makalah assesmen

20
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA “Ragam Prosedur Assesmen Menurut Tujuan Assesmen” Disusun oleh : 1. Ari Dewayani (12316244010) 2. Azza Ismu Annisa (12316244014) 3. Alfian Ilham Pratama (12316244021) 4. Meliyana Dyah A (12316244023) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014/2015

Upload: aridewayani

Post on 20-Nov-2015

347 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

Ragam prosedur assesmen menurut tujuan assesmen

TRANSCRIPT

DELL

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA

Ragam Prosedur Assesmen Menurut Tujuan Assesmen

Disusun oleh:

1. Ari Dewayani

(12316244010)

2. Azza Ismu Annisa

(12316244014)

3. Alfian Ilham Pratama

(12316244021)

4. Meliyana Dyah A

(12316244023)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014/2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 3

C. Tujuan............................................................................................................................ 3BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Assesmen..................................................................................................... 4B. Tujuan Assesmen........................................................................................................... 5C. Prosedur Perencanaan Assesmen Menurut Tujuan Assesmen................................. 6BAB III

Penutup

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 8B. Saran...............................................................................................................................8DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan rahmat dan karunianya, makalah ini dapat kami selesaikan sebagai tugas kami. Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama.

Dalam batas-batas tertentu makalah ini memuat tentang Ragam Prosedur Assesmen Menurut Tujuan Assesmen. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah .Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau penguraian makalah kami dengan harapan dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Yogyakarta, 7 Oktober 2014

PenulisBAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah, maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Dalam pelaksanaan assesmen pembelajaran guru dihadapkan pada 3 istilah yang sering dikacaukan pengertiannya atau bahkan sering digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian, dan tes.

Dalam konteks asesmen, perbedaan cara pandang terhadap konsep belajar dan pembelajaran mempengaruhi bagaimana asesmen dirancang. Perkembangan ilmu di bidang Psikologi Pendidikan berdampak pula terhadap cara pandang guru/dosen tentang desain pembelajaran, praktik pembelajaran dan tentu saja asesmen pembelajaran.Istilah asesmen (penilaian) proses dan hasil belajar merupakan suatu kegiatan guru selama rentang pembelajaran yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik yang memiliki karakteristik individual yang unik (Depdiknas.2006). Dalam rangka pengambilan keputusan tersebut, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.Dari rumusan tentang pengertian asesmen proses dan hasil belajar tersebut di atas, nampak jelas bahwa ada empat komponen penting dalam asesmen proses dan hasil belajar, yaitu: 1) pelacakan terhadap kompetensi siswa mencakup proses dan hasil belajar. Asesmen proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan dan beberapa pertemuan berikutnya (dilakukan pada awal, pertengahan atau akhir pertemuan). Hasil asesmen proses memberikan gambaran tentang kompetensi siswa (sementara) pada pertemuan tersebut. 1

Hasil pemantauan kompetensi sementara ini menjadi bahan acuan bagi guru dalam menentukan langkah pembelajaran berikutnya. Apakah RPP yang telah direncanakan dapat dilanjutkan atau dilakukan penyesuaian, perbaikan atau bahkan menyusun RPP baru. Idealnya siklus asesmen proses ini dilakukan terus menerus pada setiap pertemuan dengan mengacu indikator yang telah ditetapkan. Pada akhirnya setelah terlaksana beberapa siklus asesmen pembelajaran diperoleh gambaran pencapaian kompetensi siswa pada satu kompetensi dasar yang mencakup semua indikator. Sedangkan asesmen hasil belajar dilakukan minimal setelah satu kompetensi dasar dipelajari. Bila cakupan kompetensinya cukup luas, asesmen hasil belajar dapat dilakukan lebih dari satu kali, dan tidak perlu semua indikator diases. Cukup indikator-indikator esensial yang menjadi parameter pencapaian kompetensi dasarnya. Oleh karena basis asesmen proses dan hasil belajar adalah sejauhmana sebuah kompetensi telah dicapai oleh siswa, maka Mulyasa (2002:103) menyamakan terminologi asesmen proses dan hasil belajar ini sebagai Penilaian Berbasis Kompetensi/PBK (Competency Based Assesment); 2) kompetensi siswa sebagai tujuan pembelajaran hakikatnya adalah kesatuan utuh (holistik) pengetahuan, ketrampilan serta nilai-nilai dan sikap yang dapat ditampilkan siswa dalam berpikir dan bertindak (bandingkan dengan Mulyasa. 2002:37). Oleh karena itu asesmen harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor; 3) asesmen dilakukan selama rentang pembelajaran; maknanya bahwa asesmen merupakan satu kesatuan integral dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, bukan bagian yang terpisah dari pembelajaran; dan 4) pengambilan keputusan dalam asesmen didasarkan pada karakteristik siswa secara individual. Maknanya bahwa keputusan tentang tingkat pencapaian kompetensi siswa harus memperhatikan konstruk pengetahuan yang dibangun oleh masing-masing siswa secara individual, seturut dengan paradigma konstruktivisme. Oleh karena itu guru harus menggunakan berbagai data/informasi yang diperoleh dari berbagai teknik dan instrumen asesmen sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa, baik teknik tes maupun non tes. Individualisasi dalam pelayanan asesmen inilah yang menjadi acuan Poham (1995) dan Depdiknas (2006) yang menyatakan bahwa terminologi asesmen proses dan hasil belajar disepadankan dengan Penilaian Kelas (Classroom Assesment).2

II. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian assesmen?

2. Apa tujuan assesmen?

3. Apa saja prosedur perencanaan assesmen menurut tujuan assesmen?

III. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian assesmen

2. Untuk mengetahui tujuan assesmen

3. Untuk mengetahui prosedur perencanaan assesmen menurut tujuan assesmen

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Assesmen

Assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah, maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Assesmen merupakan menafsirkan data hasil pengukuran, yaitu data yang bersifat kuantitatif. Dalam pelaksanaan assesmen pembelajaran guru dihadapkan pada 3 istilah yang sering dikacaukan pengertiannya atau bahkan sering digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian, dan tes.

Istilah asesmen (penilaian) proses dan hasil belajar merupakan suatu kegiatan guru selama rentang pembelajaran yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik yang memiliki karakteristik individual yang unik (Depdiknas.2006). Dalam rangka pengambilan keputusan tersebut, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.

Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut.

Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011) suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. 4

Sedangkan Akhmad (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik.

B. Tujuan Assesmen

Popham (1995:4-13) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.

Sedangkan Balitbang Depdiknas (2006: 3) secara rinci menyatakan bahwa tujuan asesmen proses dan hasil belajar adalah:

a) Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung.

b) Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

c) Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.

d) Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.e) Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru.

f) Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.4

1. Menurut Robba. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anakb. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak

c. Untuk merancang individualisasi pendidikan

d. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu

e. Untuk mengevaluasi kefektifan program.

2. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini

b. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak

c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.

3. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54)Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu :

a. Penyaringan (screening)

b. Pengalihtanganan (referal)

c. Klasifikasi (classification)

d. Perencanaan Pembelajaran (instructional planning)

e. Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress)

Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.

5C. Prosedur Perencanaan Assesmen Menurut Tujuan Assesmen

Pada dasarnya assesmen adalah suatu kegiatan mencari tahu tentang potensi siswa melalui kegiatan pengamatan, pencatatan, pendokumentasian pekerjaan siswa dan sebagainya yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan terbaik untuk siswa yang bersangkutan. Assesmen juga bisa diartikan sebagai kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Dengan adanya assesmen atau penilaian, seorang pendidik dapat mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang sudah siajarkan oleh pendididik. Assesmen sangatlah penting bagi siswa, karena kemampuan yang dimiliki berbagai macam siswa dalam satu lingkungan dalam diukur dengan tindakan assesmen ini.

Assesmen memiliki berbagai macam tujuan yang telah disebutkan di bab dua dari berbagai macam pendapat teori para ahli. Sebelum melakukan assesmen perlu adanya prencanaan assesmen itu sendiri berdasarkan tujuan dari assesmen tersebut. Prosedur perencanaan assesmen mengarah pada jenis-jenis assesmen diantaranya:

1. Asesmen DiagnostikAsesmen diagnostic biasanya bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk keasalahan pemahaman konsep untuk mata pelajaran tertentu. Tes tersebut dilakukan secara periodik sepanjang semester berlangsung. Materi tes dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran tiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan. 2. Asesmen Penempatan

Penilaian ini dilaksanakan pada awal pelajaran dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dimiliki peserta didik.

Sesuai dengan penjelasan Arikunto (2012: 50), tes penempatan disebut juga dengan tes diagnostic ke-2.

3. Asesmen Prerekuisit

Tes prerekuisit dilakuakn untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk menerima pengetahuan lanjutannya.

