makalah 1

28
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt, kami dapat menyelesikan makalah “Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia” ini sebagaimana tugas yang telah diberikan. Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampailan ucapan terima kasih kepada teman-teman yang sudah membantu serta guru pembimbing selaku guru mata pelajaran sejarah, yang senantiasa membimbing dan menyumbangkan ilmunya kepada kami. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran atas penulisan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Pohgading, 8 April 2015 Penyusun

Upload: mut-mainnah

Post on 01-Feb-2016

242 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH 1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt, kami dapat

menyelesikan makalah “Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia” ini

sebagaimana tugas yang telah diberikan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampailan ucapan terima kasih kepada teman-

teman yang sudah membantu serta guru pembimbing selaku guru mata pelajaran sejarah, yang

senantiasa membimbing dan menyumbangkan ilmunya kepada kami. Tak lupa juga kami

ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan tugas ini.

 Penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran atas

penulisan makalah ini selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Pohgading, 8 April 2015

  

                                                                                                         

Penyusun

Page 2: MAKALAH 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus

1945 maka secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini mengakibatkan

Indonesia berada dalam keadaan vacum of power (tidak ada pemerintah yang berkuasa)

dan waktu itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesia untuk

memproklamasikan kemerdekaannya.

Pada tanggal 10 September 1945 Panglima Bala Tentara Kerajaan Jepang di Jawa

mengumumkan bahwa pemerintahan akan diserahkan pada Sekutu bukan pada pihak

Indonesia. Dan pada tanggal 14 September perwirwa Sekutu datang ke Jakarta untuk

mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan

Sekutu.

Pada tanggal 29 September 1945 akhirnya Sekutu mendarat di Indonesia yang

bertugas melucuti tentara Jepang. Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senang

hati kedatangan Sekutu, karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi,

setelah diketahui bahwa Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di bawah

pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi

curiga dan bermusuhan.

NICA adalah organisasi yang didirkan orang-orang Belanda yang melarikan diri

ke Australia setelah Belanda menyerah pada Jepang. Organisasi ini semula didirikan dan

berpusat di Australia. Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali

KNIL setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan Belanda

berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan diman-mana terjadi

pertempuran melawan NICA dan Sekutu.

Untuk itu pada makalah ini akan di bahas bagaimana perjuangan bangsa Indonesia

dalam menghadapi tentara sekutu dan belanda (NICA).

1.2 Identifikasi Masalah

Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh Allied Forces

Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah Letnan Sir Philip Christinson. Mereka

Page 3: MAKALAH 1

memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali Hindia Belanda. Adapun tugas AFNEI

di Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.

b. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.

c. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan.

d. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan

kepada pemerintahan sipil.

e. Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut mereka di depan

pengadilan.

Kedatangan Belanda (NICA) berusaha menegakkan kembali kekuasaannya di

Indonesia.

Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral oleh

pihak Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa Sekutu membawa NICA(Netherland

Indies Civil Administration) sikap masyarakat berubah menjadi curiga karena NICA

adalah pegawai sipil pemerintah Hindia Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih

pemerintahan sipil di Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan tembakan selamat

datang. Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA mempersenjatai kembali

tentara KNIL yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang.

Melihat kondisi yang kurang menguntungkan, Panglima AFNEI menyatakan

pengakuan secara de facto atas Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. Sejak

saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan tangan terbuka oleh pejabat-pejabat RI di

daerah-daerah untuk membantu memperlancar tugas-tugas AFNEI.

Namun dalam kenyataannya di daerah-daerah yang didatangi Sekutu selalu terjadi

insiden dan pertempuran dengan pihak RI. Hal itu disebabkan pasukan Sekutu tidak

bersungguh-sungguh menghormati kedaulatan RI. Sebaliknya pihak Sekutu yang merasa

kewalahan, menuduh pemerintah RI tidak mampu menegakkan keamanan dan ketertiban

sehingga terorisme merajalela. Pihak Belanda yang bertujuan menegakkan kembali

kekuasaannya di Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan memberi dukungan

kepada pihak Sekutu. Panglima Angkatan Perang Belanda, Laksamana Helfrich,

memerintahkan pasukannya untuk membantu pasukan Sekutu.

