lydia.docx

21
Akibat Pendarahan pada Cerebellum dan Batang Otak Lydia Gloriani Lethe 102013343 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Abstrak Terdapat dua belas pasang Nervi craniales yang keluar dari permukaan bawah otak melalu foramina kecil. Saraf kranial di beri nomor sesuai dengan ukuran keluarnya dari depan ke samping. Saraf kranial mempunyai fungsi nya masing-masing , baik dari N.I sampai N.XII . Saraf kranial terdiri atas serabut aferen atau eferen. Serabut ini mempunyai sistem saraf pusat dimana vena superficial,vena profunda,serta sistem sinus duramater ke confluens sinuum. Neurotransmiter sendiri merupakan reseptor khusus untuk melakukan pengiriman pesan dalam neuron. Abstract There are twelve pairs of Nervi craniales coming out of the bottom surface of the brain through small foramina. Cranial nerves in the given numbers according to the size of the discharge from the front to the side. Cranial nerve has its function, respectively, both from NI to N.XII. Cranial nerves consist of efferent or afferent fibers. These fibers have a 1

Upload: lydia-gloriani-lethe

Post on 06-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Akibat Pendarahan pada Cerebellum dan Batang OtakLydia Gloriani Lethe102013343Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat [email protected] dua belas pasang Nervi craniales yang keluar dari permukaan bawah otak melalu foramina kecil. Saraf kranial di beri nomor sesuai dengan ukuran keluarnya dari depan ke samping. Saraf kranial mempunyai fungsi nya masing-masing , baik dari N.I sampai N.XII . Saraf kranial terdiri atas serabut aferen atau eferen. Serabut ini mempunyai sistem saraf pusat dimana vena superficial,vena profunda,serta sistem sinus duramater ke confluens sinuum. Neurotransmiter sendiri merupakan reseptor khusus untuk melakukan pengiriman pesan dalam neuron.Abstract There are twelve pairs of Nervi craniales coming out of the bottom surface of the brain through small foramina. Cranial nerves in the given numbers according to the size of the discharge from the front to the side. Cranial nerve has its function, respectively, both from NI to N.XII. Cranial nerves consist of efferent or afferent fibers. These fibers have a central nervous system where the superficial veins, deep veins, and dural sinus system to confluens sinuum. Itself a specific neurotransmitter receptors for sending messages in neurons.

