makalah audit miya

15
2.3 Ekuitas Pemilik Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan ini merupakan penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca. Laporan ini dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ini dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya. Laporan ekuitas pemilik merupakan penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca pemilik Tujuan audit ekuitas pemilik : 1. Pengendalian intern atas modal saham dan deviden terkait mencukupi.

Upload: cko-prasetyo

Post on 02-Jul-2015

294 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Audit Miya

2.3 Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama

jangka waktu tertentu. Laporan ini merupakan penghubung antara laporan laba

rugi dengan neraca. Laporan ini dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena

laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini.

Laporan ini dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik

pada akhir periode harus dilaporkan di neraca.

Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak

residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas

disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya

paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.

Laporan ekuitas pemilik merupakan penghubung antara laporan laba rugi

dengan neraca pemilik

• Tujuan audit ekuitas pemilik :

1. Pengendalian intern atas modal saham dan deviden terkait mencukupi.

2. Transaksi ekuitas pemilik dibukukan dengan semestinya, sebagaimana

yang didefinisikan oleh enam tujuan terkait – transaksi.

3. Saldo ekuitas pemilik disajikan dan diungkapkan dengan semestinya,

sebagaimana didefinisikan oleh tujuan audit terkait – saldo untuk akun

ekuitas pemilik (hak/kewajiban dan nilai yang dapat direalisir tidak

diaplikasikan.

Pengendalian Intern Ekuitas Pemilik

1. Otorisasi Transaksi yang Memadai

2. Penerbitan Modal Saham

3. Pembelian Kembali Modal Saham

4. Penyelenggaraan Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Memadai.

Page 2: Makalah Audit Miya

• Prosedur yang terpenting untuk pencegahan salah saji dalam ekuitas

pemilik adalah :

1. Kebijakan yang jelas untuk penyiapan sertifikat saham dan pembukuan

transaksi modal saham.

2. Verifikasi internal yang independen mengenai informasi di dalam catatan.

2.3.1 Pengendalian Intern

Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing

sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional

perusahaan atau organisasi tertentu.

Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari

pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu

dengan yang lainnya.

Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu

proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara

keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan

perusahaan yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :

1 Ke-efektif-an dan efisiensi operasional perusahaan

2 Pelaporan Keuangan yang handal

3 Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori

tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi :

a) Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan

perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk

juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan.

Page 3: Makalah Audit Miya

b) Laporan Kuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang

meliputi laporan segmen maupun interim.

c) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan

dipatuhi dengan semestinya.

Struktur Pengendalian Intern

Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu :

(1). Lingkungan Pengendalian

Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat

memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil

perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam

mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan

personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.

(2). Penilaian Resiko

Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu

mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”.

Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal

untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target

hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.

(3). Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen

hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan

menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi :

aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas

kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung

jawab.

(4). Informasi dan Komunikasi

Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan

mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka

Page 4: Makalah Audit Miya

mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi),

Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi

internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat

hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai

keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan

eksternal.

(5). Pengawasan

Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam

perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi

internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai

pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah

penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan

pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan

dewan direksi.

Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat

memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan

kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas

opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke

dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling

esensial dari perusahaan (organisasi).

Istilah-istilah penting dalam Pengendalian Intern Kondisi Terlaporkan

(Reportable Condition)

Istilah lainnya adalah Defisiensi Signifikan, kedua istilah ini dipergunakan

dalam mendefinisikan suatu kondisi yang defisiensi secara signifikan di dalam

rancangan atau operasional atas pengendalian intern yang mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam melakukan pencatatan, proses, mengkompilasi dan

melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen di dalam

laporan keuangan perusahaan. Defisiensi signifikan yang luas dapat

mengakibatkan Kelemahan Material (Material Weakness).

Page 5: Makalah Audit Miya

Kelemahan Material (Material Weakness)

Didefinisikan sebagai kondisi yang terlaporkan dimana rancangan atau

opersional dari salah satu atau lebih pengendalian intern-nya tidak mampu

mengurangi atau menurunkan suatu resiko ringan atau salah penyajian yang

disebabkan oleh kesalahan atau penggelapan yang jumlahnya relatif material

kaitannya dengan laporan keuangan yang jika di audit akan dapat ditemukan, akan

tetapi tidak terdeteksi dalam periode yang sama oleh pegawai dalam pelaksanaan

pekerjaan secara normal.

Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)

Ada beberapa perusahaan yang karena skala usahanya memang termasuk

kecil, mengakibatkan perusahaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan

pengendalian intern yang sederhana sekalipun (misalnya : pemisihan tugas atau

fungsi). Adalah penting bagi manajemen untuk melakukan kompensasi terhadap

bagian yang pengendaliannnya lemah atau tidak dapat berjalan untuk suatu kurun

waktu tertentu. Dalam hal internal manajemen telah melakukan kompensasi untuk

menutupi kelemahan pengendalian tersebut, internal auditor seharusnya tidak

melaporkan kelemahan tersebut sebagai material weakness, bahkan reportable

condition sekalipun, hendaknya disesuaikan dengan sekala perusahaan.

Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern

Penting untuk dipahami bahwa : Sistem Pengendalian Intern yang efektif

tidak memberikan jaminan absolut akan tercapainya tujuan perusahaan. Secara

sederhananya dapat dikatakan bahwa sistempengendalian yang handal tidak bisa

mengubah manajer yang buruk menjadi baik. Akan tetapi Sistem Pengendalian

Intern yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi

manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun

kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula.

Page 6: Makalah Audit Miya

Pihak-pihak Yang Bertanggungjawab Terhadap Sistem Pengendalian Intern

Semua pihak di dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan sistem pengendalian intern. Namun demikian, secara struktural

pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan

dan pengawasan Sistem Pengendalian Intern meliputi :

Chief Executive Officer (CEO)

Chief Financial Officer (CFO)

Controller / Director Of Accounting & Financial

Internal Audit Comitee

Komponen Pengendalian Internal

1 Lingkungan Pengendalian

Manajemen dan pegawai/karyawan seharusnya mempunyai komitmen

dan sikap yang positif dan konstruktif terhadap pengendalian internal dan

kesungguhan manajemen. Kunci lingkungan pengendalian adalah:

Integritas dan Etika

Komitmen terhadap Kompetensi

Struktur Organisasi

Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia yang Baik

2 Penaksiran Risiko

Pengendalian internal yang baik memungkinkan penaksiran risiko

yang dihadapi oleh organisasi baik yang berasal dari dalam maupun dari

luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran risiko adalah sebagai

berikut:

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

Menaksir risiko yang berpengaruh cukup signifikan

Page 7: Makalah Audit Miya

Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko

3 Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan

mekanisma yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah

dilaksanakan. Aktivitas pengendalian seharusnya efesien dan efektif untuk

mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Aktivitas pengendalian meliputi:

Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup

Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai

Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup

Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan

Evaluasi secara independen atas kinerja

Pengendalian terhadap pemrosesan informasi

Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan

4 Informasi dan Komunikasi

Informasi seharusnya dicatat dan dikomunikasikan kepada

manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan di dalam organisasi

dan dalam bentuk dan jangka waktu yang memungkinkan

diselenggarakannya pengendalian internal dan tanggung jawab lain

terhadap informasi tersebut. Di dalam menjalankan dan mengendalikan

operasinya, manajemen harus mengkomunikasikan kejadian yang relevan,

handal, dan tepat waktu.

5 Monitoring

Monitoring seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu

dan menyakinkan bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya

diselesaikan dengan tepat. Hal ini meliputi:

Mengevaluasi temuan-temuan, reviu, rekomendasi audit secara tepat.

Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan

rekomendasi dari audit dan reviu.

Page 8: Makalah Audit Miya

Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang

digunakan untuk menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian

manajemen.

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern

didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia

dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi

mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu

cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu

organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan

(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin

dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti

merek dagang).

2.3.2 Audit Modal Saham dan Tambahan Modal disetor

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal

mempengaruhi secara signifikan akun – akun berikut :

1 Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap

transaksi seringkali jumlahnya sangat material

2 Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya

akan material.

3 Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham,

obligasi, atau dokumen – dokumen pemilihan serupa.

4 Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan

kewajiban dan ekuitas.

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali

modalmempengaruhi secara signifikan akun - akun berikut : �

1 Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun,

tetapisetiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material.

Page 9: Makalah Audit Miya

2 Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan

material.

3 Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegangsaham,

obligasi, atau dokumen - dokumen pemilihan serupa.

Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividendengan kewajiban

dan ekuitas. Berikut adalah akun - akun yang seringkali ditemukan di dalam

siklusitu : �

W e s a l b a y a r  

H u t a n g h i p o t i k

Beban bunga

K a s b a n k �M o d a l s a h a m - s a h a m b i a s a � M o d a l s a h a m - s a h a m p r e f e r e n

M o d a l y a n g d i s u m b a n g k a n

P e n c a d a n g a n l a b a d i t a h a n

D i v i d e n y a n g d i u m u m k a n

A k u n m o d a l p e r u s a h a a n

perorangan

K o n t r a k y a n g m a s i h h a r u s

d i b a y a r  

H u t a n g o b l i g a s i �Bunga yang masih harus dibayar 

L a b a d i t a h a n

K e l e b i h a n m o d a l d i s e t o r a t a s nilai pariS a h a m t r e s u r i �D i v i d e n t e r h u t a n g

A k u n m o d a l p e r u s a h a a n -

persekutuan

2.3.3 Audit Dividen

Enam Tujuan Audit yang terkait dengan hutang deviden :

1. Dividen yang dibukukan ada (Keberadaan)

2. Deviden yang ada dibukukan (Kelengkapan)

3. Deviden yang dibukukan secara akurat (Keakuratan)

Page 10: Makalah Audit Miya

4. Deviden yang dibayarkan ke pemegang saham adalah benar ada

(Keberadaan)

5. Hutang deviden dibukukan (kelengkapan)

6. Hutang Deviden telah dibukukan dengan akurat (keakuratan)