makalah alquran

20
1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peranan Alquran Dalam Perkembangan Teknologi Masa Kini”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 10 Padang. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Ibu Zurniati S.Pd, M.Kom selaku pemberi tugas sekaligus pembimbing dalam pembuatan makalah ini, selanjutnya kepada pihak – pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin

Upload: nur-rahmi-amalia

Post on 20-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Alquran

1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peranan Alquran Dalam Perkembangan Teknologi

Masa Kini”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan

tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 10 Padang.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Ibu Zurniati

S.Pd, M.Kom selaku pemberi tugas sekaligus pembimbing dalam pembuatan makalah ini, selanjutnya

kepada pihak – pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang

telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal

‘Alamiin

Padang, 16 Agustus 2012

Penulis

Page 2: Makalah Alquran

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3

B. TUJUAN...........................................................................................................................................4

LANDASAN TEORI...................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..........................................................................................................................................7

KESIMPULAN..........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

Page 3: Makalah Alquran

3

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Allah memerintahkan umat manusia untuk menyelidiki dan merenungkan penciptaan langit, bumi,

gunung-gunung, bintang-bintang, tumbuhan, benih, binatang, pergantian siang dan malam, manusia,

hujan dan berbagai ciptaan lainnya. Dengan mencermati semua ini, manusia akan semakin menyadari

cita seni ciptaan Allah di dunia sekelilingnya, dan pada akhirnya dapat mengenali Penciptanya, yang

telah menciptakan seluruh alam semesta beserta segala isinya dari ketiadaan.

“Sains” menawarkan cara untuk menemukan cita rasa seni ciptaan Allah, yaitu dengan mengamati

alam semesta beserta seluruh mahluk di dalammya, dan menyampaikan hasilnya kepada umat manusia. 

Agama, oleh karena itu dijadikan alat untuk mempelajari keagungan ciptaan Allah.

Agama tidak hanya mendorong studi ilmiah, tetapi juga memungkinkan riset ilmiah mencapai

pembuktian dan dilakukan dengan efisien, karena didukung oleh kebenaran yang diungkapkan melalui

agama. Alasannya adalah bahwa agama merupakan sumber tunggal yang menyediakan jawaban pasti

dan akurat, misalnya untuk pertanyaan bagaimana kehidupan dan alam semesta tercipta. Dengan

demikian, jika dimulai pada landasan yang tepat, riset akan mengungkapkan kebenaran mengenai asal

usul alam semesta dan pengaturan kehidupan, dalam waktu tersingkat dan dengan upaya dan energi

minimum. Seperti dinyatakan oleh Albert Einstein, yang dianggap sebagai salah seorang ilmuwan

terbesar abad ke-20, "Sains tanpa agama adalah pincang", dengan perkataan lain, ilmu pengetahuan jika

tidak dipandu oleh agama, tidak dapat maju dengan benar, tetapi justru membuang banyak waktu dalam

mencapai suatu hasil, atau bahkan lebih buruk lagi, tidak memperoleh pembuktian.

Ada satu fakta yang harus disadari benar: ilmu pengetahuan dapat mencapai hasil yang dapat

dipercaya hanya jika tujuan utamanya adalah penyelidikan tanda-tanda penciptaan di alam semesta, dan

bekerja keras semata-mata untuk mencapai tujuan ini. Ilmu pengetahuan dapat mencapai tujuan akhirnya

dalam waktu sesingkat mungkin  hanya bila ia ditunjukkan ke arah yang benar, dengan kata lain jika

dipandu dengan benar.

Page 4: Makalah Alquran

4

B. TUJUAN

1. Memperkenalkan Alquran kepada berbagai kalangan, bahwa alquran bukan hanya sebuah kitab agama, tetapi merupakan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan manusia sepanjang masa.

2. Menjelaskan pengaruh Alquran dalam perkembangan teknologi masa kini.

LANDASAN TEORI

Page 5: Makalah Alquran

5

Islam merupakan agama yang telah diturunkan Allah SWT sebagai agama akhir zaman dan paling sempurna. Allah berfirman dalam Surah Al Maidah ayat 3 :

“… Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan nikmatKu kepadamu, dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu ….” (Al Maidah:3).

Ayat ini mengindikasikan bahwa hanya Islam yang diridhai sebagai agama Allah dan Islam telah sempurna tanpa perlu tambahan dan pengurangan.

