majalah ayu solehati agustina

Upload: nadya-erlianie

Post on 18-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

majalah

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    1/7

    SIKAP IBU HAMIL TERHADAP JAMPERSAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA MALANG

    Harun AL Rasyid*, Diadjeng Setya Wardanai**, Ayu Solehati Agustina**

    Abstrak

    Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan kebijakan pemerintah yang dimaksudkanuntuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan pelayananpersalinan di fasilitas kesehatan. Pemanfaatan Jampersal di wilayah kerja Puskesmas KendalKerep masih kecil (4,45%) dengan jumlah persalinan paling tinggi periode April-Desember 2011.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu hamil di wilayah kerja puskesmas KendalKerep terhadap Jampersal beserta karakteristiknya. Desain penelitian yang digunakan adalahdeskriptif dengan metode survey. Jumlah responden sebanyak 81 orang dipilih melalui simple

    random sampling. Variable yang dilihat adalah usia, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan,tingkat pendapatan, sumber informasi tentang Jampersal dan sikap ibu hamil terhadap Jampersaldengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 46,9% responden bersikappositif dan 53,1% responden bersikap negatif. Mayoritas karakteristik responden yang bersikapnegatif maupun positif hampir sama yaitu pengetahuan cukup, berpendidikan SMA, pendapatankeluarga sedang, dan media informasi Jampersal melalui tenaga kesehatan, perbedaankarakteristik terdapat pada usia, dewasa awal untuk sikap positif dan remaja akhir untuk sikapnegatif.

    Kata kunci: sikap ibu hamil, Jampersal.

    Abstract

    Maternity Insurance (also known Jampersal) was a government policy intended toeliminate financial barriers for pregnant women to get a maternity insurance in health facilities.Maternity insurance utilization in Kendal Kerep Health Center still small (4.45%) with the highestnumber of births occur in April to December 2011. The aim of this study was to determine thepregnant womensattitude to maternity insurance and their characteristics in the working area ofKendal Kerep Health center. The study design used was descriptive with Survey method. About 81people were selected through simple random sampling. Variable seen were age, level ofknowledge, level of education, level of income, sources information about maternity insurance andpregnant womens attitude using descriptive analysis. The results showed that 46.9% of

    respondents were positive attitude and 53.1% of respondents being negative. Most ofrespondentss characteristics who have negatif and positive attitude almost same in enoughknowledge, high school educated, moderate income, and sources of maternity insuranceinformation mostly from health providers, there were characteristic differences in age, early matureage showed a positive attitude and late teens showed a negative attitude.

    Keywords: pregnant womens attitude, maternity insurance.

    * Program Studi Pendididkan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya** Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    2/7

    PENDAHULUANPembangunan kesehatan adalah bagian dari

    pembangunan nasional. Kesehatan merupakan hakdasar manusia yang diatur dalam UU no 23 tahun1992. Salah satu indikator status kesehatanmasyarakat adalah angka kematian. Angkakematian yang berhubungan dengan ibu dan anakadalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka KematianNeonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), danAngka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkandengan Negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, danAKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut dataSurvey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)2007, AKI sebesar 228 per 100.000 KelahiranHidup (KH), AKB 34 per 1.000 KH, AKN 19 per1.000 KH, dan AKABA 44 per 1.000 KH.1

    Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

    1992, menyebutkan AKI mencapai angka 425 per100.000 KH. Hal ini mendasari upaya penurunanAKI menjadi 102 pada tahun 2015 sebagai prioritaspeningkatan pelayanan kesehatan ibu dalam upayapencapaian Millenium Development Goals (MDGs)dan tujuan pembangunan kesehatan. Untukmenurunkan AKI, diperlukan upaya upaya yangterkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas.2

    Upaya penurunan AKI harus difokuskanpada penyebab langsung kematian ibu yang terjadi90% pada saat persalinan dan segera setelahpesalinan. Penyebab langsung kematian ibu

    meliputi perdarahan (32%), disusul hipertensidalam kehamilan (25%), infeksi (5%), partus lama(5%), dan Abortus (1%). Penyebab lain lain (32%)cukup besar, termasuk di dalmnya penyebabpenyakit non obstetrik.3

