lpk kelompok 5 pulspis selesai.docx

79
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggungjawab. Menjalani kehidupan yang bertanggungjawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana dan sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan : "Perguruan Tinggi berkewajiban menyelanggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat". Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan : "Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat". Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukanTri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan 1

Upload: widya-astari

Post on 25-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggungjawab. Menjalani kehidupan yang bertanggungjawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana dan sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan : "Perguruan Tinggi berkewajiban menyelanggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat". Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan : "Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat".

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukanTri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.

Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dalam harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri kepada masyarakat.

Kegiatan KKN diharapkan dapat mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa. Bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kegiatan KKN dapat membantu percepatan proses pembangunan serta membentuk kader penerus kegiatan pembangunan. KKN tematik juga merupakan bentuk penegasan loyalitas dan soliditas lembaga pengabdian kepada masyarkat (LPM) untuk mewujudkan visi dan misi Unila. KKN tematik diharapkan dapat lebih meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional, serta mendorong terciptanya learning community. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik - teoritik dan dunia empirik - praktis.

Paradigma kegiatan KKN juga merespon terhadap kuatnya tekanan globalisasi terhadap lapisan masyarakat ekonomi lemah di Indonesia, yaitu dengan mengubah paradigma pembangunan menjadi paradigma pemberdayaan di dalam pelaksanaan kegiatan KKN sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih kontekstual. Program KKN Unila harus dikembangkan melalui pendekatan tema yang terkait pada pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, program KKN Unila tersebut dinamakan KKN Tematik.

Adapun tema kelompok kami adalah Pengembangan Wilayah Pesisir. Diharapkan dari terlaksananya tema tersebut mahasiswa mampu memberdayakan masyarakat dan membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang bersangkutan dengan tema.

1. Tujuan KKN Tematik UnilaAdapun tujuan dari pelaksanaan KKN Tematik adalah:1. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa1. Melaksanakan terapan IPTEK secara teamwork dan interdisipliner1. Menanamkan nilai kepribadian : Nasionalisme dan jiwa Pancasila Keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab Kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan1. Meningkatkan daya saing nasional1. Menanamkan jiwa peneliti Exploratif dan analisis Mendorong learning comunity dan learning society

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan KKN TematikWaktu pelaksanan KKN yaitu dari tanggal 23 Januari 4 Februari 2014, selama 40 hari bertempat di Pekon Sukadana, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat.

C. Kondisi dan Gambaran Umum Lokasi KKN TematikPekon Sukadanaadalah sebuah kampungdi Kecamatan Pulau Pisang,Kabupaten Pesisir Barat. Pekon Sukadana secara struktural merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Pulau Pisang. Topografi ketinggian Pekon Sukadana berada pada dataran rendah sekitar 7 meter diatas permukaan laut. Secara administratif Pekon Sukadana terletak di wilayah Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat. Pekon Sukadana memiliki potensi yang cukup strategis karena kantor kecamatan pilau pisang tepat berada di pekon sukadana. Pekon sukadana memiliki dengan luas wilayah 27 Ha yang terbagi menjadi 3 Dusun.

Batas-batas wilayah sebagai berikut :Utara: Pekon PasarTimur: Pekon SukamargaSelatan: Pekon LabuhanBarat: Pekon LabuhanJarak tempuh pekon dengan dengan Ibukota kabupaten Pesisir dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit melewati pelabuhan tembaka dan 1 jam melalui pelabuhan koala menggunakan alat tranpartasi jukung.

1. Kondisi dan Ciri Geografi WilayahLuas wilayah Kampung Tanjung Raja Sakti yaitu 27 Ha. Luas lahan kampung ini terbagi kedalam beberapa bagian, yang dapat dikelompokanseperti pemukiman 15 Ha, perkebunan 10 Ha, dan sekolahan 2 Ha. Wilayah Pekon Sukadana secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah perkebunan.

Menurut data yang masuk, perkebunan Cengkeh dan kelapa serta pembuatan kerajinan tapis dan beludu mampu menjadi sumber pendapatan (income) yang cukup dapat diandalkan penduduk di sektor perkebunan dan industri rumah tangga. Kondisi alam dan kreatifitas masyarakat yang demikian telah menghantarkan sektor perkebunan dan industri rumahan secara umum mampu menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) terbesar kampung.2. Demografi/KependudukanBerdasarkan data yang ada, jumlah penduduk Pekon Sukadana tergabung dalam 97 KK, dengan jumlah penduduk 272 jiwa, dengan rincian 123 laki-laki dan 149 perempuan. Untuk mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Pekon Sukadana, maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia. Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan usia.

Tabel.1Jumlah Penduduk Berdasarkan UsiaNoUsiaLaki-lakiPerempuanJumlahProsentase

10-12bulan-- orang0%

21-5tahun7815 orang5,5 %

35-17 tahun152338 orang 13,9 %

418-30 tahun354277 orang28,3 %

5>30 tahun6676142 orang 52,2 %

Jumlah Total123 orang149 orang272 orang100 %

3. PendidikanPendidikan merupakan salah satu hal penting untuk memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Tingkat pendidikan yang tinggi akan memacu tingkat kemampuan masyarakat yang pada akhirnya dapat mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Hal ini tentu saja akan membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan menghilangkan kemiskinan.

Berikut tabel yang menunjukkan tingkat pendidikan masyarakat Pekon Sukadana :

Tabel. 2Tingkat Pendidikan MasyarakatNoTingkatan PendidikanLaki-lakiPerempuan

1Taman Kanak Kanak7 orang8 orang

2Sekolah Dasar27 orang33 orang

3Sekaloah Menengah Pertama67 orang89 orang

4Sekolah Menengah Atas1815

5Tamat D-1--

6Tamat D-2--

7Tamat D-3-1 orang

8Tamat S-14 orang3 orang

9Tamat S-2--

10Tamat S-3--

11Tamat SLB C (tuna grahita/mental)--

12Tamat SLB G (tuna ganda)--

Data kualitatif diatas menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Pekon Sukadana hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang SMP. Rendahnya kualitas pendidikan di Pekon Sukadana, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Pekon Sukadana baru tersedia di level SMP, sementara akses ke Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi berada di tempat lain yang sangat jauh.

4. Mata PencaharianTabel. 3Jenis Pekerjaan MasyarakatNoJenisPekerjaanLaki-lakiPerempuan

1Petani53 orang20 orang

2Nelayan5 orang

3Pegawai Negeri Sipil3orang2 orang

4Pedagang keliling1orang3 orang

5Nahkoda jukung7 orang-

6Pembantu rumah tangga-2 orang

7Pengusaha kecil dan menengah7 orang5 orang

8Jasa pengobatan alternatif1 orang-

9Pengrajin tapis dan beludu-55 orang

10Tukang kayu2 orang-

11Tukang jahit-1 orang

12Tukang cukur-2 orang

13Tukang pijit1 orang-

14Tukang Bangunan 5 orang-

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan AgamaPenduduk Pekon Sukadana mayoritas memeluk agama Islam. Berikut tabel rincian agama penduduk :

Tabel. 4Nama Agama danPemeluknyaNoNama AgamaLaki-lakiPerempuan

1Islam123 orang149 orang

2Katolik--

3Kristen--

4Hindu--

5Budha--

6. Sarana KesehatanKetersediaan fasilitas kesehatan di Pekon Sukadana hanya terdiri dari 1 bidan. Sumber air yang digunakan oleh penduduk berasal dari beberapa sumur, sumur bor, dan air hujan yang kualitas kebersihan dan kejernihan airnya terbilang lumayan baik. Hal yang menghawatirkan di Pekon Sukadana ini tidak memilikisarana puskesmas sehingga masyarakat sulit untuk menjangkau pengobatan saat sakit.

II. PELAKSANAAN KKN TEMATIK

A. Hasil Pelaksanaan KKN Tematik

Pelaksanaan KKN Tematik Universitas Lampung ini dilaksanakan selama 40 hari di Pekon Sukadana, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat. Pada tanggal 26 Januari 2014 hari Minggu, kami mengadakan loka karya atau sosialisasi program kerja yang telah kami susun berdasarkan survey permasalahan yang ada di Kecamatan Pulau Pisang yang akan dilaksanakan selama kami berada disana. Adapun program kerja yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut:

1. Program PokokBerdasarkan program-program yang terdapat dalam Buku Panduan KKN Tematik Universitas Lampung 2014, kami telah melaksanakan beberapa program pokok, yaitu :a. Sosialisasi Produk Pangan Khas Pulau Pisangb. Sosialisasi Kebun Kolektifc. Dialog Kebersihan dan Penertiban Hewan Ternakd. Sosialisasi Seksualitas dan Tumbuh Kembang Remajae. Sosialisasi Kerajinan Ibu-ibu PKK Kecamatan Pulau Pisangf. Pembuatan Website Pulau Pisang g. Pembuatan Tong/kotak Sampahh. Pembuatan Plang Jalani. Rangkaian Perlombaan (Masakan khas Pulau Pisang, lomba mengaji, LCT dan lomba adzan)j. Revitalisasi TK (Taman Kanak-kanak)k. Perawatan dan Perbaikan Pembngkit Listrik Tenaga Diesel

2. Program TambahanProgram tambahan yang telah kami laksanakan yaitu :a. Les privat SD dan SMP.b. Mengajar TK dan SMP.c. Mengikuti pengajian rutin Ibu-ibu. d. Mengelilingi Pulau Pisang dan mengambil gambar pemandangan.e. Pemberian motivasi belajar kepada TPA.f. Penyampaian Khotbah sholat Jumat.g. Berpartisipasi dalam upacara bendera di SMP.h. Mengajar ngaji anak-anak SD dan SMP.i. Rapat Koordinasi dengan aparatur kecamatan.j. Membuat makanan olahan (Dodol Pisang) dan mengajarka bagaimana mengemas dodol pisang dengan benar bersama Ibu-ibu Pekon Sukadana.k. Berpartisipasi dalam acara penyambutan kedatangan dan perpisahan mahasiswa/i KKN Tematik 2014 Periode 1.l. Bertemu dengan Bupati Pesisir Barat mendiskusikan keberlajutan program kerja sosialisasi pengolahan produk pangan. m. Membantu warga Pekon Sukadana untuk membuat kebun kolektif.n. Mengadakan Lokakarya Program Kerja KKN Tematik Unila 2014

