lp bbl postmatur

13
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN POSTMATURITAS Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan di Puskesmas Pujon, Kec. Pujon, Kab. Malang Periode 11 Mei – 4 Juli 2015 Oleh: Dewi Larasati NIM. 140070500011018 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: dewi-larasati

Post on 04-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN POSTMATURITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidandi Puskesmas Pujon, Kec. Pujon, Kab. MalangPeriode 11 Mei 4 Juli 2015

Oleh:Dewi LarasatiNIM. 140070500011018

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing praktik dan pembimbing akademik di Puskesmas Pujon, Kab. Malang. Malang, Juni 2015

Mahasiswa

Dewi LarasatiNIM 140070500011018

Pembimbing Akademik

Era Nurisa Windari, S.ST., M.KesNIK 140380628

Pembimbing Lahan

Ovalya Makarova, Amd.Keb., S.PsiNIP 19750519 2007 01 2 014

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing praktik dan pembimbing akademik di Puskesmas Pujon, Kab. Malang. Malang, Juni 2015

Mahasiswa

Dewi LarasatiNIM 140070500011018

Pembimbing Akademik

Yuseva Sariati, S.ST., SE., M.KebNIK 14033279627

Pembimbing Lahan

Ovalya Makarova, Amd.Keb., S.PsiNIP 19750519 2007 01 2 014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas di Puskesmas PujonLaporan pendahuluan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian Pendidikan Profesi pada Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:1. Dr. Wiwit wijayati selaku kepala puskesmas Pujon, Kab. Malang yang telah membimbing saya selama di Puskesmas Pujon1. dr. M. Nooryanto, Sp. OG (K), selaku ketua Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sekaligus pembimbing institusi yang telah memberikan kesempatan, dorongan, dan bimbingan kepada saya untuk menyelesaikan program pendidikan profesi bidan.1. Yuseva Sariati, S.ST., SE., M.Keb, selaku pembimbing akademik Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada saya selama menjalani program pendidikan profesi.1. Ovalya Makarova, Amd.Keb., S.Psi selaku pembimbing di Puskesmas Pujon yang telah memberikan bimbingan kepada saya untuk mengasah dan menerapkan keterampilan saya dalam memberikan asuhan kebidanan.1. Seluruh staf di Puskesmas Pujon yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada saya selama menjalani program pendidikan profesi bidan.Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaikan laporan pendahuluan ini. Saya sadari bahwa laporan pendahuluan ini jauh dari sempurna, tetapi saya berharap bermanfaat bagi pembaca.Malang,Juni 2015PenyusunBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMelahirkan merupakan karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tetapi kadang harus menemui kenyataan bahwa tak semua menganggap seperti itu karena ada wanita yang mengalami depresi setelah melahirkan. Depresi setelah melahirkan ini adalah gangguan psikologis yang dalam bahasa kedokterannya disebut postpartum blues. Postpartum blues merupakan masa transisi mood setelah melahirkan yang sering terjadi pada 50-70% wanita pasca melahirkan. (Sujiyatini, dkk. 2010 : 159) Angka kejadian baby blues atau postpartum blues di Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian baby blues atau postpartum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan. (Mirza, 2008 :126). Di Indonesia, angka kejadian postpartum blues antara 50-70% wanita pasca persalinan semula diperkirakan angka kejadiannya rendah dibandingkan negara-negara lain, hal ini disebabkan oleh budaya dan sifat orang Indonesia yang cenderung lebih sabar dan dapat menerima apa yang dialaminya, baik itu peristiwa yang menyenangkan maupun menyedihkan. Namun hasil penelitan yang dilakukan di DKI Jakarta oleh dr. Irawati Sp.Kj menunjukkan 25% dari 580 ibu yang menjadi respondennya mengalami postpartum blues. Dan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, ditemukan bahwa angka kejadiannya 11-30 %, suatu jumlah yang tidak sedikit dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja. (Sylvia, 2006 : 120) Menurut Pitt tingkat keparahan gangguan psikologi masa nifas bervariasi. Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami kesedihan sementara yang berlangsung sangat cepat pada masa awal postpartum, ini disebut maternity blues atau postpartum blues. Keadaan yang mempunyai tingkat keparahan sedang disebut neurosa depresi atau depresi postpartum. Keadaan yang mempunyai tingkat keparahan paling berat disebut psikosis postpartum atau melankolia. (Sujiyatni, dkk. 2010 : 169)Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah tahun 2009, dari 29 responden yang diobservasi sebanyak 11 responden (44 %) menunjukkan terjadi gejala postpartum blues. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Machmudah pada tahun 2010 dikota Semarang menunjukan bahwa 29 responden (53, 7 %) dari 40 responden yang melahirkan dengan komplikasi persalinan mengalami kemungkinan terjadinya postpartum blues dan dari 40 responden yang melahirkan normal sebanyak 25 responden (46, 3 %) mengalami kemungkinan terjadinya postpartum blues.Salah satu penyebab terjadinya postpartum blues adalah pengalaman dalam persalinan. Pengalaman persalinan yang kurang menyenangkan dapat mempengaruhi perubahan psikologi setelah melahirkan. Data ibu nifas di RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada tahun 2012 sebanyak 614 orang dengan riwayat persalinan yaitu bersalin normal spontan sebanyak 530 orang, bersalin dengan tindakan (vacum, forsep, induksi ) sebanyak 44 orang, bersalin secara SC sebanyak 40 orang. Meskipun persalian normal sangatlah tinggi namun tidak menutup kemungkinan dari wanita pasca persalinan mengalami postpartum blues. Pada tahun 2013 dari bulan Januari-Mei terdapat 1 kasus ibu nifas dengan postpartum blues. Beberapa faktor penyebab postpartum blues diantaranya yaitu umur, paritas dan pengalaman persalinan. Postpartum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental ringan, oleh sebab itu sering tidak dipedulikan dan diabaikan sehingga tidak terdiagnosa dan tidak dilakukan asuhan sebagaimana mestinya. Padahal apabila postpartum blues tidak kunjung reda keadaan ini akan berkembang menjadi depresi postpartum. Perempuan dapat sering merasakan kesedihan, susah berkonsentrasi, perasaan bersalah dan tak berharga. Bentuk depresi postpartum yang tidak tetangani dengan baik akan mengakibatkan postpartum psikosis yang mengakibatkan penderita dapat mengalami perubahan mood secara drastis.Berdasarkan uraian diatas, meskipun postpartum blues merupakan gangguan psikologi yang ringan namun apabila tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi gangguan psikologi yang lebih berat