    Kematian ibu juga diakibatkan beberapafaktor resiko keterlambatan (Tiga Terlambat),diantaranya terlambat dalam pemeriksaankehamilan, terlambat dalam memperoleh pelayananpersalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambatsampai di fasilitas kesehatan pada saat dalamkeadaan emergensi. Salah satu upaya

    pencegahannya adalah melakukan persalinan yangditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitaskesehatan.2

    Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) 2010, persalinan oleh tenagakesehatan pada kelompok sasaran miskin barumencapai sekitar (69,3%). Persalinan yangdilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitaskesehatan baru mencapai (55,4%). Salah satukendala penting untuk mengakses persalinan olehtenaga kesehatan di fasilitas kesehatan adalah

    keterbatasan dan ketidak-tersediaan biayasehingga diperlukan kebijakan terobosan untukmeningkatkan persalinan yang ditolong tenaga

    kesehatan di fasilitas kesehatan melalui kebijakanyang disebut Jaminan Persalinan (Jampersal).2

    Jampersal dimaksudkan untukmenghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamiluntuk mendapatkan jaminan persalinan oleh tenagakesehatan, yang didalamnya termasukpemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasukKB pasca persalinan, dan pelayanan bayi barulahir. Dengan demikian, kehadiran JaminanPersalinan diharapkan dapat mengurangi terjadinyaTiga Terlambat tersebut sehingga bisamengakselerasi tujuan pencapaian MDGs 4 dan 5yaitu mengurangi tingkat kematian anak danmeningkatkan kesehatan ibu.2

    Berdasarkan data yang diperoleh dari DinasKesehatan (Dinkes) Kota Malang jumlah persalinandi Kota Malang yang memanfaatkan Jampersal

    masih tidak sesuai harapan. Sepanjang April -Desember 2011 jumlah persalinan denganJampersal hanya (13,4%). Menurut Fiva selakupenanggung jawab Jampersal Dinkes Kota Malangbanyak hal yang mempengaruhi rendahnya angkapemanfaatan Jampersal, mulai dari kurangnyasosialisasi, sikap yang kurang positif darimasyarakat terhadap Jampersal, minimnyapengetahuan masyarakat terhadap Jampersaltermasuk juga minimnya jumlah bidan yangmelayani Jampersal (berkisar 22,9%). Prosentasepemanfaatan Jampersal di wilayah kerja

    Puskesmas di Kota Malang sangat bervariasi, mulaidari 0,83% (wilayah kerja Puskesmas Bareng)sampai (50,27)% (wilayah kerja PuskesmasRampal Claket). Pemanfaatan Jampersal di wilayahkerja Puskesmas Kendal Kerep berkisar (4,45%)padahal di wilayah ini memiliki jumlah persalinanpaling tinggi periode April-Desember 2011 denganjumlah lokasi yang melayani Jampersal diatas rata-rata wilayah kerja Puskesmas di Kota Malang (6lokasi sedangkan rata-rata lokasi yang melayaniJampersal di Kota Malang 4,2 lokasi).

    .Apabila fenomena ini tetap dibiarkan maka

    tujuan dasar Jampersal akan sulit tercapai. Aksesmasyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kendalkerep yang kurang mampu untuk mendapatkanpelayanan oleh tenaga kesehatan akan tetaprendah, sehingga AKI dan AKB bisa tetap tinggi,termasuk tercapainya target optimal pemanfaatanJampersal.

    Berdasarkan permasalahan diatas, penelititertarik untuk mengetahui sikap ibu hamil di wilayahkerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangterhadap Jampersal beserta karakteristiknya.

    METODE PENELITIANDesain Penelitian. Rancangan penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    3/7

    menggunakan metode survey. Metode surveyadalah penyelidikan yang diadakan untukmemperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang adadan mencari keterangan-keterangan secarafactual.4

    Pulasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh ibu hamil di wilayah kerjaPuskesmas Kendal Kerep di Kota Malang padabulan Mei sampai Oktober 2012. Jumlah ibu hamilberdasarkan angka kunjungan K1 bulan Mei Oktober 2012 diperkirakan 402 ibu hamil.

