatu hari berhak menerima bonus 50 sen dollar untuk hari itu.         Mandor akan menerima bonus apabila semua pekerja juga mencapai

standar itu.3. Frank & Lilian Gilberth (1868 – 1924 & 1878 – 1972)        Mengembangkan suatu rencana tiga kedudukan (three position plan) untuk

kenaikan jabatan, yang dimaksudkan untuk berperan sebagai program pengembangan karyawan dan sekaligus pendorong semangat.

        Menurut rencana ini, seorang pekerja harus mengerjakannya saat ini, bersiap-siap untuk jabatan yang lebih tinggi dan melatih penggantinya, semua dalam waktu yang sama.  setiap pekerja selalu menjadi pelaku, pelajar dan guru dan berharap akan kesempatan baru.A.2 Teori Organisasi Klasik

1.      Henri Fayol (1841 – 1925)        Industrialis Perancis        Mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi bagi pengelolaan

organisasi dalam buku ”Administration Industrielle et Generale”        Memerinci manajemen dalam 5 unsur, yaitu : merencanakan,

mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan.        Membagi operasi-operasi perusahaan menjadi 6 kegiatan, yaitu : teknik,

perdagangan, keuangan, keamanan, akuntansi dan manajerial.        Mengemukakan 14 prinsip manajemen :         Pembagian kerja (division of labor); makin menjadi spesialis, makin efisien ia

dalam melaksanakan pekerjaannya.         Otoritas/wewenang (authority); manajer harus memberikan perintah agar

pekerjaan terlaksana.         Disiplin (discipline); anggota organisasi harus menghormati aturan dan

kesepakatan yang mengatur organisasi itu.         Kesatuan perintah (unity of command); setiap karyawan harus menerima

petunjuk tentang kegiatan tertentu dari 1 orang saja.         Kesatuan arah (unity of direction); kegiatan dalam organisasi yang

mempunyai tujuan yang sama seyogyanya diarahkan oleh 1 orang manajer dengan menggunakan 1 saja perencanaan.

         Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi (subordination of individual interest to the common good); dalam tiap perusahaan, kepentingan karyawan tidak boleh diutamakan melebihi kepentingan organisasi sebagai keseluruhan.

         Pemberian upah (renumeration); balas jasa atas kerja harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.

Page 5: dasmen makalah

         Pemusatan (centralization); mengurangi peranan bawahan dalam pengambilan keputusan adalah pemusatan (sentralisasi), menambah peranan berarti desentralisasi.

         Jenjang jabatan (hierarchy); garis otoritas dalam suatu organisasi menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke tingkat bawah.

         Tata tertib (order); bahan-bahan dan manusia harus berada di tempat yang tepat.

         Kesamaan (equity); manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.

         Kestabilan staf (stability of staff); perputaran karyawan yang terlalu tinggi tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan.

         Inisiatif (initiative); bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya sendiri, walaupun bisa saja terjadi kesalahan.

         Semangat korps (esprit de corps) ; menggalakkan semangat kelompok menimbulkan rasa bersatu.   

2.      Mary Parker Follett (1868 – 1933)        Ahli ilmu pengetahuan sosial pertama yang menerapkan psikologi pada

perusahaan, industri dan pemerintah.        Menulis panjang lebar tentang kreativitas, kerjasama antara manajer dan

bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik.        Menguraikan pola organisasi yang ideal (koordinasi manajer dangan

bawahan / karyawan melalui komunikasi).3.      Chaster I. Barnard (1886 – 1961)        Bukunya ”the function of the executive” tahun 1938        Memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.        Fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber

daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.B.     Aliran Hubungan Manusiawi    Muncul karena ketidakpuasan bahwa apa yang dikemukakan pendekatan

klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.

1. Hugo Munsterberg 91863 – 1916)        Bapak Psikologi Industri        Bukunya “Psikology and Industrial Efficiency”        Kemukakan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas : (a) penemuan best

possible person; (b) penciptaan best possible work; (c) penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.

2. Elton Mayo (1880 – 1949)        Percobaan-percobaan Hawthorne.        Pertama, mencoba menyelidiki hubungan antara tingkat penerangan

ditempat kerja dan produktivitas kerja.        Kedua, membagi karyawan ke dalam beberapa kelompok uji coba, yang

mendapat penerangan cahaya yang berubah-ubah; dan kelompok kendali,

Page 6: dasmen makalah

yang mendapatkan penerangan yang konstan selama terlaksananya eksperimen tersebut.

        Hasilnya, meragukan. Penerangan pada kelompok uji coba ditingkatkan, produktivitas meningkat sebagaimana diharapkan, meskipun peningkatan tersebut tidak stabil.

        Output kelompok kendali juga cenderung meningkat ketika penerangan kelompok uji coba diubah-ubah, meskipun tidak ada perubahan penerangan pada kelompok kendali tersebut.

        Adanya konsep manusia sosial, yang didorong oleh kebutuhan sosial, yang menuntut penghargaan pada hubungan sosial dalam pekerjaan.

C.    Aliran Manajemen ModernC.1 Perilaku Organisasi

    Ditandai dengan pandangan dan pendapay baru  tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokohnya :

a.      Abraham Maslow : Hirarki Kebutuhanb.      Douglas Mc. Gregor : Teori X dan Yc.       Frederick Herzberg : Teori 2 faktor

C.2 Aliran Kuantitatif    Ditandai dengan berkembangnya team-team Riset Operasi dalam pemecahan

masalah-masalah industri.    Prosedur Riset Operasi disebut dengan ”aliran management science”.

PROSES PERENCANAAN

A.    Pengertian Perencanaan  Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus

dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.  Fungsi dasar (fundamental) manajemen,

karena organizing, staffing, directing dan controlling harus terlebih dahulu di rencanakan.

  Suatu aspek penting dari perencanaan adalah pengambilan keputusan (decision making), yaitu proses pengembangan dan pemilihan arah tindakan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

  Perencanan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang, dalam mana perencanaan dan kegiatan yang di putuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

B.    

Page 7: dasmen makalah

TUJUAN 

Tahap Dasar Perencanaan 

♣   

http://frenziid.blogspot.com/2011/10/babpengertian-lingkungan-menejemen.html

Contoh Makalah Perencanaan Manajemen

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik

erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun

perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih

sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan

dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Tahap 1Tetapkan Tujuan

 

Page 8: dasmen makalah

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan

proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis

kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam

setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan

yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam

menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis.  Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih

mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan

dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian

memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan

dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk

mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses

terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2    Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Apa pengertian perencanaan ?

2. Apa saja macam-macam perencanaan ?

3. Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya ?

1.3    Tujuan

Page 9: dasmen makalah

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengertian

perencanaan; (2) mengetahui macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam

perencanaan dan cara mengatasinya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.                        Pengertian

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat

strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang

dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa  (what), siapa (who),

kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana(how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang

manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,

kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting

dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau

secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota

suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi

dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap

anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan

menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat

menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa

yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut

dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan

yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Page 10: dasmen makalah

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik

yakni :

1.            Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima sehingga

penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.

2.            Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka

tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus

begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.

