m-sdm-lanjutan
TRANSCRIPT
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 1/9
Penghargaan (Reward)Penghargaan (reward) adalah imbalan yang diberikan
organisasi/perusahaan kepada anggota/pegawai, baik
bersifat materi maupun non materi
Wujud penghargaan dapat berupa: gaji pokok, gajivariabel, insentif (perangsang), bonus, kesempatan
karier/promosi, liburan, haji
Sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu
menjamin kepuasan para anggota organisasi yang
memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara danmempekerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai
sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi
kepentingan organisasi
Tujuan Sistem Imbalan
Memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas
Mempertahankan pegawai yang ada
Menjamin keadilan
Menghargai perilaku yang diinginkan: prestasi,kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab, dll
Mengendalikan biayaMemenuhi peraturan-peraturan legal
Sistem penghargaan yang baik bagi pegawaiBagi pegawai, sistem penghargaan dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi dan semangat kerja, serta
kepuasan kerja
Pengakuan organisasi/perusahaan terhadap kinerja yang
dicapai oleh pegawai akan menimbulkan pengukuhan
atas sikap dan perilaku yang telah dilakukanKepuasan kerja pegawai akan mencegah terjadinya
kemangkiran, pemborosan waktu, turnover, dan di sisi
lain dapat membangkitkan semangat kerja, sehingga
pegawai terdorong untuk berprestasi dan berkinerja lebihbaik
Sistem penghargaan yang baik bagi
organisasi/perusahaanBagi organisasi/perusahaan, sistem penghargaan yang
baik dapat menimbulkan kinerja organisasi meningkat,
sebagai konsekuensi dari semangat dan gairah kerja
pegawai
Organisasi/perusahaan dapat meminimalkan alokasi
sumber daya finansial yang tidak perlu.
Perusahaan dapat melakukan optimalisasi sumber daya
pegawai untuk memacu pencapaian tujuan organisasi
Keuntungan sistem penghargaan yang baikMenjadi daya tarik SDM berkualitas
Meningkatkan rasa ikut memiliki
Meningkatkan motivasi kinerja
Meningkatkan motivasi pengembangan ketrampilanMemperkuat budaya organisasi
Memperkuat struktur dan biaya
Dampak pengupahan yang tidak memuaskan:Prestasi kerja rendah
Tingkat kemangkiran tinggiTingkat kecelakaan kerja tinggi
Pemogokan
Tingkat perpindahan ke perusahaan lain tinggi
Penghargaan diberikan kepada pegawai segera sete
penyelesaian pekerjaan prestatifnya. Jarak wapemberian penghargaan yang terlalu lama menyebab
penghargaan menjadi tidak efektif, pegawai sudah l
terhadap prestasinya
u’thu al -ajiir ajrah qabla an yajiff ‘irquh, “bayar
gaji buruh sebelum keringatnya kering”.
Dalam Hadis Nabi dikatakan: "Bayarlah kepada peke
upahnya sebelum kering keringatnya dan beritahukanberapa upahnya, ketika dia masih bekerja,”(HBaihaqi).
Sistem penghargaan dapat memberikan konstrib
penting bagi pencapaian tujuan organisasi, jika:Mengintegrasikan strategi dan kebijakan pengharg
/imbalan dengan strategi utama untuk menca
pertumbuhan dan peningkatan kinerja
Menopang nilai-nilai organisasi, terutama nilai-n
yang berkaitan dengan inovasi, kerjasama t
fleksibilitas, pelayanan pelanggan, dan mutuSesuai dengan budaya dan gaya manajemen organi
yang sedang berlaku atau direncanakanMendorong atau mendukung perilaku yang diingin
darisemua level karyawan dengan menunjukkan kep
karyawan mengenai jenis-jenis perilaku yang di
penghargaan, bagaimana perilaku dijalankan, bagaimana harapan mereka akan dipuaskan
Memberi keunggulan kompetitif yang diperlu
organisasi untuk menarik dan mempertahan
ketrampilan yang dibutuhkan organisasi Memungkin
organisasi mendapatkan nilai sesuai dengan nilai u
yang dikeluarkan dalam praktik penghargaan/imba(Armstrong & Murlis, 2003)
Pertimbangan dalam penentuan sistem imbalan:Internal:
Kemampuan organisasi
Eksternal
Peraturan perundang-undangan
Persaingan di pasar kerja
Langka tidaknya tenaga kerja yang dibutuhka
Kondisi perekonomian
Tuntutan pemanfaatan teknologi
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 2/9
Jenis reward/penghargaan/imbalan langsungUpah/gaji pokok
Tunjangan tunai sebagai suplemen upah/gaji rutin
Tunjangan THR, gaji ke-14
Bonus,Insentif Segala jenis catu (in natura/in kind) rutin
Jenis reward/penghargaan/imbalan tidak langsungFasilitas transportasi, pemeliharaan kesehatan