Page 4: MAKALAH 1

Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA menyebabkan terjadinya

konflik dan pertempuran di berbagai daerah. Keinginan Belanda untuk kembali menjajah

Indonesia berhadapan dengan rakyat Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya.

Oleh karena itu, terjadi pertempuran di berbagai daerah di Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk perjuangan mempertahankan kemedekaan Indonesian dari serangan

Sekutu dan NICA / Belanda?

2. Apa saja yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam menghadapi pemberontakan dari

dalam negeri?

1.4 Tujuan Makalah

1. Dapat menjelaskan bentuk perjuangan mempertahan kan kemerdekaan Indoneia dari

serangan Sekutu dan NICA / Belanda, yaitu:

o Perjuangan secara Fisik

o Perjuangan secra Diplomatik

2. Dapat menjelaskan contoh perjungan kemerdekaan dari pemberontakan dalam

negeri, yaitu:

o Pemberontakan DI/TII

o Pemberontakan PKI di Madiun

o Pemberontakan Andi Aziz di Makassar

o RMS

o APRA di Bandung maupun di Sulawesi Selatan

Page 5: MAKALAH 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERJUANGAN MENGHADAPI SEKUTU DAN NICA (BELANDA)

A. Perjuangan Secara Fisik

1. Peristiwa 10 November di Surabaya

Surabaya merupakan kota pahlawan. Surabaya menjadi ajang pertempuran yang

paling hebat selama revolusi mempertahankan kemerdekaan, sehingga menjadi

lambang perlawanan nasional. Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian kejadian

yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin

oleh Brigjen A.W.S. Mallaby.

Setelah mendarat di Surabaya, NICA berusaha menjadikan Hotel Yamato

sebagai markas. Mereka mengibarkan bendera Belanda, “merah-putih-biru” di tiang

puncak hotel Yamato. Hal ini sontak membuat para pemuda marah. Secara spontan

mereka menyerbu masuk hotel dan menurunkan bendera itu, kemudian merober bagian

yanf berwarna biru lalu bendera pun dikibarkan lagi menjadi merah putih. Sejak saat

itu bentrokan antara pejuang dan pasukan Sekutu terjadi hampir di tiap sudut kota

Surabaya.

Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank

Internatio di Jembatan Merah. Pertempuran itu menewaskan Brigjen Mallaby. Akibat

meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat

Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili

Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November

1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan senjatasenjata

berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya telah menciptakan pekik

persatuan demi revolusi yaitu merdeka atau mati. Di samping itu juga merupakan titik

balik bagi Belanda karena mengejutkan pihak Belanda yang tidak menyangka kekuatan

RI mendapat dukungan rakyat.

Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu. Bung Tomo memimpin

rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran

berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran tersebut 6.000 rakyat Surabaya

gugur. Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak luas di kalangan internasional,

Page 6: MAKALAH 1

bahkan masuk dalam agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 7-13 Februari

1946.

2. Bandung Lautan api

Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari datangnya Sekutu pada

bulan Oktober 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum Sekutu untuk

mengosongkan kota Bandung. Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan

ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian Utara selambat-lambatnya tanggal 29

November 1945 dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum tersebut tidak ditanggapi

oleh para pejuang. Selanjutnya tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum

kembali. Isinya hampir sama dengan ultimatum yang pertama. Menghadapi ultimatum

tersebut para pejuang kebingungan karena mendapat dua perintah yang berbeda.

Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung.

Sementara markas TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar Bandung tidak

dikosongkan. Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tanggal 23-

24 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung. Namun, sebelumnya mereka

menyerang Sekutu dan membumihanguskan kota Bandung. Tujuannya agar Sekutu

tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital. Peristiwa ini

dikenal dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang dan rakyat Bandung

mengungsi ke luar kota. 

Dalam peristiwa Bandung Lautan Api gugur seorang pahlawan yang bernama

Moh. Toha. Untuk mengabadikan terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api, seorang

komposer yang bernama Ismail Marzuki menciptakan lagu “Halo- Halo Bandung”. 

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 20 November sampai tanggal 15

Desember 1945, antara pasukan TKR dan Pemuda Indonesia melawan pasukan Sekutu

(Inggris). Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada

tanggal 26 Oktober 1945. Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa pecah

pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara

Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya Letkol Isdiman, Komandan

Resimen Banyumas. Posisi Letkol Isdiman kemudian digantikan oleh Letkol

Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI.