B. Pembahasan

1. Program Pokoka. Sosialisasi Pengolahan Produk Pangan Hasil Pertanian Nama: Widya AstariNPM: 1114051064Fakultas: PertanianJurusan: Teknologi Hasil Pertanian

Identifikasi Masalah Sebelum membentuk program kerja ini, kami melakukan survey atau identifikasi masalah terlebih dahulu ke lingkungan kecamatan Pulau Pisang. Survey yang dilakukan ini terfokus pada hasil-hasil pertanian yang ada disana. Survey ini dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 25-26 Januari 2014. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara memindai tumbuhan yang ada disekeliling Pulau Pisang dan berdiskusi dengan warga sekitar mengenai permasalahan dalam mengolah bahan-bahan hasil pertanian. Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan :a. Bahan hasil pertanian khususnya buah-buahan yang ada di Pulau Pisang tidak banyak yang di olah, karena keterbatasan ilmu dan teknologi.b. Sebagian besar masyarakat Pulau Pisang beranggapan bahwa lebih baik buah-buahan tersebut di konsumsi dalam keadaan fresh (belum di olah) daripada mengolahnya terlebih dahulu karena dengan mengolahnya akan mengeluarkan biaya yang lebih.c. Pulau Pisang minim akan makanan khas olahan.d. Pengunjung Pulau Pisang, baik yang berasal dari Indoesia (turis local) maupun berasal dari mancanegara (turis internasional) kesulitan mendapatkan oleh-oleh khas Pulau Pisang.

- Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanSetelah melakukan identifikasi masalah atau survey , kami berusaha untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat tersebut. Sebelum melaksanakan program kerja ini, kami melakukan rapat dengan seluruh mahasiswa KKN yang ada di Pulau Pisang untuk mendiskusikan konsep dan teknis acara ini. Konsep acara ini yaitu sosialisasi dengan menampilkan sampel produk olahan. Kami juga mendiskusikan bahan pertanian apa saja yang akan di olah dengan berbagai pertimbangan antara lain yaitu di lihat dari tingkat kesukaran dalam mengolah dan mendapatkan bahan tambahan untuk membuat produk olahan dan menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada disana serta buah-buahan apa yang khas di masing-masing Pekon di Pulau Pisang. Dengan berbagai pertimbangan tersebut didapatkan buah-buahan yang akan di olah yaitu buah malinjo menjadi emping aneka rasa, buah kedondong menjadi manisan, buah pisang menjadi dodol pisang dan khusus produk yang terakhir ini bahan hasil pertanian yang diolah berasal dari laut yaitu ikan tuhu yang di olah menjadi abon. Dari hasil diskusi ini juga kami memutuskan bahwa program kerja ini diselenggarakan sekecamatan Pulau Pisang, namun karena adanya kesalahpahaman antara mahasiswa KKN dan warga sekitar, menyebabkan program kerja ini dilakukan juga di Pekon tempat kami bernaung yaitu Pekon Sukadana.

Sosialisasi produk olahan pangan khas Pulau Pisang untuk warga Pekon Sukadana ini diselenggarakan pada tanggal 2 Februari 2014 hari Minggu di Aula SMPN 2 Pesisir Utara Pulau Pisang. Acara ini di hadiri oleh 16 orang Ibu-ibu pekon Sukadana. Pada acara ini kami tidak menampilkan sampel produk-produk olahannya dan hanya mensosialisasikan bagaimana cara mengolah, mengemas dan juga mensosialisasikan pentingnya kebersihan dalam proses mengolah makanan. Acara ini berlangsung selama 2 jam dan berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan yang berarti. Pada tanggal 5 Februari 2014 hari Rabu pukul 13.00-15.00 WIB dilaksanakan kembali program kerja yang sama di SDN Pasar Pulau Pisang. Acara ini di hadiri oleh 53 orang Ibu-ibu yang berasal dari semua Pekon di Pulau Pisang Produk- produk olahan yang sudah jadi ditampilkan dan ibu-ibu di persilakan untuk mencicipinya. Meskipun produk-produknya sudah jadi dan sudah dalam bentuk yang rapi, menarik dan sudah dilengkapi dengan label serta nama produk masing-masing, kami tetap memberitahukan kepada ibu-ibu yang hadir dalam program kerja ini apa pentingnya pengemasan, pelabelan dan kebersihan pada suatu produk. Sama halnya dengan sosialisasi yang dilaksanakan di Pekon Sukadan, sosialisasi sekecamatan ini juga berlangsung dengan lancar tanpa adanya halangan yang berarti.

Hasil yang diharapkan dari program kerja ini adalah dapat terciptanya makanan khas Pulau Pisang dengan rasa yang enak dan sudah di kemas dengan rapi meskipun hanya menerapkan teknologi dan bahan-bahan yang sederhana yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung Pulau tersebut, memberikan kegiatan untuk ibu-ibu di Pulau Pisang yang bermanfaat dan juga dapat meningkatkan pendapatan warga sekitar. Selain itu, dengan adanya program kerja ini diharapkan kepada warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan selama proses pengolahan berlangsung sehingga tercipta makanan olahan yang sehat dan aman di konsumsi, baik untuk di konsumsi sendiri maupun di jual kembali.

b. Revitalisasi TK (Taman Kanak-kanak) MelatiNama: Yayang RusdianaNPM: 1015021057Fakultas: Teknik Jurusan: Teknik Mesin

Identifikasi MasalahSama halnya dengan program kerja lainnya, program kerja revitalisasi TK ini sebelum di bentuk dilakukan survey atau identifikasi masalah terlebih dahulu dengan melihat keadaan fisik TK melati dan kami juga berdiskusi dengan guru-guru yang mengajar mengenai apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam proses belajar mengajar . Identifikasi masalah ini dilakukan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 17-20 Februari 2014. Dari survey yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan antara lain :a. Kurang menariknya ruang kelas TK Melatib. Kurang terjaganya kebersihan di lingkungan TK Melatic. Kurang terawatnya atribut/perlengkapan belajar yang telah adad. Kurangnya sarana dan prasana belajar mengajar e. Mainan anak-anak di arena permainan sudah tidak layak lagi untuk digunakan dan dapat membahayakan keselamatan anak-anak TK.

Pemecahan Masalah dan Diskripsi KegiatanBerdasarkan permasalahan yang ada kami berusaha untuk membantu dan mengatasi permasalahan tersebut. Revitalisasi TK ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada tanggal 21-22 Februari 2014 hari Jumat dan Sabtu. Pada hari Jumat kami melaksanakan program kerja ini pada pukul 10.00- 12.00 WIB dan dilanjutkan pada hari Sabtu sore yaitu pukul !5.00-17.00 WIB. Revitalisasi yang kami lakukan ini adalah membuat ruang kelas TK menjadi lebih bersih dan lebih menarik serta menciptakan ruangan yang nyaman bagi anak-anak TK. Kami membersihkan ruang kelas dan lingkungan sekeliling TK seperti mengelap kaca, menyapu, mengepel, membersihkan papan tulis dan juga menambahkan aksesoris (origami berbentuk bunga dan burung-burungan) di dalam ruang kelas. Aksesoris yang ditambahkan yaitu hiasan jendela yang kami buat sendiri dengan kertas lipat.

Selain itu kami juga membelikan spidol beserta isinya, pensil warna/crayon, kertas lipat dan buku gambar yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Hasil gambar binatang yang anak-anak TK warnai juga kami tempelkan di dinding kelas agar mereka bisa terus melihat hasil kreatifitas mereka setiap memasuki ruangan kelas. Namun kami mendapatkan sedikit kendala yaitu kami tidak dapat memperbaiki mainan yang ada di arena permainan seperti ayunan, jungkat-jungkit, ban dan tangga gantung. Karena untuk memperbaiki mainan tersebut membutuhkan biaya dan juga sulit mendapatkan materialnya. Sehingga kami hanya mewarnai/mengecat mainan-mainan tersebut agar lebih menarik dan berwarna. Harapan dibentuknya program kerja ini sedikit tidak terwujud dengan adanya kendala ini.

c. Perawatan dan Perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Identifikasi MasalahDidalam proses memenuhi kebutuhan listrik di pulau pisng masyarakat banyak menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), hal ini dikarenakan pembangkit listrik tenaga surya di pulau pisang mengalami kerusakan akibat tersambar petir. PLTD menggunakan perangkat/alat/mesin yang operasionalnya mambutuhkan input tenaga/power baik untuk menghasilkan energi listrik, energi gerak yang secara terus menerus selalu ada. Untuk itu mesin diesel sebagai penggerak mula yang merupakan mesin pembangkit tenaga yang berfungsi sebagai sumber tenaga terhadap generator yang digerakkan sangat memegang peranan penting dalam menunjang proses PLTD.

Mesin diesel sudah banyak digunakan terutama untuk keperluan PLTD di pulau pisang yang mengutamakan biaya operasi yang murah karena harga solar yang jauh lebih murah dari pada harga bensin. Karena harga pembelian (baru) yang lebih mahal maka amat penting bagi pemilik mesin diesel memberikan perhatian lebih besar pada pemeliharaan dan perawatannya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan mesin diesel mengakibatkan sering terjadinya kerusakan PLTD di pulau pisang dan biaya oprasionalnya menjadi lebih tinggi.

Pemecahan MasalahSetelah melakukan identifikasi masalah, mahasiswa KKN berusaha untuk memikirkan pemecahan masalah-masalah tersebut. Karena banyak warga pulau pisang memanfaat kan diesel sebagai sumber tenaga gerak pembangkit listrik. sehingga nantinya umur pakai dan biaya perawatan diesel bisa bertahan dalam waktu lama.Tujuan perawatan mesin diesel pada PLTDantara lain :a. Untuk memperpanjang usia kegunaan mesin diesel hal ini penting terutama bagi pekon yang kekurangan sumber daya modal untuk penggantian peralatan baru.b. Pemeliharaan dan perawatan berusaha mengurangi kerusakaan mesin diesel yang tidak wajar dan menjaga agar biaya oprasi dalam waktu yang telah ditantukan dapat sesuai dengan kebijaksanaan pekon dibidang investasi fasilitas.c. Untuk menjamin kesiapan mesin diesel dalam keadaan darurat setiap waktu.d. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang tersedia untuk produksi listrik dan mendapatkan laba investasi semaksimal mungkin.