Upah/gaji selama cuti/izin
Santunan musibahBantuan biaya pendidikan
Iuran asuransi yang dibayarkan perusahaan
Iuran dana pensiun yang dibayarkan perusahaan
Manfaat pengetahuan tentang komposisi imbalan:Untuk mengatur komposisi imbalan agar selaras dengan
strategi perusahaan, meningkatkan pretasi dan kinerja
pegawai
Sebagai bahan pembanding terhadap imbalan yang
diberikan peruahaan lainAgar terhindar dari permasalah pelanggaran peraturan
perundangan yang berlaku
Dampak sistem imbalan yang tidak memuaskan:• Prestasi kerja rendah
• Tingkat kemangkiran tinggi
• Tingkat kecelakaan kerja tinggi
• Pemogokan
• Tingkat perpindahan ke perusahaan lain tinggi
Gejala/indikator ketidakpuasan terhadap sistem
imbalan dapat dikenali dari keluhan, pertanyaan,
pernyataan, protes
“Tanggung jawab pekerjaan saya lebih berat, tetapimengapa golongan jabatan dan gaji sama dengan Fulan
?”
“Pekerjaan saya sama dengan Dadap, tetapi mengapa jabatan dan gaji kami berbeda ?
Saya sudah bekerja 10 tahun, tetapi mengapa gaji sama
dengan Waru yang baru bekerja 4 tahun ?
“Divisi kami yang menghasilkan uang, tetapi mengapaimbalan sama dengan divisi pendukung ?
“Insentif dan bonus yang kami terima sama dengan yanglain, untuk apa rajin kerja keras, harus berkinerja bagus”
Langkah Penentuan Sistem ImbalanMelakukan analisis jabatan : deskripsi jabatan, ura
pekerjaan, standar pekerjaan
Penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan inter
urutan peringkat pekerjaan, „nilai‟ setiap pekerjasusunan perbandingan dengan pekerjaan lain da
organisasi, pemberian „poin‟ untuk setiap pekerjaanMelakukan survai berbagai sistem imbalan untuk ba
terkait keadilan eksternal: instansi pemerintah (di
tenaga kerja, KADIN, organisasi profesi, serikat pekeorganisasi/perusahaan lain, perusahaan konsultan ten
kerja
Menentukan „harga‟ setiap pekerjaan dihubungdengan „harga‟ pekerjaan sejenis di tempat lain
Penilaian Pekerjaan dan Sistem ImbalanPenentuan „peringkat‟ pekerjaan
Misal: pesuruh peringkat 1, sekretaris 2, kepala TU 3
Klasifikasi peker jaan, „golongan‟ jabatan, mulai yang paling sederhana hingga paling rumit, mulai d
pekerjaan teknis hingga manajerial
Metoda perbandingan faktor kritikal Sistem point
Sistem ImbalanJob ranking
Job gradingMetode perbandingan faktor
Point system
Sistem Imba
dengan Metoda Job RankingSetiap pekerjaan ditentukan ranking atau tingkatan
secara subyektif berdasarkan pada tingkat kepentin
relatif dalam perbandingan dengan pekerjaan-pekerj
lain
Pekerjaan yang lebih penting dibayar lebih tinggi, te
karena ranking yang ditetapkan kurang ketepatan
mengakibatkan tingkat upah yang tidak tepat
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 3/9
Sistem Imbalandengan Metoda Job GradingPerusahaan menyusun deskripsi-deskripsi standar untuk
kelompok-kelompok pekerjaan yang akan digunakan
untuk menilai pekerjaan-pekerjaan yang adaPekerjaan yang lebih penting dibayar lebih tinggi, tetapi
ketidakakuratan perbedaan diantara kelas-kelas dapat
mengakibatkan tingkat upah yang tidak tepat
Sistem Imbalan
dengan Metoda Perbandingan Faktor KritikalBerdasarkan pada perbandingan faktor kritikal dari
berbagai pekerjaan, seperti beban tanggung jawab, jenis
dan tingkat ketrampilan, mental, fisik, kondisi kerjaLima langkah:
Penentuan faktor-faktor kritikal
Penentuan pekerjaan-pekerjaan kunci
Penentuan tingkat gaji bagi komponen kritikal
Perbandingan satu faktor tertentu pada berbagai
pekerjaan
Penilaian pekerjaan-pekerjaan lain
Penentuan Imbalan
dengan Sistem PointMenentukan faktor-faktor kritikal
Menentukan tingkat faktor-faktor kritikalAlokasi point pada faktor-faktor yang diidentifikasi
Alokasi point pada masing-masing tingkat
Pengembangan pedoman pada setiap point
Penerapan sistem point yang ditetapkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi KompensasiProduktivitas
Semakin tinggi tingkat output semakin besar kompensasi
Kemampuan untuk membayar
Kesediaan untuk membayar
Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Langkah menyusun/memperbaiki sistem imbalanMenetapkan tujuan yang akan dicapai melalui kebija
sistem imbalan:
Mampu „menarik‟ tenaga kerja yang berkualitas
mempertahankannya. Memotivasi tenaga kerja unberprestasi dan berkinerja baik. Mendorong peningka
kualitas SDM. Membantu mengendalikan biaya imba
tenaga kerja.