Mengingat posisi yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu meninggalkan kota

Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir

Page 7: MAKALAH 1

Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan

mempertahankan kemerdekaan RI.

Pertempuran di Ambarawa sering dikenal dengan peristiwa “Palagan

Ambarawa”. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangun Monumen Palagan

Ambarawa di tengah kota Ambarawa.

4. Medan Area 1 Desember 1945

Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA

mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka

diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya

untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah insiden terjadi di hotel

Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel

(pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai

pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda. Akibatnya terjadi

perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA. Pada

tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papanpapan yang bertuliskan Fixed

Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area

menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur

Republik yang berada di kota Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda

dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada

tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-

komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan

dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan

Area.

5. Peristiwa Merah putih di Manado

Kabar tentang proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal Pejuanggal

17 Agustus 1945 sampai ke Manado. Kabar itu membuat para pemuda dan pejuang di

Manado gembira. Di lain pihak, pasukan sekutu yang membara serta NICA masuk ke

Manado dan berusaha untuk membebaskan pasukan KNIL yang menjadi tawan perang.

Tetapi NICA lalu mempersenjatai para mantan pasukan KNIL itu. Pasukan itu dijuluki

“Pasukan Tangsi Putih”.

Setelah sekutu resmi menyerahkan Manado ke tangan kekuasaan NICA pada

bulan Desember 1945, NICA langsung melakukan pembersihan dengan menangkap

Page 8: MAKALAH 1

para pemimpin pergerakan perjuangan agar kedudukan mereka di Manado aman.

Pasukan KNIL di Manado tidak seluruh loyal pada NKRI, merekan dijuluki “Pasukan

Tangsi Hitam”.

Pasukan Tangsi Hitam bergabung dengan Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) dan

merencanakan untuk mengusir NICA dari Manado. Tetapi, rencana PPI itu tercium

oleh NICA, akhirnya para pemimpin PPI ditangkap serta seluruh peluru dan amunisi

Pasukan Tangsi Hitam disita oleh NICA., pasukan tetap punya senjata tetapi tanpa

peluru dan amunisi.

Tetapi rencan perlawan pada NICA tetap dilaksanakan. Dengan perencanaan

yang matang, serangan ke markas NICA dan Pasukan Tangsi Putih di Teling di

lancarkan. dengan bergerak di malam hari membuat formasi huruf “L”, Pasukan PPI

berhasil masuk ke markas NICA dan berhasil menguasai markas serta membebaskan

para pemimpin PPI yang ditawan NICA. para pejuang merobek bagian biru Belanda

sehingga sang merah putih berkibar di sana. Para pejuang juga berhasil mengalahkan

NICA di Tomohon dan Tondano.

Setelah kebehasilan itu, para pejuang langsung membentuk pemerintahan sipil

dengan B.W. Lapisan sebagai Residennya kabar kemenangan ini segera di kiri ke

Yogjakarta. Kabar ini juga sekaligus menipis propaganda Belanda bahwa Proklamasi

Kemerdekaan RI hanya berlaku di Jawa saja, dan klaim akan mitos Verbond Minahasa

– Nederland (persahabatan Belanda-Minahasa) yang telah ada sejak 10 Januari 1969

gugur sudah.

B. Perjuangan Secara Deplomatik

1. Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati,

dekat Cirebon. Dalam Perjanjian ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan

Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn. Perjanjiantersebut

dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat Inggris. Berikut ini beberapa keputusan

Perjanjian Linggarjati.

a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan

Sumatra.

b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia

Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya

adalah Republik Indonesia.

Page 9: MAKALAH 1

c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda

dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda

melanggar ketentuan Perjanjian tersebut dengan melakukan agresi militer I tanggal

21 Juli 1947.

Meskipun isi Perjanjian Linggarjati tidak menguntungkan bagi Indonesia,

namun berhasil mengundang simpati internasional. Hal ini terbukti dengan adanya

pengakuan kedaulatan oleh Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Lebanon, Suriah,

Afghanistan, Myanmar, Yaman, Saudi Arabia, dan Uni Soviet.

