makalah 2
DESCRIPTION
Kebudayaan Indonesia dan PermasalahannyaTRANSCRIPT
![Page 1: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/1.jpg)
KEBUDAYAAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
Pendidikan Kewarganegaraan
NAMA : LILIS NAPISAH
NPM : 14211100
KELAS : 2EA27
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS GUNADARMA
0 | P a g e
![Page 2: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/2.jpg)
2013
1 | P a g e
![Page 3: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/3.jpg)
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan nikmat dan karuniaNya,saya dapat
menyelesaikan kewajiban saya dalam mengerjakan tugas makalah ini,yang berjudul
Kebudayaan Indonesia dan Permasalahannya.
Dan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini baik support maupun motivasinya,sehingga saya mampu untuk
menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, saya menjelaskan tentang permasalahan yang timbul dari kebudayaan
Indonesia sendiri beserta dengan solusi yang sebaiknya dilakukan agar dapat memperkecil
perluasan masalah.
Penulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.Jika terdapat kesalahan ataupun penulisan
yang kurang tepat,saya selaku penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.Karena saya
sebagai manusia biasa yang bisa khilaf.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan serta pengetahuan untuk kita semua.
Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari
tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang
disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan
dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf.
Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin
akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.
Jakarta,14 Mei 2013
Penulis
Lilis Napisah
ii | P a g e
![Page 4: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/4.jpg)
Daftar isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 1
3. Sasaran 2
BAB II Pembahasan 3
1. Pengertian Kebudayaan 3
2. Kebudayaan Indonesia dan Unsur-unsurnya 4
A. 10 Unsur Budaya Asli Indonesia Menurut Dr. J. L. Brandes 4
B. Kebudayaan Indonesia 5
3. Pengaruh Budaya Barat Yang Masuk ke Indonesia 6
4. Dampak Keberagaman Budaya di Indonesia 8
A. Keberagaman Budaya Berpotensi Memicu Disintegrasi Nasional 9
B. Perbedaan Budaya Bisa Memicu Separatisme 10
Kesimpulan 11
Solusi 11
Referensi 12
iii | P a g e
![Page 5: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang besar,luas dan subur.Sebagai negara yang besar Indonesia
mempunyai beragam suku yang tersebar di seluruh wilayah dari Sabang sampai ke
Merauke.Suku-suku inilah yang melahirkan berbagai macam kesenian yang sampai saat
ini dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri bahkan sampai masyarakat luar negri.
Selain itu Indonesia merupakan negara yang subur,dimana Indonesia dikenal sebagai
negara agraris,penghasil pangan.
Di luar dari itu semua masyarakat Indonesia sendiri kurang menyadari dan menggali
dengan keadaan negara yang kaya tersebut.Banyak sekali bangsa asing yang
memanfaatkan kelemahan ini untuk meraih keuntungan sendiri untuk negara mereka.
Sudah sejak lama masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki
keberagaman budaya yang tinggi. Hal tersebut tercermin dari semboyan negara Republik
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut mengandung pesan bahwa
masyarakat Indonesia memiliki beraneka ragam perbedaan suku bangsa, ras, etnik, dan
budaya.
Salah satu peristiwa yang terjadi pasca pemerintahan orde baru adalah terjadinya berbagai
permasalahan sosial yang berujung pada tindak kekerasan berbentuk konflik sara (suku,
agama, ras, dan antargolongan) dan gerakan separatis di beberapa daerah.
Terjadinya konflik sosial di berbagai daerah di Indonesia tersebut menyadarkan
masyarakat tentang perlunya melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik. Caranya,
kita perlu memupuk sikap dan perilaku yang mampu menghargai, memahami, dan peka
terhadap potensi kemajemukan, pluralitas bangsa, dalam bidang etnik, agama, dan budaya
yang ada di Indonesia.
2. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memberikan rasa kesadaran
terhadap semua pihak akan pentingnya rasa cinta kepada tanah air, dimana negara kita
terdiri atas beragam perbedaan seperti berbagai suku,ras,bahasa dll Selain itu,untuk
memberikan wawasan serta pengetahuan kepada masyarakat dan kepada mahasiswa
1 | P a g e
![Page 6: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/6.jpg)
khususnya,sebagai generasi penerus bangsa yang dapat mangembangkan dan melestarikan
kebudayaan agar tidak diakui bangsa lain dan tidak hilang di telan zaman
3. Sasaran
Penulisan ini di tujukan khususnya untuk Mahasiswa dan generasi muda,calon pemimpin
bangsa serta masyarakat umumnya.Dimana nasib bangsa kita ini akan ditentukan dari
tangan-tangan generasi mudanya.Maka dari itu,sebagai generasi muda calon pemimpin
bangsa,hendaknya kita ikut menjaga keutuhan negara dengan berbagai macam cara.Dan
tetap melestarikan kebudayaan bangsa agar jati diri bangsa tetap melekat dalam ingatan
bangsa lain.
2 | P a g e
![Page 7: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/7.jpg)
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Budaya Daerah
Adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara
turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup
daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki
pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang
membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri
mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu.
2. Budaya Nasional
Adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan
budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu
Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara
tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti
oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk
menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam
semboyan “bhineka tunggal ika”.
3 | P a g e
![Page 8: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Kebudayaan Indonesia dan Unsur Budaya Indonesia
A. 10 Unsur Budaya Asli Indonesia Menurut Dr. J. L. Brandes
a. Cara masyarakat mewariskan masa lalunya.
Dua cara mewariskan hasil budaya masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal
tulisan, yaitu sebagai berikut :
a) Melalui keluarga : adat istiadat dan cerita dongeng.
b) Melalui masyarakat : adat istiadat masyarakat, pertunjukan hiburan dan
kepercayaan masyarakat.
c) Unsur-unsur peradaban masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan menurut
G.Coedes antara lain sebagai berikut :
memelihara ternak
pengetahuan pelayaran
teknik perundagiaan
sistem kekerabatan matrilineal
kepercayaan animisme,monoisme, dan pemujaan roh halus
organisasi pembagian kerja
teknik pembuatan barang dari tanah
kepercayaan pd penguasa gunung
pemakaman (dolmen,kubur batu)
mitologi pertentangan dua unsur kosmos.
Menurut Dr.Brandes menjelang masuknya pengaruh Hindu-Budha atau menjelang
kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, masyarakat Indonesia telah
memiliki 10 unsur pokok kebudayaan asli,yaitu sebagai berikut:
bercocok tanam padi
mengenal pertunjukan wayang
mengenal seni gamelan
pandai membatik
susunan masyarakat macapat (lapangan,alun-alun,istana,bangunan pemujaan,
pasar dan rumah tahanan.
mengenal alat tukar perdagangan
membuat barang-barang
4 | P a g e
![Page 9: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/9.jpg)
membuat barang-barang logam
sebagai bangsa bahari
pengetahuan astronomi
susunan masyarakat yang teratur.
b. Tradisi sejarah masyarakat Indonesia pada masa pra aksara ( pra sejarah).
unsur-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa pra sejarah adalah sebagai
berikut :
a) sistem kepercayaan
b) sistem kemasyarakatan
c) pertanian
d) kemampuan berlayar
e) sistem bahasa
f) ilmu pengetahuan
g) teknologi
h) sitem ekonomi
i) kesenian
B. Kebudayaan Indonesia
Ada suatu pepatah bijak mengatakan :
“Cintai budayamu layaknya engkau mencintai ibumu“
”Suatu Negara tidak akan menjadi negara yang besar jika tidak mengetahui jati diri
dari budaya negara tersebut”
Tanpa adanya kebudayaan, suatu Negara tidak dapat mempunyai ciri khas di mata dunia.
