service charge apartement

44
DRAFT ANGGARAN DASAR ( AD ) P3SRS GATEWAY PESANGGRAHAN

Upload: sahat

Post on 21-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

service charge

TRANSCRIPT

DRAFT

ANGGARAN DASAR ( AD )

P3SRS GATEWAY PESANGGRAHAN

ANGGARAN DASAR

PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI

SARUSUN GATEWAY PESANGGRAHAN

MUKADIMAH

Bahwa atas rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia telah berhasil membuat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang

Rumah Susun. Sebagai peraturan pelaksanaannya, pemerintah RI juga telah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1988 dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat

Nomor : 15 /PERMEN/M/2007 tentang Rumah Susun yang berlaku untuk rumah susun hunian,

non hunian maupun rumah susun untuk penggunaan campuran.

Pengertian rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang distrukturkan secara

fungsional dalam arah horizontal dan arah vertikal yang terbagi dalam satuan-satuan yang

masing-masing jelas batas-batasnya, ukuran dan luasnya, dan dapat dimiliki dan dihuni, secara

terpisah. Selain satuan-satuan yang penggunaannya terpisah, ada bagian bersama dari bangunan

tersebut serta benda bersama dan tanah bersama yang diatasnya didirikan rumah susun yang sifat

dan fungsinya harus digunakan dan dinikmati bersama dan tidak dapat dimiliki secara

perseorangan.

Sarusun yang merupakan milik perseorangan dikelola sendiri oleh pemiliknya, sedangkan yang

merupakan hak bersama harus digunakan dan dikelola secara bersama menyangkut kepentingan

dan kehidupan bersama. Penggunaan dan pengelolaan hak bersama harus diatur dan dilakukan

oleh suatu perhimpunan yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk itu. Oleh karena itu

penghuni rumah susun wajib membentuk Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang

mempunyai tugas dan wewenang untuk mengelola dan memelihara rumah susun beserta

lingkungannya dan menetapkan peraturan-peraturan mengenai tata tertib penghunian.

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun oleh perundang-undangan diberikan kedudukan

sebagai badan hukum, sehingga dapat bertindak ke luar dan ke dalam atas nama perhimpunan

dan dengan wewenang yang dmiliknya dapat mewujudkan ketertiban dan ketenteraman dalam

lingkungan rumah susun.

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun dapat membentuk atau menunjuk badan pengelola

yang betugas untuk menyelenggarakan pengelolaan yang meliputi pengawasan terhadap

penggunaan bagian bersama, benda bersama, tanah bersama, dan pemeliharaan serta

perbaikannya. Dana yang dipergunakan untuk membiayai pengelolaan dan pemeliharaan rumah

susun diperoleh dari pemungutan iuran pengelolaan dari anggota perhimpunan.

Mengingat pentingnya kedudukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang diberikan

status sebagai Badan Hukum oleh Undang-Undang No. 20 tahun 2011, maka untuk

pelaksanaanya diperlukan pengaturan yang baik dengan pelaksanaan yang efektif dan konsekuen atas system penghunian rumah susun, dengan suatu aturan dasar yang menjadi panutan dan

mengikat bagi seluruh pemilik dan atau penghuni rumah susun.

Atas dasat pertimbangan tersebut di atas dan dengan mengharapkan rakhmat dari Tuhan Yang

Maha Esa, maka diatur dan disusunlah Anggaran Dasar Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan sebagai berikut:

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Ketentuan Umum

Dalam Anggaran Dasar “Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan”

ini yang dimaksud dengan :

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu

lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik

dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-

masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang

dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

Satuan Rumah Susun yang selanjutnya disebut sarusun adalah unit rumah susun yang

tujuan utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi utama sebagai tempat hunian

dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.

Nilai Perbandingan Proporsional yang selanjutnya disebut NPP adalah angka yang

menunjukkan perbandingan antara sarusun terhadap hak atas bagian bersama, benda

bersama, dan tanah bersama yang dihitung berdasarkan nilai sarusun yang bersangkutan

terhadap jumlah nilai rumah susun secara keseluruhan pada waktu pelaku pembangunan

pertama kali memperhitungkan biaya pembangunannya secara keseluruhan untuk

menentukan harga jualnya.

Sertifikat Hak Milik Sarusun yang selanjutnya disebut SHM sarusun adalah tanda bukti

kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di

atas tanah negara, serta hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan.

Pelaku Pembangunan Rumah Susun yang selanjutnya disebut pelaku pembangunan

adalah setiap orang dan/atau pemerintah yang melakukan pembangunan perumahan dan

permukiman.

Pemilik adalah setiap orang yang memiliki sarusun.

Penghuni adalah orang yang menempati sarusun, baik sebagai pemilik maupun bukan

pemilik.

Pengelola adalah suatu badan hukum yang bertugas untuk mengelola rumah susun.

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang selanjutnya disebut PPPSRS

adalah badan hukum yang beranggotakan para pemilik atau penghuni sarusun.

Musyawarah adalah kegiatan pertemuan seluruh anggota untuk mengambil keputusan

secara mufakat.

Anggota PPPSRS adalah pemilik dan/atau penghuni yang memiliki surat kuasa untuk

mewakili pemilik sesuai ketentuan yang berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau

Anggaran Rumah Tangga PPPSRS yang bersangkutan.

Pengurus adalah kumpulan orang yang ditunjuk dan diberi amanat oleh anggota PPPSRS

untuk menyelenggarakan dan mengelola PPPSRS

Kuorum adalah batas minimal kehadiran anggota dalam Musyawarah atau batas minimal

persetujuan anggota atas suatu keputusan dalam Musyawarah sesuai ketentuan yang

berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PPRS yang

bersangkutan sebagai syarat sahnya musyawarah.

Anggaran Dasar adalah aturan-aturan dasar tentang penyelenggaraan organisasi PPRS.

Anggaran Rumah Tangga adalah aturan-aturan dasar tentang operasionalisasi

penyelenggaraan organisasi PPRS sebagai pelengkap anggaran dasar.

Tata Laksana Pembentukan adalah kegiatan penatalaksanaan pembentukan suatu unit

lembaga atau organ tertentu ke dalam suatu sistem yang disediakan atau dikembangkan.

Badan Pengelola adalah satuan tugas yang dibentuk atau ditunjuk oleh PPPSRS untuk

melakukan kegiatan pengelolaan rusunami.

Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang

digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah

susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan.

Bagian Bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk

pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun.

Benda Bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun melainkan

bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.

Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik

Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

BAB II

NAMA, SAAT DIDIRIKAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

Nama Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun dan Nama Rumah Susun

(1) Perhimpunan ini bernama Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun (P3SRS)

Gateway Pesanggrahan.

(2) Nama gedung dimana Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun berkedudukan adalah

Sarusun Gateway Pesanggrahan, terletak di Jl. Ciledug Raya No.15, Kelurahan

Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan,

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pasal 3

Saat Didirikan

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan ini didirikan pada tanggal

.... Agustus .....2012 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Pasal 4

Tempat Kedudukan

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berkedudukan dan

berkantor dilingkungan Sarusun Gateway Pesanggrahan.

BAB III

AZAS, SIFAT, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA STATUS

Pasal 5

Azas

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berdasarkan Pancasila dan

berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6

Status

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berstatus sebagai Badan

Hukum sebagaimana dimaksud Pasal 74 ayat 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang

Rumah Susun.

BAB IV

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 7

Tugas Pokok

Tugas Pokok Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan adalah :

(1) Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang disusun oleh Pengurus

dalam Rapat Umum kepada instansi terkait.

(2) Membina para Anggota kearah kesadaran hidup yang serasi, selaras, dan seimbang dalam

dan lingkungannya.

(3) Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi penghunian yang tercantum dalam Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(4) Melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga.

(5) Menunjuk dan membentuk dan mengawasi Badan Pengelola dalam pengelolaan dan

lingkungannya.

(6) Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi keuangan secara terpisah sebagai

kekayaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

(7) Menetapkan dan menerapkan sanksi terhadap pelanggaran yang telah ditetapkan dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lain yang

ditetapkan oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Pasal 8

Fungsi

Fungsi Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan adalah :

(1) Menciptakan kehidupan di lingkungan yang sehat, tertib, aman dan serasi.

(2) Membina dan mengatur kepentingan Anggota dengan menerapkan keseimbangan

kepentingan pribadi yang selaras dengan kepentingan bersama sesama Anggota.

(3) Mengelola dan lingkungannya yang menyangkut penghunian, pengelolaan dan

kepemilikan bersama.

Bab V

KEANGGOTAAN DAN DAFTAR ANGGOTA

Pasal 9

Keanggotaan

(1) Setiap pemilik dan atau penghuni wajib menjadi anggota.

(2) Yang dapat menjadi anggota adalah subyek hukum (perorangan/Badan Hukum) yang

memiliki, menghuni, menyewa atau yang memanfaatkan Sarusun.