2. Perjanjian Renvile

Dalam upaya membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda

maka DK PBB mendesak diadakannya gencatan senjata yang terjadi 4 Agustus 1947

serta membentuk komisi tiga Negara (KTN), Negara-negara tersebut adalah :

Australia (tunjukan Indonesia), diwakili oleh Richard Kirby.

Belgia (tunjukan Belanda) diwakili oleh Paul Van Zeelan.

Amerika Serikat (netral), diwakili oleh Dr. Frank Graham.

Atas usul KTN maka pada tanggal 8 Desember 1947 dilaksanakan Perjanjian antara

Indonesia dan Belanda di atas kapal Renville milik AS yang sedang berlabuh di

Jakarta.

Delegasi Indonesia terdiri atas PM. Amir syarifuddin, Mr. Ali Sastroamidjoyo,

Dr. Tjoa sik len, Mr. Roem, Haji Agus Salim, Mr. Nasrun dan Ir. Djuanda. Delegasi

Belanda terdiri atas Abdul Kadir Widjoyoatmojo, Jhr. Van Vredenburgh, Dr.Soumokil,

Pangeran Kartanegara dan Zulkarnaen.

Setelah melalui perdebatan dan permusyawaratan dari tanggal 8 Desember 1947

sampai 17 Juni 1948 maka diperoleh persetujuan Renville. Pokok-pokok isi

persetujuan sebagai berikut:

a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai kedaulatannya

diserahkan kepada RIS yang segera dibentuk.

b. RIS mempunyai pendudukan yang sejajar dengan Negara Belanda dalam Uni

Indonesia-Belanda.

c. RI akan merupakan Negara bagian dari RIS

d. Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya

kepada pemerintahan federal sementara.

Page 10: MAKALAH 1

e. Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI

Kerugian-kerugian yang diderita Indonesia dari perjanjian Renville adalah :

a. Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya Negara Indonesia serikat melalui masa

peralihan.

b. Indonesia kehilangan sebagian daerahnya karena garis Van Mook terpaksa harus

diakui sebagai daerah kekuasaan Belanda

c. Pihak republik harus menarik seluruh pasukannya yang ada di daerah kekuasaan

Belanda dan dari kantong-kantong gerilya masuk daerah RI.

Akibat buruk bagi pemerintah RI dengan penandatanganan perjanjian ini adalah : 

a. Wilayah RI menjadi semakin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah kekuasaan

Belanda.

b. Timbulnya reaksi keras dikalangan pemimpin-pemimpin RI mengakibatkan

jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin yang dianggap telah menjual Negara kepada

Belanda.

c. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda.

d. Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan militer dari daerah-

daerah gerilya, kemudian hijrah ke wilayah RI yang berdekatan.

Kabinet Amir syarifuddin jatuh dan digantikan kabinet Hatta. Amir syarifuddin yang

kecewa akhirnya menjadi oposisi kabinet Hatta dan bersama Muso mengobarkan

pemberontakan PKI di Madiun pada bulan September 1948, saat bangsa Indonesia

sibuk menghadapi ancaman agresi militer Belanda II.

3. Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian ini merupakan Perjanjian pendahuluan sebelum KMB. Salah satu

kesepakatan yang dicapai adalah Indonesia bersedia menghadiri KMB yang akan

dilaksanakan di Den Haag negeri Belanda. Untuk menghadapi KMB dilaksanakan

konferensi inter Indonesia yang bertujuan untuk mengadakan pembicaraan antara badan

permusyawaratan federal (BFO/Bijenkomst Voor Federal Overleg) dengan RI agar

tercapai kesepakatan mendasar dalam menghadapi KMB.

Komisi PBB yang menangani Indonesia digantikan UNCI. UNCI berhasil membawa

Page 11: MAKALAH 1

Indonesia-Belanda ke meja Perjanjian pada tanggal 7 Mei 1949 yang dikenal dengan

persetujuan Roem-Royen (Roem-Royen Statement) yang isinya antara lain :

Belanda harus pergi meninggalkan daerah Yogyakarta

Presiden dan wakil presiden kembali ke Yogyakarta

Panglima mengembalikan mandatnya kepada pemerintah Presiden Soekarno

4. Konferensi Inter Indonesia

Bersamaan dengan di adakannya Konferensi Inter Indonesia , di Jakarta

berlangsung prtemun wakil-wakil republic Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO)

atau Badan Permusyawaratan dengan Belanda dibawah pengamatan UNCI.

