lr01 charge discharge sandia rini
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
NAMA : SANDIA RINI
NPM : 1106002236
GROUP : 13
FAKULTAS/DEPARTEMEN : TEKNIK / TEKNIK ELEKTRO
NO. PERCOBAAN : LR01
NAMA PERCOBAAN : CHARGE DISCHARGE
TANGGAL PERCOBAAN : 9 NOVEMBER 2012
UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR
(UPP-IPD)
UNIVERSITAS INDONESIA
2012
Pengisian dan Pelepasan Muatan di Kapasitor
Tujuan
- Melihat karakteristik tegangan kapasitor pada saat pengisian dan pelepasan muatan
Peralatan
- Kapasitor
- Resistor
- Amperemeter
- Voltmeter
- Variable power supply
- Camcorder
- Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Prinsip Dasar
Kapasitor sering juga disebut dengan kondensator. Kapasitor termasuk dalam elemen
pasif atau elemen yang tidak menghasilkan energy. Elemen ini hanya bisa menerima energy
dalam bentuk menyerap atau menyimpan energy. Kapasitor mempunyai fungsi untuk
membatasi arus DC yang mengalir pada kapasitor tersebut, dan dapat menyimpan energy
dalam bentuk medan listrik. Nilai suatu kapasitor tergantung dari nilai permitivitas bahan
pembuat kapasitor, luas penampang kapasitor, dan jarak antara dua keping penyusun
kapasitor tersebut. Secara sistematis :
di mana :
= permitivitas bahan
A = luas penampang bahan
d = jarak dua keping
Kapasitor adalah komponen elektris umumnya yang secara fisis terdiri dari dua
konduktor yang dipisahkan bahan isolator atau dielektrikum. Kapasitansi adalah ukuran
kemampuan kapasitor menyimpan energi dalam medan listrik. Kapasitansi dinyatakan dalam
farad . 1 farad adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik 1 coulomb
apabila diberi tegangan 1 volt.
Fungsi penggunaan kapasitor dalam rangkaian adalah :
• Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan yang lain
• Sebagai filter pada rangkaian PS
• Sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian antena
• Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
• Untuk menghindari loncatan api apabila dipasang pada saklar
Rangkaian kapasitor dapat disusun secara seri maupun paralel. Rangkaian kapasitor
secara seri dapat mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin kecil. Berikut adalah gambar
kapasitor yang dirangkai secara seri :
Rangkaian seri kapasitor
Sedangkan pada kapasitor yang disusun secara paralel, nilai kapasitansi total akan semakin
besar. Berikut adalah gambar kapasitor yang dirangkai secara parallel :
Ctotal = C1 + C2 + C3
Rangkaian paralel kapasitor
Jika Kapasitor dipasang tegangan konstan/DC, maka arus sama dengan nol. Sehingga
kapasitor bertindak sebagai rangkaian terbuka (open circuit) untuk tegangan DC.
Rangkaian terbuka (open circuit) mempunyai sifat bahwa arus yang melalui rangkaian
tersebut selalu sama dengan nol, sehingga nilai tahanan rangkaian tersebut besar sekali.
Rangkaian terbuka tidak tergantung dari nilai tegangan pada kedua titik rangkaian tersebut.
Pada rangkaian arus searah seperti pada Gbr.1, kapasitor akan menjadi hambatan tak
hingga. Hanya saat rangkaian dibuka dan ditutup, arus akan mengalir. Saat rangkaian
tertutup, arus akan mengakibatkan kapasitor dimuati hingga sama dengan tegangan yang
diberikan sebesar V0. Sebaliknya, kapasitor akan melepaskan muatan melalui resistor saat
rangkaian dibuka. Karakteristik tegangan pada kapasitor dapat diterangkan dengan fungsi
eksponensial.
