lpk maisaroh almunifah (selesai)

25
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individual) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2012 SUB UNIT : 2 - SANANSARI UNIT : 87 b - SRIMARTANI KECAMATAN : PIYUNGAN KABUPATEN : BANTUL PROVINSI : YOGYAKARTA Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Maisaroh Almunifah Nomor Mahasiswa : 09/283644/TP/09504 BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kode : KKN PPM UGM -

Upload: maisaroh-almunifah

Post on 04-Aug-2015

119 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN(Individual)

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN : 2012

SUB UNIT : 2 - SANANSARI

UNIT : 87 b - SRIMARTANI

KECAMATAN : PIYUNGAN

KABUPATEN : BANTUL

PROVINSI : YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Maisaroh Almunifah

Nomor Mahasiswa : 09/283644/TP/09504

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT

LEMBAGA PENELIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Kode : KKN PPM UGM -16

Page 2: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas

Gadjah Mada (KKN PPM UGM) merupakan mata kuliah wajib yang mengharuskan

mahasiswa terjun langsung ke masyarakat dengan bekal ilmu yang selama ini

ditempuh di bangku kuliah. Mahasiswa diharapkan dapat membaur dan menerapkan

ilmunya kepada masyarakat. Judul KKN PPM UGM 2012 pada unit 87b (Desa

Srimartani) adalah Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah

Agropolitan untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan. Tema pokok yang dipilih

oleh KKN unit 87 ini adalah peningkatan produksi pertanian, peternakan, perikanan

dan kehutanan.

Pada kesempatan KKN PPM ini, mahasiswa penulis berasal dari klaster agro

sehingga program-program yang dilakukan banyak menyangkut tentang peningkatan

produksi pertanian khususnya untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal. Berbagai

program yang dilakukan adalah mengacu pada potensi pertanian di Dusun Srimartani

yang selama ini kurang diberdayakan sehingga masih dijual dengan harga yang

murah, misalnya singkong.

Potensi hasil pertanian yang melimpah dan sangat mudah ditemui di Desa

Srimartani khususnya Dusun Sanansari yakni singkong masih sangat jarang diolah

lebih lanjut sehingga harga jualnya masih murah. Pengolahan singkong saat ini hanya

sebatas sebagai makanan untuk konsumsi sendiri seperti tiwul, ketela rebus, gaplek

dan untuk pakan ternak.

Melalui program KKN PPM UGM 2012 ini, mahasiswa bidang agro

khususnya, akan mencoba memberi inovasi-inovasi baru dalam pengolahan singkong

sehingga dapat meningkatkan harga jual. Pengolahan singkong menjadi berbagai

macam produk olahan diharapkan dapat membuka peluang usaha baru kepada warga

Desa Srimartani. Pendampinan mengenai pelatihan pengolahan, cara pengemasan

hingga pemasaran telah diberikan kepada warga Desa Srimartani sebagai bekal

menuju kelompok Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM).

Page 3: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

Mahasiswa penulis tidak hanya memberikan program pengolahan makanan

lokal tetapi juga beberapa program pendukung yang mendukung kegiatan KKN.

Program pendukung ini merupakan program yang tidak mengacu pada tema KKN.

Berikut ini nama-nama program baik pokok maupun pendukung yang telah

dilaksanakan oleh Mahasiswa selama KKN,

1. Pendampingan Pembuatan Produk Olahan Lokal (Nanas)

2. Penyuluhan Pembuatan Tepung dari Ketela/MOCAF

3. Penyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Stick Tela

4. Penyuluhan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Anak

5. Pelatihan Pembuatan Ronde Gempol

6. Pendampingan Pembuatan Rengginang Ketela

7. Pelatihan dan Pendampingan pembuatan Kerajinan Berbasis Tepung (CLAY)

8. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan MADING di TPA

9. Pendampingan TPA

Page 4: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

REKAPITULASI KEGIATAN MAHASISWA

NAMA MAHASISWA : MAISAROH ALMUNIFAH SUB UNIT : 2 (SANANSARI)FAKULTAS : TEKNOLOGI PERTANIAN UNIT : 87B (SRIMARTANI)KLASTER : AGRO KAB/KOTA : BANTUL

