lp-dm-yang-sip
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
1/17
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG HCU, RS PANTI WILASA CITARUM,
SEMARANG
Oleh :
Agung Nugroho
4!""#"4$
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
%AKULTAS ILMU KESEHATAN
UNI&ERSITAS KRISTEN SAT'A WACANA
SALATIGA
!"$$
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
2/17
DIABETES MELLITUS
() PENGERTIAN
Diabetes mellitus (DM) (dari kata 'un*n( diabainein, "tembus" atau
"pancuran air", dan kata L*+(n mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal
sebagai kencing manis adalah en-*.(+ yang ditandai dengan h(ergl(.e/(*
(peningkatan kadar gul* 0*r*h) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama
setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
diabetes mellitus adalah keadaan h(ergl(.e/(* kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada /*+*, g(n1*l, dan e/2uluh 0*r*h, disertai le3( pada
/e/2r*n 2*3*l(3 dalam pemeriksaan dengan /(.ro3.o ele.+ron. (, Silvia
!rince, ##$)
!enyakit Diabetes Mellitus (DM) yang %uga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak
mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. (, Silvia
!rince, ##$)
&nsulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
bertanggung %awab untuk mengontrol %umlah'kadar gula dalam darah dan
insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan
protein men%adi energi yang diperlukan tubuh manusia. ormon insulin
berungsi menurunkan kadar gula dalam darah. (Syaiuddin, , ##*)
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Suddarth, +runner, ##)
lasiikasi diabetes mellitus sebagai berikut
. /ipe & Diabetes mellitus tergantung insulin (&DDM). Dahulu dikenal
dengan nama 0uvenil 1nset diabetes (01D), klien tergantung pada
pemberian insulin untuk mencegah ter%adinya ketoasidosis dan
mempertahankan hidup.
. /ipe && Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (2&DDM). Dahulu
dikenal dengan nama Maturity 1nset diabetes (M1D), terbagi dua yaitu
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglisemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglikemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Membran_basalis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglisemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglikemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Membran_basalis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
3/17
- 2on obesitas
- 1besitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas,
tetapi biasanya karena resistensi aksi insulin pada %aringan perier.
3. Diabetes mellitus tipe lain
Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan
hormonal, diabetes karena obat'4at kimia, kelainan reseptor insulin,
kelainan genetik dan lain-lain.
1bat-obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain
5urasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
6. Diabetes mellitus gestasional (7DM'diabetes selama kehamilan) karena
intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam
2&DDM. !ada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon
pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (8S). ormon
ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke etus.
(Suddarth, +runner, ##)
(() PROSES TERADIN'AMASALAH
E+(olog(
. Diabetes tipe &
a. 5aktor genetik
!enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe & itu sendiri9 tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
ter%adinya DM tipe &. ecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen :.
b. 5aktor-aktor imunologi
danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada %aringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap %aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
%aringan asing. ;aitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau :angerhans
dan insulin endogen.
c. 5aktor lingkungan
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
4/17
. Diabetes /ipe &&
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe && masih belum diketahui. 5aktor genetik
memegang peranan dalam proses ter%adinya resistensi insulin.
5aktor-aktor resiko
a. =sia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas *$ th)
b. 1besitas
c. >iwayat keluarga
d. elompok etnik (di merika Serikat, golongan ispanik serta
penduduk asli merika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk ter%adinya diabetes tipa && dibandingkan dengan golongan
ro-merika). (Suddarth, +runner, ##)
P*+o5(3(olog(
. Diabetes /ipe &
!ada diabetes tipe & terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel-sel beta pan-kreas telah dihancurkan oleh proses
autoimun. iper-glikemia puasa ter%adi akibat produksi glukosa yang tidak
terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak
dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). 0ika
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, gin%al tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut
muncul dalam urin (glukosuria). etika glukosa yang berlabihan
diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan
elektrolit yang berlebihan pula. eadaan ini dinamakan dieresis osmotik.
Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan
mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus
(polidipsia). Deisiensi insulin %uga mengganggu metabolis -me protein
dan lemak yang menyebabkan penu-runan berat badan. !asien dapat
mengalami peningkatan seera makan (!oliagia), akibat menurunnya
simpanan kalori, ge%ala lainnya mencakup kelelahan dan kele-mahan.
. Diabetes /ipe &&
!ada diabetes tipe && terdapat dua masalah utama yaitu yang
berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
5/17
sekresi insulin. 2ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut, ter%adi sel resistensi insulin pada diabetes tipe && disertai dengan
penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insuliin men%adi tidak
eekti untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh %aringan. =ntuk
mengatasi resistensi insulin dan mence -gah terbentuknya glukosa dalam
darah, harus terdapat peningkatan %umlah insulin yang disekresikan pada
penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter-%adi akibat sekresi
insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada
tingkat yang normal atau sedikit meningkat. 2amun untuk mengimbangi
pe-ningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat
dan ter%adi diabetes tipe &&.
D) PATO%ISIOLOGI
Deisiensi &nsulin
glukagon? pemakaian glukosa oleh sel
glukoneogenesis hiperglikemia
lemak protein glycosuria
ketogenesis +=2? 1smotic Diuresis
ketonemia 2itrogen urine ? Dehidrasi
@ p emokonsentrasi
sidosis /rombosis
Mual muntah
7gn 2utrisiurang dari
kebutuhan oma
ematian
ekurangan
volume
cairan
elelahan
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
6/17
terosklerosis
(Suddarth, +runner, ##)
M*n(5e3+*3( Kl(n(.
7e%ala yang la4im ter%adi, pada diabetes mellitus sebagai berikut
!ada tahap awal sering ditemukan
!oliuri (banyak kencing)
al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap gin%al terhadap glukosa sehingga ter%adi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
klien mengeluh banyak kencing. !olidipsi (banyak minum)
al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak
minum.
!oliagi (banyak makan)
al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.
/etapi walaupun klien banyak makan, tetap sa%a makanan tersebut hanya
akan berada sampai pada pembuluh darah.
+erat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. al ini
disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur %adi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan 4at dari bahagian tubuh yang lain
yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh
selan%utnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk
yang berada di %aringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM
walaupun banyak makan akan tetap kurus
Makrovaskuler Mikrovaskuler
>etina 7in%al
0antung Serebral Akstremitas
Miokard &nark Stroke 7angren
>etinopatidiabetik
7gn. !englihatan 7agal
7in%al
>esiko cidera
2eropati
7gn &ntegritas ulit
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
7/17
Mata kabur
al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa B sarbitol ruktasi)
yang disebabkan karena insuisiensi insulin. kibat terdapat penimbunan
sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
al yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi
degenerati kronik pada pembuluh darah dan sara. !ada DM lansia terdapat
perubahan patoisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya
bervariasi dari kasus tanpa ge%ala sampai kasus dengan komplikasi yang luas.
eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perier)
dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la4im.
(Suddarth, +runner, ##)
1smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang gin%al
yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau
bahkan inkontinensia urin. !erasaan haus pada pasien DM lansia kurang
dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. arenaitu tidak ter%adi polidipsia atau baru ter%adi pada stadium lan%ut.
!enyakit yang mula-mula ringan dan sedang pada pasien DM usia lan%ut
dapat berubah tiba-tiba apabila pasien mengalami ineksi akut. Deisiensi
insulin yang tadinya bersiat relati sekarang men%adi absolut dan timbul
keadaan ketoasidosis dengan ge%ala khas hiperventilasi dan dehidrasi,
kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 7e%ala
yang biasa ter%adi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan
berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lan%ut. +iasanya tampak
bermaniestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
!ada usia lan%ut reaksi vegetati dapat menghilang. Sedangkan ge%ala
kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral
tampak lebih %elas. (Sudoyo, C ru, ##*)
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
8/17
C) DATA %OKUS DAN MASALAH KEPERAWATAN
D*+* %o.u3 6Peng.*1(*n7
>iwayat esehatan eluarga
dakah keluarga yang menderita penyakit DM seperti klien
>iwayat esehatan !asien dan !engobatan Sebelumnya
+erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat
terapi insulin %enis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur
atau tidak, apa sa%a yang dilakukan klien untuk menanggulangi
penyakitnya.
