lp askep konstipasi
DESCRIPTION
kfTRANSCRIPT
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
1/15
Nama : Frans Fernando V.H.S
Prodi : Ners
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KONSTIPASI
1.1 Definisi
Konstipasi sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air besar, biasanya kurang dari
3 kali per minggu dengan feses yang kecil-kecil dan keras dan kadang-kadang disertai kesulitan
sampai rasa sakit saat buang air besar (NIDDK, 2000)
Konstipasi adala! suatu kelu!an, bukan penyakit ("olson, 2002#$%er, 200&) 'ada umumnyakonstipasi sulit didefinisikan secara tegas karena sebagai suatu kelu!an terdapat ariasi yang
berlainan antara indiidu ($%er,200&) 'enggunaan istila! konstipasi secara keliru dan belum
adanya definisi yang uniersal menyebabkan lebi! kaburnya !al ini ("amdy, &*+) edangkan
batasan dari konstipasi klinik yang sesunggu!nya adala! ditemukannya seumla! feses pada
kolon, rektum atau keduanya yang tampak pada foto polos perut ("arari, &)
'ara tenaga medis mendefinisikan konstipasi sebagai penurunan frekuensi buang air besar,
kesulitan dalam mengeluarkan feses, atau perasaan tidak tuntas ketika buang air besar tudi
epidemiologik menunukkan kenaikan pesat konstipasi berkaitan dengan usia terutama
berdasarkan kelu!an penderita dan bukan karena konstipasi klinik .anyak orang mengira
dirinya konstipasi bila tidak buang air besar setiap !ari ering ada perbedaan pandangan
antara dokter dan penderita tentang arti konstipasi (c!eskin dkk, &0)
1.2 Epidemiologi
ekitar *0/ manusia perna! menderita konstipasi dalam !idupnya dan konstipasi yang
berlangsung singkat adala! normal ($1, 2002) enurut National Health Interview Survey
pada ta!un &&, sekitar +, uta penduduk $merika mengelu! menderita konstipasi terutama
anak-anak, 4anita dan orang usia 5 ta!un ke atas "al ini menyebabkan kunungan ke dokter
sebanyak 2 uta kali6ta!un dan meng!abiskan dana sekitar 72 uta dolar untuk obat-obatanpenca!ar (NIDDK, 2000)
Konstipasi merupakan kelu!an saluran cerna terbanyak pada usia lanut 8eradi peningkatan
dengan bertamba!nya usia dan 30-+0 / orang di atas 5 ta!un mengelu!kan konstipasi
("olson, 2002) Di Inggris ditemukan 30/ penduduk di atas usia 5 ta!un merupakan
konsumen yang teratur menggunakan obat penca!ar (!eskin, dkk &0) Di $ustralia sekitar
20/ populasi di atas 5 ta!un mengelu! mendrita konstipasi dan lebi! banyak pada 4anita
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
2/15
dibanding pria (1obert-8!omson, &*) uatu penelitian yang melibatkan 3000 orang usia
lanut usia di atas 5 ta!un menunukkan sekitar 3+/ 4anita dan 25/ pria menelu! menderita
konstipasi ("arari, &*)
1. E!iologi
.anyak lansia mengalami konstipasi sebagai akibat dari penumpukan sensasi saraf, tidak
sempurnanya pengosongan usus, atau kegagalan dalam menanggapi sinyal untuk defekasi
Konstipasi merupakan masala! umum yang disebabkan ole! penurunan motilitas, kurang
aktiitas, penurunan kekuatan dan tonus otot
9aktor-faktor risiko konstipasi pada usia lanut:
1. ;bat-obatan: golongan antikolinergik, golongan narkotik, golongan analgetik, golongan
diuretik, N$ID, kalsium antagonis, preparat kalsium, preparat besi, antasida aluminium,
penyala!gunaan penca!ar
2. Kondisi neurologik: stroke, penyakit parkinson, trauma medula spinalis, neuropati
diabetic
3.