(3) Keanggotaan Perhimpunan diwakili oleh Penanggung Jawab Sarusun dan mulai berlaku

sejak terdaftar dalam Daftar Anggota.

(4) Dalam hal penanggung jawab Sarusun yang bersangkutan berhalangan, maka dapat

diwakili orang lain berdasarkan surat kuasa yang sah nenurut hukum.

(5) Dalam hal Sarusun dimiliki oleh lebih dari satu orang, para pemiliki harus menentukan satu

orang wakil mereka dan menyampaikan secara tertulis kepada Pengurus untuk didaftarkan

dalam Daftar Anggota.

Pasal 10

Daftar Anggota

(1) Pengurus akan menentukan dan menyusun daftar para Anggota dari waktu ke waktu, sesuai

petunjuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(2) Daftar Anggota adalah daftar yang memuat nama para Pemilik dan atau Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan, berikut keterangan-keterangan yang diperlukan.

Bab VI

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 11

Hak Para Anggota

Hak-hak Para Anggota adalah:

(1) Memilih dan dipilih menjadi Pengurus sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(2) Mengajukan usul dan pendapat dalam Rapat Umum sesuai dengan syarat-syarat yang

ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(3) Memanfaatkan atau menggunakan sesuai keperluannya atas pemilikan dan/atau penggunaan

Sarusun secara tertib dan aman, termasuk bagian bersama, benda bersama dan tanah

bersama sebagaimana dirinci dalam Pertelaan.

(4) Mendapatkan perlindungan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12

Kewajiban Para Anggota

Kewajiban-Kewajiban Para Anggota adalah:

(1) Mematuhi dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan tata

tertib dan peraturan-peraturan lainnya, baik yang diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan

atau Rapat Umum Luar Biasa, atau oleh Pengurus, atau oleh Badan Pengelola yang

disetujui oleh Pengurus.

(2) Mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah /

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mengatur tentang Rumah Susun.

(3) Membayar kewajiban keuangan yang dipungut oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan dan/atau Badan Pengelola sebagaimana yang ditetapkan

dalam musyawarah ataupun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

(4) Memelihara, menjaga, mengatur, memperbaiki, Sarusun yang dimiliki atau dihuninya

(5) Menunjang terselenggaranya tugas-tugas pokok Pengurus dan Badan pengelola.

(6) Membina hubungan antara sesama Anggota yang selaras berdasarkan azas kekeluargaan

dan norma-norma kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia.

(7) Melaporkan kepada Pengurus apabila terjadi peralihan Hak Atas Sarusun .

(8) Kewajiban sebagai pemilik tetap melekat walaupun Sarusun miliknya telah disewakan atau

dimanfaatkan oleh pihak lain berdasarkan hubungan hukum tertentu.

(9) Melunasi segala tunggakan pembayaran serta sanksi atau denda maupun bunga (jika ada)

kepada Pengurus atau Badan Pengelola sebelum melakukan transaksi pemindahan hak

kepemilikan kepada pihak lain. Jika ini tidak dilaksanakan, maka pemilik berkuajiban

melunasi semua kuajiban keuangan, tunggakan-tunggakan, denda maupun bunga yang

wajib dibayar atau terutang oleh pemilik sebelumnya.

Bab VII

KEDAULATAN DAN HAK SUARA

Pasal 13

Kedaulatan

Kedaulatan dan kewenangan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan berada di tangan pada Anggota berdasarkan proporsional hak suara yang

dimilikinya.

Pasal 14

Hak Suara

Hak Suara Anggota pada Rapat Umum terbagi atas:

(1) Hak Suara Penghunian, yaitu hak suara para Anggota untuk menentukan hal-hal yang

menyangkut tata tertib, pemakaian fasilitas dan kewajiban pembayaran iuran atas

pengelolaan dan asuransi kebakaran yang merupakan hak bersama, seperti Bagian

Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersama.

(2) Setiap Anggota diwakili oleh satu suara (satu Sarusun Gateway Pesanggrahan = satu

suara).

(3) Apabila Sarusun belum dihuni, setiap nama pemilik hanya mempunyai satu suara

walaupun pemilik yang bersangkutan memiliki lebih dari satu Sarusun.

(4) Hak Suara Pengelolaan, yaitu hak suara para Anggota untuk menentukan hal-hal yang

menyangkut pemeliharaan, perbaikan dan pembangunan, prasarana lingkungan serta

fasilitas social, Bagian Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersama. Hak Suara

Pengelolaan dihitung berdasarkan NPP yang dimiki Anggota.

(5) Hak Suara Pemilikan, yaitu hak suara pemilikan dihitung berdasarkan NPP dari setiap

Sarusun yang dimiliki Anggota.

Bab VIII

SUSUNAN ORGANISASI, PEMILIHAN; PERSYARATAN; WEWENANG, DAN

KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 15

Susunan Organisasi

1. Dewan Pembina terdiri dari:

a) Seorang ketua;

b) Seorang sekretaris; dan

c) 3 (tiga) anggota,

d) Dari unsur pemilik dan/atau penghuni, wakil instansi pemerintah, dan pelaku

pembangunan Rumah Susun.

2. Dewan Pengawas terdiri atas seorang ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang

anggota dari pemilik dan/atau penghuni.

3. Dewan Pengurus terdiri dari :

a). Ketua Umum, dipilih dari dan oleh peserta musyawarah. ;

b) Wakil ketua;

c) Sekretaris Umum;

d) Bendahara dan Wakil bendahara;

e) Seksi-seksi. antara lain terdiri :

a. Seksi pemeliharaan;

b. Seksi kependudukan dan/atau seksi hubungan kelembagaan dan

masyarakat;

c. Seksi keamanan;

f) Penambahan jumlah jabatan dalam kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 16

Pemilihan Pengurus P3SRS

(1) Pengurus P3SRS terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Umum Dewan

Pengurus ditetapkan dalam musyawarah.

(2) Dewan Pembina P3SRS berasal dari Perwakilan Pemilik, Wakil Pemerintah / Pemerintah

Daerah dan Pelaku Pembangunan.

(3) Dewan Pengawas dipilih dari peserta musyawarah.

(4) Ketua Umum Dewan Pengurus dipilih dari dan oleh peserta musyawarah.

(5) Kelengkapan susunan dan struktur organisasi Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan

Pengurus disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah.

Pasal 17

Tugas dan Fungsi Dewan Pembina,

Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus

Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus melakukan tugas sebagaimana berikut:

a. Dewan Pembina melaksanakan pembinaan baik terhadap Dewan Pengurus dan/atau

Badan Pengelola maupun terhadap penghuni ;

b. Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan

pengurusan dan/atau pengelolaan yang dilakukan Dewan Pengurus.

c. Dewan pengurus melaksanakan kepengurusan dan/atau pengelolaan;

d. Fungsi Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Dewan Pembina dirumuskan secara tegas

dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga.

Pasal 18

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Terpilih

a. Ketua Umum Dewan Pengurus terpilih mempunyai tugas dan tanggung jawab:

1. Melengkapi personil kepengurusan PPPSRS.

2. Menyelenggarakan pelantikan pengurus.

3. Melaksanakan program sesuai keputusan musyawarah PPPSRS.

4. Membentuk panitia musyawarah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum masa baktinya berakhir.

5. Membuat Tata Tertib Penghunian :

a. Dewan pengurus PPPSRS menyusun tata tertib dan aturan-aturan lain

yang berkaitan dengan kepemilikan dan penghunian.

b. Tata Tertib meliputi hak dan kewajiban serta larangan-larangan

kepenghunian.

c. Tata Tertib harus dimintakan persetujuan kepada anggota PPPSRS.

6. Penambahan, Pengurangan Dan Penghapusan :

a. Dewan pengurus PPPSRS dapat melakukan penambahan, pengurangan

dan penghapusan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama

Rumah Susun sesuai keputusan Musyawarah.

b. Penambahan, pengurangan dan penghapusan bagian-bersama, benda-

bersama, dan tanah bersama harus dimintakan persetujuan anggota dalam

musyawarah.

c. Penambahan, pengurangan dan penghapusan bagian-bersama, benda-

bersama, dan tanah bersama dilakukan secara cermat, efektif dan efisien,

dengan mengunakan prinsip-prinsip pencatatan yang benar dan tertib.

7. Pemanfaatan dan Pemilikan :

a. Dewan pengurus PPPRS melakukan pendataan dan penetapan bagian-

bersama, benda-bersama, dan tanah bersama Rumah Susun yang diterima

dari pelaku pembangunan.

b. Untuk keperluan pengurusan dan kepentingan bersama penghuni, dewan

pengurus PPPRS menetapkan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah

bersama.

c. Dewan pengurus mengupayakan penggunaan dan pemanfaatan bagian-

bersama, benda-bersama, dan tanah rusun untuk kepentingan pemilik

dan/atau penghuni.

b. Kelengkapan personil yang menjabat dalam kepengurusan PPPSRS didasarkan atas

prinsip kelayakan dan kepatutan, serta dilaksanakan selama-lamanya 2 (dua) bulan sejak

terpilihnya ketua dewan pengurus.