No Kluster Nama KegiatanJumlah

ProgramWaktu (Jam) JOK Swadaya

Pemda/Mitra UGM Mahasiswa

Lain-lain Jumlah

1 A-TPendampingan Pembuatan Produk Olahan Lokal (Nanas) 1 17 102.5 532.5 195 0 0 0 727.5

2 A-TPenyuluhan Pembuatan Tepung dari Ketela/MOCAF 1 34 60 290 107.5 0 0 0 397.5

3 A-TPenyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Stick Tela 4 99.5 171 883.5 72 0 183.5 0 1139

4 APenyuluhan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Anak 1 5.5 25 0 0 0 0 0 0

5 A-T Pelatihan Pembuatan Ronde Gempol 1 14 81 405 223 0 0 0 628

6 A-TPendampingan Pembuatan Rengginang Ketela 5 63.5 159 805 60 0 20 0 885

7 SHPelatihan dan Pendampingan Pembuatan Kerajinan Berbasis Tepung (CLAY) 4 46.5 140 0 120 0 126.5 0 246.5

8 SHPelatihan dan Pendampingan Pembuatan MADING di TPA 1 23 251 0 0 0 60 0 60

9 SH Pendampingan TPA 5 12 500 0 0 0 20 0 20

TOTAL 23 3151489.

5 2916 777.5 0 410 0 4103.5

Page 5: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

Uraian dan pembahasan masing-masing program adalah sebagai berikut :

1. Pendampingan Pembuatan Produk Olahan Lokal (Nanas)

No Kode : A. 7. T

No Sektor : 2.2.19

Klaster : Agro – Tema (A-T)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Desa Srimartani mempunyai potensi hasil pertanian nanas ketika musim

penghujan tiba, khususnya di Dusun Sanansari. Harga jual buah nanas segar yang

cenderung murah dan sifat buah yang tidak tahan lama menjadi permasalahan yang

harus di atasi. Pendampingan pembuatan produk olahan nanas menjadi selai

merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan nilai jual dan daya simpan buah

nanas karena sifat dari selai nanas yang kering. Selai yang dibuat dapat dimanfaatkan

untuk menjadi bahan oles roti maupun isi roti. Oleh karena itu KKN PPM UGM 2012

melakukan pendampingan pembuatan olahan dari nanas yakni selai nanas yang telah

dilaksanakan pada :

Tanggal : 16 Juli 2012

Waktu : 15.00 s/d 17.00 WIB

Tempat : Balai Desa Srimartani

Sasaran : Ibu-ibu PKK Di Desa Srimartani

Jumlah Peserta : 40 Orang

Pada saat pelaksanaan program tersebut, Ibu-Ibu yang datang dari berbagai

dusun melakukan praktek pembuatan selai nanas yang didampingi oleh penyuluh dan

mahasiswa. Pada saat pendampingan juga disampaikan manfaat penggunaan selai

nanas.

2. Penyuluhan Pembuatan Tepung dari Ketela/MOCAF

No Kode : A.8. T

No Sektor : 2.2.19

Klaster : Agro – Tema (A-T)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Ketela merupakan hasil pertanian yang dapat dipanen sepanjang tahun di Desa

Srimartani. Hampir seluruh petani di Desa Srimartani mempunyai tanaman ketela.

Tetapi, pengolahan ketela ini masih sebatas menjadi tiwul ataupun di gaplek yang

hanya dikonsumsi sendiri. MOCAF (Modification Cassava Flour) merupakan suatu

inovasi baru dalam dunia pangan yang dapat mengubah sifat ketela menyerupai terigu

Page 6: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

sehingga tepung ketela dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis produk yang

biasanya terbuat dari terigu. Oleh karena itu, KKN PPM UGM 2012 mengadakan

penyuluhan pembuatan MOCAF di Dusun Sanansari yang mayoritas penduduknya

menanam ketela.