Perawatan ini dilakukan pada Tanggal 28 Januari 2014, Pukul. 13.00-16.00 WIB. Pada kegiatan ini, perawatan dilakukan di PLTD pekon Sukamarga. Warga yang hadir adalah bapak pratin pekon sukamarga dan beberapa warga pekon sukamarga. Perawatan dan perbaikan yang kedua dilakukan di pekon sukadana di tanggal 10 Februari 2014, pukul 10.00-14.00 WIB. perawatan dan perbaian yang ketiga dilakukan di pekon pasar pada tanggal 15 Februari 2014 pada pukul 13.00- 15.00 WIB. Warga di Pulau Pisang ini semuanya memanfaatkan PLTD untuk memenuhi kebutuhan listriknya Dalam kegiatan perawatan ini, kami memberikan pengetahuan tentang cara perawatan ringan diesel agar umur pakai diesel lama. Serta energi listrik yang dihasilkan bisa selalu konstan.

d. Pengadaan Website Pulau PisangNama: Dimas ArmandaNPM: 1117032024Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamJurusan: Ilmu Komputer

Identifikasi MasalahSebelum membentuk program kerja ini kami melakukan survey terhadap potensi yang ada di kecamatan Pulau Pisang. Survey yang dilakukan ini terfokus pada potensi pariwisata, kerajinan, dan kebudayaan yang ada di kecamatan Pulau Pisang. Survey dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 24-26 Januari 2014. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara berdiskusi dengan beberapa warga di Pulau Pisang mengenai tempat-tempat yang bagus untuk dikunjungi wisatawan serta kerajinan dan kebudayaan yang ada di Pulau Pisang. Berdasarkan survey yang dilakukan terdapat beberapa permasalahan:1. Potensi pariwisata di Pulau Pisang sangat bagus, banyak tempat-tempat yang sangat indah untuk dikunjungi, namun tempat tersebut tidak banyak diketahui oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.2. Ada beberapa kerajinan dan kebudayaan yang belum diketahui oleh masyarakat luar.3. Belum adanya website untuk mempromosikan pariwisata di Pulau Pisang ke masyarakat luar.

Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanSetelah melakukan identifikasi masalah atau survey, kami berusaha untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat tersebut. Sebelum melakukan program kerja ini, kami melakukan rapat dengan beberapa mahasiswa KKN khususnya mahasiswa Ilmu Komputer yang ada di Pulau Pisang untuk mendiskusikan konsep dan scope website Pulau Pisang yang akan dibuat. Website yang akan dibuat memiliki konten-konten yang secara umum akan menampilkan keadaan Pulau Pisang. Website tersebut lebih banyak menampilkan foto-foto yang akan dibagi menjadi 3 kategori : Pariwisata, Kerajinan, dan Kebudayaan. Pada rapat pertama yang dilakukan pada tanggal 3 Februari 2014 di Pekon Labuhan itu, kami membagi tugas untuk pembuatan website tersebut dengan rincian sebagai berikut:1. Dimas Armanda : membuat website Pulau Pisang2. Sigit Sopandi dan Ardika Praseda : mengumpulkan foto-foto tempat pariwisata yang memiliki potensi yang bagus serta deskripsi dan cerita dibalik foto-foto yang dikumpulkan tersebut.3. Cynthia Dewi Tandoyo dan Gamma Sabryan : mengumpulkan foto-foto mengenai kerajinan yang ada di kecamatan Pulau Pisang serta deskripsi dan cerita dibalik foto-foto yang dikumpulkan tersebut.4. Tryo Romadhoni dan Dea Trisna Ananda : mengumpulkan foto-foto mengenai kebudayaan yang ada di kecamatan Pulau Pisang serta deskripsi dan cerita dibalik foto-foto yang dikumpulkan tersebut.5. Aidha Damayanti : mengumpulkan data-data tambahan seperti peta, CP Pulau Pisang, dan lain lain untuk kelengkapan data pada website Pulau Pisang.Setelah rapat tersebut kami mulai mengerjakan tugas kami masing-masing. Pada saat pembuatan website tersebut terdapat beberapa kendala yang mengurangi efisiensi dan efektifitas dalam pembuatan website tersebut yaitu:1. Listrik yang terbatas. Di Pulau Pisang, masyarakat menggunakan mesin diesel untuk menghidupkan peralatan elektronik, namun penggunaan mesin tersebut hanya dilakukan antara jam 18.00 s.d. 01.00 WIB sehingga pembuatan website menjadi terhambat karena hal tersebut. Sehingga pembuatan website dilakukan pada malam hari dan sore hari (pembuatan sore hari menggunakan sisa baterai pada laptop).2. Jaringan internet yang terbatas. Posisi Pulau Pisang yang cukup jauh dari BST menyebabkan susahnya untuk mengakses internet untuk keperluan pencarian referensi kode yang diperlukan untuk membuat website tersebut. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara mencari referensi yang diperlukan di sore hari di daerah sekitar Batu Tegi yang terdapat jaringan yang cukup bagus untuk pencarian referensi tersebut.Dalam pelaksanaan program kerja tersebut, dilakukan kontrol berkala terhadap mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan website ini. Kontrol tersebut dilakukan dengan cara mendatangi mahasiswa tersebut untuk dilihat data-data yang sudah dikumpulkan. Hal ini dilakukan dari tanggal 4 27 Februari 2014. Pada tanggal 28 Februari 2014, dilakukan rapat kembali di Pekon Sukadana. Pada rapat tersebut data-data yang sudah dikumpulkan tersebut dilihat kembali untuk diseleksi mana saja yang akan dimasukkan ke dalam website tersebut. Untuk pembelian domain dan hosting website tersebut di lakukan dengan meminta bantuan dari rekan yang sedang berada di Bandar Lampung dikarenakan tidak ada fasilitas ATM di kecamatan Pulau Pisang. Pembelian tersebut menghabiskan dana sekitar Rp. 345.00,00 dengan rincian :1. Rp. 250.000,00 untuk pembelian hosting dengan kapasitas 250MB2. Rp. 95.000,00 untuk pembelian domain pulaupisang.comWebsite tersebut di upload pada tanggal 28 Februari 2014

e. Pelatihan Kerajinan Tangan Ibu-ibu Pulau PisangNama: Yuniar Ana FitriNPM: 1112011385Fakultas: HukumJurusan: Ilmu Hukum/ Hukum Perdata

-Identifikasi MasalahSebelum membentuk program kerja ini,, kami melakukan survey atau identifikasi masalah terlebih dahulu ke lingkungan kecamatan Pulau Pisang di pekon Sukadana. Survey dilakukan dengan mengamati kegiatan sehari-hari ibu-ibu di pekon Sukadana dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat, bapak Camat Pulau Pisang serta anggota PKK ibu-ibu Pulau Pisang.Survey ini dilakukan selama 2 hari dimulai dari tanggal 14-15 Februari 2014. Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan, yaitu :1.Kurang berjalannya PKK di kecamatan Pulau Pisang karena kurang adanya kegiatan;2.Sebagian besar ibu-ibu di Pulau Pisang tidak memiliki rutinitas untuk mengisi waktu luangnya, kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu-ibu hanya pergi berkebun membantu suaminya pada sore hari ada siang hari dan pulang;3.Kurangnya kreatifitas ibu-ibu dalam mengembangkan kerajinan tangan khas pulau pisang, sebagian besar ibu-ibu di Pilau Pisang hanya membuat kerajinan tangan tapis dan kain beludu.

-Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanSetelah melakukan survey terhadap kegiatan sehari-hari ibu-ibu di pekon Sukadana, kami berusaha melakukan pemecahhan terhadap permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan tersebut. Sebelum melaksanakan program kerja ini, kami menemui Ibu Nurlela selaku Koordinator ibu-ibu dari Pekon Sukadana pada tanggal 16 Februari 2014 untuk mengajak ibu-ibu menghadiri pelatihan kerajinan tangan. Kemudian pada tanggal 17-18 Februari 2014 kami melakukan koordinasi kemudian rapat dengan seluruh mahasiswa KKN yang ada di Pulau Pisang untuk mendiskusikan konsep dan teknis acara ini. Konsep acara ini yaitu pelatihan dengan memberikan bahan-bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk membuat kerajinan tangan. Kami juga mendiskusikan kerajinan tangan apa saja yang akan di ajarkan kepada ibu-ibu, dari diskusi tersebut dan mempertimbangkan kemudahan mendapatkan bahan-bahan dan alat yang digunakan, kami sepakat untuk mengajarkan kepada ibu-ibu kerajinan tangan berupa membuat tudung saji kue dengan menggunakan bahan bekas yaitu dari akua gelas bekas, gantungan kunci, bros, pin dan hiasan bunga yang menggunakan kain flannel. Dari diskusi tersebut pula kami sepakat bahwa program kerja tersebut diadakkan sekecamatan, yang bertempat di SDN Pasar Pulau Pisang.

Kemudian pada tanggal 19 Februari 2014 kami mengadakan pelatihan tutorial yang dillakukan di Pekon Sukadana diikuti oleh 6 orang yang masing-masing mewakili tiap kelompok dari tiap pekon. Pelatihan tutorial tersebut bertujuan agar mahasiswa yang akan terlibat dalam pelatihan kerajinan tangan dapat mengajarkan ibu-ibu yang mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan kerajinan tangan ibu-ibu Pulau Pisang ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2014, sebelum melakukan acara tersebut kami melakukan persiapan lokasi, persiapan perlengkapan yaitu bahan-bahan, alat serta konsumsi yang akan diberikan kepada peserta pelatihan. Acara pelatihan tersebut dilaksanakan pada pukul 14.00-16.00 WIB yang diikuti oleh ibu-ibu dari tiap pekon. Jumlah peserta yang hadir mencapai 28 orang. Pelatihan ini berjalan dengan sangat lancar, karena ibu-ibu yang mengikuti sangat antusias untuk belajar membuat kerajinan tangan yang kami ajarkan.

