makalah akutansi biaya

Upload: sevitanty

Post on 06-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah akutansi biaya

TRANSCRIPT

MAKALAH AKUTANSI BIAYAKELOMPOK 4

BIAYA PROSES

DisusunOleh:SevitantyMutiara P (1441211029)Ulfi Septia Nurman (1441211030)Vidiza Swi Vischandra (1441211031)

PROGRAM STUDI D3 PERPAJAKANUNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUKABUMI TAHUN2015/2016

KATA PENGANTARpuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Biaya Proses.Penulisan makalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Akutansi Biaya Universitas Muhammadyah Sukabumi.Penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Sukabumi, November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar2Daftar Isi3Bab I Pendahuluan4 Latar Belakang4Bab II Pembahasan6611Bab III Penutup1Kesimpulan1Daftar Pustaka1

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.Oleh karena ingin mengetahui apa yang dimaksud biaya proses dan bagaimana perhitunganya penulis menyusun makalah ini.

Tujuan

Makalah yang disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliahAkutansi Biaya. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentangmateri Akutansi Biaya.

BAB IIPEMBAHASAN

1.PENENTUAN BIAYA PROSESPenentuan biaya proses adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen. Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat biaya yang bersangkutan.

Karakteristik penentuan biaya proses1. Aktivitas produksi bersifat terus-menerus2. Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk dijual3. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan berdasarkan standar4. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi5. Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.

Ekuivalen unit dalam penentuan biaya prosesUnit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk jadi. Terdapat dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses, dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:1. Aliran biaya rata-rata tertimbangRumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)2. Aliran biaya FIFORumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Contoh:PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:Persediaan awal PDP = 1.000 unit(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)Produk masuk proses = 38.200 unitProduk selesai di transfer = 38.000 unitPersediaan akhir PDP = 1.200 unit(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)

Diminta: Hitung unit ekuivalen produksi menggunakan aliran biaya rata-rata tertimbang dan aliran biaya FIFOJawab:Menggunakan aliran biaya rata-rata:Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi (Tenaga kerja dan FOH) ------------------ --------------------------------Produk selesai 38.000 unit 38.000 unitPDP Akhir:1.200 x 80% 960 unit1.200 x 75% 900 unit ------------------ --------------------------------Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit

Atau:Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unitBiaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit

Menggunakan Aliran biaya FIFORumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi (Tenaga kerja dan FOH) ------------------ --------------------------------Produk selesai 38.000 unit 38.000 unitPDP Akhir:1.200 x 80% 960 unit1.200 x 75% 900 unitPDP Awal:1.000 x 100% (1.000 unit)1.000 x 80% (800 unit) ------------------ --------------------------------Unit ekuivalen produksi 37.960 unit 38.100 unit

Atau:Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) (1.000 X 100%) = 37.960 unitBiaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit

PERHITUNGAN BIAYA PER DEPARTEMEN:Akuntansi, Biaya bahan:Contoh:PT. BOGOR adalah perusahaan mainan anak-anak dengan merk BB, perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai dua akun produk dalam proses secara terpisah. Permintaan bahan baku yang digunakan departemen pemotongan sebesar Rp7.800.000, departemen perakitan sebesar Rp5.650.000Buatlah jurnal permintaaan bahan baku tersebut:Jurnal:PDP-Departemen Pemotongan 7.800.000PDP-Departemen perakitan 5.650.000 Persediaan Bahan Baku 13.450.000

Akuntansi, Biaya Tenaga Kerja:Contoh:PT. CIANJUR adalah perusahaan perakitan Radio dengan merk GACA Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah.Selama bulan Agustus jam kerja langsung yang diserap departemen perakitan sebanyak 1.840 jam dengan tarif Rp2.000 per jam. Departemen penyelesaian 1.650 jam, dengan tarif Rp1.500 perjamBuatlah jurnal penyerapan biaya tenaga kerja masing-masing departemen:JurnalPDP-Departemen perakitan 3.680.000PDP-Departemen penyelesaian 2.475.000 Beban Gaji 6.155.000Akuntansi, Biaya Overhead Pabrik:Contoh:PT. AGAM adalah perusahaan perakitan komputer dengan merk LAPY perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian.

