Download - macro economic
1
MAKALAH EKONOMI MAKRO
KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DI INDONESIA
Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM
Semester Ganjil Tahun Akademik 2014 / 2015
Angkatan XIII
Disusun Oleh :
Andri Irawan Sanjaya
( 2130 402 028 )
FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA
INTERNASIONAL
S T E I N
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul: “KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DI INDONESIA”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak H. Supardi, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pengantar Bisnis dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Jakarta, 2 Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I KONSEP – KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI
1. Masalah –masalah Dasar Organisasi Ekonomi
2. Pengertian Makro Ekonomi
3. Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi
4. Konsep Permintaan dan Penawaran Agregat
BAB II PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Pendapatan Nasional
2. Pendekatan – Pendekatan dalam Melihat GNP
BAB IV KONSUMSI DAN INVESTASI
1. Konsumsi dan Tabungan
2. Fungsi Konsumsi
3. Fungsi Tabungan
4. Fungsi Investasi
BAB V DASAR – DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis Permintaan Agregat
2. Dibalik Kurva Permintaan Agregat
3. Dasar Analisis Permintaan Agregat
BAB VI MODEL PENGGANDAAN
1. Model Penggandaan Dasar
2. Kebijakan Fiskal Dalam Model Penggandaan
3. Penetapan Output Dalam Perekonomian Terbuka
BAB VII PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran – saran
Daftar Pustaka
1
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI
1. Masalah – Masalah Dasar Organisasi Makro Ekonomi
Banyak alasan yang membuat teori makroekonomi menjadi subyek penting karena ada
beberapa permasalahan :
a. Makroekonomi merupakan pusat keberhasilan/kegagalan suatu bangsa.
b. Makro ekonomi menjadi topik utama karena suatu negara bisa menanggung
akibat besar pada prestasi ekonominyayang dihasilkan dari berbagai kebijakan
ekonominya.
2. Pengertian Makro Ekonomi
Makro ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari perekonomian sebagai suatu
kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan. Dalam makro
ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen
yaitu :
1. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4. Ekspor dan impor
3. Peran Pemerintah dalam makro Ekonomi
Ada tiga kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi makroekonomi :
1. Kebijakan fiskal
2. Kebijakan Moneter
3. Pertumbuhan Ekonomi atau kebijakan sisi penawaran
a). Kebijakan Fiskal
Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau
diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran
penerintah.
2
b). Pajak
Pajak adalah iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat wajib, memaksa
dan legal sehingga pemerintah mempunyai kekuatah hukum atau menindak
wajib pajak yang penting memenuhi kewajiban.
c). Klasifikasi pajak
1. Pajak Objektif
2. Pajak Subjektif
3. Pajak langsung
4. Pajak tidak langsung
d). Politik Anggaran
Politik anggaran dibagi tiga :
1. Anggaran Defisit adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit
2. Anggaran Surplus adalah anggaran pemerintah lebih besar dari
pengeluaran
3. Anggaran berimbang adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama
dengan penerimaan
e). Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah
uang yang beredar.
Ada 4 istruman kebijakan Moneter
1. Operasi pasar terbuka
2. Politik Diskonto
3. Rasio cadangan Wajib
4. Imbauan Moral
f). Tiga Keprihatian utama makro Ekonomi
1). Inflasi
2). Pertumbuhan Output
3). Pengangguran
3
3. Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi
Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1. Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan luar Negeri
a).Instrumen-instrumen Kebijakan
1). Kebijakan Moneter
2). Kebijakan fiskal
3). Kebijakan Ekonomi Internasional
4). Kebijakan Pendapatan
b).Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro
Sasaran makro ekonomi yang sering diperjuangkan adalah pemeliharaan kondisi
Full Employment atas tenaga kerja dan sumber – sumber daya lainnya.
Masyarakat selalu menuntut tingkat pengangguran yang rendah dan output yang
setinggi mungkin.