Langkah Ke
Menetapkan kebijakan (policy) dan sistem y
harus dirumuskan untuk diterapkan:Untuk merangsang motivasi dan prestasi, m
kebijakan dan sistem imbalan harus menca
penghargaan atas prestasi kerja, inovasi, kreativitas,
Untuk mendorong semangat menguasai pengetahuan teknologi baru, maka kebijakan dan sistem imba
harus mengandung elemen penghargaan un
keberhasilan penguasaan ilmu dan ketrampilan baru.
Untuk menarik SDM yang berkualitas tinggi, m
kebijakan dan sistem imbalan karyawan yang berkual
tinggi harus kompetitif terhadap perusahaan lain
Komposisi komponen imbalan yang sesuaiInsentif Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran langs
yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kin
(Atau pembagian keuntungan bagi pegawai ak
peningkatan produktivitas atau penghematan bia
Sehingga insentif sering disebut sebagai upah varia
atau kompensasi non tradisional, (sementara
merupakan kompensasi tradisional).
Dalam pengertian imbalan yang lebih luas, inse
termasuk komponen imbalan langsung, disamping pokok, tunjangan, bonus. Adapun imbalan ti
langsung tidak diterima secara rutin ataupun periodikBeberapa prinsip dalam penerapan insentif:Sistem insentif yang baik tergantung pada s
pekerjaan, strategi bisnis dan lain-lain
Penerapannya dengan kombinasi dari beberapa modelGaji bukan merupakan satu-satunya yang memotiv
pekerja.
Hal-hal yang harus terjawab dulu:Tujuan penerapan
Untuk meningkatkan perilaku kerja produktif indiv
pegawaiUntuk meningkatkan kerjasama pegawai
Untuk mendorong munculnya inovasi baru dari pegawSiapa yang termasuk dalam program tersebut:Kelompok, individu, pemegang jabatan apa, da
pekerjaan apa?
Apa yang menjadi standar:Barang per unit yang dihasilkan
Keuntungan yang diperoleh
Penghematan biaya
Waktu kerjaJumlah penjualan
Prestasi kerja secara umum, dll
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 4/9
Bagaimana pelaksanaannya:Perhitungan, pengawasan, pembayaran
Program insentif spesifik tiap perusahaanProgram insentif/perangsang harus dirancang agar
memenuhi kebutuhan dan situasi tertentu yang spesifik.Suatu sistem insentif yang berjalan baik pada sebuah
perusahaan belum tentu berhasil baik pada perusahaan
yang lain.