Tanggal : 1 Agustus 2012

Waktu : 09.00 s/d 11.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak Mugiman Dukuh Sanansari

Sasaran : Ibu-ibu Di Dusun Petir, Kemloko, Sanansari

Jumlah Peserta : 21 Orang

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan pengertian, sifat tepung

MOCAF dan peragaan cara pembuatan MOCAF serta produk turunan dari MOCAF.

Ibu-ibu yang datang sangat antusias pada saat penyuluhan MOCAF dan ingin

menghendaki pendampingan lebih lanjut hingga warga benar-benar bisa membuat

MOCAF karena Desa Srimartani mempunyai ketela yang melimpah.

3. Penyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Stick Tela

No Kode : A. 9. T

No Sektor : 2.2.19

Klaster : Agro – Tema (A-T)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Makanan kering dari ketela telah banyak dibuat oleh warga Desa Srimartani

karena ketela merupakan hasil bumi yang melimpah di daerah Srimartani. Stick tela

merupakan jenis makanan kering yang cocok untuk camilan. Bentuknya yang pipih

dan panjang seperti kue bawang menjadikan stick tela disukai. Stick tela ini masih

jarang dijual dipasaran sehingga dapat menjadi peluang ibu-ibu di Desa Srimartani

untuk mengembangkan usaha pembuatan Stick Tela. Penyuluhan dan pendampingan

stick tela telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UGM 2012 pada

a. Putaran Pertama

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Juli 2012

Tempat : Rumah Bapak Mugiman (Kepala Dukuh Sanansari)

Pukul : 09.00 s/d 12.00 WIB

Sasaran : Ibu-ibu Dusun Sanansari

Peserta : 20 orang

Page 7: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

b. Putaran Ke dua

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2012

Tempat : Rumah Bapak Alex (Kepala Dukuh Bulusari)

Pukul : 13.00 s/d 15.00 WIB

Sasaran : Ibu-ibu Bulusari

Peserta : 8 orang

c. Putaran Ke Tiga

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012

Tempat : Rumah Kepala Dukuh Umbulsari

Pukul : 13.00 s/d 15.00 WIB

Sasaran : Ibu-ibu Umbulsari

Peserta : 8 orang

d. Putaran Ke Empat

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Agustus 2012

Tempat : Posyandu Kembangsari

Pukul : 09.00 s/d 11.00 WIB

Sasaran : Ibu-ibu Kembangsari

Peserta : 8 orang

Penyuluhan dan pendampingan pembuatan stick tela dilakuakan di empat

dusun dalam waktu yang berbeda. Mahasiswa team stick tela melakukan moving ke

dusun-dusun untuk mengadakan pelatihan karena jarak antar dusun yang lumayan

jauh. Apabila pelatihan pembuatan stick tela dilakukan dalam tingkat unit maka

dikhawatirkan akan sedikit orang yang datang sehingga ilmu yang ingin dibagi tidak

tersampaikan.

Pelatihan dan pendampingan pembuatan stick tela putaran pertama dilakukan

di Dusun Sanansari dengan peserta yang lumayan banyak yakni mencapai 20 orang.

Pelatihan dan pendampingan pembuatan stick tela dilakukan oleh mahasiswa yang

terlebih dahulu telah berulangkali orientasi. Warga yang datang sangat berminat

membuat stick tela dan ada rencana ingin dipasarakan dengan sistem dititipkan di

sekolah-sekolah. Warga Sanansari juga berencana menindaklanjuti pembuatan stick

tela dengan membentuk kelompok-kelompok usaha kecil. Kendala yang dihadapi

warga adalah masalah alat penggiling yang belum dipunyai oleh warga. Rencananya

ke depan, mitra mahasiswa yakni BAZNAS akan memberikan alat penggiling tersebut

apabila warga benar-benar akan mengembangkan usaha ini.

Page 8: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

Pelatihan pembuatan stick tela di Dusun Bulusari berjalan dengan lancar.