3.            Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada

dalam pertimbangan.

4.            Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan

organisasi seimbang dengan kebutuhan.

5.            Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

2.1.1.          Proses Perencanaan

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka

harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para

manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa

yang akan mengerjakannya.

Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin mengingkat pada

tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling

besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua

waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada

tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang

lebih pendek.

Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran dan

tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala

internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi

Page 11: dasmen makalah

pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun

perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer untuk mengerti peranan perencanaan secara

keseluruhan.

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai

berikut :

1.            Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

2.            Merumuskan keadaan saat ini

3.            Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan

4.            Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

2.1.2.          Alasan Perlunya Perencanaan

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk

meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan

pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis,

berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih

menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :

1.            Untuk mencapai “protective benefits”  yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

pembuatan keputusan.

2.            Untuk mencapai “positive benefits”  dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :

1.            Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan

2.            Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas

3.            Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

Page 12: dasmen makalah

4.            Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

5.            Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi

6.            Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

7.            Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

8.            Menghemat waktu, usaha, dan dana

Beberapa kelemahan perencanaan adalah :

1.            Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata

2.            Perencanaan cenderung menunda kegiatan

3.            Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi

4.            Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut

terjadi

5.            Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten

2.1.3.          Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain

Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan

fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan saling tergantung dan berinteraksi.

Pengoranisasian (organizing) adalah perencanaan untuk menunjukkan car dan perkiraan bagaimana

mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi.

Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-

sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.

Page 13: dasmen makalah

Pengawasan (controlling) adalah perencanaan dan pengawasan yang saling berhubungan erat.

Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.

2.2.                        Macam-Macam Perencanaan

Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu :

2.2.1.          Perencanaan organisasi

Perencanaan ini terdiri dari:

1. Perencanaan strategis

Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis

adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan

yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.

1. Perencanaan taktis

Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian

tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan

menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu

fokus yang lebih spesifik dan nyata

1. Perencanaan operasional

Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional.

Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka

pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu

rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.

Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu :

Rencana sekali pakai          :  dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang

                    :  rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar

                    :  rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks dibandingkan dengan program

Page 14: dasmen makalah

Rencana tetap                     :  dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu periode waktu tertentu

                   :  rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu masalah atau situasi tertentu

Prosedur operasi standar    :  rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam situasi tertentu

Aturan dan peraturan          :  rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana aktivitas tertentu dilaksanakan

2.2.1.1.        Kerangka Waktu Perencanaan

1.            Rencana Jangka Panjang

Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun, mungkin bahkan beberapa dekade.

2.            Rencana jangka Menengah

Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah dibanding rencana jangka panjang.

Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer

menengah dan manajer lini.

3.            Rencana jangka Pendek

Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang memiliki kerangka waktu satu tahun

atau kurang. Rencana jangka pendek (short-range plan) sangat mempengaruhi aktivitas seharihari manajer.

Terdapat dua jenis rencana jangka pendek. Rencana tindakan (action plan) merealisasikan semua jenis rencana.

Ketika sebuah pabrik Nissan siap untuk mengganti teknologinya, manajernya memusatkan perhatian mereka pada

penggantian peralatan yang ada dengan peralatan baru secepat mungkin dan seefisien mungkin untuk

meminimalkan hilangnya waktu produksi. Dalam banyak kasus, hal ini dapat dilakukan dalam beberapa bulan, dan

produksi hanya terhenti selama beberapa minggu. Dengan demikian, suatu rencana tindakan mengkoordinasikan

berbagai perubahan aktual pada suatu pabrik tertentu. Sebaliknya rencana reaksi (reaction plan) adalah rencana

yang dirancang untuk membuat perusahaan dapat bereaksi terhadapa situasi yang tak terduga. Di salah satu

pabrik Nissan, peralatan baru tiba lebih awal dari yang diharapkan dan manajer pabrik harus menutup produksi

lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Oleh karena itu, manajer tersebut harus bereaksi terhadap kejadian yang

berada di luar kendali mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan.

2.2.1.2.        Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan

1.            Staf Perencanaan

Page 15: dasmen makalah

Khususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu mengkoordinasikan

aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan teknik yang berbeda untuk menyelesaikan

masalah tertentu, berwawasan yang lebih luas dibanding manajer individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek

dan departemen tertentu.

2.            Satuan Tugas Perencanaan

Organisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantumengembangkan rencana. Satuan tugas

semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat khusus dalam bidang perencanaan yang

relevan.

3.            Dewan Direksi

Dewan direksi (board of directors)  bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di beberapa perusahaan,

dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS, misalnya, dewan direksi biasanya berperan

dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan memilih seorang eksekutif kepala yang kompeten dan

mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.

4.            Chief Executive Officer (CEO)

Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi. CEO mungkin individu

tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu peran utama

dalam menyelesaikan proses perencanaan dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan

dan CEO kemudian berperan langsung dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam

proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat atau konsultan.

5.            Komite Executive

Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam organisasi yang bekerja sama

sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite,

dan satuan tugas untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau masalah yang mungkin dihadapi seluruh

organisasi pada suatu waktu di masa depan.

6.            Manajemen Lini

Komponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah manajemen lini (line

management). Manajer lini adalah orang yang memiliki otoritas formal dan tanggung jawab untuk manajemen

organisasi. Mereka memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan oranisasi karena dua alasan.

Page 16: dasmen makalah

Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam organisasi untuk manajer lain etika rencana

diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat menengah Dn rendah dari organisasi

biasanya harus melaksanakan rencana yang dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajemen lini

mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif program, membuat anggaran, dan

mengajukannya untuk disetujui, dan akhirnya melaksanakan rencana.

2.2.2.          Perencanaan kontinjensi

Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu

penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara tidak terduga tergganggu atau

dianggap tidak sesuai lagi.

2.3.                        Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan

a.              Tujuan yang Tidak Tepat

Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang saham

mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga

tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak

pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan

itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.

b.            Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat

Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan tujuan

dan perencanaan

c.              Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks

Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang

efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan

bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang

d.            Keengganan untuk Menetapkan Tujuan

Page 17: dasmen makalah

Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang

merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan

kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu,

maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar

atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha

perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah karena manajernya tidak

menetapkan tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di

belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan

pengembangan mereka sebenarnya.

e.              Penolakan terhadap Perubahan

Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan

pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri

bangkrut beberapa tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden

yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan

mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi

$1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong

deviden.

f.                Keterbatasan

Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama

yang lain.

2.4.                        Mengatasi Hambatan

a.              Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana

Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud

dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan

dan pembuatan rencana.

Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan

pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.

Page 18: dasmen makalah

b.            Komunikasi dan Partisipasi

Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak

yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa

yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan.

Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan   rencana harus didengar

pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang

berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan

mereka sangat penting orang biasanya lebih berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka

bantu .bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari

berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

c.              Konsistensi /revsi /dan pembaruan

Tujuan seharusnya konsisten baik secara hori zontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti bahwa

tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi  

vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas hingga ke bawah   organisasi : tujuan stategis,

taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang

dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat

perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.

d.            Sistem Penghargaan yang Efektif

Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang efektif,

maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian

manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki

konsekuensi hukuman.