Hasil yang diharapkan dari adanya program kerja ini adalah terciptanya kerajinan khas dari Pulau Pisang selain kain Tapis dan Beludu kemudian terciptanya mata pencarian baru untuk ibu-ibu di Pulau Pisang terutama di Pekon Sukadana sebagai oleh-oleh bagi turis dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian dengan adanya kegiatan tersebut dapat dikelola oleh PKK sebagai wadah pengelolaan.

f. Pembuatan Tong SampahNama: Yosi arif DihartoNPM: 1111011155Fakultas: Ekonomi dan BisnisJurusan: Manajemen

Identifikasi MasalahPekon Sukadana yang berada di kecamatan Pulau Pisang merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam, dan ditunjuk sebagai sentra cengkeh, sentra tapis, dan sentra pariwisata di kabupaten Pesisir Barat. Maka dapat disimpulkan jika Pekon Sukadana sebagai bagian dari kecamatan Pulau Pisang secara langsung akan dikujungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Sebelum dibuatnya program kerja pembuatan tong sampah untuk Pekon Sukadana, kami telah melakukan observasi langsung dan didapat kesimpulan, bahwa sampah merupakan salah satu masalah yang akan menghambat dalam usaha pengembangan wilayah pesisir khususnya Pulau Pisang dalam hal pariwisata.

Sebelumnya di Pekon Sukadana telah terdapat satu tempat penampungan sampah akhir, dua buah tong sampah permanen yang terbuat dari drum, dan selain itu warga masih menggunakan kardus. Dengan minimnya sarana tong sampah yang ada, banyak sampah yang berceceran, yang tentunya menggangu estetika. Mengingat wilayah ini merupakan sentra pariwisata masalah sampah ini nerupakan hal negatif yang harus cepat ditanggulangi.

- Pemecahan Masalah dan Deskripsi Kegiatan

Setelah melakukan observasi, kami berusaha untuk memecahkan permasalahan sampah yang ada di wilayah tersebut. Sebelum melaksanakan program kerja ini, kami melakukan rapat dengan seluruh mahasiswa KKN yang ada di Pulau Pisang untuk mendiskusikan konsep dan teknis.Dalam upaya pengadaan tong sampah ini kami menemui kendala dalam bidang keuangan, dimana dana yang akan digunakan untuk membuat tong sampah apakah akan bersumber dari peserta KKN Tematik, Pemerintah Daerah, swadaya masyarakat, perusahaan swasta, dan lain-lain.Setelah melakukan rapat internal, di dapat keputusan untuk mencari sumber dana dari:1. Pemerintah daerah, dalam hal ini pemerintah kecamatan,1. Swadaya masyarakat, dan1. peserta KKN Tematik.

Setelah menentukan sumber dana, didapat kesimpulan:1. Pemerintah Daerah (Pemerintah Kecamatan), dalam hal ini pemerintah kecamatan tidak dapat memberikan bantuan dana dikarenakan belum adanya anggaran yang diberikan kabupaten Pesisir Barat.1. Swadaya masyarakat, dalam hal ini masyarakat merasa keberatan dengan usulan ini. Perlu diketahui bahwa mayoritas masyarakat Pekon Sukadana berada pada ekonomi bawah-menengah.1. Peserta KKN Tematik, setelah menemui jalan buntu saat mencari dana pada Pemerintah Daerah (Pemerintah Kecamatan) dan swadaya dari masyarakat, kami memutuskan untuk menggunakan dana pribadi peserta KKN Tematik.

Pelaksanaan program kerjaProgram kerja dilaksanakan pada 8-15 Februari 2014.Hari, tanggal (Maret 2014)Deskripsi kegiatan

08Membeli alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat tong sampah

09-14Pengerjaan tong sampah

15Pemasangan tong sampah

Bahan-bahan untuk membuat tong sampah diantaranya: kawat jaring, bambu untuk kerangka tong sampah, tali pengikat bambu

Hasil yang diharapkan dari program kerja ini adalah terciptanya lingkungan yang asri dan besih di Pekon Sukadana. Masyarakat diharapkan mampu menjaga dan memelihara lingkungan sebagai aset pariwisata. Mengingat Pulau Pisang termasuk didalamnya Pekon Sukadana merupakan sentra pariwisata, tentunya kenyamanan wisatawan dalam hal kebersihan lingkungan dari sampah merupakan prioritas. Dimana sektor pariwisata dan wisatawan ini tentu memiliki nilai ekonomis untuk masyarakatnya. Program kerja ini juga mendukung program kabupaten pesisir barat yang menetapkan Pulau Pisang sebagai sentra wisata yang bersih dan indah di kabupaten Pesisir Barat.

g. Sosialisasi Seksualitas dan Tumbuh Kembang RemajaNama: Enny Nadia SNPM: 1111021038Jurusan: Ekonomi PembangunanFakultas: Ekonomi dan Bisnis

Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah dilakukan dengan cara survey yang dilakukan tim KKN kepada pejabat kecamatan setempat. Sebelumnya tim KKN berencana melakukan survey administrasi ke kecamatan, kemudian setelah mendapatkan data yang diinginkan, tim KKN berbincang-bincang mengenai bidang kerja KB yang ada di aparatur kecamatan. Berdasarkan hasil perbincangan, pejabat kecamatan bidang KB menyatakan bahwa kondisi remaja dalam hal seksualitasnya di Pulau Pisang masih terjaga dan belum menemukan masalah terkait seksualitas yang cukup berarti. Tetapi berdasarkan hasil survey ke masyarakat, diketahui bahwa ada beberapa kasus kehamilan tidak diinginkan yang terjadi di kalangan remaja Pulau Pisang terutama yang sedang menempuh pendidikan atau bekerja di luar kecamatan.

Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanKemudian tim KKN menawarkan untuk memberikan sosialisasi terkait tumbuh kembang remaja dan seksualitas termasuk mengenai kehamilan, aborsi dan penyakit kelamin. Dan usul ini diterima secara terbuka oleh pejabat kecamatan bidang KB. Pejabat tersebut kemudian berjanji akan menghubungkan tim KKN dengan pihak SMP mengenai teknis pelaksanaan sosialisasi. Sosialisasi Seksualitas dan Tumbuh Kembang Remaja diadakan pada 11 Februari 2014 dan dibagi menjadi dua gelombang. Sosialisasi pertama diadakan selama dua jam dan dimulai pukul 10.00 WIB dengan peserta siswa perempuan. Sosialisasi berjalan lancar dan siswa terlihat antusias dengan materi yang disampaikan. Beberapa siswa ingin bertanya tetapi malu sehingga mereka bertanya di luar forum, yaitu seputar siklus menstruasi. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi yang sama dengan peserta siswa laki-laki dan dilakukan selama dua jam juga. Hal-hal yang disampaikan pada saat sosialisasi adalah:1. Proses peralihan dari anak-anak menuju dewasa (masa pubertas) baik dari perubahan psikis maupun fisik.2. Kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi3. Penyakit kelamin termasuk HIV dan AIDS

h. Pengadaan Nama Jalan Pekon SukadanaNama: Ahmad Rama DoniNPM: 1015021019Fakultas: TeknikJurusan: Teknik Mesin

Identifikasi MasalahSebelum membentuk program kerja ini, kami melakukan survey atau identifikasi masalah terlebih dahulu ke lingkungan kecamatan Pulau Pisang di pekon Sukadana. Survey dilakukan dengan mengamati setai jalan dan gang yang terdapat dipekon Sukadana yang belum memiliki nama atau identitas lokasi. Survey ini dilakukan tanggal 10 februari 2014 dan setelah melakukan survey permasalahan yang didapat adalah sulitnya kita mengetahui nama lokasi ketika kita berkunjung kesuatu tempat.

Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanSetelah melakukan survey di dsetiap jalan di pekon Sukadana, kami berusaha melakukan pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan tersebut. Pada tanggal 11 februari 2014 kami mulai membeli perlengkapan seperti cat, kuas, paku dan material lain di toko material krui. Sebelum melaksanakan program kerja ini, kami menemui Bapak Rizal selaku Pratin Pekon Sukadana untuk berdiskusi mengenai pengadaan nama jalan. Kemudian pada tanggal 15 Februari 2014 kami melakukan koordinasi kemudian rapat dengan seluruh mahasiswa KKN yang ada di Pulau Pisang untuk mendiskusikan konsep dan teknis acara ini. Konsep kegiatan ini antara lain mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dan Pratin Pekon Sukadana untuk mendiskusikan lokasi penempatan dan pemberian nama jalan.

Setelah itu menentukan dan mulai mengumpulkan material-material apa saja yang dibutuhkan seperti bambu untuk tiang, papan, cat dll. Setelah semua lengkap tanggal 16 Februari 2014 mulai membuat plang nama jalan teknis kegiatan ini antara lain membuat tiang, papan nama, lalu dicat dan diberikan nama yang sudah ditentukan setelah semua selesai pemasangan plang nama jalan dilakukan tanggal 17 Februari 2014 dilokasi-lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Pemberian plang nama jalan disetiap jalan dan gang dipekon sukadana diharapkan dapat mempermudah warga maupun wisatan dalam mengetahui nama lokasi jika berkunjung kesuatu tempat.

i. Analisis Data Anak-anak yang Mengikuti Les PrivatNama: Umi MuslikhatunNPM: 1117031058Jurusan: MatematikaFakultas: MIPA

Identifikasi MasalahSebelum membuat program kerja ini, kami melakukan survey terhadap pendidikan yang ada di desa Labuhan Ratu VII ini untuk mengetahui apakah pendidikan di desa ini sudah baik atau belum. Berdasarkan survey yang kami lakukan selama 2 hari yakni dari tanggal 25 26 Januari 2014 ternyata pendidikan yang ada di desa ini masih sangat kurang terbukti dengan banyaknya siswa-siswi yang belum menguasai operasi-operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun dalam menjalankan progja tersebut kami mengalami beberapa kendala diantaranya:a. Jadwal belajar yang kadang bersamaan dengan jadwal mengaji.b. Sikap anak-anak yang jahil dan usil sehingga proses belajar kurang kondusif.c. Anak-anak banyak yang belum bisa operasi-operasi dasar matematika sehingga untuk menjelaskan materi yang lainnya agak sulit dimengerti oleh mereka.d. Bahasa yang digunakan dalam keseharian anak-anak menggunakan bahasa Lampung dan kurang bisa menggunakan bahasa Indonesia sehingga mempersulit kami dalam berkomunikasi.e. Kurangnya kesadaran anak-anak itu sendiri tentang pentingnya pendidikan.f. Kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar untuk kemajuan anak-anak di Desa Sukadana.g. Kurangnya penerangan jalan ke rumah les privat.