Nervi CranialesBeberapa memiliki kedua serabut tersebut yang di kenal dengan nama serabut campuran badan sel serabut aferen terdapat pada ganglia di luar batang otak , sedangkan badan sel serabut eferen terdapat pada nuklei batang otak.11. N.I (Olfactorius)Saraf olfactorius menghantarkan bau menuju otak untuk di olah lebih lanjut. Saraf ini menembus area kribriformis dari tulang etmoid untuk bersinaps di bulbus olfactorius. Dari sini traktus olfactorius berjalan di bawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama. Aksonya membentuk n.olfactorius yang naik melalui pars kribriformis untuk bersinaps di bulbus olfactorius otak.12. N. II (Opticus)Saraf ini terbungkus oleh meninges. Badan selnya terletak di retina dan aksonya berjalan kembali ke n.opticus menuju ke ciasma opticum di mana terjadi penyilangan akson dari bagian akson nasalis retina namun akson dari sisi temporal tidak menyilang. Kemudian keduanya membentuk tractus opticus ditiap sisi.1Serabutserabut refleks cahaya yang berasal dari ciasma opticum berakhir di kolikulus superior, di mana terjadi hubungan dengan kedua nukleisaraf okulomotorius. Pemeriksaan saraf opticus meliputi tes ketajaman penglihatan, tes lapang pandang.13. N. III (Oculomotorius)Tepat di depan pons, melintasi sinus kavernosus dan memasuki orbita melalui fisura orbitalis superior, mm. Rektus superior, medialis, inferior, dan m. Oblikus inferior. Juga membawa serabut simpatis menuju ganglion siliaris di mana serabut saraf bersinaps dan kemudian lewat dalam n.siliaris brevis menuju m. Sfinger pupilae dan m. Siliaris.14. N. IV (Trochlearis)Keluar dari permukaan dorsalis otak tepat di belakang kolikulus inferior, dan melengkung di sekeliling otak bagian tengah dan masuk ke sinus kavernosus. Memasuki orbita melalui fisura orbitalis soperior dan mempersarafi m. Oblikus superior.15. N. V (Trigeminus)Saraf trigeminus terdiri dari serabut sensorik dan serabut motorik. nukleus motorik dan sensorik untuk rasa raba terletak di pons, nukleus proprioseptif terletak di mesenfalon, sedangkan nukleus yang berhubungan dengan sensasi nyeri dan suhu terletak di sepanjang batang otak sampai medula spinalis servikal atas. N. trigeminus keluar dari otak di sisi pons melalui radiks motoris dan sensoris. Radiks sensoris n. Trigeminus membawa ganglion trigeminalis yang terdiri atas badan sel akson sensoris dan terletak pada lekukan os temporal petrosa. Radiks ini kemudian terbagi menjadi cabang oftalmikus, maksilaris, dan mandibularis. Radiks motoris membetuk sebagian cabang mandibularis.1 Cabang oftalmikus Melintasi sinus kavernosus dan memasuki orbita melalui fisura orbitalis superior di mana terjadi percabangan menjadi nn. Frontalis, lakrimalis, dan nasosiliaris. N. fontalis terletak tepat di bawah atap orbita dan terbagi menjadi n. surpaorbitalis dan n. supratroklearis. Yang keluar dari orbita serta mempersarafi kulit kepala bagian depan N. lakrimalis terletak di sebelah lateral dan mempersarafi kulit kelopak mata serta wajah. Selain itu saraf ini juga membawa serabut parasimpatis sekretomotorisdan ganglion sfenopalatinus menuju glandula lakrimalis. N. nasosiliaris menyilang n. otikus dan berjalan di sepanjang dindinh medial orbita untuk keluar dari wajah sebagai n. infratroklearis. Saraf ini memberi cabang n. etmoidalis menuju sinus etmoidalis dan n. siliaris longus menuju mata yang membawa serabut sensoris dari kornea dan serabut simpatis menuju m. dilator pupilae.1 Cabang maksilaris meninggalkan rongga tengkorak melalui foramen rontundum dan memasuki fossa pterigo palatinus. Terdapat ganglion sfenopalatinum yang melekat dan membawa serabut parasimpatik menuju glandula lakrimalis melalui hubungan dengan n.lakrimalis. Cabang-cabang maksilaris adalah nn.Palatina mayor dan minor menuju palatum durum dan molle, N.sfenopalatina menuju kavum nasi kemudian melalui septum nasi, menuju fossa insisivus untuk mempersarafi palatum durum. n.dentral posterior superior memasuki bagian belakang maksila dan mempersarafi gigi. maksilaris meninggalkan fossa spenopalatina melalui fisura orbitalis inferior, berjalan ke dasar orbitalis di mana terbentuk cabang nn. Dentral media dan anterior superior, menuju wajah melalui foramen infraorbitalis sebagai n. infraorbitalis. Semua saraf dari cabang maksilaris adalah saraf sensoris.1 Cabang mandibularisMeninggalkan rongga tengkorak melalui foramen ovale dan langsug terbagi menjadi beberapa cabang. yaitu : n.alveolaris inferior yang terutama merupakan saraf sensoris, yang masuk foramen mandibularis untuk mempersarafi gigi sebelum masuk ke wajah sebagai n. mentalis. Saraf ini memiliki satu cabang motoris, n.milohioideus, yang mempersarafi m.milohioideus dan bagian anterior m. digastrikus. N.lingualis terletak dekat mandibula tepat di belakang molar ketiga dan berjalan ke depan untuk mempersarafi lidah. Saraf ini bersatu dengan korda timpani yang membawa serabut perasa dari dua pertiga anterior lidah dan serabut parasimpatis sekretomotoris menuju glandula salivarius submandibularis dan sublingualis. Saraf ini bersinaps di ganglion submandiularis yang melekat ke n.lingualis. N.aurikolutemporalis membawa serabut sensorik menuju sisimkulit kepala. Selain itu saraf ini juga membawa serabut parasimpatis sekretomotoris , yang bersinaps di ganglion oticum, menuju glandula parotis, menuju glandula parotis. N.bukalis membawa serabut sensoris dari wajah. Terdapat cabang-cabang muskularis menuju otot-otot pengunyah, dia ntaranya n.temporal profunda yang mempersarafi n.temporalis. Maka saraf dari cabang mandibularis memiliki saraf sensoris dan motoris.1

