lp-dm-yang-sip

Upload: ndhaacwetyciinta-clalue

Post on 05-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    1/17

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS

    DI RUANG HCU, RS PANTI WILASA CITARUM,

    SEMARANG

    Oleh :

    Agung Nugroho

    4!""#"4$

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    %AKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNI&ERSITAS KRISTEN SAT'A WACANA

    SALATIGA

    !"$$

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    2/17

    DIABETES MELLITUS

    () PENGERTIAN

    Diabetes mellitus (DM) (dari kata 'un*n(  diabainein, "tembus" atau

    "pancuran air", dan kata L*+(n  mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal

    sebagai kencing manis adalah en-*.(+ yang ditandai dengan h(ergl(.e/(*

    (peningkatan kadar gul* 0*r*h) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama

    setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan

    diabetes mellitus adalah keadaan h(ergl(.e/(*  kronik disertai berbagai

    kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai

    komplikasi kronik pada /*+*, g(n1*l, dan e/2uluh 0*r*h, disertai le3(  pada

    /e/2r*n 2*3*l(3 dalam pemeriksaan dengan /(.ro3.o ele.+ron. (, Silvia

    !rince, ##$)

    !enyakit Diabetes Mellitus (DM) yang %uga dikenal sebagai penyakit

    kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang

    ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya

    gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak 

    mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. (, Silvia

    !rince, ##$)

    &nsulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

     bertanggung %awab untuk mengontrol %umlah'kadar gula dalam darah dan

    insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan

     protein men%adi energi yang diperlukan tubuh manusia. ormon insulin

     berungsi menurunkan kadar gula dalam darah. (Syaiuddin, , ##*)

    Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

    ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

    (Suddarth, +runner, ##)

    lasiikasi diabetes mellitus sebagai berikut

    . /ipe & Diabetes mellitus tergantung insulin (&DDM). Dahulu dikenal

    dengan nama 0uvenil 1nset diabetes (01D), klien tergantung pada

     pemberian insulin untuk mencegah ter%adinya ketoasidosis dan

    mempertahankan hidup.

    . /ipe && Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (2&DDM). Dahulu

    dikenal dengan nama Maturity 1nset diabetes (M1D), terbagi dua yaitu

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglisemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglikemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Membran_basalis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglisemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperglikemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lesihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Membran_basalis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    3/17

    - 2on obesitas

    - 1besitas

    Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas,

    tetapi biasanya karena resistensi aksi insulin pada %aringan perier.

    3. Diabetes mellitus tipe lain

    Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan

    hormonal, diabetes karena obat'4at kimia, kelainan reseptor insulin,

    kelainan genetik dan lain-lain.

    1bat-obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain

    5urasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik 

    6. Diabetes mellitus gestasional (7DM'diabetes selama kehamilan) karena

    intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam

     2&DDM. !ada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon

     pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (8S). ormon

    ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke etus.

    (Suddarth, +runner, ##)

    (() PROSES TERADIN'AMASALAH

    E+(olog(

    . Diabetes tipe &

    a. 5aktor genetik 

    !enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe & itu sendiri9 tetapi

    mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah

    ter%adinya DM tipe &. ecenderungan genetik ini ditemukan pada

    individu yang memiliki tipe antigen :.

     b. 5aktor-aktor imunologi

    danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana

    antibodi terarah pada %aringan normal tubuh dengan cara bereaksi

    terhadap %aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai

     %aringan asing. ;aitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau :angerhans

    dan insulin endogen.

    c. 5aktor lingkungan

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    4/17

    . Diabetes /ipe &&

    Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan

    sekresi insulin pada diabetes tipe && masih belum diketahui. 5aktor genetik 

    memegang peranan dalam proses ter%adinya resistensi insulin.

    5aktor-aktor resiko

    a. =sia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas *$ th)

     b. 1besitas

    c. >iwayat keluarga

    d. elompok etnik (di merika Serikat, golongan ispanik serta

     penduduk asli merika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih

     besar untuk ter%adinya diabetes tipa && dibandingkan dengan golongan

    ro-merika). (Suddarth, +runner, ##)

    P*+o5(3(olog(

    . Diabetes /ipe &

    !ada diabetes tipe & terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan

    insulin karena sel-sel beta pan-kreas telah dihancurkan oleh proses

    autoimun. iper-glikemia puasa ter%adi akibat produksi glukosa yang tidak 

    terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak 

    dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan

    menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). 0ika

    konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, gin%al tidak dapat menyerap

    kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut

    muncul dalam urin (glukosuria). etika glukosa yang berlabihan

    diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan

    elektrolit yang berlebihan pula. eadaan ini dinamakan dieresis osmotik.

    Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan

    mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus

    (polidipsia). Deisiensi insulin %uga mengganggu metabolis -me protein

    dan lemak yang menyebabkan penu-runan berat badan. !asien dapat

    mengalami peningkatan seera makan (!oliagia), akibat menurunnya

    simpanan kalori, ge%ala lainnya mencakup kelelahan dan kele-mahan.

    . Diabetes /ipe &&

    !ada diabetes tipe && terdapat dua masalah utama yaitu yang

     berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    5/17

    sekresi insulin. 2ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus

     pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor 

    tersebut, ter%adi sel resistensi insulin pada diabetes tipe && disertai dengan

     penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insuliin men%adi tidak 

    eekti untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh %aringan. =ntuk 

    mengatasi resistensi insulin dan mence -gah terbentuknya glukosa dalam

    darah, harus terdapat peningkatan %umlah insulin yang disekresikan pada

     penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter-%adi akibat sekresi

    insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada

    tingkat yang normal atau sedikit meningkat. 2amun untuk mengimbangi

     pe-ningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat

    dan ter%adi diabetes tipe &&.

    D) PATO%ISIOLOGI

    Deisiensi &nsulin

      glukagon? pemakaian glukosa oleh sel

     

    glukoneogenesis hiperglikemia

    lemak protein glycosuria

      ketogenesis +=2? 1smotic Diuresis

      ketonemia 2itrogen urine ? Dehidrasi

      @ p emokonsentrasi

      sidosis /rombosis

    Mual muntah

    7gn 2utrisiurang dari

    kebutuhan  oma

    ematian

    ekurangan

    volume

    cairan

    elelahan

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    6/17

     terosklerosis

     

    (Suddarth, +runner, ##)

    M*n(5e3+*3( Kl(n(. 

    7e%ala yang la4im ter%adi, pada diabetes mellitus sebagai berikut

    !ada tahap awal sering ditemukan

    !oliuri (banyak kencing)

    al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai

    melampaui daya serap gin%al terhadap glukosa sehingga ter%adi osmotic

    diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga

    klien mengeluh banyak kencing. !olidipsi (banyak minum)

    al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan

     banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak 

    minum.

    !oliagi (banyak makan)

    al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami

    starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.

    /etapi walaupun klien banyak makan, tetap sa%a makanan tersebut hanya

    akan berada sampai pada pembuluh darah.

    +erat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. al ini

    disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur %adi glukosa, maka

    tubuh berusama mendapat peleburan 4at dari bahagian tubuh yang lain

    yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh

    selan%utnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk 

    yang berada di %aringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM

    walaupun banyak makan akan tetap kurus

    Makrovaskuler Mikrovaskuler  

    >etina 7in%al

    0antung Serebral Akstremitas

    Miokard &nark Stroke 7angren

    >etinopatidiabetik 

    7gn. !englihatan 7agal

    7in%al

    >esiko cidera

     2eropati

    7gn &ntegritas ulit

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    7/17

    Mata kabur 

    al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa B sarbitol ruktasi)

    yang disebabkan karena insuisiensi insulin. kibat terdapat penimbunan

    sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

    al yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi

    degenerati kronik pada pembuluh darah dan sara. !ada DM lansia terdapat

     perubahan patoisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya

     bervariasi dari kasus tanpa ge%ala sampai kasus dengan komplikasi yang luas.

    eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena

    katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perier)

    dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la4im.

    (Suddarth, +runner, ##)

    1smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang gin%al

    yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau

     bahkan inkontinensia urin. !erasaan haus pada pasien DM lansia kurang

    dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. arenaitu tidak ter%adi polidipsia atau baru ter%adi pada stadium lan%ut.

    !enyakit yang mula-mula ringan dan sedang pada pasien DM usia lan%ut

    dapat berubah tiba-tiba apabila pasien mengalami ineksi akut. Deisiensi

    insulin yang tadinya bersiat relati sekarang men%adi absolut dan timbul

    keadaan ketoasidosis dengan ge%ala khas hiperventilasi dan dehidrasi,

    kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 7e%ala

    yang biasa ter%adi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan

     berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lan%ut. +iasanya tampak 

     bermaniestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.