Program insentif individu dan kelompokProgram insentif yang baik akan meningkatkan prestasidan produktivitas individu
Pada program insentif yang berdasarkan prestasi
individu, sebaiknya juga menyertakan pekerja
pendukung yang terkait
Pada industri yang sulit dilakukan pemilahan lebih baik dilaksanakan pula, program insentif yang mendasarkan
pada prestasi kelompok
Hal itu bisa menghilangkan ketegangan, misalnya antara
bagian produksi dan bagian pemeliharaan
Standar sistem insentif Menetapkan standar pada batas mana seorang pegawai
mulai memperoleh insentif; misalnya mendasarkan padaprestasi masa lalu
Persyaratan penerapan sistem insentif Perusahaan telah memberikan gaji/upah cukup tinggi,
sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pegawai
Hasil kinerja terukur
Sambutan prestasi yang antusias, bukannya dingin dan
menimbulkan iri Investasi pendanaan untuk insentif
Jelas apa yang ingin dicapai dari program insentif
Contoh sistem insentif Scanlon PlanBiaya penghematan dibagi untuk pekerja 75%,
sementara 25% kembali ke perusahaanVariasinya: the Rucker Plan, Kaiser Steel Plan
Sistem Piece work
Memberikan insentif kepada pekerja sesuai dengan porsi
kontribusinya terhadap peningkatan produktivitasAda dua macam:
Sistem upah borongan,
Sistem „standar hour”, waktu standar penyelesaian
BonusBonus diartikan sebagai pemberian pendapatan bagi
pekerja yang hanya diberikan setahun sekali, jika syarat-syarat terpenuhi
Pertama, jika perusahaan memperoleh labaKedua, dikaitkan prestasi kerja individu, tidak pukul rata
Bonus lebih mirip gaji ke-14 da THR
Jasa produksi• Pengertian jasa produksi adalahinsentif untuk
keberhasilan peningkatan produktivitas
• Sebagaimana insentif untuk kelompok
• Dalam perkembangannya bergeser fixed mirip
THR
Komisi petugas penjualan
Secara tradisional penjual yang menjualkan produk m
orang lain/perusahaan hanya dibayar dengan kom
prosentase hasil penjualan
Dalam perkembangannya, perusahaan besar cender
mengkombinasikan antara gaji (penghalisan dasar) komisi sebagai tenaga penjualan
Atau pemberian komisi hanya setelah melewati qu
tertentu
Ada juga yang memberikan penghargaan non finans
misalnya medali, member club
Program penghargaan non finansialPemberian cuti tambahan
Kesempatan beasiswa pendidikan dari perusahaan
Naik haji atas biaya perusahaan
Seremonial pemberian penghargaanIroni pada negara dengan upah rendah, pengharg
tetap diuangkan (medali dijual, cuti diuangkan, dst)
Motivasi*Faktor yang berhubungan dengan prestasi kerja:
-Motivasi
-kemampuan
-Persepsi tentang peran (role perception)*Yaitu pengertian tentang perilaku mana yang pent
untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi
Motivasi dan kinerja• Problem motivasi kerja terjadi karena pek
tidak bekerja secara maksimal sehin
produktivitas tidak sesuai dengan kemamp
dan potensi riilnya.
• Hal ini menimbulkan pertanyaan, metode
yang tepat untuk membantu pek
meningkatkan tingkat produktivitas sesdengan kemampuannya
• Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengamembangkitkan, mengarahkan dan memelih
perilaku yang berhubungan dengan lingkun
kerja
Prinsip-prinsip dalam memotivasi pegawai1. Prinsip partisipasi. Pegawai perlu dib
kesempatan ikut berpartisipasi den
sumbangan ide, inisiatif dan kreatifitasnya da
mencapai tujuan
2. Prinsip komunikasi. Pemim
mengkomunikasikan segala sesuatu yberhubungan dengan usaha pencapaian tug
dengan informasi yang jelas3. Prinsip mengakui andil/peran. Pemim
mengungkapkan bahwa pegawai/bawa
mempunyai andil dalam usaha pencapatujuan
4. Prinsip pendelegasian wewenang. Pemim
memberi otoritas/wewenang (sebatas terten
kepada bawahan untuk mengambil keputusan
5. Prinsip memberi perhatian. Pemimmemberikan perhatian terhadap aspirasi pega
Teknik memotivasi kerja pegawai
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 5/9
• Pemenuhan kebutuhan pegawai
– Pemimpin memperhatikan kebutuhan
pegawai agar lebih mudah memotivasi
kerjanya
• Komunikasi persuasif
– Pemimpinmemberikan perhatian kepada
pegawai tentang pentingnya tujuan suatu
pekerjaan, agar menimbulkan minat,
menguatkan hasrat melaksanakan
pekerjaan. Sehingga pegawai akanbekerja dengan motivasi tinggi dan
merasa puas dengan hasil kerjanya
Motivasi berprestasi• Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri
seseorang untuk melaksanakan suatu tugasdengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi
dengan predikat terpuji
• Menumbuhkan kesadaran nilai ruhiyah pada
setiap perbuatan, karena setiap perbuatan terikat
hukum syara‟ • Mendorong agar setiap perbuatan bernilai tinggi
