makalah manajemen biaya strategik

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis Biaya Volume Laba/BVL (cost volume profit analysis/CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan CVP menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP berfokus kepada lima hal, yaitu: a) harga produk (prices of products), b) volume produksi, c) biaya variable per unit, d) total biaya tetap (biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh oleh fluktuasi kuantitas produksi), dan e) mix of product sold (bauran produk dalam penjualan). Karena perannya yang sangat besar, cost volume profit analysis dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi manajemen untuk mengidentifikasi ruang lingkup permasalahan ekonomi perusahaan serta membantu mencari solusi atas permasalahannya. Analisis CVP dapat membantu manajemen untuk mengetahui beberapa hal penting, antara lain: a) Berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas b) Dampak pengurangan Biaya Tetap (Fixed Cost) terhadap titik impas 1

Upload: firman-pratama

Post on 15-Apr-2017

700 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah manajemen biaya strategik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

      Analisis Biaya Volume Laba/BVL (cost volume profit analysis/CVP) merupakan suatu

alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan

CVP menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi

keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP berfokus kepada lima hal, yaitu:

a) harga produk (prices of products),

b) volume produksi,

c) biaya variable per unit,

d) total biaya tetap (biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh oleh fluktuasi kuantitas

produksi), dan

e) mix of product sold (bauran produk dalam penjualan).

      Karena perannya yang sangat besar, cost volume profit analysis dapat menjadi alat yang

sangat bermanfaat bagi manajemen untuk mengidentifikasi ruang lingkup permasalahan ekonomi

perusahaan serta membantu mencari solusi atas permasalahannya.

      Analisis CVP dapat membantu manajemen untuk mengetahui beberapa hal penting, antara

lain:

a) Berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas

b) Dampak pengurangan Biaya Tetap (Fixed Cost) terhadap titik impas

c) Dampak kenaikan harga terhadap laba

d) Berapa volume penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat

laba yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki

e) Tingkat sensitivitas harga atau biaya terhadap laba.

Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus

ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan

pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-konsepnya,

bukan hanya mekanikanya.

1

Page 2: Makalah manajemen biaya strategik

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam makalah ini akan dibahas

bagaimana hubungan analisis cost volume profit analysis, titik impas dalam unit maupun dolar,

analisis multiproduk, dan penyajian grafis hubungan cost volume profit analysis agar manajer

dapat dengan bijak mengambil keputusan yang pasti dan tidak mengandung resiko yang dapat

merugikan perusahaan.

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana hubungan analisis cost volume profit analysis, titik impas

dalam unit maupun dolar, analisis multiproduk, dan penyajian grafis hubungan cost volume profit

analysis agar manajer dapat dengan bijak mengambil keputusan yang pasti dan tidak

mengandung resiko yang dapat merugikan perusahaan.

2

Page 3: Makalah manajemen biaya strategik

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Analisis Cost Volume Profit

Pengertian analisis cost volume profit adalah analisis yang digunakan untuk menentukan

bagaimana perubahan dalam biaya dan volume dapat mempengaruhi pendapatan operasional

(operating income) perusahaan dan pendapatan bersih (net income). Seperti kita ketahui, jumlah

produk yang dihasilkan perusahaan didalam suatu periode tertentu akan memiliki hubungan

langsung dengan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan. Ketika biaya itu dipertemukan

dengan nilai penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, laba perusahaan yang diperoleh

pada suatu periode akan terpengaruh menjadi lebih besar atau lebih kecil. Untuk melihat

hubungan antara ketiga variabel itu (biaya, volume, dan laba) diperlukanlah analisis cost volume

profit.

Manajemen merencanakan keuangan dan mengambil keputusan dengan melihat

hubungan besarnya biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan dengan besarnya volume penjualan

serta laba yang diperoleh pada suatu periode tertentu. Dalam mengambil keputusan, manajemen

juga melihat lima elemen penting terkait analisis cost volume profit, yaitu:

1) Harga produk yaitu harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu secara konstan.

2) Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan direncanakan akan

dijual di dalam suatu periode tertentu.

3) Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara langsung pada

setiap unit barang yang diproduksi.

4) Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode tertentu.

5) Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-produk perusahaan

yang akan dijual.

Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat beberapa asumsi yang

harus digunakan didalam hubungan diantara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan

diperoleh, yaitu :

1) Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini berarti harga jual

setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.

3

Page 4: Makalah manajemen biaya strategik

2) Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara akurat ke

dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit konstan dan

jumlah biaya tetap total juga harus konstan.

3) Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.

4) Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Berarti, jumlah

persediaan tidak berubah.

Dalam referensi lain, asumsi dasar analisis cost volume profit disederhanakan menjadi (a)

semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap, (b) fungsi jumlah biaya adalah

linier dalam kisaran relevan, (c) fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan

dan harga jual dianggap konstan, (d) hanya terdapat satu pemicu biaya yaitu volume unit

produk / rupiah penjualan, dan (e) tidak ada persediaan. Dengan pengertian dan asumsi seperti

diatas maka jika salah satu elemen saja berubah maka hasil analisis cost volume profit pasti akan

menghasilkan kesimpulan yang berbada dan dapat menghasilkan keputusan yang berbeda juga.

Meskipun tujuan utama dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan diantara elemen-elemen

tersebut dan pengaruhnya satu dengan yang lainnya.

Terkait asumsi dasar biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap, manajemen

harus teliti dalam memasukkan semua biaya variable yang relevan yaitu tidak hanya biaya

produksi saja tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi. Ketelitian ini diperlukan untuk

mengukur biaya variabel per unit. Selain itu, (pada analisis jangka pendek) biaya tetap yang

relevan dapat diartikan sebagai biaya tetap yang diperkirakan berubah sehubungan dengan

peluncuran produk baru. Pada saat biaya variabel dan biaya tetap dijumlahkan menjadi biaya

total, dapat diasumsikan dengan analisis cost volume profit bahwa pendapatan dan total biaya

adalah linear pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak

relevan dengan rentang output yang terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati tingkat

yang linear.

Karena peran yang sangat vital, analisis cost volume profit ini dapat diterapkan dalam banyak

hal seperti menentukan harga jual produk atau jasa, memperkenalkan produk atau jasa baru,

mengganti peralatan, memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam

perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan, dan melakukan analisis apa yang akan dilakukan,

jika sesuatu dipilih oleh manajemen.

4

Page 5: Makalah manajemen biaya strategik

B.      Konsep Contribution Margin

Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi,

ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk

periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan

menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka

akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan

bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual.

Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer

cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit.

Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.

Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi semua biaya variabel. Ini dapat

dihitung dengan menggunakan satuan mata uang atau basis per unit. Jika PT XYZ miliki

penjualan sebesar $ 750.000 dan biaya variabel sebesar $ 450.000, marjin kontribusinya adalah $

300.000. Dengan asumsi perusahaan menjual 250.000 unit selama tahun, harga per unit

penjualan adalah $ 3 dan biaya variabel total per unit adalah $ 1,80. Margin kontribusi per unit

adalah $ 1,20. Rasio margin kontribusi adalah 40%. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan

margin kontribusi dalam satuan mata uang atau marjin kontribusi per unit. Untuk menghitung

rasio margin kontribusi, margin kontribusi dibagi dengan jumlah penjualan atau pendapatan.

C.      Titik Impas Dalam Unit

Ketertarikan untuk mengetahui pendapatan, beban, dan laba berprilaku ketika volume

berubah adalah sesuatu yang lazim untuk memulai dengan menentukan titik impas perusahaan

dalam jumlah unit yang terjual. Titik impas  (break-even point) adalah titik dimana total

pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana laba sama dengan nol (zero profit). Untuk

menentukan titik impas dalam unit (pendapatan sama dengan total biaya), maka perlu difokuskan

pada laba operasi. Dalam hal ini, yang dilakukan pertama kali adalah menentukan titik impas,

kemudian melihat bagaimana pendekatan yang telah digunakan itu dapat dikembangkan untuk

menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.

Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis Cost Volume Profit

Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya

perusahaan dalam kategori tetap dan variable. Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai

persamaan berikut.

5

Page 6: Makalah manajemen biaya strategik

Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap

Dalam persamaan ini, istilah laba operasi digunakan untuk menunjukkan penghasilan atau

laba sebelum pajak penghasilan (taxes). Laba operasi (operating income) hanya mencakup

pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Sedangkan, laba bersih (net income)

adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan. Setelah memiliki ukuran unit yang terjual, maka

dapat dikembangkanlah persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjulan dan

beban variabel dalam jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan

penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual, dan total biaya

variabel adalah biaya variabel per unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian,

persamaan laba operasi menjadi

Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit

terjual ) – Total biaya tetap

Contoh berikut ini adalah mencari titik impas dalam unit. Contohnya adalah

Whittier Company memproduksi mesin pemotong rumput. Berikut ini adalah proyeksi laporan

laba rugi perusahaan Whittier Company

Penjualan (1000 unit@$400)                          $400.000

Dikurangi: Beban variabel                                  325.000

Margin kontribusi                                            $  75.000

Dikurangi: Beban tetap                                           45.000

Laba operasi                                         $     30.000

Hal ini menunjukan bahwasanya Whittier Company mempunyai harga adalah $400 per unit,

dan biaya variabel per unit adalah $325 ($325.000/1000 unit). Biaya tetap adalah $45.000. Maka

pada titik impas, persamaan laba operasi adalah sebagai berikut:

0                      = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000

0                      = ($75 x Unit) - $45.000

$75 x Unit       = $45.000

Unit     = 600

Dengan demikian, Whittier Company  harus menjual 600 pemotong rumput untuk menutupi

semua beban tetap dan variabel. Suatu cara yang baik untuk memeriksa jawaban ini adalah

dengan memformulasikan suatu laporan laba rugi berdasarkan 600 unit yang terjual.

6

Page 7: Makalah manajemen biaya strategik

Penjualan (600 unit@ $400)                           $240.000

Dikurangi: beban variabel                                   195.000

Margin kontribusi                                            $  45.000

Dikurangi: Beban tetap                                           45.000

Laba operasi                                         $                     0

Jelaslah, penjualan 600 unit menghasilkan laba nol.

Sebuah keunggulan penting dari pendekatan laba operasi adalah bahwa seluruh persamaan

cost volume profit berikutnya diturunkan dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya

variabel. Sehingga setiap persoalan cost volume profit dapat diselesaikan dengan menggunakan

pendapatan ini.

Jalan Pintas Untuk Menghitung Unit Impas

Salah satu cara cepat yang digunakan untuk menghitung titik impas dalam unit yaitu dengan

menggunakan margin kontribusi. Margin kontribusi  (contribution margin) adalah pendapatan

penjualan dikurangi total biaya variable. Pada titik impas, margin kontribusi sama dengan beban

tetap. Jika margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable per unit telah diganti

pada persamaan laba operasi dan pada akhinya memperoleh jumlah unit, maka akan didapatkan

persamaan dasar

Jumlah unit BEP = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit

Dengan menggunakan contoh dari Whittier Company margin kontirbusi per unit dapat

dihitung dengan salah satu dari dua cara berikut. Cara pertama adalah dengan membagi total

margin kontribusi dengan unit yang terjual ($75.000/1000) hasilnya $75. Cara kedua adalah

penjualan dikurangi biaya variabel ($400 - $325) hasilnya $75. Untuk menghitung jumlah unit

impas Whittier Company, dapat digunakan persamaan dasar sebagai berikut:

Jumlah unit     = $45.000/($400-$325)

= $45.000/$75

= 600

Penjualan Dalam Unit Yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba

Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan ingin

memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis cost volume profit menyediakan

suatu cara menentukan jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu.

Target laba di sini adalah laba operasi di atas nol (titik impasnya), yang dapat dinyatakan dengan

7

Page 8: Makalah manajemen biaya strategik

jumlah dolar atau sebagai persentase dari pendapatan penjualan. Untuk mencari target laba,

pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan laba operasi atau pendekatan

margin kontribusi.

Dalam pendekatan target laba sebagai sebuah jumlah dolar, anggaplah bahwa Whittier

Company ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000. dalam hal ini, berapakah mesin

pemotong rumput yang harus dijual untuk mencapai hasil ini? Jika menggunakan laporan laba

rugi maka hasilnya adalah sebagai berikut:

$60.000           = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000

$105.000         = $75 x Unit

Unit                 = 1.400        

Jika menggunakan persamaan dasar impas, maka perlu menambahkan target laba sebesar

$60.000 pada biaya tetap dan langsung :

Unit                 = ($45.000 + $60.000)/($400 - $325)

Unit                 = $105.000/$75

Unit                 = 1.400

Artinya Whittier harus menjual 1400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba

operasi sebesar $60.000. Laporan laba rugi berikut membuktikan hasil ini:

Penjualan (1400 unit@$400)                          $560.000

Dikurangi: Bebabn Variabel                                 455.000

Margin kontribusi                                              $105.000

Dikurangi: Beban tetap                                           45.000

      Laba operasi                                                      $  60.000

Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan menggunakan titik impas. Seperti

yang baru saja ditunjukkan, Whittier harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput, atau 800

lebih banyak dari volume impas 600 unit, untuk menghasilkan laba sebesar $60.000. Margin

kontribusi per mesin pemotong rumput adalah $75. Perkalian antara $75 dengan 800 unit mesin

pemotong rumput diatas impas akan menghasilkan laba sebesar $60.000 ($75 x 800). Hasil ini

menunjukkan bahwa margin kontribusi per unit untuk setiap unit diatas impas adalah sama persis

dengan laba per unit. Karena titik impas telah dihitung, maka jumlah mesin pemotong rumput

yang akan dijual untuk menghasilkan laba operasi $60.000 dapat dihitung dengan membagi

8

Page 9: Makalah manajemen biaya strategik

margin kontribusi per unit ke dalam target laba dan menambahkan hasilnya dengan volume

impas.

Secara umum, dengan mengasumsikan biaya tetap tidak berubah, dampak terhadap laba

perusahaan yang dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang terjual dapat dinilai dengan

mengalikan margin kontribusi per unit dengan perubahan unit yang terjual. Sebagai contoh, jika

1.500 mesin pemotong rumput, bukan 1.400 yang terjual, maka berapa jumlah laba yang akan

diperoleh? Perubahan dalam unit yang terjual adalah suatu kenaikan sebanyak 100 mesin

pemotong rumput, dan margin kontribusi per unit adalah $75. Dengan demikian, laba akan

meningkat sebesar $7.500 ($75 x 100).

Dalam pendekatan target laba sebagai suatu persentase dari pendapatan penjualan (after

taxes), anggaplah bahwa Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin pemotong rumput

yang harus dijual untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15 persen dari pendapatan

penjualan. Pendapatan penjualan adalah harga dikalikan dengan kuantitas. Dengan menggunakan

laporan laba rugi (yang lebih sederhana dalam kasus ini), maka  diperoleh:

0,15 ($400) (Unit)       = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000

$60 x Unit                    = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000

$60 x Unit                    = ($75 x Unit) - $45.000

$15 x Unit                    = $45.000

Unit                             = 3.000

Apakah volume sebanyak 3.000 mesin pemotong rumput menghasilkan laba yang sama

dengan 15 persen dari pendapatan penjualan? Untuk 3000 mesin pemotong rumput, total

pendapatan adalah $1,2 juta ($400 x 3.000). Disini laba dapat dihitung tanpa harus menyusun

laporan laba rugi yang formal. Ingat, bahwa diatas impas margin kontribusi per unit adalah laba

per unit. Volume impas adalah 600 mesin pemotong rumput. Jika 3.000 mesin pemotong rumput

terjual, maka ada 2.400 (3.000 – 600) mesin pemotong rumput diatas titik impas yang telah

terjual. Jadi, laba sebelum pajak adalah $180.000 ($75 x 2400), yang merupakan 15 persen dari

penjualan ($180.000/$1.200.000).

Target Laba Setelah Pajak Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak

berperan. Ini disebabkan karena pajak yang dibayar atas laba nol adalah nol. Namun, ketika

perusahaan ingin mengetahui berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba bersih

tertentu, maka diperlukan beberapa pertimbangan tambahan. Ingat kembali, bahwa laba bersih

9

Page 10: Makalah manajemen biaya strategik

adalah laba operasi setelah pajak penghasilan dan bahwa angka target laba dinyatakan dalam

kerangka sebelum pajak. Dengan demikian, ketika target laba dinyatakan sebagai laba bersih,

harus menambahkan kembali pajak penghasilan untuk memperoleh laba operasi.

Umumnya, pajak dihitung sebagai persentase dari laba. Laba setelah pajak dihitung dengan

mengurangkan pajak dari laba operasi (atau laba sebelum pajak).

Laba bersih           = laba operasi – pajak penghasilan

= laba operasi – (tarif pajak x laba operasi)

= laba operasi (1 – tarif pajak)

Atau

Laba operasi         = Laba bersih/(1- Tarif Pajak)

Misalkan Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar $48.750 dan tarif

pajaknya adalah 35 persen. Untuk mengonversi target laba setelah pajak menjadi target laba

sebelum pajak, selesaikanlah langkah-langkah berikut:

$48.750           = Laba operasi – (0,35 x Laba operasi)

$48.750           = 0,65 (Laba operasi)

$75.000           = Laba operasi

Dengan kata lain, jika tarif pajak adalah 35 persen, maka Whittier Company harus

menghasilkan $75.000 sebelum pajak penghasilan untuk memperoleh $48.750 setelah pajak

penghasilan. Dengan pengonversian ini, maka dapat dihitung jumlah unit yang harus dijual:

Unit     = ($45.000 + $75.000)/$75

Unit     = $120.000/$75

Unit     = 1.600

Sekarang buktikan lah dengan laporan laba rugi berdasarkan penjualan sebanyak 1.600 mesin

pemotong rumput.

Penjualan (1.600 @$400)                                            $640.000

Dikurangi: Beban Variabel                                             520.000

Margin kontribusi                                                       $120.000

Dikurangi: Beban tetap                                                    45.000

Laba operasi                                                               $  75.000

Dikurangi: Pajak penghasilan (tarif pajak 35%)             26.250

      Laba bersih                                                                  $  48.750

10

Page 11: Makalah manajemen biaya strategik

D.     Titik Impas Dalam Dolar Penjualan

Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka

menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang

terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan

penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual. Sebagai contoh,

titik impas Whittier Company dihitung pada 600 mesin pemotong rumput. Karena harga jual per

unit mesin pemotong rumput adalah $400, maka volume impas dalam pendapatan penjualan

adalah $240.000 ($400 x 600).