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
3/15
dinding perut Kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan otot
eleator anibaik persyarafan simpatis dan para simpatis terlibat dalam proses ini
'atogenesis konstipasi berariasi macam-macam, penyebabnya multipel, mencakup beberapa
faktor yang tumpa! tindi!, motilitas kolon tidak terpengaru! dengan bertamba!nya usia 'roses
menua yang normal tidak mengakibatkan perlambatan peralanan saluran cerna 'enguranganrespon motorik sigmoid disebabkan karena berkurangnya inerasi instinsik akibat degenerasi
pleksus myenterikus, sedangkan pengurangan rangsang saraf pada otot polos sirkuler
menyebabkan memanangnya 4aktu gerakan usus 'ada lansia mempunyai kadar plasma
beta- endorfin yang meningkat, disertai peningkatan ikatan pada reseptor opiat endogen di
usus Ini dibuktikan dengan efek konstipasif sediaan opiat karena dapat menyebabkan relaksasi
tonus otot kolon, motilitas berkurang dan meng!ambat refleks gaster-kolon 8erdapat
kecenderungan menurunnya tonus sfingter dan kekuatan otot-otot polos berkaitan dengan usia
k!ususnya pada 4anita 'ada penderita konstipasi mempunyai kesulitan lebi! besar untuk
mengeluarkan feses yang kecil dan keras, menyebabkan upaya mengean lebi! keras dan lebi!
lama "al ini berakibat penekanan pada saraf pudendus dengan kelema!an lebi! lanut
1.$ %#nifes!#si Klinis
.eberapa kelu!an yang mungkin ber!ubungan dengan konstipasi adala!: ($1, 2002)
1. Kesulitan memulai dan menyelesaikan .$.
2. engean keras saat .$.
3. assa feses yang keras dan sulit keluar
4. 'erasaan tidak tuntas saat .$.
5. akit pada daera! rectum saat .$.
6. 1asa sakit pada daera! perut saat .$.
7. $danya perembesan feses cair pada pakaian dalam
8. enggunakan bantuan ari-ari intuk mengeluarkan feses
9. enggunakan obat-obat penca!ar untuk bisa .$.
1.& Pen#!#l#'s#n##n
25& 8atalaksana non farmakologik
a) airan
Keadaan status !idrasi yang buruk dapat menyebabkan konstipasi Kecuali ada kontraindikasi,
orang lanut usia perlu diingatkan untuk minum sekurang kurangnya 5-* gelas se!ari (&00 ml
cairan per!ari) untuk mencega! de!idrasi $supan cairan dapat dicapai bila tersedia
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
4/15
cairan6minuman yang dibutu!kan di dekat pasien, demikian pula cairan yang berasal dari
sup,sirup, dan es $supan cairan perlu lebi! banyak bagi mereka yang mengkonsumsi diuretik
tetapi kondisi antungnya stabil
b) erat
'ada orang usia lanut yang lebi! muda, serat berguna menurunkan 4aktu transit ( transit time)
'ada orang lanut usia disarankan agar mengkonsumsi serat skitar 5-&0 gram per !ari $da uga
yang menyarankan agar mengkonsumsi serat sebanyak &-20 per !ari erat berasal dari bii-
biian, sereal, beras mera!, bua!, sayur, kacang-kacangan erat akan memfasilitasi gerakan
usus dengan meningkatkan masa tina dan mengurangi 4aktu transit usus erat uga
menyediakan substrat untuk bakteri kolon, dengan produksi gas dan asam lemak rantai pendek
yang meningkatkan gumpalan tina 'erlu diingat serat tidakla! efektif tanpa cairan yang cukup,
dan dikontraindikasikan pada pasien dengan impaksi tina (skibala) atau dilatasi kolon
'eningkatan umla! serat dapat menyebabkan geala kembung, banyak gas, dan buang besar
tidak teratur terutama pada 2-3 minggu pertama, yang seringkali menimbulkan ketidakpatu!an
obat
c) .o4el training
'ada pasien yang mengalami penurunan sensasi akan muda! lupa untuk buang air besar "al
tersebut akan menyebabkan rektum lebi! mengembang karena adanya penumpukan feses
embuat ad4al untuk buang air besar merupakan langka! a4al yang lebi! baik untuk
dilakukan pada pasien tersebut, dan baik uga diterapkan pada pasien usia lanut yang