            Al Quran, sebagai sumber hukum Islam yang utama, telah Allah turunkan pada KhalilNya yang mulia, Muhammad Rasulullah dalam rangka menyelamatkan umat manusia dari gelap kesesatan menuju cahaya. Al Quran dengan demikian telah menjadi Kitab petunjuk dan bimbingan menuju jalan lurus yang menjamin kebaikan dunia dan akhirat.

            Hanya saja, Al Quran bukanlah kitab tentang disiplin ilmu ataupun ensiklopedi teknologi, hingga kita harus merujukkan setiap teori ilmu baru padanya serta memeriksakan setiap teknologi baru padanya seperti yang telah dilakukan sebagian orang atau cendekiawan. Bahkan terkadang mereka datang dengan ekspresi keheranan yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya sedikitpun. Begitu mendengar teori ilmiah baru, mereka selalu berusaha menyeret nyeret ayat Al Quran untuk mendalilinya dan menguliti kandungannya tanpa melihat aspek signifikansi ayat tersebut.

            Mungkin, mereka pikir hal tersebut adalah salah satu cara dalam mengembangkan tafsir Al Quran dan memajukan Islam. Padahal kenyataannya, teori teori ilmiah selalu mengalami perubahan. Satu teori digugurkan dan muncul teori baru. Pendapat baru muncul menggantikan pendapat lama. Hal ini justru dapat menjebak umat Islam pada lubang yang telah mereka gali sendiri. Bila hal seperti ini terjadi, tanpa disadari mereka telah melakukan tudingan paradoks pada Kitab dan Firman Allah SWT. Hal ini mustahil, sebab Kitab Allah kekal, tidak berubah, dan memiliki kebenaran mutlak. Kitab Allah juga tidak berganti hanya untuk menyesuaikan dengan setiap teori dan mendukung tiap gagasan. Ia adalah kitab kebenaran yang tidak akan tersusupi kebatilan dari sisi manapun.

            ALQuran bukanlah kitab disiplin ilmu sains ataupun ensiklopedi teknologi,namun dalam Al Quran telah diisyaratkan beberapa hakikat hukum alam sekaligus mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan perenungan terhadap alam sebagai sarana untuk menunjukkan keagungan ciptaan Allah sekaligus kebesaran Penciptanya. Apa yang diisyaratkan Allah adalah kebenaran dan selamanya tidak akan mungkin bertentangan dengan hakikat ilmiah yang telah dapat dibuktikan dengan pasti oleh penelitian.

            Al Quran juga membimbing umat Islam pada metode yang tepat guna dalam melakukan penelitian ilmiah yang akan mengantarkan pada hakikat ilmu. Al Quran juga telah meletakkan dasar metodologi ilmiah yang tepat bagi umat Islam, yaitu yang berlandaskan pada pengamatan, penyelidikan, dan optimalisasi pemikiran. Allah berfirman:

Page 6: Makalah Alquran

6

“Katakanlah : Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi” (QS Yunus 101)“Dan di bumi itu terdapat tanda tanda (Kekuasaan Allah) bagi orang orang yang yakin; dan juga

pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan”(QS Adz Dzariyat 20-21)            Pengamatan yang jeli dan mendalam serta optimalisasi pemikiran merupakan kunci kemajuan dan keterbukaan yang akan membukakan cakrawala ilmu dan mengeluarkan buah manfaatnya bagi manusia. Aktivitas inilah yang dianjurkan oleh Allah Rabbul Alamin dan juga telah dilakukan oleh kaum Salafush Sholeh.

            Dengan demikian, dapat dikatakan Al Quran telah memberikan kunci pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu. Al Quran tidak bisa dituntut macam-macam dan memang bukan itulah tujuannya diturunkan, untuk menyajikan di hadapan kita rincian sains yang beragam beserta bagian bagian mikronya yang berlimpah ruah. Cukuplah kiranya Al Quran menghancurkan belenggu yang merintangi akal, mengangkat hijab penghalang yang menutupinya, lalu mendorong akal untuk bertolak tak terbatas mengisi medan aktivitasnya sepanjang masih dalam koridor syariat.

PEMBAHASAN

Page 7: Makalah Alquran

7

Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui prinsip –

prinsipnya dengan menganalisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

“Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, Yang mengajar

( manusia ) dengan perantaraan Kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di

ketahuinya”.(Al-Alaq : 1-5) 

Iqra terambil dari akar kata yang berarti “ menghimpun “, dari menghimpun lahir aneka ragam

makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca

baik tertulis maupun tidak. 