4. Konsep Pemerintah dan Penawaran Agregat
a). Penawaran agregat
Adalah jumlah total barang dan jasa yang hendak di produksi dan dijual
oleh kalangan usaha atau suatu negara selama periode tertentu. Penawaran
agregat tergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi perekonomian yang
bersangkutan dan tingkat biaya.
b). Permintaan Agregat
Merupakan jumlah seluruh sektor berbeda yang ada dalam perekonomian
yang bersedia berbelanja selama periode tertentu.
c). Kurva Penawaran dan Permintaan Agregat
Kurva penawaran dan permintaan agregat digunakan untuk membantu
analisis keseimbangan makroekonomi. Dengan menggunakan penawaran dan
4
permintaan agregat, kita bisa mengetahui bagaimana ekspentasi moneter
meningkatnya output dan harga-harga.
d). Keseimbangan Makro ekonomi
Keseimbangan makro ekonomi adalah suatu kombinasi seluruh harga dan
kuantitas dimana pihak penjuan dan pembeli sama – sama tidak bersedia
mengubah tingkat penjualan, pembelian maupun harganya.
PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
1. ilmu ekonomi deskriptif,yaitu ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa adanya
tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/Negara pada suatu masa tertentu,misalnya
produksi beras di jawa timur tahun 2009,Tingkat harga gula di Indonesia tahun 2009
2. ilmu ekonomi terapan,yaitu bagian ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori
ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi,misalnya ekonomi perbankan,ekonomi
perusahaan,ekonomi moneter.
3. teori ekonomi adalah ilmu ekonomi yang menganalisis tentang hubungan antara
variabel ekonomi,misalnya pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga
hidup,pengaruh tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi seseorang.
TEORI EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi mikro mempelajari ekonomi secar individu,misalnya perilaku konsumen
dan produsen.
Analisis ekonomi mikro terbagi:
1. teori harga; antara lain membahas tentang proses pembentukan harga, factor-faktor
yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga
permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, konsep-konsep elastisitas
permintaan dan penawaran dan sebagainya.
2. teori produksi; antara lain menganalisis tentang masalah biaya produksi,tingkat
produksi yang harus di pilih oleh produsen agar tujuan mencapai laba maksimum
tecapai
3. teori distribusi; antara lain membahas tentang factor-faktor yang menentukan tingkat
upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus di bayar karena penggunaan modal, dan
tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
5
BAB II
PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Bruto atau GNP merupakan ukuran yang paling komperhensip dari
total output barang dan jasa suatu negara.
Produk Domestik Bruto atau GDP adalah seluruh barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun termasuk
didalamnya ialah barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh orang dan perusahaan
asing.
Produk Nasional Neto ialah nilai pasar semua barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun (GNP) dikurangi penyusutan – penyusutan untuk
penggunaan barang modal. Jadi NNP = GNP – penyusutan (deprecitation).
Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI), ialah semua jenis pendapatan baik
yang diperolah karena berfungsi sebagai faktor produksi maupun tanpa memberikan suatu
kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan Disposibel atau Pendapatan Bersih adalah total pendapatan perseorangan
yang siap dibelanjakan DI = PI – Pajak Langsung.
2. Pendekatan – Pendekatan dalam melihat GNP
Ada dua pendekatan dalam melihat GNP yaitu :
1. Pendekatan Arus Barang
Setiap tahun masyarakat mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir. Disini
hanya dimasukan barang – barang yang terutama dibeli dan digunakan konsumen. Kita
menggunakan penghasilan kita untuk membeli barang – barang konsumsi.
2. Pendekatan Arus Penghasilan Atau Biaya
Produk nasional bruto dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor
produksi (berupa gaji, upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk
menghasilkan barang dan jasa akhir dalam masyarakat.
6
a. Perhitungan Usaha GNP
Perhitungan pendapatan produk nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan
( rugi/laba) perusahaan
b. Masalah Perhitungan Ganda
Adalah seluruh nilai barang dan jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang
diproduksi dan dijual untuk konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai
barang antara atau barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain atau
barang-barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum dimanfaatkan
secara langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung.
c. GNP Riil vs GNP Nominal : “Deflasi”
GNP Nomonal adalah hasil perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau
pada tingkat harga yang berlaku. GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan atau
merupakan hasil bagi antara GNP Nominal dengan indeks harga atau deflator GNP (GNP
Riil = GNP Nominal deflator GNP).
Jadi GNP Nominal menunjukan total nilai dari barang – barang dan jasa yang
dihasilkan dalam satu tahun tertentu, diukur menurut harga yang berlaku setiap tahunnya.