mengalami gangguan kognitif 'ada pasien yang suda! memiliki kebiasaan buang air besar
pada 4aktu yang teratur, dianurkan meneruskan kebiasaan teresebut edangkan pada pasien
yang tidak memiliki ad4al teratur untuk buang air besar, 4aktu yang baik untuk buang air besar
adala! setela! sarapan dan makan malam
d) =ati!an asmani
?alan kaki setiap pagi adala! bentuk lati!an asmani yang seder!ana tetapi bermanfat bagi
orang usia lanut yang masi! mampu beralan ?alan kaki satu setenga! am setela! makan
cukup membantu .agi mereka yang tidak mampu bangun dari tampat tidur, dapat didudukkan
atau didudukkan atau diberdirikan disekitar tempat tidur Positioningbagi pasien usia lanut
yang tidak dapat bergerak, meninggalkan tempat tidurnya menuu ke kursi beberapa kalidengan interal & menit, adala! sala! satu cara untuk mencega! ulkus dekubitus 8entu saa
pasien yang mengalami tira! baring dapat dibantu dengan menyediakan toilet atau komod
dengan tempat tidur, angan diberi bed pan engurut perut dengan !ati-!ati mungkin dapat
pula dilakukan untuk merangsang gerakan usus
e) @aluasi penggunaan obat
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
5/15
@aluasi yang seksama tentang penggunaan obat-obatan perlu dilakukan untuk mengeliminasi,
mengurangi dosis, atau mengganti obat yang diperkirakan menimbulkan konstipasi ;bat
antidepresan, obat 'arkinson merupakan obat yang potensial menimbulkan konstipasi ;bat
yang mengandung %at besi uga cenderung menimbulkan konstipasi, demikian obat anti
!ipertensi (antagonis kalsium) $ntikolinergik lain dan uga narkotik merupakan obat-obatan
yang sering pula menyebabkan konstipasi
252 8atalaksana farmakologik
a) 'enca!ar pembentuk tina (penca!ar bulk/bulk laxative)
'enca!ar bulk merupakan 2/ penca!ar yang beredar di pasaran ediaan yang ada
merupakan bentuk serat alamia! non-wheat seperti pysilium dan isop!agula !usk, dan
senya4a sintetik seperti metilselulosa Bulking agent sistetik dan serat natural sama-sama
efektif dalam meningkatkan frekuensi dan olume tina ;bat ini tidak menyebabkan
malabsorbsi %at besi atau kalsium pada orang usia lanut, tidak seperti bran yang tidak diproses'enca!ar bulk terbukti menurunkan konstipasi pada orang usia lanut dan nyeri defekai pada
!emoroid ama !alnya dengan serat, obat ini uga !arus diimbangi dengan asupan cairan
b) 'elembut tina
Docusate seringkali direkomendasikan dan digunakan ole! orang lanut usia sebagai penca!ar
dan sebagai pelembut tina Docusate sodium bertindak sebagaisurfaktan, menurunkan
tegangan permukaan feses untuk membiarakan air masuk dam memperlunak feses Docusate
sebenarnya tidak dapat menolong konstipasi yang kronik, penggunaannya sebaiknya dibatasi
pada situasi dimana mangedan !arus dicega!
c) 'enca!ar stimulan
enna merupakan obat yang aman digunakan ole! orang usia lanut enna meningkatkan
peristaltik di kolon distal dan menstimulasi peristaltik diikuti dengan eakuasi feses yang lunak
'emberian 20 mg senna per !ari selama 5 bulan ole! pasien berusia lebi! dari *0 ta!un tidak
menyebabkan ke!ilangan protein atau elektrolit enna umumnya menginduksi eakuasi tina *-
&2 am setela! pemberian ;rang usia lanut biasanya memerlukan 4aktu yang lebi! lama yakni
sampai dengan &0 minggu sebelum mencapai kebiasaan defekasi yang teratur 'emberian
sebelum tidur malam mengurangi risiko inkontininsia fekal malam !ari dan dosis uga !arus
ditritasi berdasarkan respon indiidu 8erapi dengan .isakodil supositoria memiliki absorbsi
sistemik minimal dan sangat menolong untuk mengatasi diske%ia rectal pada usia lanutebaiknya diberikan segera setela! makan pagi secara supositoria untuk mendapatka efek
