lp hdr ok

13
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA LAPORAN PENDAHULUAN I. Kasus (masalah utama) Gangguan konsep diri: harga diri rendah II. Proses Terjadinya Masalah Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seorang yang penting dan berharga. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan

Upload: ferry-nirwana-ade-saputra

Post on 16-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hdr

TRANSCRIPT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUANI. Kasus (masalah utama)

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

II. Proses Terjadinya Masalah

Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seorang yang penting dan berharga.Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

1. SituasionalYaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.2. KronikYaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan emnambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa.Faktor predisposisi yang mempengaruhi perubahan harga diri meliputi; penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistik.

III. Pohon Masalah

Pohon masalah pada gangguan konsep diri harga diri rendah adalah sebagai berikut:

Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

1. Masalah keperawatan

a. Isolasi sosial : menarik diri

b. Keputusasaan

c. Perilaku kekerasan

d. Perubahan penampilan peran

e. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Data yang perlu dikaji

a. Data Subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri, destruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting yang berlebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung atau marah berlebihan, perasaan negatif mengenai dirinya sendiri, ketegangan peran yang dirasakan, penolakan terhadap kemampuan personal, penurunan produktivitas, khawatir, penyalahgunaan zat.

b. Data Objektif

Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

IV. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah.

2. Keputusasaan berhubungan dengan harga diri rendah

3. Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

4. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.

5. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh6. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan ideal diri tidak realistic.V. Rencana Tindakan Keperawatan1. Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

a. Tujuan umum

Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.b. Tujuan khusus1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip komunikasi terapeutik:

Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal

Perkenalkan diri dengan sopan

Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

Jelaskan tujuan pertemuan

Jujur dan menepati janji

Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistik.

3) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

3.1. Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.

3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

4) Klien dapat merencanakn kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

5.2. Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah

6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat klien dengan harag diri rendah.

6.2. Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

c. Hasil yang diharapkan

1) Klien mengungkapkan perasaannya terhadap penyakit yang diderita.

2) Klien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya (fisik, intelektual, sistem pendukung).

3) Klien berperan serta dalam perawatan dirinya.

4) Percaya diri klien menetapkan keinginan atau tujuan yang realistik.2. Diagnosa keperawatan: Gangguan konsep diri harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh.

a. Tujuan umum

Klien menunjukkan peningkatan harga diri

b. Tujuan khusus

1) Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya.

1.1. Bina hubungan pearwat klien yag terapeutik

1.2. Salam terapeutik

1.3. Komunikasi terbuka, jujur dan empati

1.4. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan klien terhadap perubahan tubuh.

1.5. Lakukan kontrak untuk program asuhan keperawatan (pedidikan kesehatan, dukungan, konseling dan rujukan)

2) Klien dapat mengidentifikasi perubahan citra tubuh..2.1. Diskusikan perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh

2.2. Observasi ekspresi klien pada saat diskusi

3) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh, intelektual, keluarga) oleh klien diluar perubahan yang terjadi

3.2. Beri pujian atas aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki klien.

4) Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.4.1. Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta dalam asuhan klien secara bertahap

4.2. Libatkan klien dalam kelompok klien dengan masalah gangguan citra tubuh

4.3. Tingkat dukungan keluarga pada klien terutama pasangan.

5) Klien dapat menyususn rencana cara-cara menyelesaiakan masalah yang dihadapi.5.1. Diskusikan cara-cara (booklet, leaflet sebagai sumber informasi) yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh

5.2. Dorong klien memilih cara yang sesuai

6) Klien dapat melakukan tindakan pengembalian integritas tubuh.

6.1. Membantu klien mengurangi perubahan citra tubuh

6.2. Rehabilitasi bertahap bagi klien

c. Hasil yang diharapkan

1) Klien menerima perubahan tubuh yang terjadi

2) Klien memilih beberapa cara mengatasi perubahan yang terjadi

3) Klien adaptasi dengan cara-cara yang dipilih dan digunakan.

DAFTAR PUSTAKAKeliat, B.A. (1994) Gangguan konsep Diri, Jakarta: EGCTowsend, M.C. (1998) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan, Jakarta: EGCStuart GW, Sundeen SJ. (1998) Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Stuart, G.W and Sundeen. (1995) Principle and practice of psychiatric nursing. 5thed. St Louis Mosby Year Book.

Stuart. G.W and Laraia. Principle and practice of psychiatric nursing.7thed. St Louis. Mosby Year Book. 2001.

Semarang, 22 September 2005

Praktikan,

AGUS CAHYONO, S. KepNIM. G6B 205 001

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH

OLEH:AGUS CAHYONO, S. KepG6B 205 001PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN VIPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIPSEMARANG

2005Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Perubahan penampilan peran

Keputusasaan

Ideal diri tidak realistik

Gangguan citra tubuh

Isolasi sosial: menarik diri

Perilaku kekerasan

EMBED Word.Picture.8

PAGE

_982264623.doc