Tetapi, ibu-ibu yang datang tidak banyak dan tidak seantusias seperti yang datang di

Sanansari. Hal ini terjadi karena kemungkinan dalam menyebar undangan sub unit

Bulusari kurang tepat dalam target sasaran dan waktu pelaksanaan program yang

terlalu sore. Peserta (ibu-ibu) yang datang terburu-buru pulang karena akan memasak

untuk berbuka puasa. Di Dusun Bulusari ini, warganya juga kurang berminat dalam

diberikan pelatihan stick tela. Kemungkinan karena ibu-ibu di Bulusari sudah sibuk

dengan kegiatannya masing-masing.

Pelatihan di Dusun Umbulsari dan Kembangsari berlangsung dengan meriah.

Hampir semua ibu-ibu ikut terjun dalam proses pembuatan stick tela. Tidak hanya itu,

ibu-ibu tersebut juga berencana membuat stick tela sebagai makanan lebaran.

Walaupun peserta yang datang hanya 8 orang namun secara garis besar warga yang

datang menunjukkan antusias dalam pelatihan pembuatan produk ini cukup besar.

4. Penyuluhan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Anak

No Kode : A. 10. T

No Sektor : 2.2.23

Klaster : Agro (A)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan pengetahuan dasar yang harus

diketahui agar dapat mengkonsumsi makanan secara aman. Anak-anak merupakan

kelompok usia yang rentan terhadap makanan yang mengandung BTP yang

berbahaya. BTP sering ditambahkan pada makanan baik sebagai pewarna, perasa

maupun penyedap untuk menambah menarik produk makanan. BTP yang aman

merupakan bahan tambahan makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi (baik

jenis maupun dosisnya) sehingga tidak mengganggu kesehatan. Pengetahuan anak

dalam memilih bahan makanan yang mengandung BTP aman masih sangatlah kurang

sehingga perlu penyuluhan BTP yang aman pada anak-anak sagar mereka dapat

memilih sendiri jajanan/makanan mana yang aman untuk di konsumsi. Oleh karena

itu, KKN PPM UGM 2012 mengadakan acara penyuluhan BTP pada

Hari/Tanggal : Minggu, 15 Juli 2012

Waktu : 05.00 s/d 08.00 WIB

Tempat : Jembatan Gantung

Page 9: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

Sasaran : Anak-anak SD

Jumlah Peserta : 10 orang

Kegiatan ini berlangsung pada saat sebelum puasa ramadhan. Konsep program

ini adalah mengenalkan jenis-jenis makanan sehat, jenis pewarna/perasa/bahan

pengawet yang aman dan tidak aman dikonsumsi serta akibatnya bagi kesehatan.

Acara dilakukan dengan konsep outdoor. Kegiatan ini berlangsung di luar ruangan

sembari rekreasi di Jembatan Gantung. Anak-anak diminta membawa bekal outbond

berupa makanan maupun camilan dari rumah. Makanan dan minuman yang menjadi

bekal makanan anak-anak diminta dikeluarkan dan dievaluasi satu per satu BTP nya

sembari dijelaskan BTP apa yang aman dan yang tidak aman. Dari bekal yang anak-

anak bawa dipergunakan sebagai contoh makanan yang mengandung BTP aman dan

tidak aman. Sehingga mereka mengetahui jenis makanan seperti apa yang baik

dikonsumsi dan jenis makanan seperti apa yang tidak baik untuk dikonsumsi.

Berdasarkan hasil evaluasi BTP dan pengenalan BTP, anak-anak belum

banyak yang tahu jenis makanan seperti apa yang sehat dan akibat yang dapat

ditimbulkan apabila mengkonsumsi BTP yang tidak aman. Setelah penyuluhan

pengenalan BTP serta akibat dari mengkonsumsi BTP ini, anak-anak menjadi tahu

jenis makanan seperti apa yang baik untuk dikonsumsi. Secara garis besar kegiatan ini

berlangsung dengan lancar dan respon anak-anak sangat bagus dalam mendengarkan

penyuluhan karena konsep penyuluhan yang santai dan disisipi berbagai permainan.