KOMUNIKASI KERJAPemeliharaan Hubungan Dengan Karyawan
• Sumber daya manusia adalah unsur terpenting
dalam organisasi, maka pemeliharaan hubungan
yang kontinu dan serasi dengan karyawan
menjadi sangat penting
• Hal-hal penting dalam menyangkut
pemeliharaan hubungan hubungan dengan
karyawan antara lain: motivasi dan kepuasan
kerja, komunikasi kerja, serta peningkatan
kesejahteraan karyawanKOMUNIKASI KERJA
• Pemeliharaan hubungan dengan karyawanmemerlukan komunikasi yang efektif
• Melalui komunikasi berbagai hal menyangkut
kehidupan organisasi disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain
Arah Arus Komunikasi• Komunikasi vertikal ke bawah
Manajemen menyampaikan berbagai hal kepada
bawahan: perintah, instruksi, kebijakan baru,
pengarahan, pedoman kerja, nasihat dan teguran
• Komunikasi vertikal ke atasPenyampaian berbagai hal oleh bawahan, seperti laporan
hasil kerja, permasalahan, saran, keluhan pribadi• Komunikasi horisontal
Berlangsung antara orang-orang yang berada pada level
setara dalam hirarki organisasi, dengan tugas yangberbeda, menghindarkan mispersepsi agar langkah
seirama
• Komunikasi diagonal
Komuniasi antara dua satuan kerja yang berada pada
jenjang hirarki organisasi berbeda, misal antara direkturproduksi pada perusahaan induk dengan manajer pada
anak perusahaan (bukan bawahan langsung)
Proses KomunikasiProses komunikasi menyangkut hal-hal sebagai berik
• Pihak yang terlibat: subyek dan ob
komunikasi
• Pesan yang akan disampaikan
• Cara/metode komunikasi: lisan, tertulis
• Pemahaman metode penyampaian pesan o
obyek
• Penerimaan pesan oleh obyek• Umpan balik dari obyek ke subyek
• Subyek dan obyek komunikasi
Dalam kehidupan organisasional bentuk komuni
bersifat dua arah. Tergantung pada maksud komuni
tersebut, maka dapat ditentukan siapa yang men
subyek dan siapa yang menjadi obyek komunikasi
• Pesan yang hendak disampaikan
Perintah dari atas ke bawah, laporan dari bawah
atas, informasi secara horisonntal, usul secara diago
kesemuanya disebut ‘pesan’. Pesan harus jelas b
subyek maupun obyek
• Metode penyampaian pesan
Pesan yang disampaikan secara tertulis, gaya bah
dan istilah yang digunakan harus dapat dipah
dengan mudah oleh pihak lain. Dalam penyampa
pesan secara lisan, maka ekspresi dan nada suara a
berpengaruh pada jalannya komunikasi
• Pemahaman metode oleh obyek
Komunikasi tidak akan berjalan lancar apabila ter
distorsi dalam prosesnya. Perbedaan ting
pendidikan, latar belakang sosial, dan kultur da
menjadi penyebab distorsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:• Pihak sender/komunikator
Ketrampilan, sikap, pengetahuan, media saluran y
komunikasi
• Receiver/komunikan
Ketrampilan, sikap, pengetahuan, media salu
komunikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi d
pihak sender/komunikator
• Ketrampilan sender:
Sender sebagai pengirim informasi, ide, berita, pes
perlu menguasai cara-cara penyampaian pikiran bsecara tertulis maupun lisan
• Sikap sender:
Sikap sender (misal angkuh, ragu) sangat berpenga
pada receiver. Sender harus mampu bersi
meyakinkan receiver terhadap pesan yang diberikan
• Pengetahuan sender:
Sender yang mempunyai pengetahuan luas
menguasai materi yang disampaikan akan da
menginformasikan kepada receiver lebih jelas, sehin
receiver akan lebih mudah mengerti
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 6/9
• Media saluran yang digunakan sender:
Media atau saluran komunikasi sangat membantu
dalam penyampaian ide, informasi/pesan. Sender perlu
menggunakan media saluran komunikasi yang sesuai
dan menarik perhatian receiver
Rintangan komunikasi
• Rintangan pribadi: emosi, kebiasaan yang
berlaku pada norma budaya tertentu
• Rintangan fisik: jarak• Rintangan bahasa: kesalahan interpretasi istilah
Jendela komunikasi Johari
Hal yang harus diperhatikan agar komunikasi
dengan bawahan mencapai hasil yang diharapkan• Tidak mendominasi pembicaraan
• Mampu menciptakan suasana yang tidak tegang
• Menunjukkan kemauan mendengar
• Menghilangkan hal yang dapat mengalihkan
perhatian
• Mampu menempatkan diri pada posisi orang lain
• Sabar
• Mampu mengendalikan emosi
• Mencegah timbul suasana perdebatan
• Mengajukan berbagai pertanyaan sebagai bukti
bukti perhatian
KONFLIKPengertian Konflik Kerja
• Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi
antara apa yang diharapkan oleh seseorang
terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan
kenyataan
• Konflik akan timbul bila terjadi
ketidakharmonisan antara seseorang dalam satu
kelompok dan orang lain dari kelompok yang
lain.