Pertempuran tersebut menghasilkan penggentian permusuhan kedua belah pihak .

Presiden Soekarno sendiri pada 3 Agustus 1949 melalui radio mengeluarkan Radio

untuk menghentikan tembak-menembak. AHJ lovink, Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan

Belanda sebagai Panglaima Tertinggi Angkatan Perang Belanda Indonesia, di hari yang

sama, memerintahkan kepada pasukan untuk meletakkan senjata. konferensi Inter-

Indonesia sendiri berlangsung di Yogjakartapada tanggal 19-22 Juli 1949, dipimpin

oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta.

konferensi empat hari ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:

a. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS)

yang berdasarkan demokrasi dan federalism

b. RIS akan dipimpin oleh seorang presiden dan dibantu oleh mentri-mentri

c. RIS akan menerima kedaulatan baik dan Republik Indonesia Maupun Kerajaan

Belanda

d. Angkatan perang semata-mata hak pemerintah RIS

e. Negara-negara bagian tidak akan mempunyai angkatan perang sendiri

Pertemuan ke-dua konferensi Inter-Indonesia diadakan di Jakarta pada 30 Juli

1949, dan menghasilkan beberapa keputusan yaitu:

a. bendera RIS adalah sang Merah-Putih

b. lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya

c. Bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia

Wakil RI dan BFO ber hak memilih Presiden RIS. Negara bagian yang

berjumlah 16 berhak mengisi keanggotaan di Majelis Permusyawaratan Rakyat

Page 12: MAKALAH 1

Sementara (MPRS). Kedua Majelis ini juga setuju untuk membentuk panitin persiapan

nasional, yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan pelaksanaan

KMB. Selain itu, dibicarakan soal posisi TNI yang menjadi inti dari pembentukan

Angkatan Parang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang anggota-anggotanya

terdiri atas bekas koninklijk Nederlands Leger (KNIL) dan anggotanya Koninklyeke

Leger (KL) akan kembali ke Belanda. Saat itu, terjadi pembrontakan di berbagai

daerah, seperti pemberontakan KNIL di Bandung, APRA-nya Westerling,

Pembeontakan Andi Aziz di Makassar, dan Pemerontakan RMS.

5. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan

Roem-Royen. Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan dengan BFO

(Badan Permusyawaratan Federal). Pertemuan ini dikenal dengan dengan Konferensi

Inter-Indonesia (KII) Tujuannya untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa

Indonesia dalam menghadapi KMB.

Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19 - 22 Juli 1949 di

Yogyakarta dan tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan

difokuskan pada pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan yang

cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan kedaulatan tanpa ikatan politik dan

ekonomi.

Pada bidang pertahanan diputuskan:

a. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang

Nasional,

b. TNI menjadi inti APRIS, dan

c. negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.

KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian

sengketa Indonesia – Belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda

tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi

Indonesia, BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI. Berikut ini para delegasi yang hadir

dalam KMB:

a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo

b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.

c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.

d. UNCI diwakili oleh Chritchley.

Page 13: MAKALAH 1

Dalam KMB terdapat beberapa permasalahan yang sulit dipecahkan yaitu

masalah Uni Indonesia- Belanda, masalah hutang, permasalahan Irian Barat, dan

delegasi Indonesia menghendaki istilah pengakuan kedaulatan.

Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya KMB menghasilkan

beberapa keputusan berikut:

Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.

Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah

pengakuan kedaulatan RIS.

Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda

yang dikepalai Raja Belanda.

Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa

korvet akan diserahkan kepada RIS.

Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara

Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para

anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penandatanganan pengakuan

kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan di Indonesia. Di negeri Belanda, Ratu

Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A.

Sassen, dan Drs. Moh. Hatta, bersama menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.

Sedangkan di Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota

Belanda A.H.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.

2.2 PERJUANGAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONFLIK DALAM NEGERI

1. Pemberontakan DI/TII diberbagai daerah.

Pada dasarnya walaupun namanya sama, antara gerakan DI/TII di satu daerah tidak

mempunyai hubungan secara langsung dengan gerakan DI/TII yang meletus di daerah

lainnya, karena masing-masing mempunyai latar belakang dan pemimpin yang

berbeda. 

a) Gerakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh SM. Kartosuwiryo mempunyai

akar persoalan militer dan politik yaitu perjanjian Renville antara RI dengan

Belanda serta keinginan mendirikan negara yang berdasarkan Islam.