5. Pelatihan Pembuatan Ronde Gempol

No Kode : A. 11 T

No Sektor : 2.2.19

Klaster : Agro – Tema (A-T)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Desa Srimartani mempunyai potensi dalam bidang pertanian. Hasil

pertanian/perkebunan di Desa Srimartani yang paling banyak dijumpai adalah pisang

dan ketela. Oleh karena itu, KKN PPM UGM 2012 memberikan penyuluhan kepada

warga Desa Srimartani mengenai diversifikasi pengolahan pangan berbasis pisang.

Kegiatan ini telah berlangsung pada

Tanggal : 18 Juli 2012

Waktu : 15.00 s/d 17.00 WIB

Tempat : Balai Desa Srimartani

Page 10: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

Sasaran : Ibu-ibu PKK Di Desa Srimartani

Jumlah Peserta : 21 Orang

Kegiatan penyuluhan pembuatan ronde gempol ini berlangsung selama 2 jam

dengan mendatangkan penyuluh. Antusias ibu-ibu dalam kegiatan ini sangat bagus

terlihat dari semangat ibu-ibu dalam mempraktekkan pembuatan ronde gempol.

Penyuluhan dilanjutkan dengan pelatihan yang melibatkan ibu-ibu dalam membuat

ronde gempol yang didampingi oleh penyuluh dan mahasiswa. Selain penyuluhan

pembuatan ronde gempol, juga diberikan resep makanan olahan dari pisang agar dapat

dimanfaatkan oleh ibu-ibu Desa Srimartani. Diharapkan penyuluhan pembuatan

olahan berbasis produk lokal ini dapat menambah variasi, nilai jual dan inpirasi dalam

pengolahan berbasis pangan lokal (pisang).

6. Pendampingan Pembuatan Rengginang Ketela

No Kode : A. 12. T

No Sektor : 2.2.19

Klaster : Agro – Tema (A-T)

Sifat Kegiatan : Interdisipliner dengan Pengemasan Rengginang

(Agro-Teknik)

Rengginang Ketela merupakan suatu inovasi dalam pemanfaatan bahan hasil

pertanian lokal Desa Srimartani. Harga ketela yang murah dan bahan baku yang

sangat mudah didapat membuat KKN PPM UGM 2012 memberikan pendampingan

pembuatan rengginang ketela kepada warga Desa Srimartani agar dapat meningkatkan

harga jual ketela. Kegiatan ini berlangsung sebanyak lima kali diberbagai dusun yang

ada di Desa Srimartani.

Tanggal Kegiatan : 31 Juli 2012, 1;2;8;9 Agustus 2012

Tempat : Dusun Mojosari, Sanansari, Bulusari, Umbulsari,

Kembangsari

Jumlah peserta : 77 orang

Pendampingan pembuatan rengginang ketela ini dilakukan diberbagai dusun di

Desa Srimartani karena team KKN PPM UGM 2012 berencana mencari warga yang

benar-benar mau usaha sehingga harapannya dapat terbentuk UKM. segiatan

pendampingan pembuatan rengginang ketela dilakukan secara moving di berbagai

dusun dalam waktu yang berbeda-beda.

Moving setiap dusun yang dilakukan terbukti lebih efektive dalam melakukan

pendampingan karena apabila dilakukan serentak dalam satu lingkup desa maka

Page 11: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

warga yang hadir dan berminat untuk mengikuti pendampingan pembuatan

rengginang ketela sangatlah sedikit dan kurang antusias karena jarak rumah warga

yang berjauhan.

Pelatihan pembuatan rengginang pertama kali di lakukan di Dusun Mojosari

saat acara perkumpulan PKK sehingga warga yang datang banyak. Pada saat pelatihan

warga juga terlihat tertarik untuk membuatnya dirumah karena pembuatan rengginang

ketela ini tergolong mudah.

Pelatihan selanjutnya dilakukan di Dusun Sanansari dengan jumlah peserta 21

orang. Ibu-ibu di Dusun ini juga sangat antusias dalam praktek membuat rengginang.

Sebagian dari warga yang datang berencana membuat kelompok UKM untuk

mengembangkan produk ini. Pelatihan di Bulusari merupakan dusun yang minat

warganya dalam kegiatan ini kurang antusias. Hal ini kemungkinan terjadi karena

adanya warga sudah mempunyai kesibukan masing-masing sehingga peserta yang

datang hanya sedikit (8 orang) dan pada saat pelatihan warganya tidak begitu active.