refleks gastrokolik 'enggunaan rutin setiap !ari dapat menyebabkan sensasi terbakar pada
rectum, adi sebaiknya digunakan secara rutin, melainkan sekitar 3 kali seminggu
d) 'enca!ar !iperosmolar
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
6/15
'enca!ar !iperosmolar terdiri atas laktulosa disakarida dan sorbitol Di dalam kolon keduanya
di metabolisme ole! bakteri kolon menadi bentuk laktat, aetat, dan asam dengan melepaskan
karbondioksida $sam organik dengan berat molekul renda! ini secara osmotic meningkatkan
cairan intraluminal dan menurunkan p" feses =aktulosa sebagai penca!ar !iperosmolar
terbukti memperpendek 4aktu transit pada seumla! kecil peng!ni panti ra4at ompo yang
mengalami konstipasi =aktulosa dan sorbitol uga sama-sama menunukkan efektifitasnyadalam mengobati konstipasi pada orang usia lanut yang berobat alan orbitol sebaiknya
diberikan 20-30 selama empat kali se!ari
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
7/15
2.1 KASUS *As'ep+
8n $ berusia 5 ta!un datang ke poli umum dengan kelu!an tidak bisa buang air besar selama
semingguetela! & minggu 8n$ bisa .$. dan mengalami nyeri saat defekasi 8n $merasakan nyeri dan penu! peruangan dalam mengean aat dikai, klien mengatakan bentuk
fesesnya keras dalam minggu ini sampai sekarang Dari !asil pemeriksaan didapatkan :
8D :
"1 :
11 :
8. :
.ising >sus :
2.2 PENGKA,IAN
I. -IODATA
II. Kel/#n U!#m#
engatakan nyeri saat buang air besar
III. Ri0##! Kese/#!#n Se'##ng
engatakan ba!4a sakitnya suda! & minggu terak!ir ini dan uga merasakan perutnya terasa
penu! Klien uga mengatakan ba!4a susa! buang air besar dan sering buang angin selama &minggu terak!ir ini
I3. Ri0##! Kese/#!#n %#s# L#l
1. 'enyakit yang perna! dialami
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
8/15
Klien mengatakan tidak perna! ra4at inap di ruma! sakit karena tidak perna!
mengalami penyakit yang para! sebelumnya, paling !anya sakit ringan yaitu demam,
flu
2. 8indakan yang dilakukan
Klien mengatakan ba!4a paling !anya dengan obat-obat yang diual di 4arung dan
kebetulan cocok (2 sampai 3 !ari sembu!)
3. 1i4ayat operasi
Klien mengatakan tidak perna! di operasi
4. 1i4ayat alergi
Klien mengatakan tidak ada ri4ayat alergi Klien tidak mempunyai pantangan makanan
apapun
3. Ri0##! 4 Ke#d##n Psi'ososi#l
1. .a!asa yang digunakan : .a!asa Indonesia dan ba!asa ?a4a
2. 'ersepsi klien tentang penyakitnya : Klien menganggap penyakitnya mengganggu
aktifitas dan mengurangi nafsu makannya Namun klien tetap bersyukur semua yang
dideritanya dan menganggap semua sakit yang dideritanya tersebut sebagai cobaan
dari 8u!an
3. Konsep diri
a. .ody image
8idak ada masala! dengan body image
b. Ideal diri
Klien meng!arapkan dan selalu berdoa kepada 8u!an A@ agar diberikan
ketaba!an dalam meng!adapi penyakitnya dan kesembu!an 4alau tidak terlalu
meng!arap
c. "arga diri
Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutu!annya, dan bebas
melakukan apa saa yang diinginkan
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
9/15
d. 'eran diri
Klien seorang duda yang tela! ditinggal istrinya karena meninggal kurang lebi! &0
ta!un lalu Dari perka4inannya klien memiliki & orang anak
e. 'ersonal identity
Klien merupakan anggota panti 8resna Berd!a $bdi di 4isma 8eratai Klien
merupakan duda dengan & anak
f. Keadaan @mosi
Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil
g. 'er!atian ter!adap orang lain6la4an bicara
Klien tampak memper!atikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang diberikan
kepadanya
h. "ubungan dengan keluarga
"armonis dengan keluarga yang ada dan masuk ke panti karena keinginan klien
sendiri yang tidak mau menyusa!kan keluarga terutama anaknya yang tela!