BAB III

PENUTUP

3.1.                        Kesimpulan

Page 19: dasmen makalah

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam

menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih

mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.

Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan

perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan

operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang,

jangkah menengah, dan jangka pendek.

Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara

lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan

keterbatasan.

3.2.                        Saran

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan

proses dasar manajemen berupa perencanaan.

Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang

diinginkan.

Daftar Rujukan

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan) . Penerbit Erlangga – Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen . Penerbit Erlangga - Jakarta

Page 20: dasmen makalah

Bagimana dengan Contoh Makalah Perencanaan Manajemen  yang kami sampaikan diatas ini, sesuaitidak

dengan harapan anda saat ini, kalau anda sesuai anda tinggal salin dan jangan lupa edit sedikit sesuaikan dengan

makalan anda oke.

Baca juga :  Contoh Kata Pengantar Makalah  dan Contoh Cover Makalah  disini lengkap sekali sobat.

Artikel Terkait

Contoh Makalah BK Karir Psikologi

Contoh Makalah Kesimpulan, Saran Dan Penutupan

Contoh Makalah Evaluasi Pendidikan

Contoh Makalah Entrepreneurship

Contoh Makalah Ekonomi Manajerial

Anda sedang membaca Artikel tentang  Contoh Makalah Perencanaan Manajemen  dan anda bisa menemukan Artikel

Contoh Makalah Perencanaan Manajemen ini dengan URL  http://suratproposal.blogspot.com/2013/10/contoh-

makalah-perencanaan-manajemen.html , Terimakasih Telah membaca Artikel  Contoh Makalah Perencanaan

Manajemen  Anda boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste nya jika Artikel  Contoh Makalah Perencanaan

Manajemen  ini sangat bermanfaat bagi anda, Namun jangan lupa untuk meletakkan Link  Contoh Makalah Perencanaan

Manajemen  sebagai Sumbernya.

9:17 AM

0 Comments

0 comments on Contoh Makalah Perencanaan Manajemen :

Post a Comment and Don't Spam!

http://suratproposal.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perencanaan-manajemen.html

Makalah fungsi perencanaan dalam manajmen

Page 21: dasmen makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru maupun perencanaan   anggarannya.   Perencanaan(planning) merupakan   proses   dasar   bagi   organisasi   untuk memilih  sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya.  Oleh karena  itu,  perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi  dan firasat (dugaan).

Pokok   pembahasan   pada  makalah   ini   berfokus   pada   elemen-elemen   tertentu   dari   proses perencanaan   dan   proses   yang   sangat   berhubungan   dengan   pemecahan  masalah   dan   pengambilan keputusan.   Kemudian  memperkenalkan   konsep  perencanaan  dan  menyajikan   sejumlah  pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen,  perencanaan  adalah  proses  mendefinisikan   tujuan  organisasi,  membuat strategi   untuk   mencapai   tujuan   itu,   dan   mengembangkan   rencana   aktivitas   kerja   organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2 Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :

(1) mengetahui pengertian perencanaan;

(2) mengetahui macam-macam perencanaan;

(3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Apa pengertian perencanaan2. Apa saja macam-macam perencanaan3. Apa saja jenis perencanaan

Page 22: dasmen makalah
Page 23: dasmen makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merncanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainya untuk mencapai suatu perencanaan. perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.adapaun tokoh lain mengartikan pengertian manajemen sebagai berikut:

a.) Herbert simon (1996) : perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.

b.) Gordon Rowland (1993) : perencanaan bukan hanya membantu menciptakan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri.

Perencanaan   secara   garis   besar   diartikan   seagai   proses   mendefinisikan   tujuan   organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada   dasarnya   yang   dimaksud   perencanaan   yaitu   memberi   jawaban   atas   pertanyaan-pertanyaan apa (what),   siapa (who),   kapan (when),   dimana(where),   mengapa (why),   dan   bagaimana (how).   Jadi perencanaan   yaitu   fungsi   seorang  manajer   yang   berhubungan   dengan   pemilihan   dari   sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,  kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis  dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan   rencana   formal  adalah   rencana   tertulis   yang  harus  dilaksanakan  suatu  organisasi  dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat  menjawab  enam pertanyaan   yang   disebut   sebagai   unsurunsur   perencanaan.  Unsur   pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan,  kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan,  keempat kapa tindakan tersebut dilakukan,  kelima siapa yang akan melakukan tindakan  tersebut,  dan yang  terakhir  bagaimana cara  melaksanakan tindakan tersebut.

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :

1.      Pemakaian   kata-kata   yang   sederhana   dan   jelas   dalam   arti   mudah   dipahami   oleh   yang menerima      sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.

Page 24: dasmen makalah

2.      Fleksibel,   suatu   rencana   harus   dapat   menyesuaikan   dengan   keadaan   yang   seebenarnya   bila   ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.

3.      Stabilitas,  tidak perlu setiap kali  rencana mengalami perubahan jadi  harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.

4.       Ada  dalam perimbangan  berarti  bahwa  pemberian  waktu  dan   faktor-faktor  produksi   kepada   siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.

5.      Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

2.1.1 Proses Perencanaan

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.

Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin mengingkat pada   tingkatan   manajemen   yang   lebih   tinggi,   dimana   perencanaan   itu   mempunyai   kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.

Terdapat   pula   beberapa   variasi   dalam   tanggung   jawab  perencanaan   yang   tergantung  pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal.   Akan   tetapi   pada   umumnya   organisasi   perlu   mempertimbangkan   keseimbangan   antara perencanaan jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut :

1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

2.      Merumuskan keadaan saat ini

3.      Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan

4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

2.1.2 Alasan Perlunya Perencanaan

Page 25: dasmen makalah

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif,   dinamis,   berkesinambungan  dan   kreatif,   sehingga  manajemen  tidak  hanya  bereaksi   terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :

1.     Untuk   mencapai “protective benefits” yang   dihasilkan   dari   pengurangan   kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2.     Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :

1.      Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan

2.      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas

3.      Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

4.      Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

5.      Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi

6.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

7.      Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

8.      Menghemat waktu, usaha, dan dana

Beberapa kelemahan perencanaan adalah :

1.      Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata

2.      Perencanaan cenderung menunda kegiatan

3.      Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi

4.       Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi

5.      Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten

Page 26: dasmen makalah

2.1.3 Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain

Perencanaan   adalah   fungsi   yang   paling   dasar   dari   fungsi   manajemen   lainnya.   Fungsi perencanaan  dan   fungsi-fungsi   serta   kegiatan  manajerial   lainnya   adalah   saling   berhubungan   saling tergantung dan berinteraksi.

Pengoranisasian (organizing) adalah  perencanaan  untuk  menunjukkan   car   dan  perkiraan  bagaimana mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi.

Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.

Pengawasan (controlling) adalah   perencanaan   dan   pengawasan   yang   saling   berhubungan   erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.