Pelatihan di Dusun Umbulsari yang mendapat respon yang positive walaupun

peserta yang datang hanya 8 orang namun pelatihan berlangsung meriah. Ibu-ibu

tertarik untuk membuat rengginang ketela dan berharap KKN PPM UGM 2012 dapat

membantu dalam hal pemasaran.

Pelatihan di Kembangsari juga disambut dengan antusias oleh ibu-ibu.

Walaupun ibu-ibu yang datang hanya 8 orang namun mereka bersedia terjun langsung

dalam proses pembuatan rengginang ketela.

Secara garis besar warga di setiap dusun yang diadalakan pelatihan pembuatan

rengginang ketela ini responnya baik. Apabila kegiatan pendampingan ini dapat

ditindak lajuti hingga pemasaran maka Desa Srimartani dapat membuat rengginang

ketela sebagai makanan khas desa ini.

7. Pelatihan dan Pendampingan pembuatan Kerajinan Berbasis Tepung (CLAY)

No Kode : SH 1

No Sektor : 3.7.04

Klaster : Soshum (SH)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Clay merupakan suatu adonan yang dapat dibentuk menjadi kerajinan

aksesoris. Adonan clay ini dapat dibuat dengan memanfaatkan tepung

bekas/kadaluarsa ataupun roti tawar kadaluarsa. Bahan-bahan dalam pembuatan clay

Page 12: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

ini sangat mudah didapatkan seperti terigu, tepung beras, kanji, lem kayu, pengawet

makanan. Bahan baku yang mudah dan murah ini diharapkan dapat melatih

keterampilan yang dapat dilakukan oleh anak-anak.

Tanggal pelaksanaan : 19 Juli 2012; 5;11 Agustus 2012

Tempat : Ds Sanansari, Kembangsari, Bulusari

Jumlah Peserta : 40 orang

Pelatihan pembuatan clay di lakukan di tiga dusun yakni Sanansari, Bulusari

dan Kembangsari. Sasaran dalam kegiatan pelatihan ini adalah anak-anak dan remaja

masjid. Pada pelatihan di dusun Sanansari dilakukan di rumah Bapak Dukuh. Anak-

anak sangat antusias dalam membuat bermacam-macam bentuk bros, gantungan kunci

maupun gantungan HP. Daya kreativitas anak-anak baik di Dusun Sanansari, Bulusari

dan Kembangsari sangat bagus karena mereka dapat membuat bermacam-macam

bentuk yang unik dan lucu. Setelah proses pembentukan aksesoris maka dilanjutkan

proses pengeringan dan finishing. Anak-anak merasa puas dan bangga dengan karya

yang mereka buat sendiri.

8. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan MADING di TPA

No Kode : SH. 2

No Sektor : 3.7.02

Klaster : Soshum (SH)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

TPA di Mushola Mojo hanya diisi sebatas mengajari mengaji iqro dan Al

Quran sehingga sedikit membuat bosan para santri. KKN PPM UGM 2012

mempunyai rencana membuat Majalah Dinding sebagai wadah kreativitas anak-anak

dalam hal tulis menulis. Pendampingan pembuatan majalah dinding dimulai pada

tanggal 7 Agustus hingga 13 Agustus 2012. Pendampingan yang dilakukan meliputi

pembentukan pengurus Mading hingga perencanaan layout dan tata cara pembuatan

Mading.

Kegiatan ini melibatkan anak-anak TPA dan pemuda pemudi di sekitar

mushola. Isi dari Mading ini berasal dari para santri, pemuda dan mahasiswa KKN.

Diharapkan setelah KKN selesai, anak-anak dapat membuat Mading sendiri sebagai

salah satu wadah tulis menulis, seta penyampaian informasi kepada masyarakat

mengenai berita-berita yang ada.