    Sample dalam penelitian ini diambil secarateknik simple random sampling dengan caramengundi anggota populasi (lottery technique).Sedangkan besarnya sample diambil denganmenggunakan formula :

    Keterangan :N : besar populasin : besar sampeld : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan(Notoatmojo, 2005).

    Berdasarkan rumus diatas dengan tingkatsignifikansi 0,1, jumlah sampel yang diperolehadalah 81 ibu hamil sebagai responden.Tempat dan waktu penelitian. Penelitian ini

    dilaksanakan di desa Bunul Rejo, Kesatrian,Jodipan dan Polehan yang termasuk wilayah kerjapuskesmas Kendal Kerep Kota Malang.Dilaksanakan Desember 2012 sampai Februari2013.Variabel Penelitian.Variabel pada penelitian iniadalah sebagai berikut:

    1. Usia2. Tingkat pengetahuan ibu terhadap

    Jampersal3. Tingkat Pendidikan4. Pendapatan Keluarga5. Media informasi6. Sikap Ibu Hamil terhadap Jampersal

    Instrumen Penelitian. Instrumen pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini adalahkuesioner. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaantertulis yang digunakan untuk memperolehinformasi dari responden tentang informasi umumdari responden, pengetahuan, dan sikap respondenterhadap Program Jampersal.Pengambilan data.1. Proses pengumpulan data dilakukan pada saat

    ada kegiatan perkumpulan ibu hamil sepertikelas antenatal senam ibu hamil di puskesmasdan posyandu ibu hamil.

    2. Pengambilan data dilakukan denganmembagikan kuisioner yang berisi pertanyaantertulis kepada responden.

    3. Sebelum digunakan untuk penelitian kuisionerdiuji validitasnya pada masyarakat yangmemiliki karakteristik yang sama denganpopulasi pada 12 responden.

    4. Penelitian dimulai dengan menjelaskan padaresponden mengenai petunjuk pengisiankuisioner yang sudah tertulis pada lembarkuesioner, dan disampaikan secara lisan olehpeneliti.

    Analisis Data. Analisis data yang dilakukanmerupakan analisis deskriptif untuk mengetahuikarakteristik ibu hamil diwilayah kerja PuskesmasKendal Kerep Kota Malang yang meliputi distribusifrekuensi, mean, median, dan standar deviasi.

    HASIL PENELITIANTabel 1 Distribusi Frekwensi KarakteristikResponden di Wilayah Kerja Puskesmas KendalKerep.

    KarakteristikResponden

    N %

    Usia

    12 - 16 tahun 1 1,2

    17 - 25 tahun 36 44,4

    26 - 35 tahun 38 46,9

    36 - 45 tahun 6 7,4

    Tingkat Pendidikan

    Tidak sekolah 1 1,2

    SD 6 7,4

    SMP 10 12,3

    SMA 46 56,8

    Diploma 12 14,8

    Sarjana 6 7,4

    TingkatPendapatan

    Rendah 24 29,6

    Sedang 42 51,9

    Tinggi 15 18,5

    Media Infomasi

    Media cetak 8 9,9

    Mediaelektronik

    7 8,6

    Tenagakesehatan

    41 50,6

    Bukan tenagakesehatan

    25 30,9

    N

    1 + N (d2)

    n =

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    4/7

    Tabel 2 Mean, Median, Standar Deviasi Usia danSkor Pengetahuan Responden di Wilayah KerjaPuskesmas Kendal Kerep

    Usia

    Mean 26,7 Tahun

    Median 26 Tahun

    Standar Deviasi 5,71

    SkorPengetahuan

    Mean 65,21

    Median 66,67

    Standar Deviasi 17,76

    Tabel 1 dan 2 dapat memberikan informasisebagai berikut: usia responden mayoritas berusia26-35 tahun sebanyak 46,9% responden, dimanausia tersebut merupakan kategori dewasa awal dan44,4% responden berusia 17-25 tahun yangtermasuk kategori remaja akhir. Usia rata-rata

    responden yaitu 26,7 tahun.Skor pengetahuan responden tentangJampersal rata-rata 65,21, yang artinya rata-rataresponden memiliki tingkat pengetahuan cukup.