6. N. VI ( Abducens) Keluar dari otak setinggi batas posterior pons dan memiliki jalur intrakranial yang panjang (sehingga seringkali menjadi saraf yang pertama terganggu pada peningkatan takanan intrakranial) menuju sinus konvernosus, di mana letaknya menempel ke a. Karotis interna, kemudian ke orbita melalui fisura orbitalis superior. Saraf ini mempersarafi m.rekrus lateral.27. N. VII ( Facialis) Saraf facialis mempunyai fungsi sensorik maupun fungsi motorik. Saraf ini membawa serabut sensorik yang menghantar persepsi pengecap bagian anterior lidah, dan serabut motorik yang mempersarafi semua otot ekspresi wajah, termasuk tersenyum mengerutkan dahi dan sebagainya. Keluar dari otak dekat serebrum dan berjalan ke lateral menuju meatus auditorius interna. Mencapai dinding medial telinga tengah dan kemudian berbalik kemudian berjalan kebawah untuk keluar dari tengkorak melalui foramen stilomastoideus. Kemudian melintasi glandula parotis, di mana saraf ini menjadi 5 cabang ( temporalis, zigomatikus,bukalis,mandibulari marginalis, dan servikalis ) yang didistribusikan ke otot-otot ekspresi wajah, m.plastima dan bagian posterior dari m.digastrikus. Di telinga tengah terbentuk cabang potrosus mayor yang membawa serabut parasimpatis menuju ganglion sfenopalatinum kemudian menuju glandula lakrimalis. Ditelingatelinga tengah juga muncul cabang korda timpani yang bergabung dengan n. lingualisdan berjalan bersamanya. Serabut sensoris pada korda timpani memiliki badan sel di ganglion genikulata yang terletak pada n. fasialis di mana seraf ini kemudian berbalik arah.28. N. VIII ( vestibulocochlearis/Auditorius )Keluar dari otak sebelah n.fasialis dan masuk ke meatus auditorius interna. Terbagi menjadi n.vestibularis dan n.cochlearis. Vestibularis mengandung serabut-serabut aferen yang mengendalikan keseimbangan, sedangkan cochlearis mengandung serabut-serabut aferen yang berperan dalam pendengaran.29. N. IX ( Glosofharyngeus )Keluar dari otak pada sisi medula dan berjalan melewati foramen jugulare. Kemudian melengkung ke depan antara aa.Karotis interna dan ekterna untuk masuk ke faring antara m.konstriktor superior dan konstruktor media. Serabut ini memiliki srabut sensoris menuju sepertiga posterior lidah (termasuk serabut perasa) dan faring selain itu keluar juga cabaang menuju corpus dan sinus karotis.210. N. X (Vagus)Keluar dari sisi medula dan keluar melalui foramen jugulare. Bergabung dengan n. acsesorius namun radiks spinalis dari n.acsesorius hampir keluar. Radiks kranialis didistribusikan oleh n. vagus. N. vagus memiliki dua ganglia untuk badan sel serabut sensorisnya. Saraf ini turun antara a. Carotis interna dan vagus jugularis, dalam selubung karotis, dan memasuki toraks. Di leher n. vagus memiliki cabang-cabang berikut :2 Cabang fharyngeal, berjalan di sebelah bawah dan sejajr dengan n. glosofaringeus serta mempersarafi otot lurik palatum dan faring. Cabang kordis superior dan inferior, yang turun ke toraks dan masuk ke fleksus kordis. N. laringeus superior, yang terbagi menjadi laringeus interna dan eksterna. N. laringeus interna masuk laring dengan menembus membran tirohioidea dan merupakan saraf sensoris yang mempersarafi laring diatas pita suara, sedangkan laringeus eksterna merupakan saraf motorik menuju m. krikotiroideus. N. leringeus rekuran, di sisi kanan saraf ini melingkar di bawah a.subklavia sebelum naik menuju laring di belakang a. Karotis komunis. Di sisi kiri saraf ini naik dari n. vagus tepat dibawaharkus aorata dan menuju larang dalam dalam sulkus antara trakea dan esofagus. N. laringeus rekuran mempersarafi semua otot laring kecuali m. krikofaringeus dan membawa serabut sensoris bagi laring di bawah pita suara. Tabel 1. Ringkasan Fungsi Nervi Craniales

