makalah dasmen (efes)

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap manusia dimuka bumi ini adalah seorang pemimpin, baik bagi dirinya maupun untuk orang lain, hal itu juga dibenarkan dalam Al – qur’an dimana dikatakan bahwa setiap manusia adalah sebagai khalifah (pemimpin) dibumi ini. Dalam kehidupan sehari – hari kita tak akan pernah lepas akan hal yang selalu berkaitan dengan kepemimpinan. Baik dalam ruang lingkup keluarga, teman, organisasi, perusahaan dan lain sebagainya. Dengan demikian kita sudah sepatutnya mengenal dan mengetahui beberapa hal baik tugas dan peranan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Menurut James A.F. Stoner dikatakan bahwa tugas seorang pemimpin terdapat 7 bagian, diantaranya adalah salah satunya pemimpin membuat keputusan yang sulit. Sehingga pemimpin harus mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi yang ia pimpin. Pembuatan keputusan yang diambil oleh pemimpin bukanlah hal yang mudah dalam memecahkan suatu permasalahan. Hal ini, diperlukan ketelitian, kebijakan, keadilan, dan keserasian antara pemimpin dan bawahannya. Sehingga hasil dari keputusan yang diambil oleh pemimpin mampu mewakili dari tujuan organisasi dan tidak 1

Upload: m-iqbal-fauzy-s

Post on 05-Aug-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Dasmen (eFeS)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Setiap manusia dimuka bumi ini adalah seorang pemimpin, baik bagi

dirinya maupun untuk orang lain, hal itu juga dibenarkan dalam Al – qur’an

dimana dikatakan bahwa setiap manusia adalah sebagai khalifah (pemimpin)

dibumi ini. Dalam kehidupan sehari – hari kita tak akan pernah lepas akan hal

yang selalu berkaitan dengan kepemimpinan. Baik dalam ruang lingkup

keluarga, teman, organisasi, perusahaan dan lain sebagainya.

Dengan demikian kita sudah sepatutnya mengenal dan mengetahui

beberapa hal baik tugas dan peranan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Menurut James A.F. Stoner dikatakan bahwa tugas seorang pemimpin terdapat

7 bagian, diantaranya adalah salah satunya pemimpin membuat keputusan

yang sulit. Sehingga pemimpin harus mampu memecahkan masalah yang

terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi yang ia pimpin.

Pembuatan keputusan yang diambil oleh pemimpin bukanlah hal yang

mudah dalam memecahkan suatu permasalahan. Hal ini, diperlukan ketelitian,

kebijakan, keadilan, dan keserasian antara pemimpin dan bawahannya.

Sehingga hasil dari keputusan yang diambil oleh pemimpin mampu mewakili

dari tujuan organisasi dan tidak memberatkan pihak lain. Bahkan mampu

membantu dalam pencapaian tujuan yang ada dalam suatu organisasi itu.

Dalam kehidupan sehari – hari, kita juga tak sadar melatih intuisi kita

untuk mengambil keputusan dalam hal yang sulit. Kita dapat mengambil contoh

juga dalam olahraga yang biasa kita kenal yaitu catur yang secara real dapat

melatih kita untuk mengambil keputusan. Seperti yang Benjamin Franklin

pernah katakan : Permainan Catur bukan cuma sekedar hiburan iseng belaka.

Kita dapat melatih beberapa ketrampilan hidup (life skills) melalui permainan

ini. Salah satunya (pengambilan keputusan sulit) akan dipaparkan dibawah ini.

Sering kali dalam dalam hidup, kita menghadapi situasi dimana kita

harus memilih di antara pilihan yang sulit.Pilihan yang menentukan masa

1

Page 2: Makalah Dasmen (eFeS)

depan kita, apakah akan menjadi pemenang atau menjadi pecundang. Dalam

permainan catur, kita dilatih untuk mengambil keputusan sulit dan

menentukan tersebut. Pengambilan keputusan itu selain membutuhkan

wawasan, pengetahuan dan dasar-dawar pertimbangan yang tepat, juga

seringkali memerlukan kemampuan intuisi (naluri) dan keberanian menempuh

resiko yang terukur. Sehingga dengan demikian kita perlu mengetahui dan

mempelajari bagaimana pemimpin dalam membuat keputusan dan

memecahkan masalah yang ia hadapi.

Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan membahas dan mengenal

lebih lanjut mengenai tugas dari seorang pemimpin yang khususnya akan

dikaji tentang pengambilan keputusan yang sulit dari seorang pemimpin. Dan

tentunya akan kami bedakan dengan referensi dari pendapat para ahli dan

realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari pemimpin tersebut.

1.2. Tujuan

Makalah ini selain bertujuan untuk membahas lebih lanjut tentang

pengambilan keputusan yang sulit dari seorang pemimpin, juga akan

membahas diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui berbagai peran dan tugas utama dari seorang pemimpin

b. Mengindikasi suatu tugas kepemimpinan dalam hal ini pengambilan

keputusan dari pemecahan masalah yang sulit dari berbagai realita yang

terjadi dalam kehidupan sehari

c. Memahami cara untuk mengambil keputusan yang sulit dalam suatu

pemecahan masalah

d. Mengetahui antisipasi dari dampak yang terjadi atas pemecahan masalah

yang diambil oleh pemimpin.

e. Memahami perilaku pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang

sulit bersumber dari media masa.

2

Page 3: Makalah Dasmen (eFeS)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pemimpin, peran dan tugasnya

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen

akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat

dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang

yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan

mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa

menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang

aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan

memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara,).

Setelah kita mengetahui arti dari kepemimpinan itu sendiri,maka kita

juga harus mengetahui berbagai peran dan tugas utama dari seorang

pemimpin itu sendiri. Menurut James A.F. Stoner dikatakan bahwasannya

tugas utama dari seorang pemimpin itu sendiri adalah sebagai berikut :

Pemimpin bekerja dengan orang lain yang artinya seorang pemimpin

bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan

atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik

orang diluar organisasi.

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan

(akontabilitas). Hal ini berarti bahwa seorang pemimpin bertanggungjawab

untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk

mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk

kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Dalam

artian, Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat

menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya

pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikantugas-tugasnya

kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara

efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif.

3

Page 4: Makalah Dasmen (eFeS)

Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual, yang berati

adalah seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis

dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan

akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi

lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

Manajer adalah forcing mediator artinya konflik selalu terjadi pada setiap

tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi

seorang mediator (penengah).

Pemimpin adalah politisi dan diplomat ini artinya bahwa seorang pemimpin

harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang

diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

Pemimpin membuat keputusan yang sulit yang dapat diartikan sebagai

seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Sedangkan dalam perannya kepemimpinannya, Henry Mintzberg

mengatakan bahwa peran pemimpin adalah meliputi berbagai hal yaitu:

Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai

pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor

konsultasi.

Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru

bicara.

Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan

gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

2.2. Pengambilan keputusan yang sulit bagi pemimpin

Dalam kepemimpinan terdapat beberapa prinsip dasar yang selalu

dijadikan sebagai tolok ukur dalam membuat keputusan baik yang bersifat

intern maupun ekstern. Dan prinsip dasar ini juga selalu dijadikan acuan bagi

para pemimpin sebelum melakukan tugas utama serta peranan utamanya

dalam mencapai sebuah tujuan dari organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Prinsip sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan

motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk

membangun dirinya atau organisasi. Prinsip adalah sebagian dari suatu

kondisi, realisasi dan konsekuensi. Stephen R. Covey (1997). Prinsip

merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang

4

Page 5: Makalah Dasmen (eFeS)

ditampilkan dengan 4 dimensi seperti : keselamatan, bimbingan, sikap yang

bijaksana dan kekuatan.

Dalam mengambil sebuah keputusan yang sulit bagi seorang pemimpin

dalam artian memecahkan masalah yang terjadi pada suatu organisasi, ke

empat komponen diatas yang merupakan prinsip dari kepemimpinan tidaklah

untuk dilupakan. Dalam membuat keputusan diperlukan kehati-hatian demi

keselamatan tujuan organisasi yang mana setiap saat tujuan itu berujung pada

tanggung jawab atas kebijakan yang diberikan oleh pemimpin. Dimana jika

pemimpin merubah haluan dalam memecahkan suatu permasalahan yang

terjadi. Maka hal ini akan berdampak besar terhadap semua komponen dalam

organisasi tersebut terutama kepada para bawahannya. Sehingga dalam

memecahkan suatu permasalahan yang terjadi adalah prinsipnya untuk

menjaga dan mencari keselamatan bagi kepentingan dan tujuan organisasi.