    !ada usia lan%ut reaksi vegetati dapat menghilang. Sedangkan ge%ala

    kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral

    tampak lebih %elas. (Sudoyo, C ru, ##*)

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    8/17

    C) DATA %OKUS DAN MASALAH KEPERAWATAN

    D*+* %o.u3 6Peng.*1(*n7

    >iwayat esehatan eluarga

    dakah keluarga yang menderita penyakit DM seperti klien

    >iwayat esehatan !asien dan !engobatan Sebelumnya

    +erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat

    terapi insulin %enis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur 

    atau tidak, apa sa%a yang dilakukan klien untuk menanggulangi

     penyakitnya.

    ktivitas' &stirahat

    :etih, lemah, sulit bergerak ' ber%alan, kram otot, tonus otot menurun.

    Sirkulasi

    dakah riwayat hipertensi, M&, klaudikasi, kebas, kesemutan pada

    ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,

     perubahan tekanan darah

    &ntegritas Ago

    Stress, ansietas Aliminasi

    !erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare

    Makanan ' 8airan

    noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,

    haus, penggunaan diuretik.

     2eurosensori

    !using, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,

     parestesia,gangguan penglihatan.

     2yeri ' enyamanan

    bdomen tegang, nyeri (sedang ' berat)

    !ernapasan

    +atuk dengan'tanpa sputum purulen (tergangung adanya ineksi ' tidak)

    eamanan

    ulit kering, gatal, ulkus kulit.

    Pe/er(.3**n Penun1*ng

    . 7lukosa darah sewaktu

    . adar glukosa darah puasa

    3. /es toleransi glukosa

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    9/17

    adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM

    (mg'dl)

    +ukan DM +elum pasti DM DM

    adar glukosa darah

    sewaktu

    - !lasma vena

    - Darah kapiler 

    adar glukosa darah puasa

    - !lasma vena

    - Darah kapiler 

    ##

    E#

    #

    E#

    #-EE

    E#-EE

    #-$

    E#-#E

    F##

    F##

    F*

    F#

    riteria diagnostik C1 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya kali

     pemeriksaan

    . 7lukosa plasma sewaktu F## mg'dl (, mmol':)

    . 7lukosa plasma puasa F6# mg'dl (G,H mmol':)

    3. 7lukosa plasma dari sampel yang diambil %am kemudian sesudah

    mengkonsumsi G$ gr karbohidrat ( %am post prandial (pp) F ##

    mg'dl. (Suddarth, +runner, ##)

    M*3*l*h Keer*8*+*n -*ng Ser(ng Mun9ul

    . ekurangan volume cairan. 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    3. elelahan atau intoleransi aktivitas

    6. 7angguan integritas kulit

    D) PENATALAKSANAAN

    /u%uan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk 

    mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik.

    0ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar darihyperglikemia atau hypoglikemia. !enatalaksanaan diabetes tergantung pada

    ketepatan interaksi dari tiga aktor aktiitas isik, diet dan intervensi

    armakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.

    !ada penderita dengan diabetes mellitus harus pantang gula dan makanan

    yang manis untuk selamanya. /iga hal penting yang harus diperhatikan pada

     penderita diabetes mellitus adalah tiga 0 (%umlah, %adwal dan %enis makanan)

    yaitu

    0 & %umlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    10/17

    0 %adwal makanan harus diikuti sesuai dengan %am makan terdatar.

    0 3 %enis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis)

    Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara

    lain

    a. Diet terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat $# I, lemak 

    3# I, protein # I.

     b. Diet + terdiri dari karbohidrat *H I, lemak # I, protein I.

    c. Diet + terdiri dari karbohidrat *# I, lemak # I, protein # I.

    d. Diet + dan + diberikan untuk neropati diabetik dengan gangguan aal

    gin%al.

    In0(.*3( 0(e+ ADiberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.

    In0(.*3( 0(e+ B

    Diberikan pada penderita diabetes terutama yang

    urang tahan lapan dengan dietnya.

    Mempunyai hyperkolestonemia.

    Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami

    8erobrovaskuler acident (cva) penyakit %antung koroner.

    Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik 

    tetapi +elum ada neropati yang nyata.

    /elah menderita diabetes dari $ tahun

    In0(.*3( 0(e+ B$

    Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu

     penderita diabetes terutama yang

    Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.

    urus (underweight) dengan relati body weight kurang dari E# I.