GNP Riil memperbaiki konsep GNP Nominal dengan mengukur nilai output menurut
harga konstan untuk satu tahun dasar, sehingga membentuk nilai output berdasarkan
harga konstan karena GNP deflator sama dengan harga GNP maka
Q = GNP Riil = GNP Nominal = PQ
Deflator GNP
Dalam ekonomi, Deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum
jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi
akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena
kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah
dengan menurunkan tingkat suku bunga.
7
Dampak D eflasi T erhadap P erekonomian:
1. Merosotnya pendapatan sektor bisnis
Agar bisa tetap kompetitif harga harus diturunkan, dan jika keadaan ini berlangsung
terus-menerus maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur,
perdagangan bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam, bahkan mengalami
kerugian. Dalam keadaan normal keuntungan sektor bisnis memang bisa turun, tetapi
akan mengalami recovery, tetapi dalam perekonomian yang sedang mengalami deflasi hal
tersebut tidak terjadi meskipun mereka melakukan efisiensi dalam produksi atau bisa
mengurangi biaya belanja material yang harganya terus turun. Mereka akan mengalami
kerugian besar bila keadaan deflasi terus berlangsung hingga harus menghentikan
aktivitasnya.
2. Pengurangan gaji dan pemutusan hubungan kerja (PHK)
Sebagai akibat dari point 1, maka banyak perusahaan yang akan mengurangi
pengeluaran dengan berbagai cara termasuk menghentikan sebagian usahanya,
mengurangi gaji para karyawan, merumahkan sementara karyawan yang dianggap kurang
berfungsi bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja. Ini jauh lebih buruk dari
dampak yang ditimbulkan oleh inflasi.
3. Perubahan pola pengeluaran konsumen
Hubungan antara deflasi dan pengeluaran konsumen relatif agak kompleks dan sulit
diperkirakan. Namun secara umum dalam keadaan deflasi pada mulanya mereka akan
memanfaatkan turunnya harga-harga sehingga pengeluaran konsumen naik tajam.
8
Setelah gaji mereka berkurang atau bahkan tidak bekerja lagi akibat dari point 2,
mereka akan mengurangi pengeluarannya dengan tajam pula, sehingga angka
pengeluaran konsumen akan berubah turun tajam. Sungguh tidak bisa dibayangkan
bagaimana akibat jangka panjangnya bila deflasi tidak cepat ditanggulangi.
4. Anjloknya investasi dan harga-harga saham
Akibat dari point 1, para investor tentu akan menahan dananya sambil menunggu
peluang pasca deflasi. Karena banyak perusahaan merugi tentu saja harga sahamnya
merosot, dan efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham
anjlok. Para investor tentu tidak akan menahan portofolio-nya di saham.
5. Turunnya iklim kredit
Akibat dari point 1 dan point 2, para kreditur akan membatasi nilai kreditnya atau
menghentikan kredit baru. Banyak perusahaan leasing (property, mobil dan lainnya) yang
mengalami kesulitan pada saat deflasi akibat banyak peminjam yang default (gagal
bayar). Bank telah menurunkan suku bunga pinjaman, tetapi hanya sedikit yang bersedia
meminjam.
Dampak deflasi terhadap nilai tukar mata uang:
Secara umum deflasi adalah suatu keadaan dimana jumlah barang yang beredar melebihi
jumlah uang yang beredar sehingga harga barang-barang menjadi turun, dan nilai uang
menjadi naik (kebalikan dari inflasi). Sebagai contoh nilai tukar Yen yang cenderung
terus menguat terhadap US Dollar selama periode deflasi berat sejak tahun 1990-an
hingga awal tahun 2013.
9
Kebalikan dari Deflasi yaitu Inflasi, dalam ilmu ekonomi, Inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi
adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses
kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang
kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk
mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP
Deflator.
Dampak Inflasi Terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Dampak Positif
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan
kecil.
10
Dampak Negatif
1. Harga barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.
Cara mengatasi Inflasi:
Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia
dan Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi
di Amerika Serikat, ternyata dihantam pula oleh kenaikan harga pangan, gejolak
perekonomian dunia yang berujung pada inflasi sesungguhnya mulai tampak saat
pendapatan per kapita Amerika Serikat mulai turun. Namun para ekonom di tanah air
banyak yang tidak menyetujui tanda-tanda itu. Salah satu sumber mengatakan beberapa
cara untuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah;
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi
diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini
diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
11
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
A. Politik Diskoto (Politik uang ketat):
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi
keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi
permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh
badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
B. Politik Pasar Terbuka:
Bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap
uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan
perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan
laju inflasi dapat lebih rendah. Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa
disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual
surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank.
Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan
kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.
C. Peningkatan Cash Ratio:
Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral
kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank
sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar
dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk
menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat
12
dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat
mengurangi jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
A. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran
keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah
pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
B. Menaikkan Pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan
mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya
beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang
bersifat konsumtif tentunya berkurang.
3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial
pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif
untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument
berikut:
A. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang
konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah
13
membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi
bahan bakar, produksi beras.
B. Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam
pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering
dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan
permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan
menimbulkan inflasi.
C. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga
maksimal.
D. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak
terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga
tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil
tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar
gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan
dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
Cara Pengendalian Deflasi
Deflasi adalah keadaan moneter yang menunjukkan adanya kecenderungan harga
barang-barang yang makin menurun, timbulnya deflasi di sebabkan karena makin
berkurangnya jumlah uang yang beredar di masyarakat, turunnya harga barang yan terus
menerus mengakibatkan gaji dan upah para karyawan menurun karena keuntungan yang
di peroleh perusahaan menurun. Menurunnya tingkat keuntungan yang di peroleh
perusahaan mengakibatkan manager perusahaan melakukan berbagai tindakan
14
penghematan dalam berbagai bidang, dan tidak menutup kemungkinan peruahaan
tersebut akan ditutup karena terdapat banyak hutang yang harus ditutup oleh perusahaan.
Dengan demikian yang dapat di lakukan untuk untuk mengatasi deflasi yaitu dengan jcara
menambah uang beredar di masyarakat dengan cara;
1. Pemerintah menambah pembelanjaan
2. Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun investasi
Adapun dampak positif dari deflasi adalah deflasi akan membuat orang menyimpan
uang sehingga uang benar-benar dihargai dan jaminan keamanan sosial politik, Orang
akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin akibatnya nilai mata
uang akan menguat. Sedangkan dampak negative dari deflasi adalah Orang lebih suka
mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik
karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang
dan kesempatan kerja berkurang karena banyak terjadi PHK di berbagai perusahaan.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa
bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi
kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya
sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga
dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor
swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan
memotong suku bunga, namun pemotongan suku bunga bukan jalan yang tepat untuk
dilakukan karena itu hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi
dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sedirinya.
15
BAB III
INVESTASI DAN PEMBENTUKAN MODAL
1. Investasi
Investasi adalah penambahan stok modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan
produksi dan barang – barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan
pengorbanan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa mendatang.
Termasuk tindakan kita untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan tetapi menurut
para pakar ekonomi investasi merupakan produksi barang-barang modal tahan lama.
Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah :
Investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil
(tanah, rumah, mobil, dsb) atauaktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan
investasi adalahaktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber
(dana) yangdipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan
barangmodal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284) :
“Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba di masa yang akan datang.”
Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno :
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barangmodal dan
perlengkapan perlengkapan produksi untuk menambahkemampuan memproduksi
16
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno,
1997 : 107).
Pengertian Investasi menurut James C Van Horn (1981)
Kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang
ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.
Pengertian Investasi menurut Fitz Gerald (1978)
Aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai
untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan
menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga
mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut
akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Deliarnov (1995, h.123)
Investasi merupakan: Pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang
mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan
peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi,
pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan
dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan
sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.
17
2. Determinasi DNP dengan faktor Pemerintah
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan konsumen terbesar, oleh
karena intu dalam menghitung GNP harus mengikut sertakan nilai produk yang
dikonsumsi atau diinvestasikan oleh seluruh bangsa secara kolektif. Dengan demikian
kita harus memasukan barang-barang pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas
umun.
Pengeluaran pembayaran transfer hanya memasukan pembelanjaan pemerintah
terhadap barang dan jasa dan tidak memasukan pengeluaran terhadap pembayaran
trasnfer.
Pembayaran transfer pemerintah adalah pembayaran pemerintak kepada individu-
individu yang tidak dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya.
Pengeluaran pemerintah berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang
pensiun, bantuan bagi anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran transfer.
3. Kaitan Investasi Dengan Tabungan
Salah satu kaitan penting dalam perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan
antara tabungan dan investasi. Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan
pendekatan arus barang dan pendekatan arus penghasilan/biaya.