Wahyu pertama tidak menjelaskan apa yang harus dibaca, karena Al-Qur’an mnghendaki agar

umatnya membaca apa saja selama bacaan itu Bismirabbik , dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan.

Iqra, bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri–ciri sesuatu, bacalah alam, bacalah tanda–tanda

zaman, sejarah diri sendiri, yang tertulis dan tidak tertulis. Alhasil objek perintah Iqra, mencakup segala

sesuatu yang dapat dijangkaunya. 

Pengulangan perintah membaca dalam wahyu pertama ini, bukan sekedar menunjukkan bahwa

kecakapan membaca , tidak diperoleh kecuali mengulangi – ulangi bacaan, atau membaca hendaklah

dilakukan sampai mencapai batas yang maksimal kemampuan, tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa

mengulang – ulangi bacaan Bismi Rabbik ( Demi karena Allah ) menghasilkan pengetahuan dan

wawasan baru walupun yang dibaca itu–itu saja. Itulah pesan yang terkandung Iqra’ Warabbikal Al –

Akram. ( Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah. ).

Selanjutnya dari wahyu pertama Al-Qur’an diperoleh isyrat bahwa ada dua cara perolehan dan

pengembangan ilmu Pengetahuan. Allah mengajar dengan pena atau bacaan ( apa yang telah diketahui

manusia sebelumnya ) dan mengajar manusia tanpa pena ( apa yang belum di ketahui manusia )

Cara pertama adalah mengajar dengan atau atas dasar manusia, dan cara yang kedua mengajar

tanpa alat dan tanpa usaha dari manusia. Walaupun berbeda namun keduanya bersumber dari satu

sumber yaitu Allah SWT. 

Setiap pengetahuan memiliki subyek dan obyek. Secara umum subyek dituntut peranannya guna

memahami obyek. Namun pengalaman ilmiah menunjukkan bahwa obyek terkadang memperkenalkan

diri kepada subyek tanpa usaha sang subyek. Sebagai contoh, comet halley memasuki cakrawala hanya

sejenak setiap 76 tahun. Dalam kasus ini walaupun para astronom menyiapkan diri dengan alat – alatnya

Page 8: Makalah Alquran

8

untuk mengamati dan mengenalnya, tetapi sesungguhnya yang paling berperan adalah kehadiran komet

itu memperkenalkan diri. 

Wahyu, ilham, intuisi, firasat yang diperoleh manusia yang siap dan suci jiwanya atau apa yang

diduga sebagai “ kebetulan “ yang dialami oleh ilmuan yang tekun, kesemuanya tidak lain kecuali

bentuk – bentuk pengajaran Allah yang dapat di analogikan dengan kasus komet diatas. Itulah

pengajaran tanpa kalam yang di tegaskan wahyu pertama ini. 

TEKNOLOGI

Dalam   Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  teknologi  diartikan sebagai kemampuan teknik yang

berlandaskan  pengetahuan  ilmu eksakta  dan berdasarkan proses teknis. Teknologi adalah ilmu tentang

cara menerapkan sains  untuk  memanfaatkan  alam  bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.

Teknologi adalah pengembangan dan penggunaan dari alat, mesin, material dan proses yang

menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan

alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi,

penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi. Definisi lainnya (digunakan dalam

ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana

menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita

tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat

pengetahuan teknik kita meningkat.

Kalau  demikian,  mesin  atau  alat  canggih yang dipergunakan manusia bukanlah teknologi, 

walaupun  secara  umum  alat-alat tersebut  sering  diasosiasikan sebagai teknologi. Mesin telah

dipergunakan oleh manusia sejak berabad yang lalu, namun  abad tersebut belum dinamakan era

teknologi.

Menelusuri pandangan Al-Qur’an tentang teknologi, mengundang kita menengok kepada sekian

banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan alam raya. Menurut para Ulama terdapat sekitar 750 ayat Al-

Qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia untuk

mengetahui dan memanfaatkannya. Secara tegas dan berulang – ulang, Al-Qur’an menyatakan bahwa

alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia. 

“Dia telah menundukkan untuk kamu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi

semuanya ( sebagai anugrah ) dari-Nya” ( Q.S. Al-Jatsiyah [45]:13 ). 

Page 9: Makalah Alquran

9

Adanya potensi dan tersedianya lahan yang diciptakan Allah, serta ketidakmampuan alam raya

untuk membangkang perintah-Nya, kesemuanya mengantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan

yang ditundukkan Tuhan itu. Keberhasilan memanfaatkan alam itulah buah teknologi. Al-Qur’an

memuji sekelompok manusia yang dinamainya Ulul Albab. Ciri mereka antara lain dilukiskan oleh Q.S.

Al-Imran [3]: 190-195. 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang

terdapat tanda-tanda Ulil Albab. Yaitu mereka yang berdzikir ( mengingat ) Allah sambil berdiri,

atau duduk, atau berbaring dan mereka yang berfikir tentang khaleq ( kejadian ) langit dan bumi…”

Dalam ayat diatas tergambar dua ciri pokok, yaitu Tafakur dan Dzikir. Kemudian keduanya

menghasilkan “ Natijah”. Natijah yang dimaksud bukan sekedar ide-ide yang tersusun dalam benak,

tetapi juga melampauinya sampai pada pengamalan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Pengetahuan tentang hal terakhir ini mengantar ilmuan kepada rahasia – rahasia alam, dan pada

gilirannya mengantarkan pada penciptaan teknologi yang menghsilkan kemudahan dan manfaat bagi

manusia. 

Disini kita menoleh kepada teknologi dan hasil-hasil yang telah dipersembahkannya. Kalaulah

untuk mudahnya kita jadikan alat atau mesin sebagai gambaran kongkrit tentang teknologi. Mesin-

mesin dari hari ke hari semakin canggih. Mesin-mesin tersebut dengan bantuan manusia bergabung satu

dengan lainnya. Sehingga ia semakin kompleks, ia tidak bisa lagi dikendalikan oleh seorang, namun ia

dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan banyak orang. Dalam tahap ini, mesin telah menjadi

semacam “seteru” manusia, atau hewan yang harus disiasati agar ia mau mengikuti kehendak manusia.

Dewasa ini, lahir teknologi, khususnya dibidang rekayasa genetika, yang dapat mengarah untuk

menjadikan alat sebagai bantuan, bahkan menciptakan bakal-bakal alat yang akan diperbudak dan

tunduk kepada alat. Tetapi jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari asal

tujuan penciptaan, maka sejak dini Islam menolak kehadiran hasil-hasil teknologi. 

Karena itu menjadi persoalan bagi martabat kemanusiaan bagaimana memadukan kemampuan

mekanik manusia untuk menciptakan teknologi, dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya. Bagaimana

mengarahkan teknologi sehingga dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai Rabbany, atau dengan kata

lain bagaimana memadukan antara fikir , dzikir, ilmu, dan iman. 

Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas

dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains modern

atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam adalah pionir sains

Page 10: Makalah Alquran

10

modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika tentara kristen tidak

mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang dan merusak bagian-bagian

dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu menciptakan seorang Descartes, seorang

Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan

bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme, elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-

instrumen Tycho Brahe dalam karya-karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium

margha dan karya-karya Takiyudin.

Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para

ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian

dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil

menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan

primer di berbagai universitas Barat.

Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut

disini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad

kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya

dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga ternyata mempunyai paradigma yang begitu

modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan

ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.

Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan

menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang fiqih

dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi gerakan-

gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga bisa maju seperti

sekarang.

Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga

seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan masih

banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua itu

menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).

Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang teknologi adalah

disebabkan oleh berbagai hal. Teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena

modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi

Page 11: Makalah Alquran

11

sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang

relevan di setiap zaman

HUBUNGAN ISLAM DAN TEKNOLOGI

Didalam surat An-Naml ayat 44 telah dijelaskan yang artinya:

Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia melihat lantai istana

itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman:

“Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku,

sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman

kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (An-Naml:44)

Di dalam terjemahan surat An-Naml diatas dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Sulaiman pun,

teknologi ini telah ada, dengan bukti istana Ratu Balqis yang sangat megah dengan lantai istana yang

terbuat dari kaca. Sehingga Nabi Sulaiman pun mengira lantai tersebut adalah air yang mengalir.

Padahal lantai istana tersebut terbuat dari kaca yang bening. Teknologi dalam pembuatan lantai kaca di

dalam istana ini bahkan sudah ada sejak zaman Nabi Sulaiman. Ini merupakan teknologi tingkat tinggi

pada masa itu. Jadi, Islam sebagai pelopor dari teknologi ini.

Seperti pada zaman Nabi Nuh. Pada saat itu, Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat

kapal di atas bukit. Teknologi pembuatan kapal ini pertama kali ditemukan dan dibuat oleh Nabi Nuh.

Jadi, sebelum adanya ilmuan – ilmuan barat yang ahli dalam berbagai bidang, pelopor teknologi itu

sendiri adalah dari Islam.