- Pemecahan Masalah dan Diskripsi KegiatanBerdasarkan identifikasi masalah di atas mengenai kurangnya pendidikan di Desa Sukadana ini, kami berusaha untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Maka untuk itu kami membuat salah satu program kerja yang kami golongkan menjadi program mingguan, yakni program les privat. Tujuan dari program itu sendiri adalah untuk membantu siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menemui kesulitan dalam pelajaran di sekolah. Dan berdasarkan data kehadiran anak-anak yang mengikuti bimbel ini, kami akan membuat analisis mengenai persentase kehadiran anak-anak yang mengikuti bimbel untuk melihat seberapa besar keinginan anak-anak untuk menambah jam belajar dan seberapa besar keinginan mereka untuk mengerti dan memahami materi-materi yang kurang mereka pahami di sekolah. Dengan adanya program les privat ini diharapkan prestasi belajar mereka di sekolah akan meningkat. Program kerja ini dilakukan selama beberapa hari. Tetapi untuk pengumpulan data dibutuhkan waktu yang lama dari tanggal 27 Januari 28 Februari 2014 karena data yang digunakan adalah data anak-anak yang mengikuti les privat tiap harinya. Les privat dilakukan dari hari Senin sampai Jumat. Dari data tersebut barulah dapat dianalisis. Setelah data tersebut dianalsis dapat disimpulkan. Untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap pentingnya pendidikan maka kami melakukan motivasi kepada mereka. Menanamkan ilmu pengetahuan yang baru kepada mereka dan memberitahukan tentang dunia luar yang belum mereka ketahui sama sekali. Hal itu dilakukan agar mereka merasa tertarik dan lebih bersemangat dalam menempuh pendidikan dan mencari ilmu. Dari diagram yang didapat dalam Lampiran memberikan gambaran tentang kegiatan belajar anak-anak di Desa Sukadana kurang. Hal ini disebabkan karena fator lingkungan dan keluarga mereka sendiri. Karena kurangnya dukungan dan sarana serta prasarana yang kurang memadai. Pola pikir yang tidak ingin maju membuat mereka kurang memperhatikan pendidikan. Sehingga kami memberikan ilmu seperti berupa motivasi ataupun dukungan supaya mereka merasa terpanggil. Dan mereka juga memiliki cita-cita yang tinggi dan berusaha untuk meraihnya.

j. Sosialisasi Kebun Kolektif, Dialog Kebersihan dan Penertiban Hewan TernakNama: Viska NurismaNPM: 1114121197Jurusan: AgroteknologiFakultas: Pertanian

Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah dilakukan dengan cara survey langsung ke lapangan, mewawancarai warga setempat tentang ketersediaan sayur-sayuran di Pulau Pisang dan kendala yang kerap ditemui warga dalam bercocok tanam.Berdasarkan hasil diskusi dengan warga setempat, maka diperoleh kesimpulan:1. Ketersediaan sayur di Pulau Pisang terbatas karena hanya sedikit warga yang menanam sayur.1. Pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan secara maksimal.1. Kendala utama pembuatan kebun kolektif adalah adanya hewan ternak yang berkeliaran yang bersifat merusak.1. Hewan ternak yang berkeliaran membuat lingkungan menjadi kotor.

Pemecahan Masalah dan Deskripsi KegiatanBerdasarkan hasil identifikasi masalah, maka pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan membuat kebun kolektif serta menyosialisasikannya kepada masyarakat setempat dan mengadakan dialog kebersihan dan penertiban hewan ternak di mana masyarakat dipersilahkan menyampaikan apa yang menjadi masalah di Pulau Pisang terkait sosialisasi tersebut. Sebelum dilaksakan sosialisasi, setiap kelompok mahasiswa KKN membuat kebun kolektif di rumah kepala desa masing-masing.Acara sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 22 Februari pukul 13.00 WIB. Acara dihadiri oleh perangkat desa setempat, yaitu kepala desa dari 6 desa yang ada di pulau dan seorang aparat kepolisian. Acara dihadiri pula oleh warga setempat yang berprofesi sebagai petani, warga yang memiliki hewan ternak, serta petani yang juga memiliki hewan ternak.Hal-hal yang disampaikan pada saat sosialisasi adalah:1. Pentingnya mengkonsumsi sayur dan membuat kebun kolektif1. Tujuan dibentuk dan dilaksanakannya program kerja kebun kolektif1. Manfaat membuat kebun kolektif ditinjau dari berbagai aspek 1. Keuntungan membuat kebun kolektif1. Cara membuat kebun kolektif1. Kendala yang ditemui dalam pembuatan kebun kolektif beserta solusinya1. Pentingnya menertibkan hewan ternak terkait pembuatan kebun kolektif dan kebersihan lingkungan.Selanjutnya acara diisi dengan diskusi antara warga, mahasiwa, dan perangkat desa hingga ditemukan jawaban-jawaban atas masalah yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan program kerja.

j. Rangkaian Lomba se kecamatan Pulau PisangNama: Riko PambudiNPM: 1116051071Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJurusan: Ilmu Administrasi Bisnis

Identifikasi MasalahSebagai sebuah pulau kecil, Kecamatan Pulau Pisang ternyata memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satu mata pencaharian masyarakat Pulau Pisang adalah sebagai nelayan. Setiap harinya para nelayan pulau pisang mampu nenghasilkan tak kurang dari 5 kwintal hasil laut. Beberapa jenis ikan dari yang berukuran sedang sampai besar ada disini seperti ikan tongkol, kembung, tuna dan blue marlin. Tak ayal setiap harinya warga masyarakat tidak pernah terlewat untuk mengkonsumsi ikan setiap harinya. Jenis masakan yang dapat dibuatpun beraneka ragam dari mulai yang digoreng, panggang, asap maupun direbus ada dipulau ini.

Melihat hal tersebut kami menemukan sebuah ide untuk menghadakan lomba memasak untuk para ibu rumah tangga di kecamatan Pulau Pisang. Namun kami berfikir tidak ramai jika hanya satu cabang lomba saja yang diadakan. Oleh karena itu kami memutuskan untuk menambah beberapa cabang lomba lagi utnuk anak-anak di kecamatan Pulau Pisang. Cabang lomba untuk anak-anak dalah lomba mengaji, lomba adzan dan lomba LCT agama Islam.

- Pemecahan Masalah dan Deskripsi Kegiatan

Kami membagi waktu pelaksaan lomba menjadi dua bagian. Pertama, pada hari minggu tanggal 23 Februari 2014 kami mengadakan lomba adzan, loma mengaji dan lomba LCT pada pukul 14.00 WIB bertempat di TPA pekon Pasar kecamatan Pulau Pisang sampai dengan pukul 17.00 WIB. Rangkaian lomba untuk anak-anak tersebut dimulai dengan lomba adzan terlebih dahulu, kemudian lomba LCT dan yang terakhir lomba mengaji.

Kemudian bagian kedua adalah lomba masak untuk para ibu rumah tangga. Lomba memasak dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 Februari 2014 pukul 13.00 WIB dengan diikuti oleh 12 kelompok dari semua pekon yang terdapat di Pulau Pisang. Bahan utama lomba memasak ini adalah ikan blue marlin. Masakan yang disajikan oleh peserta lombapun bermacam-macam, seperti sabam tughuk (blue marlin panggang), soup blue marlin, cornet blue marlin dan lain-lain. Kemudian lomba berakhir pada pukul 15.00 WIB setelah masakan dinilai para juri.

2. Program Tambahan

a. Mengajar TK (Taman Kanak-kanak) Melati

Mengajar anak-anak di taman kanak-kanak melati ini menjadi salah satu program kerja tambahan yang kami laksanakan 3 kali dalam seminggu dengan tujuan untuk membantu anak-anak tersebut dalam belajar menulis, membaca dan berhitung. Sama halnya dengan pengadaan program kerja pokok, dalam mengadakan program kerja tambahan ini kami juga melakukan identifikasi masalah atau survey terlebih dahulu ke TK (Taman Kanak-kanak) Melati ini. Sebagian besar anak-anak yang sekolah disana kesulitan dalam belajar menulis, membaca maupun berhitung. Dengan adanya permasalahan ini lah kami mencoba untuk memciptakan suasana dan metode yang baru. Namun sebelum kami menerapkan metode yang telah kami buat, kami mendiskusikan terlebih dahulu dengan guru yang mengajar di TK tersebut dan kami juga meminta izin untuk mengajar selama kami berada disana. Pada tanggal 1 Februari 2014 kami mendapatkan izin untuk mengajar setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu.