• Konflik dapat terjadi dalam lingkup rumah
tangga, perusahaan, organisasi, negara
• Konflik berbeda dengan perbedaan pendapat.Akan tetapi perbedaan pendapat yang tidak diakomodasikan dengan baik, dapat melahirkan
konflik dan pertentangan yang membahayakan
Tiga sudut pandang tentang konflik1. Pandangan tradisional
– Konflik merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi
kehidupan organisasi
2. Pandangan perilaku
– Konflik merupakan su
kejadian/peristiwa yang biasa terj
dalam kehidupan organisasi, yang b
bermanfaat (konflik fungsional) dan b
pula merugikan organisasi (kondisfungsional)
3. Pandangan interaksi
– Konflik merupakan suatu peristiwa y
tidak dapat terhindarkan dan diperlu
bagi pimpinan organisasi
– Sumbangsih utama pendekatan interaksio
adalah dalam merangsang para pemim
kelompok untuk mempertahankan suatu ting
konflik minimum yang berkelanjutan
Konflik fungsional
– Konflik yang berbentuk konstruk
menunjang tujuan-tujuan kelompok
memperbaiki kinerja
Konflik disfungsional
– Konflik yang berbentuk distruk
menjadi kendalan bagi pencapa
kinerja kelompok – Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (send
yang ia menghadap kepadanya. Maka berlom
lombalah (dalam membuat) kebaikan. di m
saja kamu berada pasti Allah a
mengumpulkan kamu sekalian (pada h
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa a
segala sesuatu (TQS Al Baqarah: 148)
– Fastabiqul khairat adalah berlomba-lomba da
kebaijikan. Persaingan sehat dengan aturan y
jelas
4 bentuk konflik dalam organisasi
1. Konflik hierarki – Yaitu konflik yang terjadi p
tingkatan hierarki organisasi. Con
pemimpin dengan karyawan, komis
dengan direktur
– Konflik fungsional
– Yaitu konflik yang terjadi
bermacam-macam fungso departem
dalam organisasi. Contoh: konflik an
bagian produksi dan pemasaran
2. Konflik staf dengan kepala unit – Yaitu konflik yang terjadi an
pemimpin unit dengan stafnya terutayang berhubungan dengan otoritas ke
Contoh: karyawan staf secara ti
formal mengambil wewenberlebihan
– Konflik fornal - informal
– Yaitu konflik yang berhubungan den
norma yang berlaku di organi
informal dengan organisasi formContoh: pemimpin yang menerap
norma yang salah pada organisasi
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 7/9
Sumber konflik• Pada dasarnya, konflik adalah sesuatu yang
wajar terjadi, karena sebagai manusia dalam
suatu organisasi/perusahaan, masing-masing
memiliki latar belakang dan sudut pandang yangberbeda-beda
• Oleh karena itu harus dipelajari apakah yang
menjadi sumber konflik, untuk
menyelesaikannya
• Sumber konflik bisa masalah teknis danperaturan ataupun masalah sikap/kebiasaan
*Perbedaan latar belakang keluarga
*Perbedaan latar belakang pendidikan
*Perbedaan kebiasaan-kebiasaan
*Kesenjangan kompensasi yang mencolok *Sikap pemimpin yang kurang baik
Penyebab terjadinya konflik kerja:a. Koordinasi kerja yang tidak dilakukan
b. Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas
c. Tugas yang tidak jelas (tidak ada job deskripsi)
d. Perbedaan dalam orientasi kerja
e. Perbedaan dalam memahami tujuan organisasif. Perbedaan persepsi
g. Sistem reward yang tidak proporsional
h. Strategi pemotivasi yang kurang tepat
Antisipasi konflik• Mengembangkan rasa kebersamaan
• Klarifikasi informasi (tabayyun)
Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yangmenyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmuitu. (TQS Al Hujurat: 6)
• Membangun jalinan silaturrahmi
Proses konflik 1. Tahapan I: Oposisi potensial
2. Tahapan II: Kognisi dan personalisasi
3. Tahapan III: Perilaku
