makalah blok 8

24
Fisiologi, Anatomi, dan Biokimia Merupakan Sistem Kardiovaskular Nanda Tri Yulisa Putri R. 102011076 D-8 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 e-mail: [email protected] Abstrak Jantung adalah organ tubuh yang terdiri dari otot-otot yang kuat dan memompa darah yang membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh. Untuk dapat berfungsi secara baik, jantung membutuhkan darah yang cuup untuk memberinya oksigen dan bahan makanan yang memadai, agar dapat menunjang kegiatan sehari-hari seperti berjalan atau makan. Jantung memiliki dua arteri koroner utama, yang selanjutnya bercabang-cabang. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh- 1

Upload: alvivin

Post on 27-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kardiovaskuler

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah blok 8

Fisiologi, Anatomi, dan Biokimia Merupakan Sistem

Kardiovaskular

Nanda Tri Yulisa Putri R.

102011076

D-8

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

e-mail: [email protected]

Abstrak

Jantung adalah organ tubuh yang terdiri dari otot-otot yang kuat dan memompa darah

yang membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh. Untuk dapat berfungsi secara

baik, jantung membutuhkan darah yang cuup untuk memberinya oksigen dan bahan makanan

yang memadai, agar dapat menunjang kegiatan sehari-hari seperti berjalan atau makan.

Jantung memiliki dua arteri koroner utama, yang selanjutnya bercabang-cabang. Ukuran

jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang

terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang

dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir

sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang

bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat

kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari

gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung

yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot)

pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di

antara serambi & bilik jantung.

Kata Kunci: Rongga torakik, konstan jantung, arteri koroner utama

Abstrak

The heart is an organ that consists of strong muscles and pump blood that carries

oxygen and food through the body. To be able to function properly, the heart needs blood and

oxygen cuup to give adequate food, in order to support the everyday activities such as

walking or eating. The heart has two main coronary arteries, which further branching.

1

Page 2: Makalah blok 8

Approximately the size of the human heart size of a fist. The heart is a muscle consisting of a

single layer of endothelium. Located in the heart torakik cavity, behind the breastbone. The

structure of the heart to turn down and slightly to the left. The heart is almost completely

enveloped by the lungs, but covered by a double membrane called the pericardium, which is

attached to the diaphragm. The first layer is closely attached to the heart, while the outer layer

is more loose and watery, to avoid friction between organs in the body that occur due to

constant movement of the heart pumping. Heart kept in place by the blood vessels including

the heart area equitable / flat, as in the base and on the side. Splitting the two lines (formed

from muscle) on the outer layer of the heart showing where the dividing wall between the

porch and chambers of the heart.

Key Words: Torakik cavity, the heart is constant, the main coronary arteries.

Pendahuluan

Latar Belakang

Jantung merupakan organ tubuh yang paling berperan di dalam sistem kardiovaskuler.

Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Lokasi jantung sendiri

berada di dekat paru-paru. Tepatnya di bagian kiri tengah dada.

Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang sistem

kardiovaskular dan hal-hal lain yang lebih akan dijelaskan pada makalah ini.

Contoh Kasus

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri pada dada

sebelah kiridan menjalar sampai ke bahu kiri sejak 3 hari yang lalu. Nyeri semakin bertambah

dan terasa seperti tertindih beban berat pada dadanya. Riwayat menderita tekanan darah

tinggi sejak 5 tahun yang lalu. Dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan EKG dan

kadar enzim.

2

Page 3: Makalah blok 8

Anatomi

Jantung

Jantung terdiri atas empat ruang. Darah mengalir ke dalam atrium kanan melalui vena

kava superior dan inferior. Atrium kiri dan kanan masing-masing terhubung ke ventrikel

melalui katup atrioventrikular (AV) mitral (dua daun katup) dan trikuspid (tiga daun katup).

Katup AV bersifat pasif dan menutup ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.