Terdapat 18 anak yang bersekolah disana, 10 orang anak perempuan dan 8 orang anak laki-laki. Metode mengajar yang kami terapkan yaitu dengan mengajarkan menulis, membaca dan berhitung melalui sebuah gambar yang berwarna-warni sehingga anak-anak menjadi lebih tertarik untuk belajar. Namun masih ada beberapa anak yang sulit untuk menghafal huruf alphabet dan angka. Meskipun begitu, kami tetap sabar dan terus berusaha dalam mengajar. Setiap hari Sabtu, kami mengajak anak-anak TK untuk bermain dan belajar di pinggir pantai. Bukan hanya itu, anak-anak juga membawa bekal/makanan untuk di makan bersama-sama dengan teman-temannya. Hal ini dapat meningkatkan rasa peduli, solidaritas dan rasa kekeluargaan antar anak-anak TK. Dengan adanya program kerja tambahan ini, kami mengharapkan agar anak-anak TK dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan memiliki budi pekerti yang luhur. Pada hari terakhir kami mengajar, kami memberikan gambar-gambar yang belum diwarnai kepada anak-anak TK kemudian mereka mewarnainya. Hasil dari gambar yang mereka warnai di tempel di dinding kelas mereka.

b. Pembuatan dodol pisang dan cara pengemasan yang baik bersama Ibu-ibu Pekon Sukadana

Program kerja tambahan ini merupakan penerapann program kerja sosialisasi produk olahan hasil pertanian khas Pulau Pisang yang telah dilakukan beberapa pecan yang lalu. Setelah diadakannya program kerja tersebut, ibu-ibu warga Pekon Sukadana mengajak kami untuk membuat dodol pisang. Pembuatan dodol pisang ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2014 hari Selasa pukul 10.00-12.20 WIB. Dodol ini di buat dari pisang mas pugung atau yang di kenal dengan nama pisang jantan. Kami membuat 3 adonan dodol dan salah satu dodol di buat dengan menambahkan durian sebagai bahan tambahan yang memberikan sensasi rasa dan aroma yang berbeda. Ibu-ibu yang hadir pada saat itu cukup banyak yaitu sekitar 10-20 orang. Mereka sangat antusias sekali dalam pembuatan dodol pisang ini. Kamipun merasa senang dan bangga, bahwasannya program kerja yang kami bentuk ini dapat bermanfaat dan dapat diterapkan warga Pulau Pisang di kesehariannya.

Tidak hanya berhenti sampai pembuatan dodol pisang saja, ibu-ibu warga Pekon Sukadana juga sangat ingin mengetahui bagaimana cara mengemas dodol pisang tersebut dengan rapi dan menarik. Karena dodol pisang yang baru di olah masih dalam keadaan belum memadat/masih lunak sehingga proses pengemasan dilakukan pada tanggal 27 Februari 2014 hari Kamis pukul 11.00-13.30 WIB. Saat itu kami membantu ibu-ibu untuk mengemas dodol pisang yang telah kami buat tersebut tanpa melupakan nilai-nilai kebersihan selama proses pengemasan ini berlangsung. Meskipun pada saat membuat dodol pisang ini kami merasakan kesulitan dalam mengadon/mengaduk, di tambah lagi pembuatan ini menggunakan tungku kayu yang mengganggu pernafasan dan penglihatan, namun kami tetap senang melihat respon positif yang ditunjukkan dari ibu-ibu warga Pekon Sukadana. Bahkan sudah banyak ibu-ibu yang mempunyai ambisi menjadikan dodol pisang ini sebagai usaha baru yang bisa menambah penghasilan mereka. Dan mereka juga sangat setuju sekali menjadikan dodol pisang ini sebagai salah satu makanan khas Pulau karena sesuai dengan nama pulau ini yaitu Pulau Pisang. Sehingga diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan yang datang ke Pulau Pisang.

c. Pertemuan dengan Bupati Pesisir Barat untuk keberlanjutan Pogram Kerja Sosialisasi Pengolahan Produk Pangan Hasil Pertanian Khas Pulau Pisang

Pada saat dilaksanakannya Musrenbang di Aula SMPN 2 Pesisir Utara Pulau Pisang pada tanggal 12 Februari 2014 hari Rabu pukul 10.00-12.00, kami sempat memperkenalkan salah satu program kerja pokok kami yaitu sosialisasi pengolahan produk pangan hasil pertanian khas Pulau Pisang kepada Asisten II Bupati Pesisir Barat. Sangat di syukuri kami mendapatkan respon yang positif dari Asisten II Bupati Pesisir Barat tersebut. Kami di minta untuk menemui Bapak Bupati Pesisir Barat agar dapat menindaklanjuti program kerja ini, kami juga di minta untuk membawa sampel-sampel produk olahan tersebut yang kami buat sendiri. Pada tanggal 17 Februari 2014 hari Senin pukul 06.30 WIB kami berangkat ke kantor Bupati dengan membawa sejuta harapan. Kami sampai di kantor Bupati pada pukul 09.00 WIB. Disana kami sempat menunggu beberapa menit karena pak Bupati sedang berada di luar kantor. Sekitar 10-25 menit kemudian beliau datang dan langsung meminta kami masuk ke ruangannya. Beliau banyak bercerita mengenai bagaimana keadaan di Pulau Pisang dan beliau juga sudah sangat mengharapkan adanya pertemuan seperti ini. Pak Bupati terlihat cukup bangga dengan adanya program kerja ini, karena dapat membantu mengatasi permasalahan dalam membuat makanan khas Pulau Pisang yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan. Namun masih banyak kekurangan pada produk kami tersebut seperti pengemasan yang masih sederhana dan penampilan fisik produk serta kreatifitas dalam mengolah produk tersebut. Meskipun begitu, beliau berkata akan tetap melanjutkan program kerja yang telah kami bentuk ini, beliau juga mengutus Ketua Dinas Kesehatan untuk mengecek keamanan dari makanan olahan yang kami bawa tersebut. Kami hanya 1 jam lebih beberapa menit disana. Dan pada pukul 11.00 WIB kami kembali ke Pulau Pisang dengan menggunakan jukung yang merupakan alat transportasi laut tradisional Pulau Pisang. Hingga saat ini kami menantikan bukti nyata semua janji yang telah disampaikan oleh Pak Bupati kepada kami.

d. Pengumpulan Data Berupa Foto Pemandangan Sekitar Pulau Pisang

Program kerja ini dilakukan untuk mendukung pembuatan website. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 28 Januari 2014. Kegiatan dilakukan di beberapa tempat yang memiliki potensi yang bagus untuk dijadikan tujuan pariwisata. Tempat-tempat tersebut antara lain adalah Dermaga Pulau Pisang, Batu Tegi, Batu Guri, Kapal Karam, Liang, Sumur Putri, Menara (Mercusuar peninggalan Belanda) dan lain-lain. Foto-foto yang diambil ini akan diupload di website yang dibuat. Dalam pelaksanaan kegiatan ini di gunakan sebuah kamera DSLR.

e. Berpartisipasi dalam Rapat Musrenbang Kecamatan Pulau PisangSalah satu misi yang diusung oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional adalah membangun harmonisasi antara berbagai kutub perencanaan yang ada, yaitu perencanaan teknokratis, perencanaan politis, perencanaan partisipatif. Muara akhir dari upaya tersebut adalah terakomodirnya aspirasi dan kebutuhan berbagai stakeholders dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan.Realitas yang ada menunjukkan bahwa kutub perencanaan teknokratis dan perencanaan politis masih mendominasi alokasi anggaran pembangunan daerah. Sementara di lain pihak, hasil-hasil perencanaan partisipatif yang merupakan representasi aspirasi masyarakat masih kurang mendapat tempat dalam pembagian alokasi anggaran pembangunan. Ketimpangan tersebut tidak hanya memunculkan persoalan manajerial perencanaan saja, tetapi lebih jauh dari itu, telah muncul anggapan bahwa pengalokasian anggaran pembangunan daerah kurang mampu mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat.Permasalahan yang mengakibatkan munculnya ketimpangan berbagai kutub perencanaan tersebut adalah rendahnya mutu proses dan mutu hasil perencanaan partisipatif. Disamping itu, hasil-hasil perencanaan partisipatif belum mampu dikanalisasi untuk mewarnai hasil perencanaan teknokratis dan perencanaan politis. Berangkat dari kenyataan tersebut diatas, maka upaya memperkuat proses perencanaan partisipatif dipandang sebagai langkah strategis dalam mewujudkan harmonisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan. Perbaikan tersebut meliputi aspek metodologi, kualitas proses dan dukungan pendampingan yang memadai. Panduan Pelaksanaan Musrenbang Desa ini diharapkan dapat membantu terwujudnya proses Musrenbang Desa yang lebih berkualitas.Masyarakat dan seluruh Stakeholders di tingkat desa dapat menyepakati hal-hal sebagai berikut : 1. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD Desa) selama satu tahun.2. Kegiatan yang akan didanai melalui Swadaya Desa dan ADD3. Kegiatan yang akan diajukan untuk memperoleh pendanaan dari Program yang masuk ke desa, seperti PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM P2SPP dan Program/Proyek lainnya.4. Prioritas kegiatan yang akan diajukan dalam Musrenbang Kecamatan.5. Masyarakat dapat menentukan Delegasi Desa yang akan berpartisipasi pada Musrenbang kecamatan.Hasil diharapkan dengan diadakannya musrenbang ini adalah :1. Adanya rumusan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa).2. Adanya daftar kegiatan yang akan didanai oleh melalui swadaya desa dan ADD.3. Ditetapkannya daftar kegiatan yang akan diusulkan untuk didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM P2SPP atau program lainnya.4. Adanya Daftar Usulan Rencana Kerja Pembangunan Desa (DURKP Desa) yang diajukan dalam Musrenbang Kecamatan.5. Adanya daftar Delegasi Desa yang akan berpartisipasi dalam Musrenbang Kecamatan.6. Adanya Berita Acara Musrenbang Desa.Proses Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan dan Musyawarah Kelompok Perempuan (MKP) dilaksanakan sesuai ketentuan PNPM Mandiri Perdesaan.1. Musdes Perencanaan dan MKP sebagai kegiatan di dalam proses Musrenbang.2. Musrenbang dimaksud sebagai forum masyarakat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya dan pembahasan draft RKPDes tahun berjalan.Musrenbang dimaksud melakukan review usulanusulan kegiatan yang belum terlaksana tahun sebelumnya untuk dipertimbangkan kembali sebagai usulan dalam RKPDes pada tahun berjalan.f. Berpartisipasi dalam Acara Penyambutan dan Pelepasan Mahasiswa KKN Unila 2014 serta Ulang Tahun Kecamatan Pulau Pisang

Acara ulang tahun kecamatan adalah acara rutin yang dilaksanakan di Pulau Pisang. Bertepatan dengan adanya mahasiswa KKN, acara ini mencakup acara penyambutan mahasiswa KKN. Disini kami berpartisipasi baik dari persiapan acara, acara inti, dan setelah acara selesai. Persiapan acara meliputi mendirikan tarub dan panggung, installasi listrik dan sound system, dll. Acara inti ini merupakan ulang tahun kecamatan Pulau Pisang dan juga acara penyambutan mahasiswa KKN. Pada saat acara berlangsung, mahasiswa memberikan sambutan yang diwakilkan koordinator kecamatan. Acara berlangsung dari pukul 20.00-23.00 WIB di halaman kantor kecamatan. Acara ini dihadiri oleh Camat beserta staf, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Pisang. Keesokan harinya kami membongkar tarub dan panggung serta merapihkan halaman kantor kecamatan.

