lumpektomi

Upload: zikril-hakim

Post on 07-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lumpek

TRANSCRIPT

Lumpektomi (lumpectomy) merupakan tindak operasi penyelamatan payudara, dengan mengambil/mengangkat tumor (benjolan) bersama jaringan normal payudara di sekitarnya. Prosedur penyelamatan payudara dapat dilakukan dengan anestesi (bius) lokal ataupun total .Wanita yang dapat menjalani operasi lumpektomi adalah wanita yang:1. Memiliki tumor tunggal dengan diameter kurang dari 5 cm,2. Memiliki cukup jaringan normal sehingga pengangkatan tidak menghilangkan payudara,3. Secara medis layak menjalani operasi pembedahan dan terapi radiasi lanjutan.Lumpektomi biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi yang merupakan standar terapi untuk wanita dengan kriteria seperti diatas. Penelitian lebih besar menunjukkan bahwa wanita yang menjalani penyelamatan payudara dengan terapi radiasi dan pengangkatan payudara secara menyeluruh memiliki tingkat bertahan hidup yang hampir sama . Namun, lumpektomi lebih memberikan hasil kosmestik (penampilan) payudara yang lebih baik.Wanita yang tidak boleh menjalani lumpektomi adalah wanita yang:1. Memiliki tumor jamak (banyak) dalam satu payudara,2. Menjalani terapi radiasi payudara untuk penanganan awal kanker payudara,3. Sedang hamil, sehingga harus menghindari terapi radiasi.Prosedur PembedahanBedah lumpektomi dilakukan dibawah anestesi (bius) lokal ataupun total dan membutuhkan waktu antara satu sampai dua jam. Penjepit metalik kecil akan dimasukkan untuk memberi tanda area serta mempermudah terapis melakukan perawatan. Simpul limfe (getah bening) juga akan diperiksa saat itu juga, saat jaringan payudara diangkat. Irisan akan dilakukan di bawah ketiak atau dengan membuat irisan terpisah di bawah tangan.Prosedur Lumpektomi, Persiapan, Pembedahan, Pengangkatan Tumor, dan Penutupan(sumber : http://www.airahospital.org)Cairan biru atau zat radioaktif akan disuntikkan di sekitar puting. Zat tersebut akan diserap simpul limfe dan akan membantu mengidentifikasi simpul limfe mana yang harus diangkat . Prosedur ini juga disebut sebagai biopsy simpul limfe sentinel (sentinel lymph node biopsy).Posisi Payudara dan Simpul Limfe (Getah Bening)Untuk memberikan gambaran proses lumpektomi secara lebih jelas,silakan lihat videonya disini.Jaringan yang diangkat akan dikirim ke laboratorium patologi dan diuji untuk mengidentifikasikan tipe tumor, simpul limfe yang telah mengandung sel tumor, serta menguji tumor terhadap sensitivitas hormonal (reseptor estrogen dan progesterone).Pengujian khusus juga dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kesembuhan dan penanganan seperti uji HER2 dan oncotyping.Oncotypeadalah uji diagnostik dilakukan pada stadium awal kanker. Uji ini akan menunjukkan kualifikasi kemungkinan munculnya kembali kanker payudara serta menentukan tipe kemoterapi yang cocok. Hasilnya akan didapatkan beberapa hari setelah pengujian.Sebelum operasi dilakukan, dokter akan mempersiapkan:1. Penjelasan dan gambaran prosedur pembedahan,2. Informasi tentang pemulihan dan perawatan lanjutan.Setelah pembedahan, pasien wajib memantau terjadinya komplikasi seperti infeksi atau lymphedema (pembengkakan lengan dan tangan). Segera laporkankepada dokter jika terjadi komplikasi yang ditandai adanya pembengkakan, pengumpulan cairan, kemerahan, atau tanda lain infeksi.Penderita Lymphedema, Sebelum dam Sesudah PerawatanSetelah menjalani operasi payudara, seorang wanita harus menjaga kondisi tubuhnya. Tidak boleh mengangkat barang dengan tangan pada sisi yang sama dengan payudara yang dioperasi setidaknya satu tahun. Kondisi tubuh harus tetap bersih, tidak boleh lembab dan dan harus terhindar dari luka.Hal ini menjadi lebih kritis bila terjadi komplikasi lymphedema atau penumpukan cairan limfe karena simpul dan pembuluh limfe yang tersumbat/rusak akibat operasi. Cairan limfe atau getah bening merupakan cairan yang sangat kaya dengan protein, sehingga jika terjadi luka akan sangat cepat mengalami proses pembusukan. Lymphedema tidak jarang menimbulkan kematian.Sumbe

Pada tahap awal kanker payudara, pasien yang menderita penyakit itu biasanya tidak merasakan nyeri di bagian payudara.