Namun yang menjadi kegelisahaan para seniman dan tokoh masyarakat yang sudah
bergaul dengan kebudayan alami Indonesia adalah tidak adanya pengakuan atau
pengukuhan atas berbagai macam suku, budaya, adat dan kekayaan alam Indonesia oleh
pemerintah. Apakah mereka malu dan enggan untuk mengurusi hal seperti ini?
Mungkinkah bagi mereka yang terlebih penting di tangani adalah urusan politik yang tidak
kunjung sembuh .. padahal justru semakin membuat bengkak hati-hati para rakyat
Indonesia. Hal ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, namun jika di teruskan semakin
ironis melihatnyaa. Akan ada berapa banyak lagi kebudayaan yang akan di akui oleh
Negara luar, terutama Negara tetangga kita (Malaysia). Sebanarnya tidak hanya Malaysia
5 | P a g e
![Page 10: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/10.jpg)
saja yang akan mengakui kebudayaan Indonesia, tetapi Negara-negara lain pun bisa
melakukannya.
Indonesia adalah negara yang banyak memiliki pulau yang disatukan oleh lautan.
Indonesia memiliki banyak obat-obatan tradisional, bahkan jika dibandingkan Negeri
Gingseng Indonesia ialah yang paling banyak jenis tumbuhan herbal. Tidak hanya itu saja
bahkan para manusia Indonesia pun bisa meneliti dan mengolahnya. Kebudayaan
indonesia bukan hanya dari alat music, lagu-lagu dan pakaian saja. Bisa dikatakan semua
materi yang Allah SWT berikan di bumi ini dimiliki oleh Indonesia. Antara lain :
1. Agama yang beraneka ragam
2. Minyak bumi
3. Belerang, Emas, Batu bara dll.
4. Flora & Fauna
5. Rumah adat
6. Bahasa daerah
7. Pakaian tradisional dari tiap-tiap daerah
8. Alat & jenis music tradisional
9. Banyaknya pesona alam yang tidak kalah dengan Negara lain (hutan, bukit,
lembah, dll)
10. Berbagai macam ilmu bela diri & tari tradioional, dll.
Dengan banyaknya kebudayaan daerah tersebut akan menjadi sumber kebudayaan
nasional yaitu Negara Indonesia.
3. Pengaruh Budaya Barat Yang Masuk ke Indonesia
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu
kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan
peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk
bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti
kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan
berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan
6 | P a g e
![Page 11: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/11.jpg)
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar
yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam
dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai
yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Secara timbal
balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua
peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang
luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari
telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu
alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan
tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya
kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia
perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul
dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya
kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain.
Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya
kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya
memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar
dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat
sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini
manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek
hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat
islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara
berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung
ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan
bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-
jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara
menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh
di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat
membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi
7 | P a g e
![Page 12: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/12.jpg)
perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya,
melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi
Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam
menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga
Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan
sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru. Masuknya
budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya
tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya
kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan
cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan
sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya
agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan
budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga
membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan
di negaranya.
4. Dampak Keberagaman Budaya di Indonesia
Di dalam potensi keberagaman budaya sebenarnya terkandung potensi disintegrasi,
konflik, dan separatisme sebagai dampak dari negara kesatuan yang bersifat multi etnik
dan struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural. Menurut David Lockwood
konsensus dan konflik merupakan dua sisi mata uang karena konsensus dan konflik adalah
dua gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam masyarakat.
Sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia selalu diwarnai oleh gerakan
separatisme, seperti gerakan separatis DI/TII dan RMS di Maluku. Gerakan tersebut saat
ini juga berlangsung di Provinsi Papua yang dilakukan oleh OPM (Organisasi Papua
Merdeka) di provinsi paling timur di Indonesia tersebut.