2.2 Tujuan perencanaan

 Stephen Robbins dan   Mary Coulter      mengemukakan empat tujuan perencanaan:

a.  Tujuan   pertama   adalah   untuk   memberikan   pengarahan   baik   untuk   manajer maupun karyawan non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan   siapa  mereka   harus   bekerjasama,   dan   apa   yang   harus   dilakukan   untuk  mencapai   tujuan organisasi.   Tanparencana,   departemen   dan   individual  mungkin   akan   bekerja   sendiri-sendiri   secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

b.       Tujuan   kedua   adalah   untuk   mengurangi   ketidakpastian.   Ketika   seorang manajer membuat   rencana,   ia   dipaksa   untuk   melihat   jauh   ke   depan,   meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

c.        Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yangterarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer   juga   dapatmengidentifikasi   dan   menghapus   hal-hal   yang   dapat   menimbulkan inefesiensidalam   perusahaan   .  

d.       Tujuan   yang   terakhir   adalah   untuk   menetapkan   tujuan   dan   standar   yangdigunakan dalam fungsi selanjutnya,   yaitu   proses   pengontrolan   dan pengevalusasian.   Proses   pengevaluasian atau evaluating adalah   prosesmembandingkan   rencana   dengan   kenyataan   yang   ada.   Tanpa   adanya rencana,manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubunganantara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Perencanaan  juga bertujuan untuk:

1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.

Page 27: dasmen makalah

3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.7. Menyerasikan dan memadukan bebera pa subkegiatan.8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

 MANFAAT PERENCANAAN1. Standar pelaksanaan dan pengawasan2. Pemilihan berbagai alternative terbaik3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

2.3 P r i n s i p – P r i n s i p P e r e n c a n a a n

Planning   yang   efektif   didasarkan   pada   fakta   dan   informasi,   bukan   atas   dasar   emosi ataukeinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan eratdengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer.  Dibutuhkan cara berfikir  yang berefleksi;   juga dapat dibantu  oleh   imaginasi  dan   forecast.   Selanjutnya  Harold  Koontz  danCyril  O'Donnell[10]  dalam buku principles of management mengemukakan prinsip-prinsip planning sebagai berikut :

a.                   Prinsip   membantu   tercapainya   tujuan   (principle   of   contribution   to   objective). Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.

b.                  Prinsip pengutamaan perencanaan (principle of primacy of planning). Perencanaanmerupakan keperluan  utama daripada manajer,   fungsi   lainnya adalah organizing,staffing,  directing,  dan control. Seorang manajer tidak akan dapat melaksanakanfungsi-fungsi  manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalammelaksanakan kebijaksanaan.

c.                   Prinsip   pemerataan   perencanaan   (principle   of   pervasiveness   of   planning).Walaupun   fungsi manajemen itu sama pentingnya baik dalam ketentuan maupun pelaksanaannya, tetapi harus diingat bahwa prinsip pemerataan perencanaanmemegang peranan penting, mengingat manajer dalam tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggungjawab atas berhasilnya rencana tersebut.Tidak pernah ada seorang manajer yang tidak mengerjakan perencanaan

Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan

a. Tujuan yang Tidak Tepat

Tujuan yang tidak tepat  mempunyai  banyak  bentuk.  Membayar  deviden yang besar  kepada pemegang   saham  mungkin   tidak   jika   dananya   didapatkan   dengan   mengorbankan   penelitian   dan pengembangan tujuan mungkin  juga tidak tepat  jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai.   Jika Kmart 

Page 28: dasmen makalah

menetapkan   tujuan  untuk  memperoleh   lebih  bayak  pendapatan  dibanding  Wal-Mart   tahun  depan, karyawan  perusahaan  mungkin.  Tujuan   juga  tidak   tepat   jika   tujuan   itu  menepatkan   terlalu  banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.

b. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat

Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan.

c. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks

Sifat dari  suatu lingkungan organisasi   juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif.  Perubahan yang cepat,   inovasi   teknologi,  dan persaingan yang ketat   juga dapat meningkatkan kesulitan bagi  suatu organisasi  untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang.

d. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan

          Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak   nyata.  Manajer   yang   secara   sadar   atau   tidak   sadar   berusaha   untuk  menghindari   tingkat tanggung   jawab   ini   lebih  mungkin   untuk  menghindari   usaha   perencanaan  organisasi.   Pfizer,   suatu perusahaan   farmasi  besar,  mengalami  masalah  karena  manajernya  tidak  menetapkan   tujuan  untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.

e. Penolakan terhadap Perubahan

Hambatan   lain   dalam   menetapkan   tujuan   dan   perencanaan   adalah   penolakan   terhadap perubahan.   Perencanaan   pada   intinya   terkait   dengan   perubahan   sesuatu   dalam   organisasi.   Avon Products   hampir  membuat   dirinya   sendiri   bangkrut   beberapa   tahun   yang   lalu   karena   perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar  deviden tersebut.  Hutang perusahaan meningkat  dari  $3  juta menjadi  $1,1  miliar  dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.

f. Keterbatasan

Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain.

2.4 JENIS-JENIS PERENCANAAN

Ada beberapa macam perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi,yaitu:

Page 29: dasmen makalah

A. Jenis perencanaan menurut prosesnya :

(1) Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar atau pokok dan   bersifatumum.   Mengenai   apa   dan   bagaimana   melaksanakan   kebijakanitu   tidak   dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.

(2)   Program   Planning,   merupakan   perincian   dan   penjelasandaripada   policy   planning.   Dalam perencanaan   ini   biasanyamemuat,   hal-hal   berikut:(a)   Ikhtisar   tugas-tugas   yang   harus   dikerjakan(b) Sumber-sumber   dan   bahan-bahan   yang   dapat   digunakan(c)   Biaya,   personalia,   situasi   dan   kondisi pekerjaan(d) Prosedur kerja yang harus dipatuhi(e) Struktur organisasi yang harus dipenuhi

(3)  Operational   Planning   (perencanaan   kerja),   yakni   suatuperencanaan  yang  memuat  hal-   hal   yang bersifat teknis seperticara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi. Hal-hal  yang  seringkali  dimuat  dalamperencanaan   ini  adalah:  Analisa  daripada  program perencanaan(a) Penetapan   prosedur   kerja(b)   Metode-metode   kerja(c)   Tenaga-tenaga   pelaksana(d)   Waktu,   dan sebagainya

B. Jenis perencanaan menurut jangka waktunya :

(1) Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yangdalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari tigatahun

(2)   Intermediate   Planning,   yaitu   perencanaan   jangka   menengahyang   waktu   pelaksanaanya membutuhkan waktu antara 1hingga tiga tahun

(3) Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun

C. Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :

(1) National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah Negara

(2) Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah

(3) Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.

D. Jenis perencanaan menurut penggunaannya :

(1) Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telahtercapai, maka tidak akan digunakan lagi

(2)   Repeats   Planning,   yaitu   perencanaan   yang   dipakai   secaraberulang-ulang,   walaupun   sudah dilaksanakan berkali-kali

Page 30: dasmen makalah

E. Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan :

1. General   Planning,   suatu   rencana   yang   dibuat   secara   garis   besardan  menyeluruh   untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahunpelajaran

2. Special   (Concentrated)   Planning,   suatu   rencana   mengenai keegiatan   khusus,   misalnya perencanaan yang dilakukan olehkepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPS.