    Tingkat pendidikan responden mayoritaspendidikan menengah atas (SMA) sebanyak 56,8%responden. Akan tetapi masih ada 1,2% respondenyang tidak sekolah dan sebanyak 7,4% respondenhanya lulusan sekolah dasar (SD).

    Tingkat pendapatan responden mayoritassedang sebanyak 51,9% responden. Sedangkanyang memiliki tingkat pendapatan kurang sebanyak

    29,6% responden dan yang tingkat pendapatannyatinggi sebanyak 18,5% responden.

    Media informasi terkait Jampersal mayoritasdiperoleh secara langsung melaui petugaskesehatan seperti bidan dan petugas puskesmassebanyak 50,6% responden, dan melalui bukantenaga kesehatan seperti keluarga, teman, dantetangga sebanyak 30,9%. Sedangkan mediainformasi melalui media cetak seperti Koran,majalah, poster, sebanyak 9,9% responden, dansebanyak 8,6% responden memperoleh informasidari media elektronik seperti televisi, radio, dan

    internet.Tabel 3 Distribusi Frekwensi Sikap Respondenterhadap Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Kendal Kerep

    SikapResponden

    N %

    Positif 38 46,9

    Negatif 43 53,1

    Tabel 3 memberikan informasi bahwa sebanyak53,1% responden bersikap negatif terhadap

    Jampersal, sedangkan 46,9% responden bersikappositif terhadap Jampersal.

    Tabel 4 Perbandingan Mayoritas KarakteristikResponden yang Bersikap positif dan Negatifterhadap Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Kendal Kerep

    KarakteristikSikap

    Positif NegatifUsia 2635 Tahun 1725 Tahun

    Tingkat Pengetahuan Cukup Cukup

    Tingkat Pendidikan SMA SMA

    Pendapatan Keluarga SedangRendah danSedang

    Media InformasiTenagaKesehatan

    TenagaKesehatan

    Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaanyang terlalu mencolok terkait karakateristikresponden baik yang bersikap positif maupunnegatif. Perbedaan karakteristik hanya ada pada

    usia, dimana responden yang bersikap positifberada pada kategori usia dewasa awal,sedangkan responden yang bersikap negatifberada pada kategori usia remaja akhir.Tabel 5 Distribusi Frekwensi KarakteristikResponden yang Bersikap Positif dan Negatifterhadap Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Kendal Kerep

    KarakteristikPositif Negatif

    N % N %

    Usia

    12 - 16 tahun 0 0 1 2,3

    17 - 25 tahun 13 34,2 23 53,5

    26 - 35 tahun 20 52,6 18 41,9

    36 - 45 tahun 5 13,2 1 2,3

    TingkatPengetahuan

    Kurang 6 15,8 11 25,6

    Cukup 24 63,2 22 51,2

    Baik 8 21 10 23,2

    TingkatPendidikan

    Tidak sekolah 0 0 1 2,3

    SD 3 7,9 3 7

    SMP 2 5,3 8 18,6

    SMA 24 63,2 22 51,2

    Diploma 5 13,1 7 16,3

    Sarjana 4 10,5 2 4,6

    TingkatPendapatan

    Rendah 6 15,8 17 39,5

    Sedang 24 63,2 17 39,5

    Tinggi 8 21 9 20,9

    Media Infomasi

    Media cetak 2 5,3 6 13,9

    Media elektronik 3 7,9 4 9,3

    Tenagakesehatan

    18 47,4 23 53,5

    Bukan tenagakesehatan

    15 39,4 10 23,2

    Tabel 5 memberikan informasi terkait karakteristik

    responden yang bersikap positif terhadapJampersal. Dalam tabel 3 disebutkan bahwasebanyak 46,9% responden bersikap positif.

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    5/7

    Responden yang bersikap positif terhadapJampersal rata-rata memiliki karakteristik sebagaiberikut; sebanyak 52,6% responden berusia 26-35tahun yang tergolong usia dewasa awal, 63,2%responden memiliki tingkat pengetahuan yangcukup terkait Jampersal, tingkat pendidikannyaSMA sederajat, pendapatan keluarga sedang, dansebanyak 47,4% responden mendapat informasiterkait Jampersal melalui tenaga kesehatan sepertibidan dan petugas puskesmas.