8 | P a g e
![Page 13: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/13.jpg)
A. Keberagaman Budaya Berpotensi Memicu Disintegrasi Nasional
Karena struktur sosial budayanya yang sangat kompleks, Indonesia selalu berpotensi
menghadapi permasalahan konflik antaretnik, kesenjangan sosial, dan sulitnya terjadi
integrasi nasional secara permanen. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan
budaya yang mengakibatkan perbedaan dalam cara pandang terhadap kehidupan
politik, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Menurut Samuel Huntington, Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi
disintegrasi paling besar setelah Yugoslavia dan Uni Soviet pada akhir abad ke-20.
Menurut Clifford Geertz apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola
keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etniknya maka Indonesia akan
berpotensi pecah menjadi negara-negara kecil. Misalnya, potensi disintegrasi akibat
gerakan Organisasi Papua Merdeka yang menginginkan kemerdekaan Provinsi Papua
dari Indonesia.
Pola kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi dua. Pertama,
diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation)
karena adanya perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang
disebabkan oleh perbedaan struktural (structural differentiation) yang disebabkan oleh
adanya perbedaan kemampuan untuk mengakses potensi ekonomi dan politik
antaretnik yang menyebabkan kesenjangan sosial antaretnik.
Sebagai masyarakat majemuk, Indonesia memiliki dua kecenderungan atau dampak
akibat keberagaman budaya tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik.
b) Pemaksaan oleh kelompok kuat sebagai kekuatan utama yang mengintegrasikan
masyarakat.
Namun, kemajemukan masyarakat tidak selalu menunjukkan sisi negatif saja. Pada
satu sisi kemajemukan budaya masyarakat menyimpan kekayaan budaya dan
khazanah tentang kehidupan bersama yang harmonis apabila integrasi masyarakat
berjalan dengan baik. Pada sisi lain, kemajemukan selalu menyimpan dan
menyebabkan terjadinya potensi konflik antaretnik yang bersifat laten (tidak disadari)
maupun manifes (nyata) yang disebabkan oleh adanya sikap etnosentrisme,
primordialisme, dan kesenjangan sosial.
Salah satu gejala yang selalu muncul dalam masyarakat majemuk adalah terjadinya
ethnopolitic conflict berbentuk gerakan separatisme yang dilakukan oleh kelompok
9 | P a g e
![Page 14: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/14.jpg)
etnik tertentu. Etnopolitic conflict dapat dilihat dari terjadinya kasus Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). Gerakan perlawanan ini bukan hanya timbul karena didasari oleh
adanya ketidakpuasan secara politik masyarakat Aceh yang merasa hak-hak dasarnya
selama ini direbut oleh pemerintah pusat. Selama ini rakyat Aceh merasa
terpinggirkan untuk mendapatkan akses seluruh kekayaan alam Aceh yang melimpah
ditambah adanya sikap primordialisme dan etnosentrisme masyarakat Aceh yang
sangat kuat.
B. Perbedaan Budaya Bisa Memicu Separatisme
Pola etnopolitic conflict dapat terjadi dalam dua dimensi, yaitu pertama, konflik di
dalam tingkatan ideologi. Konflik ini terwujud dalam bentuk konflik antara sistem
nilai yang dianut oleh pendukung suatu etnik serta menjadi ideologi dari kesatuan
sosial. Kedua, konflik yang terjadi dalam tingkatan politik. Konflik ini terjadi dalam
bentuk pertentangan dalam pembagian akses politik dan ekonomi yang terbatas dalam
masyarakat.
Perbedaan kesejarahan, geografis, pengetahuan, ekonomi, peranan politik, dan
kemampuan untuk mengembangkan potensi kebudayaannya sesuai dengan kaidah
yang dimiliki secara optimal sering menimbulkan dominasi etnik dalam struktur sosial
maupun struktur politik, baik dalam tingkat lokal maupun nasional. Dominasi etnik
tersebut pada akhirnya melahirkan kebudayaan dominan (dominant culture) dan
kebudayaan tidak dominan (inferior culture) yang akan melahirkan konflik antaretnik
yang berkepanjangan. Dominasi etnik dan kebudayaan dalam suatu masyarakat
apabila dimanfaatkan untuk kepentingan golongan selalu melahirkan konflik yang
bersifat horizontal dan vertikal.