Pasal 19

Tugas dan Fungsi Seksi PPPSRS

a. Seksi pemeliharaan : masalah pemeliharaan gedung, sistem utilitas, sistem elektrikal,

sistem transportasi gedung, dan kebersihan.

b. Seksi kependudukan : masalah kependudukan dalam hal pembentukan RT/RW,

hubungan dengan pihak kelurahan/kecamatan, dan lain-lain.

c. Seksi keamanan : masalah keamanan dengan melakukan koordinasi dengan kepolisian

sektor setempat dalam rangka keamanan lingkungan.

d. Seksi hubungan kelembagaan dan masyarakat : masalah hubungan antar lembaga dan

masyarakat serta melayani informasi dari dan ke warga

e. Fungsi seksi-seksi dalam PPPSRS dirumuskan secara tegas dalam anggaran

dasar/anggaran rumah tangga.

Pasal 20

Persyaratan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus

(1) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang sah menurut hukum dan

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Warga Negara Indonesia yang setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

b. Berstatus sebagai pemilik yang sah Sarusun Gateway Pesanggrahan dengan bukti

dokumen yang dimilikinya.

c. Ketua Dewan Pengawas P3SRS Gateway Pesanggrahan harus berkedudukan /

berdomisili di Sarusun Gateway Pesanggrahan.

d. Ketua Umum, Sekertaris dan Bendahara Pengurus P3SRS Gateway Pesanggrahan

harus berkedudukan/berdomisili di Sarusun Gateway Pesanggrahan - Jln. Ciledug

Raya no. 15 yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk dan berusia minimal 35

tahun pada saat terpilih.

e. Ketua Umum harus sudah menetap selama 2 (dua) tahun di Gateway Pesanggrahan

- Jln. Ciledug Raya no. 15.

f. Anggota Pengurus lainnya diutamakan yang berkedudukan/berdomisili di Sarusun

Gateway Pesanggrahan.

g. Pengurus P3SRS harus menetap di Gateway Pesanggrahan - Jln. Ciledug Raya no.

15 selama masa jabatannya.

h. Pengurus P3SRS harus mempunyai pengetahuan berorganisasi dan kemampuan

manajerial serta mempunyai keterampilan kerja.

i. Pengurus P3SRS harus mampu bekerjasama dengan sesama Pengurus.

j. Pengurus P3SRS harus mampu berinisiatif dan mencari sumber dana, baik dari

dalam maupun di luar, guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan Perhimpunan

Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

k. Pengurus P3SRS harus berkepribadian jujur, bertanggung jawab, kreatif dan

tanggap terhadap setiap permasalahan.

(3) Ketua Umum dipilih dari dan oleh Anggota dalam Musyawarah yang khusus diadakan

untuk keperluan tersebut.

Pasal 21

Kewenangan Pengurus

(1) Pengurus berwenang untuk membuat dan mengubah aturan Tata Tertib Pengelolaan

Penghunian serta menentukan kebijakan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan.

(2) Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berwenang

untuk melakukan teguran, peringatan, dan tindakan lain terhadap Anggota yang melanggar

atau tidak mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, aturan Tata Tertib,

Keputusan Rapat Umum, Keputusan Rapat Pengurus dan Perjanjian dengan Badan

Pengelola.

(3) Ketua Umum, Wakil Ketua dan Sekretaris mewakili Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal, dan

dalam segala kejadian, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan

Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta menjalankan segala tindakan-tindakan,

baik mengenai pengurusan maupun yang mengenai pemilikan dalam ruang lingkup

pengelolaan Gateway Pesanggrahan.

(4) Dalam hal Ketua Umum, Wakil Ketua dan/atau Sekretaris berhalangan, hal mana tidak

perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka yang berhalangan tersebut dapat diwakili oleh

Pengurus lainnya.

Pasal 22

Hak dan Kuajiban Pengurus

Hak dan Kuajiban Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan adalah:

1. Imbalan yang ditetapkan dalam Musyawarah.

2. Jaminan kesehatan dan asuransi.

3. Cuti kerja.

4. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

5. Memberikan pertanggung-jawaban kepada Musyawarah.

6. Menetapkan Tata Tertib Penghunian dan melakukan sosialisasi atas Tata Tertib

Penghunian berikut setiap perubahannya kepada Anggota, baik dengan melakukan

distribusi atas Tata Tertib Penghunian kepada Anggota maupun menempatkan Tata

Tertib Penghunian berikut setiap perubahannya dari waktu ke waktu pada suatu

tempat umum yang mudah dilihat oleh Anggota.

7. Menyampaikan laporan tertulis kepada Anggota secara berkala sekurang-kurangnya

6 (enam) bulan sekali atas pekerjaan Badan Pengelola.

8. Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi penghunian Sarusun Gateway

Pesanggrahan.

9. Melaksanakan keputusan-keputusan Musyawarah Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dan Rapat Pengurus.

10. Membina Anggota kearah kesadaran hidup bersama yang selaras, serasi dan

seimbang dalam kehidupan di Sarusun Gateway Pesanggrahan.

11. Mengawasi pelaksanaan penghunian/penggunaan Sarusun agar Penghuni/Pengguna

Sarusun mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta perikatan atau perjanjian dengan Badan Pengelola.

12. Menetapkan dan menerapkan sanksi terhadap pelanggaran yang telah dilakukan

Anggota atas ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan

Musyawarah, Keputusan Rapat Pengurus, Tata Tertib serta Pernjanjian dengan

Badan Pengelola.

13. Menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

pihak-pihak terkait, dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

14. Menyelenggarakan Rapat Pengurus secara berkala.

15. Menyiapkan Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Pengurus.

Bab IX

MASA BAKTI PENGURUS

Pasal 23

Masa Bakti Pengurus

Masa bakti kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan

adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengesahan Pengurus oleh Musyawarah.

Bab X

PENUNJUKKAN, TUGAS, HAK DAN KEWENANGAN BADAN PENGELOLA

Pasal 24

Penunjukkan Badan Pengelola

1. Badan Pengelola ditunjuk dan diberi tugas oleh Dewan Pengurus PPPSRS

melalui proses pelelangan.

2. Badan Pengelola yang ditunjuk bertanggung jawab kepada dewan pengurus

PPPSRS dalam pelaksanaan pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan

tanah-bersama.

3. Badan Pengelola yang ditunjuk harus berbadan hukum dan profesional dalam

bidang pengelolaan.

4. Badan Pengelola melaksanakan tugas berdasarkan perjanjian kerjasama

pengelolaan Rumah Suun dengan Dewan Pengurus PPPSRS.

5. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Rusun tidak boleh merugikan kepentingan

bersama pemilik dan/atau penghuni.

Pasal 25

Kriteria badan pengelola Rusun yang ditunjuk

1. Mempunyai tenaga ahli dan sumber daya manusia yang cukup dan bersertifikasi;

2. Mempunyai pengalaman di bidang pengelolaan gedung bertingkat;

3. Mempunyai kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik yang baik.

Pasal 26

Pembentukan Badan Pengelola

1. Badan pengelola dibentuk dan diberi tugas oleh dewan pengurus PPPSRS.

2. Badan pengelola bertanggung jawab kepada dewan pengurus PPPSRS dalam

pelaksanaan pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan tanah-bersama.

3. Badan pengelola harus dilengkapi dengan unit organisasi/seksi-seksi, personil dan

peralatan yang mampu untuk mengelola rusunami.

4. Organisasi Badan Pengelola :

a. Manager.

b. Sekretaris / administrasi.

c. Bendahara / pembukuan.

d. Bagian-bagian pelaksana teknis.

Pasal 27

Tugas Badan Pengelola

1. Melaksanakan penyelenggaraan pemanfaatan dan pengelolaan Rusun yang baik guna

menciptakan kenyamanan dan kelayakan unit hunian dan unit non hunian, serta

menjamin kelangsungan umur bangunan Rusun, antara lain :

a. Membuat perjanjian pengelolaan dan tata tertib penghunian.

b. Menyiapkan dan menjelaskan tata tertib dan aturan penghunian, serta

melaksanakan tata tertib hunian di rusun.

2. Melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan Rumah Susun.

3. Menghitung biaya pengelolaan untuk diajukan dan disetujui PPPSRS.

4. Mengawasi ketertiban dan keamanan penghuni serta penggunaan bagian-bersama, benda-

bersama dan tanah bersama sesuai dengan peruntukannya;

3. secara rutin maksimal 6 (enam) bulan sekali memonitor fungsi jaringan pipa pemadam

kebakaran beserta peralatannya.

4. Melakukan inspeksi kondisi fisik secara berkala untuk mamastikan kondisi fisk

terpelihara dan masih berfungsi.

5. Melaksanakan pengaturan dan penertiban administrasi dan keuangan.

6. Secara berkala memberikan laporan kepada dewan pengurus PPPSRS sekurang-

kurangnya setiap 3 (tiga) bulan disertai permasalahan dan usulan penyelesaiannya.