    PEMBAHASANSikap merupakan reaksi atau respon yang

    masih tertutup dari seseorang terhadap suatustimulus atau obyek.5 Sikap adalah respon terhadapstimulus sosial yang telah terkondisikan.6

    Sikap dapat bersifat positif dan dapat pulabersifat negatif. Sikap positif kecenderungantindakan adalah mendekati, menyenangi,mengharapkan obyek tertentu. Sikap negatifterdapat kecenderungan untuk menjauhi,menghindari, membenci, tidak menyukai obyektertentu.6

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamayoritas responden bersikap negatif terhadapJampersal. Hal ini yang mungkin berkaitan dengankecilnya angka pemanfaatan Jampersal di wilayahkerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.

    Sikap dipengaruhi oleh proses evaluatifyang dilakukan individu. Oleh karena itu,mempelajari sikap berarti perlu juga mempelajarifaktor-faktor yang mempengaruhi proses evaluatif,seperti faktor genetik dan fisiologik: Sebagaimanadikemukakan bahwa sikap dipelajari, namundemikian individu membawa ciri sifat tertentu yangmenentukan arah perkembangan sikap ini. Di lainpihak, faktor fisiologik ini memainkan perananpenting dalam pembentukan sikap melalui kondisi-kondisi fisiologik.7

    Tabel 4 memperlihatkan tidak adanya

    perbedaan yang terlalu mencolok terkaitkarakateristik responden baik yang bersikap positifmaupun negatif. Perbedaan karakteristik hanya adapada usia, dimana responden yang bersikap positifberada pada kategori usia dewasa awal,sedangkan responden yang bersikap negatifberada pada kategori usia remaja akhir.

    WHO membagi umur berdasarkan tingkatkedewasaannya, semakin tua umur seseorangmaka proses perkembangan mentalnya bertambahbaik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya

    proses perkembangan mental ini tidak secepatseperti ketika berumur belasan tahun. Penelitian inimenghasilkan bahwa responden yang bersikapnegatif mayoritas berusia 12-25 tahun yang masih

    tergolong remaja sehingga dalam bersikap sangatdipengaruhi faktor budaya dan keluarga, terutamaterkait Jampersal yang mengarah pada persalinan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhipembentukan sikap ada dua faktor yakni,pengalaman pribadi yang merupakan dasarpembentukan sikap seseorang dan pengalamanpribadi harus meninggalkan kesan yang kuat , sertasikap mudah terbentuk jika melibatkan faktoremosional, dan kebudayaan dimana pembentukansikap tergantung pada kebudayaan tempat individutersebut dibesarkan.

    Pengetahuan merupakan hasil tahu yangdidapatkan dari lima penginderaan individu sepertiinderapenglihatan, pendengaran, penciuman,perabaan, dan perasa terhadap suatu objektertentu. Pengetahuan ibu hamil dalam penelitian ini

    adalah ibu hamil mampu mengetahui hal-hal yangberkaitan dengan Jampersal.8

    Pengetahuan akan membentukkepercayaan yang selanjutnya akan memberikanperspektif pada manusia dalam mempersepsikenyataan, memberikan dasar dalam pengambilankeputusan dan menentukan sikap terhadap objektertentu. Kepercayaan yang dimaksud disini adalahbahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasarbukti, sugesti, sugesti otoritas, pengalaman atauintuisi. Pengetahuan berhubungan dengan jumlahinformasi yang dimiliki seseorang.9

    Faktor yang menentukan sikap seseorangtidak hanya faktor pengetahuan saja, tetapi jugadipengaruhi oleh faktor budaya, kepercayaan danemosi responden. Jika informasi yang didapat tidaksesuai dengan faktor budaya, kepercayaan danemosi responden maka hal tersebut akanmempengaruhi responden dalam pengambilansikap.10

    Dari pola jumlah jawaban salah padakuesioner terdapat pada soal no 1 yangmenanyakan tentang pengertian Jampersal denganjawaban jaminan bagi peleyanan kesehatan berupa

    periksa kehamilan, persalinan, dan periksa pascamelahirkan. Soal no 3 terkait peserta Jampersal,soal no 5 dan 10 terkait frekuensi pelayanan ANCdan INC yang ditanggung Jampersal, diperkuathasil wawancara informal dengan responden ketikapengambilan data, memperkuat asumsi penulisbahwasanya responden menganggap Jampersalhanya menanggung biaya persalinan.