4. Tahapan IV: Hasil
Tahapan I: Oposisi potensial
• Adanya kondisi-kondisi yang menimbulkanpeluang muncul konflik
• Tiga macam kategori sumber konflik:
Komunikasi – struktur – variabel-variabel pribadi
Tahapan II: Kognisi dan personalisasi• Apabila kondisi-kondisi tahap I menyebabkan
timbulnya frustasi, maka potensi untuk oposisidiaktualisasi pada tahapan II
• Kondisi-kondisi anteseden, hanya akan
menyebabkan timbul konflik jika salah satu atau
lebih pihak ada yang dipengaruhi oleh konflik
tersebut
• Konflik yang dipersepsi: disadari oleh salah s
pihak atau lebih tentang adanya kondisi-kond
yang menyebabkan timbul peluang muncul
konflik
• Konflik yang dirasakan: keterlibatan emosiondalam suatu konflik yang menyebabkan timbu
perasaan tidak tenang, tegang, frustasi, atau
sikap bermusuhan
Tahapan III: Perilaku• Konflik mulai terbuka
Orientasi penanganan konflik• Persaingan : asertif tidak kooperatif
• Kolaborasi : asertif dan kooperatif
• Menghindari : tidak asertif dan tidak koopera
• Akomodasi: tidak asertif dan kooperatif
• Kompromis : bentuk antara asertif dan
kooperatif
– Dimensi kooperatif= derajat hingga s
pihak berupaya memenuhi kepentinga
pihak lain
– Dimensi Asertif= derajat hingga satu
pihak berupaya memenuhi kepentingadirinya
Tahapan IV: Hasil• Konflik menyebabkan timbulnya sejum
dampak
• Dampak bisa bersifat fungsional a
disfungsional
Tingkatan konflik• Konflik intrapersonal (dalam diri individu)
• Konflik interpersonal (antar individu)
• Intragroup (dalam sebuah kelompok)
• Intergroup (antar kelompok)
Tiga macam perilaku terhadap konflik dan peril
yang ditimbulkan
Konflik tidak dapat
dihindari,
Konflik bukannya
tidak dapat
Walaupun terjkonflik tetapi
persetujuan
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 8/9
persetujuan
tidak mungkinterjadi
dihindari,
tetapipersetujuan
tidak
mungkinterjadi
mungkin terjadi
Pertarunganmenag kalah
Penarikan diri Pemecahanmasalah
Intervensipihak ke-3
Isolasi mediasi
Tergantung
nasib
Masa bodoh Koeksistensi
(saling
menyesuaikan
diri)
Mencegah Konflik antar kelompok• Pihak manajemen menekankan kontribusi
terhadap tujuan-tujuan total, bukan pencapaian
tujuan-tujuan sub kelompok
• Meningkatkan frekuensi komunikasi dan
interaksi antara kelompok-kelompok;
mengembangkan suatu sistem reward untuk
kelompok agar saling membantu
• Memberikan pengalaman dalam suatu rentang
departemen agar memperluas landasan untuk
empati dan memahami problem antar kelompok
• Memberikan kesadaran arti dan makna sistem
HUBUNGAN INDUSTRIALPEMELIHARAAN HUBUNGAN DENGAN
KARYAWAN• Pemeliharaan hubungan yang serasi dan harmonis
antara manajemen (organisasi) dan pekerja penting
untuk ditumbuhkan, dijaga dan dipelihara
• Hubungan yang serasi menjamin kontinuitas produksi
dan meningkatkan gairah kerja
• Sehingga organisasi akan lebih mampu mencapai
tujuan organisasi dan menjamin pemuasan kebutuhan
pekerja
Permasalahan hubungan industrial mempunyai efek pada• Internal (dalam) organisasi (pengusaha, manajemen,
pekerja) dan ke luar organisasi
• Eksternal luar) organisasi (stake holder lainn
masyarakat konsumen, pemasok bahan ba
distributor, pemerintah
Persepsi hubungan antara pekerja den
pengelola/pengusaha• Persepsi yang tidak tepat menggambarkan hubun
pekerja dan pengelola/pengusaha sebagai hubun
yang bertentangan secara diametral sehin
menimbulkan suasana yang konfrontasional
• Kepentingan para pekerja dan kepentin
pengelola/pengusaha adalah saling berkaitan den
tingkat interdependensi yang tinggi
Tahapan hubungan industrial1. Tahap konflik
2. Tahap pengakuan eksistensi3. Tahap negoisasi
