ltm 2 - wujud dan unsur kebudayaan

5
Judul : Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan Nama : Valerie Andrea NMP : 1206249321 Data Publikasi : Gea A A, Wulandari A P Y, Babari Y. Relasi dengan Sesama Character Buildong II. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo; 2002. P. 27-38. Noorkasiani, Heryati, Ismail R. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. p. 11-19. Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 1974. p. 1-8. Singgih E E, Miranda, Sholihat A, Moeis J P. Buku Ajar II: Manusia Sebagai Individu, Kelompok & Masyarakat. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI; 2012. Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti etimologis dari kata kebudayaan. Sebagian ahli menyatakan bahwa kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya merupakan suatu perkembangan dari kata majemuk “budi-daya”, yang berarti daya dari budi. Dari pengertian etimologis kata kebudayaan tersebut menunjukan bahwa kebudayaan merupakan kekuatan yang bersumber dari akal, yang berwujud cipta, rasa, dan karsa. Arti etimologis dari kata kebudayaan hanya berupa makna sempit. Sedangkan makna lebih luas dari kata kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi

Upload: ade-rahman

Post on 24-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

MPKT a

TRANSCRIPT

Page 1: LTM 2 - Wujud Dan Unsur Kebudayaan

Judul : Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan

Nama : Valerie Andrea

NMP : 1206249321

Data Publikasi :

Gea A A, Wulandari A P Y, Babari Y. Relasi dengan Sesama Character Buildong

II. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo; 2002. P. 27-38.

Noorkasiani, Heryati, Ismail R. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2007. p. 11-19.

Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama; 1974. p. 1-8.

Singgih E E, Miranda, Sholihat A, Moeis J P. Buku Ajar II: Manusia Sebagai

Individu, Kelompok & Masyarakat. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI; 2012.

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti etimologis dari kata kebudayaan.

Sebagian ahli menyatakan bahwa kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu

buddhayah, yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya merupakan

suatu perkembangan dari kata majemuk “budi-daya”, yang berarti daya dari budi. Dari

pengertian etimologis kata kebudayaan tersebut menunjukan bahwa kebudayaan merupakan

kekuatan yang bersumber dari akal, yang berwujud cipta, rasa, dan karsa. Arti etimologis dari

kata kebudayaan hanya berupa makna sempit. Sedangkan makna lebih luas dari kata

kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang

harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi perkertinya. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kebudayaan tampil dalam tiga wujud, yaitu

gagasan, aktivitas, dan benda konkret.

Koenjaraningrat membedakan wujud kebudayaan menjadi tiga:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari berbagai ide, gagasan, nilai, norma,

peraturan, dan sebagainya.

Wujud kebudayaan yang pertama bersifat abstrak. Lokasinya berada di dalam alam

pikiran masyarakat tempat kebudayaan tersebut hidup. Gagasan tersebut dapat berpindah

lokasi dengan dituangkan ke dalam tulisan, seperti buku hasil karangan masyarakat

tersebut. Gagasan ini menjadi arahan bagi masyarakat dalam bertingkah laku. Wujud

kebudayaan yang pertama ini disebut dengan sistem budaya.

Page 2: LTM 2 - Wujud Dan Unsur Kebudayaan

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia

dalam masyarakat.

Wujud kebudayaan yang kedua ini disebut juga dengan sistem sosial. Terdiri dari

aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, bergaul antara satu dengan lainnya,

yang berlangsung dari waktu ke waktu, dengan memperlihatkan pola-pola kesamaan

tertentu. Wujud ini bersifat konkret, karena berupa pengalaman yang dapat diobservasi,

difoto, dan didokumentasikan.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud kebudayaan yang ketiga ini disebut juga dengan kebudayaan fisik. Kebudayaan

fisik ini dihasilkan dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia. Bersifat paling konkret

dibandingkan dengan dua wujud lainnya. Hal ini dikarenakan berupa benda fisik yang

dapat diraba, dilihat, dan difoto. Bentuknya juga bermacam-macam, dapat berupa benda

berukuran besar hingga kecil, maupun benda kompleks hingga sederhana.

Ketiga wujud kebudayaan ini memiliki hubungan yang erat. Sistem budaya berupa adat

istiadat memberikan arahan kepada masyarakat dalam bertindak dan berkarya. Sistem budaya

berupa gagasan dan aktivitas manusia akan menghasilkan sebuah hasil karya. Begitu pula

dengan hasil karya manusia yang terus berkembang dapat mengubah cara berpikir dan

bertindak suatu masyarakat.

Yang dimaksud dengan unsur universal kebudayaan adalah unsur sama dari setiap

kebudayaan manapun. Unsur universal kebudayaan terdiri dari:

1. Sistem teknologi dan peralatan

Dengan pemikirannya yang cerdas manusia dapat menciptakan, mengembangkan dan

menggunakan suatu alat. Alat tersebut digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan.

2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Dalam rangka memenuhi kebutuhan primernya manusia mengolah sumber daya alam

yang ada di sekitarnya. Masyarakat memiliki mata pencaharian berbeda-beda sesuai

dengan kondisi alam sekitarnya.

3. Sistem kemasyarakatan

Page 3: LTM 2 - Wujud Dan Unsur Kebudayaan

Manusia menyusun organisasi kemasyarakatan sebagai tempat untuk bekerja sama untuk

mencapai satu tujuan, yaitu menyejahterakan kehidupannya. Pada masyarakat

tradisional, sistem kekerabatan masih dapat dipertahakan karena penanaman nilai dan

adat istiadat masih kental.

4. Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antar masyarakat. Terkadang dijadikan sebagai

identitas suatu masyarakat.

5. Kesenian

Setelah mencpai kepuasan terhadap kebutuhan fisiknya, maka manusia perlu mencari

pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Kesenian menitikberatkan pada perasaan

manusia.

6. Sistem pengetahuan

Berkaitan dengan penemuan teknologi. Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki sistem

pengetahuan sesuai dengan kemampuannya.

7. Religi

Manusia memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur yang menyadari bahwa ada

kekuatan yang mahabesar diatas kekuasaan mereka. Hal ini menjadikan masyarakat

menyembahNya dan lahirlah kepercayaan yang disebut dengan agama.

Pekembangan pada ketiga wujud kebudayaan harus diikuti dengan perubahan unsurnya. Hal

ini penting agar tidak terjadi keterlambatan budaya atau culture lag. Terjadinya

keterlambatan budaya dapat menimbulkan permasalahan social yang lebih besar lagi. Oleh

karena itu dalam menerima suatu wujud kebudayaan harus disertai dengan pemahaman atas

kegunaan kebudayaan tersebut.

Kebudayaan tidak hanya identik dengan kesenian. Kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu

ide atau gagasan, aktivitas, dan benda hasil karya. Ketiga wujud ini memiliki keterkaitan

yang erat. Kebudayaan juga terdiri dari tujuh unsur yang sama pada setiap masyarakat, oleh

karena itu disebut juga dengan unsur universal kebudayaan. Perubahan unsur kebudayaan

seharusnya terjadi pada ketiga wujudnya, sehingga tidak terjadi keterlambatan budaya atau

culture lag.