makalah akl
TRANSCRIPT
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
LABA KOMPREHENSIF
DISUSUN
OLEH
Nama : IMAM ALRASYID HARAHAPNIM : 7113220017
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKOMOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “LABA
KOMPREHENSIF”.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas tugas akhir dalam mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Saya berharap karya tulis ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih terdapat
kekurangan - kekurangan dan masih jauh dari apa yang dari sempurna. Untuk itu, saya sangat
berharap adanya kritik, dan saran dalam penulisan maupun dalam melengkapi isi dari
makalah ini.
Sekiranya, makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya.
Medan, Desember 2013
Penulis
BAB IPENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang dicapai
oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi
entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu
periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan pengembalian (return)
kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci
bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual
barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching)
dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran.
Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset dan
liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Akuntansi
biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model akuntansi berdasar transaksi
(transaction-based model). Laba terutama ditentukan dengan mengakui penghasilan yang direalisasi
atau dapat direalisasi dan diperoleh (realized or realizable and earned) selama periode dan mengaitkan
beban dengan penghasilan yang diakui. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar
(fair value accounting) atau disebut juga dengan mark-to-market accounting. Dengan model akuntansi
nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada saat
tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Laba dengan model ini cukup
merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di mana
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya,
standar akuntansi keuangan Indonesia berbasis prinsip dan banyak menggunakan konsep fair value
dalam penilaian aset dan liabilitas.
Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan. Perubahan
tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi komprehensif.
Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan model nilai wajar, pos-
pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi.
Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang
menyajikan keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi,
sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai
bagian pendapatan komprehensif lain.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Penghasilan dan Beban?
2. Bagaimana bentuk Pendapatan Komprehensif Lain?3. Apa itu Laporan Laba Rugi Komprehensif?
4. Laporan Laba Rugi
5. Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi
6. Apa itu Laporan Perubahan Ekuitas?
III. MANFAAT MAKALAH
1. Untuk mengetahui Penghasilan dan Beban2. Untuk mengetahui bentuk Pendapatan Komprehensif Lain.3. Untuk mengetahui Laporan Laba Rugi Komprehensif.4. Untuk menjelaskan Laporan Laba Rugi.5. Untuk menjelaskan Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi.6. Menjelaskan Laporan Perubahan Ekuitas
BAB IIISI DAN PEMBAHASAN
I. Penghasilan dan Beban
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan (revenues) adalah
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Keuntungan
(gains) mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun bukan
pendapatan.
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam
bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal. Beban
mencakup kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa meliputi, misalnya, beban
pokok penjualan, gaji dan upah, dan penyusutan. Kerugian (losses) mencerminkan pos lain
yang memenuhi definisi beban yang mungkin, atau mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan
aktivitas entitas yang biasa.
3. Pendapatan Komprehensif Lain
Pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income – OCI) adalah total
penghasilan dikurang beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.
Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi:
1) Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud);
2) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);
3) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing);
4) Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan); dan
5) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan).
Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan komponen dari
pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba
rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.
Komponen dari pendapatan komprehensif lain dapat disajikan dengan salah satu cara
berikut:
1) Jumlah neto dari dampak pajak terkait (net of related tax effect); atau2) Jumlah sebelum dampak pajak terkait (before related tax effect) disertai dengan total pajak
penghasilan yang terkait dengan komponen tersebut.
Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan masing-masing komponen
pendapatan komprehensif lain. Penyesuaian reklasifikasi (reclassification adjustments)
adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berjalan yang diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dalam periode sebelumnya. Penyesuaian reklasifikasi
dimasukkan dengan komponen pendapatan komprehensif lain yang terkait pada periode di
mana penyesuaian direklasifikasikan ke laba rugi. Misalnya, keuntungan yang direalisasikan
dari pelepasan aset keuangan yang dikategorikan sebagai “tersedia untuk dijual” dimasukkan
dalam laporan laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui dalam
pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada periode
sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurangkan dari pendapatan
komprehensif lain pada periode ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke
laba rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum direalisasi tersebut dua
kali dalam total laba rugi komprehensif. Perubahan reklasifikasi tidak dilakukan pada
perubahan surplus revaluasi atau pada keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui dalam
program dana pensiun manfaat pasti. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Perubahan
surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada periode berikutnya ketika aset tersebut
digunakan atau dihentikan pengakuannya dan keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan
dalam saldo laba pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut sebagai
pendapatan komprehensif lain.
4. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh komponen pendapatan komprehensif (pos penghasilan
dan beban) yang diakui dalam satu periode:
1) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, di mana semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode (pendekatan satu laporan – the single statement approach); atau
2) Dalam bentuk dua laporan (pendekatan dua laporan – the two statement approach): a) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah)b) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan
komprehensif lain (dalam laporan laba rugi komprehensif).