Pasal 28

Hak Pengelola

1. Menarik uang pengelolaan (Service Charge dan Sinking Fund) yang telah ditetapkan

PPPSRS dan sesuai kesepakatan dengan penghuni;

2. Mengupayakan sumber dana lainnya dan melaporkan kepada PPPSRS;

3. Melakukan ikatan kerjasama dengan pihak lain terkait dengan pengelolaan dan

penerimaan pendapatan lainnya;

4. Menerima pendapatan lain-lain dari pemanfaatan bangunan rusun sewa dan

lingkungannya atau pemanfaatan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama;

5. Mengajukan usulan dana tambahan apabila dana yang disepakati dan diterima tidak

cukup;

6. Menghitung kembali dan mengajukan perubahan biaya pengelolaan kepada PPPSRS;

7. Memberi sanksi denda atas keterlambatan pembayaran yang menjadi kewajiban penghuni

serta pelanggaran terhadap tata tertib penghunian;

8. Mengatur pemanfaatan sarana, prasarana dan fasilitas umum yang tersedia;

9. Menyampaikan usulan-usulan kepada pemilik yang berkaitan dengan upaya perbaikan

pelaksanaan pengelolaan;

10. Menerima balas karya;

Pasal 29

Kewajiban Pengelola

1. Melaksanakan seluruh kewajiban dalam pemenuhan hak penghuni sebagaimana

tertuang dalam perjanjian pengelolaan.

2. Melaksanakan perawatan, pemeliharan, perbaikan secara teratur terhadap seluruh

elemen dan komponen rusun sewa;

3. Mewujudkan lingkungan yang bersih, rapih dan teratur;

4. Menjaga situasi dan kondisi keamanan lingkungan dan menjalin kerjasama dengan

aparat keamanan;

5. Menanggapi permintaan/keluhan atas laporan yang disampaikan oleh penghuni,

kemudian mencarikan solusi yang terbaik;

6. Membuat dan menyerahkan laporan kegiatan dan keuangan pengelolaan sebagai

pertanggungjawaban kepada pemilik.

Pasal 30

Larangan Bagi Pengelola

1. Memutuskan secara sepihak pemanfaatan layanan listrik, air minum tanpa pemberitahuan

atau tegoran terlebih dahulu;

2. Tidak menyampaikan informasi atau pendampingan akan hak penghuni;

3. Memungut biaya lain secara sepihak selain yang tercantum dalam perjanjian atau sudah

disepakati dua pihak;

4. Membangun atau menambah atau mengurangi struktur dan fungsi Rusun tanpa PPPSRS

5. Mengganggu kenyamanan penghuni;

Pasal 31

Kriteria Personil Badan Pengelola

1. Mempunyai kemampuan menejerial dasar (perencanaan dan penganggaran, organisasi,

melaksanakan rencana dan mengendalikan pelaksanaan, mengevaluasi hasil);

2. Memiliki kemampuan mengelola konflik, berkoordinasi dengan Pelaku Pembangunan

Rusun yang dikelola;

3. Profesional, tegas, menyakinkan dan energik;

4. Memiliki keahlian dalam bidang wirausaha, kreatif dan kemampuan bekerja secara

konsisten dalam struktur yang ada;

5. Memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai peraturan dan ketentuan tentang

pengelolaan rusunami;

6. Mempunyai pengetahuan tentang jenis pengeluaran seperti untuk asuransi, pajak,

security, overhead dan jenis pengeluaran lainnya;

Pasal 32

Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh dewan pengurus PPPSRS secara berkala atas

laporan yang disusun oleh badan pengelola.

2. Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar bagi dewan pengurus untuk melakukan

pengembangan program pengelolaan Rumah Susun.

Pasal 33

Pelaporan

1. Pelaporan yang dilakukan oleh badan pengelola meliputi hasil kerja, keuangan serta

kondisi bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama.

2. Pelaporan dilakukan secara berkala sesuai dengan yang ditetapkan oleh dewan pengurus

PPPSRS.

Bab XI

RAPAT-RAPAT

Pasal 34

(1) Semua keputusan dalam Musyawarah dan Rapat Pengurus didasarkan pada azas

musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan, apabila musyawarah dan mufakat tidak

tercapai maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pemungutan suara

terbanyak atau voting.

(2) Rapat-rapat Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan terdiri

dari :

a. Musyawarah :

Musyawarah Tahunan.

Musyawarah Luar Biasa.

b. Rapat Pengurus.

(3) Istilah Musyawarah dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga berarti

Musyawarah Tahunan dan Musyawarah Luar Biasa, kecuali dengan

tegas dinyatakan lain.

Pasal 35

Musyawarah Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan merupakan

forum kewenangan yang tertinggi untuk :

(1) Memilih dan mengesahkan Pengurus.

(2) Mengubah dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

(3) Memberhentikan Pengurus.

(4) Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan yang dianggap perlu sesuai dengan

kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga.

(5) Menilai, menerima atau menolak pertanggung-jawaban Pengurus.

Pasal 36

Peserta Musyawarah terdiri dari seluruh Anggota dan Pengurus.

Bab XII

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 37

(1) Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal .. ayat (1) dan ayat (2) Anggaran Dasar ini

adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 (lima puluh satu persen

tambah satu) dari jumlah Anggota.

(2) Apabila telah 2 (dua) kali diundang secara sah dan patut, namun yang hadir tidak

memenuhi 50% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota, maka

Anggota yang hadir dapat melangsungkan rapat dan mengambil keputusan yang sah.

(3) Pengambilan keputusan dianggap sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jumlah suara

yang ditetapkan.

Pasal 38

Pengambilan keputusan pada azasnya dilakukan berdasarkan pada musyawarah dan mufakat,

apabila hal tersebut tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil berdasarkan suara

terbanyak/voting.

Bab XIII

KEUANGAN

Pasal 39

Keuangan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan diperoleh dari :

(1) Maitenance Fund (Iuran Pengelolaan) yang didalamnya mengandung unsur Sinking Fund

(Iuran Cadangan Renovasi).

(2) Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga.

(3) Iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, akan diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga dan /atau dalam Peraturan khusus dengan memperhatikan hal-hal

yang mencerminkan keadilan.

Bab XIV

HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT

Pasal 40

(1) Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan menjalin hubungan

kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak-pihak terkait

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka lebih

meningkatkan upaya mewujudkan tujuan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan.

(2) Hubungan kerja sama sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a. Memohon bantuan Kementrian perumahan rakyat dan / atau Dinas Perumahan DKI

Jakarta dan pihak-pihak terkait lainnya, dalam menerapkan sanksi bagi Anggota yang

tidak mematuhi Tata Tertib Penghunian dan ketentuan yang berlaku dalam

pengelolaan Apartemen.

b. Bekerja sama dengan instansi yang berwenang dalam hal sertifikat.

c. Berkerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Kelurahan Petukangan

Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dalam hal kepentingan dan

keterkaitan penghunian dan kependudukan di Apartemen.

d. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal tagihan rekening, utilitas,

pembayaran PBB dan asuransi.

Bab XV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 42

(1) Perubahan atas ketentuan dalam Anggaran Dasar ini termasuk juga merubah nama

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dan nama gedung ,

hanya dapat terjadi dengan keputusan dari Musyawarah yang sengaja diundang dan

diselenggarakan untuk maksud itu oleh Pengurus. Rapat Umum tersebut harus dihadir oleh

sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota yang memiliki Hak Suara

Pemilikan dan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 51 (lima puluh satu persen) dari

jumlah Anggota yang hadir.

(2) Jika Rapat yang dimakud dalam ayat (1) pasal ini tidak mencapai kuorum yang ditentukan

maka usulan tersebut ditolak.

Bab XVI

PEMBUBARAN PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

Pasal 43

(1) Perhimpunan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan bubar

karena hal-hal antara lain :

a. Tanah dan bangunan Sarusun Gateway Pesanggrahan musnah, sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988, jo. Pasal 8

Undang-Undang No.16 Tahun 1985.

b. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang menetapkan bubarnya

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan ini.

c. Hasil keputusan musyawarah yang khusus diadakan untuk keperluan itu.

(2) Dalam hal terjadi pembubaran Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan , maka harta kekayaan/asset Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan dibagikan kepada Pemilik sesuai dengan NPP yang dimilikinya.

Bab XVII

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 44

(1) Selama Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga belum mendapatkan pengesahan

dari Musyawarah, maka yang berlaku adalah Tata Tertib Penghunian yang ditetapkan

sesuai dengan ketentuan dari Pelaku Pembangunan.

(2) Selama Sertipikat Hak Milik Atas Sarusun belum dapat diterbitkan, maka untuk

kepentingan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2)

Undang-Undang No.16 tahun 1985 juncto Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

Pemerintah No.4 tahun 1988, Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan dapat menerima akta notarial dengan title Pengikatan Jual Beli dan

pemindahan hak atau akta yang memuat alih debitur atau sejenisnya.