4. Tahap akomodasi
5. Tahap kerjasama
Tahap kerjasama merupakan tahap yang paling maju
paling ideal dalam hubungan industrial
Kesetaraan• Pertentangan kelas antara pekerja dan pengus
muncul dalam pergolakan antara sistem ekon
kapitalis dan sistem ekonomi sosialis
• Dalam pandangan Islam adalah hubungan muam
yang setara (mitra sejajar) antara a jir dan musta‟jir
Hubungan industrial yang didasarkan atas seman
kerjasama • Pemberian kesempatan kepada karyawan un
memberikan saran-saran atas prinsip:
– Saling menghargai dan menghormati
– Saling mendukung
– Bisa menempatkan diri pada posisi pi
lain
– Melakukan tindakan yang sa
menguntungkan
Manfaat keterjalinan kerjasa
(hubungan yang sehat antara perusahaan dan karyawa• Mengkomunikasikan/konsultasi berbagai masalah• Mengetahui permasalahan lebih dini
5/17/2018 M-SDM-LANJUTAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/m-sdm-lanjutan 9/9
• Memungkinkan terselesaikan sebelum mencuat
menjadi permasalahan serius
• Memberikan arahan untuk mencapai sasaran bersama
• Mengurangi kesalahpengertian yang mungkin timbul
Yang akan membawa peningkatan produktivitas bagi
perusahaan dan kesejahteraan bagi karyawan
Tidak memicu kesenjangan• Bahkan kepada seorang pelayan saja harus bersikap
saling menghargai“khodimukum akhuukum” (pelayanmu adalah saudaramu)
Perintah untuk memberikan makanan dan pakaian pelayan
sebagaimana apa yang dipakai oleh majikannya.
• Tidak memicu memperlebar kesenjangan yang
menimbulkan kelas-kelas yang rawan pertentangan
Musyawarah• Perundingan/musyawarah perlu dilakukan untuk
menghindari/mengatasi konflik
• Dengan berdialog dan bertukar pikiran masing-
masing pihak memberikan argumentasi terhadap
tuntutan/keberatan secara rasional dan terbuka untuk
mencari titik temu/solusi
Negoisasi/perundingan yang sehat• Negoisasi yang terjadi antara pengelola/pengusaha
dengan pekerja harus dilandasi dengan persepsi yangsama dan kedua belah pihak harus mempunyai itikad
baik untuk menumbuhkan dan memelihara hubungan
industrial yang sehat dan serasi
• Dalam perusahaan ada dua jenis keputusan yang
memerlukan persamaan persepsi dari semua pihak
• Keputusan yang menjadi hak prerogatif
pengelola
• Berdasarkan tuntutan syara‟
• Berdasarkan nasehat tenaga ahli
• Keputusan yang dibuat bersama
Penyelesaian perselisihan perburuhan
Alternatif pertama:• Perselisihan perburuhan sedapat mungkin dapat
diselesaikan dengan baik antara pihak-pihak yang
berselisih melalui musyawarah (negoisasi)
Alternatif kedua:
• Apabila kedua belah pihak belum mampu
menyelesaikan perselisihan, maka dapat ditempuh
melalui pihak ketiga selaku arbitrator untuk
mencarikan pemecahan (jalan keluar)
Alternatif ketiga:
• Membawa ke pengadilan, alternatif terakhir
Arbitrase
• Lembaga arbitrase adalah jalan terakhir setelah se
internal antara pihak yang berkonflik tidak menc
penyelesaian dan masing-masing tetap kuat den
pendirian dan argumentasinya
• An Nisa: 34-37 sebagai tuntunan dalam penyeles
konflik. Jika saling bermuhasabah be
menyelesaikan permasalahan maka dipanggil pi
ketiga sebagai hakam atau arbitrae
Peranan pemerintah• Peranan pemerintah dalam penyelesaian perselisi
perburuhan pada hakekatnya berkisar pada:
– Menetapkan berbagai peraturan perunda
undangan tentang hubungan industrial
cara penyelesaian hubungan industrial y
terganggu
– Mengawasi pelaksanaan berbagai peratu
perundang-undangan tersebut
– Mencegah timbulnya perselisi
perburuhan
– Bertindak selaku mediator apa
perselisihan atau terjadi pertik
perburuhan
Hamasa^^
Smangadh^^
Go to Fifth semester