11. N. XI (Acsesorius)Radiks kranialis keluar dari sisi medula bersama n. vagus dan berjalan bersama-sama. Radiks spinalis keluar dari lima segmen teratas medula spinalis, memasuki rongga tengkorak melalui foramen magnum dan bergabung dengan n. vagus. Saraf ini berpisah dengan n. vagus di bawah foramen jugularis dan berjalan ke belakang memasuki m. sternomastoideus, yang di persarafinya. Kemudian saraf ini menyilang trigonum podterior untuk mempersarafi m. trapezium.212. N. XII (hipoglosus)Keluar dasi sisi medula ventral terhadap n. vagus dan n. akcesorius craniales dan melewati canalis hipoglosus. Di bawah tengkorak saraf ini bergabung dengan ramus anterior C1 dan kemudian berjalan ke arah bawah dan depan , menyilang selubung karotis dan lingkaran atas a. lingualis dan memasuki lidah. Saraf ini mempersarafi otot-otot intrinsik dan ekstrinsik lidah. Terdapat cabang n. hipoglosi desendens, tetapi sebutulnya cabang ini terbentuk dari serabut-serabut dari C1. Cabang ini bersatu dengan n. servikalis desendens, yang merupakan cabang C2 Ddan 3, membentuk ansa servikalis. Dari sini, keluar cabang-cabang untuk mempersarafi otot pengikat. Yaitu m. sternotiroideus, m. sternohioideus, m. tirohioideus, m. omohioideus.2

Gambar 1.Saraf CranialesVaskularisasi Ventrikel1Ventrikel merupakan rnagkaian dari empat rogga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh ependimal (semacam sel epitel yang membatasi semua rongga otak dan medula spinalis dan mengandung CSS. Pada setiap hemisfer serebri, terdapat satu ventrikel lateral. Ventrikel ketiga terdapat dalam diensefalon. Ventrikel keempat dalam pons dan medula oblongata. Ventrikel lateral mempunyai hubungan dengan ventriekl ketiga melalui sepasang foramen interventrikularis foramen Monro).Ventrikel ketiga dan keepat dihubungkan melalui suatu saluran sempit di dalam otak tengah yang dinamakan akuaduktus silvius.Pada ventrikel keempat terdapat tiga lubang sepasang foramen Luschka di lateral dan satu foramen Magendie di medial, yang berlanjut ke ruang subarachnoid otak dan medula sinalis.

Suplai darahSSP seperti juga jaringan tubuh lainnya sangat tergantung pada aliran darah yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolismenya. Suplai darah arteri ke otak merupakan suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah yang bercabng-cabang saling berhubungan erat sehingga dapat menjamin suplai darah yang adekuat untuk sel.Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan arteri karoti interna, yang memiliki cabang-cabnag yang beranastomosis membentuk sirkulus arterious serebri Willisi.Aliran vena otak tidak selalu paralel dengan suplai darah arteri; pembuluh vena meninggalkan otak melalui sinus duramater yang besar dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. Arteri medula spinalis dan sistem vena paralel satu sama lain dan mempunyai hubungan percabangan yang luas untuk mencukupi suplai darah ke jaringan.

Arteri Otak diperdarahi oleh dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. Dengan kata lain, daerah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis serta meluas ke sistem percabangan. Karotis interna dibentuk dari percabangan dua karotis dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri-arteri vertebralis adalah cabang dari arteri subklavia yang mengalir ke belakang bagian vertikal dan masuk tengkorak melalui foramen magnum, lalu saling berhubungan menjadi arteri basilaris pada batang orak. Arteri vertebrobasilaris paling banyak memperdarahi otak bagian posterior. Arteri basilaris terbagi menjadi dua cabang pada arteri serebralis bagian posterior.31. Arteri KarotisArteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis kira-kira setinggi kartilago tiroid.Arteri karotis komunis kiri langsung bercabang dari arkus aorta, sedangkan arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika (merupakan sisa dari arkus aorta kanan yang panjangnya 1 inci). Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, tiroid, lidah, dan faring. Cabang dari arteri karotis eksterna yaitu arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur dalam di daerah wajah dan mengirimkan satu cabang yang besar ke duramater. Arteri karotis interna yang sedikit berdilatasi tepat setelah percabangannya disebut sinus karotikus. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menajdi arteri serebri anterior dan dan media.