    Masih muda perlu pertumbuhan.

    Mengalami patah tulang.

    amil dan menyusui.

    Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.

    Menderita tuberkulosis paru.

    Menderita penyakit graves (morbus basedou).

    Menderita selulitis.

    Dalam keadaan pasca bedah.

    &ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan

     protein kadar tinggi.

    In0(.*3( B! 0*n B

    D(e+ B!

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    11/17

    Diberikan pada penderita neropati dengan gagal gin%al kronik yang klirens

    kreatininnya masih lebar dari $ ml'mt.

    S(5*+;3(5*+ 0(e+ B!

    /inggi kalori (lebih dari ### kalori'hari tetapi mengandung protein

    kurang.

    omposisi sama dengan diet +, (*H I hidrat arang, I protein dan #

    I lemak) hanya sa%a diet + kaya asam amino esensial.

    Dalam praktek hanya terdapat diet + dengan diet ## B 3## kalori '

    hari.

    arena bila tidak maka %umlah perhari akan berubah.

    D(e+ B

    Diberikan pada penderita neropati diabetik dengan gagal gin%al kronik yang

    klibers kreatininnya kurang dari $ M&'mt

    S(5*+ 0(e+ B

    /inggi kalori (lebih dari ### kalori'hari)

    >endah protein tinggi asam amino esensial, %umlah protein 6# gram'hari.

    anya dapat disusun diet +3 ## kalori dan 3## ' hari. (bila tidak akan

    merubah %umlah protein)

    /inggi karbohidrat dan rendah lemak 

    Dipilih lemak yang tidak %enuh

    Semua penderita diabetes mellitus dian%urkan untuk latihan ringan yang

    dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah %am sesudah

    makan. 0uga dian%urkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi

    dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan ++.

    Pen-uluh*n .e3eh*+*n)

    =ntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui

     perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu %uga

    dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik. (Suddarth, +runner,

    ##)

    E) DIAGNOSA KEPERAWATAN

    . ekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic ditandai

    dengan turgor kulit buruk, takikardi, pengisian kapiler lambat

    . 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan

    masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak 

    ditandai dengan tonus otot lemah, penurunan berat badan

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    12/17

    3. &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi

    metabolik ditandai dengan ketidakmampuan melakukan rutinitas

    6. 7angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik 

    (neuropati perier).

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    13/17

    %) INTER&ENSI

    No)D(*gno3* Keer*8*+*n

    0*n Tu1u*nIn+er

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    14/17

    oral, anoreksia, mual,

     peningkatan metabolisme

     protein, lemak ditandai dengan

    tonus otot lemah, penurunan

     berat badan

    Tu1u*n

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 J 6

     %am, masalah gangguan

     pemenuhan nutrisi kurang dari

    kebutuhan teratasi, dengan

    kriteria hasil

    Kr(+er(* H*3(l

    !asien dapat

    mencerna %umlah kalori

    atau nutrien yang tepat

    +erat badan

    stabil atau penambahan

    ke arah rentang biasanya

    disukai'dikehendaki

    termasuk kebutuhan

    etnik'kultural.

    - :ibatkan keluarga pasien

     pada perencanaan makan

    sesuai indikasi.

    - /entukan program diet dan

     pola makan pasien dan

     bandingkan dengan

    makanan yang dapat

    dihabiskan oleh pasien.

    - 1bservasi tanda-tanda

    hipoglikemia, seperti

     perubahan tingkat

    kesadaran, dingin'lembab,

    denyut nadi cepat, lapar 

    dan pusing.

    -

    olaborsi dalam

    memerikan pengobatan

    insulin secara teratur sesuai

    indikasi.

    utilisasinya).

    - 0ika makanan yang

    disukai pasien dapat

    dimasukkan dalam

     perencanaan makan,

    ker%asama ini dapat

    diupayakan setelah

     pulang.

    - Meningkatkan rasa

    keterlibatannya9

    memberikan inormasi

     pada keluarga untuk 

    memahami nutrisi pasien.

    - Mengidentiikasi

    kekurangan dan

     penyimpangan dari

    kebutuhan terapeutik.

    - Secara potensial dapat

    mengancam kehidupan,

    yang harus dikali dan

    ditangani secara tepat.

    - &nsulin reguler memiliki

    awitan cepat dan

    karenanya dengan cepat

     pula dapat membantu

    memindahkan glukosa ke

    dalam sel.