Pasal 45

Berdasarkan keputusan Musywarah tanggal …………………………………2012, untuk pertama

kalinya diangkat Pengurus adalah sebagai berikut:

(1). Dewan Pembina :

Seorang Ketua :

Seorang Sekertaris :

3 orang Anggota :

(2). Dewan Pengawas :

Seorang Ketua;

Dua orang Anggota;

(3) Kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan

sekurang-kurangnya terdiri dari 8 (delapan) orang dengan jabatan sebegai berikut:

a. Seorang Ketua :

b. Seorang Waki Ketua :

c. Seorang Sekretaris Umum :

e. Seorang Bendahara :

f. Seorang Wakil Bendahara :

g. Seksi Pemeliharaan :

h. Seksi kependudukan dan/atau seksi hubungan kelembagaan dan masyarakat;

i. Seksi Keamanan :

Bab XVIII

PENUTUP

Pasal 46

Peraturan Penutup

(1) Segala hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga dan akan diputuskan oleh Rapat Pengurus.

(2) Segala sesuatu yang diatur dalam ketentuan umum ada dan Anggaran Rumah Tangga ini

berlaku juga bagi Anggaran Rumah Tangga.

(3) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan.

PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN (P3SRS)

GATEWAY PESANGGRAHAN

Ketua Musyawarah, Wakil Ketua Sekretaris,

( ) ( ) ( )

Disahkan di : Jakarta

Nomor :

Pada Tanggal :

Oleh :

DRAFT

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )

P3SRS GATEWAY PESANGGRAHAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

GATEWAY PESANGGRAHAN

BAB I

DEFINISI

Pasal 1

Kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Rumah Tangga ini, seluruh definisi- definisi yang

dipergunakan mempunyai arti dan maksud yang sama dengan definisi-definisi sebagaimana

dimaksud dalam Anggaran Dasar.

KEANGGOTAAN

Pasal 2

1. Yang dapat menjadi anggota adalah subyek hukum (perorangan/Badan Hukum) yang

memiliki, menghuni, menyewa atau yang memanfaatkan Sarusun

2. Keanggotaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan diwakili

oleh penanggung jawab Sarusun dan mulai berlaku sejak anggota Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini

telah tercacat dalam Daftar Anggota.

3. Dalam hal Penanggung jawab Sarusun yang bersangkutan berhalangan, maka dapat diwakili

orang lain berdasarkan surat kuasa yang sah menurut hukum.

Pasal 3

Keanggotaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berakhir

bilamana Pemilik atau Penghuni mengalihkan hak kepemilikan atas Sarusun Gateway

Pesanggrahan kepada pihak ketiga atas dasar hubungan hukum tertentu, dan oleh karenanya

tidak lagi menjadi pemilik Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Bab II

PENGURUS PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

Pasal 4

1. Ketua Umum P3SRS dipilih dari dan oleh Anggota Perhimpunan dalam Musyawarah untuk

masa bakti 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengesahan oleh Musyawarah.

2. Ketua Umum hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) periode pada jabatan yang sama.

3. Ketua Umum yang telah 2 (dua) kali beturut-turut memangku jabatan yang sama, dapat

dipilih kembali untuk jabatan yang berbeda.

4. Anggota yang terpilih menjadi Pengurus berhak atas imbalan berdasarkan anggaran yang

disetujui oleh Musyawarah.

Pasal 5

Pembagian tugas tiap-tiap Pengurus ditetapkan dalam Peraturan Organisasi dan Tata Kerja

Pengurus yang disahkan oleh Rapat Pengurus.

Pasal 6

Sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum akhir masa bakti kepengurusan, Pengurus

berkewajiban untuk :

a. Memberitahukan secara tertulis kepada Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan mengenai berakhirnya masa bakti tersebut, serta

mempersiapkan laporan pertanggung-jawaban yang akan disampaikan kepada Musyawarah

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan; dan

b. Membuka pendaftaran bagi Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan untuk mencalonkan diri sebagai Pengurus periode berikutnya, dengan

memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar.

Pasal 7

1. Pengurus berhenti atau diberhentikan karena :

a. Atas permintaan sendiri.

b. Meninggal dunia.

c. Tidak lagi memiliki hak dalam Sarusun.

d. Diberhentikan oleh Musyawarah Luar Biasa karena tindakan indispliner.

e. Menjalani hukuman pidana berdasarkan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan

hukum yang pasti.

f. Menjadi tidak cakap menurut hukum dan/atau ditempatkan dibawah pengampunan.

g. Secara fisik tidak mampu.

2. Tindakan indisipliner sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf d pasal ini, antara lain

adalah :

a. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun peraturan tata

tertib yang berlaku.

b. Tidak hadir dalam Rapat Pengurus tanpa pemberitahuan dan alasan yang sah sebanyak 3

(tiga) kali berturut-turut atau 4 (empat) kali dalam 6 (enam) kali Rapat Pengurus secara

tidak berturut-turut.

3. Pengisian kekosongan antar waktu Pengurus yang disebabkan karena hal-hal sebagaimana

dimaksud ayat 1 pasal ini, dapat dilakukan oleh Rapat Pengurus.

4. Untuk mengisi kekosongan antar waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, Rapat

Pengurus dapat mengajukan, memilih dan mengangkat seorang pengganti pengurus yang

berhenti, sekurang-kurangnya 2 (dua) orang calon.

5. Masa jabatan pengurus antar waktu dimulai sejak tanggal pengangkatan sampai dengan

berakhirnya masa jabatan pengurus yang digantikannya.

BAB III

BADAN PENGELOLA

Pasal 8

1. Badan Pengelola dapat dibentuk atau ditunjuk dan diberi tugas oleh Pengurus Perhimpunan

Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

2. Badan Pengelola bertanggung jawab kepada Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan dalam pelaksanaan pengelolaan atas bagian bersama, benda bersama

dan tanah bersama.

3. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dapat memutuskan

hubungan kerja sepihak apabila Badan Pengelola ternyata tidak mampu melaksanakan tugas-

tugas yang diberikan oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan.

4. Badan Pengelola yang ditunjuk oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan harus berbadan hukum serta mampu secara professional menangani

pengelolaan Sarusun.

5. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Badan Pengelola, akan diatur dalam ketentuan

dan /atau pernjanjian-perjanjian yang dibuat kemudian.

6. Badan Pengelola mempunyai tugas sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar.

BAB IV

RAPAT-RAPAT

Pasal 9

Rapat Pengurus

1. Rapat Pengurus dapat diadakan secara teratur sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau

dapat diundang sewaktu-waktu oleh Pengurus apabila dipandang perlu. Undangan

sebagaimana dimaksud di atas harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada

seluruh Pengurus dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum rapat

diadakan. Undangan itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

2. Apabila seluruh Pengurus hadir, undangan tertulis terlebih dahulu tidak disyaratkan, dan

Rapat dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

3. Rapat Pengurus diadakan di tempat kedudukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan atau tempat lain dalam wilayah hukum Rumah Susun yang

ditentukan oleh Pengurus.

4. Rapat Pengurus dipimpin Ketua dan dalam hal ini ia tidak hadir atau berhalangan, salah

seorang Pengurus yang ditunjuk oleh Rapat Pengurus dapat memimpin rapat tersebut.

5. Rapat Pengurus berwenang mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja

Badan Pengelola serta merencanakan program kerja berikutnya.

6. Rapat Pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat

hanya jika sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 (duapertiga) dari jumlah Pengurus.

7. Keputusan-keputusan dalam Rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat,

dan apabila hal tersebut tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil berdasarkan suara

terbanyak, dan setiap anggota pengurus berhak mengeluarkan satu suara.

8. Berita Acara Rapat Pengurus dibuat oleh salah seorang yang hadir dalam rapat dan ditunjuk

oleh Ketua Rapat untuk tujuan tersebut dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat

dan yang membuat Berita Acara dimaksud untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran

Berita Acara tersebut. Apabila Berita Acara dibuat oleh Notaris, maka tanda tangan Ketua

Rapat tidak disyaratkan.

9. Berita Acara yang dibuat sesuai dengan ketentuan di atas, merupakan bukti sah bagi semua

Pengurus dan pihak ketiga mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat

tersebut.

10. Salinan atau kutipan Berita Acara Rapat Pengurus harus dianggap sebagai salinan atau

kutipan yang benar dan harus ditandatangani oleh semua anggota Pengurus yang hadir, atau

dikeluarkan oleh Notaris yang membuat Berita Acara tersebut.

