makalah agung podomoro

11
Tugas ke : 5 Praktikum ke : 6 Hari, tanggal : Rabu, 08 Oktober 2014 TUGAS PRAKTIKUM MANAJEMEN STRATEGI “Agung Podomoro Group “ Oleh : Kelompok 3 Anggota : Agus Syeh Putra J3J112083 Firman Restu Ardiansyah J3J112183 Muhammad Aji Bayu Setra J3J112224 Nirmala Shiva Khaerani J3J112131 Mutia Dentiani J3J112040 Meiza Amalia J3J112255 Kelas : Manajemen Agribisnis D Praktikum 1 Dosen : Ir. Leni Lidya, MM. PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA

Upload: ricealfani

Post on 28-Jan-2016

411 views

Category:

Documents


93 download

DESCRIPTION

agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agung Podomoro

Tugas ke : 5

Praktikum ke : 6

Hari, tanggal : Rabu, 08 Oktober 2014

TUGAS PRAKTIKUM MANAJEMEN STRATEGI

“Agung Podomoro Group “

Oleh : Kelompok 3

Anggota : Agus Syeh Putra J3J112083

Firman Restu Ardiansyah J3J112183

Muhammad Aji Bayu Setra J3J112224

Nirmala Shiva Khaerani J3J112131

Mutia Dentiani J3J112040

Meiza Amalia J3J112255

Kelas : Manajemen Agribisnis D Praktikum 1

Dosen : Ir. Leni Lidya, MM.

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: Makalah Agung Podomoro

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya

kami bisa menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Agung Podomoro Group”.

Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas praktikum Manajemen Strategi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi

sempurnanya makalah ini.

Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bogor, 28 September 2014

Penyusun

i

Page 3: Makalah Agung Podomoro

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1

Page 4: Makalah Agung Podomoro

2. PEMBAHASAN

2.1 Agung Podomoro Group

PT. Agung Podomoro Group adalah

perusahaan pengembang terbesar di

sektor properti di Indonesia. Yang didirikan oleh

Salimin dan Anton. PT Agung Podomoro

membangun hunian di daerah Sunter dan Kelapa

Gading. Selain itu, perusahaan ini juga ikut

menyediakan perumahan bagi masyarakat miskin

di luar Jabodetabek, seperti Subang, Lebak dan Kresek.

2.2 Sejarah Agung Podomoro Group

Agung Podomoro Group (APG) didirikan pada tahun 1969 oleh (alm.)

Bapak Anton Haliman. Proyek pertamanya adalah kompleks perumahan d

kawasan Simprug, Jakarta Selatan yang selesai dibangun pada tahun 1973. Pada

tahun yang sama, APG menjadi pelopor konsep real estat dengan memulai proyek

di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Mewujudkan visi, APG membangun kompleks perumahan dengan fasilitas

lengkap untuk para penghuninya, seperti sekolah, pusat rekreasi, tempat ibadah,

rumah sakit, dan pasar. Kemudian, grup mulai melebarkan usahanya dengan

menggandeng beberapa perusahaan. Kini bisnis properti grup terdiri dari

kompleks perumahan, pergudangan, dan industri. Pada tahun 1986,

kepemimpinan perusahaan diserahkan kepada Trihatma Kusuma Haliman, yang

segera mengambil alih PT. Indofica Housing yang memiliki lahan di kawasan

Sunter. Perusahaan ini kemudian sukses menambahkan pengembangan seluas 17

hektar sebagai bagian dari pengembangan sebelumnya seluas 500 hektar,

menjadikan Sunter sebagai salah satu kawasan eksklusif di Jakarta Utara. Proyek

ini juga menjadi salah satu pencapaian yang luar biasa untuk pengembangan real

estat di Jakarta.

Pada periode krisis keuangan yang melanda Indonesia di tahun 1997, ketika

banyak usaha mengalami kesulitan, Agung Podomoro berhasil melaluinya berkat

2

Page 5: Makalah Agung Podomoro

strategi yang diambil oleh manajemen atas grup ini, seperti keputusan krusial

untuk membayar sebagian besar hutang APG pada awal 1997, mengesampingkan

devaluasi mata uang, dan memperkenalkan kebijakan uang ketat. Pengalaman dari

Bapak Trihatma saat mengatasi kesulitan dalam krisis Pertamina di tahun 1974

memberikan kepercayaan diri dan sikap yang tepat dalam grup untuk menghadapi

situasi ini.

APG kemudian memandang krisis 1997 sebagai tantangan dan kesempatan

yang sangat baik. Dengan kecermatan melihat perubahan pasar, APG menemukan

potensi besar di pasar. Salah satunya adalah kebutuhan untuk tempat tinggal di

tengah kota. Langkah pertama yang dilakukan adalah membeli lahan dari BPPN

(Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan juga properti yang dimiliki

pengembang-pengembang yang tekena dampak yang cukup berat dari krisis.