Dalam memutuskan suatu solusi atau memecahkan masalah dalam hal

yang sulit pemimpin juga sebagai manusia biasa yang memiliki sifat manusiawi

atau mahluk sosial pasti membutuhkan pendapat ataupun bimbingan dari

segenap karyawan, baik dari kalangan bawahannya maupun teman sejawatnya

(dalam organisasi). Sehingga dalam membuat sebuah keputusan pemimpin

akan mempertimbangkan beberapa saran dan pendapat yang dimiliki oleh

bawahannya ataupun orang lain yang dapat mempengaruhi setiap keputusan

yang diambilnya tanpa merugikan kepentingan orang lain ataupun kepentingan

dari perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.

Dan dalam memutuskan sebuah keputusan yang diperlukan dalam

pemecahan suatu masalah adalah kebijaksanaan. Hal ini merupakan hal yang

penting dalam setiap peran dan tugas yang dimiliki oleh pemimpin. Mengapa

demikian? karena dalam peranannya kebijaksanaan yang dimiliki oleh

pemimpin mencerminkan bahwa kepercayaan yang diberikan dari bawahannya

tidak sia – sia dalam artian tidak salah untuk memberikan amanat kepada

pemimpin tersebut. Kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang sulit

juga sangat amat diperlukan karena dengan ini segala hal yang menjadi

hambatan dalam organisasi akan ternetralisir dengan kebijakan yang diambil

oleh pemimpin tersebut. Kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memecahkan

masalah erat kaitannya dengan keadilan yang dimana tujuan akhirnya adalah

5

Page 6: Makalah Dasmen (eFeS)

keputusan yang diambil oleh pemimpin tersebut tidak akan merugikan pihak

lain.

Selain itu, kekuatan dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi

bawahannya dan kekuatan yang dimiliki oleh pemimpin ketika banyak masalah

yang datang ia sanggup untuk bangkit kembali untuk segera menyelesaikan

masalah yang datang tersebut. Sehingga ia mampu untuk bertahan

menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang ada dalam organisasi. Bagi

keputusan yang diambi juga merupakan suatu kekuatan yang bersumber dari

pemimpin itu sendiri, karena akan terlihat dari ketegasan yang mampu

mempengaruhi kekuatan dari bawahannya sehingga dapat memacu kemajuan

organisasi yang dipimpin oleh pemimpin itu sendiri.

2.3. Cara mengambil Keputusan Sulit dengan Cepat dan Akurat

Membuat keputusan yang sulit ditengah situasi yang serba tidak pasti

sangat penting bagi kepemimpinan yang sukses. Keputusan perlu diambil

dengan cepat dan akurat agar tidak kehilangan momentum. Sering kali ada

saat-saat kritis dimana pengambilan keputusan sangat sulit dan menegangkan.

Meskipun demikian, keputusan yang berani biasanya malah lebih aman.

Beberapa dibawah ini merupakan petunjuk praktis untuk mengambil keputusan,

baik keputusan publik maupun pribadi terutama ketika situasinya kompleks dan

penuh ketidak pastian. Tips ini kami ambil intinya dari tulisan Dave Jensen,

seorang pengajar senior di  Emory University’s School of Business.  Ada empat

pertanyaan yang perlu dijawab untuk sampai pada keputusan terbaik

1. Pertanyaan VISIONARY : “Apa hasil terbaik yang bisa dicapai dari

keputusan ini ?” Pertanyaan ini menggali perspektif yang lebih luas,

implikasi strategis dan pertimbangan jangka panjang. Ketika dihadapkan

pada tantangan yang sulit, gali lebih dalam dengan menjawab pertanyaan 

pertanyaan strategis seperti :

a. Bagaimana hubungan antara tantangan ini dengan arah organisasi ?

b. Apakah problem ini penting untuk  dipecahkan ?

c. Apa konsekuensi negatif dan positifnya ?

6

Page 7: Makalah Dasmen (eFeS)

d. Kapan saya harus memutuskan ?

e. Apakah saya punya kecenderungan untuk status quo ?

