makalah batu bara !!!
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem energi global menghadapi berbagai masalah di abad ini. Harus
terus memasok energi yang aman dan terjangkau untuk menghadapi kebutuhan
yang terus tumbuh. Pada saat yang bersamaan masyarakat mengharapkan energi
yang lebih bersih dan polusi yang rendah dengan meningkatkan penekanan pada
ketahanan lingkungan hidup. Alasannya:
1. Cadangan batubara sangat banyak dan tersebar luas diseluruh dunia, baik di
negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia yang
merupakan salah satu negara memiliki cadangan batubara yang besar, yaitu
+/-123.5 milyar ton (70%-nya merupakan batubara muda sedangkan 30%
sisanya adalah batubara kualitas tinggi).
2. Batubara dapat diperoleh dari banyak sumber di pasar dunia dengan pasokan
yang stabil, harga yang murah dibandingkan dengan minyak dan gas.
3. Batubara aman untuk ditransportasikan, disimpan, ditumpuk disekitar
tambang, pembangkit listrik, atau lokasi sementara serta kualitasnya tidak
banyak terpengaruh oleh cuaca maupun hujan.
4. Pemanfaatan Teknologi Batubara Bersih (CLEAN COAL TECHNOLOGY)
telah dikembangkan Proses Liquifaksi Langsung Pada proses langsung
batubara cair diproduksi dengan melarutkan dalam suatu pelarut organik lalu
dilanjutkan dengan proses hidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi. Proses
pencairan batubara sercara langsung dapat dilakukan melalui pirolisis,
ekstraksi pelarut dan hidrogenasi katalitik. Tidak Langsung Pada proses tidak
langsung batubara difragmentasi menjadi CO, CO2, H2, dan CH4 yang
kemudian direkombinasikan menghasilkan produk cair, prosesnya melalui
gasifikasi dan kondensasi.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih detail
tentang Pencairan batubara (Coal Liqeufaction).
1
![Page 2: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB 2
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Pencairan batubara (Coal Liqeufaction) adalah proses mengubah wujud
batubara dari padat menjadi cair proses mengubah wujud batubara dari padat
menjadi cair. Proses pencairan batubara dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode langsung dan metode tidak langsung.
Coal liquefaction adalah terminologi yang dipakai secara umum mencakup
pemrosesan batubara menjadi BBM sintetik (synthetic fuel). Pendekatan yang
mungkin dilakukan untuk proses ini adalah: pirolisis, pencairan batubara secara
langsung (Direct Coal Liquefaction-DCL) ataupun melalui gasifikasi terlebih
dahulu (Indirect Coal Liquefaction-ICL). Secara intuitiv aspek yang penting
dalam pengolahan batubara menjadi bahan bakar minyak sintetik adalah: efisiensi
proses yang mencakup keseimbangan energi dan masa, nilai investasi, kemudian
apakah prosesnya ramah lingkungan sehubungan dengan emisi gas buang, karena
ini akan mempengaruhi nilai insentiv menyangkut tema tentang lingkungan.
Undang-Undang No.2/2006 yang mengaatur tentang proses pencairan batubara.
Efisiensi pencairan batubara menjadi BBM sintetik adalah 1-2 barrel/ton
batubara4). Jika diasumsikan hanya 10% dari deposit batubara dunia dapat
dikonversikan menjadi BBM sintetik, maka produksi minyak dunia dari batubara
maksimal adalah beberapa juta barrel/hari. Hal ini jelas tidak dapat menjadikan
batubara sebagai sumber energi alternativ bagi seluruh konsumsi minyak dunia.
Walaupun faktanya demikian, bukan berarti batubara tidak bisa menjadi jawaban
alternativ energi untuk kebutuhan domestik suatu negara. Faktor yang menjadi
penentu adalah: apakah negara itu mempunyai cadangan yang cukup dan
teknologi yang dibutuhkan untuk meng-konversi-kannya. Jika diversivikasi
sumber energi menjadi strategi energi suatu negara, pastinya batubara menjadi
satu potensi yang layak untuk dikaji menjadi salah satu sumber energi, selain
sumber energi terbarukan (angin, solar cell, geothermal, biomass). Tetapi perlu
kita ingat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mempertimbangkannya tidaklah
2
![Page 3: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/3.jpg)
tanpa batas, karena sementara negara2 lain sudah melakukan kebijakan-kebijakan
konkret domestik maupun luar negeri untuk mengukuhkan strategi energi untuk
kepentingan negaranya.
METODE
Proses pencairan batubara dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode langsung dan metode tidak langsung. Pada proses tidak langsung batubara
difragmentasi menjadi CO, CO2, H2, dan CH4 yang kemudian direkombinasikan
menghasilkan produk cair, prosesnya melalui gasifikasi dan kondensasi. Pada
proses langsung batubara cair diproduksi dengan melarutkan dalam suatu pelarut
organik lalu dilanjutkan dengan proses hidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi.
Proses pencairan batubara sercara langsung dapat dilakukan melalui
pirolisis, ekstraksi pelarut dan hidrogenasi katalitik.
1. PENCAIRAN BATU BARA METODE LANGSUNG (DCL)
Proses hydro-cracking dengan bantuan katalisator. Prinsip dasar DCL
adalah meng-introduksi-an gas hidrogen ke dalam struktur batubara agar rasio
rasio perbandingan antara C/H menjadi kecil sehingga terbentuk senyawa-
senyawa hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair.
DCL adalah proses hydro-craacking dengan bantuan katalisator. Prinsip
dasar dari DCL adalah meng-introduksi-an gas hydrogen kedalam struktur
batubara agar rasio perbandingan antara C/H menjadi kecil sehingga terbentuk
senyawa-senyawa hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair. Proses ini telah
mencapai rasio konversi 70% batubara (berat kering) menjadi sintetik cair.
Pada tahun 1994 proses DCL kembali dikembangkan sebagai komplementasi
dari proses ICL terbesar setelah dikomersialisasikan oleh Sasol Corp.
Pencairan batubara metode langsung (DCL)
Pencairan batubara metode langsung atau dikenal dengan Direct Coal
Liquefaction-DCL, dikembangkan cukup banyak oleh negara Jerman dalam
menyediakan bahan bakar pesawat terbang. Proses ini dikenal dengan Bergius
Process, baru mengalami perkembangan lanjutan setelah perang dunia kedua.
3
![Page 4: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/4.jpg)
Tahun 2004 kerjasama pengembangan teknologi upgrade (antara China
Shenhua Coal Liquefaction Co. Ltd. dengan West Virginia University) untuk
komersialisasi DCL rampung, untuk kemudian pembangunan pabrik DCL
kapasitas dunia di Inner Mongolia. Dalam Phase pertama pabrik ini akan
dihasilkan lebih dari 800.000 ton bahan bakar cair pertahunnya.
Yang menjadikan proses DCL sangat bervariasi adalah beberapa faktor
dibawah:
Pencapaian dari sebuah proses DCL sangat tergantung daripada jenis
feedstock /(spesifikasi batubara) yang dipergunakan, sehingga tidak ada
sebuah sistem yang bisa optimal untuk digunakan bagi segala jenis batubara.
Jenis batubara tertentu mempunyai kecenderungan membentuk lelehan
(caking perform), sehingga menjadi bongkahan besar yang dapat membuat
reaktor kehilangan tekanan dan gradient panas terlokalisasi (hotspot). Hal
ini biasanya diatasi dengan mencampur komposisi batubara, sehingga
pembentukan lelehan dapat dihindari.
Batubara dengan kadar ash yang tinggi lebih cocok untuk proses gasifikasi
terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu mempengaruhi berjalannya proses.
Termal frakmentasi merupakan phenomena yang terjadi dimana serpihan
batubara mengalami defrakmentasi ukuran hingga berubah menjadi partikel-
partikel kecil yang menyumbat jalannya aliran gas sehingga menggangu
jalannya keseluruhan proses. Hal ini dapat diatasi dengan proses
pengeringan batubara terlebih dahulu sebelum proses konversi pada reaktor
utama (Lihat skema Brown Coal Liquefaction di bawah).
2. PENCAIRAN BATU BARA MUDA RENDAH EMISI
Proses Pencairan Batubara Muda rendah emisi (Low Emission Brown
Coal Liquefaction)
Cooperative Study of Development of Low Grade Coal Liquefaction
Technology, 2003 Landasan dalam mengembangkan ujicoba produksi (pilot
scale) proses pencairan batubara adalah:
Produk liquid oil yang dihasilkan harus mencapai lebih dari 50%
4
![Page 5: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/5.jpg)
Proses pengoperasian harus berjalan dengan kontinuitas lebih daripada 1500
jam.
Tahapan proses deashing harus mencapai kadar ash (abu) < 500 ppm.
Optimalisasi/pengembangan proses pengeringan (dewatering) baru.
Tahapan proses pencairan batubara muda (Brown Coal Liquefacion):
1. Pengeringan/penurunan kadar air secara efficient
2. Reaksi pencairan dengan limonite katalisator
3. Tahapan hidrogenasi untuk menghasilkan produk oil mentah
4. Deashing Coal Liquid Bottom/heavy oil (CLB)
5. Fraksinasi/pemurnian light oil (desulfurisasi,pemurnian gas,destilasi
produk)
Katalis yang digunakan dalam pengolahan batu bara: A. Gasifikasi Fischer
Tropsch Batubara Katalis yang digunakan adalah ZnCrO,besi atau kobalt, dan
Fe3O4 atau logam-logam transisi yang lain B.
KEUNGGULAN
Keunggulan Teknologi Liquifaksi:
a) Biaya produksi rendah, pencairan batubara hanya membutuhkan biaya
produksi US$ 15 per barrel.
5
![Page 6: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/6.jpg)
b) Solusi untuk pemanfaatan batubara peringkat rendah dengan nilai kalor <
5100 kg/gr.
c) Produk minyak yang dihasilkan cukup menjanjikan, dimana 1 ton batubara
akan menghasilkan 6.2 barrel sintetis oil.
d) Teknologi pencairan batubara lebih ramah lingkungan. Dari pasca
produksinya tidak ada proses pembakaran, dan tidak dihasilkan gas CO2.
Kalaupun menghasilkan limbah (debu dan unsur sisa produksi lainnya),
masih dapat dimanfaatkan untuk bahan baku campuran pembuatan aspal.
6
![Page 7: Makalah Batu Bara !!!](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072108/55cf9852550346d03396fb5f/html5/thumbnails/7.jpg)
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Pencairan batubara (Coal Liqeufaction) adalah proses mengubah wujud
batubara dari padat menjadi cair proses mengubah wujud batubara dari padat
menjadi cair.
Proses pencairan batubara dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung :
1. Pencairan batubara metode langsung (Direct Coal Liquefaction-DCL).
Prinsip dasar DCL adalah meng-introduksi-an gas hidrogen ke dalam
struktur batubara agar rasio rasio perbandingan antara C/H menjadi kecil
sehingga terbentuk senyawa- senyawa hidrokarbon rantai pendek
berbentuk cair.
2. Pada proses tidak langsung batubara difragmentasi menjadi CO, CO2, H2,
dan CH4 yang kemudian direkombinasikan menghasilkan produk cair,
prosesnya melalui gasifikasi dan kondensasi
7