Perencanaan telah diterapkan pada semua jenis kegiatan dan sesungguhnya terdapat berbagai jenis perencanaan.  Beberapa rencana meliputi:  kegiatan yang sangat  luas,  sedangkan ada juga yang meliputi kegiatan terbatas saja, ada yang semata-mata meliputi pertimbangan operasional, sedangkan yang lain menitikberatkan pada pelaksanaan, biaya,kualitas atau unsur-unsur penting lainnya.

Menurut G.R. Terry   bahwa   jenis   rencana   dapat   di   klasifikasikan menjadi:a. Rencana Pengembangan

b. Rencana Pemakai

c. Rencana Anggota-Anggota Manajemen

Klasifikasi dari rencana-rencana tersebut adalah sesuai dengan waktu yang di liput oleh rencana-rencana yang bersangkutan. Dengan demikian terdapat rencana-rencana dilihat dari segi waktu jangka panjang (meliputi waktu lima tahun atau lebih) dan rencana jangka pendek (meliputi waktu dua tahun atau kurang).  Rencana-rencana  yang meliputi waktu tiga hingga  limatahun kadang-kadang dianggap berjangka pendek atau juga dianggap jangka panjang, tergantung dari organisasi yang bersangkutan, ada juga menyatakan rencana-rencana seperti adalah berjangka sedang, tetapi tidak begitu umum disebut demikian. G.R. Terry lebih condong memakai periode waktu membenarkan pengeluaran-pengeluaran seperti   ditetapkan di dalam rencana yang bersangkutan.Artinya,  mereka menginginkan agar rencana mencakup waktu yang diperlukan untuk menutup komitmen pengeluaran mereka. Hal tersebut sering dinyatakan   sebagai   Recovery   Cost.   Menerima   konsepsi komitmen   tersebut   berarti   bahwa   yang direncanakan   itu   selalu   berbeda,tergantung   dari   hal-hal   tersebut   di   atas   dan   keyakinan   dari   para top manajer. Jenis-jenis   rencana   lainnya   ialah   rencana   orientasi   dan   rencana   operasional.Rencana-rencana tersebut dapat berupa rencana jangka pendekdan rencana jangka panjang.Rencana orientasi berusaha untuk memperjelas sasaran-sasaran perusahaan yang masih aktuil, kegiatannya, kemampuan, personil dan hubungannya dengan para langganan. Dengan latar belakang rencana rencana seperti itu, dapat   dibuat   proyeksi   tentang   hal-hal   yang   diharapkan   akan   terjadi.   Sebaliknya,   rencana-rencana tersebut   dapat  memberi   evaluasi   kepada   para  manajer   tentang   situasi,   rencana. Rencana-rencana operasional meliputi kegiatan-kegiatan yang segera akan dilaksanakan. Ia dapat menjawab siapa yang akan   melaksanakan   apa mengaktifkan   sumber-sumber   fisik.   yakni   fasilitas,   bahan   dan personil,merupakan hal-hal yang dicakup oleh rencana tersebut.

2.5 TIPE-TIPE PERENCANAAN

Page 31: dasmen makalah

Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap menejer, dalam praktek perencanaan dalam mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, perbedaan tipe organisasi mempunyai perbedaan misi, dimana pendekatan perencanaan yang digunakan berbeda pula. Kedua, bahkan dalam suatu organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu yang berbeda. Ketiga, manajer-manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.

 Ada lima dasar yang digunakan dalam mengklasifikasikan perencanaan, yaitu:

1.      Bidang fungsional : Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.  Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misalnya: rencana produksi meliputi perencanaan kebutuhan bahan,scheduling atau penjadwalan produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya.

2.      Tingkatan organisasional : termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada rencana kerja organisasi.

3.      Karakteristik (sifat) rencana : meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif. Misalnya : rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia, rencana produksi lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.

4.      Waktu : menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

1.Jangka pendek < 1 tahun

2.Jangka menengah 1 – 5 tahun

3.Jangka panjang > 5 tahun  

5.      Unsur-unsur rencana: dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dan sebagainya.  Perencanaan berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan yang lebih tinggi.

Ada dua tipe utama rencana yaitu:

1.      Rencana-rencana strategik (strategic plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.

2.      Rencana-rencana operasional (operational plans), penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.

Ada dua tipe rencana-rencana operasional, yaitu:

a.)   Rencana sekali pakai (single-use plans) dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah dicapai. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek dan anggaran.b.)

Page 32: dasmen makalah

b.)    Rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang- ulang. Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, program dan aturan.

2 . 6 L a n g k a h – L a n g k a h P e r e n c a n a a n

Perencanaan   membutuhkan   pemkiran   yang   mendalam   dengan   pemikiran   yang mendalamakan membantu proses perencanaan yang akan buat. Pemikiran tersebut dilandasi dengan keikhlasan dan keinginan untuk merencanakan suatu sebuah perencanaan bersama. Lebih dari dalam proses perencanaan hendaknya memperhatikan pendapat dan aspirasi bersama, Islam menurut Asnawir dalam   bukunya   Manajemen   Pendidikan,   paling   tidak   dalam   menyusun   perencanaan   pendidikan, termasuk perencanaan pendidikan Islam, perlu memperhatikan empat unsure:

·         Pertama   tujuan  hendaknya   jelas,   yang   tercakup  perumusan   sasaran  untuk  mencarisolusi   dari problem yang ada.

·         Kedua, menetapkan teknik pengumpulan dan pengolahan data.

·         Ketiga,   berorentasi   ke   masa   depan   yang   bersifat   prediksi.   Keempat,   adanya   kegiatan   yang tersusun, terangkai untuk mencapai tujuan.

·         Keempat   unsur   tersebut   hendaknya   menjadi   perhatian   bagi   manajer   sebelum   menyusun perencanaan.  Hal   ini  perlu  karena  berhubungan  dengan  kualitas,  efektifitas  dan  efesiensi  dalam  isi kebijakan yang tersusun dalam perencanaan.

Langkah-langkah perecanaan diantaranya:

a.          Menetapkan   tugas  dan   tujuan  Antara   tugas  dan   tujuan   tidak  dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat diformulir tanpa ditetapkanterlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas  diartikan   sebagai  apa  yang  harus  dilakukan,   sedang   tujuan  yaitu   suatu  atau  nilai   yang  akan diperoleh.

b.         Observasi   dan   analisa  Menentukan   factor-faktor   apa   yang   dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.

c.        Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat   diurut   atas   dasar   tertentu,  misalnya   lamanya   penyelesian,   besarnya   biaya   yang   dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.

Page 33: dasmen makalah

d.       Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada   dengan   cara   mengawinkan   sitesa   dari   kemungkinan-kemungkinan   tersebut.   Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyaikelemahan-kelemahan.

Kerangka Waktu Perencanaan

1.      Rencana Jangka Panjang

Suatu   rencana   jangka   panjang   (long-range   plan)  meliputi   banyak   tahun,   mungkin   bahkan beberapa dekade.

