agustina baru

136
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT AMBALAWI KABUPATEN BIMA S K R I P S I Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima Disusun Oleh : AGUSTINA NIM : 11.01.0083/M PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Upload: st-fatimah

Post on 13-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agustina Baru

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP

SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT AMBALAWI

KABUPATEN BIMA

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima

Disusun Oleh :

A G U S T I N ANIM : 11.01.0083/M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA

TAHUN 2015

Page 2: Agustina Baru

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP PENINGKATAN SEMANGAT KERJA

PEGAWAI PADA KANTOR KANTOR CAMAT

AMBALAWI KABUPATEN BIMA.

Nama : AGUSTINA

NIM : 11.01.0083/M

Program Studi : Manajemen SDM

Tanggal Pengesahan :

Menyetujui :

Pembimbing, I

NURUL HUDA, SE.,MMNIDN.

Pembimbing, II

M. ALI MM,NIDN.

Mengetahui,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) BimaKetua Program Studi

MISTAR, SE.,MMNIDN. 0831126803

i

Page 3: Agustina Baru

MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

ii

Page 4: Agustina Baru

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Dan

Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima ” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya, sekalipun isi

materinya jauh dari kesempurnaan.

Penyusunan skripsi ini di maksud untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima.

Adapun dalam penyusunan skripsi ini telah banyak bantuan dari berbagai pihak

berupa bimbingan, saran-saran dan petunjuk sampai skripsi ini diselesaikan.

Untuk itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Firdaus Tahir, ST.,MM selaku ketua STIE Bima, yang telah banyak

memberikan pengarahan selama penulis mengikuti kuliah di STIE Bima.

2. Ibu Nurul Huda, SE, MM selaku pembimbing I yang dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran mengorbankan waktu dan tenaganya guna

membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Bapak M. Ali, MM selaku pembimbing II yang telah mengorbankan waktu

dan tenaganya dengan penuh ikhlas dalam membimbing penulis selama

menyusun skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Adminsitrasi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Bima.

iii

Page 5: Agustina Baru

5. Bapak Zunaiddin Hl, S.Sos,MM selaku Kepala Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima yang telah memberikan ijin dan membantu peneliti dalam

mengumpulkan data selama penelitian dilakukan.

6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan

dorongan dalam penulisan skripsi ini serta semua pihak yang tidak disebut

satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan pengertahuan yang dimiliki

peneliti. Untuk itu, saran-saran diharapkan guna menunjang penyempurnaan

skripsi ini. Akhirnya, mudah-mudahan amal baik yang telah diberikan oleh semua

pihak akan mendapat ganjaran yang berlipat ganda di sisiNya, Amin.

Bima, Mei 2015

Penyusun

Agustina

iv

Page 6: Agustina Baru

ABSTRAK

Moch.Yamin, 11.01.0325/M-2015;’’ “pembimbing I (satu), Nurul Huda, SE., MM dan Pembimbing II (dua), M.Ali, MM

Kata kunci : Motivasi, Komunikasi, Semangat Kerja.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Motivasi

terhadap kualiatas kerja pegawai, pengaruh Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai dan mengetahui pengaruh Motivasi bersamaan dengan Komunikasi mempengaruhi Semangat Kerja pegawai pada dinas perhubungan,, komunikasi dan informatika ( Dishubkominfo ) Kabupaten Bima.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. ( Sugiyono, 2008;11) Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus slovin maka jumlah sampel sebanyak 50 responden

Persamaan regresi linier berganda Y = 39.993 + -0.129 X1 + -0.200X2

Nilai ryx1 sebesar -0.115Nilai ryx2 sebesar -0,133,Nilai rx1x2 sebesar -0.0130 R squer (determinasi) sebesar 3% nilai thitung sebesar –0,913. Pengujian dua arah

pada a/2 = 0.05/2 = 0.0025 dan derajat bebas (dk) 50-2 = 48, diperoleh nilai

ttabel sebesar 2.01063. Variabel Komunikasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar

-0,9013. Pengujian dua arah pada a/2 = 0.05/2 = 0.0025 dan derajat bebas (dk) 50-2 = 48, diperoleh nilai ttabel sebesar 2.01063. Dengan demikian diputuskan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa Komunikasi (X2) tidak berpengaruh pada Semangat Kerja Pegawai (Y). ,Untuk membuktikan hipotesis diatas dilakukan uji dua pihak. Taraf kesalahan 5% dan Ftabel (Ft), dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = (50-2 = 42) dan taraf kesalahan 5%. Maka Ft = 3,19.dari hasil pengujian didapatkan nilai F Hitung 0.83604, dalam hal ini berlaku ketentuann F hitung lebih Kecil Dari F Tabel (0.83604 < 3.19 ) yang berarti hi[potesis yhang menyataka terdapat pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja pada Kantor Dinas Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima tidak dapat diterima.

v

Page 7: Agustina Baru

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

.............................................................................................................................

...i

HALAMAN PENGESAHAN

.............................................................................................................................

..ii

HALAMAN MOTTO................................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

KATA PENGATAR................................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ix

DAFTAT TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang................................................................................ 11.2. Identifikasi Masalah........................................................................ 5

1.3. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

1.4. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................... 5

1.4.1 Tujuan Penelitian ............................................................... 5

1.4.2 Kegunaan Penelitian .......................................................... 5

1 Kegunaan Secara Akademik ........................................... 5

2 Kegunaan Secara Praktis ................................................ 5

1.5. Asumsi Penelitian .......................................................................... 6

1.6. Definisi Operasional Penelitian ...................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................... 92.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia................. 92.1.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia........................11

2.2. Motivasi ..........................................................................................13

2.2.1 Pengertian Motivasi ...........................................................13

2.2.2 Prinsip – prinsip dalam Motivasi .........................................15

vi

Page 8: Agustina Baru

2.2.3 Indikator Motivasi................................................................16

2.3. Komunikasi ....................................................................................18

2.3.1 Pengertian Komunikasi.......................................................18

2.3.2 Jenis Komunikasi ..............................................................20

2.3.3 Indikator Komunikasi .........................................................22

2.4. Kualitasi Kerja ................................................................................23

2.4.1 Pengertian Kualitasi Kerja...................................................23

2.4.2 Indikator Semangat Kerja....................................................23

2.4.3 Karakteristik Semangat Kerja Pegawai...............................24

2.4.4 Pengaruh Motivasi terhadap Semangat Kerja ..................25

2.5. Kerangka Pikir ...............................................................................26

2.6. Hipotesis ........................................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................29

3.1. Metode dan Desain Penelitian ......................................................293.1.1 Jenis Penelitian .................................................................29

3.1.2 Instrumen Penelitian ..........................................................29

3.1.3 Waktu dan LokasPenelitian ...............................................30

1 Waktu Penelitian ...........................................................30

2 Lokasi Penelitian ...........................................................31

3.1.4 Populasi dan Sampel ........................................................31

1. Populasi .......................................................................31

2. Sampel ........................................................................31

3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................32

3.2.1 Jenis Data .........................................................................32

3.2.2 Sumber Data .....................................................................33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................33

3.4. Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen..............................................34

3.4.1 Uji Validitas Instrumen........................................................34

3.4.2 Uji Reliabilitas......................................................................34

3.5. Asumsi Klasik ................................................................................35

3.5.1 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas.......................................35

3.5.2 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas................................35

3.5.3 Uji Asumsi Klasik Normalitas..............................................36

vii

Page 9: Agustina Baru

3.5.4 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi............................................37

3.6. Teknik Analisis Data.......................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................41

4.1. Deskripsi Data.................................................................................414.1.1. Karakteristik Responden ....................................................41

4.2. Tanggapan Responden..................................................................434.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Motivasi .............................................................................43

4.2.2. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Komunikasi..........................................................................49

4.2.3. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Semangat Kerja...................................................................54

4.3. Tabulasi Data Tanggapan Responden Tentang Motivasi, Komunikasi dan Semangat Kerja Pegawai.....................................60

4.4. Uji Validitas Dan Realibilitas...........................................................644.4.1. Uji Validitas .........................................................................64

4.4.2. Uji Reliabilitas .....................................................................66

4.4.3. Uji Asumsi Klasik ................................................................68

4.5. Pembaasan.....................................................................................72

4.5.1. Persamaan Regresi Dua Prediktor Secara Parsial.............73

4.5.2. Persamaan Regresi Dua Prediktor Secara Simultan..........75

4.5.3. Koefisien Korelasi (R)..........................................................78

4.5.4. Koefisien Determinasi (KD).................................................80

4.5.5. Uji Hipotesis........................................................................80

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................85

5.1. Kesimpualan...................................................................................855.2. Saran-Saran....................................................................................85

Daftar Pustaka................................................................................86

viii

Page 10: Agustina Baru

DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1. Instrumen Penelitian........................................................................30

Tabel. 3.2. Jadwal Penelitian.............................................................................31

Tabel. 3.4. Pedoman interprestasi Koefesien Korelasi......................................39

Tabel. 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....................41

Tabel. 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.............42

Tabel. 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan..............................33

Tabel Motivasi

Tabel. 4.4. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 1.......44

Tabel. 4.5. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 2.......44

Tabel. 4.6. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 3.......45

Tabel. 4.7. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 4.......46

Tabel. 4.8. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 5.......47

Tabel. 4.9. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 6.......47

Tabel. 4.10. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 7.....48

Tabel. 4.11. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 8.....49

Tabel Komunikasi

Tabel. 4.12. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 1.....49

Tabel. 4.13. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 2.....50

Tabel. 4.14. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 3.....50

Tabel. 4.15. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 4.....51

Tabel. 4.16. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 5.....52

Tabel. 4.17. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 6.....53

Tabel. 4.18. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 7.....53

Tabel. 4.19. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 8.....54

Tabel Semangat Kerja Pegawai

ix

Page 11: Agustina Baru

Tabel. 4.20. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 1.....55

Tabel. 4.21. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 2.....55

Tabel. 4.22. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 3.....56

Tabel. 4.23. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 4.....57

Tabel. 4.24. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 5.....57

Tabel. 4.25. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 6.....58

Tabel. 4.26. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 7.....59

Tabel. 4.27. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kuisionen No. 8.....59

Tabel. 4.28. Tabulasi Perhitungan Skor Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Motivasi...........................................................................60

Tabel 4.29. Interprestasi hasil tanggapan responden variabel x1 ......................61

Tabel 4.30. Tabulasi Perhitungan Skor Tanggapan responden Terhadap

Pernyatraan Variabel Motivasi........................................................61

Tabel 4.31. Interprestasi hasil tanggapan responden variabel x2 ......................62

Tabel 4.32. Tabulasi Perhitungan Skor Tanggapan responden Terhadap

Pernyatraan Variabel Semangat Kerja Pegawai............................62

Tabel 4.33. Interprestasi hasil tanggapan responden variabel Y .......................63

Tabel 4.34 Tabel Uji Validitas Variabel x1.........................................................64

Tabel 4.35 Tabel Uji Validitas Variabel x2.........................................................65

Tabel 4.36 Tabel Uji Validitas Variabel Y.........................................................66

Tabel 4.37 Tabel Uji Reliabilitas Variabel x1.....................................................66

Tabel 4.38 Tabel Uji Reliabilitas Variabel x2.....................................................67

Tabel 4.39 Tabel Uji Reliabilitas Variabel Y......................................................67

x

Page 12: Agustina Baru

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Kerangka Pikir...............................................................................26

Gambar. 4.2. Uji Hipotesis Uji F..........................................................................67

Gambar. 4.3. Uji Dua Pihak (Uji t X1)..................................................................67

Gambar. 4.3. Uji Dua Pihak (Uji t X1)..................................................................67

xi

Page 13: Agustina Baru

i

Page 14: Agustina Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola.

Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang

diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan

organisasi pemerintah. Pegawai merupakan asset utama organisasi dan

mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir,

perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Demi tercapainya tujuan

organisasi, pegawai memerlukan motivasi untuk bekerja lebih rajin. Melihat

pentingnya pegawai dalam organisasi, maka pegawai diperlukan perhatian

lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi

tercapai. Dengan Motivasi yang tinggi, pegawai akan bekerja lebih giat

didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan Motivasi yang

rendah pegawai tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah,

dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pegawai kurang

memiliki informasi yang jelas apakah pekerjaan mereka memiliki dampak

positif terhadap para penerima manfaatnya yaitu individu atau kelompok

yang dilayani organisasi ( Blau & Scott, 1962; Katz & Kahn, 1966 ).

Signifikansi tugas seringkali tidak pasti di organisasi -

organisasi karena beberapa alasan. Pertama, Pegawai di organisasi sering

menemui prasangka buruk, yang bisa menghalangi mereka untuk merasa

1

Page 15: Agustina Baru

bahwa mereka telah mencapai tujuan – tujuan ( Scott & Pandey, 2005 )

dan membuat mereka ragu apakah misi mereka adalah mungkin ( Weick,

1984 ). Kedua, para pegawai seringkali hanya menerima umpan balik

langsung yang sedikit tentang bagaimana tindakan - tindakan mereka

mempengaruhi penerima manfaat, yang mungkin membuat mereka ragu

apakah misi mereka tercapai atau tidak.

Selain faktor Motivasi, faktor Komunikasi pada tempat pegawai

tersebut bekerja juga tidak kalah pentingnya di dalam meningkatkan

Semangat Kerja Pegawai. Dimana Komunikasi adalah kondisi – kondisi

material dan psikologis yang ada dalam organisasi. Maka dari itu

organisasi harus menyediakan Komunikasi yang memadai seperti

lingkungan fisik ( tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih,

pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup maupun

musik yang merdu ), serta lingkungan non fisik ( suasana kerja pegawai,

kesejahteraan pegawai, hubungan antar sesama pegawai, hubungan antar

pegawai dengan pimpinan, serta tempat ibadah ). Komunikasi yang baik

dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga pegawai memiliki semangat

bekerja dan meningkatkan Semangat Kerja Pegawai.

Untuk menciptakan kualitas yang tinggi, dibutuhkan adanya

peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi

Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh pegawai guna menciptakan

tujuan organisasi, sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi

perkembangan organisasi. Selain itu, organisasi perlu memperhatiksn

berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi pegawai, dalam hal ini

diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan motivasi dan

2

Page 16: Agustina Baru

menciptakan Komunikasi yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap

dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan bidang dan tanggung jawab masing – masing.

Sumber daya manusia berperan dalam mengolah dan

memanfaatkan sumber daya dan material sehingga menjadi produk. Oleh

karena itu untuk meningkatkan kualitas, perlu diperhatikan agar sumber

daya manusia dapat bekerja secara efisien dan menampilkan kualitas yang

bisa memberi sumbangan terhadap produktivitas merupakan masalah

mendasar dari berbagai konsep manajemen dan kepemimpinan.

Kualitas mengacu pada prestasi kerja pegawai diukur

berdasarkan standard atau kriteria yang telah ditetapkan organisasi.

Pengelolaan untuk mencapai Semangat Kerja Pegawai yang sangat tinggi

terutama untuk meningkatkan kualitas organisasi secara keseluruhan.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Bima adalah salah satu SKPD di Kabupaten Bima memiliki tugas untuk

membantu Kepala Daerah dengan tugas pokok dan fungsi menjalankan

sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pelayanan transportasi dan

pelayanan komunikasi kepada masyarakat.

Dalam upaya menciptakan Semangat Kerja Pegawai Kantor

Camat Ambalawi Kabupaten Bima, masih terdapat kendala yang dihadapi

sehingga menghambat dalam pencapaian tujuan organisasi. Kondisi yang

belum ideal masih ada di Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima. antara

lain pegawai datang kerja terlambat, istirahat lebih awal dan terlambat

masuk bekerja, kurangnya sarana dan prasarana, pulang kerja lebih awal.

Sehingga mengakibatkan Semangat Kerja Pegawai menurun yang

3

Page 17: Agustina Baru

disebabkan motivasi pegawai yang rendah dalam mengerjakan pekerjaan

dan didukung dengan Komunikasi yang kurang nyaman sehingga

pekerjaan pegawai tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang

direncanakan.

Motivasi yang rendah dapat berpengaruh pada Semangat Kerja

Pegawai yang tidak maksimal ( Siagian, 2003 ). Kondisi nyata yang terjadi

di Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima, utamanya kualitas aparatur

pelaksanaannya belum seluruhnya menunjukkan kualitas yang optimal

Dalam kaitannya dengan Semangat Kerja Pegawai, hal tersebut tentunya

harus segera dibenahi agar para pimpinan dan bawahan pada Dinas dapat

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat secara lebih

profesional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah motivasi dan

Komunikasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap Semangat Kerja

Pegawai dalam suatu organisasi pemerintah. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam memberikan motivasi

kepada pegawai sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan

uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat diajukan sebuah

penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Motivasi dan Komunikasi

Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari hasil uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi

berbagi masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadaran pegawai tentang pentingnya Motivasi.

4

Page 18: Agustina Baru

2. Penurunan Semangat Kerja yang disebabkan kondisi ko

1.3. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang ingin diketahui pada penelitian ini

adalah : “ Apakah ada pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap

Semangat Kerja Pegawai pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima?

“.

1.4. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.4.1.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pengaruh motivasi dan Komunikasi terhadap Semangat

Kerja Pegawai pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima.

1.4.2.Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Secara Akademik

Hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Bima.

2. Kegunaan Secara Praktis

a. Sebagai sumber informasi kepada pihak instansi khususnya

kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima yang terkait

dengan Motivasi dan Semangat Kerja.

b. Sebagai sumber referensi bagi peneliti lain yang melakukan

penelitian yang sama.

5

Page 19: Agustina Baru

1.5. Asumsi Penelitian

Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan masing – masing

variabel yang diamati dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Dalam penelitian ini terdapat 2 ( dua ) variabel bebas, yaitu

; Motivasi (X1) dan Komunikasi (X2)

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel (Y) adalah

Semangat Kerja.

1.6. Devinisi Operasional Variabel

1. Motivasi ( X1 )

Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan

dengan tingkat, arah dan persistensi konsistensi usaha yang

dilakukan seseorang dalam bekerja.

Indikator faktor – faktor Motivasi :

a. Kompensasi

6

Page 20: Agustina Baru

Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan

sebagai suatu yang sebanding.

b. Promosi Jabatan

Promosi Jabatan adalah perpindahan dari suatu jabatan ke

jabatan lain yang mempunyai status dan tanggungjawab

yang lebih tinggi.

c. Aktualisasi Diri

Kebutuhan untuk mengembangkan diri, dan kebutuhan diri

untuk menjadi apa yang dicita – citakan.

d. Tanggung Jawab

Suatu bentuk pelaporan kepada atasan dari segala sesuatu

yang telah dikerjakan, yang didasarkan pada tugas dan

wewenang yang diserahkan oleh atasan.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan

maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan

dengan bawahan.

Indikator Komunikasi, antara lain ; Sarana kerja, Hubungan

dengan rekan kerja, fasilitas kerja, dan keamanan tempat kerja.

3. Semangat Kerja

Semangat Kerja adalah hasil kerja baik secara kualitas

maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.

Indikator Semangat Kerja antara lain :

7

Page 21: Agustina Baru

a. Efektifitas dan efisiensi 

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh

mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila

akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting

dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan

walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila

akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan

tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).

b. Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau

perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang

anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan

suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya

c. Disiplin 

Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku.

d. Inisiatif 

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam

membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan

dengan tujuan organisasi.

8

Page 22: Agustina Baru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu

cabang manajemen yang menitik beratkan pada permasalahan manusia

yang mempunyai kedudukan yang utama dalam setiap perusahaan dan

organisasi.

Sumber Daya Manusia merupakan asset yang sangat penting

bagi suatu perusahaan, walaupun perusahaan mempunyai modal yang

besar, modern, namun itu tidak berarti tanpa manusia. Oleh karena itu

perusahaan mengkoordinir memberi bimbingan, memotivasi,

mengevaluasi mereka sehingga tercipta Sumber Daya Manusia yang

berkualitas. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu

bidang manajemen untuk membentuk tenaga kerja yang efektif dan

efisien.

Manajemen adalah ilmu seni yang mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen

sebagai ilmu artinya pengetahuan yang digunakan untuk mencari

kebenaran. Oleh karena itu untuk menjadi manajer yang baik, disamping

memerlukan bakat juga harus berilmu pengetahuan, sedangkan di dalam

manajemen diperlukan oleh para manajer untuk memilih salah satu dari

beberapa alternatif pemecahan berbagai masalah bisnis dan manajemen.

9

Page 23: Agustina Baru

Manajemen berkembang menjadi salah satu bidang ilmu yang

disebut Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengertian Manajemen

Sumber Daya Manusia yaitu ilmu dan seni dari manajemen yang

menitikberatkan pada masalah ketenagakerjaan yang berkembang.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), berikut

dikemukakan beberapa definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) menurut beberapa ahli, antara lain :

Menurut Veithzal Rivai (2009:1) menyatakan bahwa :

”Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu

bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian”.

Menurut T. Hani Handoko (2004:4), menyatakan bahwa :

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia

untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi”.

Sedangkan menurut Garry Dessler (2004:4), mengatakan

bahwa : “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu kebijakan dan

praktik menentukan aspek “manusia” atau Sumber Daya Manusia dalam

posisi manajemen termasuk merekrut, melatih, memberikan penghargaan

dan penilaian”.

Dari beberapa definisi para ahli yang telah mengemukakan

pendapatnya, menunjukkan bahwa manajemen personalia adalah suatu

ilmu dan seni perencanaan, pengadaan, bagaimana memberi pengaruh

dan mengarahkan tenaga kerja manusia agar dapat bekerja semaksimal

10

Page 24: Agustina Baru

mungkin, sehingga dapat mencapai tujuan individu itu sendiri dalam

rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya, serta tidak merugikan

masyarakat sekitar, baik yang berhubungan langsung maupun tidak

langsung dengan perusahaan itu sendiri. Sedangkan Manajemen Sumber

Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur proses

pendayagunaan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya, secara

efisien, efektif dan produktif, dengan kata lain Manajemen Sumber Daya

Manusia merupakan perluasan gambaran dari manajemen personalia

yang mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana

seharusnya mengelola Sumber Daya Manusia.

2.1.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2003:21), menjelaskan secara

singkat fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning).

Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing).

Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan

hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga

kerja yang dipersiapkan.

3. Pengarahan (Directing).

Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan

bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

11

Page 25: Agustina Baru

4. Pengendalian (Controlling).

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-

peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement).

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk

mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan (Development).

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan

moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Kompensasi (Compensation).

Pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung (indirect),

uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang

diberikan kepada perusahaan.

8. Pengintegrasian (Integration).

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan

kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan.

9. Pemeliharaan (Maintenance).

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental,

dan loyalitas karyawan agar mereka mau bekerja sama sampai

pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program

kesejahteraan yang berdasarkan sebagian besar kebutuhan

karyawannya.

12

Page 26: Agustina Baru

10. Kedisiplinan (Discipline).

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan

perusahaan dan norma – norma sosial.

11. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (Separation).

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh keinginan

karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan

sebab-sebab lainnya.

Fungsi-fungsi sumber daya manusia diatas saling

mempengaruhi satu sama lain. Apabila terdapat ketimpangan dalam

salah satu fungsi maka akan mempengaruhi fungsi yang lain. Fungsi-

fungsi manajemen sumber daya manusia tersebut ditentukan oleh

profesionalisme departemen sumber daya manusia yang ada di dalam

perusahaan yang sepenuhnya dapat dilakukan untuk membantu

pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2.2. Motivasi

2.2.1. Pengertian Motivasi

John dalam Winardi (2002:2) menjelaskan Motivasi untuk bekerja

merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku

keorganisasian (Organizational Behavior = OB), guna menerangkan

kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang

menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang

13

Page 27: Agustina Baru

dilaksanakan dalam hal bekerja. Dengan demikian analisis mengenai

Motivasi akan bersinggungan dengan motivasi.

Ditegaskan Atkinson dalam Winardi (2002:4) bahwa analisis

pengaruh motivasi perlu memusatkan perhatian pada yang menimbulkan

dan mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang. Menurut Chung &

Megginson dalam Gomes (2001:180) menjelaskan, motivasi melibatkan

1. individual.

individual meliputi kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals),

sikap (attitude), dan kemampuan-kemampuan (abilities).

2. organisasional.

organisasional meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan

pekerjaan (job security), sesama pekerja (coworkers), pengawasan

(supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job itself).

Sujak(1990:249) mengklasifikasikan tiga faktor utama yang

mempengaruhi motivasi meliputi :

1. Perbedaan karakteristik individu,

2. Perbedaan karakteristik pekerjaan, dan

3. Perbedaan karakteristik Komunikasi atau organisasi.

Karakteristik individu yang berbeda jenis kebutuhan, sikap dan

minat menimbulkan motivasi yang bervariasi, misalnya pegawai yang

mempunyai motivasi untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya akan

bekerja keras dengan resiko tinggi dibanding dengan pegawai yang

mempunyai motivasi keselamatan, dan akan berbeda pada pegawai yang

bermotivasi untuk memperoleh prestasi. Setiap pekerjaan yang berbeda

14

Page 28: Agustina Baru

membutuhkan persyaratan keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas,

otonomi dan tipe-tipe penilaian yang berbeda pula.

Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan itu

membutuhkan pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat

sesuai dengan kesiapan masing-masing pegawai. Setiap organisasi juga

mempunyai peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah, dan misi yang

berbeda-beda yang akan berpengaruh pada setiap pegawainya. Motivasi

seseorang dipengaruhi oleh stimuli kekuatan intrinsik yang ada pada diri

seseorang/individu yang bersangkutan, stimuli eksternal mungkin juga

dapat mempengaruhi motivasi, tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan

reaksi individu terhadap stimuli tersebut.

2.2.2. Prinsip - Prinsip Dalam Motivasi

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 100) terdapat

beberapa prinsip dalam meMotivasi pegawai, yaitu :

1. Prinsip partisipasi

Dalam upaya meMotivasi, pegawai perlu diberikan kesempatan

ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pemimpin.

2. Prinsip komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang

jelas, pegawai akan lebih mudah diMotivasinya.

3. Prinsip mengakui andil bawahan

15

Page 29: Agustina Baru

Pemimpin mengakui bahwa bawahan mempunyai andil didalam

usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan

lebih mudah diMotivasinya.

4. Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada

pegawai untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap

pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

5. Prinsip memberi perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan

oleh pegawai, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan

oleh pemimpin.

2.2.3. Indikator Motivasi

Tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.Dalam

penelitian ini penulis menggunakan indikator motivasi menurut Veithzal

Rivai (2003 : 456), yaitu :

1. Kompensasi

Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu

yang sebanding. Kompensasi sangat penting bagi pegawai maupun

16

Page 30: Agustina Baru

majikan, hal ini karena kompensasi merupakan sumber penghasilan

bagi mereka dan keluarganya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan kompensasi,

yaitu Faktor pemerintah, Penawaran bersama antara perusahaan dan

pegawai, Standar dan biaya hidup pegawai, Ukuran perbandingan

upah, Permintaan dan persediaan, Kemampuan membayar.

2. Promosi Jabatan

Promosi Jabatan adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain

yang mempunyai status dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Promosi

Jabatan merupakan suatu hal yang penting, bukan saja dalam

pemilihan atau penempatan orang yang tepat tetapi juga merupakan

dorongan bagi atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan yang

matang dalam memotivasi bawahan untuk mengembangkan diri sampai

berprestasi.

Untuk melaksanakan Promosi Jabatan maka harus dapat ditetapkan

syarat-syarat terlebih dahulu, syarat-syarat Promosi Jabatan itu

haruslah dapat dipakai untuk menetapkan siapa yang berhak untuk di

Promosikan. Adapun syarat-syarat tersebut adalah Pengalaman,

Tingkat Pendidikan, Loyalitas, Kejujuran, Tanggung Jawab, Kepandaian

Bergaul, Prestasi Kerja, Inisiatif dan Kreatif.

6. Aktualisasi Diri

Kebutuhan untuk mengembangkan diri, dan kebutuhan diri untuk

menjadi apa yang dicita – citakan.

7. Tanggung Jawab

Suatu bentuk pelaporan kepada atasan dari segala sesuatu yang telah

dikerjakan, yang didasarkan pada tugas dan wewenang yang

17

Page 31: Agustina Baru

diserahkan oleh atasan. tanggung jawab mengevaluasi sejauh mana

suatu yang telah dikerjakan bila dibandingkan dengan tugas dan

wewenang yang telah diberikan.

2.3. Komunikasi

2.3.1. Pengertian Komunikasi

Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan

lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat

hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, manusia akan selalu berusaha

untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan sekitarnya.

Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan sebagai

manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat

mereka bekerja, yaitu Komunikasi. Selama melakukan pekerjaan, setiap

karyawan akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam

Komunikasi.

Berikut adalah beberapa definisi Komunikasi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli :

1. Menurut Komarudin (1983:231), menyatakan bahwa : “Komunikasi

adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang

berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya”.

Kehidupan sosial yang dimaksud berkenaan dengan keyakinan nilai-

nilai, sikap, pandangan, pola atau gaya hidup di lingkungan sekitar

serta interaksi antara orang-orang yang bekerja dalam suatu

perusahaan baik itu interaksi antara atasan dengan bawahan

maupun dengan rekan kerja. Kehidupan psikologis adalah interaksi

18

Page 32: Agustina Baru

perilaku-perilaku karyawan dalam suatu perusahaan dimana mereka

bekerja. Setiap orang dalam suatu perusahaan membawa suatu

harapan akan pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Adanya

kebutuhan dan keinginan itu mendorong mereka berperilaku untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Kehidupan fisik adalah

interaksi antara karyawan dengan lingkungan tempat karyawan

bekerja.

2. Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005:105), menyatakan

bahwa : “Komunikasi adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja

dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan

pencapaian produktivitas”.

3. Menurut Supardi dalam Subroto (2005:23), menyatakan bahwa :

“Komunikasi merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara

fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang

menyenangkan, mengamankan, mententramkan, dan betah dalam

bekerja”.

4. Menurut Sedarmayanti (2001:1) menyatakan bahwa : “Komunikasi

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi

lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya,

serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun

sebagai kelompok”.

5. Sedangkan menurut Alex S. Nitisemito (2000:183), menyatakan

bahwa : “Komunikasi adalah segala sesuatu yang ada disekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang dibebankan”.

19

Page 33: Agustina Baru

Berdasarkan uraian definisi-definisi yang dikemukakan oleh

para ahli, maka dapat dilihat bahwa Komunikasi mempunyai peranan

nyata dalam suatu kehidupan kerja manusia. Peranan Komunikasi yang

baik adalah sebagai pendorong bagi karyawan sehingga mereka merasa

nyaman dalam melakukan pekerjaannya, dapat lebih bersemangat, dan

pada akhirnya dapat bekerja secara optimal, sehingga tidak dapat

dipungkiri bahwa Komunikasi dalam suatu perusahaan mendapatkan

perhatian yang lebih jauh lagi dibandingkan pada waktu-waktu terdahulu.

Hal ini dapat terjadi karena seiring meningkatnya standar hidup

seseorang, maka ia akan cenderung menginginkan suasana yang

memberikan dukungan dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.3.2. Jenis Komunikasi

A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2005:105), menyatakan

bahwa ada beberapa jenis Komunikasi, yaitu :

1. Kondisi Komunikasi fisik yang meliputi :

a. Faktor lingkungan tata ruang kerja

Tata ruang kerja yang baik akan mendukung terciptanya

hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan maupun

dengan atasan karena akan mempermudah mobilitas bagi

karyawan untuk bertemu. Tata ruang yang tidak baik akan

membuat ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga

menurunkan efektivitas kinerja karyawan.

b. Faktor kebersihan dan kerapian ruang kerja

Ruang kerja yang bersih, rapi, sehat dan aman akan

menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja. Hal ini akan

20

Page 34: Agustina Baru

meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan dan secara

tidak langsung akan meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

2. Kondisi Komunikasi non fisik yang meliputi :

a. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kinerja

karyawan adalah latar belakang keluarga, yaitu antara lain status

keluarga, jumlah keluarga, tingkat kesejahteraan dan lain-lain.

b. Faktor status sosial

Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi pula

kewenangan dan keleluasaan dalam mengambil keputusan.

c. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan.

Hubungan kerja yang ada dalam perusahaan adalah hubungan

kerja antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan

dengan atasan.

d. Faktor sistem informasi

Hubungan kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila ada

komunikasi yang baik diantara anggota perusahaan. Dengan

adanya komunikasi di lingkungan perusahaan maka anggota

perusahaan akan berinteraksi, saling memahami, saling mengerti

satu sama lain dapat menghilangkan perselisihan salah faham.

3. Kondisi psikologis dari Komunikasi yang meliputi :

a. Rasa bosan

Kebosanan kerja dapat disebabkan perasaan yang tidak enak,

kurang bahagia, kurang istirahat dan perasaan lelah.

21

Page 35: Agustina Baru

b. Keletihan dalam bekerja

Keletihan kerja terdiri atas dua macam yaitu keletihan kerja psikis

dan keletihan psikologis yang dapat menyebabkan meningkatkan

absensi, turn over, dan kecelakaan.

2.3.3. Indikator Komunikasi

Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai

apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat,

aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan gairah kerja para

karyawan.

Berikut beberapa indikator yang diuraikan A.A Anwar

Prabu Mangkunegara (2005:105), yaitu :

1. Sarana

2. Hubungan dengan rekan kerja

3. Fasilitas Kerja

4. Keamanan di tempat kerja.

Guna menjaga tempat dan kondisi Komunikasi tetap dalam

keadaan aman, maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam

bekerja. Oleh karena itu faktor kemanan perlu diwujudkkan

keberadaannya.

2.4. Semangat Kerja

2.4.1.Pengertian Semangat Kerja

Semangat Kerja berasal dari kata job performance

atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi

22

Page 36: Agustina Baru

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Semangat Kerja

merupakan yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar

yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Sedangkan menurut

Mangkunagara, 2002:22 Semangat Kerja adalah hasil kerja baik

secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.

Pengertian Semangat Kerja ini mengaitkan antara hasil kerja

dengan tingkah laku. Sebagai tingkah laku, Semangat Kerja

merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan

tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.

2.4.2. Indikator Semangat Kerja

1. Efektifitas dan efisiensi 

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita

boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi

apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang

penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan

kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau

remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono,

1999:27).

2. Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau

perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang

anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk

melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya

23

Page 37: Agustina Baru

(Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa

yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi

tersebut.

3. Disiplin 

Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang

berlaku (Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin pegawai

adalah kegiatan pegawai yang bersangkutan dalam

menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia

bekerja.

4. Inisiatif 

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas

dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang

berkaitan dengan tujuan organisasi.

2.4.3. Karakteristik Semangat Kerja Pegawai

Karakteristik orang yang mempunyai Semangat Kerja

tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68):

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 

2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. 

3. Memiliki tujuan yang realistis. 

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuannya. 

5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam

seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. 

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang

telah diprogramkan.

24

Page 38: Agustina Baru

2.4.4. Pengaruh Motivasi terhadap Semangat Kerja

Mangkunegara (2001 : 68), berpendapat bahwa “Ada

hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan

Semangat Kerja”.. Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri

seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan

sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja)

dengan predikat terpuji.

Selanjutnya menurut Mc. Clelland, mengemukakan 6

karakteristik dari seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi

yaitu :

1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi

2. Berani mengambil risiko

3. Memiliki tujuan yang realistis

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuan.

5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukan

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang

telah diprogamkan.

2.5. Kerangka Pikir

Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan Komunikasi terhadap

kualitas pada pegawai Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima dapat

dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak dari jumlah populasi

yang di tetapkan sehingga dapat diketahui apakah mempunyai pengaruh

atau tidak.

25

Page 39: Agustina Baru

Komunikasi (X2)1. Pemahaman2. Kesenangan

3. Pengaruh pada sikap

Semangat Kerja (Y)1. Konsentrasi kerja.

2. Ketelitian3. Hasrat untuk maju

Motivasi (X1)Kuatnya kemauan untuk

berbuat.Lebih senang bekerja mandiri.

Ketekunan dalam mengerjakan tugas

Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima

Berikut ini digambarkan alur kerangka pikir dalam penelitian ini.

Gambar 2.1

3.2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pernyataan” ( Sugiyono, 2009 : 97). Adapun Hipotesis

dala penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Motivasi terhadap Semangat Kerja pegawai pada Kantor

Camat Ambalawi Kabupaten Bima secara parsial.

2. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai pada Kantor

Camat Ambalawi Kabupaten Bima secara parsial.

26

Page 40: Agustina Baru

3. Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Motivasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai

pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima secara

Simultanl.

Adapun hipotesis statistik penelitian ini adalah.

Ho1 : β1 = 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Motivasi (X1) terhadap Semangat

Kerja pegawai (Y) pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima.

Ho1 : β1 ≠ 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Motivasi (X1) terhadap Semangat Kerja

pegawai (Y) pegawai pada Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima.

Ho2 : β2 = 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Komunikasi (X2) terhadap Semangat

Kerja pegawai (Y) pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima.

Ho2 : β2 ≠ 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Komunikasi (X2) terhadap Semangat

Kerja pegawai (Y) pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima.

Ho3 : β1 = β2 = 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Motivasi (X1) dan Komunikasi (X2)

terhadap Semangat Kerja pegawai (Y) pegawai

pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima.

27

Page 41: Agustina Baru

Ho3 :β1=β2 ≠ 0 : Diduga Tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan Motivasi (X1) Komunikasi (X2) terhadap

Semangat Kerja (Y) pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima.

28

Page 42: Agustina Baru

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.3. Metode dan Desain Penelitian

3.3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu dalam bentuk

Asosiatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, dengan

penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

menjelaskan meramaikan, dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,

2009:179).

Maksud penulis mengunakan metode penelitian Asosiatif

adalah untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Semangat

Kerja pada pegawai Dishubkominfo Kabupaten Bima.

3.3.2. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data

adalah kuisioner dengan Skala Likert. Responden diberikan

serangkaian pertanyaan dengan memilih salah satu alternatif

jawaban yang dianggap paling tepat yaitu;

a. Sangat tidak setuju diberi skor 1

b. Tidak setuju diberi skor 2

c. Ragu – Ragu diberi skor 3

d. Setuju diberi skor 4

e. Sangat setuju diberi skor 5

1

Page 43: Agustina Baru

Instrumen penelitian dijabarkan dalam bentuk indikator yang

menjadi titik tolak dalam menyusun pernyataan atau pertanyaan.

Instrumen penelitian ini adalah:

Tabel 3.1.Instrumen Penelitian

Variabel IndikatorMotivasi (X1) 1. Kuatnya kemauan untuk

berbuat.

2. Lebih senang bekerja mandiri.

3. Ketekunan dalam mengerjakan

tugas

Lingkungan Kerja (X2)

1. Pemahaman

2. Kesenangan

3. Pengaruh pada sikap

Semangat Kerja (Y) 1. Konsentrasi kerja.2. Ketelitian3. Hasrat untuk maju

3.4. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu mulai

bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2015. Adapun

rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian

adalah:

Tabel 3.2JadwalPenelitian

No. Jenis Kegiatan Waktu PenelitianNov Des Jan Feb Mar Apr

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan proposal

3 Seminar Proposal

2

Page 44: Agustina Baru

4 Penelitian

5 Penyusunan Skripsi

6 Ujian Komprehensif2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)

Kabupaten Bima.

3.4.1. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut sugiyono (2008:61) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi

dalam penelitian ini adalah pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi sebanyak 33 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil

(PNS) 19 orang, Pegawai Honorer 14 orang.

2. Sampel Menurut sugiyono (2008:62) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi untuk

menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

ditentukan dengan menggunakan rumus slovin yang di kutip

oleh Umar Husein (1999 : 89) sebagai berikut :

n= N1+N (e) ²

Dimana :

n = jumlah sampel

3

Page 45: Agustina Baru

N = jumlah populasi

E = tingkat kesalahan 5% (0,05)

Untuk sampel pegawai pada Kantor Camat Ambalawi

Kabupaten Bima adalah :

n= 331+33 (5 %) ²

= 331+33 (0.0025)

= 331+0.0825

n= 331.0825

=30

Dari hasil perhitungan jumlah populasi dengan menggunkan

rumus slovin didapatkan jumlah sampel yang di jadikan responden

pada penelitian ini sebanyak 30 pegawai pada Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima

3.5. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat di ukur dengan

angka-angka tetapi dapat dikemukakan dengan atau

penjelasan, serta pertanyaan guna pendukung data

kuantitatif, seperti identitas responden, gambaran lokasi

penelitian.

b. Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

angka-angka, atau data kualitatif yang diangkakan dengan

4

Page 46: Agustina Baru

perhitungan statistik. Data kuantitatif dalam penelitian ini

adalah data hasil kuisioner.

2. Sumber Data

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari

Dishubkominfo Kabupaten Bima.

b. Data Sekunder adalah yang diperoleh dari berbagai

dokumen maupun literatur-literatur atau sumber data yang

di peroleh dari data pustaka (library research), seperti

buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan ini.

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket/Kuisioner, yaitu alat kumpul data berupa tanya jawab

tertulis untuk mengumpulkan data yang relevan melalui daftar

pertanyaan secara lebih lengkap dan terperinci

2. Dokumentasi

Yaitu teknik mengumpulkan data dengan melakukan

pencatatan sumber-sumber data yang ada pada lokasi

penelitian, seperti profilDishubkominfo Kabupaten Bima.

3. Observasi

Yaitu mengumpulkan data sekunder untuk melengkapi data

yang diperoleh dan peneliti pengumpulan serta menganalisa

data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain

Yaitu teknik pengumpulan data dengan proses tanya jawab

secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian ini.

5

Page 47: Agustina Baru

3.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

3.2.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu quisioner. Suatu quisioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada quisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh quisioner tersebut. Untuk mengukur tingkat

validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikan 5% dari degree of

freedom (df)=n-2, dalam hal ini N adalah jumlah sampel. Jika r

hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut

dinyatakan valid demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid

(Ghojali,2005).

3.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu

quisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu quisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah kosisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghojali, 2005). Pengukuran reabilitas dilakukan

dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat

bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu Konstruk atau

6

Page 48: Agustina Baru

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0.60.

3.3. Asumsi Klasik

3.3.1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas.

Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini digunakan untuk

mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar

variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r).

Multikolinieritas terjadi jika koefisien korelasi antar variabel bebas

lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan

tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel

bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r<0,60). Dengan cara

lain untuk menentukan multikolinieritas, yaitu dengan :

1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang

dibenarkan secara statistik (a).

2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi

penyimpangan baku kuadarat.

Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) dapat

dicari dengan cera sebagai berikut: Besar nilai tolerance (a): a =

1 / VIF Besar nilai variance inflation factor (VIF): VIF= 1/ a.

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika a hitung VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika a hitung > a

dan VIF hitung < VIF.

3.3.2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas.

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu

7

Page 49: Agustina Baru

dengan observasi lainnya. Jika residual mempunyai varians yang

sama, disebut homoskedastisitas. dan jika varoansnya tidak

sama disebut terjadi heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang

baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis uji asumsi

heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot

antara Z prediction (ZPRED) untuk variabel bebas (sumbu X=Y

hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel

terikat (sumbu Y=Y prediksi – Y rill). Homoskedastisitas terjadi jika

titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID

menyebar di bawah ataupun di atas titik origin (angka 0) pada

sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu.

3.3.3. Uji Asumsi Kalsik Normalitas.

Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang

dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Jika distribusi data normal, maka analisis data dan

pengujian hipotesis digunakan statistik parametrik. Pengujian

normalitas data menggunakan uji kolmogorov smirnov one sampel

test dengan rumus:

Dimana:

Fo (X) = fungsi distribusi komulatif yang ditentukan.

SN (X) = distribusi frekuensi komulatif yang diobservasi dari suatu

sampel random dengan N observasi. i = 1,2,…N

8

Page 50: Agustina Baru

Adapun kriteria uji : jika probabilitas signifikan > 0,05 maka data

berdistribusi normal.

3.3.4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki

masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka

perasamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai

prediksi. Ukuaran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW < -2).

2. Tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2

atau -2 < DW +2

3.4. Teknik Analisa Data

3.4.1. Persamaan Regresi Berganda

Data yang diolah akan dianalisis dengan menggunakan

analisis Regresi Linier berganda. Untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan dengan menggunakan (Sugiyono, 2008:270) :

Y = a+bX1+bX 2

Dimana :

Y = Kuailitas Pegawai

X1 = Motivasi

X2 = Komunikasi

a = harga Y apabila X=0 (harga kostanta)

b1, b2, = Koefisien regresi yang menunjukan peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variaben independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-)

maka terjadi penurunan

9

Page 51: Agustina Baru

Untuk mencari konstanta (a) dan koefisien regresi (b1) dan

koefisien regresi (b2 ) dapat digunakan rumus (Sugiyono, 2009 :

246) sebagai berikut :

Y = an + b1X1 + b2X2

X1Y = a X1 + b1X21 + b2X1 X2

X2Y = a X2 + b1X1 X2 + b2X2

3.4.2. Korelasi Ganda

Korelasi ganda digunakan untuk menguji hipotesis

tentang hubungan dua variabel independen atau lebih secara

bersama-sama dengan satu variabel dependent, maka rumusnya

adalah sebagai berikut (Sugiyono : 2009 : 222) :

Ryx1x2=√ r2yx1+ r

2yx2+ r2yx3− 2ryx1

ryx 2r x1 x2

1−r2x1 x2

Dimana :

R yx1x 2= Korelasi antara variabel X1, X2 secara bersama-

sama dengan varabel Y

r yx1= Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

r yx2= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

r x1 x2Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Dari hasil perhitungan tersebut kemudian untuk dapat

memberikan interpretasi terhadap tingkat hubungan atau pengaruh,

maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel

dibawah ini.

10

Page 52: Agustina Baru

Tabel 3.4. Pedoman Interpretasi terhadap Kofesien KorelasiInterval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2008 : 212)

3.4.3. Menghitung Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar porsentase. Adapun rumusnya sebagai berikut :

R-Square = r2 x 100%

3.4.4. Ujisignifikan persial (Uji – t)

Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kuailitas

Pegawai dan Komunikasi terhadap Kuailitas Pegawai, maka

dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut :

t= r√ n – 3 √1-r2

Keterangan :

t = Nilai hitung t-hitung

r = Koefisien korelasi

N= Jumlah Sampel

11

Page 53: Agustina Baru

3.4.5. Melakukan Uji Signifikan Simultan (Uji F-tes)

Digunakan untuk mengitung pengaruh X1 dan X2

terhadap Y, dengan rumus sebagai berikut:

Fh= R2 /K(1−R2 )/(n−k−1 )

Dimana :

R = Koefisien Korelasi Ganda

k = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Anggota Sampel

Dengan ketentuan bila Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf signifikan 5% (Fhitung > Ftabel), maka Ha diterima, sebaliknya jika Fhitung Lebih kecil dari Ftabel (Fhitung<Ftabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

12

Page 54: Agustina Baru

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

4.1.1. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin

Adapaun karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika ( Dishubkominfo ) Kabupaten Bima dapat dilihat

pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO. KATEGORI FREKUENSI %1 Laki - Laki 37 74%2 Perempuan 13 26%

50 100%TotalSumber: Data primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 pegawai yang dijadikan

reponden pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima

sebanyak 50 orang atau 100%, dengan jenis kelamin Laki –

laki sebanyak 37 orang atau 74% dan perempuan 13 Orang

atau 26%.

Jadi jumlah dominan pegawai yang dijadikan

responden berdasarkan kategori jenis kelain adalah Laki –laki.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Adapaun karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

13

Page 55: Agustina Baru

Informatika ( Dishubkominfo ) Kabupaten Bima dapat dilihat

pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO. KATEGORI FREKUENSI %1 SMA 36 72%2 D1 0 0%3 D2 0 0%4 D3 3 6%5 S1 11 22%6 S2 0 0%

50 100%Total

Berdasarkan tabel 4.2 yang dijadikan reponden pada

Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima sebanyak 50 orang

atau 100%, dengan Tingkat pendidikan SMA Sebanyak 36

orang atau 72%, D3 sebanyak 3 orang atau 6% dan S1

sebanyak 11 orang atau 22%

Jadi jumlah dominan pegawai yang dijadikan

responden berdasarkan kategori pendidikan adalah SMA

denganpersentase sebsear 72% atau 36 orang.

3. Karakteristik responden berdasarkan Jabatan atau Bagian.

Adapaun karakteristik responden berdasarkan Jabatan

atau Bagian pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika ( Dishubkominfo ) Kabupaten Bima dapat dilihat

pada tabel-tabel dibawah ini :

14

Page 56: Agustina Baru

Tabel 4.3Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan atau Bagian

NO FREKUENSI %1 21 42%2 16 32%3 4 8%4 9 18%

50 100%Total

Staf Bidang KesekretariatanStaf Bidang DaratStaf Bidang LautStaf Bidang Kominfo

KATEGORI

Berdasarkan tabel 4.3 yang dijadikan reponden pada

Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima sebanyak 50 orang

atau 100%, dengan jumlah per bagian Staf Bidang

Kesekreatariatan 21 orang atau 42%, Staf Bidang Darat

sebanyak 16 orang atau 32%, Staf Bidang Laut 4 orang atau

8%, dan Staf Bidang Kominfo sebanyak 9 orang atau 18%

Jadi jumlah dominan pegawai yang dijadikan

responden berdasarkan Jabatan atau Bidang berasal dari

Bidang Kesekretariatan tyaitu sebanyak 21 orang atau 42%.

4.2. Tanggapan Responden

4.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Variabel

Motivasi (X1)

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah disebarkan dan

telah diisi oleh masing – masing responden maka dapat dijelaskan

rekapitulasi tanggapan responden mengenai Variabel Motivas

(X1). Pada Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima. Pernyataan

diuraikan sebagai berikut :

15

Page 57: Agustina Baru

Tabel 4.5Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki kemauan yang kuat dalam bekerja “Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3%Tidak Setuju (TS) 2 3 10%Ragu-Ragu (RR) 3 6 20%Setuju (S) 4 12 40%Sangat Setuju (SS) 5 8 27%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 1 responden atau 3%, Tidak Setuju

Sebanyak 3 responden atau 10%, Ragu-Ragu Sebanyak 6

responden atau 20%, Setuju Sebanyak 12 responden atau

40%, Sangat Setuju Sebanyak 8 responden atau 27%.

Tabel 4.6Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki tekad yang tinggi dalam mencari penyelesaian sebuah masalah”

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 5 17%Setuju (S) 4 14 47%Sangat Setuju (SS) 5 11 37%

Total 30 100%

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 5

responden atau 17%, Setuju Sebanyak 14 responden atau

47%, Sangat Setuju Sebanyak 11 responden atau 37%.

16

Page 58: Agustina Baru

Tabel 4.7Tanggapan Pernyataan

“Anda mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan atasan atau rekan kerja”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 4 13%Ragu-Ragu (RR) 3 12 40%Setuju (S) 4 11 37%Sangat Setuju (SS) 5 3 10%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 4 responden atau 13%, Ragu-Ragu Sebanyak 12

responden atau 40%, Setuju Sebanyak 11 responden atau

37%, Sangat Setuju Sebanyak 3 responden atau 10%.

Tabel 4.8Tanggapan Pernyataan

“ Anda mengutamakan kemandirian dalam bekerja “Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 1 3%Ragu-Ragu (RR) 3 7 23%Setuju (S) 4 10 33%Sangat Setuju (SS) 5 12 40%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju 0 Sebanyak responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 1 responden atau 3%, Ragu-Ragu Sebanyak 7

responden atau 23%, Setuju Sebanyak 10 responden atau

33%, Sangat Setuju Sebanyak 12 responden atau 40%.

Tabel 4.9

17

Page 59: Agustina Baru

Tanggapan Pernyataan“ Anda sangat tekun dalam bekerja “

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 4 13%Ragu-Ragu (RR) 3 9 30%Setuju (S) 4 14 47%Sangat Setuju (SS) 5 3 10%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju 0 Sebanyak responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 4 responden atau 13%, Ragu-Ragu Sebanyak 9

responden atau 30%, Setuju Sebanyak 14 responden atau

47%, Sangat Setuju Sebanyak 3 responden atau 10%.

Tabel 4.10Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki kesungguhan dalam melaksanakan tugas yang diemban”

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 3 10%Setuju (S) 4 14 47%Sangat Setuju (SS) 5 12 40%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju 1 Sebanyak responden atau 3%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 3

responden atau 10%, Setuju Sebanyak 14 responden atau

47%, Sangat Setuju Sebanyak 12 responden atau 40%.

18

Page 60: Agustina Baru

VARIABEL X2 (Komunikasi )

Tabel 4.11Tanggapan Pernyataan

“ Anda cukup paham dengan segala bentuk informasi terkait pekerjaan yang diserahkan oleh atasan ”

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 4 13%Ragu-Ragu (RR) 3 9 30%Setuju (S) 4 14 47%Sangat Setuju (SS) 5 3 10%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 4 responden atau 13%, Ragu-Ragu Sebanyak 9

responden atau 30%, Setuju Sebanyak 14 responden atau

47%, Sangat Setuju Sebanyak 3 responden atau 10%.

Tabel 4.12Tanggapan Pernyataan

“ Komunikasi yang dilakukan pada kantor camat ambalawi mudah dipahami“Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3%Tidak Setuju (TS) 2 1 3%Ragu-Ragu (RR) 3 3 10%Setuju (S) 4 13 43%Sangat Setuju (SS) 5 12 40%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 1 responden atau 3%, Tidak Setuju

Sebanyak 1 responden atau 3%, Ragu-Ragu Sebanyak 3

19

Page 61: Agustina Baru

responden atau 10%, Setuju Sebanyak 13 responden atau

43%, Sangat Setuju Sebanyak 12 responden atau 40%.

Tabel 4.13Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki kemampuan komunikasi yang baik, yang memungkinkan terciptanya suasana kerja yang menyenangkan “

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 2 7%Ragu-Ragu (RR) 3 12 40%Setuju (S) 4 16 53%Sangat Setuju (SS) 5 0 0%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 2 responden atau 7%, Ragu-Ragu Sebanyak 12

responden atau 40%, Setuju Sebanyak 16 responden atau

53%, Sangat Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%.

Tabel 4.14Tanggapan Pernyataan

“ Rekan kerja anda mampu menciptakan komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan “

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 7 23%Setuju (S) 4 10 33%Sangat Setuju (SS) 5 13 43%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 7

20

Page 62: Agustina Baru

responden atau 23%, Setuju Sebanyak 10 responden atau

33%, Sangat Setuju Sebanyak 13 responden atau 43%.

Tabel 4.15Tanggapan Pernyataan

“ komunikasi yang baik mampu mempengaruhi sikap anda dalam bekerja ”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 3 10%Ragu-Ragu (RR) 3 14 47%Setuju (S) 4 13 43%Sangat Setuju (SS) 5 0 0%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 3 responden atau 10%, Ragu-Ragu Sebanyak 14

responden atau 47%, Setuju Sebanyak 13 responden atau

43%, Sangat Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%.

Tabel 4.16Tanggapan Pernyataan

“ Anda mampu mempengaruhi sikap rekan kerja dengan cara komunikasi anda terhadap rekan kerja ”

Tanggapan Responden Likert Frekuensi(n)

Persentase(%)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 1 3%Ragu-Ragu (RR) 3 14 47%Setuju (S) 4 12 40%Sangat Setuju (SS) 5 3 10%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.16 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 1 responden atau 3%, Ragu-Ragu Sebanyak 14

21

Page 63: Agustina Baru

responden atau 47%, Setuju Sebanyak 12 responden atau

40%, Sangat Setuju Sebanyak 3 responden atau 10%.

Variabel Y ( Semangat Kerja )

Tabel 4.17Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki konsentrasi yang tinggi dalam bekerja”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 4 13%Setuju (S) 4 13 43%Sangat Setuju (SS) 5 13 43%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 4

responden atau 13%, Setuju Sebanyak 13 responden atau

43%, Sangat Setuju Sebanyak 13 responden atau 43%.

Tabel 4.18Tanggapan Pernyataan

“ konsentrasi yang baik memicu tingginya semangat anda dalam bekerja ”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 0 0%Setuju (S) 4 16 53%Sangat Setuju (SS) 5 14 47%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 0

22

Page 64: Agustina Baru

responden atau 0%, Setuju Sebanyak 16 responden atau

53%, Sangat Setuju Sebanyak 14 responden atau 47%.

Tabel 4.19Tanggapan Pernyataan

“ Anda selalu teliti dalam menyelesaikan suatu pekerjaan ”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 14 47%Setuju (S) 4 15 50%Sangat Setuju (SS) 5 1 3%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.19 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 14

responden atau 47%, Setuju Sebanyak 15 responden atau

50%, Sangat Setuju Sebanyak 1 responden atau 3%.

Tabel 4.20Tanggapan Pernyataan

“ Ketelitian adalah hal yang anda utamakan dalam bekerja”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 1 3%Ragu-Ragu (RR) 3 3 10%Setuju (S) 4 10 33%Sangat Setuju (SS) 5 16 53%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 1 responden atau 3%, Ragu-Ragu Sebanyak 3

23

Page 65: Agustina Baru

responden atau 10%, Setuju Sebanyak 10 responden atau

33%, Sangat Setuju Sebanyak 16 responden atau 53%.

Tabel 4.21Tanggapan Pernyataan

“ Anda memiliki hasrat yang tinggi untuk maju “Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 15 50%Setuju (S) 4 15 50%Sangat Setuju (SS) 5 0 0%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.21 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 15

responden atau 50%, Setuju Sebanyak 15 responden atau

50%, Sangat Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%.

Tabel 4.22Tanggapan Pernyataan

“ Hasrat anda untuk maju menjadikan anda lebih semngat dalam bekerja”Tanggapan Responden Likert Frekuensi

(n)Persentase

(%)Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0%Tidak Setuju (TS) 2 0 0%Ragu-Ragu (RR) 3 1 3%Setuju (S) 4 14 47%Sangat Setuju (SS) 5 15 50%

Total 30 100%Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat dilihat tanggapan

dari responden yang memberikan tanggapan Sangat Tidak

Setuju Sebanyak 0 responden atau 0%, Tidak Setuju

Sebanyak 0 responden atau 0%, Ragu-Ragu Sebanyak 1

responden atau 3%, Setuju Sebanyak 14 responden atau

47%, Sangat Setuju Sebanyak 15 responden atau 50%.

24

Page 66: Agustina Baru

4.3. Tabulasi Data Tanggapan Responden tentang Motivasi Kerja (X1),

Komunikasi (X2) dan Semangat Kerja Pegawai (Y)

Berdasarkan uraian hasil tabel tanggapan responden diatas, maka

dapat dijelaskan mengenai tanggapan responden dari Variabel Motivasi

( X1 ) dengan indikator ; Kuatnya kemauan untuk bekerja, Lebih senang

bekerja mandiri, dan Ketekunan. Variabel Komunikasi (X2) dengan

indikator antara lain ; Pemahaman, Kesenangan, dan pengaruh pada

sikap. Kemudian Variabel Semangat Kerja Pegawai (Y) indikatornya

antara lain ; Konsentrasi, Ketelitian, dan Hasrat untuk maju. Adapun

tabulasi responden sebagai berikut.

Tabel 4.23:Tabulasi perhitungan skor tanggapan responden terhadap pernyataan

Variabel Motivasi ( X1 )

No Indikator SkorTotal

SkorIdeal

%

1. Kemauan untuk bekerja 239 300 80%2. Kemandirian 226 300 75%3. Ketekunan 232 300 77%

Jumlah 697 900 77%

Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat dilihat bahwa total skor ideal

adalah 900 sementara perolehan skor dari tanggapan responden

terhadap pernyataan variabel Motivasi adalah sebesar 697 atau 77%.

Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.24:Interprestasi Hasil tanggapan Responden Variabel X1

Interval Koefisien Deskripsi0-20 Sangat Tidak Setuju

21-40 Tidak Setuju41-60 Ragu-Ragu61-80 Setuju81-100 Sangat Setuju

25

Page 67: Agustina Baru

Dari Hasil data yang diperoleh dari 30 responden maka rata – rata

jawaban responden sebanyak 77% terletak pada daerah Setuju.

Selanjutnya berdasarkan uraian tabel hasil responden untuk variabel

Komunikasi ( X2 ) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.25:Tabulasi perhitungan skor tanggapan responden terhadap

pernyataan Variabel Motivasi ( X1 )No Indikator Skor

TotalSkorIdeal

%

1. Pemahaman 228 300 76%2. Kesenangan 230 300 77%3. Pengaruh Pada Sikap 207 300 69%

Jumlah 665 900 74%

Berdasarkan tabel 4.25 diatas dapat dilihat bahwa total skor ideal

adalah 900 sementara perolehan skor dari tanggapan responden

terhadap pernyataan Komunikasi adalah sebesar 665 atau 74%. Secara

kontinum dapat digambarkan sebagai berikut

Tabel 4.26:Interprestasi Hasil tanggapan Responden Variabel X2

Interval Koefisien Deskripsi0-20 Sangat Tidak Setuju

21-40 Tidak Setuju41-60 Ragu-Ragu61-80 Setuju81-100 Sangat Setuju

Dari Hasil data yang diperoleh dari 30 responden maka rata – rata

jawaban responden sebanyak 74% terletak pada daerah Setuju.

Selanjutnya berdasarkan uraian tabel hasil responden untuk variabel

Semangat Kerja Pegawai ( Y ) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.26:Tabulasi perhitungan skor tanggapan responden terhadap pernyataan

variabel Semangat Kerja Pegawai ( Y )

26

Page 68: Agustina Baru

No Indikator SkorTotal

SkorIdeal

%

1. Konsentrasi Kerja 263 300 88%2. Ketelitian 238 300 79%3. Hasrat Untuk Maju 239 300 80%

Jumlah 740 900 82%

Berdasarkan tabel 4.26 diatas dapat dilihat bahwa total skor ideal

adalah 2000 sementara perolehan skor dari tanggapan responden

terhadap pernyataan Komunikasi adalah sebesar 1334 atau 67%. Secara

kontinum dapat digambarkan sebagai berikut

Tabel 4.27:Interprestasi Hasil tanggapan Responden Variabel YInterval Koefisien Deskripsi

0-20 Sangat Tidak Setuju21-40 Tidak Setuju41-60 Ragu-Ragu61-80 Setuju81-100 Sangat Setuju

Dari Hasil data yang diperoleh dari 30 responden maka rata – rata

tanggapan responden terhadap pernyataan variabel Y responden

sebanyak 82% terletak pada daerah Sangat Setuju.

4.4. Uji Validitas Dan Reliabilitas

4.4.1 Uji Validitas

Dari hasil uji validitas yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 17, maka dapat

dinyatakan bahwa :

Tabel 4.28:Uji Validitas Data mengenai Motivasi

Pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima(X1)Item Hasil Uji Ketentuan Keterangan

1 0.595 >0,300 Valid

2 0.866 >0,300 Valid

27

Page 69: Agustina Baru

3 0.310 >0,300 Valid

4 0.729 >0,300 Valid

5 0.784 >0,300 Valid

6 0.731 >0,300 ValidSumber : Data Primer Diolah, 2015.

Pada tabel 4.28 di atas dari keseluruhan instrumen

yang dipakai untuk penelitian, maka dapat dinyatakan bahwa

keseluruhan instrumen yang ada semuanya valid.

Kemudian untuk uji validitas yang dilakuakan dengan

menggunakan program SPSS versi 16 untuk instrumen yang

digunkan mengenai Komunikasi (X2), maka dapat dinyatakan

bahwa :

Tabel 4.29:Uji Validitas Data mengenai Komunikasi

pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima (X2)I

t

e

m

Hasil Uji Ketentuan Keterangan

1 0.767 >0,300 Valid

2 0.768 >0,300 Valid

3 0.696 >0,300 Valid

4 0.932 >0,300 Valid

5 0.941 >0,300 Valid

6 0.479 >0,300 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Pada tabel 4.29 di atas dari keseluruhan instrumen

yang dipakai untuk penelitian, maka dapat dinyatakan bahwa

keseluruhan instrumen yang ada semuanya valid

28

Page 70: Agustina Baru

Sementara hasil uji validitas yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 16 untuk instrumen yang

digunakan mengenai Semangat Kerja Pegawai (Y)

padaKantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima, maka

dapat dinyatakan bahwa :

Tabel 4.30 :Uji Validitas Data mengenai Semangat Kerja Pegawai pada

Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima(Y)Item Hasil Uji Ketentuan Keterangan

1 0.820 >0,300 Valid

2 0.929 >0,300 Valid

3 0.760 >0,300 Valid

4 0.923 >0,300 Valid

5 0.879 >0,300 Valid

6 0.769 >0,300 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Pada tabel 4.30 diatas dari keseluruhan instrumen

yang dipakai untuk penelitian, maka dapat dinyatakan bahwa

keseluruhan instrumen yang ada semuanya valid.

1.4.2. Uji Reliabilitas

Pengukuran reabilitas dilakukan dengan cara one shot atau

pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS versi 16 uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu Konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0.60.:

Tabel : 4.31. Reliability statistic Motivasi X1 Cronbach's Alpha N of Items

.736 6

29

Page 71: Agustina Baru

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Dari tabel 4.31 di atas Cronbach Alpha (α) adalah 0,736

maka variabel Motivasi dengan indikator kemauan untuk bekerja,

kemandirian, dan ketekunan dapat dikatakan reliabel karena

Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60 (0,736>0,60).

Tabel : 4.32. Reliability statistic Komunikasi X2Cronbach's Alpha N of Items

.884 6

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Dari tabel 4,32. di atas Cronbach Alpha (α) adalah 0,884,

maka variabel Komunikasi dengan indikator Pemahaman,

Kesenangan, Pengaruh pada sikap dapat dikatakan reliabel

karena Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60 (0,884>0,60)

Tabel : 4.33. Reliability Statistic Semangat Kerja Pegawai YCronbach's Alpha N of Items

.905 6Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Dari tabel 4,33. di atas Cronbach Alpha (α) adalah 0,879,

maka variabel Semangat Kerja Pegawai dengan indikator Efektif

dan efisien, otoritas atau wewenang, disiplin dan efisien dapat

dikatakan reliabel karena Cronbach Alpha (α) lebih besar dari

0,60 (0,879>0,60)

1.4.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

30

Page 72: Agustina Baru

Dari hasil uji asumsi Klasik yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 16, maka dapat dinyatakan

bahwa :

Variabel IndependenCollinearity Statistics

Tolerance VIF

Motivasi ( X1 ) .258 3.875

Komunikasi ( X 2 ) .258 3.875

Dari hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas dapat diketahui

bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai toleransi

0,258 < 0,1 atau FIV 3,875 > 1,0 maka tidak terjadi

multikolinearitas VIF 1,816 < 0,5 artinya asumsi bebas

multikolinearitas tidak dilanggar.

2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

31

Page 73: Agustina Baru

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi

Heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik –

titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Sehingga dapat dikatakan uji Heteroskedastisitas terpenuhi.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui nbormal dan

tidaknya sebaran data, teknik yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode gambar normal probality plots dalam

program spss, sebagai berikut :

32

Page 74: Agustina Baru

Dari gambar tersebut terlihat bahwa data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

4. Uji Autokorelasi

Dari hasil uji asumsi Klasik yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 16, maka didapatkan uji

Durbin-Watson (DW)

33

Page 75: Agustina Baru

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .480a .231 .174 2.787 .855

a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Motivasi

b. Dependent Variable: Semangat Kerja

adalah 0,855 jadi uji aotokorelasi tidak memiliki masalah

autokorelasi karena DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 <

DW +2 yaitu 1,003

1.5. Pembahasan

Dari hasil jumlah tanggapan responden diatas dapat dilihat data

baku dari masing-masing tanggapan responden yang tertuang dalam

lampiran 2, lampiran 3 dan lampiran 4 yaitu Tabulasi data tanggapan

responden pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima.

Sehubungan dengan data tabulasi tanggapan responden

tersebut dapat dihitung validitas instrumen dari setiap pertanyaan yang

diajukan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 24 pertanyaan yang

terdiri dari 8 pertanyaan dari variabel X1, 8 pertanyaan dari variabel X2

dan 8 pertanyaan dari variabel Y, sehingga dapat dimasukan dalam

rumus sebagai berikut :

34

Page 76: Agustina Baru

n = 30

åX1 = 669

åX2 = 697

åY = 740

åX12 = 16601

åX22 = 15285

åX1Y = 17219

åX2Y = 16601

åX1. X2 = 15853

3.5.1. Persamaan Regresi Dua Prediktor Secara Parsial

Persamaan antara X1 dengan Y yaitu sebagai berikut :

a=(∑ Y .∑ X

12−∑ X1 .∑ X1Y )

n(∑ X 21 )−(∑ X1)

2

a=11310900-11106069458550-447561

a=20483110989

a=18,6

b1=n∑ X1 Y -(∑ X 1 )(∑ Y )

n (∑ X12 )−(∑ X1 )

2

35

b1=498030-495060458550-447561

Page 77: Agustina Baru

b1=297010989

b1=0,270

Apabila diasumsikan Motivasi sama dengan (0) maka Semangat

Kerja Pegawai akan tetap sebesar nilai konstanta (a). Tetapi apabila

Motivasi bertambah satu satuan kriteria, maka Semangat Kerja

Pegawai pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima akan

meningkat sebesar nilai koefisien b1 atau sebesar 0,270. Selanjutnya

persamaan antara X2 dengan Y sebagai berikut :

a=(∑ Y .∑ X

22−∑ X2 .∑ X2Y )

n(∑ X22)−(∑ X 2)2

a=12244780-12001643496410-485809

a=24313710601

a=22,935

b2=n∑ X2 Y -(∑ X 2 )(∑ Y )

n(∑ X22)−(∑ X 2 )

2

b2=516570-515780496410-485809

b2=34517010601

b2=0,075

Apabila diasumsikan Komunikasi (X2) sama dengan (0) maka

Semangat Kerja Pegawai akan tetap sebesar nilai konstanta (a).

Tetapi apabila Komunikasi (X2) bertambah satu satuan kriteria, maka

Semangat Kerja Pegawai pada Kantor Kantor Camat Ambalawi

36

Page 78: Agustina Baru

Kabupaten Bimaakan meningkat sebesar nilai koefisien b2 atau

sebesar 0,075

3.5.2. Persamaan Regresi Dua Prediktor Secara Simultan

Y = an + b1X1 + b2X2

X1Y = aX1 + b1X12 + b2X1 X2

X2Y = a X2 + b1X1 X2 + b2X22

Harga-harga dari data diatas dimasukan dalam persamaan

tersebut maka :

740 = 30a + 669b1 + 697b2 (1)

17219 = 669a + 16601b1 + 15853b2 (2)

16601 = 697a + 15853b1 + 15285b2 (3)

Dari persamaan tersebut diatas akan didapati persamaan

sebagai berikut :

NP a b1 b2 Yn Ket

1 30 669 697 740 Pers.(1)

2 669 15285 15853 16601 Pers.(2)

3 697 15853 16547 17219 Pers.(3)

Persamaan (1) dikalikan dengan 669 dan persamaan (2)

dikalikan 30 Maka, didapatkan persamaan (4) sebagai berikut :

NP a b1 b2 Yn Ket

1 20070 447561 466293 495060 a

2 20070 458550 475590 498030

4 0 -10989 -9297 -2970 a -

37

Page 79: Agustina Baru

Persamaan (1) dikalikan dengan 697 dan (3) dikalikan

dengan 30 maka, maka didapatkan persamaan (5) sebagai

berikut :

NP a b1 b2 Yn Ket

1 20910 466293 485809 515780 a

3 20910 475590 496410 516570

5 0 -9297 -10601 -790 a -

Persamaan (4) dikalikan dengan -9297 dan (5) dikalikan

dengan -10989. Maka, Maka didapatkan persamaan (6) sebagai

berikut :

NP a b1 b2 Yn Ket

4 0 102164733 86434209 27612090 a

5 0 102164733 116494389 8681310

6 - 0 -30060180 18930780 a -

Dari persamaan (6) dapatkan sebagai berikut :

18930780 b2 = -30060180

b2 = (18930780)/( -30060180 )

b2 = -0,630

Dari persamaan (5) didapatkan ;

(-9297)b1 – (-10601)b2 = -790

(-9297)b1 = (-10601) + (-10601 x -0,630)/ 4562

(-929)b1 = 0,803

38

Page 80: Agustina Baru

Dari persamaan (1) didapatkan :

30a + 669b1 + 697b2 = 740

a=740−[(669×0,803 )−(697×−0 .630 ) ]30

a=641,7

30 21,390

Jadi :

a = 21,390

b1 = 0,803

b2 = -0,630

Jadi persamaan regresi ganda linier untuk dua prediktor

(Semangat Kerja, Motivasi dan Komunikasi) adalah :

Y = 21,390 + 0.803X1 - 0,630X2

Dari persamaan itu berarti variabel X1 dan variabel X2

berpengaruh positif terhadap variabel Y. Tetapi koefisien regresi untuk

variabel Motivasi (0,803) lebih besar dari pada koefisien regresi

variabel Komunikasi (-0,630). Jadi bila Motivasi ditingkatkan menjadi

150, dan variabel Komunikasi juga ditingkatkan lagi menjadi 150, maka

Semangat Kerja Pegawai adalah :

Y = 21,390 + 0.803(150) - 0,630 (150) = 47,340

Jadi bila Motivasi (X1) dan Komunikasi (X2) ditingkatkan sampai

(150) maka Semangat Kerja Pegawai menjadi = 47,340 Hal terjadi

karena tingkat korelasinya cukup

3.5.3.Koefisien Korelasi (R)

39

Page 81: Agustina Baru

Koefisien ini merupakan nilai yang digunakan untuk mengetahui

keeratan hubungan antara variabel bebas Motivasi (X1) dan

Komunikasi (X2) dengan variabel terikat Semangat Kerja Pegawai (Y).

Nilai berkisar antara -1 sampai +1, apabila nilai korelasi memiliki nilai

positif maka terdapat hubungan searah ; artinya apa bila satu variabel

meningkat maka variabel lain akan meningkat. Dan apabila benilai

negatif maka terdapat hubungan yang terbalik ; artinya apabila satu

variabel meningkat maka variabel lain akan menurun.

ryx1=∑ yx1

√(∑ x12) (∑ y2 )

ryx1=1414√(2306 )(1165 )

ryx1=0,861

Nilai ryx1 sebesar 0.861 menunjukan bahwa hubungan X1 dengan Y

ketika variabel bebas lainnya konstan, adalah sangat kuat dan terdapat

hubungan yang searah.

ryx2=∑ yx 2

√(∑ x22 )(∑ y2)

ryx 2=1087,552√(1615,672 ) (1164,832)

ryx2=0,793

.

Nilai ryx2 sebesar 0,793 menunjukan bahwa hubungan X2 dengan Y

ketika variabel bebas lainnya kosntan, adalah Kuat dan terdapat

hubungan searah.

40

Page 82: Agustina Baru

ryx1 x2=∑ yx1 x2

√(∑ x12 )(∑ x

22)

rx1 x2=1874,48√(2305,548) (1615,672)

rx1 x2=0,971

Nilai rx1x2 sebesar 0,971 menunjukan bahwa hubungan X1 dengan X2

ketika variabel bebas nilainnya konstan, adalah rendah. Dan terdapat

hubungan searah.

ryx1=0,861

ryx 2= 0,793

rx1 x2=0,971

Ryx1 x2=√ r2yx1+r

2yx2−2 r yx1 r yx2 r x1x2

1−r2x1 x2

Ryx1 x2=√ (0,861 )2+ (0,793 )2−2 (0 , 861 ) (0,793 ) (0,971 )

1- (0,971 )2=0,781274

Ryx1 x2=0,884

Jadi terdapat korelasi positif antara Motivasi (X1) dan Komunikasi

(X2) secara bersama-sama dengan Semangat Kerja Pegawai (Y)

sebesar 0,884 Hubungan ini secara kualitatif dapat dinyatakan tingkat

hubungan sangat kuat sesuai dengan tabel pedoman interval koefisien

korelasi (Sugiyono ; 2008).

Tabel 4.17Interval koefisien Korelasi pada Tingkat hubungan X dan YInterval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

41

Page 83: Agustina Baru

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.00 Sangat Kuat

3.5.4.Koefisien Determinasi (KD)

R-Square = r2 x 100%

R = (0.884)2 x 100%

D = 0,781 x 100%

D = 78 %

Besarnya kontribusi Motivasi dan Komunikasi secara bersama

terhadap Semangat Kerja Pegawai dapat ditunjukan berdasarkan hasil

perhitungan R squer (determinasi) sebesar 78 % yang menunjukan

bahwa kontribusi faktor Motivasi dan Komunikasi secara bersama-

sama terhadap Semangat Kerja Pegawai sebesar 78%

3.5.5.Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Secara Parsial ( Uji t)

Pengujian secara parsial dari masing-masing koefisien regresi

yang berarti juga pengujian pengaruh dari masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat.Hipotesa yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Sebelum menentukan pengujian secara parsial maka harus

ditentukan rp (Korelasi parsial yang ditemukan) yaitu: Bila korelasi

antara Motivasi (X1) dengan Semangat Kerja Pegawai (Y) bila

Komunikasi (X2) tetap.

Ryx1 x2=ryx1−ryx 2.

rx1 x2

√1−r2 x1x2√1−r 2 yx1

Ryx1 x2=0,863− (0,793 ) (0,971 )

√1 -0,9712√1-0,8632

42

Page 84: Agustina Baru

Ryx1 x2=1,6330,1203

Ryx1 x2=13,5734

Uji koefisien parsial adalah :

t=r p√n−3

√1−rp2

t=0,641√30−3

√1−(0 ,641 )2

t=4,423

Variabel Motivasi (X1) diperoleh nilai thitung sebesar

04,423. Pengujian dua arah pada a/2 = 0.05/2 = 2.010 dan

derajat bebas (dk) 30-2 = 28, diperoleh nilai ttabel sebesar

2.010 Dengan demikian diputuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang berarti bahwa Motivasi (X1) berpengaruh positif

pada Semangat Kerja Pegawai(Y).

43Daerah

Penerimaan Ha

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penerimaan Ha

Page 85: Agustina Baru

Bila korelasi antara Komunikasi (X2) dengan Semangat Kerja

Pegawai (Y) bila Motivasi (X1) tetap.

Ryx1 x2=ryx2−ryx1.

rx1 x2

√1−r2 x1x2√1−r 2 yx1

Ryx1 x2=0,793− (0,863 ) (0,971 )

√1−0,9432 0,745

Ryx1 x2=-0,378

Uji koefisien parsial adalah :

t=r p√n−3

√1−rp2

t=-0,378 √30−3

√1−(-0,378 )2

t= -2,797

Variabel Komunikasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar -

2,797 Pengujian dua arah pada a/2 = 0.05/2 = 2.010 dan

44Daerah

Penerimaan H0

Daerah

Daerah Penerimaan H0

Daerah

Daerah Penerimaan H0

Daerah

Page 86: Agustina Baru

derajat bebas (dk) 30-2 = 28, diperoleh nilai ttabel sebesar

2.010. Dengan demikian diputuskan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang berarti bahwa Komunikasi (X2) tidak berpengaruh

positif pada Semangat Kerja Pegawai (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap uji t, dapat

dijelaskan bahwa nilai thitung semua variabel jika dibandingkan

dengan ttabel maka thitung> ttabel, sehingga dapat dijelaskan secara

parsial (masing-masing variabel) untuk variabel Motivasi (X1)

dan Komunikasi (X2) tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap Semangat Kerja Pegawai (Y).

2. Uji Signifikan Secara Simultan ( Uji F )

Pengujian secara simultan variabel Motivasi dan

Komunikasi terhadap Semangat Kerja Pegawai pada Kantor

45

Daerah Daerah Daerah

Daerah Penerimaan Ha

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penerimaan Ha

-2.010 -2,797 0 -2,797 2.010

Page 87: Agustina Baru

Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima adalah dengan

menggunakan uji F. Apakah koefisien korelasi tersebut diatas

dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji

signifikansinya dengan rumus sebagai berikut :

Fh= R2/K(1−R2) /(n−k−1 )

Fh= 0 .884/2(1-0 . 884 )/ (30−2−1 )

Fh=0,141

Jadi F hitung = 0,141

,Untuk membuktikan hipotesis diatas dilakukan uji dua pihak.

Taraf kesalahan 5% dan Ftabel (Ft), dengan dk pembilang = 2

dan dk penyebut = (30-2 = 28 ) dan taraf kesalahan 5%. Maka

Ft = 3,19

Ho diterima

Dari hasil pengujian secara simultan didapati nilai Fhitung

kecil 0.141 Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa nilai Fhitung

lebih kecil dari Ftabel (0.141 < 3,19) maka koefisien korelasi

46

Ha diterima

0 0.141 3,190

Page 88: Agustina Baru

ganda yang diuji adalah tidak signifikan. Berarti hipotesis yang

menyatakan terdapat pengaruh Motivasi dan Komunikasi

terhadap Semangat Kerja Pegawai pada Kantor Kantor Camat

Ambalawi Kabupaten Bima tidak dapat diterima.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya maka dapat dikatakan dan disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara parsial Motivasi dapat mempengaruhi Semangat Kerja Pegawai

pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima.

2. Secara parsial Linkungan Kerja belum tepat untuk dijadikan faktor utama

dalam meningkatkan Semangat Kerja.

3. berdasarkan hasil perhitungan R squer (Determinasi), konstribusi faktor

Motivasi dan Komunikasi secara bersama-sama terhadap Semangat

Kerja Pegawai pada Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima

adalah sudah tepat.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan sebelumnya maka dapat

disarankan sebagai berikut:

47

Page 89: Agustina Baru

1. Kepada Kepala Kantor Kantor Camat Ambalawi Kabupaten Bima agar

tetap mempertahankan kondisi Motivasi pegawai dan Lingkunagan Kerja

dalam meningkatkan Semangat Kerja dan bila perlu dipertahankan lagi.

2. Kepeniliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor lain yang dapat

meningkatkan Semangat Kerja Misalnya Kompensasi.

48

Page 90: Agustina Baru

Lampiran 2

Validitas X1Correlations

X1.1

X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 TOTAL

X1.1 Pearson Correlation

1 ,257 ,098 ,477(**)

,407(**)

,350(*)

,211 ,464(**)

,599(**)

Sig. (2-tailed)

. ,072 ,499 ,000 ,003 ,014 ,141 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.2 Pearson

Correlation,25

71 ,303(

*),502(

**),546(*

*),566(*

*),467(**)

,516(**)

,710(**)

Sig. (2-tailed)

,072

. ,032 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.3 Pearson

Correlation,09

8,303(

*)1 ,330(

*),313(*

),495(*

*),633(**)

,554(**)

,576(**)

Sig. (2-tailed)

,499

,032 . ,019 ,027 ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.4 Pearson

Correlation,47

7(**)

,502(**)

,330(*)

1 ,619(**)

,521(**)

,531(**)

,504(**)

,772(**)

Sig. (2-tailed)

,000

,000 ,019 . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.5 Pearson

Correlation,40

7(**)

,546(**)

,313(*)

,619(**)

1 ,633(**)

,543(**)

,629(**)

,810(**)

Sig. (2-tailed)

,003

,000 ,027 ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.6 Pearson

Correlation,350(*)

,566(**)

,495(**)

,521(**)

,633(**)

1 ,438(**)

,760(**)

,804(**)

Sig. (2-tailed)

,014

,000 ,000 ,000 ,000 . ,002 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49X1.7 Pearson

Correlation,21

1,467(

**),633(

**),531(

**),543(*

*),438(*

*)1 ,515(*

*),704(*

*)Sig. (2-tailed)

,141

,001 ,000 ,000 ,000 ,002 . ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50X1.8 Pearson

Correlation,46

4(**)

,516(**)

,554(**)

,504(**)

,629(**)

,760(**)

,515(**)

1 ,848(**)

Sig. (2-tailed)

,001

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50TOTAL

Pearson Correlation

,599(**

)

,710(**)

,576(**)

,772(**)

,810(**)

,804(**)

,704(**)

,848(**)

1

Sig. (2-tailed)

,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .

N 50 50 50 50 50 49 50 50 50** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 91: Agustina Baru

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 3

Validitas X2Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 TOTAL

X2.1 Pearson Correlation

1 ,361(**)

,128 -,020 -,020 ,247 ,248 -,160 ,382(**)

Sig. (2-tailed)

. ,010 ,376 ,890 ,890 ,084 ,082 ,266 ,006

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.2 Pearson

Correlation

,361(**)

1 ,241 ,271 ,271 ,753(**)

,271 ,190 ,627(**)

Sig. (2-tailed)

,010 . ,092 ,057 ,057 ,000 ,057 ,186 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.3 Pearson

Correlation

,128 ,241 1 ,415(**)

,415(**)

,321(*)

,226 -,158 ,454(**)

Sig. (2-tailed)

,376 ,092 . ,003 ,003 ,023 ,114 ,274 ,001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.4 Pearson

Correlation

-,020

,271 ,415(**)

1 1,000(**)

,490(**)

,600(**)

,756(**)

,842(**)

Sig. (2-tailed)

,890 ,057 ,003 . . ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.5 Pearson

Correlation

-,020

,271 ,415(**)

1,000(**)

1 ,490(**)

,600(**)

,756(**)

,842(**)

Sig. (2-tailed)

,890 ,057 ,003 . . ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.6 Pearson

Correlation

,247 ,753(**)

,321(*)

,490(**)

,490(**)

1 ,490(**)

,406(**)

,773(**)

Sig. (2-tailed)

,084 ,000 ,023 ,000 ,000 . ,000 ,003 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.7 Pearson

Correlation

,248 ,271 ,226 ,600(**)

,600(**)

,490(**)

1 ,486(**)

,738(**)

Sig. (2-tailed)

,082 ,057 ,114 ,000 ,000 ,000 . ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50X2.8 Pearson

Correlation

-,160

,190 -,158 ,756(**)

,756(**)

,406(**)

,486(**)

1 ,631(**)

Sig. (2-tailed)

,266 ,186 ,274 ,000 ,000 ,003 ,000 . ,000

Page 92: Agustina Baru

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50TOTAL

Pearson Correlation

,382(**)

,627(**)

,454(**)

,842(**)

,842(**)

,773(**)

,738(**)

,631(**)

1

Sig. (2-tailed)

,006 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 4

Validitas YCorrelations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 TOTAL

Y1 Pearson Correlation

1 ,247 ,114 ,455(**)

,439(**)

,387(**)

,235 ,485(**)

,586(**)

Sig. (2-tailed) . ,084 ,430 ,001 ,001 ,005 ,100 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y2 Pearson Correlation

,247 1 ,280(*)

,527(**)

,538(**)

,561(**)

,460(**)

,585(**)

,704(**)

Sig. (2-tailed) ,084 . ,049 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y3 Pearson Correlation

,114 ,280(*)

1 ,317(*)

,281(*)

,415(**)

,579(**)

,591(**)

,597(**)

Sig. (2-tailed) ,430 ,049 . ,025 ,048 ,003 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y4 Pearson Correlation

,455(**)

,527(**)

,317(*)

1 ,648(**)

,511(**)

,533(**)

,616(**)

,779(**)

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,025 . ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y5 Pearson Correlation

,439(**)

,538(**)

,281(*)

,648(**)

1 ,629(**)

,550(**)

,719(**)

,811(**)

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,048 ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y6 Pearson Correlation

,387(**)

,561(**)

,415(**)

,511(**)

,629(**)

1 ,402(**)

,851(**)

,801(**)

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,003 ,000 ,000 . ,004 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y7 Pearson Correlation

,235 ,460(**)

,579(**)

,533(**)

,550(**)

,402(**)

1 ,585(**)

,728(**)

Sig. (2-tailed) ,100 ,001 ,000 ,000 ,000 ,004 . ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y8 Pearson Correlation

,485(**)

,585(**)

,591(**)

,616(**)

,719(**)

,851(**)

,585(**)

1 ,915(**)

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

TOTA

Pearson Correlation

,586(**)

,704(**)

,597(**)

,779(**)

,811(**)

,801(**)

,728(**)

,915(**)

1

Page 93: Agustina Baru

LSig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 94: Agustina Baru

Lampiran 5