ktivitas' &stirahat
:etih, lemah, sulit bergerak ' ber%alan, kram otot, tonus otot menurun.
Sirkulasi
dakah riwayat hipertensi, M&, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
perubahan tekanan darah
&ntegritas Ago
Stress, ansietas Aliminasi
!erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
Makanan ' 8airan
noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,
haus, penggunaan diuretik.
2eurosensori
!using, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
2yeri ' enyamanan
bdomen tegang, nyeri (sedang ' berat)
!ernapasan
+atuk dengan'tanpa sputum purulen (tergangung adanya ineksi ' tidak)
eamanan
ulit kering, gatal, ulkus kulit.
Pe/er(.3**n Penun1*ng
. 7lukosa darah sewaktu
. adar glukosa darah puasa
3. /es toleransi glukosa
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
9/17
adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM
(mg'dl)
+ukan DM +elum pasti DM DM
adar glukosa darah
sewaktu
- !lasma vena
- Darah kapiler
adar glukosa darah puasa
- !lasma vena
- Darah kapiler
##
E#
#
E#
#-EE
E#-EE
#-$
E#-#E
F##
F##
F*
F#
riteria diagnostik C1 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya kali
pemeriksaan
. 7lukosa plasma sewaktu F## mg'dl (, mmol':)
. 7lukosa plasma puasa F6# mg'dl (G,H mmol':)
3. 7lukosa plasma dari sampel yang diambil %am kemudian sesudah
mengkonsumsi G$ gr karbohidrat ( %am post prandial (pp) F ##
mg'dl. (Suddarth, +runner, ##)
M*3*l*h Keer*8*+*n -*ng Ser(ng Mun9ul
. ekurangan volume cairan. 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. elelahan atau intoleransi aktivitas
6. 7angguan integritas kulit
D) PENATALAKSANAAN
/u%uan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk
mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik.
0ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar darihyperglikemia atau hypoglikemia. !enatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga aktor aktiitas isik, diet dan intervensi
armakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.
!ada penderita dengan diabetes mellitus harus pantang gula dan makanan
yang manis untuk selamanya. /iga hal penting yang harus diperhatikan pada
penderita diabetes mellitus adalah tiga 0 (%umlah, %adwal dan %enis makanan)
yaitu
0 & %umlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
10/17
0 %adwal makanan harus diikuti sesuai dengan %am makan terdatar.
0 3 %enis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis)
Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara
lain
a. Diet terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat $# I, lemak
3# I, protein # I.
b. Diet + terdiri dari karbohidrat *H I, lemak # I, protein I.
c. Diet + terdiri dari karbohidrat *# I, lemak # I, protein # I.
d. Diet + dan + diberikan untuk neropati diabetik dengan gangguan aal
gin%al.
In0(.*3( 0(e+ ADiberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.
In0(.*3( 0(e+ B
Diberikan pada penderita diabetes terutama yang
urang tahan lapan dengan dietnya.
Mempunyai hyperkolestonemia.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami
8erobrovaskuler acident (cva) penyakit %antung koroner.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik
tetapi +elum ada neropati yang nyata.
/elah menderita diabetes dari $ tahun
In0(.*3( 0(e+ B$
Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu
penderita diabetes terutama yang
Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.
urus (underweight) dengan relati body weight kurang dari E# I.
Masih muda perlu pertumbuhan.
Mengalami patah tulang.
amil dan menyusui.
Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.
Menderita tuberkulosis paru.