11. Pengurus dapat mengambil keputusan-keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat

Pengurus, asalkan setiap Pengurus telah diberitahu dengan semestinya mengenai keputusan-

keputusan yang akan diambil oleh Pengurus dan telah memberikan persetujuannya dengan

menandatangani surat keputusan tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil dengan cara

demikian dianggap sama dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Pengurus

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Pasal 10

MUSYAWARAH TAHUNAN

1. Musyawarah Tahunan harus diadakan 1 (satu) tahun sekali, selambat-lambatnya pada akhir

bulan keenam setelah berakhirnya tahun buku, atau satu bulan setelah berakhirnya masa

kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

2. Dalam Musyawarah Tahunan tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan pertanggung-jawaban Pengurus mengenai kepengurusan Perhimpunan Pemilik

dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dan administrasi keuangan selama tahun

buku yang lalu dan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Tahunan tahun yang

lalu.

b. Persetujuan dan pengesahan Neraca tahun buku yang lalu yang telah diaudit oleh

Akuntan Publik.

c. Pembahasan hal-hal lain yang sebenarnya diajukan dan diputuskan dalam Musyawarah

Tahunan.

3. Dengan lewatnya waktu sebagaimana ketentuan ayat 1 pasal ini, maka tanpa diperlukan

adanya pembuktian tentang hal atau alasan apapun, Anggota atas usul sekurang-kurangnya

51% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota dapat bertindak untuk

melakukan atau menyelenggarakan Musyawarah Tahunan.

4. Dalam hal suatu kepengurusan telah selesai dan dengan mengingat ketentuan ayat 3 pasal ini,

maka penyelenggara wajib mengundang pengurus lama untuk menyampaikan laporan

pertanggung-jawabannya, dan untuk undangan dimaksud harus disampaikan secara tertulis

dengan tanda terima surat sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum musyawarah

tersebut diadakan.

5. Musyawarah Tahunan dapat mengambil keputusan yang sah untuk menerima atau menolak

pertanggung-jawaban Pengurus.

Pasal 11

MUSYAWARAH LUAR BIASA

1. Musyawarah Luar Biasa diadakan bilamana dipandang perlu oleh Pengurus berdasarkan

keputusan Rapat Pengurus atau atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya

50% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota, dengan menyebutkan

tanggal dan tempat rapat tersebut akan diadakan serta pokok pembahasan (materi yang

dibahas). Rapat tersebut harus diadakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender

sejak tanggal permintaan dari para Anggota tersebut kepada Pengurus.

2. Pengurus harus menentukan waktu untuk menyelenggarakan rapat tersebut, dan

memberitahukan kepada seluruh Anggota mengenai akan diadakannya Musyawarah Luar

Biasa dalam waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal permintaan dari

Anggota yang meminta diadakannya rapat tersebut.

3. Apabila Pengurus tidak mengundang rapat tersebut dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah

diterimanya permintaan tertulis tersebut, maka para Anggota yang menandatangani

permintaan tersebut berhak untuk mengundang sendiri rapat tersebut atas biaya

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan, dengan

memperhatikan secara seksama ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.

4. Rapat tersebut akan dipimpin oleh Ketua Rapat yang dipilih dari mereka yang hadir,

asalkan setiap dan semua persyaratan dalam Anggaran Dasar berkenaan dengan pokok

pembahasan, pemberitahuan, kuorum dan pemngambilan suara telah dipenuhi dengan

baik. Segala keputusan dalam rapat tersebut adalah sah dan mengikat.

Pasal 12

TEMPAT DAN UNDANGAN MUSYAWARAH

1. Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, Rapat-rapat Umum harus

diadakan pada waktu dan di tempat kedudukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan atau tempat lain dalam wilayah hukum Rumah Susun berada, yang

ditentukan oleh Pengurus.

2. Undangan untuk Musyawarah harus dilakukan secara tertulis, ditandatangani oleh pihak

yang mengundang rapat tersebut, dan disampaikan kepada para Anggota dalam waktu tidak

kurang dari 14 (empat belas) hari sebelum rapat tersebut diadakan.

3. Undangan tersebut harus menyebutkan tempat, tanggal, waktu, maupun acara rapat (pokok

pembahasan). Undangan untuk Musyawarah Tahunan harus disertai dengan salinan Neraca

dari tahun buku yang lalu dan pemberitahuan bahwa aslinya telah tersedia untuk diperiksa

oleh para Anggota di Sekeretariat Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan sejak tanggal undangan rapat sampai 7 (tujuh) hari sebelum Musyawarah.

4. Rapat dapat mempertimbangkan hal-hal yang tidak tercantum dalam acara rapat, dengan

syarat semua yang hadir menyetujuinya.

5. Usul-usul tambahan dari para Anggota harus ditambahkan dalam acara rapat, jika usul yang

bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Pengurus oleh Anggota yang mewakili

sekurang-kurangnya 50% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota dan

telah diterima oleh Pengurus selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum tanggal rapat.

Pasal 13

Ketua Musyawarah

1. Kecuali ditetapkan lain dalam Anggaran Dasar, maka semua Musyawarah harus dipimpin

oleh Ketua Umum Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Dalam hal ini Ketua Umum Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan tidak hadir atau berhalangan, rapat dapat dipimpin oleh Pengurus yang lain

yang ditunjuk oeh Rapat Pengurus.

2. Berita Acara Musyawarah harus dibuat oleh salah seorang yang hadir dan ditunjuk oleh

Ketua Rapat, dan harus ditandatangani oeh Ketua Rapat dan salah seorang Anggota yang

hadir yang ditunjuk untuk maksud tersebut oleh rapat. Dalam hak berita acara dibuat oleh

Notaris tanda-tangan demikian tidak disyaratkan. Berita acara itu merupakan bukti sah dari

semua keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat dan semua peristiwa yang terjadi

dalam rapat dimaksud dan mengikat secara hukum.

Pasal 14

Hak Suara Dalam Musyawarah

1. Dalam hal Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan memerlukan

untuk memutuskan sesuatu yang menyangkut pemilikan dan pengelolaan rumah susun, maka

setiap pemilik hak yang sah atas Sarusun mempunyai suara yang sama dengan NPP yang

dimilikinya.

2. Dalam hal Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan memutuskan

sesuatu yang menyangkut kepentingan penghuni/pemanfaatan rumah susun, maka setiap

pemilik hak yang sah atas Sarusun diwakili oleh 1 (satu) suara.

Pasal 15

Kuorum Dan Pengambilan Keputusan

Kuorum dan pengambilan keputusan dalam Musyawarah Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 Anggaran Dasar.

BAB V

K E U A N G A N

Pasal 16

Pembiayaan Rumah Susun diperoleh dari:

1. Iuran pengelolaan (service charge) yang berasal dari Anggota sesuai dengan Pasal 61 ayat 2

butir b Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun, diatur secara rinci

dan proporsional serta mencerminkan keadilan dan diatur dalam peraturan khusus yang

ditetapkan oleh Musyawarah P3SRS.

2. Pengelolaan asset lingkungan Sarusun yang berasal dari Penyelenggaraan Pembangunan,

baik berupa barang-barang bergerak maupun barang-barang yang tidak bergerak serta jasa-

jasa lainnya.

3. Pendapatan hasil bersih perolehan Perhimpunan atau usaha-usaha pengelolaan dan/hasil

kerjasama dengan Badan Pengelola.

4. Sumber-sumber lain yang sah sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17

Kewajiban keuangan Anggota terdiri dari :

1. Modal Dasar (Service Charge) :

Besarnya Service Charge dihitung berdasarkan Nilai Perbandingan Proporsional Sarusun

yang dimiliki sesuai yang tercantum dalam sertipikat Sarusun atau jumlah lain yang

ditetapkan oleh Rapat Pengurus dan disahkan oleh Rapat Umum Penghuni.

2. Iuran Dana Cadangan (Sinking Fund) :

Besarnya dana cadangan dihitung berdasarkan jumlah total perkiraan biaya untuk perbaikan

atau penggantian maupun renovasi besar pada benda bersama dan bagian bersama, dengan

memperhitungkan dari segala aspek. Prinsip penentuan iuran renovasi/dana cadangan

perbulan dilakukan dengan cara membagi perkiraan biaya per tahun yang harus di cadangkan

terhadap total luas Rumah Susun sesuai dengan Nilai Perbandingan Proporsional Sarusun.

Penetapan besarnya iuran cadangan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Penghuni.

3. Tagihan Pemakaian Listrik, Air, Telepon, Multimedia, dan lain-lain :

Besarnya tagihan Listrik, Air, Telepon, Multimedia dan lain-lain (jika ada) dihitung

berdasarkan jumlah pemakaian per bulan.

4. Iuran Pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) :

Kewajiban pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) serta pajak-pajak atau iuran

lainnya yang berhubungan dengan kepemilikan Sarusun harus ditanggung dan dibayar oleh

masing-masing pemilik.

5. Iuran Asuransi Kebakaran dan Asuransi Lainnya :

Iuran Asuransi Kebakaran dan Asuransi lainnya yang dianggap perlu akan diatur dalam

Peraturan Khusus yang ditetapkan dalam Musyawarah Penghuni.

Pasal 18

1. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan sebagai badan hukum

diwajibkan untuk membuka rekening pada Bank yang ditentukan oleh Pengurus, dan

seluruh penerimaan keuangan P3SRS ke dalam rekening P3SRS tersebut.

2. Penandatanganan surat-surat berharga dilakukan oleh 2 (dua) dari 3 (tiga) orang Pengurus

yang diberi kuasa dan salah satunya harus oleh Ketua Umum.