    Hasil penelitian ini mungkin sejalan denganteori adaptasi apabila tingkat pengetahuan baiksetidaknya dapat mendorong untuk mempunyai

    sikap dan perilaku yang baik pula.

    11

    Tingkat pendidikan turut pula menentukanmudah tidaknya seseorang meyerap danmemahami pengetahuan yang diperoleh, pada

  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    6/7

    umumnya semakin tinggi pendidikan seseorangmaka semakin baik pula pengetahuannya.Dalampenelitian ini tingkat pendidikan yang di teliti adalahpendidikan formal dimana belum tentu respondenmendapatkan penjelasan terkait Jampersal,sehingga pemahaman terkait Jampersal bisa sajamasih kurang.

    Pendapatan adalah hasil dari suatupekerjaan atau penghargaan yang diberikan berupamaterial uang, dalam hal ini pendapatan keluargasangat menentukan besar kecilnya pemenuhankebutuhan hidup sehari-hari dalam keluarga.Baikkebutuhan kesehatan dan kebutuhan penunjanglainnya. Pendapatan yang rendah akanmemberikan pengaruh dan dampak yang besardalam pencapaian pemenuhan kebutuhan hidupdalam keluarga, begitu pula sebaliknya. Hal ini

    memberi gambaran bahwa pendapatan keluargamemberi pengaruh yang sangat besar dalampeningkatan berbagai faktor penunjang untukkehidupan manusia dalam keluarga.12

    Menurut asumsi peneliti, yang menimbulkansikap negatif karena responden berkeyakinanbahwa walaupun sudah menggunakan Jampersalmasih diharuskan membayar, prosedural yangrumit, dan rasa cemas tidak mendapat pelayananyang sama dengan yang tidak menggunakanJampersal. Hal ini juga mungkin sejalan denganpenelitian bahwa status ekonomi mempunyai

    pengaruh terhadap pemilihan tempat persalinan.13Sebagai sarana komunikasi, berbagai

    bentuk media massa seperti televisi, radio, suratkabar majalah, dll, mempunyai pengaruh besardalam pembentukan opini dan kepercayaan orangyang berpengaruh pada pembentukan sikapseseorang.6 Komunikasi dapat disampaikan lewatbeberapa media atau saluran. Efektifitaskomunikasi akan lebih baik apabila saluran yangdigunakan sesuai dengan hakikat informasi atausugesti yang hendak disampaikan. Suatu pesanpersuasive yang isinya kompleks akan lebih mudah

    diperhatikan dan dipahami apabila disampaikanlewat media cetak dari pada mediaaudiovisual.Pada dasarnya suatu komunikasi akanlebih efektif apabila disampaikan secara langsungberhadapan (face to face).6

    Keterbatasan dari penelitian ini terkaitpengaruh sumber informasi dengan sikap ibu hamiladalah terletak pada instrument dan tujuannya.Dimana pada kuesioner hanya ditanyakan sumberinformasi tentang Jampersal, masih belum adakejelasan apakah untuk pertama kali mendengar

    Jampersal, frekuensi, dan atau memahamiJampersal, sehingga menimbulkan kerancuan danperbedaan persepsi responden dalam mengisikuesioner.

    KESIMPULAN1. Mayoritas ibu hamil di wilayah kerja

    Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangbersikap negatif terhadap Jampersal.

    2. Karakteristik ibu hamil yang bersikap positifterhadap Jampersal berada pada usia 26-35tahun, tingkat pengetahuan cukup, tingkatpendidikan SMA, pendapatan keluargasedang, dan memperoleh informasi Jampersalmelalui tenaga kesehatan.

    3. Karakteristik ibu hamil yang bersikap negatifterhadap Jampersal berada pada usia 17-25tahun, tingkat pengetahuan cukup, tingkatpendidikan SMA, pendapatan keluarga rendahdan sedang, serta memperoleh informasiJampersal melalui tenaga kesehatan.