Menderita penyakit graves (morbus basedou).
Menderita selulitis.
Dalam keadaan pasca bedah.
&ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan
protein kadar tinggi.
In0(.*3( B! 0*n B
D(e+ B!
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
11/17
Diberikan pada penderita neropati dengan gagal gin%al kronik yang klirens
kreatininnya masih lebar dari $ ml'mt.
S(5*+;3(5*+ 0(e+ B!
/inggi kalori (lebih dari ### kalori'hari tetapi mengandung protein
kurang.
omposisi sama dengan diet +, (*H I hidrat arang, I protein dan #
I lemak) hanya sa%a diet + kaya asam amino esensial.
Dalam praktek hanya terdapat diet + dengan diet ## B 3## kalori '
hari.
arena bila tidak maka %umlah perhari akan berubah.
D(e+ B
Diberikan pada penderita neropati diabetik dengan gagal gin%al kronik yang
klibers kreatininnya kurang dari $ M&'mt
S(5*+ 0(e+ B
/inggi kalori (lebih dari ### kalori'hari)
>endah protein tinggi asam amino esensial, %umlah protein 6# gram'hari.
anya dapat disusun diet +3 ## kalori dan 3## ' hari. (bila tidak akan
merubah %umlah protein)
/inggi karbohidrat dan rendah lemak
Dipilih lemak yang tidak %enuh
Semua penderita diabetes mellitus dian%urkan untuk latihan ringan yang
dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah %am sesudah
makan. 0uga dian%urkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi
dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan ++.
Pen-uluh*n .e3eh*+*n)
=ntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui
perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu %uga
dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik. (Suddarth, +runner,
##)
E) DIAGNOSA KEPERAWATAN
. ekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic ditandai
dengan turgor kulit buruk, takikardi, pengisian kapiler lambat
. 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak
ditandai dengan tonus otot lemah, penurunan berat badan
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
12/17
3. &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi
metabolik ditandai dengan ketidakmampuan melakukan rutinitas
6. 7angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik
(neuropati perier).
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
13/17
%) INTER&ENSI
No)D(*gno3* Keer*8*+*n
0*n Tu1u*nIn+er
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
14/17
oral, anoreksia, mual,
peningkatan metabolisme
protein, lemak ditandai dengan
tonus otot lemah, penurunan
berat badan
Tu1u*n
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 J 6
%am, masalah gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi, dengan
kriteria hasil
Kr(+er(* H*3(l
!asien dapat
mencerna %umlah kalori
atau nutrien yang tepat
+erat badan
stabil atau penambahan
ke arah rentang biasanya
disukai'dikehendaki
termasuk kebutuhan
etnik'kultural.
- :ibatkan keluarga pasien
pada perencanaan makan
sesuai indikasi.
- /entukan program diet dan
pola makan pasien dan
bandingkan dengan
makanan yang dapat
dihabiskan oleh pasien.
- 1bservasi tanda-tanda
hipoglikemia, seperti
perubahan tingkat
kesadaran, dingin'lembab,
denyut nadi cepat, lapar
dan pusing.
-
olaborsi dalam
memerikan pengobatan
insulin secara teratur sesuai
indikasi.
utilisasinya).
- 0ika makanan yang
disukai pasien dapat
dimasukkan dalam
perencanaan makan,
ker%asama ini dapat
diupayakan setelah
pulang.
- Meningkatkan rasa
keterlibatannya9
memberikan inormasi
pada keluarga untuk
memahami nutrisi pasien.
- Mengidentiikasi
kekurangan dan
penyimpangan dari
kebutuhan terapeutik.
- Secara potensial dapat
mengancam kehidupan,
yang harus dikali dan
ditangani secara tepat.
- &nsulin reguler memiliki
awitan cepat dan
karenanya dengan cepat
pula dapat membantu
memindahkan glukosa ke
dalam sel.