Pasal 19

Semua dana yang tidak akan digunakan langsung, kecuali kas kecil dan biaya operasional, wajib

disimpan di Bank pada rekening Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan dan dengan alasan apapun tidak boleh disimpan atas nama dan/atau pada rekening

pribadi Pengurus.

Pasal 20

Penggunaan dan pemakaian keuangan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan berikut pertanggung jawabannya harus sesuai dengan program dan anggaran yang

telah disahkan oleh Musyawarah.

Pasal 21

Setiap Anggota berhak untuk melihat laporan keuangan dan/atau meminta salinannya dengan

mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus. Laporan keuangan dapat dilihat pada

setiap hari kerja di kantor Pengurus/Badan Pengelola pada waktu yang disepakati bersama.

Pasal 22

Semua pemasukan dan pengeluaran Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan harus dibukukan secara tertib berdasarkan sistem pembukuan yang berlaku, dan

pada setiap akhir tahun buku harus dibuatkan neraca keuangan yang diaudit oleh akuntan publik

untuk diteruskan kepada Anggota.

Pasal 23

Tahun buku Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dimulai pada

tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang

sama. Setiap tahun pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang sama buku-buku

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan harus ditutup. Buku

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan ditutup untuk pertama

kalinya pada tanggal ............................................................

Pasal 24

1. Menjelang Musyawarah Tahunan, Pengurus harus mempersiapkan Anggaran Operasional

untuk periode mendatang dan pengajuannya pada Musyawarah untuk mendapatkan

persetujuan.

2. Bila Periode Anggaran telah habis dan Rapat Umum Tahunan belum diselenggarakan,

Pengurus dapat membiayai Operasional bulanan dengan dana sebesar 1/12 (satu per dua

belas) Anggaran Operasional tahun buku sebelumnya.

3. Bila tahun buku sebelumnya terjadi penyesuaian iuran pengelolaan, maka besarnya biaya

operasional perbulan adalah 1/12 (satu per dua belas) Anggaran Operasional tahun buku

sebelumnya ditambah dengan persentase yang sama dengan tahun sebelumnya.

BAB VI

PERALIHAN DAN PENYERAHAN HAK PENGGUNAAN

SARUSUN

Pasal 25

Pemilik baru yang menerima penyerahan hak kepemilikan Sarusun baik sebagian maupun

seluruhnya, harus mencantumkan secara tegas beralihnya sebagian atau seluruh hak dan

kewajibannya serta kewajiban-kewajiban lainnya dalam suatu akta yang dibuat dihadapan

Notaris dan/atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Pasal 26

Setiap akta penyerahan sebagaimana dimaksud Pasal 25 Anggaran Rumah Tangga ini, harus

didaftarkan pada Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dengan

menggunakan formulir pendaftaran yang sediakan oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Pasal 27

Untuk pendaftaran sebagaimana dimaksud Pasal 25 Anggaran Rumah Tangga ini, maka pemilik

baru wajib memenuhi ketentuan-ketentuan pendaftaran sebagai berikut :

1. Membawa asli beserta 1 (satu) foto copy Sertifikat Hak Milik Atas Sarusun.

2. Membawa asli beserta1 (satu) foto copy Akta Jual Beli PPAT antara pemilik lama dengan

pemilik baru.

3. Menunjukkan tanda bukti pembayaran segala kewajiban keuangan yang berkaitan dengan

kedudukannya sebagai Anggota.

4. Menunjukkan tanda bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan/atau tanda bukti

pembayaran lainnya yang berkaitan dengan obyek Sarusun yang diserahkan atau dialihkan

hak penggunaannya.

5. Untuk setiap peralihan hak dikenakan biaya administrasi yang harus dibayarkan kepada

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Apartemen Permata Eksekutif, sebagaimana

ditetapkan oleh Rapat Pengurus.

Pasal 28

Pemilik yang menyewakan, menyewa beli atau menyerahkan manfaat Sarusun yang dimilikinya

kepada Pihak Ketiga harus mendaftarkan surat-surat Perjanjian Sewa Menyewa atau perjanjian

lainnya yang dibuat secara notariil maupun dibawah tangan kepada Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan untuk dicacat dalam Buku Daftar Anggota.

Pasal 29

Untuk pencatatan dalam Buku Daftar Anggota sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 Anggaran

Rumah Tangga ini, maka Penghuni atau yang menerima manfaat wajib :

1. Membawa asli surat-surat yang berkenaan dengan perjanjian sewa menyewa atau

perjanjian lainnya serta menyerahkan salinannya kepada Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Apartemen Gateway Pesanggrahan.

2. Surat-surat dibawah tangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 Anggaran Rumah

Tangga ini, sekurang-kurangnya harus telah didaftarkan dan/atau dilegalisir oleh Notaris.

Pasal 30

Pengurus berhak untuk bertanya dan meminta penjelasan tentang status kepemilikan dan status

penghunian Sarusun Gateway Pesanggrahan dari Pemilik, Pemilik wajib menjawab secara

tertulis pertanyaan atau permintaan penjelasan dari Pengurus tersebut dalam jangka waktu 14

(empat belas) hari kalender.

BAB VII

PERPANJANGAN HAK ATAS TANAH

Pasal 31

1. 2 (dua) tahun sebelum berakhirnya Hak Guna Bangunan atas tanah bersama, maka Anggota

harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengurus agar mengajukan permohonan

perpanjangan Hak Atas Tanah dimaksud.

2. Semua biaya sebagai akibat perpanjangan hak wajib ditanggung oleh semua Anggota sesuai

dengan Nilai Perbandingan Proporsional yang dimiliki masing-masing Anggota sebagimana

tercantum dalam Sertipikat.

Pasal 32

1. Permohonan perpanjangan Hak Milik Atas Sarusun Gateway Pesanggrahan melalui

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan, baru dapat dilayani

bila yang bersangkutan telah memenuhi segala kelengkapan yang diperlukan serta memenuhi

segala kewajiban keuangan maupun kewajiban lainnya.

2. Semua biaya yang timbul sebagai akibat dari adanya perpanjangan hak dimaksud, menjadi

beban dan harus dibayar oleh Anggota yang mengajukan permohonan tersebut.

BAB VIII

HARTA KEKAYAAN PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

Pasal 33

Harta kekayaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan adalah

sebagimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX

TATA TERTIB PENGHUNIAN

Pasal 34

1. Setiap Pemilik dan/atau Penghuni dan/atau Penyewa, Penyewa beli atau yang memanfaatkan

Sarusun Gateway Pesanggrahan, wajib mentaati Tata Tertib Penghunian serta peraturan

khusus lainnya yang dibuat oleh Pengurus atau Badan Pengelola yang disetujui oleh

Pengurus dan/atau Rapat Umum.

2. Tata Tertib Penghunian yang selama ini telah berlaku di Rumah Susun, masih tetap berlaku

selama belum diubah atau dicabut dan/atau ditentukan lain oleh Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

3. Setiap pemilik dan/atau Penghuni dan/atau Penyewa, Penyewa beli atau yang memanfaatkan

Sarusun wajib menggunakan Sarusun sesuai dengan peruntukannya.

4. Setiap Pemilik dan/atau Penghuni dan/atau Penyewa, Penyewa beli atau yang memanfaatkan

Sarusun, berhak menggunakan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama sesuai

dengan sifat peruntukannya untuk kepentingan bersama, akan tetapi sama sekali tidak berhak

untuk memonopoli baik sebagian ataupun seluruhnya untuk kepentingan pribadi.

5. Tata Tertib penghunian selengkapnya akan diatur dalam peraturan khusus yang diterbitkan

oleh Pengurus atau Badan Pengelola yang disetujui oleh Pengurus.

BAB X

LARANGAN-LARANGAN

Pasal 35

1. Setiap Pemilik dan/atau Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan, dilarang :

a. Melakukan perbuatan yang membahayakan keamanan, ketertiban, keselamatan terhadap

penghuni lain, bangunan serta lingkungan Sarusun Gateway Pesanggrahan.

b. Menjadikan Sarusun Gateway Pesanggrahan sebagai tempat yang bertentangan dengan

kesusilaan, norma-norma agam dan adat istiadat, serta segala yang bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengubah peruntukan Sarusun Gateway Pesanggrahan dari peruntukkan semula.

d. Menambah bangunan di luar Sarusun Gateway Pesanggrahan, baik untuk kepentingan

pribadi, kepentingan tetangga dan/atau kepentingan bersama tanpa persetujuan tertulis

yang sah dari Pengurus.

e. Mengambil manfaat secara tidak sah atas nilai aliran/sambungan listrik, air bersih

(PAM), Gas Bumi (Gas Negara), saluran telepon pribadi maupun saluran telepon umum.

f. Memanfaatkan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama baik sebagian atau

seluruhnya untuk kepentingan diri pribadi tanpa persetujuan tertulis yang sah dari

Pengurus.

g. Memelihara hewan peliharaan yang dapat mengganggu ketertiban umum, kenyaman, dan

keserasian seperti: anjing, ayam, kucing, burung dan sebagainya.

h. Memagari halaman tanah lantai dasar dan mengakui tanah lantai dasar sebagai milik

pribadinya, termasuk mengunci pintu ke halaman/lantai dasar tersebut.

i. Menutup bagian ruangan dan tangga darurat.

j. Mengubah bentuk Sarusun Gateway Pesanggrahan tanpa mendapat persetujuan dari

Rapat Umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Larangan-larangan selengkapnya akan diatur dalam peraturan khusus yang diterbitkan oleh

Pengurus atau Badan Pengelola yang disetujui oleh Pengurus.