2.      Rencana jangka Menengah

Suatu   rencana   yang   agak  bersifat   sementara  dan   lebih  mudah  berubah  dibanding   rencana jangka  panjang.  Rencana   jangka  menengah  biasanya  meliputi  periode   satu  hingga   lima   tahun  dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajer lini.

3.      Rencana jangka Pendek

Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang memiliki kerangka waktu   satu   tahun   atau   kurang.   Rencana   jangka   pendek   (short-range   plan)   sangat  mempengaruhi aktivitas seharihari manajer.

Menurut Louis A.Allen(1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer   untuk   berfikir   kedepan   dan   mengambil   keputusan   saat   ini,   yang   memungkinkan   untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktub yang akan datang. Berikut ini aktivitas tersebut.

1.      Prakiraan (forecasting) merupakan suatu usaha yang sistematis untuk memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.

2.      Penetapan Tujuan (estabilishing objective) merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.

3.      Pemograman(pr0graming) adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:

langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.

Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah

Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah

4.      Penjadwalan   (scheduling) adalah   penetapan  waktu  menurut   kronologi   tertentu   guna  melaksanakan berbagai macam pekerjaan.

5.      Penganggaran (budgeting) merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan(funansial recoures) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.

Page 34: dasmen makalah

6.      Pengembangan Prosedur(developing procedure) adalah suatu aktivitas menormalisasikan cara   teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.

7.      Penetapan dan interpretasi kebijakan(establishing and interpreting policies) adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan bawahannya akan berkerja. Suatu  kebijakan  adalah   suatu  keputusan  yang   senantiasa  berlaku  untuk  permasalahan  yang  timbul berulang demi suatu organisasi.

Unsur – Unsur Perencanaan

Unsur - unsur dari perencanaan : hasil akhir karena hasil akhir merupakan tujuan atausasaran yang akan dicapai dalam suatu perencanaan ,Alat - alat sebagai pemilihan dari  kebjaksanaan strategis prosedur dan prakteknya,Sumber mencakup kwantitas mendapatkan dan mengalokasiakan bermacam macam sumber antara lain tenaga kerja keuangan, Pelaksanaan, Pengawasan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.

Dalam   perencanaan   terdiri   dari   macam-macam   perencanaan,   yaitu   perencanaan   organisasi   dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis 

Page 35: dasmen makalah

dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.

Suatu  perencanaan   juga   terdapat  berbagai  hambatan  dalam penetapan   tujuan.  Hambatan   tersebut antara   lain   tujuan   yang   tidak   tepat,   sistem   penghargaan   yang   tidak   tepat,   penolakan   terhadap perubahan dan keterbatasan.

3.2 Saran

Sebaiknya   dalam   mengambil   keputusan   dan   tindakan   dalam   berbagai   bentuk   organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.

Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat  rencana yang baik untuk mencapai hasil  yang diinginkan.

Daftar pustaka

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta

Siswanto , bedjo,.2005.Pengantar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan/#ixzz2N2OgH9Dq

Diposkan oleh Ari Ramadhani di 01.27

0 komentar:

http://3sobatman.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-perencanaan-dalam_7069.html

Page 36: dasmen makalah

PROSES ORGANISASIDalam suatu organisasi tentunya dibutuhkan berbagai proses untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri, kali

ini saya akan membahas proses organisasi dengan cara mempengaruhi dan proses pengambilan keputusan.

1. Proses Mempengaruhi

-Pengertian Pengaruh

Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik maupun tidak baik,yang

dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku serta

kebiasaan, baik itu individu atau kelompok.

-Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :

Orang yang mempengaruhi

Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan

Orang yang di pengaruhi

- Metode mempengaruhi

Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi

individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).

Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok,

sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.

Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam

mempengaruhi individu maupun kelompok.

Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang

mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi

maupun keahlian.

-Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,

Antar perseorangan

Kelompok dengan seseorang,dan

Seseorang dengan Kelompok

- Analisis French-Raven

Page 37: dasmen makalah

Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan

psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap

orang lain. Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam)

sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan (yang direalisasikan).

French- Raven membagi 5 sumber basis kekuasaan:

Kekuasaan Balas jasa

Kekuasaan Paksaan

Kekuasaan Sah

Kekuasaan Ahli

Kekuasaan Panutan

Contoh Kasus :

Pada tahun 2011 lalu, nama Muhammad Nazaruddin ramai diperbincangkan. Selain dikenal sebagai politisi

karena jabatannya sebagai Bendahara Umum Demokrat, dia ternyata dikenal juga sebagai pengusaha.  Dia

bertambah terkenal belakangan sejak namanya kembali disebut-sebut di berbagai pemberitaan karena tersangkut

masalah hukum. Kasus yang terbaru yang membelit Nazaruddin dan sekaligus mengegerkan Partai Demokrat

adalah dugaan keterlibatannya dalam kasus suap kepada Wafid Muharram, mantan Sekretaris Kementerian Pemuda

dan Olahraga. Kasus itu membuat para anggota Partai Demokrat bersikap malu dan telah mempengaruhi juga

organisasi HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam) yang dimana Nazaruddin tersebut pernah menjadi anggota organisasi

tersebut. Membuat HMI merasa malu, dan banyak komentar yang pedas dilontarkan tentang perilaku Nazaruddin

tersebut.  Kasus itu juga kabarnya mengusik Istana (Presiden SBY). Sehingga beredar pula kabar, Nazaruddin bisa

saja dipecat dari jabatannya di partai.

2. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk

mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam

mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana

cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi

(authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after

discussion), dan kesepakatan (consensus).

Kewenangan Tanpa Diskusi

Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa

Page 38: dasmen makalah

keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat,

maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup

untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai

oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan

yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan

keputusan.

 Pendapat Ahli

Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan

lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang

dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga

sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

Kewenangan Setelah Diskusi

Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya

pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu

mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan

keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi

pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat

anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.

Kesepakatan

Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan

telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota

sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan

menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi

yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.

Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan 

metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana

yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai bergantung pada faktor :

Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan

Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan

keputusan tersebut.

- Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan yaitu :

a. Model preskriptif (pemberian resep perbaikan) :

Page 39: dasmen makalah

Menerangkan bagaimana kelompok seharunya mengambil keputusan.

Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu kelompok mencapai consensus.

Di ambil berdasarkan pada proses yang ideal.

Contoh : model pemikiran reflektif yang di kemukakan oleh Dewey yaitu PERT.

b. Model deskriptif :

Meneruskan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan tertentu.

Berhubungan dengan observasi kelompok yang mengambil keputusan-keputusan dan menggambarkan proses

tersebut.

Diambil berdasarkan realitas observasi

- Konsep Pengambilan Keputusan, yaitu:

Identifikasi dan diagnosis masalah

Pengumpulan dan analisis data yang relevan

Pengembangan dan evaluasi alternatif

Pemilihan alternatif terbaik

Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil -hasil.

- Tipe –Tipe Keputusan Manajemen

Keputusan- keputusan perseorangan dan strategi

Kepusan- keputusan pribadi dan strategi

Keputusan- keputusan dasar dan rutin

-Teknik Pengambilan Keputusan

Teknik- teknik kreatif: Brainstorming & Synectics

Teknik- teknik partisipatif

Teknik- teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal

Contoh Kasus:

Pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional. Esensi

dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah

(Depdiknas, 2000). Otonomi dalam si … keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka

pendidikan nasional. Esensi dari MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk

mencapai sasaran mutu sekolah (Depdiknas, 2000).Otonomi dalam sistem dan pen … organisasi. Begitu juga dalam

organisasi kependidikan, keputusan pendidikan merupakan faktor esensial dalam menentukan kebijakan-kebijakan

Page 40: dasmen makalah

pendidikan. Oleh karena itu sebuah keputusan pendidikan perlu ditentukan melalui proses pengambilan keputusan

Dalam era desentralisasi, sekolah memiliki otonomi yang seluas-luasnya yang menuntut peran serta

masyarakat secara optimal. Bentuk nyata dari otonomi pendidikan dan otonomi sekolah adalah manajemen berbasis

sekolah.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) atau School Based Management merupakan

pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan

semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholders) secara langsung dalam proses

pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam rangka pendidikan nasional. Esensi dari

MPMBS adalah otonomi sekolah dan pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah

(Depdiknas, 2000).Otonomi dalam sistem dan pengelolaan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu

pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat (Caldwell dan Spinks, 1992). Konsep ini merupakan suatu bentuk

pengelolaan sekolah yang menjamin sekolah memiliki otonomi yang luas dalam mengelola pembelajaran, sumber

dayanya, menentukan kebijakan yang sesuai dengan keinginan lembaga dan masyarakat, serta dalam

pengelolaannya melibatkan orang tua dan masyarakat, dan tidak mengabaikan kebijakan nasional. Melalui kebijakan

ini, pihak sekolah memiliki keleluasaan dalam pengambilan keputusan tentang pengelolaan sumber daya, kurikulum,

dan peningkatan profesionalisme guru dan staf. Hal ini tentu menuntut keleluasaan guru dan karyawan dalam

berapresiasi dan berinovasi sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada, tanpa harus terikat dengan aturan-aturan

kurikulum yang ketat.

Materi Referensi:

http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/contoh-kasus-dan-contoh-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi

http://lanicitraagustini.blogspot.com/2011/10/proses-yang-mempengaruhi-pengambilan.html

http://zzzfadhlan.wordpress.com/2011/05/27/proses-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi-2/

http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/proses-mempengaruhi-dan-pengambilan-keputusan-dalam-

organisasi/

http://nurulnorri.blogspot.com/2011/10/proses-pengambilan-keputusan-menurut.html

2 KOMENTAR*

posted on 1 April 2012

by Knowledge Lover

filed under Uncategorized

tagged as proses mempengaruhi dalam organisasi, proses mempengaruhi dan pengambilan keputusan, proses mempengaruhi dan pengambilan

keputusan dalam organisasi,

Page 41: dasmen makalah

MAKALAH PERENCANAAN – PENGANTAR MANAJEMEN

(semoga bermanfaat)

MAKALAH

PERENCANAAN

PENGANTAR MANAJEMEN

 

Disusun oleh:

Kelompok 1 Kelas Manajemen II B

Fitri Ayu Meriana   201310160311082

Arlita Aprilia Dewi   201310160311062

Sulviana Bandia     201310160311099

Sarah Pusparini       201310160311109

 

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Bisnis

2014 / 2015

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….     3

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………….     3

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………     3

1.3. Tujuan ………………………………………………………………………………………………….     4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………..     5

2.1. Pengertian dan Pentingnya Perencanaaan ……………………………………….     5

2.2. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Manajemen lainnya ………….     7

2.3. Tipe-Tipe Perencanaan ………………………………………………………………………     7

2.4. Proses Penyusunan Perencanaan …………………………………………………….     8

2.5. Pendekatan dalam Perencanaan ……………………………………………………….     8

2.6. Perbedaan Tujuan dan Rencana ……………………………………………………….     9

2.7. Masalah Kontemporer dalam Perencanaan ……………………………………….     9

2.8.Perencanaan yang efektif dalam Lingkungan ……………………………………   10

2.9. Hambatan dalam Penetapan, Perencanaan dan Cara Mengatasinya..   11

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………    13

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………    13

Page 42: dasmen makalah

3.2. Saran ……………………………………………………………………………………………………..    13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………    14

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik

perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru,

maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi

untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan

harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses

perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini

merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.

Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun

kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-

fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam

perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam

menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus

lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat

(dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan

dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk

mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi

untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan

merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi

lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2   Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Apa pengertian perencanaan ?

2. Apa saja tipe-tipe perencanaan ?

3. Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya?

 

 

Page 43: dasmen makalah

1.3   Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengertian

perencanaan; (2) mengetahui macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa saja hambatan yang

ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.

 PEMBAHASAN

 

2.1      Pengertian Dan Pentingnya Perencanaan

1. Pengertian perencanaan

Masing-masing orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang yang mereka kaji

dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini perencanaan diartikan sebagai suatu proses

menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan

mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:

Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan

berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam

perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.

Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi

dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun

tujuan jangka pendek.

Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang

efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif

Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa saja

tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik

apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.

Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh

organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik

kualitatif maupun kuantitatif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba untuk

memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang dibutuhkan tercapai.

Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki tiga aspek utama yaitu,

I.          Menyangkut masa yang akan datang.

II.          Harus menyangkut tindakan.

III.          Memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang akan diambil oleh perencana.

 

 

Page 44: dasmen makalah

 

1. Pentingnya Suatu Perencanaan

Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini didasarkan

pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang berubah begitu

cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa

membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman

perubahan lingkungan.

Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan antara lain; perubahan

ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan

sistem keamanaan yang tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun

penuh dengan resiko.

Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga

memiliki peranan penting lainnya, seperti:

a)   Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha

Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok yang memiliki tujuan

dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan

itu tidak keluar dari tujuan organisasi.

b)   Untuk mengatasi perubahan

Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi

akan dapat diantisipasi secepat mungkin.

c)    Untuk pengembangan manajer

Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif

dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer

untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi.

d)   Untuk pengembangan standar kinerja

Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan

datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.

 

 

Page 45: dasmen makalah

 

2.2      Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya .

Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling

berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.

- Pengorganisasian dan penyusunan personalia

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan,

phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber daya-

sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.

- Pengarahan

Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang

paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan

yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.

- Pengawasan

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai

“kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif.

Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.

Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif

terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

 

2.3      Tipe-Tipe Perencanaan

Pengklasifikasian perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun bentuk pengklasifikasian

itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis perencanaan lainya.beberapa tipe-tipe

perencanaan yang dimaksud

¨                  Perencanaan berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:

Rencana strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi secara keseluruhan dan

mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi. Rencana strategis dapat dipandang sebagai

rencana secara umum yang menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan

langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.

Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional tertentu dari sebuah

organisasi.

¨                  Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:

Page 46: dasmen makalah

Rencana jangka panjang adalah rencna yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun.

Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.

¨      Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu:

Rencana spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang

bagi interpretasi.

