lp laparatomy editan

Upload: romeli-jo-melly

Post on 19-Oct-2015

186 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN LAPARATOMYA. DEFINISILaparotomi adalah pembedahan yang dilakukan pada usus akibat terjadinya perlekatan usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (Arif Mansjoer, 2000)Laparatomi adalah prosedur tindakan pembedahan dengan membuka cavum abdomen dengan tujuan eksplorasi.Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut.

Prosedur ini dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami nyeri abdomen yang tidak diketahui penyebabnya atau pasien yang mengalami trauma abdomen.Laparatomy eksplorasi digunakan untuk mengetahui sumber nyeri atau akibat trauma dan perbaikan bila diindikasikan.Ada 4 cara insisi pembedahan yang dilakukan, antara lain (Yunichrist, 2008):a. Midline incision Metode insisi yang paling sering digunakan, karena sedikit perdarahan, eksplorasi dapat lebih luas, cepat di buka dan di tutup, serta tidak memotong ligamen dan saraf. Namun demikian, kerugian jenis insis ini adalah terjadinya hernia cikatrialis. Indikasinya pada eksplorasi gaster, pankreas, hepar, dan lien serta di bawah umbilikus untuk eksplorasi ginekologis, rektosigmoid, dan organ dalam pelvis.b. Paramedian yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah ( 2,5 cm), panjang (12,5 cm). Terbagi atas 2 yaitu, paramedian kanan dan kiri, dengan indikasi pada jenis operasi lambung, eksplorasi pankreas, organ pelvis, usus bagian bagian bawah, serta plenoktomi. Paramedian insicion memiliki keuntungan antara lain : merupakan bentuk insisi anatomis dan fisiologis, tidak memotong ligamen dan saraf, dan insisi mudah diperluas ke arah atas dan bawah

c. Transverse upper abdomen incisionyaitu ; insisi di bagian atas, misalnya pembedahan colesistotomy dan splenektomy.d. Transverse lower abdomen incisionyaitu; insisi melintang di bagian bawah 4 cm di atas anterior spinal iliaka, misalnya; pada operasi appendectomyB. ETIOLOGI1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam) Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006). Dibedakan atas 2 jenis yaitu : Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium) yang disebabkan oleh : luka tusuk, luka tembak. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritoneum) yang dapat disebabkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (sit-belt).2. Peritonitis Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen, yang diklasifikasikan atas primer, sekunder dan tersier. Peritonitis primer dapat disebabkan oleh spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit hepar kronis. Peritonitis sekunder disebabkan oleh perforasi appendicitis, perforasi gaster dan penyakit ulkus duodenale, perforasi kolon (paling sering kolon sigmoid), sementara proses pembedahan merupakan penyebab peritonitis tersier.3. Sumbatan pada usus halus dan besar (Obstruksi) Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian dasar dari obstruksi justru mengenai usus halus. Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup. Penyebabnya dapat berupa perlengketan (lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen), Intusepsi (salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada dibawahnya akibat penyempitan lumen usus), Volvulus (usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi), hernia (protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen), dan tumor (tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus).4. Apendisitis mengacu pada radang apendiks Suatu tambahan seperti kantong yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi lumen oleh fases yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi.5. Tumor abdomen6. Pancreatitis (inflammation of the pancreas)7. Abscesses (a localized area of infection)8. Adhesions (bands of scar tissue that form after trauma or surgery)9. Diverticulitis (inflammation of sac-like structures in the walls of the intestines)10. Intestinal perforation11. Ectopic pregnancy (pregnancy occurring outside of the uterus)12. Foreign bodies (e.g., a bullet in a gunshot victim)13. Internal bleeding

C. PATOFISIOLOGITrauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland, 2002). Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001).Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari 44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001). Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001).Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi. Tusukan/tembakan , pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-belt)-dapat mengakibatkan terjadinya trauma abdomen sehingga harus di lakukan laparatomy.Trauma tumpul abdomen dapat mengakibatkan individu dapat kehilangan darah, memar/jejas pada dinding perut, kerusakan organ-organ, nyeri, iritasi cairan usus. Sedangkan trauma tembus abdomen dapat mengakibatkan hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, kematian sel. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ dan respon stress dari saraf simpatis akan menyebabkan terjadinya kerusakan integritas kulit, syok dan perdarahan, kerusakan pertukaran gas, resiko tinggi terhadap infeksi, nyeri akut.

WOC LAPARATOMY

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA DEPARTEMEN ANAK DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

DI SUSUN OLEH :INDAH MAHANANI S.Kep1112B0025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSURYA MITRA HUSADAKEDIRI2013

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Laporan PendahuluanDan Asuhan Keperawatan Pada An. N dengan Diagnosa Thalasemia di Ruang Anggrek RSUD Gambiran Kota Kediri

Oleh:INDAH MAHANANI S.Kep1112B0025

Pembimbing Klinik

_________________________ NIP.Pembimbing Akademik

_________________________NIK.

Kepala Ruang Anggrek

_________________________ NIP.

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Laporan PendahuluanDan Asuhan Keperawatan Pada An. A dengan Diagnosa Febris Konvulsi di Ruang Anggrek RSUD Gambiran Kota Kediri

Oleh:INDAH MAHANANI S.Kep1112B0025

Pembimbing Klinik

_________________________ NIP.Pembimbing Akademik

_________________________NIK.

Kepala Ruang Anggrek

_________________________ NIP.LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATANPADA Nn. S DENGAN THALASEMIA DI RUANG TANJUNG PADA MINGGU KEDUARSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal :

Oleh:INDAH MAHANANI S.Kep1112B0025

Pembimbing Klinik

_______________________________NIP.Pembimbing Akademik

_______________________________NIK.

Kepala Ruang Tanjung

_________________________ NIP.

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Laporan PendahuluanDan Asuhan Keperawatan Pada An. N dengan Diagnosa Thalasemia di Ruang Anggrek RSUD Gambiran Kota Kediri

Oleh:INDAH MAHANANI S.Kep1112B0025

Pembimbing Klinik

_________________________ NIP.Pembimbing Akademik

_________________________NIK.

Kepala Ruang Anggrek

_________________________ NIP.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN KASUS POST OP LAPARATOMY DI RUANG SERUNI RSUD GAMBIRAN KEDIRI

A. Identitas pasienNama : Ny. SUmur : 71 tahunJenis Kelamin : perempuanAgama : IslamPendidikan : SRPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat :Tgl Masuk RS :

B. Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama

2. Riwayat kesehatan sekarang

3. Riwayat kesehatan yang lalu

4. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram:

Keterangan: : laki- laki : perempuan : pasien : hubungan pernikahan : hubungan darah --------- : tinggal satu rumah

1. Pengkajiana. Primary Survey1) Airway Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing (padat, cair) setelah dilakukan pembedahan akibat pemberian anestesi. Potency jalan nafas, meletakan tangan di atas mulut atau hidung. Auscultasi paru keadekwatan expansi paru, kesimetrisan.2) Breathing Kompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama jantung, sehingga terjadi perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi maupun iramanya, bisa berupa Cheyne Stokes atau Ataxia breathing. Napas berbunyi, stridor, ronkhi, wheezing ( kemungkinana karena aspirasi), cenderung terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas. Perubahan pernafasan (rata-rata, pola, dan kedalaman). RR < 10 X / menit depresi narcotic, respirasi cepat, dangkal gangguan cardiovasculair atau rata-rata metabolisme yang meningkat. Inspeksi: Pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksi sternal efek anathesi yang berlebihan, obstruksi.3) Circulating: Efek peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darah bervariasi. Tekanan pada pusat vasomotor akan meningkatkan transmisi rangsangan parasimpatik ke jantung yang akan mengakibatkan denyut nadi menjadi lambat, merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial. Perubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi dengan bradikardia, disritmia). Inspeksi membran mukosa : warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan.4) Disability : berfokus pada status neurologi Kaji tingkat kesadaran pasien, tanda-tanda respon mata, respon motorik dan tanda-tanda vital. Inspeksi respon terhadap rangsang, masalah bicara, kesulitan menelan, kelemahan atau paralisis ekstremitas, perubahan visual dan gelisah.5) Exposure Kaji balutan bedah pasien terhadap adanya perdarahan b. Secondary Survey : Pemeriksaan fisikPasien nampak tegang, wajah menahan sakit, lemah. Kesadaran kompos mentis, GCS : 4-5-6, T 120/80 mmHg, N 98 x/menit, S 374 0C, RR 20 X/menit.1) Abdomen.Inspeksi tidak ada asites, palpasi hati teraba 2 jari bawah iga,dan limpa tidak membesar, perkusi bunyi redup, bising usus 14 X/menit. Distensi abdominal dan peristaltic usus adalah pengkajian yang harus dilakukan pada gastrointestinal.2) EkstremitasMampu mengangkat tangan dan kaki. Kekuatan otot ekstremitas atas 4-4 dan ekstremitas bawah 4-4., akral dingin dan pucat.3) Integumen.Kulit keriput, pucat. Turgor sedang4) Pemeriksaan neurologisBila perdarahan hebat/luas dan mengenai batang otak akan terjadi gangguan pada nervus cranialis, maka dapat terjadi : Perubahan status mental (orientasi, kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi/tingkah laku dan memori). Perubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, foto fobia. Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), deviasi pada mata. Terjadi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh. Sering timbul hiccup/cegukan oleh karena kompresi pada nervus vagus menyebabkan kompresi spasmodik diafragma. Gangguan nervus hipoglosus. Gangguan yang tampak lidah jatuh kesalah satu sisi, disfagia, disatria, sehingga kesulitan menelan. c. Tersiery Survey1) KardiovaskulerKlien nampak lemah, kulit dan kunjungtiva pucat dan akral hangat. Tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 120x/menit, kapiler refill 2 detik. Pemeriksaan laboratorium: HB = 9,9 gr%, HCT= 32 dan PLT = 235.2) BrainKlien dalam keadaan sadar, GCS: 4-5-6 (total = 15), klien nampak lemah, refleks dalam batas normal.

3) BladerKlien terpasang doewer chateter urine tertampung 200 cc, warna kuning kecoklatan.

ANALISA DATA

TglDataEtiologiMasalah

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama : Ny. S No. RM :Umu r :71 thRuang :No.Diagnosa keperawatan

TujuanRencana TindakanRasional

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama : Ny. S No. RM :Umu r :71 thRuang :No.Diagnosa keperawatan

TujuanRencana TindakanRasional

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASINama :No. RM :Umur :Ruang :NOTANGGALJAMTINDAKAN KEPERAWATANEVALUASITTD

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASINama :No. RM :Umur :Ruang :NOTANGGALJAMTINDAKAN KEPERAWATANEVALUASITTD