Acara perpisahan mahasiswa KKN dilaksanakan pada 3 Maret 2014. Kami berpartisipasi mulai dari pendirian panggung dan tarub dan instalasi perlengkapaan terkait dengan acara. Acara perpisahan juga merupakan acara pengumuman pemenang lomba yang telah diadakan sebelumnya oleh mahasiswa KKN. Dalam acara ini mahasiswa KKN memberikan salam perpisahan terhadap Camat beserta staf, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Pisang yang disampaikan langung oleh koordinator kecamatan sebagai perwakilan mahasiswa KKN.

g. Mengajar dan Memotivasi Santri TPA Pekon Sukadana Kec. Pulau Pisang

Anak-anak merupakan salah satu aset bangsa yang sangat penting karena masa depan bangsa Indonesia akan dikelola oleh anak-anak Indonesia saat ini. Tidak menutup kemungkinan salah satu anak-anak tersebut adalah anak-anak yang terdapat di kecamatan Pulau Pisang.

Survey yang telah dilakukan pada tanggal 25 26 januari 2014 yang lalu telah mempertemukan kami dengan seorang guru ngaji pada sebuah Taman Pendidikan Al-quran (TPA). Santri-santri TPA tersebut berjumlah sekitar 20 anak yang terdiri dari murid SMP dan SD. Ditengah obrolan kami seputar kecamatan Pulau Pisang, guru ngaji tersebut meminta bantuan kami untuk dapat membantu mengajar para santri yang belajar pada TPA tersebut. Waktu belajar TPA tersebut dilaksanakan selama 4 hari dalam 1 minggu yakni hari senin, rabu, jumat dan hari sabtu dimulai dari pukul 13.30 WIB s.d 15.00 WIB. Dan kelas dibagi kedalam dua bagian yang kami sebut dengan kelas Al-quran besar dan kelas Al-quran kecil. Untuk kelas Al-quran besar para santri sudah bisa membaca Al-quran namun masih perlu dilancarkan lagi agar kemampuan membacanya semakin baik. Sedangkan untuk kelas Al-quran kecil masih membaca Al-quran Juz Amma dengan mengejanya. Oleh karena itu kami bersedia untuk membantu guru ngaji tersebut mangajar ngaji para santri TPA pekon Sukadana.

Setelah melakukan rapat kelompok kami memutuskan untuk membantu mengajar mengaji TPA pekon Sukada hanya pada hari senin dan hari rabu saja. Kami mulai mengajar pada hari senin tanggal 3 Februari. Setiap kali mengajar kami membagi 2 tim pengajar untuk mengajar kelas Al-quran besar dan kelas Al-quran kecil. Selain membaca Al-quran, untuk kelas Al-quran besar juga diajari tentang ketauhidan pada hari senin dan tajwid pada hari rabu. Untuk kelas Al-quran kecil, setelah mereka selesai belajar mengeja Al-quran mereka harus menyetor hafalan bacaan sholat. Kemudian tidak hanya itu disela waktu mengajar kami mencoba memberi mereka sebuah motivasi untuk menjadi anak yang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar apapau selama apa yang dipelajari itu baik. Kami juga mengajarkan penting menjadi anak yang baik seperti patuh kepada orang tua, rajin belajar, suka menolong dan sebagainya hingga akhirnya kegiatan mengajar mengaji TPA pekon sukadana kami yang terakhir diselesaikan pada tanggal 26 Februari menjelang kepulangan kami.

h. Penyampaian Khotbah Sholat Jumat

Sholat jumat merupakan salah satu sholat fardhu yang bisa dibilang salah satu sholat yang spesial untuk mengganti sholat dzuhur pada hari jumat. Dipekon sukadana sendiri terdapat sebuah masjid untuk melakukan ibadah mayoritas umat muslim di kecamatan pulau pisang. Sholat jumat berbeda dengan sholat fardhu lainnya dikarenakan ketika waktu sholat jumat terdapat sebuah pembacaan khutbah oleh khatib sebagai salah satu rukun sahnya sholat fardhu jumat.

Sholat jumat kami yang pertama dipekon Sukadana dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014. Pada saat itu pengurus masjid pekon Sukadana meminta bantuan agar mahasiswa yang melakukan KKN dipekon sukadana untuk setiap sholat jumat membacakan khutbah. Awalnya kami merasa berat untuk melakukannya. Hal itu dikarenakan kami merasa belum sanggup untuk menjadi seorang pendawah. Namun kami ingat bahwa rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kami saja tidak pernah menunggu seluruh ayat Al-quran turun seluruhnya baru kemudian beliau menyampaikannya kepada umat manusia. Setiap wahyu yang turun langsung beliau sampaikan kepada manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit, senang maupun susah. Oleh karena itulah kami memberanikan diri untuk menyampaikan khutbah jumat dimasjid pekon sukadana selama kami melaksanakan KKN.

Kami mulai membacakan khutbah sholat jumat pada tanggal 31 Januari 2014 dengan judul MAKNA UJIAN ALLAH SWT. Kemudian yang kedua pada tanggal 7 Februari 2014 dengan judul AJAL SUDAH DEKAT. Yang ketiga pada tanggal 14 Februari 2014 dengan judul MENGHADAPI DINAMIKA KEHIDUPAN. Yang kelima pada tanggal 21 Februari 2014 dengan judul HASUD DAN DENGKI. Kemudian yang ke enam pada tanggal 28 Februari 2014 dengan judul JATI DIRI UMAT ISLAM.

i. Koordinasi dengan Aparatur Desa

Sebuah perencanaan yang baik merupakan langkah awal dalam menyusun sebuah strategi dalam hal apapun. Hal tersebut sangat kami butuhkan ketika kami hendak menyusun program di kecamatan pulau pisang. Setelah 2 hari melakukan pengamatan kamipun memulai rapat untuk menyusun program disini. Kami sadar bahwa program yang kami susun tidak akan dapat berhasil jika warga sekitar tidak bisa kami ajak bekerjasama. Untuk itu berbagai upaya kami lakukan agar warga dapat terkondisikan dengan baik.

Dalam memulai langkah kami selalu berkonsultasi dan berkonsultasi dengan aparatur-aparatur desa maupun kecamatan seperti Peratin, Sekertaris Desa, camat dan siapapun yang dapat kami ajak konsultasi dan berkondinasi. Kami berharap kordinasi dengan aparatur desa tersebut dapat membuat program-program yang akan kami laksanakan di kecamatan Pulau Pisang dapat terlaksana dengan baik. Pada tanggal 28 Januari 2014 kami mencoba mengunjungi kantor kecamatan untuk berkonsultasi terkait program yang akan kami laksanakan mulai dari pukul 09.00 WIB s.d 10.00 WIB.

j. Berpartisipasi dalam Acara Upacara Bendera di SMPN 2 Pesisir Utara

Upacara bendera merupakan suatu kegiatan wajib yang dilakukan di SMPN 2 Pesisir Utara, Pulau Pisang. Walaupun siswa di SMP tersebut sangat sedikit dengan rincian : 16 siswa kelas 7, 17 siswa kelas 8 dan 26 siswa kelas 9, upacara bendera yang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2014 tersebut tetap dilaksanakan dengan khidmat. Pada upacara tersebut ada beberapa kesalahan seperti salah pengucapan yang dilakukan oleh pemimpin upacara. Namun walaupun begitu, upacara dengan pembina upacara, bapak Joe, tersebut tetap berlangsung sampai selesai. Pada upacara tersebut pun, kami berpamitan dengan siswa SMP karena pada keesokan harinya kami harus pulang kembali ke Bandar Lampung. Setelah upacara selesai, kami berpamitan dan mengabadikan momen tersebut dengan foto bersama siswa kelas 7 dan kelas 8. Hari itu siswa kelas 9 tidak hadir karena siang harinya akan diadakan Try Out di SMP tersebut. Setelah itu kami berpamitan dengan guru-guru SMPN 2 Pesisir Utara.

k. Mengajar Les Privat anak-anak SD dan SMP

Program kerja les privat ini adalah salah satu program tambahan yang termasuk ke dalam program mingguan kami selama KKN berlangsung. Program kerja les privat ini dimaksudkan untuk membantu anak-anak usia Wajib Belajar 9 tahun yang kurang memahami materi-materi pelajaran disekolahnya masing-masing dan untuk menambah jam belajar mereka guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar. Program ini juga kami buat karena melihat kurangnya pendidikan di Desa Sukadana tempat kami melaksanakan KKN ini. Sebagai contoh, masih banyak siswa-siswi SD di desa ini yang belum bisa operasi dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Padahal seharusnya siswa-siswi SD sudah menguasai operasi dasar matematika tersebut. Terlebih lagi pendidikan di Indonesia yang memiliki program Wajib Belajar 9 tahun, namun pada kenyataannya program pemerintah tersebut tidak menyeluruh ke berbagai daerah terutama daerah pedesaan. Padahal, pendidikan merupakan hal penting bagi masyarakat, baik masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Namun pada kenyataannya ada sedikit kesenjangan antara pendidikan di kota dan di desa. Hal-hal seperti inilah yang juga menjadi perhatian kami, sehingga untuk membantu memajukan pendidikan yang ada di desa ini, kami membuat program les privat tersebut. Melalui program les privat ini kami dapat menyalurkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama ini, untuk membantu anak-anak mengatasi kesulitan dalam belajar di sekolah. Program kerja ini kami lakukan setiap hari Senin sampai pukul 20.00 s.d 22.00 WIB bertempat di rumah Bapak Rizal, Desa Sukadana. Dengan adanya program bimbel ini kami berharap pendidikan di desa khususnya Desa Sukadana ini semakin maju dan melahirkan generasi-generasi muda yang cerdas dan cendikiawan.

l. Berpartisipasi dalam Pengajian Rutin Ibu-ibu Kecamatan Pulau Pisang

Pengajian rutin bulanan ibu-ibu kecamatan Pulau Pisang baru diadakan sebanyak 2 kali selama kecamatan Pulau Pisang diresmikan. Pelaksanaan pengajian ibu-ibu Kecamatan Pulau Pisang ini pertama kali dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2014 yang bertempat di Masjid Pekon Pasar Kecamatan Pulau Pisang, yang diikuti oleh seluruh ibu-ibu dari tiap pekon yang ada di Pulau Pisang. Selain diikuti oleh ibu-ibu, pengajian tersebut diikuti oleh mahasiswi KKN yang beragama muslim.