    3 &ntoleransi aktivitas

     berhubungan dengan

     penurunan produksi energi

    metabolic ditandai dengan

    ketidakmampuan melakukan

    rutinitas

    Tu1u*n :

    Setelah dilakukan asuhan

    - Diskusikan dengan pasien

    kebutuhan akan aktivitas.

    - +erikan aktivitas alternati 

    dengan periode istirahat

    yang cukup.

    - !antau nadi, rekuensi

     pernaasan dan tekanan

    - !endidikan dapat

    memberikan motivasi

    untuk meningkatkan

    tingkat aktivitas

    meskipun pasien mungkin

    sangat lemah.

    - Mencegah kelelahan yang

     berlebihan.

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    15/17

    keperawatan selama 3 J 6

     %am, pasien dapat melakukan

    aktivitas sesuai dengan tingkat

    kemampuannya secara optimal

    Kr(+er(* H*3(l:

    Mengungkapkan

     peningkatan tingkat

    energi.

    Menun%ukkan perbaikan

    kemampuan untuk  

     berpartisipasi dalamaktivitas yang diinginkan.

    darah sebelum'sesudah

    melakukan aktivitas.

    -/ingkatkan partisipasi

     pasien dalam melakukan

    aktivitas sehari-hari sesuai

    toleransi.

    - Mengindikasikan tingkat

    aktivitas yang dapat

    ditoleransi secara

    isiologis

    - Meningkatkan

    kepercayaan diri'harga

    diri yang positi sesuai

    tingkat aktivitas yang

    dapat ditoleransi.

    6 7angguan integritas kulit

     berhubungan dengan

     perubahan status metabolik 

    (neuropati perier)

    Tu1u*n :

    Setelah dilakukan asuhan

    keperawatan selama 3 J 6

     %am angguan integritas kulit

    dapat berkurang atau

    menun%ukkan penyembuhan.

    Kr(+er(* H*3(l

    ondisi luka

    menun%ukkan adanya

     perbaikan %aringan dan

    tidak terineksi

    - 1bservasi tanda-tanda

    ineksi dan peradangan

    seperti demam, kemerahan,

    adanya pus pada luka ,

    sputum purulen, urin warna

    keruh dan berkabut.

    - /ingkatkan upaya

     pencegahan dengan

    melakukan cuci tangan

    yang baik, setiap kontak 

     pada semua barang yang

     berhubungan dengan

     pasien termasuk pasien nya

    sendiri.

    - !ertahankan teknik aseptik 

     pada prosedur invasi 

    (seperti pemasangan inus,

    kateter olley, dsb).

    - +erikan perawatan kulit

    dengan teratur dan

    sungguh-sungguh. Masase

    daerah tulang yang

    tertekan, %aga kulit tetap

    kering, linen kering

    - !asien masuk mungkin

    dengan ineksi yang

     biasanya telah mencetus

    keadaan ketosidosis atau

    dapat mengalami ineksi

    nosokomial.

    -Mencegah timbulnya

    ineksi nosokomial.

    - adar glukosa yang

    tinggi dalam darah akan

    men%adi media terbaik 

     bagi pertumbuhan kuman.

    -Sirkulasi perier bisa

    terganggu yang

    menempatkan pasien

     pada penigkatan risiko

    ter%adinya kerusakan pada

    kulit ' iritasi dan ineksi.

    - Memberikan kemudahan

     bagi paru untuk 

     berkembang, menurunkan

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    16/17

    dantetap kencang (tidak 

     berkerut).

    -!osisikan pasien pada

     posisi semi owler.

    - !asang kateter ' lakukan

     perawatan perineal dengan

     baik.

    .

    - olaborasi antibiotik 

    sesuai indikasi.

    ter%adinya risiko

    hipoventilasi.

    -Mengurangi risiko

    ter%adinya ineksi saluran

    kemih

    - !enanganan awal dapat

    membantu mencegah

    timbulnya sepsis

  • 8/16/2019 lp-dm-yang-sip

    17/17

    DA%TAR PUSTAKA

    , Silvia !rince. ##$. Patofisiologi. 0akarta A78A, Doengoes Marilym. ###. Rencana Asuhan Keperawatan. 0akarta A78

    Suddarth, +runner. ##. Keperawatan Medikal Bedah. 0akarta A78

    Sudoyo, C ru. ##*. Ilmu Penyakit Dalam. 0akarta A78

    Syaiuddin, . ##*. Anatomi isiologi. 0akarta A78