Gbr.1. Rangkaian kapaitor dan resisitor arus searah
Besar tegangan saat rangkaian terbuka adalah
(1)
Dengan adalah konstanta waktu [s]. Konstanta waktu atau waktu paruh adalah
waktu yang dibutuhkan hingga tegangan jatuh menjadi yang ditentukan dari besar
hambatan dan kapasitans
(2)
Hal yang sama, besar tegangan saat rangkaian tertutup adalah
(3)
Penurunan tegangan akan melambat sebanding dengan waktu. Tegangan kapasitor
Vc(t) turun secara asimtotik menjadi nol. Kurva karakteristik ini dapat dilihat pada Gbr. 2.
Konstanta waktu dapat dihitung berdasarkan kurva pengisian kapasitor. Tarik garis
tangensial dari kurva pengisian pada titik t = 0 s dan tarik garis asimtot dari kurva pengisian.
Buat garis yang tegak lurus dari titik perpotongan antara tangensial dengan garis asimtot ke
sumbu x . Titik yang diperoleh pada sumbu adalah konstanta waktu.
Gbr. 1 Kurva pengisian dan pengosongan dari kapasitor serta penentuan konstanta waktu
V(t)
Vc
Pada percobaan di R-Lab akan digunakan 4 buah model rangkaian , yaitu Model 1 , 2 ,
3 dan 4. Untuk Model 1 dan 3 mengunakan kapasitor dengan kapasitas yang sama, Untuk
Model 2 dan 4 menggunakan kapasitor dengan kapasitas yang sama.
Prosedur Eksperimen
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik link rLab.
1. Mengaktifkan Web cam. (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).
2. Memperhatikan tampilan video dari peralatan yang digunakan.
3. Mengatur model rangkaian yang akan digunakan , yaitu model 1.
4. Menghidupkan Power Supply yang digunakan.
5. Mengukur beda potensial di kaki-kaki kapasitor dan arus pengisian /
pelepasan kapasitor.
6. Mengulangi langkah 4 dan 6 untuk model rangkaian 2 , 3 dan 4.
Tugas dan evaluasi
1. Buatlah grafik tegangan V terhadap waktu (V vs t) saat pengisian kapasitor untuk tiap
model rangkaian yang digunakan !
Model 1 :
Model 2 :
Model 3 :
Model 4 :
2. Buatlah grafik tegangan V terhadap waktu (V vs t) saat pengosongan kapasitor untuk
tiap model rangkaian yang digunakan!
Model 1 :
Model 2 :
Model 3 :
Model 4 :
3. Hitung besar konstanta waktu dari rangkaian kapasitor berdasarkan kurva yang dibuat
dan besar konstanta waktu yang dihitung dari nilai kompenen R dan C ! Bandingkan
hasilnya !
Jawab :
Model 1 :
V(t) = V0 e-t/τ
Y = 1.793 e0.082x
τ = 12.195
Model 2 :
V(t) = V0 e-t/τ
Y = 2.436e0.062x
τ = 16.129
Model 3 :
V(t) = V0 e-t/τ
Y = 3.406e0.034x
τ = 29.412
Model 4 :
V(t) = V0 e-t/τ
Y = 3.992e0.020x
τ = 50
Analisis
Analisis Percobaan
Percobaan LR01 – Charge Discharge ini dilakukan secara online. Percobaan ini
dilakukan dengan mengakses sitrampil.ui.ac.id. Pada percobaan ini hanya dibutuhkan
sebuah computer dan akses internet. Dalam percobaan ini, praktikan tidak melakukan
praktikum secara nyata dengan menggunakan alat seperti alat-alat yang ada pada
laboratorium. Oleh karena itu, praktikan tidak bisa merangkai secara langsung rangkaian
seperti pada prosedur percobaan yang seharusnya. Praktikan juga tidak bisa melihat
dan memegang secara langsung alat-alat percobaan seperti kapasitor, resistor,
amperemeter, voltmeter, dan variable power supply. Sebenarnya, praktikum ini lebih
baik dilakukan secara manual di laboratorium karena kita membutuhkan kapasitor yang
harus kita hitung tetapannya.