Pengajian kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2014 yang dilaksanakan di Masjid Pekon Labuhan Kecamatan Pulau Pisang. Serangkaian acara di dalam pengajian tersebut meliputi pembacaan Ayat Suci Al-Quran, ceramah doa dan pembacaan salawat. Pengajian dimulai pada pukul 09.00-11.30. Pengajian rutin ibu-ibu Kecamatan Pulau Pisang ini dilaksanakan satu bulan sekali karena masih terkendala pada keuangan, mengingat harus mengeluarkan dana untuk penceramah yang diundang dari Krui serta untuk membeli konsumsi. Pengajian yang dilakukan satu bulan sekali ini akan dilaksanakan secara bergilir pada tiap pekon yang berada di Kecamatan Pulau Pisang.

Tujuan dari dilaksanakannya pengajian rutin bulanan ibu-ibu Kecamatan Pulau Pisang ini untuk mengisi waktu luang ibu-ibu dengan hal-hal yang bermanfaat, sehingga dapat memberikan dampak positif berupa meningkatnya pengetahuan agama, iman dan takwa.

m. Mengajar di SMPN 2 Pesisir Utara

Kecamatan Pulau Pisang memiliki satu SMP yaitu SMP Negeri 2 Pesisir Utara yang terletak di Pekon Sukadana. Oleh karena itu, salah satu program kerja tambahan kelompok 5 yaitu mengajar mata pelajaran bahasa inggris, matematika dan olah raga untuk siswa kelas 1. Adapun kegiatan belajar mengajar mengikuti buku panduan yang dimiliki oleh guru sehingga sesuai dengan kurikulum yang diajarkan. Untuk mata pelajaran bahasa inggris dan matematika masing-masing mengajar sebanyak dua kali pertemuan dalam satu minggu. Sedangkan olah raga satu kali pertemuan dalam satu minggu.

n. Lokakarya Program Kerja KKN Tematik Unila 2014

Lokakarya adalah suatu cara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya. Ada dua lokakarya yang kami laksanakan, lokakarya pertama berlangsung pada tanggal 27 Januari 2014 yang bertempat di SMP N 2 Pesisir Utara. Lokakarya tersebut hanya dihadiri oleh mahasiswa KKN, dalam lokakarya ini mahasiswa mendiskusikan tentang semua program kerja yang akan dilakukan dan menyeleksi program kerja mana yang akan dilaksanakan tingkat kecamatan dan mana yang dilakukan disetiap kelompok saja atau per pekon.

Lokakarya ke dua dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2014 yang bertempat di SMP N 2 Pesisir Utara dengan tema Sosialisasi Progjam Kerja Pokok. Lokakarya tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa KKN, warga, tokoh masyarakat, dan Pratin disetiap pekon. Pada lokakarya tersebut masyarakat dan mahasiswa berdiskusi mengenai program kerja mahasiswa KKN yang akan dilakukan di Kecamatan Pulau Pisang, disini masyarakat diminta memberi saran ataupun masukan apakah program kerja tersebut perlu dilaksanakan atau tidak, artinya disini mahasiswa KKN meminta masyarakat Pulau Pisang bisa ikut andil dalam pelaksanan setiap program kerja yang akan dilakukan. Contohnya seperti pembuatan plang nama jalan dan plang penunjuk arah pekon, disini masyarakat khususnya pratin dan tokoh masyarakat wajib ikut andil dalam proses pembuatan dikarnakan pemberian nama jalan harus mendapat persetujuan dari warga begitupun pada program kerja lainnya.

o. Membantu warga Pekon Sukadana untuk membuat kebun kolektif.Dalam rangka pelaksanaan program kerja kebun kolektif yang diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 2014, maka mahasiswa KKN membuat terlebih dahulu kebun kolektif yang dimaksud di rumah kepala desa. Hal yang pertama dilakukan adalah membuat media tanam menggunakan polybag dan aqua gelas bekas. Tanah diambil dari kebun warga, kemudian diisikan ke dalam polybag dan aqua gelas bekas. Setelah itu benih ditanam ke media tanam. Benih yang ditanam adalah benih sayuran, seperti sawi (Brassica juncea), kangkung, dan bayam. Hari selanjutnya dilakukan pemeliharaan berupa penyiraman.

Mahasiswa juga membuat kebun kolektif yang dipraktikkan di lahan langsung. Lahan kosong yang terletak di belakang rumah kepala desa dibersihkan terlebih dahulu, kemudian diolah dengan digemburkan menggunakan cangkul dan dibuat guludan. Setelah itu lahan ditanami beni sayuran sawi, kangkung, dan bayam. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan dengan melakukan penyiraman. Setelah benih mulai berkecambah, diambil foto untuk dijadikan bukti dan disampaikan kepada warga pada saat sosialisasi kebun kolektif.

Camat Pulau Pisang memberikan benih sengon kepada mahasiswa KKN dan diberi tugas untuk melakukan pembibitan. Persiapan media tanam dilakukan di rumah kepala desa, namun pembibitan dilakukan di rumah salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai petani dikarenakan pembibitan tanaman perkebunan adalah pekerjaan jangka panjang dan memerlukan waku yang lama sampai bibit siap pindah tanam. Apabila pembibitan dilakukan di rumah kepala desa dan mahasiswa KKN yang tinggal di rumah kepala desa dipulangkan, dikhawatirkan pembibitan yang dilakukan tidak terawat. Setelah persiapan media tanam dilakukan, maka benih sengon ditanam dengan jumlah 2 benih per polybag. Kemudian pada hari selanjutnya dilakukan pemeliharaan berupa penyiraman.C. Kesimpulan dan Saran

1. KesimpulanSecara umum pelaksanaan program kerja KKN yang berlangsung selama 40 hari di Pekon Sukadana, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rencana kegiatan yang di susun dan program yang telah terlaksana. Keberhasilan dari KKN ini tidak terlepas dari usaha keras mahasiswa dan partisipasi aktif masyarakat yang mendukung program-program kerja mahasiswa KKN Tematik Unila 2014 Periode I ini.

Program kerja kami banyak mengalami penambahan dan perubahan ketika kegiatan KKN berlangsung menunjukkan adanya kepedulian, dukungan, dan kerja sama yang baik antar warga masyarakat dengan mahasiswa. Berbagai program tambahan dilaksanakan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Program pokok dan program tambahan yang dilaksankan bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat bergerak ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Selain bersosialisasi dengan kalangan masyarakat, mahasiswa KKN juga bersosialisasi dengan lembaga pendidikan setempat yaitu TK dan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa mampu bersosialisasi dengan semua kalangan. Pelaksanaan program dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh mahasiswa, hal ini dapat berjalan seperti yang diharapkan karena adanya koordinasi yang baik antara mahasiswa dengan warga. Kendala yang sedikit menghambat terlaksananya program kerja pada KKN ini adalah sulitnya mendapatkan beberapa alat-alat yang menunjang berjalannya program kerja yang telah kami susun. Namun kendala tersebut dapat diatasi dengan penyesuaian dan adaptasi yang baik sehingga semua program kerja dapat terlaksana dengan baik.

2. Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan KKN Tematik Unila 2014 di Pekon Sukadana, Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat.a. Saran Kepada Lembaga Universitas Lampung. 1) Perencanaan program KKN Tematik Unila 2014 kurang baik, hal ini terlihat dari singkatnya waktu persiapan yang dilakukan oleh pihak universitas. Melihat hal ini diharapkan untuk KKN berikutnya, perencanaan dapat dilakukan secara sistematis dengan persiapan yang baik.2) Pembekalan KKN Tematik Unila 2014 perlu diberikan secara lebih baik dan jelas agar perencanaan program, pensosialisasian program, pelaksanaan program, penyusunan laporan, dan beberapa urusan lain yang berkaitan dengani KKN Tematik ini dapat terlaksana lebih baik.3) Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik Unila 2014 kurang mendapatkan kontrol yang baik dari pihak Universitas, sehingga diharapkan untuk pelaksanaan KKN selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. 4) Dalam merealisasikan program kerjanya, faktor dana sangat dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan dengan baik, oleh karena itu diharapkan pihak universitas dapat memperhatikan faktor tersebut agar tidak banyak memberatkan mahasiswa KKN.5) Sempat ada perubahan kelompok dan juga perubahan tempat pelaksanaan KKN di beberapa wilayah, hal ini sangat merugikan mahasiswa yang akan berangkat KKN. Diharapkan untuk ke depannya pihak Universitas dapat bekerja secara professional.

b. Saran kepada Aparat Pemerintah Lokasi KKNDari hasil observasi hendaknya pemerintah Pesisir Barat harus lebih meningkatkan peran dan fungsi desa sebagai lembaga pemerintahan yang ada di tingkat kecamatan maupun kampung dengan meningkatkan peranannya seperti dalam menunjang kesejahteraan masyarakat Pekon Sukadana Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat.

c. Saran Kepada Peserta KKN1) Kerja sama tim, profesionalitas, solidaritas, rasa kedisiplinan, dan koordinasi dalam lingkup mahasiswa perlu ditingkatkan agar kegiatan KKN TEMATIK 2014 dapat memberikan hasil yang baik bagi mahasiswa yang bersangkutan maupun warga setempat.2) Peserta KKN diharapkan mampu memberikan peranannya sebagai insan intelektual yang sesungguhnya serta mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam meningkatkan taraf kesehatan dalam menunjang kesejahteraan masyarakat.

51