Page 14: MAKALAH 1

Pemberontakan yang berlangsung sejak 1949 baru dapat dipadamkan tahun 1962

lewat operasi Baratayuda dengan siasat Pagar Betis. 

b) Gerakan DI/TII di Jawa Tengah baik yang meletus di daerah Tegal-Brebes-

Pekalongan yang dipimpin oleh Amir Fatah, maupun yang meletus di Kebumen

yang dipimpin oleh Kyai Mahfudz Abdur Rahman atau Kyai Somo Langu yang

mendapat dukungan dari anggota batalyon 426 di Kudus dan Magelang.

Menghadapi aksi DI/TII di Jawa Tengah, pemerintah membentuk operasi pusat

yang disebut Gerakan Banteng Negara yang diantaranya adalah operasi Merdeka

Timur yang menghancurkan Gerakan DI/TII di wilayah Jawa Tengah bagian

selatan-Tengah. 

c) Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Ibnu Hajar.

Penyebabnya adalah menyangkut rasionalisasi/demobilisasi tentara oleh

Pemerintah di seluruh Indonesia. Ibnu Hajar alias Haderi bin Umar alias Angli

adalah seorang mantan letnan dua TNI yang kemudian memberontak dan

menyatakan gerakannya sebagai bagian DI/TII Kartosuwiryo. Dengan pasukan

yang dinamakan Kesatuan Rakyat yang tertindas, Ibnu Hajar menyerang pos-pos

kesatuan tentara di Kalimantan Selatan dan melakukan tindakan pengacauan pada

bulan Oktober 1950, pemerintah masih memberikan kesempatan kepada Ibnu

Hajar untuk menghentikan petualangan secara baik-baik. Ia dan kesatuannya

pernah menyerahkan diri tetapi setelah menerima perlengkapan, Ibnu Hajar

melarikan diri dan melanjutkan pemberontakannya. Perbuatan itu dilakukan lebih

dari satu kali sehingga pemerintah memutuskan untuk mengadakan operasi.

Gerakan perlawanan baru berakhir pada bulan Juli 1963. Ibnu Hajar dan anak

buahnya menyerah. Pada tanggal 22 Maret 1965 pengadilan militer menjatuhkan

hukuman mati kepada Ibnu Hajar.

d) Gerakan DI/TII di Aceh, gerakan ini dipimpin oleh Tengku Daud Beureuh,

mantan Gubernur militer DI Aceh dan Ketua PUSA. Issu sentral yang menjadi

penyebabnya adalah masalah otonomi daerah dan perimbangan pusat dengan

daerah. Sedangkan pemicunya adalah diturunkannya status Aceh dari Daerah

Istimewa (setingkat propinsi) menjadi Karisidenan di bawah propinsi Sumatera

Utara. Pemberontakan yang berlangsung sejak th. 1953 dapat diakhiri th. 1962

Page 15: MAKALAH 1

melalui Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh yang salah satunya adalah

pemberian amnesti pada Daud Beureuh.

2. Penumpasan pemberontakan PKI Madiun

Perjanjian Renville yang isinya sangat merugikan pihak Indonesia, telah

menyebabkan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin. Setelah berhenti dari kabinet Hatta,

ia beralih haluan dengan bergabung pada FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang

berhaluan sosialis dan menempatkan diri sebagai oposisi kabinet Hatta.

Kelompok FDR ini dalam upaya merebut kekuasaan, melakukan berbagai cara seperti

penculikan dan pembunuhan terhadap lawan politik. Langkah kelompok ini semakin

merajalela setelah datangnya Muso dari Sovyet, yaitu dengan terjadinya peristiwa

tanggal 18 September 1948 FDR/PKI memproklamasikan berdirinya "Sovyet

Republik Indonesia" di Madiun.

Pecahnya pemberontakan ini ditindaklanjuti pemerintah dengan mengangkat

Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur militer daerah Surakarta, Pati dan Madiun,

serta Kolonel Sungkono sebagai Panglima Divisi Jawa Timur untuk melaksanakan

operasi militer. Dengan dukungan oleh rakyat, tanggal 30 September 1948

pemberontakan PKI Madiun bisa dipatahkan, Muso mati tertembak sedangkan Amir

Syarifudin dihukum mati.

3. Pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan (Makassar)

Kapten Andy Azis adalah bekas perwira KNIL yang telah diterima dalam

APRIS dan bertugas di Sulawesi Selatan. Pemberontakan Andy Azis terkait dengan

rencana pemerintah RIS mendatangkan 1 Bataliyon APRIS ke Sulawesi Selatan yang

saat itu tidak aman karena sering dilanda demonstrasi baik oleh yang pro maupun yang

anti negara federal. Rencana itu ditentang oleh Andy Azis yang bermuara pada

pemberontakan Andy Azis bulan April 1950. 

4. RMS (Rep. Maluku Selatan)

sejak bulan April 1950 yang dipelopori oleh Mr. DR. Ch. R.S. Soumokil

(mantan jaksa agung NIT). Menghadapi gerakan RMS yang merupakan gerakan

separatis, pemerintah berusaha menyelesaikannya secara damai dengan mengirim misi

Dr. Leimena. Karena gagal maka pemerintah menghadapinya dengan kekerasan

senjata melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kol. Alex Kawilarang. 

Page 16: MAKALAH 1

5. APRA di Bandung maupun Sulawesi Selatan

yang dipimpin oleh Kapten Reymond Westerling pada bulan Januari 1950.

Penyebabnya adalah karena tuntutan Westerling agar APRA (eks KNIL) yang di Jawa

Barat dijadikan tentara Negara Jawa Barat serta penolakan pembubaran Negara Jawa

Barat, ditolak oleh Pemerintah RIS.

Page 17: MAKALAH 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah kemerdekaan, Belanda hadir kembali di Indonesia dan berupaya menanjapkan

lagi kekuasaannya. Oleh karena itu, timbulah konflik berkepanjangan antara Indonesia dengan

Belanda yang mempengaruhi keberadaan Bangsa Indonesia yang baru berdiri. Beberapa

factor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda diantaranya :

Sekutu dan NICA melakukan provokasi dan terror terhadap bangsa Indonesia.

 Timbulnya semangat antikolonialisme di kalangan rakyat Indonesia

Belanda melancarkan agresi militer terhadap wilayah tutorial Republik Indonesia

Dalam kondisi seperti itu, beruntung dunia internasional ikut berperan menyelesaikan

pertikaian di antara keduanya. Di samping itu, sifat nasionalisme yang dimiliki Bangsa

Indonesia dalam setiap perjuangan baik secara fisik maupun diplomatic. Di beberapa daerah

dengan gagah berani masyarakat menghalau penjajah yang ingin berkuasa di bumi Indonesia.

Rakyat Indonesia dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme tinggi menantang segala

bentuk penjajahan. Mereka mempertahankan kemerdekaan yang telah dicapai dengan

mengorbankan jiwa dan raga. Hal ini menjadi tonggak kekuatan Indonesia hingga digelarnya

Konferensi Meja Bundar. Dalam konferensi ini Belanda akan mengakui kedaulatan Republik

Indonesia Serikat (RIS) pada akhir Desember 1949.

Pada tanggal 27 Desember 1949, dilakukan upacara penandatanganan naskah

Pengakuan kedaulatan RIS di ruang tahta kerajaan Belanda. Upacara ini dihadiri oleh wakil-

wakil dari Belanda - Indonesia dan bersama-sama menandatangani penyerahan kekuasaan.

Peristiwa ini merupakan akhir dari perjuangan Republik Indonesia untuk meningkatkan

kemerdekaan dan menjadi kemerdekaan DE JURE Negara RIS.

3.2 Saran

Seharusnya setelah penulisan makalah ini, para pembaca dapat mengerti isi atau inti

dari makalah ini.

Page 18: MAKALAH 1

3.3

DAFTAR PUSTAKA

http://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ips/22-2/

http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/

http://historimaos.blogspot.com/2010/10/lks-bab

3.html https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/contact

file:///G:/Tugas%20Sekolah/KELAS%209/Sejarah/Internet/Pertempuran%20Melawan

%20Sekutu%20di%20Berbagai%20Daerah%20-%20Bimbie.com.htm