Berikut Penulis menambahkan informasi untuk semua bentuk Investasi yang paling
diminati dan memounyai keuntungan yang lebih, sehingga bentuk Investasi paling
diminati oleh para Investor dalam pengembangan perekonomian para Investor tersebut.
1. Reksa Dana
Produk investasi R eksa D ana dianggap produk investasi yang fleksibel karena
cocok bagi pemula ataupun mereka yang telah berpengalaman dalam dunia investasi.
Jika dilihat dari kondisi ekonomi dan politik Indonesia tahun ini, reksa dana memang
relatif aman karena investasi ini ditanggung oleh pemerintah. Banyak investor yang
sebelumnya bermain dalam saham mulai melirik reksa dana campuran. Ditambah
dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 100 tahun 2013 yang menyatakan
18
bahwa insentif pajak penghasilan obligasi sebesar 5% atas kupon dan capital gain
untuk reksadana masih diberikan. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah sendiri bagi
investor untuk memilih produk reksa dana karena memiliki hasil yang lebih
menguntungkan dibandingkan dengan investasi pada obligasi biasa.
2. Logam Mulia.
Investasi pada Logam Mulia seperti Emas dan Perak juga dianggap potensial
dan akan laris di tahun ini. Beberapa pakar investasi mengatakan bahwa di tahun
2014 ini harga logam mulia masih akan menurun sehingga ini adalah saat terbaik
untuk membelinya. Investasi logam mulia akan sangat menguntungkan jika
dilakukan dalam jangka panjang atau paling tidak untuk 2 tahun yang akan datang.
Karena kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan tren harga logam mulia yang
cenderung menurun di 2014, investor akan rugi jika ia melepas investasi logam mulia
di tahun ini. Lebih lanjut, penulis buku Rich Dad’s Poor Dad sekaligus pakar bidang
investasi, Robert Kiyosaki, juga mengatakan jika investasi pada logam mulia
khususnya emas dinilai lebih berpotensi di tahun ini.
3. Tabungan Dan Deposito.
Ingin mencari investasi jangka pendek? Di tahun 2014, banyak pakar perencana
keuangan menyarankan para investor memilih Tabungan atau Deposito untuk
investasi kurang dari 1 tahun. Pakar keuangan Eko Indarto berpendapat, di awal
tahun 2014 menjelang Pemilu tidak akan ada pergerakan investasi yang signifikan
sehingga para investor dianjurkan berinvestasi di bidang perbankan. Faktor lain yang
19
menyebabkan investasi tabungan dan deposito lebih menguntungkan adalah suku
bunga simpanan yang masih tinggi, meskipun ada kecenderungan akan sedikit
menurun tahun ini. Bagi yang ingin bermain aman, pilihan investasi tabungan adalah
yang terbaik karena tidak akan terpengaruh krisis ekonomi. Namun jika ingin sedikit
mengambil risiko, pilihlah deposito berjangka panjang (1 tahun) dari bank BUMN
yang bisa meminimalkan risiko.
4. Properti
Kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu akibat akan diselengarakannya
Pemilu di 2014 membuat iklim investasi Indonesia tidak terlalu baik. Sentimen
negatif terhadap pertumbuhan investasi pada sektor non-riil pun meningkat.
Karenanya beberapa pakar perencana keuangan menyarankan investasi Properti,
mengapa? Karena sudah dipastikan harga rumah dan tanah akan terus merangkak
naik tiap tahunnya, sehingga jika membeli salah satu jenis properti tersebut untuk
dijual 3-5 tahun kemudian harganya pasti akan meningkat. Berdasarkan survei yang
dilakukan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) terhadap 500 orang, diketahui
bahwa 10,6% responden memiliki investasi properti dalam bentuk rumah.
5. Saham.
Meskipun banyak pakar keuangan yang mengatakan investasi Saham di tahun
2014 kurang potensial, faktanya harga saham yang menurun malah membuat para
investor berlomba-lomba membeli saham. Manulife Investor Sentiment Index
(MISI) memperkirakan hal ini dipengaruhi oleh cerahnya investasi saham pada
20
kuartal IV di 2013 yang mencatat hampir 70% dari total 500 investor yang memilih
berinvestasi di saham. Tentunya para investor ini berani melakukan hal ini karena
pemikiran bahwa harga saham-saham ini pasti akan naik dalam 10 tahun mendatang.