Sesuai dengan penjelasan Arikunto (2012 :50), tes penempatan prerekuisit disebut juga dengan tes diagnostic ke-364. Asesmen Formatif

Dasar hasil penilaian formatif selama subjek pembelajaran menempuh program pembelajaran.Tujuan :

1. Menetapkan langkah efektif

2. Pendalaman

3. Mendiagnosis kesulitan belajar

4. Meramalkan keberhasilan peserta dalam menempuh penilaian sumatif5. Asesmen Sumatif

Dasar kumulatif hasil penilaian subjek belajar dalam menempuh program. Penilaian sumatif adalah hasil final dari subjek belajar menempuh suatu program. Nilai sumatif diperoleh melalui UAS pook bahasan (setelah dilakukan remidi bagi yang mengalami kegagalan dan pengayaan bagi yang menguasai target pembelajaran berdasarkan penilaian formatif, UTS dan UAS

Tujuan :

1. Mennetukan nilai akhir

2. Meramalkan kecakapan subjek belajar

6. Asesmen konfirmatif

Penilaian konfirmatif bertujuan mengidentifikasi dan menanggapi secara langsung kebutuhan belajar siswa. Hasil suatu penilaian atau skor tes tertentu dapat digunakan sebagai umpan balik atau konfirmasi, baik bagi individu yang menempuh tes maupun guru yang berusahha mentransfer kemampuan kepada peserta didik.

Untuk mengukur sikap sains digunakan tes pertanyaan lisan, sola objektif, soal uraian yang terdiri dari uraian objektik dan uraian non objektif.

7BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik.

2. Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.3. Prosedur Perencanaan Assesmen Menurut Tujuan Assesmen didasarkan pada jenis-jenis assesmen yaitu asesmen diagnostik, asesmen penematan, asesmen prerekuisit, asesmen formatif, asesmen sumatif, dan asesmen konfirmatif.B. SARANInilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami harapkan saran/ dan kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk penulisan yang lebih baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika Bapak Edi Istiyono yang telah memberi kami tugas dan bimbingan untuk makalah kami.

8DAFTAR PUSTAKA

Uno, B Hamzah. Koni, Satria. 2012. Assesmen Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara

www.slideshare.net/agoesdwybima/makalah-assesmenziazone.wordpresss.com

Uno, B Hamzah. Koni, Satria. 2012. Assesmen Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara

PERTANYAAN PRESENTASI1. Apakah contoh dari assesmen? Asesmen Diagnostik Asesmen Penempatan

Asesmen Prerekuisit

Asesmen Formatif

Asesmen Sumatif

Asesmen konfirmatif

2. Apa perbedaan assesmen dengan tes?Assesmen adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.

Tes adalah suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.3. Apa tujuan assesmen secara umum?Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.4. Apa yang dimaksud tes acuan patokan?Tes acuan patokan adalah salah satu dari model pengembangan desain instruksional Dick dan Carey. Penilaian Acuan Patokan pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda, dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteri yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksinal bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan penilaian ini tergantung pada penugasan materi atas kriteria yang dijabarkan dalam item-item prtanyaannya guna mendukung tujuan instruksional. Tes acuan patokan berfungsi untuk mengukur kemampuan pembelajar seperti yang diperkirakan tujuan. 5. Dalam assesmen diagnostik mengapa formatif atau sumatif termasuk didalamnya?

6. Apa contoh tes objektif dan subjektif?Tes objektif juga dikenal sebagai tes dengan jawaban pendek, tes ya-tidak dan tes model baru. Contoh dari tes objektif adalah pilihan ganda dan menjodohkan, sedanfkan contoh tes subjektif adalah uraian atau essay.7. Dari ragam prosedur, jenis assesmen yang terbaik yang mana?Dari semua ragam prosedur asesmen yang ada menurt kami semuanya baik karena ragam tersebut saling berhubungan satu sama lain, dan tergantung pada kebutuhan untuk menggunakan jenis asessmen yang diinginkan.8. Asesemen tersebut diklasifikasi berdasarkan apa?

9. Apa yang dimaksud ragam prosedur perancanaan assesmen?Yang dimaksud dengan ragam prosedur perencanaan assesmen adalah, berbagai prosedur yang digunakan untuk merencanakan suatu penilaian, suatu prosedur perencanaan diperlukan untuk melakukan penilaian yang baik.10. Bagaimanakah agar prosedur assesemen sampai pada telinga masyarakat?Agar prosedur assesmen sampai di telinga masyarakat menurut kami salah satunya dapat dilakukan sosialisasi mengenai ragam prosedur assesmen kepada masyarakat.