Selama bulan Agustus telah dicatat dalam buku besar: Listrik, air dan telp. Rp9.390.000, akumulasi penyusutan mesin Rp6.400.000, bahan tak langsung Rp4.260.000, dan tenaga kerja tak langsung Rp10.240.000Diminta:Buatlah jurnal penggunaan overhead pabrik tersebut:Pengendali overhead pabrik 30.290.000 Listrik, air dan telp 9.390.000 Akumulasi penyusutan mesin 6.400.000 Bahan tak langsung 4.260.000 Tenaga kerja tak langsung 10.240.000

Apabila sifat produksi berfluktuasi dari bulan ke bulan maka digunakan pembebanan berdasarkan tarif yang ditetapkan sebelumnya atau ditetapkan dimuka untuk masing-masing departemen. Contoh:PT. ICO Com adalah perusahaan perakitan radio dengan merkICOM perusahaan mempunyai dua departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses yang terpisah.Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin, dengan tarif ditentukan dimuka untuk departemen perakitan Rp3.500 per jam mesin dan departemen penyelesaian Rp3.900 per jam mesin. Selama bulan September jam mesin yang digunakan pada departemen perakitan 4.050 jam mesin, departemen penyelesaian 3.700 jam mesin, BOP aktual Rp30.290.000Diminta:Buatlah jurnal:PDP- Departemen perakitan 14.175.000PDP-Depatemen penyelesaian 14.430.000 Biaya overhead pabrik dibebankan 28.605.000

Biaya overhead pabrik dibebankan:4.050 x Rp3.500 = Rp14.175.0003.700 x Rp3.900 = Rp14.430.000

BOP Aktual Rp30.290.000BOP Dibebankan Rp28.605.000 -----------------Under Applied Rp 1.685.000

2.LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan ke setiap departemen produksi dapat dikhtisarkan dalam laporan biaya produksi untuk masing-masing departemen. Laporan biaya produksi memiliki format yang beragam, tetapi minimal memuat informasi sbb:1. Skedul kuantitas, memuat informasi produk dalam proses awal, produk masuk proses pada periode bersangkutan, produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, produk dalam proses akhir, produk hilang, produk cacat, dan produk rusak.2. Biaya dibebankan, memuat informasi biaya produk dalam proses awal, biaya yang dibebankan dari departemen sebelumnya, biaya dibebankan periode bersangkutan, unit equivalen dan biaya per unit masing-masing elemen biaya.3. Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, biaya produk yang hilang akhir proses, biaya produk rusak, biaya produk cacat, biaya yang telah diserap produk dalam proses.

Contoh:PT. JACO adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng, pengolahan dilakukan melalui satu tahap pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan. Awal September perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir September produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7.600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan biaya bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 75%, dan biaya overhead pabrik 80%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah: Biaya bahan baku Rp6.000.000Biaya tenaga kerja Rp4.740.000Biaya FOH Rp3.168.000

Diminta:Susunlah laporan biaya produksi PT. JACO untuk bulan September 2012

PT. JACODepartemen PengolahanLaporan Biaya ProduksiUntuk Bulan September 2012

Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses8.000 kg

Produk Selesai7.600 kg

Produk dalam proses akhir(100% bahan, 75% Tenaga kerja, 80% BOP)400 kg

8.000 kg

Biaya dibebankan

Elemen BiayaTotalUnit EkuivalenBiaya/kg

Bahan baku6.000.0008.000 kg750

Tenaga kerja4.740.0007.900 kg600

BOP3.168.0007.920 kg400

Total13.908.0001.750

Unit Ekuivalen : Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

Bahan bakuTenaga KerjaBOP7.600 kg + (400 kg x 100%) = 8.000 kg7.600 kg + (400 kg x 75%) = 7.900 kg7.600 kg + (400 kg x 80%) = 7.920 kg

Pertanggungjawaban Biaya

Biaya produk selesai ditransfer7.600 kg x Rp1.750Rp13.300.000

Produk dalam proses akhir:

Bahan baku400 kg (100% x Rp750Rp300.000

Tenaga Kerja400 kg (25% x Rp600 Rp180.000

BOP400 kg (80% x Rp400Rp128.000

Rp608.000

TotalRp13.908.000

BIAYA KONVERSIKarena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah sebagian selesai.Bahan Baku Langsung Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses 1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi. Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses.2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi. Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi .Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. 4.Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap Elemen Biaya produksi.Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap. 5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses.Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir.Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga bagian : (1) informasi jumlah produksi,(2) penentuan biaya perunit,(3) pembebanan biaya. Metode perhitungan biaya berdasarkan prosesDua metode yang digunakan untuk menyiapkan laporan biaya produksi departemen ketika perusahaan menggunakan proses penetapan biaya adalah metode rata-rata tertimbang dan metode masuk pertama, keluar pertama (First-in, first out- FIFO). 1. Metode rata-rata tertimbangTahap 1 : Menganalisis Arus Fisik dari Unit produksi.Tahap pertama adalah menganalisis arus dari seluruh unit yang melalui proses produksi. Tujuan utama dari tahap pertama ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh unit produksi diperhitungkan sebelum kita menghitung jumlah unit ekuivalen produksi untuk setiap elemen produksi. Tahap 2 : Mengalkulasikan Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi.Tahap kedua dalam prosedur perhitungan biaya berdasarkan proses adalah mengalkulasikan jumlah unit ekuivalen dari aktivitas produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi.Menentukan seberapa banyak uang yang dikeluarkan pada persediaan awal barang dalam proses dan produksi pada periode bersangkutan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Table dibawah ini meringkas total biaya produksi yang akan diperhitungkan.Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen.Menghitung biaya per unit ekuivalen produksi untuk bahan baku langsung, dan overhead pabrik. Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan Barang dalam Proses AkhirMembebankan total biaya produksi ke unit produk yang telah selesai dan unit persediaan akhir barang dalam proses. Table dibawah ini meringkas jadwal pembebanan biaya.

Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in, First out FIFO)Tahap 1 : Menganalisis Arus Unit Fisik dari Unit Produksi. Arus fisik dari unit produk tidak dipengaruhi oleh metode perhitungan biaya berdasarkan proses yang digunakan. Oleh karena itu, tahap 1 untuk metode FIFO sama dengan metode rata-rata tertimbang pada tahap 1 juga.Tahap 2 : Mengalkulasikan Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi. Metode FIFO memperhitungkan persediaan awal sebagai satu kumpulan barang yang terpisah dari barang yang mulai diproses dan telah selesai pada periode yang sama. Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi unit produk tidak dipengaruhi oleh metode perhitungan biaya yang digunakan. Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi Berdasarkan metode FIFO, biaya per unit ekuivalen dikalkulasikan dengan membagi biaya-biaya yang ditambahkan pada periode yang bersangkutan dengan unit ekuivalen untuk pekerjaan yang diselesaikan hanya pada periode bersangkutan. Biaya persediaan awal barang dalam proses tidak dimasukkan dalam menentukan biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya. Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan Barang Dalam Proses Akhir Membebankan total biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai dan ke unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses. Pembebanan total biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai pada periode bersangkutan merupakan proses dua bagian, yaitu total biaya untuk unit-unit yang telah selesai yang berasal dari persediaan awal barang dalam proses dan total biaya untuk unit-unit yang mulai di proses dan telah selesai.Perbedaan antara metode FIFO dan metode rata rata tertimbangMatode rata-rata tertimbang dan metode FIFO menghasilkan biaya total yang sama dicatat. Perbedaan utama antara kedua metode adalah penanganan awal sebagian menyelesaikan unit persediaan barang dalam proses awal. FIFO memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit dimulai dan diselesaikan selama periode. Sebaliknya, metode rata-rata tertimbang membuat ada perlakuan terpisah dari unit persediaan barang dalam proses awal.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanBiaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Dan juga Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.

Kritik

Saran.

DAFTAR PUSTAKA