BAB XI

TATA TERTIB PEMILIKAN SARUSUN

Pasal 36

1. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berkewajiban untuk

senantiasa menjaga kesinambungan kepemilikan Sarusun Gateway Pesanggrahan dengan

mendaftar setiap Anggota dan mencacat setiap pengalihan/pengoperan hak hunian atas

Sarusun Gateway Pesanggrahan.

2. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berhak untuk menolak

pendaftaran Akta Peralihan Hak sebagaimana dimaksud Pasal 26 dan Pasal 28 Anggaran

Rumah Tangga ini bila peralihan hak tersebut tidak memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan.

Pasal 37

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan berhak memberikan

bantuan pengosongan atas Sarusun Gateway Pesanggrahan yang pengalihannya didasari oleh

suatu transaksi yang sah menurut ketentuan hukum yang berlaku dan telah didaftarkan kepada

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan. Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan juga berhak untuk meminta bantuan Aparat penegak

hukum/pihak yang berwajib untuk mengosongkan Sarusun tersebut apabila pihak yang

berkepentingan meminta bantuan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan untuk mengosongkan Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Pasal 38

Pemilik dan/atau Penghuni hanya berhak menguasai ruangan Sarusun Gateway Pesanggrahan

yang merupakan batasan kepemilikannya berdasarkan bukti sah yang dimilikinya, sedangkan

bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dikelola oleh Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

Pasal 39

1. Pemindahan hak milik karena hubungan hukum tertentu atas Sarusun Gateway

Pesanggrahan dan pendaftaran peralihan haknya pada instansi yang berwenang, harus

melampirkan :

a. Kerusakan-kerusakan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Ruang Sarusun

Gateway Pesanggrahan sepenuhnya tanggung jawab Pemilik/atau Penghuni Gateway

Pesanggrahan.

b. Pekerjaan perbaikan bila memungkinkan dapat dilakukan oleh Badan Pengelola, atau bila

diperlukan dari pihak luar. Pekerjaan yang dilakukan oleh Badan Pengelola atau

pelaksana dari luar termasuk biaya pengerjaannya harus atas persetujuan tertulis dari

Pemilik dan/atau Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan yang bersangkutan.

c. Bila ditemukan kerusakan oleh Badan Pengelola pada Ruang Sarusun Gateway

Pesanggrahan dan setelah dilakukan pemberitahuan tertulis kepada Pemilik dan/atau

Penghuni untuk melakukan perbaikan, maka Pengurus dapat menugaskan Badan

Pengelola atau pihak lainnya untuk melaksanakan perbaikan tersebut, dan segala biaya

yang terjadi dibebankan sepenuhnya kepada Pemilik dan/atau Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan yang bersangkutan.

2. Perbaikan kerusakan Sarusun Gateway Pesanggrahan:

a. Biaya perbaikan kerusakan ada bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama

dipikul oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dengan

mengingat keadaan kuangan/kemampuan/urutan prioritas kepentingan umum yang lebih

besar, dan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Anggaran

Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan, maka Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan berhak meminta seluruh Anggota turut serta secara bersama-sama

menanggung biaya perbaikan tersebut berdasarkan NPP yang dimilikinya.

b. Segala kerusakan pada bangunan bagian bersama dan benda bersama yang bersifat

struktur dan/atau pekerjaan besar yang memerlukan perhitungan /sifat teknis serta tidak

dapat ditanggulangi oleh Pengurus/Badan Pengelola, diusahakan untuk tetap dapat

ditanggulangi dan ditanggung oleh Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan.

Pasal 40

Segala kerusakan bangunan-bangunan dari bagian bersama serta benda bersama yang terjadi

karena kesalahan, penyimpangan ketentuan teknis dan administratif dari ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, untuk dimintakan pertanggung jawaban kepada Penyelenggara

Pembangunan sebatas kewajibannya yaitu selama jangka waktu 50 (lima puluh) tahun, terhitung

sejak tanggal serah terima dari kontraktor kepada Penyelenggara Pembangunan (tahun ......)

Pasal 41

1. Pemilik, penghuni, penyewa atau yang memanfaatkan Sarusun yang telah memenuhi

kewajiban-kewajiban keuangan terhadap Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun

Gateway Pesanggrahan, berhak mendapatkan pelayanan perbaikan kerusakan umum.

2. Biaya pelayanan pelayanan perbaikan kerusakan umum sebagaimana dimaksud Anggaran

Rumah Tangga ini ditanggung oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan dengan mengingat keadaan keuangan/kemampuan/urutan prioritas dan

kepentingan umum yang lebih besar.

3. Pelayanan perbaikan kerusakan umum tidak termasuk hal-hal di luar jangkauan/kemampuan

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan antara lain

sebagaimana yang dimaksud dengan Anggaran Rumah Tangga ini dan biayanya akan

ditanggung oleh anggota secara bersama-sama.

4. Pelayanan perbaikan kerusakan umum akan diatur lebih rinci dan ditetapkan dalam peraturan

khusus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

BAB XIII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 42

Sesuai dengan ketentuan Pasal 76 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 jo Pasal 17

Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 1991 jo Pasal 3, 4 dan 5 Keputusan

Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 924 Tahun 1991, maka Gubernur

Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta bertindak sebagai pemegang kebijaksanaan umum

pembinaan dan pengawasan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway

Pesanggrahan.

BAB XIV

HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT

Pasal 43

1. Untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran pengelolaan Sarusun Gateway Pesanggrahan,

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan menjalin hubungan

kerja sama dengan pihak-pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-

undangan dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan Perhimpunan

Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

2. Hubungan kersama dengan pihak-pihak terkait sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 1 adalah

sebagai berikut :

a. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dapat meminta

bantuan Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta dan pihak-pihak terkait lainnya dalam

menerapkan sanksi bagi Anggota yang tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang-

undangan, Anggaran Dasar danarta, Tata Tertib Penghunian, peraturan lainya dan

pengelolaan Rumah Susun.

b. Pembayaran tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) para Pemilik serta penggunaan

utilitas lainnya seperti : tagihan listrik, air, telepon, dan multimedia, dilakukan melalui

Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan.

c. Bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta cq. Kelurahan Petukangan

Selatan , Kecamatan Pesanggrahan Kotamadya Jakarta Selatan, dalam hal ketertiban

penghunian dan kependudukan di lingkungan Rumah Susun.

d. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Rumah Susun Gateway Pesanggrahan

memberikan rekomendasi dalam hal pengurusan Sertipikat Hak Milik Atas Sarusun.

BAB XV

S A N K S I

Pasal 44

1. Anggota yang melanggar ketntuan peraturan Undang-undang, Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga dan tata Tertib Penghunian, termasuk kelalaian untuk

melakukan pembayaran secara penuh atas maintenance fund (iuran pengelolaan), iuran

dana cadangan (Sinking Fund) dan iuran-iuran lainnya (bila ada) yang ditetapkan oleh

Pengurus dan peraturan lainnya serta aturan pengelolaan Rumah Susun akan dikenakan

sanksi.

2. Sanksi dimaksud dalam ayat (1) pasal ini sesuai dengan kadar pelanggarannya dapat

berupa :

a. Sanksi peringatan secara lisan maupun tulisan

b. Sanksi tidak diberikan layanan sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai Anggota

c. Sanksi tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas umum.

d. Sanksi untuk tidak menikmati fasilitas-fasilitas dibiayai dari maintenance fund (iuran

pengelolaan); dan

e. Pemutusan aliran utilitas.

BAB XVI

ATURAN PENUTUP

Pasal 45

1. Anggaran Rumah Tangga selain pedoman pokok Organisasi Perhimpunan Pemilik dan

Penghuni Sarusun Gateway Pesanggrahan dalam pengelolaan Rumah Susun dan

Pendaftaran Hak sesuai dengan Pasal 44 ayat 1 dan ayat 2 jo. Pasal 55 ayat 1 Peraturan

Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988.

2. Aturan dan ketentuan yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan khusu/aturan pelaksanaan lain yang akan

ditetapkan kemudian oleh Perhimpunan dan/atau Pengurus merupakan aturan yang sah

serta mengikat menurut hukum.

3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan.

Disahkan di : Jakarta

Pada Tanggal :

PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

GATEWAY PESANGGARAHAN

Ketua Musyawarah Wakil Ketua Sekretaris,