Rencana fleksibel yang menentukan panduan umum, memberikan fokus tetapi tidak

membatasi manajer padaa tujuan spesifikasi atau serangkaian tindakan

¨      Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan , dibagi menjadi dua yaitu:

Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific didisain untuk memenuhi

kebutuhan dalam situasi yang unik.

Rencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang

dilakukan

 

2.4      Proses Penyusunan Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu

pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling terkait untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Proses penyusunan perencanaan itu terdiri dari:

1. Merumuskan misi dan tujuan

2. Memahami keadaan saat ini

3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan

4. Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan

 

2.5      Pendekatan Dalam Perencanaan

Terdapat berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses

penyusunan perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:

-  Pendekatan perncanaan Inside – out Dan perencanaan outside – in.

-  Pendekatan perencanaan Top – Down dan perencanaan bottom – up.

-  Pendekatan perncanaan contingency

2.6      Perbedaan Tujuan Dan Rencana

Page 47: dasmen makalah

Perencanaan sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan dasar untuk semua

hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola,memimpin,dan

mengendalikan.perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu,tujuan dan rencana.

Tujuan adalah hasil yang diingankan atau target.hal itu memandu keputusan manajemen dan

membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur.karena itulah tujuan sering disebut dasar

perencanaan. Sedangkan, rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu

akan terpenuhi.

Jenis-Jenis Tujuan

Tujuan yang dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dsn yang

ingin diyakini para pemangku kepentiingan tentang tujuannya.

Tujuan riil adalah tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi,seperti yang di definisikan oleh

tindakan para anggotanya.

 

2.7      Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan

Perencanaan formal organisasi telah menjadi populer pada tahun 1960 an dan sebagaian besar masih

populer hingga dewasa ini.Masuk akal bagi sebuah organisasi untuk menetapkan target dan beberapa

arahan.tetapi kita telah menentang beberapa asumsi dasar perencanaan :

1. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan.

Perencanaan formal dapat mengunci organisasi ke tujuan spesifik yang akan dicapai dalam jangka

waktu tertentu.

2. Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis.

Lingkungan bisnis saat ini sering kali bersifat acak dan tidak dapat diprediksi. Mengelola pada kondisi

seperti ini akan membutuhkan fleksibiltas dan hal itu dapat berarti tidak terikat pada rencana formal.

3. Rencana formal tidak dapat mengganti intuisi dan kreatifias.

Organisasi sering kali mengalami kesuksesan karena visi inovatif sesorang dan usaha perencanaan

mungkin menghalangi visi seperti itu.

4. Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada persaingan dewasa ini,bukan

kemampuan bertahan hidup esok.

Perencanaan formal mempunyai kecendurungan untuk berfokus pada bagaimana mengkapitalisasi

peluang bisnis yang ada dalam sebuah industri, tetapi tidak memungkinkan manajer untuk

mempertimbangkan penciptaan atau penciptaan-ulang sebuah industri.konsekuensinya, rencana

formal dapat menghasilkan kesalahan yang mahal pada saat kompetitor lain mengambil alih pimpinan.

5. Perencanaan formal memeperkuat kesuksesan,yang dapat menimbulkan kesalahan.

Kesuksesan dapat melahirkan kegagalan dalm melahirkan kegagalan dalam lingkungan yang

tidakpasti.sulit untuk mengubah rencana yang telah terbukti di masa lalu. Rencana yang berhasil

Page 48: dasmen makalah

dapat memberikan perasaan yang palsu tentang keamanan, yang mempertebal keercayaan diri atas

rencana formal ketimbang yang dijaminkan.

6. Hanya perencanaan belumlah cukup

Tidak cukup bagi manajer cukup hanya merencanakan. Anda harus mencanangkan rencana ke dalam

gerakan dan melakukannya.

 

 

2.8      Perencanaan Yang Efektif Dalam Lingkungan Dinamis

Lingkungan eksternal berubah terus-menerus. Sebagai contoh, WiFi telah merevolusi semua jenis

industri, mulai dari penerbangan hingga manufaktur mobil ke manufaktur mobil ke super market.

Perusahaan menggunakan internet untuk desain produk yang diinginkan pelanggan. Jumlah yang di

belanjakan untuk makan di luar ketimbang memasak rumah diperkirakan akan turun. Harga minyak

mentah telah mencapai rekor tertingginya. Dan para ahli percaya bahwa China dan India akan

mentransformasikan perokonomian global pada abad dua puluh satu. Bagaimana manajer

merencanakan secara efektif apabila lingkungan eksternal berubah terus-menerus?

Dalam lingkungan yang tidak pasti, manajer harus mengembangkan rencana yang spesifik tetapi

fleksibel. Walaupun hal ini mungkin terlihat bertolak belakang, namun rencana membutuhkan

spesifikasi. Rencana berfungsi sebagai peta jalan, walaupun tujuannya dapat berubah karena kondisi

pasar yang dinamis. Manajer harus siap untuk mengubah arah apabila kondisi lingkungan

mengharuskannya.

   

 

 

2.9      Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya

 

1. Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan

 

Efektifitas penting bagi seorang manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif

manajer mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam pengembangan

rencana yang efektif, yaitu :

Penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana

untuk mencapainya.

David A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu – raguatau

seringkali gagal dalam menetapakan tujuan organisasi

a.)    Keengganan melepaskan tujuan alternatif

Page 49: dasmen makalah

b.)    Ketakutan akan kegagalan

c.)    Minimnya pengetahuan tentang organisasi

d.)    Minimnya pengetahuan tentang lingkungan

e.)    Kurangnya percaya diri

 

Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena

perubahan yang akan ditimbulkan.

Terdapat tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang akan

terjadi.

a.)    Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan

b.)    Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada

c.)    Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan

 

B. Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perncanaan

1.        Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana

Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah

dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada

efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.

Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan,

penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.

 

 

1. Komunikasi dan Partisipasi

Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan

kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan

seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi

tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai

tujuan dan mengimplementasikan  rencana harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan

Page 50: dasmen makalah

strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan /

dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting

orang biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika

suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari berbagai

tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

1.        Konsistensi /revisi /dan pembaruan

Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal

berarti bahwa tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen

lainnya. Konsistensi  vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas hingga ke bawah

organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan

perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan

diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan

frekuensi yang semakin sering.

1.       Sistem Penghargaan yang Efektif

Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana

yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-

faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam

mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.

 

BAB III

PENUTUP

1.             Kesimpulan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam

menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus

lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam perencanaan terdiri dari macam-

macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan, Perencanaan berdasarkan kerangka

waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu

perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara

lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan

dan keterbatasan.

 

2.             Saran

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan

proses dasar manajemen berupa perencanaan.

Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang

diinginkan

DAFTAR PUSAKA

 

Page 51: dasmen makalah

L. Daft Richard, Manajemen. Edisi enam, Salemba empat, Jakarta, 2006.

Drucker Peter F. Pengantar Manajemen. Jaya Pirusa, Jakarta, 1982

Gibson, Donnelly, Ivancevich, manajemen edisi kesembilan, Airlangga, Jakarta, 1997.

Griffin, Manajemen. Airlangga, Jakarta, 2004.

Amirullah, Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.