Di dalam surat Al-A’raaf ayat 74 juga telah dijelaskan:

“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang

berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana

di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka

ingatlah ni’mat-ni’mat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan”.

(Al-A’raaf:74)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini.

Kita selaku pemimpin, harus bertanggung jawab atas bumi ini. Kita boleh saja mengembangkan ilmu

pengetahuan teknologi kita dan mengaplikasikannya di bumi ini. Tetapi, dalam menggunakan teknologi

itu harus diiringi juga dengan pelestarian lingkungan. Jangan takabur dan membuat kerusakan di muka

Page 12: Makalah Alquran

12

bumi karena perbuatan kita. Karena kerusakan itu terjadi karena ulah perbuatan manusia itu sendiri.

Seperti dalam surat Ar-Rum ayat 24.

Seperti contohnya, saat manusia memanfaatkan mineral yang ada di bumi. Lalu mereka

mengambilnya guna memperoleh mineral itu yang berguna bagi kehidupan manusia. Tetapi setelah

mineral itu habis dikeruk dan di manfaatkan, lokasi pertambangan itu dibiarkan begitu saja. Tidak

dilakuka penghijauan seperti yang semestinya. Sehingga lokasi itu menjadi gersang tak terurus.

Jadi manfaatkan lah teknologi itu selagi masih dalam batas-batas yang tertera dalam Alquran.

Semua teknologi dan ilmu pengetahuan sudah tercakup di dalam Alquran, tinggal kita yang nantinya

mengembangkannya, mempelajarinya, dan mengaplikasikannya dengan positif.

Page 13: Makalah Alquran

13

KESIMPULAN

Alquran adalah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui

perantaraan Malaikat Jibril. Alquran merupakan kitab penyempurna dari kitab – kitab yang telah

diturunkan terlebih dahulu pada Nabi – Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Seperti kitab Zabur

kepada Nabi Daud AS, kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, Kitab Injil kepada Nabi Isa AS.

Fungsi Alquran bukan hanya sebagai pedoman hidup manusia saja, tetapi juga sebagai mu'jizat,

Al-Qur'an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah

ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan

( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur'an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin

ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi (7:158) yang hidup pada awal abad

ke enam Masehi (571 - 632 M).

Al-Quran memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan

ilmiahnya. Jangankan manusia biasa, Rasul Allah Muhammad Saw. pun diperintahkan agar berusaha

dan berdoa agar selalu ditambah pengetahuannya. Manusia memiliki naluri selalu haus akan

pengetahuan.Rasulullah Saw. bersabda: Dua keinginan yang tidak pernah puas, keinginan menuntut

ilmu dan keinginan menuntut harta. Hal ini dapat menjadi pemicu manusia untuk terus

mengembangkan teknologi dengan memanfaatkan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya.

Karena itu, laju teknologi memang tidak dapat dibendung. Hanya saja manusia dapat berusaha

mengarahkan diri agar tidak memperturutkan nafsunya untuk mengumpulkan harta dan

ilmu/teknologi yang dapat membahayakan dirinya.

Page 14: Makalah Alquran

14

DAFTAR PUSTAKA

Daholi,Qivi. 2012. Persepsi Alquran Terhadap Sains dan Teknologi.

http://daholi4tengku.wordpress.com . Diakses pada tanggal 16 Agustus 2012.

Phenefendi. 2011. Alquran dan Ilmu Pengetahuan Teknologi. http://efendybloger.blogspot.com. Diakses

pada tanggal 17 Agustus 2012.

Soraya, Putri Nadia. 2012. Alquran Dalam Perspektif Alquran. http://naifu.wordpress.com. Diakses

pada tanggal 17 Agustus 2012.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Shihab, Quraish. Wawasan Alquran. http://media.isnet.org. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2012.

Ridwan. 2012. Fungsi Alquran dan Pentingnya Membaca Alquran. http://ridwan202.wordpress.com/.

Diakses pada tanggal 22 Agustus 2012.

Phenefendi. 2011. Alquran dan Astronomi. http://efendybloger.blogspot.com. Diakses pada tanggal 17

Agustus 2012.

Arrasaail. 2011. Terjemahan Makna Surat Al A’raaf ayat 74. http://idquran.wordpress.com. Diakses

pada tanggal 20 Agustus 2012.

Arrasail. 2011. Terjemahan Makna Surat An Naml ayat 44. http://idquran.wordpress.com. Diakses pada

tanggal 20 Agustus 2012.