Penderita baru merasakan sakit ketika penyakit telah memasuki tahap lanjut, yaitu stadium III atau stadium IV. Sebelum terlambat, pasien hendaknya memeriksa kondisi payudara sejak awal dengan cara melakukan pemeriksaan sendiri atau SADARI.

Pemeriksaan oleh diri sendiri biasanya dilakukan dengan meraba payudara atau melihatnya melalui cermin. Memang, adakalanya tanda-tanda kanker tidak dapat teraba oleh tangan. Jika demikian halnya, ada alternatif lain yang bisa ditempuh, yakni dengan mamografi.

Mamografi merupakan pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X. Dengan cara tersebut, benjolan yang tidak teraba oleh tangan bisa terdeteksi. Tingkat akurasi mamografi dalam mendeteksi benjolan yang ada di dalam tubuh mencapai 90 persen.

Meski cukup efektif untuk mendeteksi benjolan, mamografi tidak dapat digunakan untuk semua kalangan usia.

Mamografi hanya boleh digunakan oleh perempuan yang berusia di atas 40 tahun. Alasannya, kondisi payudara pada perempuan berusia di bawah 40 tahun masih padat sehingga perubahan kecil yang terjadi di sekitar payudara akan sulit terdeteksi.

Kaum hawa yang berusia di bawah 40 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Tidak selamanya benjolan-benjolan itu bisa terdeteksi melalui mamografi. Biasanya, benjolan yang tersembunyi di balik jaringan payudara normal sulit terlihat.

Sel kanker pada jaring itu tidak tampak karena tumbuhnya tidak memengaruhi atau mengubah jaringan normal yang ada di sekitarnya.Pemeriksaan mamografi dimulai dengan memeriksa dada pasien.

Setelah melepaskan pakaian yang dikenakan dan menggantinya dengan pakaian rumah sakit, pasien diminta berdiri di depan mesin mamografi untuk dilakukan penyinaran. Satu per satu payudara diperiksa dengan cara menempatkannya di atas penjepit lembar film dari plastik atau logam.

Kemudian, payudara ditekan sedatar mungkin di atas penjepit lembar film dan kotak plastik yang disebut paddle, yang menekan payudara dari atas ke bawah.

Proses yang memakan waktu hanya beberapa detik saat sinar X dipancarkan itu disebut dengan frontal position. Pada saat itu, pasien akan merasa tidak nyaman, tetapi posisi itu mesti dipertahankan sebentar demi menghasilkan gambar yang jelas pada seluruh jaringan payudara.

Langkah selanjutnya, pasien diposisikan di samping mesin mamografi. Pada posisi itu, penjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis dengan setara dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak.

Paddle akan menekan payudara kembali dalam beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Posisi itu disebut oblique-position.

Prosedur pemeriksaan payudara itu akan dilakukan secara bergantian antara payudara yang satu dengan payudara lainnya. Total, pasien akan mendapatkan empat kali penyinaran sinar X. Dengan penyinaran itu, benjolan pada payudara akan dapat segera diketahui.

Menurut Kardinah, dokter dari Instalasi Radiodiagnostik Rumah Sakit Kanker Dharmais (Pusat Kanker Nasional), benjolan payudara dapat diketahui pada ukuran kurang dari 1 sentimeter.

Benjolan dapat mulai diketahui pada ukuran 0,2 sentimeter, jelasnya. Lebih lanjut, Kardinah mengatakan, ukuran tersebut dapat diketahui ketika pasien telah melakukan pemeriksaan mamografi secara rutin setiap tahun.

Namun, jika pasien baru kali pertama melakukan pemeriksaan mamografi, benjolan yang bisa terdeteksi adalah benjolan yang ukurannya mencapai 0,6 sentimenter.din/L-2

Penatalaksanaan Kanker Payudara Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual. Pembedahan Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi. Terapi Radiasi Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. Terapi Hormon Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir. Kemoterapi Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja. Terapi Imunologik Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab. Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup. Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan HER2-positif, trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2