Percobaan ini dilakukan dengan mengatur model rangkaian yang akan
digunakan , yaitu model 1. Menghidupkan Power Supply yang digunakan. Kemudian
mengukur beda potensial di kaki-kaki kapasitor dan arus pengisian / pelepasan kapasitor
dengan cara mengklik tombol ukur. Setelah mengklik tombol ukur, maka secara
otomatis praktikan akan mendapatkan data berupa waktu, arus, dan tegangan.
Pada percobaan R-Lab ini digunakan 4 buah model rangkaian, yaitu model 1 ,
2 , 3 dan 4. Untuk model 1 dan 3 mengunakan kapasitor dengan kapasitas yang sama,
untuk Model 2 dan 4 menggunakan kapasitor dengan kapasitas yang sama.
Analisis Data
Setelah mendapatkan semua data, pada awalnya saya merasa bingung untuk
mengolahnya. Setelah beberapa saat mengamati data tersebut dan berfikir, akhirnya
saya mengerti bagaimana cara membaca data dan bagaimana cara mengolahnya. Pada
15 detik pertama, itu adalah fase pengisian kapasitor. Sedangkan pada 15 detik
kemudian, itu adalah fase pengosongan kapasitor.
Dari data yang diperoleh, tidak terdapat nilai yang ekstrem atau tidak ada nilai
yang menyimpang terlalu jauh. Namun, pada percobaan ketiga dan keempat atau pada
saat model ketiga dan keempat, terdapat banyak nilai nol. Sehingga grafik pada
percobaan keempat terdapat sedikit masalah yaitu persamaan eksponentialnya tidak
muncul pada fase penurunan atau fase pengosongan.
Pada model 1, nilai Ic dan Vc berubah dengan lebih teratur dibandingkan
dengan model 2, 3, dan 4. Sedangkan pada percobaan kedua atau model 2, nilai Ic dan
Vc lebih besar daripada nilai Ic dan Vc pada model 1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
kapasitor yang kita gunakan pada model rangkaian 2 lebih besar dari nilai kapasitor
pada model rangkaian 1.
Pada percobaan ketiga dan keempat, sudah mulai banyak nilai nol. Namun,
nilai nol pada percobaan ketiga tidak sebanyak nilai nol pada percobaan keempat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kapasitor pada percobaan keempat bekerja lebih
cepat dan lebih besar daripada kapasitor pada percobaan ketiga.
Besar konstanta waktu dari rangkaian kapasitor berdasarkan kurva yang
dibuat, dari model 1 sampai model 4 semakin besar. Sedangkan besar konstanta waktu
dari nilai kompenen R dan C tidak dapat dihitung karena nilai R dan nilai C tidak
diketahui. Sehingga praktikan tidak bisa membandingkan besar konstanta waktu
berdasarkan kurva dengan besar konstanta waktu dari nilai komponen nilai R dan C.
Analisis Grafik
Dari data yang diperoleh, praktikan harus membuat grafik tegangan V
terhadap waktu (V vs t) saat pengisian kapasitor untuk tiap model rangkaian yang
digunakan. Selain itu, praktikan juga harus membuat grafik tegangan V terhadap waktu
(V vs t) saat pengosongan kapasitor untuk tiap model rangkaian yang digunakan. Grafik
ini bisa dibuat dengan menggunakan Ms.Excel. Namun sebelum membuat grafik,
praktikan harus memisahkan datanya terlebih dahulu yaitu data pada 15 detik pertama
dan data pada 15 detik terakhir.
Pada fase 0-15 detik, ini merupakan fase pengisian. Pada fase pengisian ini,
grafik yang dihasilkan cenderung naik terus. Sedangkan pada fase 16-30 detik
merupakan fase pengosongan, sehingga grafik yang dihasilkan cenderung turun tetapi
tidak akan menjadi minus. Persamaan dari grafik yang dihasilkan adalah fungsi
eksponential.