Meskipun demikian, bagi Anda yang berniat membeli saham, pilihlah saham
perusahaan yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan memperoleh gain
yang besar dan pastikan Anda jeli melihat pergerakan saham untuk menghindari
kerugian besar. Pastikan Anda mendapatkan informasi tentang investasi lainnya di
artikel .
Menurut Badan Bursa Efek Jakarta akan perkembvangan saham dan investasi terus meningkat pada akhir tahun 2014,
Perkembangan Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan
keadaan pun semakin menunjukkan bahwa efek/ saham semakin banyak peminatnya,
dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Investasi
di pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem
perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa
surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan menjual
saham kepada publik, perusahaan dapat memperoleh dana dari pasar modal, adapun
tujuan penggunaan dananya yaitu untuk: ekspansi, memperbaiki struktur permodalan,
pengalihan pemegang saham (divestasi) dan lain-lainnya. Investasi di pasar modal
memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan
preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para pemodal mungkin
21
hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan ( selain alternatif
investasi pada real assets seperti properti dan emas). Di samping itu, investasi pada
sekuritas/saham mempunyai daya tarik lain yaitu pada likuiditasnya. Sehubungan dengan
itu maka pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien. Hanya
kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang tertinggi ( sesuai
dengan risikonya ) yang mungkin memperoleh dana.
Sebelum melakukan investasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil
investasi sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya:
1. Usia investor dan kapan hasil investasi itu akan dinikmati.
2. Jumlah dana yang disediakan, waktu, dan kemampuan yang dimiliki untuk
mengawasi investasi.
3. Tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan serta risiko yang siap ditanggung
oleh investor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan maka semakin tinggi risiko
yang akan ditanggung.
Saat ini investasi dalam bentuk portofolio (obligasi, saham, atau surat berharga lainnya)
lebih menarik karena dianggap memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan relatif tidak
membutuhkan perizinan yang rumit. Investasi portofolio yang paling marak Indonesia
selama kurun waktu 2001 hingga 2008 adalah investasi di pasar modal. Pada tahun 2001,
IHSG berada pada level 470.23 dan pada akhir tahun 2007 berada pada 2745.83 atau naik
sebesar 483.93 persen, jika di rata-rata pertahunnya sebesar 69.13 persen.
Berikut ini tabel kinerja BEJ selama 3 tahun terakhir
22
Indikator 2005 2006 2007
IHSG 1162.64 1805.52 2745.83
Kapitalisasi
Pasar Rp 801T Rp 1249T Rp 1982T
Transaksi
Harian Rp 1.67T Rp 1.84T Rp 4.26T
Volume Harian 1.65M 1.78M 4.26M
Emiten Baru 8 12 24
IPO Rp 3.54T Rp 3.01T Rp 17.18T
Right Issue Rp 10.36T Rp 9.76T Rp 29.8T
Emisi obligasi Rp 8.25T
Rp 11.45T Rp 31.28T
NAB Reksadana Rp 29.17T
Rp 52.28T Rp 91.5T
*tabel berdasarakan data BEJ melalui Wikipedia.com
Terjadi peningkatan rata rata 58% per tahun
23
BAB IV
KONSUMSI DAN INVESTASI
1. Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah komponen tunggal terbesar dari GNP mencangkup 66% dari
pengeluaran total. Komponen utama dari konsumsi adalah perumahan, kendaraan
bermotor, makanan dan pelayanan kesehatan.
Ada tiga komponen utama konsumsi :
1. Barang-barang tahan lama seperti mobil.
2. Barang-barang tidak tahan lama seperti makanan
3. Jasa-jasa seperti seperti pendidikan tinggi.
Tabungan, merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Jadi tabungan
adalah pendapatan dikurangi konsumsi.
Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes, mengatakan bahwa Pengeluaran seseorang
untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar
pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat
tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan
seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi
sehingga tingkat tabungannya nol.
2. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menunjukan hubungan hubungan antara tingkat pengeluaran
konsumsi dengan tingkat pendapatan disposibel perorangan. Titik impas ( Break Even
Point ) terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama dengan pendapatan disposibel.
24
Faktor-faktor yang menentukan konsumsi adalah :
A. Pendapatan disposibel
B. Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan yang akan diterima rumah tangga
C. Kekayaan atau faktor lain, kekayaan membuktikan bahwa kekayaan yang lebih
tinggi mengakibatkan konsumsi lebih tinggi.
3. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat
pendapatan. Sehingga bisa meningkatkan Saving Money disaat darurat atau planning
di masa yang akan datang.
A. MPC ( marginal propensity to consume )
Adalah tambahan jumlah pengeluaran konsumsi oleh masyarakat sejalan dengan
peningkatan pendapatan, atau tambahan konsumsi akibat naiknya pendapatan.
MPC = ^C
^ Yd
B. MPS ( marginal propensity to save )
Adalah tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan atau
tambahan menabung sebagai akibat dari tambahan pendapatan.
MPS = ^S
^Yd
C. APC ( Average propensity to consume )
Atau kecenderungan mengkonsumsi rata-rata pada tingkat pendapatan nasional
tertentu artinya perbandingan antara besarnya suatu konsumsi pada suatu tingakat
pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
APC = Cn
Yn
25
D. PTC ( Propensity to consume )
Adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi atau kecenderungan individu-
individu untuk mengeluarkan sebagian dari pendapatan mereka untuk tujuan
konsumsi.
PTC = C
Y
E. APS ( average propensity to save )
Atau kecenderungan menabunga rata-rata. Pada waktu rumah tangga mengambil
tabungan, maka nilai APS negatif. Sebaliknya pada waktu pendapatan disposibelnya
tidak dibelanjakan, maka APS positif. Selain itu kenaikan pendapatan disposibel
akan menaikan konsumsi rumah tangga. Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil
dari pendapatan disposible, maka kelebihan disposibel itu akan ditabung.
APS = S
Yd
F. PTS ( propensity to save )
Adalah kecenderungan individu untuk mengeluarkan sebagian pendapatannya
untuk tabungan.
PTS = S
Y
4. Fungsi Investasi
A. Fungsi Investasi
Adalah hubungan antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada
dua peran investasi dalam makroekonomi :
26
1. Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak
mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat
mempengaruhi pernintaan.
2. Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok
bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial
suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.
B. Komponan investasi :
1. Konstruksi baru
2. Peralatan tahan lama
3. Perubahan persediaan
C. Faktor penentu Investasi
1. Hasil penjualan
2. Biaya
3. Ekspektasi
D. Kurva permintaan Investasi
Adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk
mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan
investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan
pendapatan tahunan disebut laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan.
Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.
E. Pergeseran kurva permintaan investasi
Investasi dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti :
1. GNP
2. Pajak
3. Ekspektasi dan perkiraan masa depan
27
F. MEC ( marginal effisiency of capital )
Adalah efisiensi marjinal modal yaitu bila hasi produksi yang diharapkan
memberikan pendapatan yang lebih besar daripada harga untuk pembelian barang-
barang modal dengan kata lain bila investasi itu menciptakan rate of return over cost
atau perbandingan antara rate of return dengan biaya investasi.
G. Kurva MEC Agregatif
Adalah kurva yang menunjukan jumlah stok kapital nasional yang diinginkan
masyarakat pada tingkat suku bunga. Ini berarti masyarakat menghendaki adanya
pembentukan modal besar Ko.Ki
H. MEI ( marginal effisiency of investmet )
Adalah tambahan investasi marginal. Kerva permintaan investasi agregatif
mempunya bentuk yang mirip dengan kurva MEC yaitu keduanya berbentuk ke
kanan menurun tetapi kedua kurva tersebut berbeda. Kalau investasi merupakan
pengertian flow atau aliran, tetapi kapital merupakan stok sekalipun tidak dapat
dijumlahkan antara kurva MEC dan MEI tetapi kedua kurva tersebut berhubungan.
I. Jenis – Jenis Investasi
1 . Investasi bruto dan investasi neto
Investasi bruto adalah tambahan barang – barang modal sebelum dikurangi
penyusutan sedangkan investasi neto adalah investasi bruto dikurangi
penyusutan.
2. Investasi Terpengaruh
Adalah investasi yang dilakukan sebagai akibat dari naiknya pendapatan
nasional, artinya apabila pendapatan nasional meningkat akan memperbesar
pendapatan masyarakat. Dengan kata lain apabila pendapatan nasional
meningkat, maka investasi akan barng-barang modal akan meningkat.