beruma! tangga
i. "ubungan dengan orang lain
.aik, klien mau bergaul dengan sesama 4arga panti terutama dengan anggota satu
4isma
j. Kegemaran
enonton teleisi dan duduk-duduk di ruang tamu 4isma
k. Daya adaptasi
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
10/15
Klien dapat beradaptasi dengan 4arga di panti 4alaupun klien kurang bisa mengikuti
kegiatan yang ada di panti seperti pengaian, gotong royong dan senam pagi karena
keterbatasan karena penyakitnya
l. ekanisme 'erta!anan diri
Klien memiliki perta!anan diri yang efektif
3I. Pemei's##n 5isi'
1. Keadaan >mum: klien dalam kondisi baik namun teraba adanya distensi abdomen
2. 'emeriksaan .&- .5
a) .rain : Kesadaran compos mentis
b) .reat! : 11: 22 kali 6menit, tidak ada suara nafas tamba!an
c) .lood : 8D: &060 mm"g# "1: &05C6menit# tidak ada anemia
d) .o4el : ulit .$., saat .$. terasa nyeri,terdapat distensi abdomen dengan lingkar
perut 0 cm, bising usus 2C6menit ( kurang terdengar ), sering buang angin
e) .ladder : normal, &200cc6 !ari, 4arna kuning
f) .one : normal
3II. Pol# Ke6i#s##n se/#i7/#i
1. 'ola tidur dan kebiasaan
2. 'ola @liminasi
a) .$. : tidak lancar dan tidak ada penggunaan laksati, ri4ayat perdara!an,
tidak ada dan saat mengkai tidak teradi diare, karakter feses: Klien mengatakan
fesesnya keras
b) 'ola .$K : -&0 C6!ari dan tidak teradi inkontinensia, Karakter urin: kuning,
?umla! urine : &200 ml6!ari, tidak ada rasa nyeri6rasa terbakar6kesulitan .$K, tidak
ada penggunaan diuretik
3. 'ola makan dan minum
4.
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
11/15
Ke!ilangan selera makan : perut terasa penu!
5. Kebersi!an6'ersonal "igiene
. 'ola Kegiatan6$ktiitas
ANALISA DATA
D$8$
@8I;=;
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
12/15
Klien mengatakan permintaan informasi serta menyatakan ba!4a klien kurang mengerti
manfaat makanan berserat
Data ;bektif:
Ketidak-akuratan mengikuti pola diet yang se!at
Kurang pengeta!uan
Kurang pengeta!uan
2. Di#gnos# Kepe#0#!#n
1. Konstipasi ber!ubungan dengan penurunan respon ter!adap dorongan defekasi
2. Kurang pengeta!uan ber!ubungan dengan kurang informasi tentang pola diet yang
se!at
2." In!epensi Kepe#0#!#n
N
;
DI$
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
13/15
feses lunak
!arian
sedikitnya
2 liter
cairan,
batas kopi
2-3C6!ari
2. $nurkan 3
gelas air
!angat
yang
diminum 30
mnt
sebelum
sarapan
3. $ari klienuntuk
posisi semi
ongkok
normal saat
defekasi
cairan
3. airan dapat
bertindak
sebagai
stimulus untukeakuasi feses
4. eningkatkan
penggunaan
optimal otot
abdomen dan
efek graitasi
optimal
3 Kurangnya
pengeta!uan
8uuan :
Klien dapatmengeta!ui faktor
predisposisi,
pencega!an,
kekambu!an,
deteksi, serta terapi
farmakologi
Kriteria "asil:
Klien dapat
mema!ami
proses
penyakit6prog
nosis
Klien dapat
1. Kai ulang
proses
penyakit,pengalama
n klien
1. Dorong
klien6orang
terdekat
untukmenyataka
n rasa
takut6peras
aan dan
per!atian
2. Dorong
1. emberikan
dasar
pengeta!uandimana klien
dapat
membantu
pili!an
informasi
terapi
2. Dapat
merupakan
membantu klien
mengalami
perasaan
re!abilitasi
ital
1. Keluarga dapat
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
14/15
mengidentifik
asi !ubungan
tanda6geala
proses
penyakit
Klien mampu
melakukan
peruba!an
pola !idup
Klien mampu
ikut aktif
dalam
berpartisipasi
dalam
programpengobatan
keluarga
secara aktif
dalam
proses
pera4atan
danpengobata
n klien
3. .erikan
informasi
tentang
pola diet
yang se!at
dan tinggi
serat
mengeta!ui
proses
pera4atan
serta
pengobatan
klien
1. @liminasi usus
klien beralan
normal
DA5TAR PUSTAKA
N>F>=>= F>=K$1N$IN "$G!tml
arpenito, ?uall =ynda 2005 Buku Saku Diagnosa eperawatan @disi &0 ?akarta: @
-
5/26/2018 LP Askep Konstipasi
15/15
'udiastuti, urini ri 2003 ,isioterapi pada &ansia ?akarta: @