2. Pertanyaan RASIONAL : Pelajari bagaimana kita mengetahui apa yang

kita ketahui. Apa fakta-faktanya, dan apa yang diharapkan oleh mereka

yang terkena dampaknya. Pemikiran rasional membantu kita memonitor 

keadaan sekitar kita dan mengenali fakta-fakta yang ada.  Kita juga perlu

memahami hubungan antara fakta-fakta itu, mana sebab dan mana akibat.

Didalam memutuskan bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks,

kita harus tau konteks internal dan external dengan bertanya :

Apakah saya sudah mendapatkan informasi yang betul  untuk

mengambil keputusan ?

Apa rencana cadangannya  (Back up plan) ?

Asumsi-asumsi apa yang saya buat ?

Bagaimana saya memonitor pelaksanaan keputusan yang akan saya

ambil ?

Proses transparan apa yang perlu saya gunakan ?

o Pertanyaan ETIKA, berhubungan dengan nilai-nilai moral yang kita

gunakan. Kita memulainya dengan bertanya, “Langkah yang mana

yang benar, terutama untuk kepentingan orang banyak ?” Pertanyaan

ini memberikan fokus perhatian kita pada orang-orang yang kita

pimpin.  Ketika berhadapan dengan masalah yang penuh resiko,

pertanyaan pertanyaan di bawah ini bisa menjadi pembimbing :

o Bila setiap orang di organisasi ini harus melakukan persis seperti apa

yang sedang saya pertimbangkan akan saya lakukan, akan seperti apa

organisasi ini jadinya ?

o Tindakan apa yang terbaik bagi bagian terbesar organisasi  tanpa

melanggar hak individu ?

o Tindakan apa yang paling jujur dan paling adil untuk dilakukan ?

o Apakah apa  yang akan saya putuskan sejalan dengan nilai-nilai yang 

saya pegang?

7

Page 8: Makalah Dasmen (eFeS)

3. Pertanyaan KONSEKUENSI — Mengingatkan bahwa kita adalah mahluk

yang bebas menentukan pilihan dan karenanya bertanggung jawab atas

keputusan dan tindakan kita.  Hal ini membawa kita pada pertanyaan : “

Apa konsekuensi dari pilihan-pilihan kita ?” Pada akhirnya kita harus

menentukan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak akan dilakukan. 

Berikui ini adalah pertanyaan yang bisa membimbing dalam menentukan

pilihan :

Apakah saya sudah minta pendapat orang yang sering kali berbeda

pendapat dengan saya agar saya bila melihat kasus ini dari sudut

pandang yang berbeda ?

Seberapa besar resiko masing-masing alternatif yang akan saya

ambil?

Apakah saya bisa men tes alternatif-alternatif ini pada skala kecil

sebelum keputusan diambil ?

Pilihan mana yang terbaik berdasarkan jawaban-jawaban semua

pertanyaan ini ?

Setiap hari, para pemimpin membuat keputusan yang memberikan

pengharuh pada sangat banyak orang. Meskipun tampaknya begitu sulit,

pemimpin yang bagus membuatnya kelihatan mudah. Para pemimpin ini  bisa

membuat keputusan penting berdasarkan informasi  yang di berikan

kepadanya dikombinasikan dengan intuisinya.  Dibalik pengambilan

keputusan yang tampaknya mudah ini adalah disiplin untuk selalu meneliti

keputusan-keputusan dan komitmen untuk selalu membuat keputusan yang

lebih baik dari yang sebelumnya. Para pemimpin ini, melalui latihan, memiliki

kejernihan berpikir  yang memungkinkan mereka mengambil keputusan besar

dengan mudah. Beberapa peran pengambilan keputusan bagi seorang

pemimpin (decision making) (Gordon, 1996)

a. Enterpreneur : Mendesain perubahan dan pengembangan dalam

organisasi.

b. Disturbance Handler : Mampu mengatasi masalah terutama ketika

organisasi sedang dalam keadaan menurun.

8

Page 9: Makalah Dasmen (eFeS)

c. Resources Allocator : Mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi,

uang dan waktu dengan melakukan penjadwalan, memprogram tugas –

tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan.

d. Negotiator : Melakukan perundingan dan tawar – menawar.