Berikut penulis juga akan memberikan Tips tips berinvestasi yang aman dan
menguntungkan, antara lain :
28
1. Pelajari D engan D etail S etiap P roduk I nvestasi
Jangan bersikap euphoria dalam menanggapi fenomena yang terjadi dalam
dunia investasi. Misalkan ketika Anda mendengar cerita kolega yang NAB reksadana
sahamnya meningkat hingga 100% hanya dalam waktu satu tahun. Ini memang bukan
cerita bohong ataupun akal-akalan. Tetapi pelajari dahulu mengapa dan kenapa hal itu
bisa terjadi.
2. Kenali D ahulu K arakter R isiko D ari P roduk I nvestasi S ebelum R eturnnya.
Terkadang logika kita terabaikan ketika datang tawaran yang menggiurkan untuk
berinvestasi pada suatu produk investasi tertentu. Sementara strategi dalam menjual
adalah mem-blow up kelebihan (return) dan mengaburkan kelemahan (risiko). Karena itu
tempatkan risiko diawal sebelum return dalam mindset investasi Anda. Selanjutnya
sesuaikan karakter risiko dari produk investasi tersebut dengan karakter risiko Anda.
Apabila Anda adalah tipikal investor yang suka menghindari risiko (more risk averse)
maka sebaiknya Anda tidak berinvestasi di pasar saham.
3. Sesuaikan K ebutuhan I nvestasi Anda D engan P roduk I nvestasi
Jika kebutuhan investasi Anda bersifat jangka panjang misal untuk kebutuhan kulian
putra Anda 10 tahun kedepan, maka Anda dapat berinvestasi di saham (atau reksadana
saham) ataupun property. Apabila Anda mempunyai rencana untuk merenovasi rumah 4
tahun mendatang, reksadana campuran atau emas batangan dan koin dapat menjadi
29
pilihan. Sementara untuk kebutuhan liburan Anda satu tahun kedepan Anda dapat
berinvestasi di reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.
Bagi yang sudah berkeluarga perlu sekali dalam melakukan investasi pendidikan
jangka panjang bagi pendidikan pitra putri anda, dengan jalan Dewasa ini kebutuhan akan
dana pendidikan semakin meningkat. Apalagi jika anak-anak mengambil program studi
tertentu yang memiliki passing grade tinggi, atau mereka bersekolah di luar negeri yang
memang perlu biaya yang tidak sedikit.
Karena itulah, berinvestasi untuk dana pendidikan anak menjadi mutlak dilakukan
sejak dini. Hanya saja, sebelum menentukan jenis investasi untuk dana pendidikan anak,
orang tua harus terlebih dahulu tahu bagaimana dana kapan dana tersebut akan
diperlukan.
Tidak sedikit orang membeli produk tanpa memikirkan manfaatnya. Bahkan orang
tua cenderung membeli produk hanya karena mereka melihat kata “pendidikan” yang
terpampang di belakangnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa pilihan investasi yang bisa Anda terapkan dalam rangka
mengumpulkan dana untuk pendidikan anak:
Asuransi Pendidikan
Menurut fungsinya, asuransi adalah untuk perlindungan. Asuransi pemilik adalah
bahwa orang tua menjadi pendukung utama. Pemilik diwajibkan untuk membayar premi
asuransi dalam jumlah dan waktu yang Anda pilih. Keuntungan pemilik asuransinya yaitu
30
mendapatkan uang setiap kali anak-anak memasuki pendidikan baru, SD, SMP, SMA
atau perguruan tinggi.
Selain dana asuransi akan tetap diberikan jika pemiliknya meninggal tanpa
membayar premi lagi. Sebaliknya, dana diambil sebelum waktunya akan dikenakan
denda, dan diminta untuk membayar jumlah tertentu.
31
BAB VII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah
penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi
mengajarkan kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi
tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat
kepada 4 komponen yaitu :
1. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4. Ekspor dan impor
Dan Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1. Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan luar Negeri
2. SARAN-SARAN
Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran saran dan
kritikan bagi para pembaca yang saya hormati, guna untuk membangun pada masa yang
akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang
semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. 1985. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.
Richard G.lipsey, peter O.Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam,
Jakarta. Rineka Cipta
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Bina Grafika
Soediyono R, 1981. Ekonomi Makro Jilid 1,2. Yogyakarta. Liberty.
Samuelson. 1982. Ekonomi Makro. Jakarta. Erlangga
................,. 1985. Ekonomi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Winardi. 1987. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung. Alumi
Wikipedia.com