Sebenarnya, semenjak tahun 1995 APG telah menjalankan proyek-proyek

yang dibangun dengan konsep yang mirip dan kesadaran akan keterbatasan lahan

di kota. Pembangunan Menteng Executive Apartment memberikan pilihan bagi

masyarakat untuk tinggal di kawasan kolektif yang berlokasi di daerah suburban

kota dan menjadi sebuah terobosan dalam pengembangan real estat. Sukses

dengan proyek di Menteng, pada tahun 2000 dan selanjutnya, APG mulai

berfokus pada pembangunan apartemen. Hingga tahun 2012, Agung Podomoro

Group telah menyelesaikan 16 apartemen, 15 kawasan hunian, dan 16 kawasan

komersial mixed-use.

Sertifikat ISO 9001 untuk Menteng Executive Apartment dan Bukit Gading

Mediterania di Kelapa Gading adalah sebuah pernyataan akan kapabilitas dan

komitmen manajemen APG yang profesional terhadap para pemegang saham-nya.

2.3 Profil Agung Podomoro Group

Nama Perusahaan : Agung Podomoro Land Tbk PT

Nama Panggilan : Agung Podomoro Group

Industri : Properti & Real Estate

Sub Industri : Developer Properti - Hunian Dasar, Developer Properti –

Hunian Bertingkat, Developer Properti - Komersil Dasar,

Developer Properti - Komersil Bertingkat

3

Page 6: Makalah Agung Podomoro

Alamat : APL Tower, Lt 43 Podomoro City,

Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 28, Jakarta 11470

Visi

Agung Podomoro Group Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam

bisnis property dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal

bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham dan masyarakat.

Misi

a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial

yang berkualitas

b. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang

saham.

c. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih

bagi para karyawan.

d. Berperan aktif untuk mendukung program pemerintah dalam rangka

mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks

pengembangan manusia.

2.4 Struktur Bisnis Agung Podomoro Group

Berdasarkan struktur bisnis di atas, dapat dilihat bahwa inti bisnis dari

Agung Podomoro Group adalah di bidang properti.

2.5 Konsep Strategic Bussines Units

Strategi unit bisnis sering juga disebut dengan kata strategi bersaing,strategi

bisnis yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa

4

Agung Podomoro Group

Developer Properti - Hunian

Dasar

Developer Properti - Hunian

Bertingkat

Developer Properti - Komersil Dasar

Developer Properti - Komersil Bertingkat

Page 7: Makalah Agung Podomoro

perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan.

Suatu kesatuan organisasi yang memiliki batasan tujuan strategi bisnis.

Secara umum dikenal ada 3 level strategi dalam sebuah organisasi /

perusahaan. Level pertama adalah Corporate Level, pada level ini strategi

difokuskan pada pendefenisian bisnis perusahaan sehingga dapat membentuk

profil perusahaan secara menyeluruh dan menyatukan seluruh jajaran bisnis yang

dimiliki perusahaan dalam pencapaian seluruh tujuan perusahaan. Level kedua

adalah Competitive / Business Level, pada level ini dijelaskan bagaimana bersaing

dalam satu atau beberapa industri tertentu atau produk atau segmen pasar tertentu.

Sedangkan level ketiga adalah Operating / Functional Level, pada level ini tertera

strategi operasional yang digunakan dari beberapa fungsi manajemen /

departemen yang berbeda-beda, seperti strategi pemasaran.

Menurut Dess & Miller (1993) formulasi strategi terdiri dari 4 (empat)

tingkatan, yaitu fungsional, bisnis, korporasi dan internasional. Tingkat korporasi

menggambarkan perusahaan dalam semua aspek, misalnya bagaimana sikap

perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan dan bagaimana perusahaan

mengelola portfolio usahanya. Tingkat ini membuat keputusan mengenai jenis

bisnis yang digeluti perusahaan, arus keuangan dan sumber daya yang berasal dari

divisinya, hubungan perusahaan dengan lingkungannya, pendekatan yang diambil

perusahaan untuk mencapai misi dan tujuannya, serta bagaimana perusahaan

memperbaiki tingkat pengembalian investasi perusahaan (Return on Investment).

Pada tingkat bisnis, perusahaan memperbaiki posisi persaingan pada produk

dan jasa pada segmen pasar yang dilayani. Strategi yang dibuat untuk masing-

masing bisnis disebut unit bisnis strategi (Strategic Business Unit / SBU). Oleh

manajemen tingkat atas SBU diperlakukan sebagai unit yang memiliki wewenang

sendiri di dalam mengembangkan startegi. Pengembangan strategi ini harus

memadukan10 berbagai kegiatan fungsional sehingga tujuan setiap bisnis tercapai,

serta akan meningkatkan marjin keuntungan produksi dan penjualan.

Pada tingkat fungsional, perusahaan mengoptimalkan produktivitas sumber

daya untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Usaha ini dilakukan dengan

memadukan kegiatan fungsional perusahaan dengan kemampuan yang dimiliki

masing-masing kegiatan. Kegiatan fungsional ini dapat dihubungkan dengan

5

Page 8: Makalah Agung Podomoro

kerangka rantai nilai (value chain). Value chain merupakan suatu kerangka kerja

yang digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan kepada pelanggan. Nilai bagi

pelanggan ini dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan didalam

mengembangkan bisnisnya, sedangkan untuk tingkat internasional dilakukan jika

perusahaan memiliki bisnis di berbagai negara.

6