Arteri karotis interna1Pada tempatnya berawal dari a. Karotis komunis terjadi pembesaran a. Karotis interna membentuk sinus karotis, suatu bagian yang sedikit melebar yang mengandung baroreseptor yang dipersarafi oleh n.glosofaringeus pada dindingnya. Sehubungan dengan ini terdapat korpus karotis. Suatu kemoreseptor yang juga dipersarafi oleh saraf yang sama A. Karotis interna tidak memiliki cabang di leher. Arteri ini memasuki rongga tengkorak melalui kanalis karotis di os temporal petrosa, disertai plexus simpatis. Dalam tengkorak arteri ini berjalan ke depan dalam snus kavernosus kemudian berbalik ke belakang di belakang prosesus klinoideus anterior untuk membagi menjadi tiga cabang terminal.Cabang-cabang:a. A. Oftalmika: memasuki orita melalui fisura orbitalis superior dan mengikuti n. Nasosiliaris. Memiliki cabang a.sentralis retina yang penting yang masuk ke n.optikus dan memasok darah ke retina. Ini adalah arteri ujung sehingga bila tersumbat langsung terjadi kebutaan. b. A. Serebri anterior: melengkung mengelilingi genu korpus kalosum dan memasok darah ke permukaan depan dan medial hemisfer serebri. Beranastomosis dengan rekannya dari sisi yang berlawanan.c. A. Serebri media: melintasi sulkus lateralis di permukaan lateral hemisfer dan memasok darah ke hemisfer serebri {termasuk area motoris dan sensoris utama) selain memberikan cabang arteri striata yang memasok darah ke struktur dalam termasuk kapsula interna.d. A. Komunikans posterior: arteri kecil yang berjalan ke belakang dan menyatu dengan a.serebri posterior, suatu cabang terminal a.vertebra.Arteri-arteri serta hubungan di antaranya membentuk sirkulus Willisi karena terdapat hubungan bebas antara cabang-cabang dari kedua a.karotis interna sepanjang garis tenagh. Namun, terdapat banyak sekali ragam susunan sirkulus ini.3

2. Arteri serebriArteri serebri anterior meberi suplai darah struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, bagian-bagian kapsula interna dan korpus kalosum, serta bagian-bagian (terutama mdial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Bila arteri serebri anterior mengalami sumbatan pada cabang utamanya, maka akan terjadi hemiplegia kontralateral yang leih berat di bagian kaki dibandingkan bagian tangan (ekstremitas bawah lebih terkena dibandingkan dengan ekstremitas atas).Paralisis bilateral dan gangguan sensorik timbul bila terjadi sumbatan total pada kedua arteri serebri anterior, tetapi pada keadaan ini pun ekstremitas bawah terserang lebih parah dibandingkan dengan ekstremitas atas. Arteri serebri media menyuplai darah untuk bagian lobus temporalis, parietalis, dan frontalis korteks serebri, serta memebntuk penyebaran pada permukaan lateral yang menyerupai kipas. Korteks auditorius, somestetik, motorik, dan pramotorik disuplai oleh arteri ini seperti juga korteks asosiasi yang berkaitan dengan fungsi integras yang lebih tinggi pada lobus sentralis tersebut.Apabila arteri serebri media tersumbat di dekat percabangn kortikal utamanya (pada cabang arteri) dapat menimbulkan afasia berat bila yang terkena hemisfer serebri dominan bahasa. Selain itu, juga mengakibatkan kehilangan sensai posisi dan diskriminasi taktil dua titik kontralateral serta hemiplegia kontralateral yang berat, terutama ekstremitas atas dan wajah.

Drainase vena otak Aliran vena batang otak dan serebellum berjalan paralel dengan distribusi pembuluh arterinya, sebagaian besar drainase vena serebrum adalah melalui vena-vena dalam, yang mengalirkan darah ke plexus vena superfisialis dan ke sinus-sinus duramater. Akhirnya, sinus-sinus ini mengalirkan darah ke vena jugularis interna pada dasar tengkorak dan berstu dengan sirkulasi umum. Sinus-sinus duramater terdiri atas sinus sagitalis superior dan inferior, sinus sigmoideus transversus lateral, sinus rektus, dan sinus kavernosus.

Sirkulasi serebral3Sirkulasi serebral menerima kira-kira 20% dari curah jantung atau 750 ml permenit. Sirkulasi ini snagat dibutuhkan karena otak tidak menyimpan makanan, sementara kebutuhan metabolismenya tinggi. Aliran darah otak unik karena melawan gravitasi. Darah arteri mengalir dari bawah dan darah vena mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat menyebabkan jaringan rusak secara permanen (irreversible); ini berbeda dengan organ tubuh lainnya yang cepat menoleransi bila aliran darah menurun karena aliran kolateralnya adekuat.

VenaAliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur organ lain. Vena-vena pada otak menjangkau daeah otak dan bergabung menjadi vena-vena besar. Persilangan pada subarachnoid dan pengosongan sinus dural yang luas dapat memengaruhi vaskular yang terbentang dalam duramater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus membawa vena keluar dari otak dan menyebabkan pengosongan vena jugulariss interna menuju sistem sirkulasi pusat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena ven-vena ini tidak seperti vena-vena lain. Vena-vena srebri tidak berkatup sehingga tidak dpaat mencegah aliran darah balik. 3NeurotransmitterNeurotransmitter adalah kurir pembawa pesan dari satu neuron ke neuron lainnya. Kurir ini dapat bergerak melesat dengan kecepatan sangat tinggi, dalam beberapa kasus dapat mencapai sekitar 450 km per jam. Setiap neuron memeiliki beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa dengan benang atau axon, yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Pada ujung-ujung axon terdapat bola-bola kecil berisi sedikit bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan, neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antar sel saraf tersebut dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrit di sel saraf tetangga. Selanjutnya, neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehinggga akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap menit. 4Ada beberapa neurotransmitter yang telah dikenal dan di identifikasi hingga saat ini, yaitu antara lain :51. AsetilkolinMerupakan neurotransmitter yang dilepaskan oleh saraf saraf parasimpatis dan juga saraf saraf preganglionik. Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur memori, rasa haus, pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.52. NorepinefrinMerupakan neurotransmitter yang hanya dikeluarkan oleh saraf saraf simpatis. Selain itu norepinefrin juga dihasilkan sebagai hormone pada kelenjar adrenal. Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi; mengatur fight-flightdan proses pembelajaran dan kesenangan.Konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral.53. SerotoninMerupakan neurotransmitter pada bagian otak yang fungsinya memberikan sensasi kesenangan,menghambat nyeri,dan sekresi prolactin.Norepinefrin dan serotonin menimbulkan dorongan bagi system limbic untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman,menciptakan rasa bahagia,nafsu makan yang baik,dorongan seksual yang sesuai,dan keseimbangan psikomotorik.Sehingga kedua neurotransmitter ini berperan dalam menciptakan emosi yang membentuk mood,dan juga motivasi.Sehingga apabila keduanya berkurang dapat menyebabkan depresi,tidak ada keinginan dan rasa sedih yang mendalam.Yang mendukunga konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat reward and punishment di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-ujung saraf dari system norepinefrin dan serotonin. 54. Dopamin Juga terdapat di dalam otak, tetapi fungsinya berlawanan dengan serotonin. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.Dopamin biasanya disekresi ketika kitadalam keadaan stress, depresi, khawatir, dll.Dopamin bersama norepinefrin merupakan katekolamin yang mempengaruhi suasana hati dan motivasi.45

5. GABA (Gamma Amino Butiric Acid)Merupakan neurotransmitter inhibitor, artinya akanmenghalangi penghantaran impuls di serabut saraf. GABAakan membuka gerbang ion chlorine yang bermuatan negativesehingga serabut saraf akan bermuatan sangat negative.Dengan begitu impuls sulit untuk dihantarkan melalui serabut saraf.5KesimpulanKecelakaan yang terjadi mengakibatkan pendarahan pada cerebellum dan batak otak, sehingga terjadinya saraf kranial yang terganggu. Saraf kanial yang terganggu antara lain pada N.IX,N.X,N.XI,N.XII selain saraf kranial yang terganggu ,keseimbangan juga terganggu karena cerebellum yang dimana cerebellum merupakan otak kecil yang mengalami perdarahan pada pasien tersebut. Sehingga saraf kranial sangat lah penting perannya pada tubuh manusia baik untuk oran viseral maupun organ-organ tubuh yang lainnya.

Daftar Pustaka1. Muttaqin A. Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Selemba Medika; 2010. h. 17,20,742. Faiz O, Moffat D. At a glace anatomi. Jakarta: Erlangga; 2005. h. 123-7, 3. Batticaca FB. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.8-94. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2005. h.95-102.5. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 2nd ed. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001.h.126-1286. Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC;2003.h.163

Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis kira-kira setinggi kartilago tiroid.Arteri karotis komunis kiri langsung bercabang dari arkus aorta, sedangkan arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika (merupakan sisa dari arkus aorta kanan yang panjangnya 1 inci). Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, tiroid, lidah, dan faring. Cabang dari arteri karotis eksterna yaitu arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur dalam di daerah wajah dan mengirimkan satu cabang yang besar ke duramater.

14