9. Pendampingan TPA

No Kode : SH.3

Page 13: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

No Sektor : 3.8.02

Klaster : Soshum (SH)

Sifat Kegiatan : Monodisipliner

Mushola Mojo saat ini kekurangan pemuda maupun pemudi untuk

mendampingi kegiatan TPA anak-anak. TPA yang dimulai pada jam 15.30 berakhir

jam 16.00 setelah itu anak-anak hanya bermain-main bebas/tanpa ada acara hingga

menunggu pembagian makanan untuk berbuka puasa. Oleh karena itu, KKN PPM

UGM 2012 berinisiatif memanfaatkan waktu jeda tersebut dengan diberi materi,

permainan, hafalan surat pendek, hafalan doa sehari-hari, lagu, dll. Pendampingan

TPA dilakukan diakhir kegiatan KKN karena pada awal KKN banyak kegiatan yang

bentrok. Walaupun kegiatan pendampingan TPA ini dilakukan hanya sebentar kurang

lebih 2 minggu diharapkan dengan adanya pendampingan kegiatan TPA ini, maka

pemuda-pemudi yang biasanya hanya datang untuk membagikan takjil dapat mengisi

acara untuk adik-adik TPA.

Acara pendampingan ini disambut baik oleh pengelola masjid dan muda-mudi.

Pemuda masjid Mojo juga ikut berpartisipasi dan adik-adik TPA pun senang ketika

acara jeda diisi dengan materi/permainan. Banyaknya anak-anak TPA kurang lebih

30-50 orang membuat acara TPA berjalan meriah dan seru.

II. KESIMPULAN

Berdasarkan program yang telah dibuat dan dilaksanakan, berikut ini

kesimpulan yang diperoleh

1. Program-program yang berkaitan dengan tema meliputi pelatihan dan

pendampingan pembuatan makanan olahan dari bahan pangan local (ketela,

nanas) mendapat sambutan baik dari para ibu-ibu peserta pelaksanaan. Khusus

untuk pelatihan stick tela dan rengginang, para peseta pelatihan berencana

mengembangkan usaha pembuatan produk tersebut untuk kemudian dipasarkan.

2. Untuk program-program pendukung (non tema) yang telah dilakukan oleh

mahasiswa pelaksana kegiatan mendapat respon positive oleh para sasaran

kegiatan yakni anak-anak dan remaja. Mereka antusias melaksanakan seluruh

rangkaian program dan melalui kegiatan pendukung ini maka hubungan sosial

mahasiswa dengan warga sekitar menjadi semakin dekat.

Page 14: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

III. SARAN

1. Perlu pendampingan dan pelatihan lebih lanjut untuk program pembuatan tepung

MOCAF (Modified Cassava Flour) terutama di Dusun Sanansari karena antusias

warga yang sangat baik mengenai penyuluhan yang telah dilakukan.

2. Pendampingan pemasaran secara intensif produk olahan dari bahan lokal perlu

dilakukan karena banyak warga yang mengeluhkan sulitnya pemasaran.

3. Bantuan modal dan alat untuk warga yang ingin membuka usaha camilan dari

ketela perlu memdapat perhatian khusus dari mitra KKN PPM UGM 2012 yakni

BAZNAS agar dapat meningkatkan harga jual produk ketela.

4. Pendampingan TPA di Dusun Sanansari, khususnya Mushola Mojo perlu dilakukan

lebih lanjut agar proses pembelajaran lebih variatif.

Page 15: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

IV. LAMPIRAN

Berikut ini dokumentasi foto-foto kegiatan pada saat pelaksanaan program

berlangsung.

1. Pendampingan Pembuatan Produk Olahan Lokal (Nanas)

2. Penyuluhan Pembuatan Tepung dari Ketela/MOCAF

Page 16: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

3. Penyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Stick Tela

4. Penyuluhan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Anak

5. Pelatihan Pembuatan Ronde Gempol

Page 17: LPK Maisaroh Almunifah (Selesai)

6. Pendampingan Pembuatan Rengginang Ketela

7. Pelatihan dan Pendampingan pembuatan Kerajinan Berbasis Tepung (CLAY)

8. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan MADING di TPA

9. Pendampingan TPA