Setiap jawaban yang dinyatakan dalam unit yang terjual dapat secara mudah dikonversi

menjadi satu jawaban yang dinyatakan dalam pendapatan penjualan, tetapi jawaban tersebut bisa

dihitung secara lebih langsung dengan mengembangkan rumus terpisah untuk kasus pendapatan

penjualan. Dalam pendapatan maupun biaya variabel harus dinyatakan dalam dolar, bukan unit.

Karena pendapatan penjualan selalu dinyatakan dalam dolar, maka pengukuran variabel tidak

menjadi masalah.kasus ini, variabel yang penting adalah dolar penjualan, sehingga Selanjutnya

akan dibahas secara lebih mendalam mengenai biaya variabel dan melihat bagaimana biaya

tersebut dapat dinyatakan dalam ukuran dolar penjualan.

Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel didefenisikan sebagi

suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang terjual. Dapat

diilustrasikan mengenai pembagian pendapatan penjualan menjadi biaya variabel dan margin

kontribusi sebagai berikut:

Harga adalah $10 dan biaya variabel adalah $6. Tentu saja, sisanya adalah margin kontribusi

sebesar $4 ($10 - $6). Jika yang dijual adalah 10 unit, maka total biaya variabel adalah $60 ($6 x

10 unit). Atau, karena setiap unit yang dijual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan

membutuhkan biaya variabel $6, maka kita dapat mengatakan bahwa 60 persen dari setiap dolar

pendapatan yang dihasilkan diakibatkan oleh biaya variabel ($6/$10). Jadi, dengan memfokuskan

pada pendapatan penjualan, kita dapat memperkirakan total biaya variabel sebesar $60 untuk

pendapatan $100 (0,60 x $100).

Rasio biaya variabl (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan bagian

dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya

variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,

persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio

11

Page 12: Makalah manajemen biaya strategik

margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari

setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.

Berikut ini merupakan laporan Laba Rugi dari Whittier Dalam Dolar dan Persentase

Penjualan:

                                                                                                                      Dolar                             Persentase Penjualan

Penjualan                                                  $400.000                     100,00%

Dikurangi: Biaya Variabel                         325.000                     81,25%

Margin Kontribusi                                         75.000                     18,75%

Dikurangi: Biaya tetap                                    45.000

Laba Operasi                                                 30.000        

Rasio Biaya Variabel adalah 81,25% ($325.000/$400.000). Rasio  margin kontribusi adalah

18,75% ($75.000/$400.000 atau berasal dari 100%-81,25%). Biaya tetap adalah $45.000.

Berdasar informasi tersebut, berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier

ntuk mencapai titik impas?

Laba Operasi =   Penjualan – Biaya Variabel – Biaya Tetap

0                   = (Penjualan – (Rasio Biaya Variabel x Penjualan)) – Biaya tetap

0                   =   Penjualan (1 – Rasio Biaya Variabel) – Biaya Tetap

0                  =   Penjualan (1 – 0,8125) – 45.000

(0,1875)Penjualan = 45.000

Penjualan          =   $240.000

Jadi Whittier harus menghasilan penjualan sejumlah 240.000 untuk mencapai impas. Dengan

pendekatan rumus unit impas yang dikembangkan, dapat diperoleh nilai penjualan impas dengan

rumus:

Unit Impas       =   Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit)

Jika sisi kiri dan sisi kanan kita kalikan dengan harga, maka sisi kiri Unit Impas x Harga

adalah merupakan pendapatan penjualan pada saat impas

Unit Impas x Harga     =    Harga x (Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit))

Penjualan Impas          =    Biaya Tetap x (Harga/ Harga-Biaya Variabel per Unit))

Penjualan Impas          =    Biaya tetap x (Harga/Margin Kontribusi)

12

Page 13: Makalah manajemen biaya strategik

Penjualan Impas        =    Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi

Dalam Kasus Whittier, besarnya penjualan yang harus dihasilkan pada titik impas dapat

dihitung sebagai berikut:

Penjualan Impas   =     Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi

Penjualan Impas   =     $45.000/0,1875

Penjualan Impas   =     $240.000

Target Laba dan Pendapatan Penjualan

Pertimbangkan pertanyaan berikut: Berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan

Whittier untuk memperoleh laba sebelum pajak sebesar $60.000? (pertanyaan ini mirip dengan

yang ditanyakan sebelumnya dalam hal unit, tetapi pertanyaannya sekarang adalah langsung

dalam hal pendapatan penjualan). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tambahkanlah target

laba operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000 dan membagi dengan rasio margin

kontribusi:

Penjualan        = $45.000 + $60.000)/0,1875

= $105.000/0,1875

= $560.000

Whittier harus menghasilkan pendapatan $560.000 untuk mencapai target laba sebesar

$60.000. Karena impas adalah $240.000) diatas impas harus dihasilkan. Perhatikan bahwa

perkalian antara rasio margin kontribusi dengan pendapatan di atas impas menghasilkan laba

sebesar $60.000 (0,1875 x $320.000). Diatas impas, rasio margin kontribusi merupakan rasio

laba; karena itu, rasio tersebut menggambarkan bagian dari setiap dolar penjualan yang dapat

diperuntukkan bagi laba. Dalam contoh ini, setiap dolar penjualan yang diterima di atas impas

akan meningkatkan laba sebesar $0,1875.

Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat

digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk

memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan

rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan. Sebagai contoh, jika pendapatan

penjualan adalah $540.000, bukan $560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap laba yang

13

Page 14: Makalah manajemen biaya strategik

diharapkan? Penurunan pendapatan penjualan sebesar $20.000 akan mengakibatkan penurunan

laba sebesar $3750 (0,1875 x $20.000).

Membandingkan Kedua Pendekatan

Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas dalam

pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit dengan unit yang

terjual. Namun ada dua alasan yang membuat manajemen menggunakan kedua rumus tersebut,

yaitu:

1) Rumus pendapatan penjualan memungkinkan kita untuk mencari pendapatan secara

angsung jika hal tersebut dikehendaki

2) Pendekatan pendapatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan dalam

pengaturan multiproduk yang memiliki harga yang bervariasi.

E.      Analisis Multiproduk

Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal.

Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa.

Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk,

pengoperasiannya tidak berbeda jauh.

Beban tetap langsung  (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke

setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.

Beban tetap umum   adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap

muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.

Contoh Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin pemotong

rumput, yaitu mesin manual dengan harga $400/unit dan mesin otomatis dengan harga $800/unit.

Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin

pemotong rumput otomatis dapat terjual tahun depan. Proyeksi Laporan Laba Rugi terlihat

sebagai berikut:

 Mesin Manual  Mesin Otomatis  Total

Penjualan           480.000    640.000

   1.120.000

Dikurangi: beban Variabel           390.000    480.000

      870.000

14

Page 15: Makalah manajemen biaya strategik

Margin Kontribusi             90.000    160.000

      250.000

Dikurangi: Beban tetap Langsung

             30.000      40.000

         70.000

Margin Produk             60.000    120.000

      180.000

Dikurangi: Beban tetap Umum

         26.250

Laba Operasi       153.750

1.      Titik Impas Dalam Unit

Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas dapat

mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap umum

bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara langsung.

Dalam contoh Whittier di atas, jika dihiting unit impas individu dari mesin maual dan mesin

otomatis, diperoleh hasil:

Unit impas mesin manual     =      Biaya Tetap/(Harga-Biaya Variabel per unit)

                                              =      $30.000/$75

                                              =      400 unit

Unit Impas mesin otomatis   =      $40.000/$200

                                              =      200 unit

Jadi 400 unit mesin manual dan 200 unit mesin otomatis harus dijual untuk mencapai margin

produk impas, namun margin produk impas hanya menutup biaya tetap langsung, biaya tetap

umum masih belum tertutup. Padahal biaya tetap umum harus diperhatikan untuk mencari titik

impas bagi penjualan secara keseluruhan.

Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas dapat

mengatasi kesulitan ini, namun permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap

umum yang bersifat acak, jadi tidak ada volume impas yang tampak secara langsung.

Kemungkinan pemecahan lainnya adalah dengan mengkonversikan masalah multiproduk

menjadi masalah produk tunggal. Jika hal ini dapat dilakukan, maka seluruh metodologi CVP

produk tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah dengan

mengidentifikasi bauran penjualan yang diharapkan dalam unit dari produk-produk yang

dipasarkan.

15

Page 16: Makalah manajemen biaya strategik

Bauran penjualan (sales mix) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual

perusahaan.

Penentuan bauran penjualan, bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau

bagian dari pendapatan.

Contohnya; Jika Whittier berencana menjual 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800

pemotong rumput otomatis, maka bauran penjualan dalam unit adalah 1.200 : 800, atau 3 : 2.

Bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan yang

dikontribusikan oleh setiap produk. Pada kasus Whittier, pendapatan mesin pemotong rumput

manual adalah $480.000 ($400 x 1.200). dan pendapatan mesin pemotong rumput otomatis

adalah $640.000 ($800 x 800).

Pendapatan Mesin pemotong rumput manual    = 480.000/(480.000+640.000)

                                                                            = 42,86% dari penjualan

Pendapatan mesin pemotong rumut otomatis    = 640.000/(480.000+640.000)

                                                                           = 57,14% dari penjualan.

Jadi bauran penjualan dalam unit adalah sebesar 3 : 2 atau  60% : 40% yang berarti bahwa

Whittier berharap dapat menjual 3 mesin pemotong rumput manual atas setiap penjualan 2 mesin

pemotong rumput otomatis. Sedangkan bauran penjualan dalam pendapatan adalah sebesar

42,86% : 57,14% untuk mesin manual dan mesin otomatis. Perbedaan perbandingan iini

diakibatkan karena bauran penjualan dalam pendapatan menggunakan bauran penjualan dalam

unit dan memberikan bobot menurut harganya masing-masing. Untuk analisis CVP, kita harus

menggunakan bauran penjualan yang dinyatakan dalam unit.

Bauran penjualan dan analisis CVP,  penentuan bauran penjualan terutama

memungkinkan kita untuk mengonversi masalah multiprodduk kedalam format CVP produk

tunggal. Karena Whittier berharap dapat menjual 3 mesin pemotong rumput manual atas setiap

penjualan 2 mesin pemotong rumput otomatis, Whittier bisa mengidentifikasikan produk tunggal

yang dijualnya sebagai suatu paket yang berisi tiga mesin pemotong rumput manual dan dua

mesin pemotong rumput otomatis.

16

Page 17: Makalah manajemen biaya strategik

Dengan menetapkan produk tersebut dalam suatu paket, maslah multiproduk dikonversi

menjadi masalah produk tunggal. Untuk lebih jelasnya lihat perhitungan berikut:

Produk (a)

Harga Variabel Per Unit (b)

Biaya Kontribusi Per Unit (c)

Margin Penjualan (d)

Bauran Kontribusi per unit paket (e)

Margin (f) =d x e

Manual 400 325 75 3 225Otomatis 800 600 200 2 400Total Paket 625

Berdasar margin kontribusi per paket di atas, persamaan dasar impas dapat digunakan untuk

menentukan jumlah paket yang harus dijual Whittier pada titik impas.

Paket Impas          =          Total Biaya Tetap/Margin Kontribusi Per Paket

                              =          (70.000+26.250)/625

                              =          154 paket

Jadi Whittier harus menjual

Unit mesin manual           =          154 x 3           

                                          =          462 unit

Unit mesin otomatis         =          154 x 2

                                          =          308 unit

Kelemahan metode ini yaitu sulit digunakan untuk perusahaan dengan banyak jenis produk.

Cara mengatasinya antara lain dengan:

a) Melakukan penyederhanaan yaitu dengan menganalisis kelompok produk, bukan

individu produk, atau

b) Menggunakan pendekatan pendapatan penjualan.

2.      Pendekatan Dolar Penjualan

Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit menggunakan asumsi bauran penjualan,

tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per paket. Tidak ada

pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan. Upaya perhitungannya mirip

dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya masih

dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas

pertanyaan CVP yang menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar

17

Page 18: Makalah manajemen biaya strategik

tunggal. Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan

dengan kinerja tiap – tiap produk. Contoh kasus pada Whittier.

 Total

Penjualan

   1.120.000

Dikurangi: beban Variabel      870.000

Margin Kontribusi      250.000

Dikurangi: Total Beban tetap         96.250

Laba Operasi       153.750

Dari data di atas diperoleh rasio margin kontribusi adalah sebesar 250.000/1.120.000 =

0,2232. Maka besar penjualan impas yaitu:

Penjualan impas   =          Biaya tetap/rasio margin kontribusi

                              =          $96.250/0,2232

                              =          $431.228

Hasil perhitungan ini akan sama dengan hasil perhitungan titik impas dalam unit. Jumlah

paket yang harus dijual pada saat impas adalah 154 sedangkan harga jual per paket adalah 2.800

(3 x 400 + 2 x 800), sehingga total penjualannya yaitu sebesar 154 x 2800 = 431.200, terdapat

sedikit perbedaan karena pembulatan dalam menghitung rasio margin kontribusi.

F.        Representasi Grafis Dari Hubungan CVPPerseroan wajib menjelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk:

Untuk memahami hubungan CVP lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan  antara biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dampak kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat. Dua grafik dasar yang penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

18

Page 19: Makalah manajemen biaya strategik

Grafik Laba VolumeGrafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan

antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per unit x unit) – biaya tetap]. Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan unit merupakan variable bebas. Nilai variable bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu vertical.(Contoh Grafik Laba Volume)

Grafik Biaya Volume LabaGrafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan

hubungan antara biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis total biaya. Tiap – tiap garis ini mempunyai dua persamaan berikut :

Pendapatan = harga x unitTotal biaya =   (biaya variable per unit x unit) + Biaya tetapAsumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume LabaGrafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan

mengandalkan beberapa asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :

1) Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear

2) Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang yang relevan

3) Analisis mengasumsikan apa yang diprosuksi dapat dijual4) Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui5) Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.

19

Page 20: Makalah manajemen biaya strategik

G.       Perubahan Dalam Variabel CVPKarena perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus

memperhatikan perubahan – perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variable, dan biaya tetap. Perusahaan juga harus memperhitungkan pengaruh resiko dan ketidakpastian. Kita akan membahas pengaruh dari perubahan harga, margin kontribusi per unit, dan biaya tetap terhadap titik impas. Kita juga akan membahas cara – cara yang dapat ditempuh para manajer untuk menangani risiko dan ketidakpastian dalam kerangka CVP

Memperkenalkan Risiko dan KetidakpastianAsumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui

dengan pasti. Namun, hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara formal, risiko berbeda dengan ketidak pastian. Distribusi probabilitas variable pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variable pada ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan kita, kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.

Margin pengaman ( margin of safety ) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas. Sebagai contoh jika volume impas perusahaan adalah 200 unit dan perusahaan saat ini menjual 500 unit, maka margin pengamannya adalah 300 unit (500-200). Margin pengaman juga dapat dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Jika penjualan impas adalah $200.000 dan pendapatan saat ini adalah $350.000, maka margin pengamannya adalah $150.000.

Rasio margin pengaman dapat dinyatakan dalam (pendapatan penjualan yang dianggarkan-pendapatan penjualan impas)/pendapatan penjualan x 100%. Dalam contoh di atas, rasio margin pengamannya yaitu sebesar (350.000-200.000)/200.000= 75%.

20

Page 21: Makalah manajemen biaya strategik

Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar dari risiko. Pada kenyataannya peristiwa yang tidak diketahui selalu muncul ketika rencana disusun.  Hal itu dapat menurunkan penjualan di bawah jumlah yang diharapkan. Apabila margin pengaman perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu yang diharapkan tahun depan, maka risikomenderita kerugian jika penjualan menurun lebih kecil daripada margin pengamannya kecil. Manager yang menghadapi margin pengaman yang rendah mungkin ingin mempertimbangkan berbagai tindakan untuk meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya. Langkah-langkah  

Pengungkit Operasi, dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang digunakan untuk melipatgandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut melipatgandakan kekuatan tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan. Semakin besar beban yang digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin besar keunggulan mekanis dari alat tersebut. Dalam bidang keuangan pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relative dari biaya tetap dan biaya variable dalam suatu organisasi. Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variable adalah suatu hal yang mungkin dilakukan.

Tingkat pengungkit operasi  (degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.

Tingkat pengungkit operasi = Margin kontribusi/labaAnalisis Sensitivitas dan CVPMeluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan

para manajer melakukan analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting, analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi –asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban.H.       Analisis CVP Dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas

Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori : biaya variabel dan biaya tetap.

21

Page 22: Makalah manajemen biaya strategik

Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori berdasarkan unit dan non-unit.

Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensional mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan. Pertama, biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda dengan penggerak. Kedua, pembilang pada persamaan impas ABC memiliki dua istilah biaya variabel non-unit : satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan batch dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan keberlanjutan produk. Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya variabel per unit yang dijual berkurang dan biaya tetap bertambah.

22

Page 23: Makalah manajemen biaya strategik

BAB III

KESIMPULAN

Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama

dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama

dengan total biaya, kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas

cara menentukan titik impas, kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat

dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual guna

menghasilkan laba yang ditargetkan.

Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban

dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba

operasi dikurangi pajak penghasilan.

Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan

dikurangi total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban

tetap.

Rasio biaya variabel (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini

merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk

menutup biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan

data total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang

tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio margin kontribusi. Rasio

margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar

penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.

23

Page 24: Makalah manajemen biaya strategik

DAFTAR PUSTAKA

Mowen, Hansen. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba

Empat.

http://dinapramudianti.blogspot.co.id/2015/02/makalah-cost-volume-profit-

cvp.html

http://wardahcheche.blogspot.co.id/2014/01/analisis-biaya-volume-laba.html

http://handikadwipratama.blogspot.co.id/2012/12/analisis-biaya-volume-laba.html

http://aristiyan.blogspot.co.id/2013/10/analisis-biaya-volume-laba.html

24