3 &ntoleransi aktivitas
berhubungan dengan
penurunan produksi energi
metabolic ditandai dengan
ketidakmampuan melakukan
rutinitas
Tu1u*n :
Setelah dilakukan asuhan
- Diskusikan dengan pasien
kebutuhan akan aktivitas.
- +erikan aktivitas alternati
dengan periode istirahat
yang cukup.
- !antau nadi, rekuensi
pernaasan dan tekanan
- !endidikan dapat
memberikan motivasi
untuk meningkatkan
tingkat aktivitas
meskipun pasien mungkin
sangat lemah.
- Mencegah kelelahan yang
berlebihan.
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
15/17
keperawatan selama 3 J 6
%am, pasien dapat melakukan
aktivitas sesuai dengan tingkat
kemampuannya secara optimal
Kr(+er(* H*3(l:
Mengungkapkan
peningkatan tingkat
energi.
Menun%ukkan perbaikan
kemampuan untuk
berpartisipasi dalamaktivitas yang diinginkan.
darah sebelum'sesudah
melakukan aktivitas.
-/ingkatkan partisipasi
pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai
toleransi.
- Mengindikasikan tingkat
aktivitas yang dapat
ditoleransi secara
isiologis
- Meningkatkan
kepercayaan diri'harga
diri yang positi sesuai
tingkat aktivitas yang
dapat ditoleransi.
6 7angguan integritas kulit
berhubungan dengan
perubahan status metabolik
(neuropati perier)
Tu1u*n :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 J 6
%am angguan integritas kulit
dapat berkurang atau
menun%ukkan penyembuhan.
Kr(+er(* H*3(l
ondisi luka
menun%ukkan adanya
perbaikan %aringan dan
tidak terineksi
- 1bservasi tanda-tanda
ineksi dan peradangan
seperti demam, kemerahan,
adanya pus pada luka ,
sputum purulen, urin warna
keruh dan berkabut.
- /ingkatkan upaya
pencegahan dengan
melakukan cuci tangan
yang baik, setiap kontak
pada semua barang yang
berhubungan dengan
pasien termasuk pasien nya
sendiri.
- !ertahankan teknik aseptik
pada prosedur invasi
(seperti pemasangan inus,
kateter olley, dsb).
- +erikan perawatan kulit
dengan teratur dan
sungguh-sungguh. Masase
daerah tulang yang
tertekan, %aga kulit tetap
kering, linen kering
- !asien masuk mungkin
dengan ineksi yang
biasanya telah mencetus
keadaan ketosidosis atau
dapat mengalami ineksi
nosokomial.
-Mencegah timbulnya
ineksi nosokomial.
- adar glukosa yang
tinggi dalam darah akan
men%adi media terbaik
bagi pertumbuhan kuman.
-Sirkulasi perier bisa
terganggu yang
menempatkan pasien
pada penigkatan risiko
ter%adinya kerusakan pada
kulit ' iritasi dan ineksi.
- Memberikan kemudahan
bagi paru untuk
berkembang, menurunkan
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
16/17
dantetap kencang (tidak
berkerut).
-!osisikan pasien pada
posisi semi owler.
- !asang kateter ' lakukan
perawatan perineal dengan
baik.
.
- olaborasi antibiotik
sesuai indikasi.
ter%adinya risiko
hipoventilasi.
-Mengurangi risiko
ter%adinya ineksi saluran
kemih
- !enanganan awal dapat
membantu mencegah
timbulnya sepsis
-
8/16/2019 lp-dm-yang-sip
17/17
DA%TAR PUSTAKA
, Silvia !rince. ##$. Patofisiologi. 0akarta A78A, Doengoes Marilym. ###. Rencana Asuhan Keperawatan. 0akarta A78
Suddarth, +runner. ##. Keperawatan Medikal Bedah. 0akarta A78
Sudoyo, C ru. ##*. Ilmu Penyakit Dalam. 0akarta A78
Syaiuddin, . ##*. Anatomi isiologi. 0akarta A78