2.4. Masalah dan solusi yang dihadapi dalam pengambilan keputusan

Salah satu tugas terpenting seorang pemimpin adalah untuk

menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam

mengambil keputusan, terkadang pemimpin pun menghadapi dilema dan

seolah berada di persimpangan jalan. Apalagi jika pilihan yang ada membuat

kita harus mengorbankan kepentingan orang lain atau memberikan resiko yang

akan merugikan tim. Namun kadangkala keputusan sulit harus diambil demi

terwujudnya cita-cita bersama. Adakalanya pemimpin ternyata mengambil

keputusan yang salah dan merugikan organisasi. Tetapi percayalah melakukan

kesalahan dalam mengambil keputusan masih lebih baik dibandingkan tidak

melakukan tindakan apapun sama sekali.

Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil

keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang

dimilikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah

akan melihat bawahan sebagai orang yang indecisive,takut, dan tidak tegas

sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan Anda bahkan

kehilangan kepercayaan terhadap kita.

Terbiasa cepat dalam pengambilan keputusan memang bukan

pekerjaan mudah, butuh rasio yang jernih dan intuisi yang tajam agar bisa

menghasilkan keputusan yang tepat. Namun bukan berarti kemampuan

tersebut tidak bisa diasah dan dipertajam. Berikut ini adalah beberapa cara-

cara yang dapat dilakukan agar menjadi seorang pembuat keputusan yang

baik:

1. Taklukkan rasa takut berbuat kesalahan. 

Rasa takut merupakan penghambat dan musuh bagi keberhasilan.

Takut untuk membuat keputusan hingga merugikan organisasi merupakan

salah satu penyebab untuk menunda bahkan memilih untuk tidak

9

Page 10: Makalah Dasmen (eFeS)

memutuskan sama sekali. Malah kalau bisa, ia akan melemparkan

tanggung jawab ini kepada orang lain. Singkirkan rasa takut Anda dengan

selalu mengingat bahwa setiap proses dalam mengambil keputusan adalah

langkah yang akan membantu mendewasakan karakter dan mengasah

intuisi. Ingatlah bahwa takut dapat membuat Anda kehilangan kesempatan.

2. Asah kemampuan problem-solving Anda. 

Keputusan yang salah tidak selamanya terjadi akibat salah memilih

atau bad choice. Kesalahan umum yang dilakukan justru berawal dari

ketidaktelitian sang pemimpin dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi.

Jika masalahnya saja sudah tidak benar, maka solusinya dipastikan tidak

akan tepat sasaran. Oleh karena itu, usahakan Anda mengetahui secara

detil permasalahan yang terjadi, kumpulkan informasi dan data lengkap, dan

berorientasilah pada solusi.

3. Tetapkan deadline.

Dibutuhkan waktu untuk mengidentifikasi masalah memutuskan.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses ini. Namun, jika Anda pemimpin

yang memerlukan banyak pertimbangan, bahkan cenderung indecisive,

maka buatlah deadline bagi diri sendiri agar tidak berlama-lama berada

pada fase analisis. Jangan sampai waktu Anda terbuang sia-sia jika saat

Anda memutuskan sesuatu yang sudah terlambat.

4. Back-up keputusan Anda dengan data dan dukungan dari co-worker.

Saat mengumumkan keputusan pastikan Anda berpegang pada

informasi dan data yang akurat. Inilah yang akan membantu Anda saat ada

argumentasi. Libatkan juga pihak lain dalam proses pengambilan keputusan

Anda agar dapat masukan dan saran. Dengan cara ini Anda secara

otomatis mengundang mereka untuk berkomitmen.

5. Apapun hasilnya, be firm with your decision. 

Meralat atau menarik kembali keputusan yang baru saja Anda

keluarkan karena desakan pihak yang merasa dirugikan atau keragu-raguan

dari dalam diri hanya akan membuat Anda kelihatan plin-plan dan tidak

tegas. Oleh karena itu pikirkan kembali berbagai reaksi yang mungkin

ditunjukkan oleh anggota tim Anda atau rekan kerja. Jangan lupa untuk

memantau pelaksanaan keputusan itu sebagai bagian dari tanggung jawab

sang pengambil keputusan. Jangan lupakan monitor untuk memastikan

10

Page 11: Makalah Dasmen (eFeS)

hasilnya sesuai harapan. Jangan ragu melakukan penyesuaian jika

memang diperlukan.