Total laba rugi komprehensif (total comprehensive income) yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi komprehensif adalah total semua pos penghasilan dan beban yang diakui
selama satu periode (termasuk komponen laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lain).
Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut
untuk periode:
1) Pendapatan;2) Biaya keuangan;3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;4) Beban pajak;5) Operasi yang dihentikan yang mencakup suatu total dari: a) Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan b) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.
6) Laba atau rugi;7) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan
sifat (selain angka 8 di bawah);8) Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat
dengan metode ekuitas; dan9) Total laba rugi komprehensif
Dengan demikian, total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu
periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang
dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi
komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi” dan “pendapatan komprehensif lain.”
Sedangkan laba rugi (profit or loss) atau laba bersih (net income) adalah total pendapatan
(income) dan beban (expenses), tidak termasuk komponen-komponen pendapatan
komprehensif lain.
Di samping itu, entitas mengungkapkan pos-pos berikut dalam laporan laba rugi
komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode:
1) Laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:a) Kepentingan nonpengendali: danb) Pemilik entitas induk.2) Total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada:
a) Kepentingan nonpengendali; dan b) Pemilik entitas induk.
Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana dimaksud di butir 1 – 6 di atas dan
pengungkapan laba atau rugi yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali (non-
controlling interest) dan pemilik entitas induk (owners of the parent)1 sebagaimana pada butir
1) di atas dalam laporan laba rugi terpisah (income statement).
5. Laporan Laba Rugi
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam
laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.
Laporan laba rugi (statement of income) minimal mencakup penyajian jumlah pos-
pos berikut untuk periode:
1) Pendapatan;2) Biaya keuangan;3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi (associates) dan ventura bersama (joint venture)
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas ;4) Beban pajak;5) Operasi yang dihentikan (discontinued operations);6) Laba atau rugi7) Kepentingan nonpengendali; dan8) Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas induk
6. Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat (nature) atau fungsinya (function) dalam entitas, mana yang
dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
1. Klasifikasi menurut sifat. Klasifikasi menurut sifat mengidentifikasi biaya (cost) dan beban (expense) dalam bentuk karakter biaya, seperti gaji dan upah, pembelian bahan baku, beban pennyusutan, dan beban iklan.
2. Klasifikasi menurut fungsi. Klasifikasi menurut fungsi menyajikan beban dilihat dari tujuan pengeluaran (expenditure), seperti biaya manufaktur, distribusi, dan administrasi.
Ilustrasi – 1
Berikut ini dilustrasikan dua alternatif bentuk laporan laba rugi komprehensif. Dalam tiap
kasus, asumsikan bahwa PT Imabato, Tbk melaporkan informasi berikut untuk tahun 2012:
pendapatan penjualan Rp800.000; beban pokok penjualan Rp600.000; beban operasi
Rp90.000; dan keuntungan
1
yang belum direalisasi setelah pajak atas efek tersedia untuk dijual Rp30.000.
1) Pendekatan Satu Laporan
Dalam pendekatan ini, laba bersih (net income ) atau laba-rugi (profit or loss) merupakan
subtotal, dengan total pendapatan komprehensif (comprehensive income) ditunjukkan sebagai
total Bentuk satu laporan untuk PT Imabato, Tbk disajikan dibawah ini:
PT Imabato, TbkLaporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012Pendapatan penjualanBeban pokok penjualan Laba brutoBeban operasiLaba bersihPendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajakPendapatan komprehensif
Rp800.000.000 600.000.000 Rp200.000.000 90.000.000
Rp110.000.000
30.000.000 Rp140.000.000
2) Pendekatan Dua Laporan
PT Imabato, TbkLaporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012Pendapatan penjualanBeban pokok penjualan Laba brutoBeban operasiLaba bersih
Rp800.000.000 600.000.000 Rp200.000.000 90.000.000 Rp110.000.000
PT Imabato, TbkLaporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012Laba bersihPendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajakPendapatan komprehensif
Rp110.000.000
30.000.000 Rp140.000.000
7. Laporan Perubahan Ekuitas
Di samping laporan laba rugi komprehensif, entitas juga menyajikan laporan ekuitas
pemegang saham (atau laporan perubahan ekuitas pemegang saham – statement of changes in
stockhoders’ equity). Laporan ini melaporkan perubahan masing-masing akun ekuitas
pemegang saham dan total ekuitas pemegang saham selama suatu periode. Entitas biasanya
menyajikan laporan ekuitas pemegang saham dalam format kolom (columnar form). Ekuitas
pemegang saham pada umumnya mencakup modal kontribusi (saham preferen, saham biasa,
dan tambahan modal disetor), saldo laba, dan pendapatan komprehensif lain.
Untuk tiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari:
1. Laba rugi;2. Masing – masing pos pendapatan komprehensif lain; dan3. Transaksi dengan pemilik, yang menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik
(penerbitan saham) dan distribusi kepada pemilik (dividen), dan perubahan hak kepemilikan pada ekuitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian
Ilustrasi – 2
Asumsikan, sebagaimana informasi yang sama dengan PT Imabato, Tbk; entitas
mempunyai saldo akun ekuitas pemegang saham pada awal tahun 2012: Saham biasa
Rp300.000.000; saldo laba Rp50.000.000; dan pendapatan komprehensif lain Rp60.000.000.
Tidak ada perubahan akun saham biasa yang terjadi selama tahun berjalan. Penyajian ekuitas
pemegang saham untuk PT Imabato, Tbk sebagai berikut:
PT Imabato, TbkLaporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012Total Saham Biasa Saldo Laba Pendapatan
Komprehensif Lain
Saldo awalLaba bersih
Pendapatan komprehensif lainKeuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajak
Rp410.000.000 110.000.000
30.000.000
Rp300.000.000 Rp 50.000.000 110.000.000
Rp60.000.000
30.000.000
Saldo akhir Rp550.000.000 Rp300.000.000 Rp160.000.000 Rp90.000.000
Dengan mengabaikan format gambaran yang digunakan, PT Imabato, Tbk melaporkan
pendapatan komprehensif lain sebesar Rp90.000.000 dalam bagian ekuitas pemegang saham
di laporan posisi keuangan sebagai berikut:
PT Imabato, TbkLaporan Posisi Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012Ekuitas pemegang sahamSaham biasaSaldo labaPendapatan komprehensif lainTotal ekuitas pemegang saham
Rp300.000.000 160.000.000 90.000.000 Rp550.000.000
Contoh Laporan Laba Rugi Komprehensif
Keterangan 2012 2011Pendapatan usahaPenjualanBeban pokok penjualanLaba bruto
Beban operasiBeban penjualanBeban umum dan administrasiLaba operasiPendapatan (beban) non operasiBagian laba (rugi) entitas asosiasi/ventura bersamaLaba (rugi) sebelum pajak penghasilanBeban pajak penghasilan
Beban pajak kiniBeban pajak tangguhan
Laba dari operasi yang dilanjutkanKerugian dari operasi yang dihentikan
Laba (rugi) neto
Pendapatan komprehensif lainSelisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam
mata uang asingAset keuangan tersedia untuk dijualLindung nilai arus kasKeuntungan revaluasi aset tetap
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun manfaat pasti
Pendapatan komprehensif lain
Total laba komprehensif
Laba neto yang dapat diatribusikan kepadaPemilik entitas indukKepentingan nonpengendali
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepadaPemilik entitas indukKepentingan nonpengendali
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxx
xxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxx
xxxx
xxxxxxxxxxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxx
2Catatan: Entitas induk adalah entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak; entitas anak adalah suatu entitas, termasuk suatu entitas non-korporasi seperti perseketuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk); entitas asosiasi, termasuk entitas non-korporasi seperti persekutuan, di mana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak maupun ventura bersama; dan kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
2
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Ada perbadaan antara laba komprehensif dengan laba periode. Laba priode adalah laba
yang tidak memasukkan pos yang tidak ada hubungannnya dengan periode tersebut
(berhubungan dengan periode sebelumnya). Sedangkan, laba komprehensif adalah
seluruh perubahan aktiva bersih yang berasal dari transaksi operasi dalam arti luas.
Maksudnya, angka tersebut tidak berasal dari investasi oleh pemilik atau distribusi kepada
pemilik.
Laba komprehensif termasuk kedalam elemen laba yang termasuk di dalamnya laba
priode dan laba komprehensif. FASB menjelaskan bahwa alasan utama digunakannya
istilah laba komprehensif adalah untuk membedakan laba komprehensif dengan laba
periode.
Laba komprehensif adalah perubahan pada ekuitas (aktiva bersih) dari suatu entitas
selama periode transaksi dan peristiwa lain serta keadaan di luar sumber daya pemilik.
Pendapatan komprehensif adalah seluruh seluruh perubahan ekuitas pemilik perusahaan
di luar dari transaksi kontribusi atau distribusi dari dan kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik perusahaan.
Pendapatan komprehensif mendorong pendekatan semua-inklusif menuju kesimpulan
logis. Hal ini juga berada di bawah lingkup dari teori kepemilikan karena, setidaknya
secara teori, semua perubahan ekuitas (kecuali untuk transaksi modal dengan pemilik)
masuk ke dalam perhitungan pendapatan komprehensif, yang mempengaruhi kepentingan
pemilik. Pendapatan komprehensif juga dipandang sebagai sangat tepat untuk tujuan
prediksi dan penilaian ekuitas.