Pada percobaan pertama hingga percobaan ketiga, tidak ada masalah yang
cukup berarti pada fase pengisian maupun fase pengosongan karena persamaan
eksponentialnya masih bisa diketahui. Sedangkan pada percobaan keempat saat fase
pengosongan, ada sedikit masalah karena persamaan eksponentialnya tidak bisa
diketahui. Hal ini dikarenakan terlalu banyak nilai nol pada data percobaan keempat.
Kesimpulan
- Pada fase pengisian kapasitor, nilai tegangan akan semakin besar setiap kenaikan
waktunya.
- Pada fase pengosongan kapasitor, nilai tegangan akan semakin kecil setiap kenaikan
waktunya.
Referensi
- Giancoli, D.C.; Physics for Scientists &Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000
- Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005
- Ramdhani, Mohamad, 2008, Rangkaian Listrik, Jakarta : Penerbit Erlangga
- Tipler, P.A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik - Jilid II (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
Lampiran
Waktu IC VC
1 3.97 1.03
2 3.17 1.83
3 2.54 2.46
4 2.03 2.97
5 1.62 3.38
6 1.3 3.7
7 1.04 3.96
8 0.83 4.17
9 0.65 4.35
10 0.52 4.48
11 0.41 4.59
12 0.32 4.68
13 0.24 4.76
14 0.18 4.82
15 0.13 4.87
16 3.89 3.89
17 3.12 3.12
18 2.51 2.51
19 2.02 2.02
20 1.63 1.63
21 1.32 1.32
22 1.07 1.07
23 0.87 0.87
24 0.7 0.7
25 0.57 0.57
26 0.46 0.46
27 0.38 0.38
28 0.31 0.31
29 0.25 0.25
30 0.21 0.21
1 11.13 1.44
2 7.99 2.44
3 5.74 3.16
4 4.12 3.68
5 2.95 4.06
6 2.11 4.33
7 1.48 4.53
8 1.02 4.67
9 0.69 4.78
10 0.44 4.86
11 0.26 4.92
12 0.12 4.96
13 0.03 4.99
14 0 5
15 0 5
16 11.32 3.62
17 8.2 2.62
18 5.96 1.91
19 4.35 1.39
20 3.19 1.02
21 2.35 0.75
22 1.73 0.55
23 1.28 0.41
24 0.95 0.3
25 0.7 0.22
26 0.53 0.17
27 0.4 0.13
28 0.29 0.09
29 0.23 0.07
30 0.17 0.05
1 2.71 2.29
2 1.6 3.4
3 0.95 4.05
4 0.57 4.43
5 0.33 4.67
6 0.19 4.81
7 0.1 4.9
8 0.03 4.97
9 0 5
10 0 5
11 0 5
12 0 5
13 0 5
14 0 5
15 0 5
16 2.86 2.86
17 1.72 1.72
18 1.06 1.06
19 0.66 0.66
20 0.43 0.43
21 0.28 0.28
22 0.18 0.18
23 0.12 0.12
24 0.08 0.08
25 0.06 0.06
26 0.04 0.04
27 0.03 0.03
28 0.02 0.02
29 0.01 0.01
30 0.01 0.01
1 6.54 2.91
2 3.04 4.03
3 1.42 4.55
4 0.63 4.8
5 0.23 4.93
6 0.02 5
7 0 5
8 0 5
9 0 5
10 0 5
11 0 5
12 0 5
13 0 5
14 0 5
15 0 5
16 6.96 2.23
17 3.39 1.09
18 1.73 0.55
19 0.93 0.3
20 0.52 0.17
21 0.31 0.1
22 0.18 0.06
23 0.12 0.04
24 0.08 0.02
25 0.06 0.02
26 0.03 0.01
27 0.03 0.01
28 0.02 0
29 0.02 0
30 0 0