Sehingga setelah kita mengetahui berbagai antisipasi, kita perlu

menekankan sekali lagi adalah bahwa membuat keputusan adalah tugas

utama seorang pemimpin. Karena sudah sepatutnya pemimpin mampu

memecahkan setiap masalah yang terjadi pada organisasinya.

2.5. Contoh pengambilan keputusan oleh pemimpin

Sebagai bagian dari drama cicak lawan buaya, sangat menarik untuk

mengamati bagaimana tokoh-tokoh pemimpin di negeri ini mengambil

keputusan yang sulit. Dua tokoh penting yang sangat kontras gaya

kepemimpinan dan pengambilan keputusannya ingin saya tampilkan di sini.

Pertama adalah Ketua Mahkamah Konstitusi, Mohammad Mahfud M.D. dan

yang kedua adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. kami pun

menyertakan pendekatan praktis yang bisa di ambil untuk membantu proses

pengambilan keputusan agar bisa cepat dan akurat.

Mahfud memimpin sidang-sidang uji materi Undang-Undang KPK yang

di ajukan oleh Bibit dan Chandra dengan gaya yang santai dan sangat

transparan. MK memutuskan untuk memperdengarkan rekaman penyadapan

KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik bos PT Massaro Radiokom Anggoro

Widjojo, kepada publik. Rekaman yang berisi percakapan Anggodo dengan

sejumlah petinggi penegak hukum diantaranya, Wakil Jaksa Agung Abdul

Hakim Ritonga dan mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto,

menguak tingkah Anggodo yang bersekongkol dengan sejumlah penyidik untuk

merekayasa kasus dua pimpinan KPK Chandra Marta Hamzah dengan Bibit

Samad Riyanto.

Dalam menyidangkan persoalan yang pelik itu, Mahfud tidak terkesan

tegang. Dia justru tampak santai. Bahkan, berkali-kali Mahfud mengeluarkan

celetukan yang membuat pengunjung sidang tersenyum. MK kemudian secara

resmi pada haru Rabu (25/11) mengabulkan permohonan Bibit dan Chandra

atas judicial review UU KPK pasal 32 ayat 1 huruf c soal pemberhentian tetap

11

Page 12: Makalah Dasmen (eFeS)

pimpinan KPK. Mahfud mengatakan pasal 32 inkonstitusional, harus dimaknai

pimpinan KPK berhenti secara tetap setelah dijatuhi hukuman oleh pengadilan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Keseluruhan proses pengambilan

keputusan terlihat cepat, transparan, tidak berbelit-belit dan jelas tanpa

menimbulkan potensi interpetasi yang berbeda-beda.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai gaya yang berbeda di

dalam mengambil keputusan. Ia tampak sangat hati-hati, tidak ingin terburu-

buru. Menanggapi semakin menajamnya polemik KPK dengan Polri, setelah

Polri menetapkan dan menahan dua pimpinan KPK (nonaktif) Bibit dan

Chandra atas dugaan penyalahgunaan wewenang, SBY membentuk Tim 8

pada 2 November lalu dan memberi waktu selama dua minggu bagi Tim 8

untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi atas kasus Bibit dan Chandra.

Setelah mendapatkan rekomendasi dari tim 8, SBY pun dalam

menentukan sikap masih meminta masukan dari berbagai puhak termasuk

Kejaksaaan, Kepolisian, MA, MK dan beberapa hakim independen. Selama

seminggu SBY merumuskan sikapnya yang kemudian di bacakan pada tanggal

23 November 2009 malam. Pidato presiden yang sudah sangat ditungu-tunggu

masyarakat itu disampaikan dengan sangat hati-hati. Sebagian pengamat

menilai pernyataan tentang kasus Bibit-Chandra yang tidak akan dibawa ke

pengadilan merupakan kemajuan. Namun pernyataan itu masih mengambang,

karena masih tergantung Kapolri dan Jaksa Agung. Sejumlah pengamat lain

menilai maksud Presiden untuk mendorong penghentian kasus Bibit Samad

Rianto dan Chandra M Hamzah sudah jelas. Presiden ingin kasus ini bukan

selesai di pengadilan. Bisa melalui pendeponiran untuk kepentingan umum.

Kejaksaan dan Polri diprediksi bisa langsung menangkap maksud Presiden itu.

Selain itu, disampaikan pula keinginan besar Presiden SBY dalam mendorong

terjadinya reformasi hukum dalam tubuh institusi penegak hukum. Tak hanya

kepolisian dan kejaksaan, tetapi juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

12

Page 13: Makalah Dasmen (eFeS)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen

akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat

dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang

yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi

pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-

alasannya.

James A.F. Stoner mengatakan bahwasannya tugas utama dari seorang

pemimpin itu sendiri adalah sebagai berikut : 1) Pemimpin bekerja dengan

orang lain; 2) Pemimpin adalah tanggung jawab dan

mempertanggungjawabkan (akontabilitas). 3) Pemimpin menyeimbangkan

pencapaian tujuan dan prioritas; 4) Pemimpin harus berpikir secara analitis dan

konseptual; 5) Manajer adalah forcing mediator; 6) Pemimpin adalah politisi

dan diplomat; dan 7) Pemimpin membuat keputusan yang sulit.

Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung

kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti : keselamatan,

bimbingan, sikap yang bijaksana dan kekuatan. Ke empat hal itu selalu

dijadikan dasar dalam setiap peran yang diambil oleh para pemimpin terutama

dalam mengambil keputusan yang sulit untuk memecahkan masalah.

Dalam membuat keputusan yang sulit, seorang pemimpin dihadapkan

pada beberapa pertanyaan dimana pertanyaan itu diajukan dari dirinya untuk

dirinya. Pertanyaan itu diantaranya meliputi visionary yaitu apa hasil terbaik

yang mampu dicapai, perntanyaan rasional yaitu upaya yang kita gunakan

untuk mengetahui apa yang perlu kita ketahui, selanjutnya pertanyaan etika

adalah pertanyaan yang berhubungan dengan nilai – nilai moral yang kita

gunakan dan yang terakhir adalah pertanyaan konsekuensi yaitu tentang

pertanyaan dan konsekuensi dan pilihan – pilihan yang kita miliki.

13

Page 14: Makalah Dasmen (eFeS)

Cara yang dilakukan untuk membuat keputusan yang baik dari kondisi

yang sulit dan biasa dilakukan oleh para pemimpin adalah sebagai berikut : a)

taklukan rasa takut dari berbuat salah; b) mengasah kemampuan diri sendiri

untuk menyelesaikan masalah; c) tetapkan kecepatan penyelesaian tujuan; d)

menerima apapun keputusan dan tetap pada pendirian; e) simpan keputusan

yang telah dibuat dan perkuat dasarnya dengan data dan dukungan dari

pekerja yang lebih berpengalaman, dan perlu ditekankan sekali lagi bahwa

membuat keputusan adalah tugas utama seorang pemimpin.

Dengan demikian, kita telah mengenal berbagai cara, peran, dan tugas

utama bagi seorang pemimpin khususnya dalam membuat keputusan yang

sulit yang berarti memecahkan masalah yang terjadi. Selain itu, kita juga perlu

mengetahui bahwa setiap pemimpin memiliki cara membuat keputusan yang

berbeda.

3.2. Saran

Pemimpin memiliki berbagai cara untuk membuat suatu keputusan

dalam menghadapi masalah yang terjadi. Oleh karenanya, setelah kita

mengetahui cara mengambil keputusan adalah seperti yang telah kita bahas

bersama. Maka di harapkan kita semakin sadar dan berani untuk membuat

suatu keputusan. Baik pada saat kita ada pada organisasi maupun untuk diri

sendiri. Karena seperti yang telah kita kemukakan di awal. Bahwasannya

setiap manusia diciptakan untuk memimpin. Dan salah satu diantaranya adalah

membuat keputusan dalam suatu masalah.

14

Page 15: Makalah Dasmen (eFeS)

DAFTAR PUSTAKA

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

http://umum.kompasiana.com/2009/11/30/mengambil-keputusan-yang-sulit/

http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/22807-yang-bikin-pemimpin-mudah-ambil-keputusan-besar-di-saat-sulit.html

http://id.jobsdb.com/ID/EN/Resources/JobSeekerArticle/Salah%20satu%20tugas%20terpenti?ID=349

http://betti-alisjahbana.blogspot.com/2010/01/mengambil-keputusan-yang-sulit.html

http://www.andriewongso.com/artikel/sports_corner/274/Pengambilan_Keputusan_Sulit/

15