Katup-katup ini dicegah agar tidak mengalami eversi ke dalam atrium selama sistol oleh

berkas-berkas tipis (korda tendinea) yang melekat di antara tepi bebas tonjolan katup dan otot

papilaris, yang berkontraksi selama sistol. Aliran darah ventrikel kanan keluar melalui katup

pulmonal semilunaris ke arteri pulmonalis, dan aliran dari ventrikel kiri memasuki aorta

melalui katup aorta semilunaris. Katup-katup ini menutup secara pasif pada akhir sistol,

ketika tekanan ventrikel menurun sampai di bawah tekanan arteri. Kedua katup semilunaris

memiliki tiga tonjolan katup. Tonjolan atau daun katup dari katup jantung dibentuk oleh

jaringan ikat fibrosa, yang diselebungi oleh lapisan tipis sel-sel yang serupa dan berbatasan

dengan endokardium (katup AV dan vaskular dari katup semilunaris). Saat menutup,

tonjolan-tonjolan katup membentuk suatu penutup kedap (saling merapat) pada komisura

(garis tempat pertemuan tepi daun-daun katup). Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh suatu

pita jaringan ikat yang disebut anulus fibrosus, yang menyediakan kerangka untuk perlekatan

otot dan insersi katup. Anulus fibrosus juga mencegah konduksi listrik antara atrium dan

ventrikel kecuali pada nodus atrioventrikular (AVN). AVN terletak dekat septum interatrium

dan muara sinus koronarius dan merupakan elemen yang penting dalam sistem konduksi

listrik jantung. Ventrikel terikel selama diastol; pada saat awal denyut jantung, atrium

berkontraksi dan memenuhi pengisian ventrikel. Saat ventrikel bberkontraksi, tekanan

meningkat secara tajam, sehingga menutup katup AV. Saat tekanan ventrikel melampaui

tekanan arteri pulmonal atau tekanan aorta, katup semilunaris membuka dam terjadi ejeksi.

Ketika sistol berakhir dan tekanan ventrikel menurun, katup semilunaris menutup akibat

aliran balik darah dari arteri. Kekuatan kontraksi dihasilkan oleh otot jantung, yaitu

miokardium. Atrium memiliki dinding yang tipis. Tekanan yang lebih besar dihasilkan oleh

ventrikel kiri dibandingkan dengan vetrikel kanan yang tercermin dari ketebalan dindingnya

yang lebih besar. Sisi dalam jantung dilapisi oleh lapisan tipis sel yang disebut endokardium,

yang serupa dengan endotel pembuluh darah. Permukaan luar miokardium dilapisi oleh

epikardium, yang merupakan lapisan sel mesotel. Keseluruhan jantung terselubung dalam

perikardium, yang merupakan suatu selubung atau kantung fibrosa tipis, yang mencegah

3

Page 4: Makalah blok 8

pelebaran jantung secara berlebihan. Rongga perikardium mengandung cairan interstisial

sebagai pelumas.

Arteri

Sirkulasi sistemik (atau sirkulasi yang lebih besar) dimulai saat dipompanya darah

oleh ventrikel kiri menuju arteri terbesar, yaitu aorta. Aorta ini berjalan naik ke bagian atas

jantung, melengkung ke bawah pada arkus aorta dan menurun tepat di anterior kolumna

spinalis. Aorta bercabang menjadi arteri iliaka kiri dan kanan, yang menyuplai darah ke

daerah pelvis dan tungkai. Arteri besar yang menyuplai kepala, lengan dan jantung, berasal

dari arkus aorta; dan arteri utama yang menyuplai orgam visera, berasal dari percabangan

aorta desendens. Oleh sebab itu, semua organ mayor, kecuali hati, mendapat suplai darah dari

arteri-arteri yang muncul dari aorta. Susunan pembulluh darah sistemik yang secara

fundamental tersusun secara pararel memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan susunan

alternatif secara serial, di mana darah akan mengalir secara berurutan dari satu organ ke

organ lain. Susunan paralel dari sistem pembuluh darah menjamin bahwa suplai darah ke

setiap organ relatif independen, dikendalikan oleh suatu kepala yang besar, dan juga bahwa

setiap organ menerima darah yang sangat teroksigenasi. Aorta dan cabang utamanya (arteri

brakiosefalika, karotis komunis, subklavia, dan iliaka komunis) disebut arteri elastika. Selain

mengalirkan darah dari jantung, arteri-arteri ini melebar selama sistol dan kembali ke ukuran

awal saat diastol, menekan gelombang nadi dan menyesuaikan aliran darah yang terputus-

putus yang dihasilkan oleh kerja pompa jantung yang interminten. Arteri elastika bercabang

menjadi arteri muskularis dengan dinding yang relatif lebih tebal; hal ini mencegah arteri

kolaps saat sendi melipat. Arteri muskularis bercabang lagi menjadi pembuluh beresistensi,

disebut demikian karena pembuluh ini memberikan resistensi terbesar terhadap aliran darah

dalam susunan pembuluh darah. Pembuluh ini kadang-kadang di subklasifikasi menjadi

arteri-arteri kecil yang memiliki banyak lapisan (multilayer) sel otot polos dindingnya, dan

arteriol yang memiliki satu atau dua lapis sel otot polos. Rasio dinding terhadap lumen pada

pembuluh darah beresistensi merupakan merupakan yang tertinggi dalam susunan pembuluh

darah. Derajat konstriksi atau tonusnya mengatur jumlah darah yang mengalir ke setiap area

kecil jaringan. Selain bercabang-cabang membentuk pembuluh yang lebih kecil, arteri dan

arteriol juga dapat bersatu membentuk anastomosis. Anastomosis ini terdapat dalam banyak

sirkulasi (misalnya otak, mesenterium, uterus, sekitar sendi) dan menyediakan suplai darah

alternatif bila satu arteri terblokade. Jika hal ini terjadi, maka arteri yang beranastomosis akan

membesar secara bertahap dan menyediakan suatu sirkulasi kolateral.

4

Page 5: Makalah blok 8

Vena

Sistem vena terbagi menjadi venula-venula yang mengandung satu atau dua lapis sel

otot polos, dan vena-vena. Vena-vena ekstremitas, terutama tungkai, memiliki sepasang katup

semilunaris yang menjamin agar darah tidak akan berbalik darah. Katup-katup ini bersifat

searah, sehingga katup akan tertekan pada dinding vena saat darah mengalir maju, namun

terdorong menutup lumen saat aliran darah membalik. Vena-vena kepala, leher, dan lengan

akan bersatu membentuk vena kava superior, dan vena-vena tubuh bagian bawah bersatu

membentuk vena kava inferior. Vena-vena ini mengalirkan darah ke atrium kanan, yang

kemudian memompanya ke ventrikel kiri. Satu atau dua vena yang menerima darah dari regio

tubuh biasanya terletak di sebelah arteri yang menyuplai regio tersebut. Hal ini menyebabkan

peningkatan penyimpanan panas, karena pada suju rendah, darah arteri yang lebih hangat

akan memberikan panasnya ke darah vena yang lebih dingin, daripada ke lingkungan

eksternal. Pulsasi arteri yang disebabkan oleh denyut jantung juga membantu aliran vena.1

Anatomi jantung

Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan

sebagian tertutup oleh jarinbgan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4, dan 5.

Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung

terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan dari

rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 – 5 dekat garis medio- klavikuler

kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena kava superior.

Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan,

lemak epikardium dan nutrisi seseorang. Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori,

yaitu anatomi luar dan anatomi dalam. Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh

sulkus koronarius yang mengelilingi jantung.Pada sulkus ini berjalan arteri koroner kanan

dan arteri sirkumfleks setelah dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel

dipisahkan oleh sulkus interventrikuler anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri

desendens anterior kiri, dan sulkus interventrikularis posterior disebelah belakang, yang

dilewati oleh arteri desendens posterior. Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang

membungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral

( epikardium) dan perikardium parietal. Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di

atas pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya jaringan ini akan berputar – lekuk

(releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan

5

Page 6: Makalah blok 8

bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan darah. Kerangka jantung, jaringan

ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang merupakan tempat pijakan atau

landasan ventrikel, atrium dan katup – katup jantung. Bagian tengah badan jaringan ikat

tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang mengikat bagian medial katup trikuspid,

mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat padat ini meluas ke arah lateral kiri membentuk

trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan

mitral membentuk anuli fibrosa kordis sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel,

atrium, katup trikuspid,dan mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung ke

dalam ventrikel adalah terbentuknya septum interventrikuler pars membranasea.Bagian

septum ini juga meluas dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian

dinding atrium kanan. Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan

dan kiri, serta ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena

mengalir kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium

kanan, yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak

agak ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero-

superior atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut

aurikel. Permukaan endokardium atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin dan

rata, tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari serabut – serabut

otot yang berjalan paralel yang disebut otot pektinatus. Tebal rata – rata dinding atrium kanan

adalah 2 mm. Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat

dibawah manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel

kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan

melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis

dengan tebal 4 –5 mm. Secara fungsional ventrikel kanan dapat dibagi dalam alur masuk dan

alur keluar.Ruang alur masuk ventrikel kanan ( right ventricular inflow tract) dibatasi oleh

katup trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar

ventrikel kanan (right ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding

licin terletak dibagian superior ventrikel kanan yang disebut infundibulum atau konus

arteriosus.Alur masuk dan alur keluar dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak

tepat di atas daun katup trikuspid. Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal

yang bermuara pada dinding postero – superior atau postero-lateral, masing - masing

sepasang vena kanan dan kiri.Letak atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung

lain, sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit

lebih tebal daripada dinding atrium kanan. Endokardiumnya licin dan otot pektinati hanya

6

Page 7: Makalah blok 8

ada pada aurikelnya. Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya

mengarah ke antero-inferior kiri menjadi apeks kordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah

anulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal

dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8 – 12 mm. Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup

trikuspid yang memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan , katup mitral atau bikuspid

yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri setra dua katup semilunar yaitu

katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal adalah katup yang memisahkan ventrikel

kanan dengan arteri pulmonalis. Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri

dengan aorta. Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan

parasimpatis. Serabut – serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel

termasuk pembuluh darah koroner. Saraf parasimpatis terutama memberikan persarafan pada

nodus sinoatrial,atrioventrikular dan serabut – serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke

ventrikel kiri. Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal

atas, yaitu torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian

berakhir pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post – ganglionik

akan menjadi saraf kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan parasimpatis berasal

dari pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut – serabutnya akan bergabung dengan

serabut simpatis di dalam pleksus kardialis.Rangsang simpatis akan dihantar oleh asetilkolin.

Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama yaitu

arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva aorta.Arteri koroner

kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks dan ramus

interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis,

ramus marginalis dan ramus interventrikularis posterior. Aliran balik dari otot jantung dan

sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan berdampingan dengan arteri koroner, akan

masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena

kecil yang disebut vena Thebesii, yang bermuara langsung ke dalam atrium kanan. Pembuluh

limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu subendokardial, miokardial dan

subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok pleksus yang paling besar adalah

pleksus subepikardial, dimana pembuluh – pembuluh limfe akan membentuk satu trunkus

yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di depan arteri

pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena kava superior dan arteri inominata.2

7

Page 8: Makalah blok 8

Histologi jantung

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan

epikardium. Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium

homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium

dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih

dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. lapisan subendokardial terdiri dari

jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.

Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan

pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF

( Atrial Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat

otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi. Serat konduksi pada jantung merupakan

modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2

nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat

purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak di subendokardial. Sel purkinje

mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen

serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral. Serat kontraksi merupakan serat

silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral.

Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memiliki striae. Sarkoplasmanya mengandung

banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara dua serat otot adalah melalui

fascia adherens, macula adherens ( desmosom), dan gap junctions. Epikardium terdiri dari 3

lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan perikardium parietal.

Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih). Lapisan subepikardial

terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta ganglia.

Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.3

Fisiologi jantung

Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang

menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama

akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas.

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang

melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak

menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel

8

Page 9: Makalah blok 8

otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan

potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel – sel pekerja. Kontraksi otot

jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab pergeseran

potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal

itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan

kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel – sel otoritmik jantung, antara potensial – potensial

aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas

membran terhadap K+ menurun antara potensial – potensial aksi, karena saluran K+

diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien

konsentrasi mereka.Karena influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam

secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang.Setelah ambang

tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran

Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+

bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti

biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat

pengaktifan saluran K+.Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran – saluran K+ ini akan

mengawali depolarisasi berikutnya. Sel – sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas

ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje. Sebuah potensial aksi

yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui jalur antar atrium

dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat maka terjadi

perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus AV,

potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke sel

purkinje. Potensial aksi yang timbulkan di nodus SA akan menghasilkan gelombang

depolarisasi yang akan menyebar ke sel kontraktil melalui gap junction.

Siklus jantung

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari

denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah

periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah

periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah. Diastol dapat dibagi menjadi

dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling. Pada relaksasi

isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup

atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling

dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup

9

Page 10: Makalah blok 8

trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika

atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic

Volume . Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi

ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap

tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot.

Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan

pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya

darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah

yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Denyut jantung dan Tekanan darah

Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA.

Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan

depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara

denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+.

Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi

kecepatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai saraf.

Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus terutama mempersarafi atrium, terutama

nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke ventrikel tidak signifikan. Tekanan darah adalah

tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada pembuluh darah. Tekanan darah

terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas tentang sistol dan diastol).

Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer. Curah jantung adalah

volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah

jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah

volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik akhir akan

menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar

pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin

teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum

kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung

berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan

intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank

Starling pada jantung.

10

Page 11: Makalah blok 8

Sirkulasi jantung

Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi

paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu

masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya

kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira – kira 15 – 20

mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu

arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar,

vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.6

Biokimia Jantung

Kontraksi otot jantung dilihat dari segi biokimia, otot terdiri dari aktin, miosin, dan

tropomiosin. Aktin, G aktin monomerik menyusun protein otot sebanyak 25 % berdasarkan

beratnya. Pada kekuatan ion fisiologik dan dengan adanya ion Mg2+ akan membentuk F

aktin. Miosin, turut menyusun 55 % protein otot berdasarkan berat dan bentuk filamen tebal.

Miosin merupakan heksamer asimetrik yang terdiri 1 pasang rantai berat dan 2 pasang rantai

ringan. Troponin ada 3 jenis yaitu troponin T yang terikat pada tropomiosin, troponin I yang

menghambat interaksi F aktin miosin dan troponin C yang mengikat kalsium. Mekanisme

kontraksi otot, adanya eksitasi pada miosit akan menyebabkan peningkatan kadar Ca2+ di

intraseluler.Eksitasi akan menyebabkan Ca2+ msk dari ECM ke intrasel melalui L type

channels lalu Ca2+ tersebut akan berikatan dengan reseptor ryanodin- sensitive reseptor di

Sarkoplasmik retikulum dan akan dihasilkan lebih banyak lagi Ca 2+ ( CICR = Ca2+

induced Ca2+ release). Kalsium yang masuk akan berikatan dengan troponin C dan dengan

adanya energi dari ATP akan menyebabkan kepala miosin lepas dari aktin dan dengan ATP

berikutnya akan menyebabkan terdorongnya aktin ke bagian dalam ( M line ). Proses ini

terjadi berulang – ulang dan akhirnya terjadi kontraksi otot. Sumber ATP untuk kontraksi

berasal dari anaerob glikolisis, glikogenolisis, kreatin fosfat, dan fosforilasi oksidatif.