    SARAN1. Lahan PenelitianDiharapkan ada sosialisasi lebih lanjutprosedural pelaksanaan program Jampersalsehingga masyarakat tidak perlu khawatir jikaingin memanfaatkan Jampersal baik dari pihakpuskesmas ataupun dinas kesehatan.

    2. Peneliti SelanjutnyaDiharapkan pada penelitian selanjutnyadibahas lebih mendalam mengenai faktor-faktor lain yang berpengaruh pada sikap ibuhamil terhadap Jampersal seperti kebudayaan

    setempat, pengaruh orang lain, dan emosionalibu dengan perbaikan lebih lanjut padainstrument penelitian (kuesioner) sehinggadata yang telah didapatkan benar-benar bisamerepresentatifkan kondisi yang ada. Selainitu diharapkan ada penelitian lanjutanhubungan sikap ibu hamil terhadap perilakupemanfaatan Jampersal.

    3. Profesi BidanDiharapkan ada peningkatan persuasifterhadap ibu hamil untuk bersikap positifterhadap Jampersal dan peningkatan kualitas

    pelayanan pada peserta Jampersal, sehinggapeserta merasa nyaman dan puas jikamemanfaatkan Jampersal.

    DAFTAR PUSTAKA1. Kemenkes RI. 2011, Profil Kesehatan

    Indonesia 2010,Jakarta, Kemenkes RI.2. Kemenkes RI. 2011. Peraturan Menteri

    Kesehatan Republik Indonesia Nomor2562/Menkes/Per/XII/201, tentang PetunjukTenis Jaminan Persalinan, Jakarta, Kemenkes

    RI.3. Kemenkes RI. 2012, Upaya PercepatanPenurunan Angka Kematian Ibu, dilihat 7 April2013,(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/w

    http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2013/01/Factsheet_UpayaPPAKI.pdf#page=1&zoom=auto,0,432http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2013/01/Factsheet_UpayaPPAKI.pdf#page=1&zoom=auto,0,432http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2013/01/Factsheet_UpayaPPAKI.pdf#page=1&zoom=auto,0,432
  • 5/28/2018 Majalah Ayu Solehati Agustina

    7/7

    pcontent/uploads/downloads/2013/01/Factsheet_UpayaPPAKI.pdf#page=1&zoom=auto,0,432)

    4. Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

    5. Notoatmodo, S. 2007. Pengantar PendidikanKesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. AndiOffset. Yogyakarta

    6. Azwar, S. 2009. Sikap Manusia, PustakaPelajar, Yogyakarta.

    7. Ramdhani, N. 2008. Sikap dan Perilaku :Dinamika Psikologi Mengenai PerubahanSikap dan Perilaku, Program Doktor FakultasPsikologi UGM, dilihat 15 Maret 2012(http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdf)

    8. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat,Ilmu dan Seni.Rineka Cipta Jakarta.

    9. Rahmat, J, 1998, Psikologi KomunikasiRemaja, Rosdakarya, Bandung.10. Yelvira, Devita, Handayani, dan Tuti

    Restuastuti, 2012, Pengetahuan dan Sikap Ibu-Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas MuaraFajar Tentang Pentingnya Antenatal CareSebelum Dan Sesudah Penyuluhan, dilihat 20Maret 2013.(http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdf)

    11. Widodo AD, dkk, 2005, Pengetahuan, Sikapdan Perilaku tentang kehamilan, persalinanserta komplikasinya pada Ibu HamilNonprimigravida di RSUPN cipto MangunKusumo, Majaalah Kedokteran Indonesia 55.

    12. Ngatimin R, 2003. Ilmu Perilaku Kesehatan,Yayasan PK-3, Makasar.

    13.Adipriati, D. 2004. Determinan PemilihanTempat Persalinan di Kabupaten CirebonTahun 2004. dilihat tanggal 7 Maret 2013(http://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.html)

    http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdfhttp://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://www.jurnalkesmas.org/berita-156determinan-pemilihan-tempat-persalinan-dikabupaten-cirebon-tahun-2004.htmlhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/788/1/Artikel%20Publikasi%20Yelvira%20Devita.pdfhttp://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdfhttp://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdf