macro economic

54
1 MAKALAH EKONOMI MAKRO KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DI INDONESIA Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM Semester Ganjil Tahun Akademik 2014 / 2015 Angkatan XIII Disusun Oleh : Andri Irawan Sanjaya ( 2130 402 028 ) FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL S T E I N JAKARTA

Upload: andri

Post on 11-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konsep dasar ekonomi makro

TRANSCRIPT

Page 1: macro economic

1

MAKALAH EKONOMI MAKRO

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DI INDONESIA

Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM

Semester Ganjil Tahun Akademik 2014 / 2015

Angkatan XIII

Disusun Oleh :

Andri Irawan Sanjaya

( 2130 402 028 )

FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA

INTERNASIONAL

S T E I N

JAKARTA

Page 2: macro economic

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul: “KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DI INDONESIA”

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu

dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak H. Supardi, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah

Pengantar Bisnis dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat

selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan

terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Jakarta, 2 Februari 2015

Penulis

Page 3: macro economic

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I KONSEP – KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI

1.      Masalah –masalah Dasar Organisasi Ekonomi

2.      Pengertian Makro Ekonomi

3.      Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi

4.      Konsep Permintaan dan Penawaran Agregat

BAB II PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

1.      Konsep Pendapatan Nasional

2.      Pendekatan – Pendekatan dalam Melihat GNP

BAB IV KONSUMSI DAN INVESTASI

1.      Konsumsi dan Tabungan

2.      Fungsi Konsumsi

3.      Fungsi Tabungan

4.      Fungsi Investasi

BAB V DASAR – DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT

1.      Dasar Analisis Permintaan Agregat

2.      Dibalik Kurva Permintaan Agregat

3.      Dasar Analisis Permintaan Agregat

Page 4: macro economic

BAB VI MODEL PENGGANDAAN

1.      Model Penggandaan Dasar

2.      Kebijakan Fiskal Dalam Model Penggandaan

3.      Penetapan Output Dalam Perekonomian Terbuka

BAB VII PENUTUP

1.      Kesimpulan

2.      Saran – saran

Daftar Pustaka

Page 5: macro economic

1

BAB I

KONSEP-KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI

1. Masalah – Masalah Dasar Organisasi Makro Ekonomi

Banyak alasan yang membuat teori makroekonomi menjadi subyek penting karena ada

beberapa permasalahan :

a.       Makroekonomi merupakan pusat keberhasilan/kegagalan suatu bangsa.

b.      Makro ekonomi menjadi topik utama karena suatu negara bisa menanggung

akibat besar pada prestasi ekonominyayang dihasilkan dari berbagai kebijakan

ekonominya.

2. Pengertian Makro Ekonomi

   Makro ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari perekonomian sebagai suatu

kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan. Dalam makro

ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen

yaitu :

1.      Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )

2.      Pengeluaran pemerintah

3.      Pengeluaran perusahaan ( investasi )

4.      Ekspor dan impor

3. Peran Pemerintah dalam makro Ekonomi

Ada tiga kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi makroekonomi :

1.      Kebijakan fiskal

2.      Kebijakan Moneter

3.      Pertumbuhan Ekonomi atau kebijakan sisi penawaran

a).      Kebijakan Fiskal

Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau

diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran

penerintah.

Page 6: macro economic

2

b).   Pajak

Pajak adalah iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat wajib, memaksa

dan legal sehingga pemerintah mempunyai kekuatah hukum atau menindak

wajib pajak yang penting memenuhi kewajiban.

c).    Klasifikasi pajak

1.             Pajak Objektif

2.             Pajak Subjektif

3.             Pajak langsung

4.             Pajak tidak langsung

d).   Politik Anggaran

Politik anggaran dibagi tiga :

1. Anggaran Defisit adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit

2. Anggaran Surplus adalah anggaran  pemerintah lebih besar dari

pengeluaran

3. Anggaran berimbang adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama

dengan penerimaan

e).   Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan

perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah

uang yang beredar.

 Ada 4 istruman kebijakan Moneter

1.     Operasi pasar terbuka

2.     Politik Diskonto

3.     Rasio cadangan Wajib

4.     Imbauan Moral

f).   Tiga Keprihatian utama makro Ekonomi

1).  Inflasi

2).  Pertumbuhan Output

3).  Pengangguran

Page 7: macro economic

3

3. Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi

Tujuan dari Makroekonomi adalah :

1.        Output tinggi lalu pertumbuhan cepat

2.        Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah

3.        Stabilitas harga dalam pasar bebas

4.        Perdagangan luar Negeri

a).Instrumen-instrumen Kebijakan

1).     Kebijakan Moneter

2).    Kebijakan fiskal

3).    Kebijakan Ekonomi Internasional

4).    Kebijakan Pendapatan

b).Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro

Sasaran makro ekonomi yang sering diperjuangkan adalah pemeliharaan kondisi

Full Employment atas tenaga kerja dan sumber – sumber daya lainnya.

Masyarakat selalu menuntut tingkat pengangguran yang rendah dan output yang

setinggi mungkin.

4. Konsep Pemerintah dan Penawaran Agregat

a).      Penawaran agregat

Adalah jumlah  total barang dan jasa yang hendak di produksi dan dijual

oleh kalangan usaha atau suatu negara selama periode tertentu. Penawaran

agregat tergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi perekonomian yang

bersangkutan dan tingkat biaya.

b).      Permintaan Agregat

Merupakan jumlah seluruh sektor berbeda yang ada dalam perekonomian

yang bersedia berbelanja selama periode tertentu.

c). Kurva Penawaran dan Permintaan Agregat

Kurva penawaran dan permintaan agregat digunakan untuk membantu

analisis keseimbangan makroekonomi. Dengan menggunakan penawaran dan

Page 8: macro economic

4

permintaan agregat, kita bisa mengetahui bagaimana ekspentasi moneter

meningkatnya output dan harga-harga.

d). Keseimbangan Makro ekonomi

Keseimbangan makro ekonomi adalah suatu kombinasi seluruh harga dan

kuantitas dimana pihak penjuan dan pembeli sama – sama tidak bersedia

mengubah tingkat penjualan, pembelian maupun harganya.

PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

1. ilmu ekonomi deskriptif,yaitu ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa adanya

tentang  kehidupan ekonomi suatu daerah/Negara pada suatu masa tertentu,misalnya

produksi beras di jawa timur tahun 2009,Tingkat harga gula di Indonesia tahun 2009

2. ilmu ekonomi terapan,yaitu bagian ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori

ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi,misalnya ekonomi perbankan,ekonomi

perusahaan,ekonomi moneter.

3. teori ekonomi adalah ilmu ekonomi yang menganalisis tentang hubungan antara

variabel ekonomi,misalnya pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga

hidup,pengaruh tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi seseorang.

TEORI EKONOMI MIKRO

Ilmu ekonomi mikro mempelajari ekonomi secar individu,misalnya perilaku konsumen

dan produsen.

Analisis ekonomi mikro terbagi:

1. teori harga; antara lain membahas tentang proses pembentukan harga, factor-faktor

yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga

permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, konsep-konsep elastisitas

permintaan dan penawaran dan sebagainya.

2. teori produksi; antara lain menganalisis tentang masalah biaya produksi,tingkat

produksi yang harus di pilih oleh produsen agar tujuan mencapai laba maksimum

tecapai

3. teori distribusi; antara lain membahas tentang factor-faktor yang menentukan tingkat

upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus di bayar karena penggunaan modal, dan

tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.

Page 9: macro economic

5

BAB II

PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional Bruto atau GNP merupakan ukuran yang paling komperhensip dari

total output barang dan jasa suatu negara.

Produk Domestik Bruto atau GDP adalah seluruh barang – barang dan jasa – jasa yang

dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun termasuk

didalamnya ialah barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh orang dan perusahaan

asing.

Produk Nasional Neto ialah nilai pasar semua barang – barang dan jasa – jasa yang

dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun (GNP) dikurangi penyusutan – penyusutan untuk

penggunaan barang modal. Jadi NNP = GNP – penyusutan (deprecitation).

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI), ialah semua jenis pendapatan baik

yang diperolah karena berfungsi sebagai faktor produksi maupun tanpa memberikan suatu

kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara.

Pendapatan Disposibel atau Pendapatan Bersih adalah total pendapatan perseorangan

yang siap dibelanjakan DI = PI – Pajak Langsung.

2. Pendekatan – Pendekatan dalam melihat GNP

Ada dua pendekatan dalam melihat GNP yaitu :

1. Pendekatan Arus Barang

Setiap tahun masyarakat mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir. Disini

hanya dimasukan barang – barang  yang terutama dibeli dan digunakan konsumen. Kita

menggunakan penghasilan kita untuk membeli barang – barang konsumsi.

2. Pendekatan Arus Penghasilan Atau Biaya

Produk nasional bruto dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor

produksi (berupa gaji, upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk

menghasilkan barang dan jasa akhir dalam masyarakat.

Page 10: macro economic

6

a. Perhitungan Usaha GNP

Perhitungan pendapatan produk nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan

( rugi/laba) perusahaan

b. Masalah Perhitungan Ganda

Adalah seluruh nilai barang dan jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang

diproduksi dan dijual untuk konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai

barang antara atau barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain atau

barang-barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum dimanfaatkan

secara langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung.

c. GNP Riil vs GNP Nominal : “Deflasi”

GNP Nomonal adalah hasil perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau

pada tingkat harga yang berlaku. GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan atau

merupakan hasil bagi antara GNP Nominal dengan indeks harga atau deflator GNP (GNP

Riil = GNP Nominal deflator GNP).

Jadi GNP Nominal menunjukan total nilai dari barang – barang dan jasa yang

dihasilkan dalam satu tahun tertentu, diukur menurut harga yang berlaku setiap tahunnya.

GNP Riil memperbaiki konsep GNP Nominal dengan mengukur nilai output menurut

harga konstan untuk satu tahun dasar, sehingga membentuk nilai output berdasarkan

harga konstan karena GNP deflator sama dengan harga GNP maka

Q = GNP Riil = GNP Nominal      =   PQ

  Deflator GNP    

Dalam ekonomi, Deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum

jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi

akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena

kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah

dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Page 11: macro economic

7

Dampak D eflasi T erhadap P erekonomian:

1. Merosotnya pendapatan sektor bisnis

Agar bisa tetap kompetitif harga harus diturunkan, dan jika keadaan ini berlangsung

terus-menerus maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur,

perdagangan bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam, bahkan mengalami

kerugian. Dalam keadaan normal keuntungan sektor bisnis memang bisa turun, tetapi

akan mengalami recovery, tetapi dalam perekonomian yang sedang mengalami deflasi hal

tersebut tidak terjadi meskipun mereka melakukan efisiensi dalam produksi atau bisa

mengurangi biaya belanja material yang harganya terus turun. Mereka akan mengalami

kerugian besar bila keadaan deflasi terus berlangsung hingga harus menghentikan

aktivitasnya.

2. Pengurangan gaji dan pemutusan hubungan kerja (PHK)

Sebagai akibat dari point 1, maka banyak perusahaan yang akan mengurangi

pengeluaran dengan berbagai cara termasuk menghentikan sebagian usahanya,

mengurangi gaji para karyawan, merumahkan sementara karyawan yang dianggap kurang

berfungsi bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja. Ini jauh lebih buruk dari

dampak yang ditimbulkan oleh inflasi.

3. Perubahan pola pengeluaran konsumen

Hubungan antara deflasi dan pengeluaran konsumen relatif agak kompleks dan sulit

diperkirakan. Namun secara umum dalam keadaan deflasi pada mulanya mereka akan

memanfaatkan turunnya harga-harga sehingga pengeluaran konsumen naik tajam.

Page 12: macro economic

8

Setelah gaji mereka berkurang atau bahkan tidak bekerja lagi akibat dari point 2,

mereka akan mengurangi pengeluarannya dengan tajam pula, sehingga angka

pengeluaran konsumen akan berubah turun tajam. Sungguh tidak bisa dibayangkan

bagaimana akibat jangka panjangnya bila deflasi tidak cepat ditanggulangi.

4. Anjloknya investasi dan harga-harga saham

Akibat dari point 1, para investor tentu akan menahan dananya sambil menunggu

peluang pasca deflasi. Karena banyak perusahaan merugi tentu saja harga sahamnya

merosot, dan efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham

anjlok. Para investor tentu tidak akan menahan portofolio-nya di saham.

5. Turunnya iklim kredit

Akibat dari point 1 dan point 2, para kreditur akan membatasi nilai kreditnya atau

menghentikan kredit baru. Banyak perusahaan leasing (property, mobil dan lainnya) yang

mengalami kesulitan pada saat deflasi akibat banyak peminjam yang default (gagal

bayar). Bank telah menurunkan suku bunga pinjaman, tetapi hanya sedikit yang bersedia

meminjam.

Dampak deflasi terhadap nilai tukar mata uang:

Secara umum deflasi adalah suatu keadaan dimana jumlah barang yang beredar melebihi

jumlah uang yang beredar sehingga harga barang-barang menjadi turun, dan nilai uang

menjadi naik (kebalikan dari inflasi). Sebagai contoh nilai tukar Yen yang cenderung

terus menguat terhadap US Dollar selama periode deflasi berat sejak tahun 1990-an

hingga awal tahun 2013.

Page 13: macro economic

9

Kebalikan dari Deflasi yaitu Inflasi, dalam ilmu ekonomi, Inflasi adalah suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan

mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau

bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.

Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi

adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses

kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang

kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk

mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP

Deflator.

Dampak Inflasi Terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat

Dampak Positif

1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.

2. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.

3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.

4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan

kecil.

Page 14: macro economic

10

Dampak Negatif

1. Harga barang-barang dan jasa naik.

2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.

3. Menimbulkan tindakan spekulasi.

4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.

5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

Cara mengatasi Inflasi:

Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia

dan Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi

di Amerika Serikat, ternyata dihantam pula oleh kenaikan harga pangan, gejolak

perekonomian dunia yang berujung pada inflasi sesungguhnya mulai tampak saat

pendapatan per kapita Amerika Serikat mulai turun. Namun para ekonom di tanah air

banyak yang tidak menyetujui tanda-tanda itu. Salah satu sumber mengatakan beberapa

cara untuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah;

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi

diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini

diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.

Page 15: macro economic

11

Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:

A. Politik Diskoto (Politik uang ketat):

Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi

keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi

permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh

badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.

B. Politik Pasar Terbuka:

Bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap

uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan

perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan

laju inflasi dapat lebih rendah. Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa

disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual

surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank.

Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan

kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.

C. Peningkatan Cash Ratio:

Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral

kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank

sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar

dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk

menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.

Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat

Page 16: macro economic

12

dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat

mengurangi jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.

Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:

A. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran

keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah

pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.

B. Menaikkan Pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah

konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan

mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya

beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang

bersifat konsumtif tentunya berkurang.

3. Kebijakan Non Moneter

Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial

pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif

untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument

berikut:

A. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.

Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang

konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah

Page 17: macro economic

13

membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi

bahan bakar, produksi beras.

B. Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam

pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering

dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan

permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan

menimbulkan inflasi.

C. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga

maksimal.

D. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak

terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga

tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil

tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar

gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan

dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.

Cara Pengendalian Deflasi

Deflasi adalah keadaan moneter yang menunjukkan adanya kecenderungan harga

barang-barang yang makin menurun, timbulnya deflasi di sebabkan karena makin

berkurangnya jumlah uang yang beredar di masyarakat, turunnya harga barang yan terus

menerus mengakibatkan gaji dan upah para karyawan menurun karena keuntungan yang

di peroleh perusahaan menurun. Menurunnya tingkat keuntungan yang di peroleh

perusahaan mengakibatkan manager perusahaan melakukan berbagai tindakan

Page 18: macro economic

14

penghematan dalam berbagai bidang, dan tidak menutup kemungkinan peruahaan

tersebut akan ditutup karena terdapat banyak hutang yang harus ditutup oleh perusahaan.

Dengan demikian yang dapat di lakukan untuk untuk mengatasi deflasi yaitu dengan jcara

menambah uang beredar di masyarakat dengan cara;

1. Pemerintah menambah pembelanjaan

2.  Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun investasi

Adapun dampak positif dari deflasi adalah deflasi akan membuat orang menyimpan

uang sehingga uang benar-benar dihargai dan jaminan keamanan sosial politik, Orang

akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin akibatnya nilai mata

uang akan menguat. Sedangkan dampak negative dari deflasi adalah Orang lebih suka

mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik

karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang

dan kesempatan kerja berkurang karena banyak terjadi PHK di berbagai perusahaan.

Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa

bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi

kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya

sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga

dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor

swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan

memotong suku bunga, namun pemotongan suku bunga bukan jalan yang tepat untuk

dilakukan karena itu hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi

dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sedirinya.

Page 19: macro economic

15

BAB III

INVESTASI DAN PEMBENTUKAN MODAL

1. Investasi

Investasi adalah penambahan stok modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan

produksi dan barang – barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan

pengorbanan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa mendatang.

Termasuk tindakan kita untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan tetapi menurut

para pakar ekonomi investasi merupakan produksi barang-barang modal tahan lama.

Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah :

Investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil

(tanah, rumah, mobil, dsb) atauaktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan

investasi adalahaktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber

(dana) yangdipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan

barangmodal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284) :

“Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk

menghasilkan laba di masa yang akan datang.”

Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno :

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-

penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barangmodal dan

perlengkapan perlengkapan produksi untuk menambahkemampuan memproduksi

Page 20: macro economic

16

barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno,

1997 : 107).

Pengertian Investasi menurut James C Van Horn (1981)

Kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang

ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.

Pengertian Investasi menurut Fitz Gerald (1978)

Aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai

untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan

menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga

mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha

penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut

akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

Pengertian investasi menurut Deliarnov (1995, h.123)

Investasi merupakan: Pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang

mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan

peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi,

pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan

dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan

sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.

Page 21: macro economic

17

2. Determinasi DNP dengan faktor Pemerintah

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan konsumen terbesar, oleh

karena intu dalam menghitung GNP harus mengikut sertakan nilai produk yang

dikonsumsi atau diinvestasikan oleh seluruh bangsa secara kolektif. Dengan demikian

kita harus memasukan barang-barang pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas

umun.

Pengeluaran pembayaran transfer hanya memasukan pembelanjaan pemerintah

terhadap barang dan jasa dan tidak memasukan pengeluaran terhadap pembayaran

trasnfer.

Pembayaran transfer pemerintah adalah pembayaran pemerintak kepada individu-

individu yang tidak dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya.

Pengeluaran pemerintah berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang

pensiun, bantuan bagi anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran transfer.

3. Kaitan Investasi Dengan Tabungan

Salah satu kaitan penting dalam perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan

antara tabungan dan investasi. Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan

pendekatan arus barang dan pendekatan arus penghasilan/biaya.

Berikut Penulis menambahkan informasi untuk semua bentuk Investasi yang paling

diminati dan memounyai keuntungan yang lebih, sehingga bentuk Investasi paling

diminati oleh para Investor dalam pengembangan perekonomian para Investor tersebut.

1. Reksa Dana

Produk investasi R eksa D ana dianggap produk investasi yang fleksibel karena

cocok bagi pemula ataupun mereka yang telah berpengalaman dalam dunia investasi.

Jika dilihat dari kondisi ekonomi dan politik Indonesia tahun ini, reksa dana memang

relatif aman karena investasi ini ditanggung oleh pemerintah. Banyak investor yang

sebelumnya bermain dalam saham mulai melirik reksa dana campuran. Ditambah

dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 100 tahun 2013 yang menyatakan

Page 22: macro economic

18

bahwa insentif pajak penghasilan obligasi sebesar 5% atas kupon dan capital gain

untuk reksadana masih diberikan. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah sendiri bagi

investor untuk memilih produk reksa dana karena memiliki hasil yang lebih

menguntungkan dibandingkan dengan investasi pada obligasi biasa.

2. Logam Mulia.

Investasi pada Logam Mulia seperti Emas dan Perak juga dianggap potensial

dan akan laris di tahun ini. Beberapa pakar investasi mengatakan bahwa di tahun

2014 ini harga logam mulia masih akan menurun sehingga ini adalah saat terbaik

untuk membelinya. Investasi logam mulia akan sangat menguntungkan jika

dilakukan dalam jangka panjang atau paling tidak untuk 2 tahun yang akan datang.

Karena kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan tren harga logam mulia yang

cenderung menurun di 2014, investor akan rugi jika ia melepas investasi logam mulia

di tahun ini. Lebih lanjut, penulis buku Rich Dad’s Poor Dad sekaligus pakar bidang

investasi, Robert Kiyosaki, juga mengatakan jika investasi pada logam mulia

khususnya emas dinilai lebih berpotensi di tahun ini.

3. Tabungan Dan Deposito.

Ingin mencari investasi jangka pendek? Di tahun 2014, banyak pakar perencana

keuangan menyarankan para investor memilih Tabungan atau Deposito untuk

investasi kurang dari 1 tahun. Pakar keuangan Eko Indarto berpendapat, di awal

tahun 2014 menjelang Pemilu tidak akan ada pergerakan investasi yang signifikan

sehingga para investor dianjurkan berinvestasi di bidang perbankan. Faktor lain yang

Page 23: macro economic

19

menyebabkan investasi tabungan dan deposito lebih menguntungkan adalah suku

bunga simpanan yang masih tinggi, meskipun ada kecenderungan akan sedikit

menurun tahun ini. Bagi yang ingin bermain aman, pilihan investasi tabungan adalah

yang terbaik karena tidak akan terpengaruh krisis ekonomi. Namun jika ingin sedikit

mengambil risiko, pilihlah deposito berjangka panjang (1 tahun) dari bank BUMN

yang bisa meminimalkan risiko.

4. Properti

Kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu akibat akan diselengarakannya

Pemilu di 2014 membuat iklim investasi Indonesia tidak terlalu baik. Sentimen

negatif terhadap pertumbuhan investasi pada sektor non-riil pun meningkat.

Karenanya beberapa pakar perencana keuangan menyarankan investasi Properti,

mengapa? Karena sudah dipastikan harga rumah dan tanah akan terus merangkak

naik tiap tahunnya, sehingga jika membeli salah satu jenis properti tersebut untuk

dijual 3-5 tahun kemudian harganya pasti akan meningkat. Berdasarkan survei yang

dilakukan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) terhadap 500 orang, diketahui

bahwa 10,6% responden memiliki investasi properti dalam bentuk rumah.

5. Saham.

Meskipun banyak pakar keuangan yang mengatakan investasi Saham di tahun

2014 kurang potensial, faktanya harga saham yang menurun malah membuat para

investor berlomba-lomba membeli saham. Manulife Investor Sentiment Index

(MISI) memperkirakan hal ini dipengaruhi oleh cerahnya investasi saham pada

Page 24: macro economic

20

kuartal IV di 2013 yang mencatat hampir 70% dari total 500 investor yang memilih

berinvestasi di saham. Tentunya para investor ini berani melakukan hal ini karena

pemikiran bahwa harga saham-saham ini pasti akan naik dalam 10 tahun mendatang.

Meskipun demikian, bagi Anda yang berniat membeli saham, pilihlah saham

perusahaan yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan memperoleh gain

yang besar dan pastikan Anda jeli melihat pergerakan saham untuk menghindari

kerugian besar. Pastikan Anda mendapatkan informasi tentang investasi lainnya di

artikel .

Menurut Badan Bursa Efek Jakarta akan perkembvangan saham dan investasi terus meningkat pada akhir tahun 2014,

Perkembangan Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan

keadaan pun semakin menunjukkan bahwa efek/ saham semakin banyak peminatnya,

dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Investasi

di pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem

perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa

surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan menjual

saham kepada publik, perusahaan dapat memperoleh dana dari pasar modal, adapun

tujuan penggunaan dananya yaitu untuk: ekspansi, memperbaiki struktur permodalan,

pengalihan pemegang saham (divestasi) dan lain-lainnya. Investasi di pasar modal

memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan

preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para pemodal mungkin

Page 25: macro economic

21

hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan ( selain alternatif

investasi pada real assets seperti properti dan emas). Di samping itu, investasi pada

sekuritas/saham mempunyai daya tarik lain yaitu pada likuiditasnya. Sehubungan dengan

itu maka pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien. Hanya

kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang tertinggi ( sesuai

dengan risikonya ) yang mungkin memperoleh dana.

Sebelum melakukan investasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil

investasi sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya:

1. Usia investor dan kapan hasil investasi itu akan dinikmati.

2. Jumlah dana yang disediakan, waktu, dan kemampuan yang dimiliki untuk

mengawasi investasi.

3. Tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan serta risiko yang siap ditanggung

oleh investor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan maka semakin tinggi risiko

yang akan ditanggung.

Saat ini investasi dalam bentuk portofolio (obligasi, saham, atau surat berharga lainnya)

lebih menarik karena dianggap memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan relatif tidak

membutuhkan perizinan yang rumit. Investasi portofolio yang paling marak Indonesia

selama kurun waktu 2001 hingga 2008 adalah investasi di pasar modal. Pada tahun 2001,

IHSG berada pada level 470.23 dan pada akhir tahun 2007 berada pada 2745.83 atau naik

sebesar 483.93 persen, jika di rata-rata pertahunnya sebesar 69.13 persen.

Berikut ini tabel kinerja BEJ selama 3 tahun terakhir

Page 26: macro economic

22

Indikator 2005 2006 2007

IHSG 1162.64 1805.52 2745.83

Kapitalisasi

Pasar Rp 801T Rp 1249T Rp 1982T

Transaksi

Harian Rp 1.67T Rp 1.84T Rp 4.26T

Volume Harian 1.65M 1.78M 4.26M

Emiten Baru 8 12 24

IPO Rp 3.54T Rp 3.01T Rp 17.18T

Right Issue Rp 10.36T Rp 9.76T Rp 29.8T

Emisi obligasi Rp 8.25T

Rp 11.45T Rp 31.28T

NAB Reksadana Rp 29.17T

Rp 52.28T Rp 91.5T

*tabel berdasarakan data BEJ melalui Wikipedia.com

Terjadi peningkatan rata rata 58% per tahun

Page 27: macro economic

23

BAB IV

KONSUMSI DAN INVESTASI

1. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi adalah komponen tunggal terbesar dari GNP mencangkup 66% dari

pengeluaran total. Komponen utama dari konsumsi adalah perumahan, kendaraan

bermotor, makanan dan pelayanan kesehatan.

Ada tiga komponen utama konsumsi :

1. Barang-barang tahan lama seperti mobil.

2. Barang-barang tidak tahan lama seperti makanan

3. Jasa-jasa seperti seperti pendidikan tinggi.

Tabungan, merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Jadi tabungan

adalah pendapatan dikurangi konsumsi.

Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes, mengatakan bahwa Pengeluaran seseorang

untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar

pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat

tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan

seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi

sehingga tingkat tabungannya nol.

2. Fungsi Konsumsi

Fungsi konsumsi menunjukan hubungan hubungan antara tingkat pengeluaran

konsumsi dengan tingkat pendapatan disposibel perorangan. Titik impas ( Break Even

Point ) terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama dengan pendapatan disposibel.

Page 28: macro economic

24

Faktor-faktor yang menentukan konsumsi adalah :

A. Pendapatan disposibel

B. Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan yang akan diterima rumah tangga

C. Kekayaan atau faktor lain, kekayaan membuktikan bahwa kekayaan yang lebih

tinggi mengakibatkan konsumsi lebih tinggi.

3. Fungsi Tabungan

Fungsi tabungan menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat

pendapatan. Sehingga bisa meningkatkan Saving Money disaat darurat atau planning

di masa yang akan datang.

A. MPC ( marginal propensity to consume )

Adalah tambahan jumlah pengeluaran konsumsi oleh masyarakat sejalan dengan

peningkatan pendapatan, atau tambahan konsumsi akibat naiknya pendapatan.

MPC = ^C

^ Yd

B. MPS ( marginal propensity to save )

Adalah tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan atau

tambahan menabung sebagai akibat dari tambahan pendapatan.

MPS = ^S

^Yd

C. APC ( Average propensity to consume )

Atau kecenderungan mengkonsumsi rata-rata pada tingkat pendapatan nasional

tertentu artinya perbandingan antara besarnya suatu konsumsi pada suatu tingakat

pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.

APC  =  Cn

Yn

Page 29: macro economic

25

D. PTC ( Propensity to consume )

Adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi atau kecenderungan individu-

individu untuk mengeluarkan sebagian dari pendapatan mereka untuk tujuan

konsumsi.

PTC  =  C

Y

E. APS ( average propensity to save )

Atau kecenderungan menabunga rata-rata. Pada waktu rumah tangga mengambil

tabungan, maka nilai APS negatif. Sebaliknya pada waktu pendapatan disposibelnya

tidak dibelanjakan, maka APS positif. Selain itu kenaikan pendapatan disposibel

akan menaikan konsumsi rumah tangga. Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil

dari pendapatan disposible, maka kelebihan disposibel itu akan ditabung.

APS  =  S

Yd

F. PTS ( propensity to save )

Adalah kecenderungan individu untuk mengeluarkan sebagian pendapatannya

untuk tabungan.

PTS  =  S

Y

4. Fungsi Investasi

A. Fungsi Investasi

Adalah hubungan antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada

dua peran investasi dalam makroekonomi :

Page 30: macro economic

26

1. Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak

mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat

mempengaruhi pernintaan.

2. Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok

bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial

suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.

B. Komponan investasi :

1. Konstruksi baru

2. Peralatan tahan lama

3. Perubahan persediaan

C. Faktor penentu Investasi

1. Hasil penjualan

2. Biaya

3. Ekspektasi

D. Kurva permintaan Investasi

Adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk

mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan

investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan

pendapatan tahunan disebut laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan.

Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.

E. Pergeseran kurva permintaan investasi

Investasi dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti :

1. GNP

2. Pajak

3. Ekspektasi dan perkiraan masa depan

Page 31: macro economic

27

F. MEC ( marginal effisiency of capital )

Adalah efisiensi marjinal modal yaitu bila hasi produksi yang diharapkan

memberikan pendapatan yang lebih besar daripada harga untuk pembelian barang-

barang modal dengan kata lain bila investasi itu menciptakan rate of return over cost

atau perbandingan antara rate of return dengan biaya investasi.

G. Kurva MEC Agregatif

Adalah kurva yang menunjukan jumlah stok kapital nasional yang diinginkan

masyarakat pada tingkat suku bunga. Ini berarti masyarakat menghendaki adanya

pembentukan modal besar Ko.Ki

H. MEI ( marginal effisiency of investmet )

Adalah tambahan investasi marginal. Kerva permintaan investasi agregatif

mempunya bentuk yang mirip dengan kurva MEC yaitu keduanya berbentuk ke

kanan menurun tetapi kedua kurva tersebut berbeda. Kalau investasi merupakan

pengertian flow atau aliran, tetapi kapital merupakan stok sekalipun tidak dapat

dijumlahkan antara kurva MEC dan MEI tetapi kedua kurva tersebut berhubungan.

I. Jenis – Jenis Investasi

1 . Investasi bruto dan investasi neto

Investasi bruto adalah tambahan barang – barang modal sebelum dikurangi

penyusutan sedangkan investasi neto adalah investasi bruto dikurangi

penyusutan.

2. Investasi Terpengaruh

Adalah investasi yang dilakukan sebagai akibat dari naiknya pendapatan

nasional, artinya apabila pendapatan nasional meningkat akan memperbesar

pendapatan masyarakat. Dengan kata lain apabila pendapatan nasional

meningkat, maka investasi akan barng-barang modal akan meningkat.

Berikut penulis juga akan memberikan Tips tips berinvestasi yang aman dan

menguntungkan, antara lain :

Page 32: macro economic

28

1. Pelajari D engan D etail S etiap P roduk I nvestasi

Jangan bersikap euphoria dalam menanggapi fenomena yang terjadi dalam

dunia investasi. Misalkan ketika Anda mendengar cerita kolega yang NAB reksadana

sahamnya meningkat hingga 100% hanya dalam waktu satu tahun. Ini memang bukan

cerita bohong ataupun akal-akalan. Tetapi pelajari dahulu mengapa dan kenapa hal itu

bisa terjadi.

2. Kenali D ahulu K arakter R isiko D ari P roduk I nvestasi S ebelum R eturnnya.

Terkadang logika kita terabaikan ketika datang tawaran yang menggiurkan untuk

berinvestasi pada suatu produk investasi tertentu. Sementara strategi dalam menjual

adalah mem-blow up kelebihan (return) dan mengaburkan kelemahan (risiko). Karena itu

tempatkan risiko diawal sebelum return dalam mindset investasi Anda. Selanjutnya

sesuaikan karakter risiko dari produk investasi tersebut dengan karakter risiko Anda.

Apabila Anda adalah tipikal investor yang suka menghindari risiko (more risk averse)

maka sebaiknya Anda tidak berinvestasi di pasar saham.

3. Sesuaikan K ebutuhan I nvestasi Anda D engan P roduk I nvestasi

Jika kebutuhan investasi Anda bersifat jangka panjang misal untuk kebutuhan kulian

putra Anda 10 tahun kedepan, maka Anda dapat berinvestasi di saham (atau reksadana

saham) ataupun property. Apabila Anda mempunyai rencana untuk merenovasi rumah 4

tahun mendatang, reksadana campuran atau emas batangan dan koin dapat menjadi

Page 33: macro economic

29

pilihan. Sementara untuk kebutuhan liburan Anda satu tahun kedepan Anda dapat

berinvestasi di reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.

Bagi yang sudah berkeluarga perlu sekali dalam melakukan investasi pendidikan

jangka panjang bagi pendidikan pitra putri anda, dengan jalan Dewasa ini kebutuhan akan

dana pendidikan semakin meningkat. Apalagi jika anak-anak mengambil program studi

tertentu yang memiliki passing grade tinggi, atau mereka bersekolah di luar negeri yang

memang perlu biaya yang tidak sedikit.

Karena itulah, berinvestasi untuk dana pendidikan anak menjadi mutlak dilakukan

sejak dini. Hanya saja, sebelum menentukan jenis investasi untuk dana pendidikan anak,

orang tua harus terlebih dahulu tahu bagaimana dana kapan dana  tersebut akan

diperlukan.

Tidak sedikit orang membeli produk tanpa memikirkan manfaatnya. Bahkan orang

tua cenderung membeli produk hanya karena mereka melihat kata “pendidikan” yang

terpampang di belakangnya.

Nah, berikut ini adalah beberapa pilihan investasi yang bisa Anda terapkan dalam rangka

mengumpulkan dana untuk pendidikan anak:

Asuransi Pendidikan

Menurut fungsinya, asuransi adalah untuk perlindungan. Asuransi pemilik adalah

bahwa orang tua menjadi pendukung utama. Pemilik diwajibkan untuk membayar premi

asuransi dalam jumlah dan waktu yang Anda pilih. Keuntungan pemilik asuransinya yaitu

Page 34: macro economic

30

mendapatkan uang setiap kali anak-anak memasuki pendidikan baru, SD, SMP, SMA

atau perguruan tinggi.

Selain dana asuransi akan tetap diberikan jika pemiliknya meninggal tanpa

membayar premi lagi. Sebaliknya, dana diambil sebelum waktunya akan dikenakan

denda, dan diminta untuk membayar jumlah tertentu.

Page 35: macro economic

31

BAB VII

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah

penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi

mengajarkan kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi

tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.

Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat

kepada 4 komponen yaitu :

1. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )

2. Pengeluaran pemerintah

3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )

4. Ekspor dan impor

Dan Tujuan dari Makroekonomi adalah :

1. Output tinggi lalu pertumbuhan cepat

2.  Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah

3.  Stabilitas harga dalam pasar bebas

4. Perdagangan luar Negeri

2. SARAN-SARAN

Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran saran dan

kritikan bagi para pembaca yang saya hormati, guna untuk membangun pada masa yang

akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang

semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.

Page 36: macro economic

32

DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 1985. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.

Richard G.lipsey, peter O.Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam,

Jakarta. Rineka Cipta

Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Bina Grafika

Soediyono R, 1981. Ekonomi Makro Jilid 1,2. Yogyakarta. Liberty.

Samuelson. 1982. Ekonomi Makro. Jakarta. Erlangga

................,. 1985. Ekonomi Jilid 2. Jakarta. Erlangga

Winardi. 1987. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung. Alumi  

Wikipedia.com