SumberATP pertama sekali adalah cadangan ATP, setelah itu menggunakan kreatin fosfat

diikuti dengan glikolisis anaerob, lalu glikolisis aerob dan akhirnya lipolisis.5

Pemeriksaan penunjang

EKG ( elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan

oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan

dideteksi oleh elktroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf.

11

Page 12: Makalah blok 8

Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti

aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, detekdi

penyakit bukan jantung, pengaruh obat-obatan. Ada 3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu

sadapan bipolar dan sadapan unipolar. Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan

anggota badan, II yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan

dan elektroda positif di lengan kiri, dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda

negatif lengan kiri dan elektroda positif di tungkai kiri. Sadapan unipolar adalah sadapan

prekordial dan sadapan augmented. Sadapan augmented adalah AVFyang merupakan beda

potensial anata jantung dengan tungkai, AVR yang merupakan beda potensial anata jantung

dengan lengan kanan, dan AVL yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan

kiri. Sadapan prekordial adalah V1 – V6. Sadapan V 1 terletak di ruang interkostal IV di

kanan sternum. Sadapan V2 terletak di ruang interkostal IV di kiri sternum. Sadapan V3

diletakkan diantara sadapan V2 dan V4. Sadapan V4 diletakkan di ruang interkostalis V

sejajar dengan garis mid klavikularis kiri. Sadapan V5 diletakkan secara mendatar dengan V

4 di linea axillaris anterior. Sadapan V6 diletakkan secara mendatar dengan V4 – V5 di mid

axillaris. Gelombang P adalah depolarisasi dari atrium kiri dan kanan. Segmen PR

merupakan perlambatan nodus AV.Kompleks QRS adalah depolarisasi ventrikel

( repolarisasi atrium). Segmen ST adalah kontraksi ventrikel dan pengosongan ventrikel.

Gelombang T merupakan repolarisasi ventrikel. Interval TP adalah relaksasi ventrikel dan

mengisi diri. Nilai normal untuk gelobang P adalah 0,08 – 0,1 s, interval PR adalah 0,12 – 0,2

s, interval QT adalah 0,32 – 0,4 s, dan kompleks QRS adalah 0,06 – 0,1s.4

Enzim Kardiovaskular

Enzim yang berperan dalam sistem kardiovaskuler

Enzim dapat ditemukan di seluruh tubuh dan dilepaskan untuk mengaktifkan reaksi

kimia dan tanggapan untuk mengambil tempat ini. Cardiac zat kimia enzim terdiri dari

protein yang penting untuk mengaktifkan fungsi dari otot jantung. Enzim adalah katalis

biokimia. Dengan kata lain, enzim adalah molekul protein-besar yang terbuat dari asam

amino yang diperlukan untuk struktur tubuh, fungsi, dan peraturan-yang membantu reaksi

kimia terjadi. Enzim jantung ditemukan dalam jaringan jantung, dan mereka berfungsi

sebagai katalis untuk berbagai reaksi biokimia jantung. Enzim-enzim tersebut selalu hadir

dalam darah, bahkan pada mereka dengan kesehatan yang baik, tetapi mereka dilepaskan

untuk konsentrasi yang lebih tinggi ketika jaringan jantung menjadi rusak atau harus bekerja

12

Page 13: Makalah blok 8

lebih keras. Enzim-enzim jantung utama yang ditemukan pada jaringan jantung troponin T,

troponin I, creatine kinase (CK) / Kreatin Phosphokinase (CPK), aminotranferase aspartate

(AST) dan laktat dehidrogenase (LDH). Enzim ini semua bangkit dan puncak pada waktu

yang berbeda setelah cedera otot jantung dan peningkatan dapat tetap memuncak selama

beberapa hari, meskipun kali ini juga variabel dengan enzim yang berbeda. Enzim adalah

katalis biokimia. Dengan kata lain, enzim adalah molekul protein-besar yang terbuat dari

asam amino yang diperlukan untuk struktur tubuh, fungsi, dan peraturan-yang membantu

reaksi kimia terjadi. enzim jantung ditemukan dalam jaringan jantung dan mereka berfungsi

sebagai katalis untuk berbagai reaksi biokimia jantung. enzim jantung utama adalah Troponin

dan Kreatin Phosphokinase (CPK). Kematian atau kerusakan pada sel-sel otot jantung

mengarah ke disintegrasi membran sel jantung, yang merupakan jaket luar dari sel-sel otot.

Kehilangan hasil sel membran dalam "bocor" enzim otot jantung ke dalam darah yang

mengarah ke tingkat tinggi enzim jantung dalam darah setelah serangan jantung atau

kerusakan jantung lain.

1. CK MB (creatinin kinase MB)

Enzim CK-MB dalam keadaan normal ditemukan di dalam otot jantung dan dilepaskan

ke dalam darah jika terjadi kerusakan jantung. Peningkatan kadar enzim ini akan tampak

dalam waktu 6 jam setelah serangan jantung dan menetap selama 36-48 jam. Kadar enzim

ini biasanya diperiksa pada saat penderita masuk rumah sakit dan setiap 6-8 jam selama

24 jam berikutnya. Enzim CPK (Creatine phosophokinase) juga penting, karena

memberikan energi yang dibutuhkan untuk gerakan oleh hati. Ketika otot jantung rusak

dalam kasus serangan jantung, konsentrasi tinggi enzim jantung yang dilepaskan ke

dalam aliran darah.

2. Troponin (cTn = cardiac specific Troponin)

Troponin adalah enzim jantung sangat penting, karena memainkan peran sentral dalam

cara kontrak otot jantung. Troponin kontrol bagaimana otot jantung merespon sinyal yang

diterima untuk kontraksi, dan mengatur gaya yang kontraksi otot.

3. Lactic Dehydrogenase (LDH)

LDH yang paling sering diukur untuk memeriksa kerusakan jaringan. LDH enzim dalam

jaringan tubuh, terutama jantung, hati, ginjal, otot rangka, otak, sel-sel darah, dan paru-

paru.

4. Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)

13

Page 14: Makalah blok 8

Aminotransferase alanin (ALT)/SGPT merupakan enzim yang utama banyak

ditemukan pada sel hati serta efektif dalam mendiagnosis dekstruksi hepatoseluler.Enzim ini

juga ditemukan dalam jumlah sedikit pada otot jantung, ginjal serta otot rangka. Kadar

ALT/SGPT seringkali dibandingkan dengan AST/SGOT untuk tujuan diagnostik. ALT

meningkat lebih khas daripada AST pada kasus nekrosis hati dan hepatitis akut, sedangkan

AST meningkat lebih khas pada nekrosis miokardium (infark miokardium akut), sirosis,

kanker hati, hepatitis kronis dan kongesti hati. AST (SGOT) normalnya ditemukan dalam

suatu keanekaragaman dari jaringan termasuk hati, jantung, otot, ginjal, dan otak.7

14

Page 15: Makalah blok 8

Daftar Pustaka

1. Astikawati R. Sistem kardiovaskular Ed.3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007, 13-5.

2. Hanafiah,Asikin,Aulia Sana, Barita Sobu Sitompul, dkk. Anatomi jantung dan

pembuluh darah. Lily Ismudati Rilanto, Faisal Baraas, Santoso Karo Karo, dan Poppy

Surwianti Roebiono. Buku ajar kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Indonesia,1996,7-13.

3. Junquiera,Luiz Carlos dan Jose Carneiro. Otot jantung.dr.Frans Dany(eds).Histologi

dasar teks dan atlas Ed.10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2007,196-7.

4. Karim,Sjukri dan Peter Kabo. Prinsip-prinsip EKG. Charlie Hatardi. EKG dan

penanggulangan beberapa penyakit jantung untuk dokter umum. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Indonesia,1996,1-20.

5. Murray,Robert K,Daryl K.Granner,dkk. Otot dan sitoskeleton. Anna P.Bani dan Tiara

M.N.Sikumbang. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC,2003,683-90.

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem, Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2009.

7. Kuchel P, Ralston G.B. Biokimia. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2006.

15