Ciri khas masyarakat majemuk seperti keanekaragaman suku bangsa telah
menghasilkan adanya potensi konflik antarsuku bangsa dan antara pemerintah dengan
suatu masyarakat suku bangsa. Potensi-potensi konflik tersebut merupakan
permasalahan yang ada seiring dengan sifat suku bangsa yang majemuk. Selain itu,
pembangunan yang berjalan selama ini menimbulkan dampak berupa terjadinya
ketimpangan regional (antara Pulau Jawa dengan luar Jawa), sektoral (antara sektor
industri dengan sektor pertanian), antarras (antara pribumi dan nonpribumi), dan
antarlapisan (antara golongan kaya dengan golongan miskin).
10 | P a g e
![Page 15: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/15.jpg)
Kesimpulan
Sudah sejak lama masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki
keberagaman budaya yang tinggi. Hal tersebut tercermin dari semboyan negara Republik
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut mengandung pesan bahwa
masyarakat Indonesia memiliki beraneka ragam perbedaan suku bangsa, ras, etnik, dan
budaya.
Salah satu peristiwa yang terjadi pascapemerintahan orde baru adalah terjadinya berbagai
permasalahan sosial yang berujung pada tindak kekerasan berbentuk konflik sara (suku,
agama, ras, dan antargolongan) dan gerakan separatis di beberapa daerah.
Terjadinya konflik sosial di berbagai daerah di Indonesia tersebut menyadarkan masyarakat
tentang perlunya melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik. Caranya, kita perlu
memupuk sikap dan perilaku yang mampu menghargai, memahami, dan peka terhadap
potensi kemajemukan, pluralitas bangsa, dalam bidang etnik, agama, dan budaya yang ada di
Indonesia.
Solusi :
1. Seharusnya dengan sigap dan cepat bangsa Indonesia segera membuat peraturan dan
mematenkan kebudayaannya. Untuk apa punya banyak kebudayaan jika ujung-ujungnya
diakui oleh bangsa lain. Yang ada hanya membuat gerah dan emosi jiwa untuk
masyarakat sendiri. Bagi para remaja cintai dan pelajari kebudayaan dalam negeri.
Jangan hanya mengakui namun tidak mau untuk mempelajari.
2. Menghargai Keberagaman Budaya
Tumbuhnya kesadaran tersebut merupakan salah satu contoh nyata perilaku mendukung
tata nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
toleransi, kerukunan, dan perdamaian meskipun terdapat perbedaan sistem sosial budaya
di dalam masyarakat. Berbagai konflik sosial tersebut menunjukkan perlunya ditetapkan
sebuah kebijakan politik budaya oleh pemerintah Indonesia.
3. Kebijakan diharapkan mampu meredam konflik dalam segala bidang kehidupan, baik di
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun agama dengan menonjolkan kekayaan,
potensi-potensi pengembangan, dan kemajuan keanekaragaman kebudayaan yang sejalan
dan mendukung berlakunya prinsip demokrasi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena
11 | P a g e
![Page 16: makalah 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9dcf550346d033af4eb4/html5/thumbnails/16.jpg)
itu, sangat penting mengembangkan sikap simpati dan empati yang berorientasi pada
pengembangan keberagaman budaya dengan penegakan prinsip-prinsip persamaan.
Referensi
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=11800
http://wachitnh.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-indonesia.html
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/12/10-unsur-budaya-asli-indonesiamenurut.html
www.ghosasquare.blogspot.com/2009/01/pengertian-budaya-daerah-dan-budaya.html
http://nasional.kompas.com/read/2010/11/02/06443789/
kebudayaan.nasional.masih.akan.dibentuk
12 | P a g e