1.2 TujuanMampu memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas1.2.1 Tujuan Umum1. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan data objektif pada bayi baru lahir dengan postmaturitas2. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah aktual pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 3. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial yang mungkin muncul pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 5. Mampu mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 6. Mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan yang menyeluruh sesuai kebutuhan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 7. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 1.2.2 Tujuan Khusus1. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan data objektif pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 2. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah aktual pada pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 3. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial yang mungkin muncul pada pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 5. Mampu mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 6. Mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan yang menyeluruh sesuai kebutuhan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas 7. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang pada bayi baru lahir dengan postmaturitas

1.3 Manfaat1.3.1 Petugas KesehatanMeningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir dengan postmaturitas dalam upaya deteksi dini dan komplikasi masa nifas1.3.2 MasyarakatMeningkatkan keikutsertaan dan peran aktif dalam upaya menjaga kesehatan khususnya Ibu nifas, mengetahui tanda bahaya nifas dengan cara tanggap dalam memberikan nasihat dan melaporkan ke tenaga kesehatan agar komplikasi tidak menjadi berat.1.3.3 Mahasiswa dan Profesi BidanMampu mengidentifikasi penyimpangan masa nifas dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat, meningkatkan ilmu pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada nifas khususnya deteksi dini komplikasi masa nifas serta mampu menerapkan teori dalam praktik di lapangan sesuai dengan wewenang bidan dalam Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007

1.4 Ruang LingkupLaporan pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, tinjauan teori, pathway masa nifas fisiologis, kerangka konsep asuhan kebidanan, pengkajian dan pembahasan kasus klinik yang dikaitkan dengan teori yang ada.

1.5 Sistematika Penulisan1. Bab I PendahuluanBagian ini menerangkan keternalaran mengapa topik yang dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu dikaji.

2. Bab II Tinjauan PustakaBagaian yang berisi tentang paparan teori maupun bukti ilmiah mengenai topik yang diangkat. Bersumber dari jurnal terbaru maupun text book.. 3. Bab III Kerangka Konsep Asuhan KebidananKerangka konsep ini berisi pola pikir dalam melakukan asuhan kebidanan yang harus disesuaikan dengan kasus yang dibuat, berdasarkan perjalanan/ proses penyakit.4. Bab IV Asuhan KebidananBab ini berisi data-data dan keseluruhan manajemen asuhan kebidanan melingkupi 7 langkah Varney yang didokumentasikan dengan S-O-A-P5. Bab V PembahasanDalam bagian ini diuraikan apa saja hasil pembuatan kasus yang mencakup semua spek yang terkait dengan teori kasus, SOP Rumah Sakit, Evidence Based practice.6. Bab VI Kesimpulan Dan SaranBab ini berisi kesimpulan dan saran yang menjabarkan masing-masing sub bab, dan disesuaikan dengan tujuan pelaporan yang terdapat pada Bab 1.